Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING NASCA 2020

ISBN: 978-623-6749-49-4, e-ISSN: 2774-2954


https://doi.org/10.47387/nasca.v1i1.31

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA


GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN DARING BERBASIS GOOGLE
MEET PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Ike Khusniyawati
SDN Tenggilis Mejoyo I Surabaya, Indonesia
ike.kagawa.78@gmail.com

Abstrak:
Salah satu penyebab siswa kesulitan dalam mengekspresikan diri secara lisan
terutama dalam pembelajaran daring adalah penerapan media yang belum tepat.
Dalam hal ini membutuhkan alat belajar yang efektif pada pencapaian kriteria
ketuntasan keterampilan berbicara siswa. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan
peningkatan kemampuan berbicara melalui media gambar dalam pembelajaran
daring berbasis google meet pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus
dengan subjek penelitian siswa kelas I sejumlah 15 anak. Kriteria ketuntasan
keterampilan berbicara, 75, ditandai dengan persentase yang diperoleh tentang
keterampilan berbicara yaitu 85% respon siswa terhadap pembelajaran daring
berbasis google meet melalui media gambar adalah positif artinya siswa dengan
mudah merespon dan menjawab pertanyaan dari guru secara lisan.

Kata kunci: keterampilan berbicara, media gambar, google meet

198
PROSIDING NASCA 2020
ISBN: 978-623-6749-49-4, e-ISSN: 2774-2954
https://doi.org/10.47387/nasca.v1i1.31

PENDAHULUAN
Di usia tahap 0-8 tahun merupakan perkembangan yang sangat pesat terlihat menonjol
serta mudah mempelajari hal-hal yang ada di sekitarnya. Tahapan kehidupan anak ini adalah
penentu berkembangnya kecerdasan otak yang dikenal dengan istilah golden age.
Salah satu aspek perkembangan pendidikan sekolah dasar adalah bahasa. Pada masanya
siswa kelak mampu belajar mengungkapkan dalam hati segala bentuk perasaan melalui
bahasa, dengan ini orang lain dapat mengetahui apa yang dirasa anak. Anak perlu dilatih
kemampuan berbahasanya salah satunya yaitu kemampuan berbicara dengan tujuan membuat
anak dapat berpikir dan lebih memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak, sehingga
nantinya tidak ada kesulitan dalam mengungkapkan sesuatu. Menurut Akhadiah (2020),
bicara adalah bahasa sebagai bentuk alat dengan mempergunakan kata yang disebut sebagai
artikulasi dengan menyampaikan tujuan tertentu. Komunikasi anak melalui berbicara maka
dapat terjadi pada anak yang satu terhadap yang lain.
Karakter konkret yang dipunyai media gambar dalam pelaksanaan belajar siswa bisa
menghapus sekat antara waktu dan ruang dalam rangka membantu meningkatkan hasil
pengamatan maksimal yang kita lakukan. Kenyataannya yang terjadi di kelas I SD lima puluh
persen siswa kesulitan melisankan apa yang ada pada perasaan. Pertanyaan dari guru masih
belum bisa dijawab secara benar. Keberanian mengungkapkan perasaan secara lisan belum
tampak akibat keterampilan berbicara belum dikuasai siswa. Saat siswa berbicara melalui
media Google Meet, mereka berpikir keras untuk mengucapkan kalimat-kalimat, banyak juga
dijumpai anak yang diam seolah tidak merespon apapun padahal bisa menjawab pada
pertanyaan tulis yang diberikan oleh guru.
Guru harus bisa menentukan media belajar pada kegiatan belajar mengajar yang atraktif
sehingga siswa dengan mudah bisa memunculkan respon positif yaitu antara lain dengan
kegiatan berbicara melalui yang dibantu dengan alat peraga berupa dilaksanakan dalam
pembelajaran daring melalui Google Meet. Siswa mendapat stimulus yang tepat dari aktivitas
guru di depan layar yaitu menunjukkan dan mengefektifkan power poin yang tidak hanya
menampilkan tulisan-tulisan saja, namun juga gambar yang dirancang sedemikian rupa
membuat siswa bersemangat tanpa terasa mereka bisa menyebutkan detil dari gambar-gambar
yang tersedia.
Penelitian mengenai pembelajaran khususnya di tingkat sekolah dasar menggunakan
media gambar sudah ada, namun belum dilakukan penelitian tentang rendahnya keterampilan
berbicara yang dilakukan pada pembelajaran daring menggunakan media gambar. Berangkat
dari uraian di atas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang keterampilan berbicara.
Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak khususnya dalam
pembelajaran daring dan memberikan manfaat bagi sekolah yaitu siswa menjadi lancar dalam
berkomunikasi dengan semua warga di lingkungan sekolah.

