LATAR BELAKANG
Perkembangan fisik dan motorik merupakan perkembangan fisik anak yang meliputi
empat aspek, yang terdiri dari struktur fisik (tinggi badan, berat badan, dan proporsi
tubuh), sistem saraf yang berpengaruh terhadap perkembangan aspek lainnya (intelektual
dan emosi), kekuatan otot yang berpengaruh terhadap perkembangan motorik, kelenjar
endokrin yang menyebabkan munculnya pola perilaku baru. Perkembangan motorik yang
terlambat menyebabkan terjadinya keterlambatan perkembangan motorik dibawah normal
usia anak pada umumnya. Sehingga pada umur tersebut anak tidak mampu menguasai
tugas perkembangan yang diharapkan oleh kelompok sosialnya. Contohnya, anak
mengalami kesulitan untuk mengalami kesusahan aktifitas seperti berjalan dan melakukan
sendiri akan dipandang sebagai anak “terbelakang”. Banyak penyebab terjadinya
keterlambatan perkembangan motorik salah satunya timbul dari adanya kerusakan otak
pada waktu lahir atau kondisi pralahir yang tidak menguntungkan. Akan tetapi
keterlambatan tersebut lebih sering diakibatkan oleh kurang adanya kesempatan anak
untuk mempelajari keterampilan motorik, perlindungan orang tua yang berlebihan atau
kurangnya motivasi anak untuk mempelajari keterampilan (Suyadi et al, 2018).
Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
Tingkah laku remaja biasanya sulit dimengerti dan dikenal sebagai masa penuh kesukaran
(Sarwono, 2010). Pada usia remaja dapat dibedakan berdasarkan rentang waktu yaitu
remaja awal (12-15 tahun), remaja tengah (15-18 tahun),remaja akhir (18-21 tahun)
(Desmita, 2009). Perkembangan remaja memililki beberapa ciri khas yang dapat dilihat
pada masa awal remaja, yaitu tahap dimana remaja mengalami krisis yang disebabkan
oleh perubahan cepat yang menimbulkan sesuatu perasaan baru atau berbeda pada aspek
fisik maupun psikososial (Wulandari, 2014).
Tugas perkembangan pada masa remaja dipusatkan pada penanggulangan sikap dan
perilaku yang kekanak – kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa
dewasa. Pada kenyataannya hanya sedikit anak remaja laki-laki dan perempuan yang
dapat melewati tugas perkembangan masa awal remaja ini. hal ini disebabkan oleh remaja
yang mengalami keterlambatan kematangan (Hurlock,2004).
Menurut Herlina tahun 2013 terdapat beberapa ciri perkembangan emosional pada
masa remaja yaitu, yang memiliki kapasitas dalam mengembangkan hubungan jangka
panjang, sehat, dan saling membalas. Apabila remaja memiliki dasar dari perkembangan
sebelumnya (trust, pengalaman positif di masa lalu, dan pemahaman akan cinta) maka
kemampuan dalam hubungan jangka panjang akan lebih berkembang. Memahami
perasaan sendiri dan juga memiliki kemampuan dalam menganalisis penyebab perasaan
yang dirasakan menggunakan cara tertentu. Remaja akan mulai mengurangi nilai tentang
penampilan dan lebih menekankan terhadap nilai kepribadian. Perkembangan emosional
yang dihadapi pada usia remaja diantaranya ketidakmampuan anak remaja dalam
mengontrol emosi sehingga mengakibatkan kenakalan remaja seperti perilaku melanggar
aturan, perilaku membahayakan diri sendiri, membahayakan orang lain yang merupakan
suatu bentuk tindakan agresif karena frustasi (Muawanah,2012).
Bagi remaja, perubahan fisik yang terjadi merupakan sumber masalah terkait dengan
mulai muncul hasrat seksual yang ingin terpuaskan siring dengan kematangan organ –
organ seksual. Pertumbuhan organ seks primer (menstruasi atau mimpi basah)
berpengaruh terhadap timbulnya hasrat seksual ataupun ketertarikan terhadap lawan jenis.
Sedangkan pertumbuhan karakteristik seks sekunder meliputi payudara yang lebih
menonjol pada remaja perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki, tumbuhnya
rambut di ketiak dan juga rambut pubis (kemaluan) yang terlambat ataupun terlalu dini
yang seringkali menyebabkan remaja merasa malu atau minder dan kurang percaya diri
dikarenakan mereka merasa keadaannya berbeda dengan sebayanya. Adapun peningkatan
angka kejadian seks pra-nikah pada remaja merupakan bentuk perilaku yang ditimbulkan
karena dorongan untuk melepaskan energi yang meningkat seiring pertumbuhan seks
sekunder (Wulandari, 2014).
Keluarga dan teman sebaya berperan penting bagi remaja dalam beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang dialami remaja. Jadi, terdapat keterkaitan antara pertumbuhan
dan perkembangan remaja dengan masalah kesehatan yang terjadi yang berawal dari
perilaku yang berisiko. Perilaku merokok, mengkonsumsi alkohol, dan juga
menggunakan obat-obatan terlarang terbentuk dari standar perilaku yang diperoleh dari
kelompok sebaya karena mereka terikat didalamnya. Jadi, kelompok sebaya memiliki
pengaruh yang kuat bagi remaja dalam proses mencari nilai-nilai baru (Wulandari, 2014).
1.2 Data Pendukung Kegiatan
Kekurusan pada anak di dunia sekitar 14,3 % dengan jumlah anak yang mengalami
kekurusan di seluruh dunia sekitar 95, 2 juta (WHO, 2015). Data riskesdas tahun 2013
menyatakan
2.1 Tujuan
2. Memaparkan hasil pengkajian masalah kesehatan yang ada di Dusun Prapah pada
masyarakat.
