Anda di halaman 1dari 6

1

Penggunaan Bahasa di Zaman Digitalisasi Komunikasi pada Siswa SMA


Negeri 1 Bandung
Ade Ariyansyah, Ahmad Izzuddin, Alif Rizza Z., Aysha Alia Iskandar, Fajar Zuliansyah
Trihutama Nenden Citra S.N., dan Thariq Hafizhuddin
Departemen Pendidikan Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati penggunaan kata dalam ruang obrolan media sosial
siswa SMA Negeri 1 Bandung. Data ruang obrolan yang telah di-export dari aplikasi media
sosial seperti LINE dan Whatsapp diolah dengan cara tabulasi frekuensi penggunaan kata.
Dari hasil tabulasi, didapati bahwa penggunaan kata dalam ruang obrolan sangat tidak formal.
Terlebih dari itu, kata-kata yang digunakan cenderung komunikatif dengan beberapa kata
sangat sering digunakan. Ini menunjukkan bahwa efektivitas dan efisiensi sangat diutamakan
dalam pemilihan kata diruang obrolan sosial media.
Kata kunci: chat, bahasa lisan, siswa
PENDAHULUAN
Kini di Indonesia, beserta dengan perkembangan zaman, mulai banyak bahasa yang
tidak sesuai KBBI dan digunakan dalam kehidupan sehari hari. Salah satunya bahasa yang
terdapat di dalam media sosial. Banyak kata baru yang dibuat oleh seseorang sehingga
banyak orang lain yang ikut menggunakan kata baru tersebut. Dengan keadaan tersebut
masyarakat Indonesia mulai melupakan bagaimana cara berbahasa yang baik di Media Sosial
maupun di lingkungan masyarakat.
Jika ada generasi muda yang tidak mengetahui bahkan tidak menggunakan bahasa
gaul atau yang biasa disebut bahasa kekinian, mereka dianggap kurang gaul bahkan dikatakan
ketinggalan jaman. Banyak kosakata baru yang bisa saja merusak bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia tidak boleh di rusak karena bahasa Indonesia merupakan bahasa yang telah menjadi
bahasa pemersatu bangsa dan sebagai sarana komunikasi antar bangsa atau daerah di
Indonesia. Nilai dari bahasa Indonesia itu cukup tinggi sehingga sayang sekali bahasa
Indonesia dirusak oleh kosa kata baru yang artinya tidak karuan. Terlepas merusak bahasa
Indonesia atau tidak, istilah dan kosakata baru dalam bahasa baru itu secara tidak langsung
turut memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa kekinian di kalangan
masyarakat khususnya siswa sudah sangat meluas dan sudah sangat memprihatinkan karena
bahasa kekinian yang mereka gunakan sudah mulai tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang seharusnya. Penggunaannya sudah tidak memperhatikan tempat dan suasana
serta dengan siapa mereka berbicara. Dengan terjadinya hal ini, secara tidak langsung sudah
merusak keaslian dan kebakuan bahasa Indonesia. Pengguna bahasa kekinian dalam
masyarakat luas di Indonesia tentunya berdampak negatif terhadap pengguna bahasa
Indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan masa yang akan datang. Saat ini masyarakat
sudah banyak menggunakan bahasa kekinian dan parahnya lagi generasi muda Indonesia
tidak lepas dari penggunaan bahasa kekinian ini. Bahkan para generasi muda inilah yang
2

paling banyak menggunakan bahasa Indonesia kekinian daripada bahasa Indonesia yang
benar di kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, tujuan kami melakukan penelitian ini untuk mengetahui kata-kata
baru apa saja yang digunakan beserta frekuensi penggunaannya dalam media sosial siswa
siswi di SMAN 1 Bandung.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Sampel dari
penelitian ini adalah ruang obrolan media sosial siswa-siswi SMA Negeri 1 Kota Bandung
dengan waktu penelitian 22 Oktober 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan deskripsi data mengenai macam-macam kata yang digunakan oleh siswa-siswi
remaja. Penelitian dengan observasi dan mengumpulkan data historis dari ruang obrolan
siswa-siswi SMA Negeri 1 Kota Bandung . Dari observasi awal, dipilih 3 ruang obrolan
untuk diteliti yaitu: ruang obrolan kelas 10 IPA, ruang obrolan kelas 11 IPS, dan ruang
obrolan kelas 12 IPA. Pengumpulan data historis ketiga kelas dilakukan dalam hari yang
sama. Dari seluruh data yang terkumpul, dipilihlah beberapa kata yang paling sering
digunakan oleh siswa dan ditabulasi agar mempermudah proses pengambilan kesimpulan.
Syarat dari dipilihnya kata tersebut adalah kata tersebut tidak salah ketik atau typo dan kata
yang terpilih dibatasi sampai 46 kata. Tidak dipilihnya kata yang diakibatkan kesalahan
mengetik agar peneliti tidak menginterpretasikan kata tersebut secara sepihak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mengenai penggunaan kata dalam ruang obrolan, terdapat beberapa pola yang dapat
dilihat dalam pemilihan kata siswa SMAN 1 Bandung (Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3).

Yang pertama adalah untuk kata-kata yang sering digunakan, secara umum singkatan
atau kata alternatif yang lebih pendek lebih sering digunakan dibandingkan dengan kata baku.
Sebagai contoh, untuk kata-kata tidak baku seperti ‘pake’, dibandingkan dengan ‘pakai’ atau
kata-kata baku lainnya, sebuah kata akan lebih sering digunakan jika lebih mudah digunakan
dan tetap menyampaikan maksud yang sama.