METODE
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan media gambar untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar pada pembelajaran daring
menggunakan platform google meet.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri Tenggilis Mejoyo I
Surabaya berjumlah 15 siswa. Lokasinya di Jalan Raya Jemursari, Kelurahan Tenggilis
Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.

199
PROSIDING NASCA 2020
ISBN: 978-623-6749-49-4, e-ISSN: 2774-2954
https://doi.org/10.47387/nasca.v1i1.31

Untuk penelitian ini peneliti mempersiapkan perencanaan tindakan sesuai kebutuhan


dalam penelitian. Adapun hal-hal yang dilakukan adalah menyusun silabus, menginstal
aplikasi Google Meet, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dengan penggunaan pembelajaran tematik. Dalam
tahap ini juga dilakukan identifikasi masalah, yaitu melalui pemberian beberapa pertanyaan
tentang membandingkan jumlah pada suatu kumpulan benda. Ada beberapa masalah yang
harus diperbaiki dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah kurangnya kemampuan
berbicara didalam menjawab pertanyaan.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes subjektif dengan menggunakan
10 buah soal pilihan ganda, 5 buah soal isian, dan 5 buah soal uraian.
Cara yang digunakan dalam pengolahan data untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
dilakukan melalui kriteria ketuntasan keterampilan berbicara. Ketuntasan belajar siswa
ditentukan dengan penentuan ketuntasan minimum keterampilan berbicara dengan nilai 75.
Ketuntasan secara klasikal ditentukan melalui hasil belajar yang diperoleh siswa dapat
mencapai 85% dengan persamaan berikut ini:
Jumlah siswa yang tuntas
Ketuntasan keterampilan berbicara = X 100%
Jumlah siswa di kelas
HASIL
Persiapan tindakan kelas penelitian tersaji dua siklus. Tahap-tahap yang dilalui secara
sistematis yaitu membuat silabus belajar, menginstal aplikasi Google Meet, menyusun RPP
berdasarkan KI dan KD dengan penggunaan pembelajaran tematik. Dalam tahap ini juga
dilakukan identifikasi masalah, yaitu melalui pemberian beberapa pertanyaan tentang
membandingkan jumlah pada suatu kumpulan benda. Ada beberapa masalah yang harus
diperbaiki dalam proses pembelajaran, diantaranya adalah kurangnya kemampuan berbicara
didalam menjawab pertanyaan. Dalam setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
Perbaikan keterampilan berbicara pada pembelajaran tematik menggunakan media
gambar pembelajaran daring berbasis google meet bisa dilihat pada tabel berikut:

200
PROSIDING NASCA 2020
ISBN: 978-623-6749-49-4, e-ISSN: 2774-2954
https://doi.org/10.47387/nasca.v1i1.31

Tabel 1. Aspek Pembelajaran


Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Total
No Nama Nilai Ket
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Skor
1. A1 √ √ √ √ 9 100
2. A2 √ √ √ √ 11 98
3. A3 √ √ √ √ 12 95
4. A4 √ √ √ √ 11 68
5. A5 √ √ √ √ 14 88
6. A6 √ √ √ √ 13 81
7. A7 √ √ √ √ 14 88
8. A8 √ √ √ 14 88
9. A9 √ √ √ √ 11 80
10. A10 √ √ √ √ 14 92
11. A11 √ √ √ √ 13 65
12. A12 √ √ √ √ 14 86
13. A13 √ √ √ √ 11 100
14. A14 √ √ √ √ 14 100
15. A15 √ √ √ √ 13 100
Total 84 12 72 72
% 70 10 60 60
% % % %
Persentase 85% 13
tuntas
Persentase 15% 2
tidak tuntas

Tabel I menunjukkan bahwa media gambar bisa meningkatkan keterampilan berbicara


siswa sekolah dasar terbukti dengan adanya peningkatan persentase pada siklus satu ke siklus
dua. Pada siklus satu persentase ketuntasan keterampilan berbicara siswa sebesar 50%,
meningkat pada siklus dua menjadi 85%. Aspek yang diamati pada kondisi siswa untuk
mengukur ketercapaian keterampilan berbicara siswa dapat digambarkan pada tabel II adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Aspek yang diamati
Kegiatan
Rata2
No Aspek yang diobservasi Rata2 Siklus I
Siklus II Ket
Ya Tidak Ya Tidak
1 Siswa aktif merespon guru 70% 30% 100% 0% -
2 Siswa aktif bertanya 10% 90% 60% 40% -
Siswa menjawab pertanyaan lisan
3 60% 40% 90% 10% -
dengan percaya diri
Siswa menjawab pertanyaan lisan
4 60% 40% 90% 10% -
dengan benar

201
PROSIDING NASCA 2020
ISBN: 978-623-6749-49-4, e-ISSN: 2774-2954
https://doi.org/10.47387/nasca.v1i1.31

Beberapa aspek yang diamati dalam penelitian keterampilan berbicara siswa ada empat,
yaitu: siswa aktif merespon guru mendapat persentase tertinggi yaitu 100%. Siswa aktif
bertanya mengalami peningkatan signifikan yaitu 50%. Siswa menjawab pertanyaan lisan
dengan percaya diri 90% pada siklus II, dan siswa menjawab pertanyaan lisan dengan benar
sama dengan sebelumnya yaitu 90% pada siklus II.

Gambar 1. Keterampilan berbicara

Berdasarkan hasil analisis pengamatan siswa pada diagram I selama pembelajaran


berbasis google meet dan respon belajar siswa menggunakan media gambar, bisa disimpulkan
bahwa penggunaan media gambar dapat digunakan dalam pembelajaran daring berbasis
google meet pada siswa sekolah dasar.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan dalam siklus I dan II, terlihat
jelas ada peningkatan persentase keterampilan berbicara pada pembelajaran daring berbasis
google meet pada siswa kelas I B SDN Tenggilis Mejoyo I Surabaya. Peningkatan tersebut
disajikan seperti yang tertera pada tabel:

Tabel 4. Perbandingan Siklus 1 dan Siklus II


No NAMA Siklus I Siklus II
1. A1 50 56
2. A2 40 88
3. A3 86 93
4. A4 60 70
5. A5 86 100
6. A6 88 100
7. A7 70 88
8. A8 70 93
9. A9 80 100

202
PROSIDING NASCA 2020
ISBN: 978-623-6749-49-4, e-ISSN: 2774-2954
https://doi.org/10.47387/nasca.v1i1.31

10. A10 72 88
11. A11 65 88
12. A12 86 98
13. A13 74 86
14. A14 70 90
15. A15 70 90
Jumlah 2221 2728
Nilai rata-rata 67,0 90,1
Nilai ≥ 75 7 13
Persentase nilai ≥ 75 50% 85%

