Anda di halaman 1dari 5

LaboratoriumMekanikaFluida

II. PENGUJIAN GAYA TAHANAN ( DRAG)

2.1. Pendahuluan
2.1.1 LatarBelakang
Setiap benda dengan sembarang bentuk bila terbenam di dalam aliran
fluida akan menimbulkan gaya-gaya dan momen-momen. Kalau benda itu
bentuk dan orientasinya sembarang, aliran tersebut akan menimbulkan gaya-gaya
pada arah dan momen-momen sekelililing kearah sumbu koordinatnya.
Sebaiknya dipilih salah satu sumbu sejajar dengan aliran bebas dan arahnya
positif kehilir. Gaya pada arah ini, arahnya sepanjang sumbu itu disebut momen
oleh gaya seretan yang sebenarnya adalah rugi aliran dan harus diatasi bila benda
itu banyak bergerak melawan arus, uraian gaya dan momen ini dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gaya yang kedua paling penting adalah gaya yang saling tegak lurus pada
seretan dan mempunyai peranan misalnya menyangga berat benda yang
terbenam dan disebut gaya bubung (gaya angkat), sedangkan momen sekeliling
sumbu bubung disebut momen rewang.
Komponen ketiga yang bukan merupakan kerugian adalah gaya sisi dan
sekeliling sumbu ini bekerja momen buai dalam percobaan ini hanya dibatasi
pada gaya tahanan saja.

Gambar 2.1 Uraian Gaya dan Momen Benda Terbenam (White, 1994)

2.1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan ini meliputi :

1. TujuanUmum
a. Praktikan mampu melakukan pengambilan data dengan tepat,
LaboratoriumMekanikaFluida
b. Praktikan mengetahui fungsi dari alat dan instrument dalam
percobaan,
c. Praktikan mampu mengelola data, melakukan perhitungan dari hasil
percobaan berdasarkan rumus dan data yang telah dipelajari,
d. Praktikan bisa membandingkan antara hasil percobaan perhitungan
dengan teori yang telah didapatkan.
e. Praktikan dapat membandingkan antara hasil percobaan dengan
perhitungan, dan dengan pengamatan visualisasi aliran untuk
mendukung teori yang telah ada.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui besarnya koefisien drag dari hasil percobaan yang
dilakukan,
b. Melakukan kalkulasi data dengan mengaplikasikan rumus mekanika
fluida untuk menghitung beberapa parameter,
c. Mengetahui dan menghitung hubungan antara beberapa parameter
berdasarkan table dan grafik yang telah dibuat dari hasil percobaan,
d. Menggambarkan karakteristik aliran yaitu hubungan antara koefisien
drag dengan bilangan Reynolds dan menganalisisnya, dan
e. Menganalisis atau membandingkan dengan teori separasi aliran.

2.1.3 Kegunaan Atau Aplikasi


Aplikasi dari percobaan gaya tahanan (drag) yang pada prinsipnya sama dengan
percobaan terowongan angin, banyak terlihat dari industri yang menawarkan
materi dengan tahanan yang ada, dimana dibutuhkan seminimal mungkin gaya
tahanan.
Aplikasi yang lebih khusus dapat kita lihat dalam beberapa aplikasi:
1. Dalam bidang otomotif.
Prinsip dalam pembuatan body mobil yang lebih ramping dan aerodinamis,
senantiasa dikembangkan dengan mencari bentuk dan model yang gaya
tahanannya seminimal mungkin.
2. Dalam Industri Aeronotika.
Pada bidang penerbangan sangat banyak yang berkaitan dengan percobaan
ini, karena gaya tahanan yang dialami oleh pesawat dapat dianalisa dengan
melihat visualisasi pada aliran yang melewati body pesawat.
LaboratoriumMekanikaFluida
3. Dalam bidang arsitek.
Bangunan pencakar langit, terutama mampu melawan gaya tahanan berupa
aliran udara yang bergerak yang bias memberikan efek tekanan yang besar,
sehingga dibutuhkan model yang mampu meminimalkan tekanan angin
yang mengalir.
4. Dalam Industri Perkapalan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan, baik kapal laut maupun kapal selam
untuk bergerak melawan arus sangat ditentukan oleh nilai gaya tahanan
(drag) disisi-sisi kapal tersebut.

2.2. Metode Percobaan


2.2.1 Alat Yang Digunakan

a. Seperangkat Sub Sonic Wind Tunnel, instalasi utama koefisien drag.


b. Profil benda uji yaitu profil cakram, pelat dan profil lainnya, untuk
mengetahui besar hambatan sesuai profil.
c. Kunci L, alat untuk mengencangkan dan melonggarkan baut.
d. Termometer, alat untuk mengukur temperatur ruangan.
e. Barometer, alat untuk mengukur tekanan ruangan.
f. Mistar Geser, alat untuk mengukur dimensi dari profil.
2.2.2 Prosedur Percobaan
a. Memasang profil cakram pada sudut 900 pada
tempatnya kemudian mengatur kedudukan antar profil dan tabung pitot,
sesuaikan dengan gambar instalasi percobaan di bawah ini.
b. Mengatur keseimbangan pitot.
c. Mencatat tinggi datum pada tekanan stagnasi untuk
aliran eksternal.
d. Memberikan laju kecepatan udara pada harga tertentu
kemudian menjalankan motor pada kecepatan yang ditentukan.
e. Mencatat nilai gaya hambatan atau drag pada alat
keseimbangan pada setiap kecepatan yang telah ditentukan.
f. Menghentikan kecepatan dan melepaskan profil.
g. Mengulangi prosedur percobaan dari (a) sampai (f)
untuk profil lainnya.
LaboratoriumMekanikaFluida
h. Memasang peralatan PIV, untuk mendapatkan
visualisasi aliran profil benda uji tersebut di atas.
i. Alirkan gas asap ke dalam seksi uji, dan atur kecepatan
sama dengan percobaan sebelumnnya.
j. Rekam atau copy visualisasi yang ditampilkan pada
sistem komputer.
k. Menghentikan mesin dengan menurunkan saklar
keposisi off.
l. Mengembalikan alat dan profil ketempatnya.

Gambar 2.1 Instalasi Percobaan Gaya Tahanan ( Drag )

2.3. Rumus – Rumus Yang Digunakan

1. Tekanan atmosfer udara rata-rata ( P0 )


P
P0
×101325
= 760 (Pa)

2. Bilangan Reynolds (ReL)


V B ×L
Re L = ν
dimana : ν = Viskositas kinematis udara (m2/s)
L = Panjang profil (m)
VB = Kecepatan fluida (m/s).

3. KoefisienDrag (C D )
LaboratoriumMekanikaFluida
2×F D
CD ρud×V 2× A
= B

dimana : FD = Gaya tahanan (drag) (N)


ρud = Massa jenis udara (kg/m3)
A = Luas frontal benda (m2).

Anda mungkin juga menyukai