Yang kedua, pemilihan kata dan penggunaannya kata berbentuk bahasa lisan. Bahasa
lisan adalah komunikasi bahasa dengan keragaman kata rendah, tetapi kata-kata yang dipilih
lebih komunikatif untuk semua peserta pembicaraan (Chafe & Danielwicz, 1987). Sebagai
contoh, kata-kata seperti 'wkwk' atau ‘hahaha’ yang diartikan sebagai ekspresi ketawa
memiliki frekuensi yang tinggi. Begitu juga dengan penggunaan stiker, karena penampilan
visual jauh lebih mudah dipahami dan lebih efektif dalam menyampaikan makna. Selain itu,
kata yang lebih umum seperti ‘aku’ lebih sering digunakan daripada kata yang kurang umum
dalam pergaulan siswa seperti ‘aing’.

KESIMPULAN

Penggunaan kata dalam ruang obrolan cenderung mengarah ke kata-kata yang singkat
tetapi tetap efektif dalam mengkomunikasikan maksud yang ingin disampaikan.
Kecenderungan ini terlepas dari peraturan Bahasa seperti KBBI. Dalam kata lain, Bahasa
yang digunakan berbentuk lisan. Hal ini dapat di atributkan ke tujuan ruang obrolan, yaitu
untuk komunikasi yang efektif.
3

REFERNSI

Chafe, W. & Danielwicz, J. (1987). Properties of spoken and written language. Berkeley:
California University Berkeley.

Gillam, R.B. & Johnston, J.R. (1992). Spoken and Written Language Relationships in
Language/Learning-Impaired and Normally Achieving School-Age Children. Journal of
Speech, Language, and Hearing Research 35:6, hlm. 1303-1315. DOI:
https://doi.org/10.1044/jshr.3506.1303

Yulianti, N.I.W.R. & Wijaya, B. (2019). Pengaruh sosial media terhadap user engagement
pada akun facebook perpustakaan perguruan tinggi. Berkala Ilmu Perpustakaan dan
Informasi, Vol. 15 No. 1. hlm. 48-59.

Tabel 1
Frekuensi Penggunaan Kata Kelas X
No Kata Baku Jumlah
.
1. jadi ✓ 19
2. jd 18
3. awas ✓ 4
4. pelit ✓ 2
5. haha… 93
6. wkwk… 10
7. awok…/awk… 8
8. jangan ✓ 11
9. jgn 20
10. dengan ✓ 2
11. [sticker] 27
12. tugas ✓ 18
13. main ✓ 14
14. makan ✓ 2
15. makanya ✓ 7
16. pake 32
17. pakai ✓ 3
18. aku ✓ 126
19. aing 22
20. gw 0
21. apa ✓ 96
22. naon 6
23. guru ✓ 15
24. buku ✓ 10
25. bayar ✓ 14
26. uang ✓ 13
27. kas ✓ 8
4

28. setuju ✓ 6
29. iya ✓ 8
30. kenapa ✓ 4
31. knp 2
32. ngapa 5
33. gimana 9
34. gmn 13
35. eh 25
36. emang 1
37. emg 8
38. gitu 13
39. gt 13
40. anjir 13
41. ajr 2
42. ajing ✓ 2
43. ajg 3
44. bacot 7
45. bct 1
46. gais 60

Tabel 2
Frekuensi Penggunaan Kata Kelas XI
No Kata Baku Jumlah
.
1. jadi ✓ 3
2. jd 0
3. awas ✓ 0
4. pelit ✓ 0
5. Haha… 8
6. Wkwk… 1
7. Awok…/awk… 0
8. jangan ✓ 5
9. jgn 0
10. dengan ✓ 0
11. [Sticker] 14
12. tugas ✓ 2
13. main ✓ 0
14. Makan *konsumsi ✓ 0
15. makanya ✓ 0
16. pake 1
17. pakai ✓ 0
18. aku ✓ 5
19. aing 0
20. gw 0
21. apa ✓ 6
5

22. naon 1
23. guru ✓ 0
24. buku ✓ 1
25. bayar ✓ 2
26. uang ✓ 1
27. kas ✓ 0
28. setuju ✓ 0
29. iya ✓ 3
30. kenapa ✓ 0
31. knp 0
32. ngapa 0
33. gimana 2
34. gmn 1
35. eh 0
36. emang 1
37. emg 0
38. gitu 1
39. gt 1
40. anjir 0
41. ajr 0
42. ajing ✓ 2
43. ajg 0
44. bacot 1
45. bct 0
46. gais 1

Tabel 3
Frekuensi Penggunaan Kata Kelas XII
No Kata Baku Jumlah
.
1. jadi ✓ 306
2. jd 150
3. awas ✓ 8
4. pelit ✓ 0
5. Haha… 428
6. Wkwk… 356
7. Awok…/awk… 0
8. jangan ✓ 170
9. jgn 101
10. dengan ✓ 38
11. [Sticker] 577
12. tugas ✓ 251
13. main ✓ 103
14. Makan *konsumsi ✓ 85
15. makanya ✓ 13
6

16. pake 165


17. pakai ✓ 5
18. aku ✓ 1417
19. aing 140
20. gw 49
21. apa ✓ 1393
22. naon 114
23. guru ✓ 136
24. buku ✓ 257
25. bayar ✓ 68
26. uang ✓ 90
27. kas ✓ 29
28. setuju ✓ 13
29. iya ✓ 1179
30. kenapa ✓ 59
31. knp 20
32. ngapa 53
33. gimana 175
34. gmn 69
35. eh 247
36. emang 128
37. emg 51
38. gitu 169
39. gt 295
40. anjir 28
41. ajr 1
42. anjing ✓ 13
43. ajg 5
44. bacot 3
45. bct 0
46. gais 66

Anda mungkin juga menyukai