SIMPULAN
Berdasarkan data serta penjelasan di atas, penggunaan media gambar dalam
pembelajaran daring berbasis google meet di kelas I SDN Tenggilis Mejoyo I Surabaya dapat
meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Hal ini dapat dibuktikan pada siklus II perolehan
persentase hasil pengamatan aspek siswa menjawab pertanyaan lisan dengan percaya diri
mencapai 85% sedangkan persentase sebelumnya pada siklus I pada aspek siswa menjawab
pertanyaan lisan dengan percaya diri hanya 50%.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih disampaikan pada:
1. H. Sutaji, M.Pd, selaku kepala SDN Tenggilis Mejoyo I Surabaya.
2. Teman-teman sejawat SDN Tenggilis Mejoyo I Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. (2020). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Amalia, Nur. (2016). “Narrative Writing Intervention Plan: Analysis Of Students’ Literacy
Learning Needs”. Artikel International Conference on Language, Literatur and
Teaching, hlm.447-454, ISSN: 2549-5607.
Arikunto, Suharsimi. (2018). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Creswell, John W. (2012). Researh Desigh: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.
Edisi Ketiga. Cetakan II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Darmuki, S, dkk. (2016). Needs Analiysis Model Student Learning to Speak For Education
Study Language And Literature Indonesia. International Journal Of Languages’
Education And Teaching. Surakarta: Sebelas Maret Surakarta State University.
Darmuki, A., & Hariyadi, A. (2019). Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan
Metode Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mahasiswa PBSI. Jurnal Kredo. Vol. 2 No. 2
April 2019, 2598-3202.
Dimyati, Johni. (2016). Pembelajaran Terpadu Untuk Taman Kanak-Kanak/ Raudatul Athfal
& SD. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.
Febriani, dkk. (2014). Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Model
Pembelajaran Cooperative Script di SMP Negeri 13 Pontianak. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Vol 5, No 5.

203
PROSIDING NASCA 2020
ISBN: 978-623-6749-49-4, e-ISSN: 2774-2954
https://doi.org/10.47387/nasca.v1i1.31

Hadijah, Siti, dkk. (2016). Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Melalui
Metode Bermain Peran. International Journal Of Education. Purwakarta: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Hull. (2020). Mengenal Google Meet: Cara Kerja hingga Fitur. Jurnal Komunikasi.
https://tirto.id/eFtx.
Husamah. (2020). Media Gambar. Jakarta: Hasil Pustaka.
Isnani. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Pada
Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wates. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Jihad, Asep. (2019). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Juminingsih & Samino. (2015). Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Di SD IT Muhammadiyah AL-Kautsar Kartasura Tahun 2013/2014. Jurnal Profesi
Pendidikan Dasar Vol.2 No.1. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Karwono, Heni Mularsih. (2017). Belajar dann Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber
Belajar. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Kosar, Gulten & Hasan Bedir. (2014). Strategies – Based Instruction: A Means Of Improving
Adult EFL Learners’ Speaking Skills. International Journal of Language Academy.
Vol 2/3 Autumn. University Of Cukurova and Instructor of social Science University
Of Ankara.
Leksono, Gilar Pandu. (2013). Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Tinggi di SD Negeri 1
Kedunglenggok, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Jurnal Inovasi
dan Teknologi Pembelajaran (Jinotep) Kajian dan Riset dalam Teknologi
Pembelajaran. 5(1), 1-7. Retrieved from
http://journal2.uny.ac.id/index.php/jinotep/article/view/6813/3280.
Mabruri, Zuniar Kamaluddin. (2017). Peningkatan Keterampilan Berbicara Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas IV Melalui Penerapan Strategi Role Playing Sekolah Dasar
Negeri Ploso I Pacitan. Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran.
Pacitan: STKIP PGRI Pacitan.
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ningsih, Suwarti. (2014). Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bercerita
Siswa Kelas III SD Negeri 1 Beringin Jaya Kecamatan Bumi Raya, Kabupataen
Moroguru. Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran (Jinotep) Kajian dan Riset
dalam Teknologi Pembelajaran. 5(1), 1-7. Retrieved from
http://journal2.univtadulako.ac.id/index.php/jurnalkreatif/article/view/6831/3810.
Novalina, dkk. (2014). Peningkatan Keterampilan Siswa Berbicara Melalui Media Gambar
dikelas III SD Inpres Mranatha. Jurnal Kreatif Online Tadulako. Tadulako:
Universitas Tadulako Vol. 4 No. 6. Retrieved from
http://journal2.univtadulako.ac.id/index.php/jurnalkreatif/article/view/6811/3880.
Permana, Tiara Ajeng. (2016). Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan
Model Paired Storytelling Siswa Kelas VA DI SD Negeri Demakijo 1 Sleman
Yogyakarta. Yogyakarta: UNY
Permana, Erwin Putra. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Boneka Kaus Kaki Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal Profesi
Pendidikan Dasar Vol. 2 No. 2. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri.