2.2 Manfaat
3.1 Topik
Upaya yang dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di
Dusun Prapah adalah dengan mengadakan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) I pada tahap ini yakni perkenalan mahasiswa dan perkenalan wilayah,
membicarakan dengan perangkat desa, tenaga kesehatan, beserta kader, dan mahasiswa
mengenai permasalahan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat Dusun Prapah.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) I dilakukan pada hari Kamis, 24 Oktober 2019
pukul 15.00 di Balai Desa Panti.
3.2 Metode
Ceramah dan demonstrasi
3.3 Media
Leaflet
3.4 Waktu dan tempat
Kamis, 24 Oktober 2019 di Balai Desa Panti, Jam 15.00-selesai
3.5 Pengaturan
3.5.1 Setting tempat
KUESIONER
Tanggal Pengisian :
Jenis Kelamin :
Usia :
A. REMAJA
1) Dalam keluarga mempunyai anak remaja
1. Tidak 2. Ya
2) Kegiatan anak di luar sekolah
1. Keagamaan, sebutkan..... 2. Karang Taruna 3. Olahraga,
sebutkan...
4. Lain-lain, sebutkan......
Anda.
Keterangan :
5 = Sangat setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-ragu
2 = Tidak setuju
No Pernyataan 1 2 3 4 5
Cara merokok adalah dengan membakar
1. batang rokok dan menghisap asap yang
dihasilkan dari pembakaran itu.
Merokok merupakan bentuk dari pola hidup
2. tidak sehat yang banyak dilakukan oleh
masyarakat.
Menurut saya, dengan saya merokok, maka
3. saya termasuk dalam jajaran anak gaul di
sekolah & lingkungan saya.
Rokok dapat memberikan ketenangan
4. ketika saya sedang gelisah atau banyak
masalah.
Saya mencoba untuk menghisap rokok
5. karena saya ingin tahu bagaimana rasanya
merokok.
6. Saya menghisap rokok 1-5 batang/hari
7. Saya menghisap rokok 6-12 batang/hari
Menurut saya, seorang perokok jika tidak
merokok tubuhnya akan menagih sehingga
8.
mau tidak mau orang tersebut kembali
merokok.
C. PERILAKU SEKSUAL
PENGETAHUAN
A. Berciuman
B. Hubungan seksual
C. Jarum Suntik
D. Jalan lahir
E. Tidak tahu
4. Sumber informasi seks anda?(Jawaban boleh >1)
A. Teman
B. Pacar
C. Orang tua
D. Media (VCD/DVD/Majalah porno)
E. Sekolah
5. Makna hubungan seksual menurut anda?
A. Berpegangan tangan
B. Melakukan hubungan intim
C. Berpelukan
D. Berciuman
E. Tidak tahu
SIKAP
9. Menurut anda apakah hamil pra nikah bukanlah hal yang memalukan?
A. ya B. tidak
10. Menurut anda apakah aborsi lebih baik daripada menangung malu karena hamil
pra nikah?
A. ya B. tidak
PERILAKU
A. <12 tahun
B. 12-14 tahun
C. 14-16 tahun
D. 16-18 tahun
E. Tidak Tahu
13. Jika YA, apakah ketika anda melakukan hubungan seksual anda memakai alat
kontrasepsi?
A. ya B. tidak
16. Jika YA apakah anda pernah memeriksakan diri ke dokter berkaitan dengan
infeksi menular seksual?
A. Ya B.Tidak
PENGERTIAN MMD 1
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 1 merupakan suatu pertemuan
pertama yang dilakukan oleh perwakilan warga desa beserta tokoh masyarakat,
petugas kesehatan wilyah dan para petugas untuk membahas hasil dan
merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari hasil
survei.
TUJUAN MMD 1
Adapun tujuan dilaksanakannya Musyawarah Masyarakat Desa 1 adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan status kesehatan pada komunitas anak usia sekolah dan remaja di
Dusun Prapah.
2. Masyarakat mengetahui masalah kesehatan di Dusun Prapah.
3. Masyarakat mampu menentukan tindak lanjut dalam mengatasi masalah
kesehatan.
PESERTA MMD 1
MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas Puskesmas dan
sektor terkait di tingkat kecamatan (Seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan,
BKKBN, Pertanian, Agama dan lain-lain). MMD 1 dilaksanakan di Balai Desa atau
tempat pertemuan lain yang ada di desa.
CARA MELAKSANAKAN MMD 1
1. Pembukaan dilakukan oleh kepala desa dengan menguraikan tujuan MMD 1
dan menghimbau seluruh peserta agar aktif dan kooperatif mengemukakan
pendapat dan pengalaman sehingga membantu dalam proses pemecahan
masalah yang dihadapi bersama
2. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk menimbulkan suasana
keakraban.
3. Penyajian hasil survey oleh mahasiswa selaku
4. Perumusan dan penentuan permasalahan yang sering dikeluhkan warga
5. Penyusunan rencana kegiatan dan solusi untuk menanggulangi permasalahan
secara bersama
6. Penutup
TINDAK LANJUT MMD 1
Setelah ditemukan permasalahan pada masyarakat selanjutnya menyusun
program-program untuk mengatasi masalah tersebut dan menindak lanjuti untuk
kegiatan kegiatan selanjutnya yang akan dibicarakan pada saat Musyawarah
Masyarakat Desa 2
DAFTAR PUSTAKA