BAB II
LANDASAN TEORI
2.3 Deformasi
Deformasi adalah perubahan bentuk, dimensi dan posisi dari suatu materi
baik dari suatu materi baik merupakan bagian dari alam ataupun buatan manusia
dalam skala waktu dan ruang. Deformasi dapat terjadi jika suatu benda atau
materi dikenai gaya(Force).
Deformasi terbagi menjadi dua jenis yaitu deformasi elastis dan deformasi
plastis. Deformasi elastis adalah deformasi atau perubahan bentuk yang
disebabkan oleh pemberian beban, dimana apabila beban dihilangkan maka
bentuk dan ukuran akan kembali kebentuk semula atau deformasi yang terjadi
akan hilang. Daerah deformasi elastis berlaku hukum hooke yaitu
regangan akan sebanding dengan tegangan sesuai dengan modulus elastisitas.
Sedangkan Deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang merupakan
kelanjutan dari deformasi elastis yang bersifat permanen meskipun beban
dihilangkan.
Deformasi elastis terjadi pada tegangan yang rendah dan mempunyai tiga
karakteristik utama, yaitu:
2.4. Defleksi
Defleksi adalah perubahan bentuk pada balok dalam arah y akibat adanya
pembebanan vertical yang diberikan pada balok atau batang. Deformasi pada balok
Aplied Mechanics Laboratory Mechanical Engineering Department
Engineering Faculity of Hasanuddin Univeristy
secara sangat mudah dapat dijelaskan berdasarkan defleksi balok dari posisinya
sebelum mengalami pembebanan. Defleksi diukur dari permukaan netral awal ke
posisi netral setelah terjadi deformasi.
Jumlah reaksi dan arah pada tiap jenis tumpuan berbeda-beda. Jika karena
itu besarnya defleksi pada penggunaan tumpuan yang berbeda-beda tidaklah
sama. Semakin banyak reaksi dari tumpuan yang melawan gaya dari beban
maka defleksi yang terjadi pada tumpuan rol lebih besar dari tumpuan pin
(pasak) dan defleksi yang terjadi pada tumpuan pin lebih besar dari tumpuan
jepit.
4. Jenis beban yang terjadi pada batang Beban terdistribusi merata dengan
beban titik,keduanya memiliki kurva defleksi yang berbeda-beda. Pada
beban terdistribusi merata slope yang terjadi pada bagian batang yang paling
dekat lebih besar dari slope titik. Ini karena sepanjang batang mengalami
beban sedangkan pada beban titik hanya terjadi pada beban titik tertentu saja
Jenis-Jenis Tegangan
a. Tegangan Normal
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda.
Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2
maka satuan tegangan adalah N/m2 atau dyne/cm2.
b. Tegangan Tarik Tegangan tarik pada umumnya terjadi pada rantai, tali,
paku keling, dan lain-lain. Rantai yang diberi beban W akan mengalami
tegangan tarik yang besarnya tergantung pada beratnya.
c. Tegangan Tekan Tegangan tekan terjadi bila suatu batang diberi gaya (F)
yang saling berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya. Misalnya, terjadi
Aplied Mechanics Laboratory Mechanical Engineering Department
Engineering Faculity of Hasanuddin Univeristy
pada tiang bangunan yang belum mengalami tekukan, porok sepeda, dan
batang torak.
d. Tegangan Geser Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua
gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya
namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak
terjadi pada konstruksi. Misalnya: sambungan keling, gunting, dan
sambungan baut.
e. Tegangan Lengkung Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros roda
yang dalam keadaan ditumpu. Jadi, merupakan tegangan tangensial.
f. Tegangan Puntir Tegagan puntir sering terjadi pada poros roda gigi dan
batang-batang torsi pada mobil, juga saat melakukan pengeboran.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gunt.de/en/products/engineering-mechanics-and-engineering-
design/strength-of-materials/elastic-deformations/deformation-of-curved-axis-
beams/021.17000/fl170/glct-1:pa-148:ca-10:pr-342
http://digilib.unila.ac.id/5380/15/Bab%20II.pdf
http://sci-geoteknik.blogspot.com/2012/05/deformasi.html
http://masudahkusuma.blogspot.com/2012/12/deformasi-dan-elastisitas.html
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/446/BAB%20%20II.pdf
https://www.academia.edu/9070452/Tegangan_Regangan_dan_modulus
Aplied Mechanics Laboratory Mechanical Engineering Department
Engineering Faculity of Hasanuddin Univeristy
BAB III
METODOLOGI
Batang lingkaran
Fungsi : Sebagai objek percobaan
Aplied Mechanics Laboratory Mechanical Engineering Department
Engineering Faculity of Hasanuddin Univeristy
Beban
Fungsi : Sebagai beban percobaan
Gantungan Beban
Fungsi : Sebagai gantungan beban
percobaan