204
PROSIDING NASCA 2020
ISBN: 978-623-6749-49-4, e-ISSN: 2774-2954
https://doi.org/10.47387/nasca.v1i1.31

Purwanto. (2019). Evaluasi Hasil Belajar dan Keterampilan Berbicara. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Putra, Anggara Wisnu. (2016). Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan
Berbicara Siswa Kelas V SDN Wonogiri 4. Jurnal Pendidikan Guru SD. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta. Edisi 9 Tahun ke-5.
Rohati. (2019). Strategi Pembelajaran Bahasa Terpadu dengan Teknik Parafrase untuk
Meningkatkan Kemampuan Apresiasi dan Menulis Puisi. Jurnal Pendidikan. Edisi
Khusus No.2. Universitas Pendidikan Indonesia.
Saddhono, Kundharu & Slamet. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia
(Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.
Samsul. (2014)., Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV SDN 1 Galumpang
Melalui Metode Latihan. Jurnal Kreatif Online Tadulako. Tadulako: Universitas
Tadulako Vol.4 No. 8. Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran (Jinotep) Kajian
dan Riset dalam Teknologi Pembelajaran. 9(1), 1-7. Retrieved from
http://journal2.univtadulako.ac.id/index.php/jinotep/article/view/6801/3902.
Santosa, Puji, dkk. (2019). Materi dan pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sudiana, I Wayan. (2020). Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Bermain Peran
Terhadap Kemampuan Berbicara ditinjau dari Bakat Verbal Siswa Kelas XI SMA N
2 Bangli. Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Ganesha. Universitas
Pendidikan Ganesha.
Suhardi. (2020). Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sujarweni, Wiratna. (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.
Sumadayo, S. (2018). Kemampuan Berbicara siswa SMP. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumantri. (2014). Strategi pembelajaran. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Staker, B. H., & Horn, M. B. (2017). Classifying K – 12 Keterampilan Berbicara. California,
USA: Innosight Institute, Inc.
Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan Pemebelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Swandari, Dahlia Dwi, dkk. (2012). Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Problem
Based Learning. Jurnal Didaktika Dwija Indria. Surakarta: Universitas Negeri
Surakarta.
Tarigan, Henry Guntur. (2015). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Widiara, I. K. (2018). Pembelajaran tematik Pembelajaran di Era Digital. Purwadita. Jurnal
Agama dan Budaya 2. Vol 2, No. 2. Tahun 2018. https://stanmpukunturan.ac.id.
Wijayanti, Esti P. (2014). Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode
Bercerita Siswa Kelas V SD 1 Pedes Sedayu Bantul 2014. Yogyakarta: UNY.
Yudhistira, Dimas. (2014). Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Menggunakan
Model Quantum Learning Pada Siswa Kela V SD Negeri Karangkandri 04 Cilacap.
Jurnal Mahasiswa PGSD. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

205

Anda mungkin juga menyukai