Anda di halaman 1dari 36

Dispensing

Sediaan Steril
Hendra Herman
Dasar Peraturan

BAB III : PENYELENGGARAAN


KESELAMATAN PASIEN
Pasal 5, ayat 5: Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi tercapainya hal-
hal:

e. mengurangi risiko infeksi akibat


perawatan kesehatan;
Dasar Peraturan

Pasal 3: Ayat 3
Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b meliputi:

j. dispensing sediaan steril;


Dasar Peraturan
Dasar Peraturan
Standar PKPO 5
Dasar Peraturan
Standar PKPO 5
Mengapa ??

R.S merupakan salah satu sumber HAIs (Healthcare


Associated Infections).
Pemberian obat secara I.V langsung masuk ke dalam
Pembuluh darah  “chance” untuk infeksi sangat besar.
Safety Petugas
Pasien berpotensi infeksi
Pasien berpotensi
infeksi
Pasien berpotensi infeksi
Jenis sediaan steril berdasarkan kontaminasi

Low-Risk Level CSPs


Pencampuran dari satu sediaan steril (ampul/vial/botol/bag) ke sediaan
steril yg lain. Max 3 sediaan
Medium-Risk Level CSPs
Pencampuran > 3 sediaan atau volume besar sediaan steril
High-Risk Level CSPs
Pencampuran antara sediaan steril dan non steril (dilakukan sterilisasi akhir)
Ruang Kerja dan Penyimpanan
Ruang Kerja dan Penyimpanan

Immediate-Use Category

- Untuk keperluan emergency


- Segera digunakan (penyimpanan)
- Hanya untuk “LOW RISK CPS”
- BUD max 1 jam.
Persiapan
Persiapan
1. Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip 5 BENAR
(benar pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian)
2. Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima (nama obat, jumlah, nomer batch,
tgl kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan.
3. Melakukan konfirmasi ulang kepada dokter jika ada yang tidak jelas/tidak
lengkap.
4. Menghitung kesesuaian dosis.
5. Memilih jenis pelarut yang sesuai.
6. Menghitung volume pelarut yang digunakan.
7. Membuat label obat berdasarkan: nama pasien, nomer rekam medis, ruang
perawatan, dosis, cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal pembuatan,
dan tanggal kadaluarsa campuran. (contoh label obat, lampiran 1)
8. Membuat label pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomer rekam medis, ruang
perawatan, jumlah paket. (contoh label pengiriman, lampiran 2)
9. Melengkapi dokumen pencampuran (contoh form pencampuran dibuku 1:
Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril) Memasukkan alat kesehatan, label,
dan obat-obatan yang akan dilakukan pencampuran kedalam ruang steril melalui
pass box.

Sumber:
Pedoman dasar teknik aseptis
Pedoman Obat suntik dan sitostatika
ALUR PELAYANAN

Permintaan (resep) Cek kesesuaian resep


Cek kondisi (nama obat,
(tepat PASIEN, OBAT,
DOSIS, RUTE, WAKTU) jumlah, batch, ED)

Jelas Tidak jelas


Hitung dosis, pilih pelarut, hitung
volume pelarut
KOnfirmasi

Buat label obat dan label pengiriman

Isi Form Permintaan pencampuran,


masukkan alat, label, dan obat-obatan
ke passbox

PEDOMAN PENCAMPURAN OBAT SUNTIK DAN PENANGANAN SEDIAAN SITOSTATIKA, Ditjen BINFAR dan Alkes, 2009
Persiapan (menggunakan sarung tangan/gloves/handscoon)
Syringe Critical site
Luer-lok tip

Calibration marks
Pilih syringe dengan volume 2 x lipat
dari volume yang ingin di ambil.

barrel

hub

Final edge
plunger piston

Shaft
top collar

plunger

Bevel heel
Bevel
flat end (lip) Bevel tip
Syringe
Syringe
Syringe
Pencampuran Ampul
Memindahkan isi ampul dari leher ke bagian bawah J
Inverted motion

Scored point

Neck
Pencampuran Ampul (membuka ampul)
Seka dengan alcohol 70% Lilitkan kasa di leher ampul
(swab)
Scored point

Neck Pegang posisi 45

Patahkan menjauhi
“scored point”

Bungkus patahan dan


Cek apakah tidak ada
buang ke kantong buangan
pecahan di dalam sediaan
Pencampuran Ampul (withdraw)
Berdirikan posisi 45  Masukkan syringe

Scored point
Tarik seluruh isi ampul (via
Neck leher)

Apabila berlebih,
kembalikan ke dalam
Masukkan lewat injection ampul
port (infuse)

Cek gelembung udara


Ganti dengan needle baru (needle tertutup)
atau syringe cap (bolus)
Pencampuran Vial (membuka vial)
Pencampuran Vial (withdraw)
Pencampuran Vial (melarutkan)
Pencampuran Vial (withdraw)
melepaskan sarung tangan/gloves/handscoon)
Pengecekan hasil pencampuran

1. Cek Fisik, melawan cahaya (menggunakan


background putih dan/atau hitam) untuk
melihat ada atau tidaknya partikel-
partikel.
2. Cek kesesuaian hasil pencampuran dengan
formulir permintaan (double check).
3. Pastikan label telah tertempel pada
syringe atau infuse bag.
4. Tuliskan laporan pada form pencampuran
terutama waktu mulai dan selesai.
Pengecekan hasil pencampuran
Beyond use date
Kebercampuran (kompatibilitas)

1. McGraw-Hill’s. IV drug Handbook (2009) (available on


Mobile)
2. Drug Information Handbook 25th Ed., 2016-2017
(available on mobile)
3. AHFS drug Information, 2016 (book)
4. ASHPs-Handbook on injectable Drugs. (mobile Free)
5. Pedoman pencampuran obat suntik dan penanganan
sediaan sitostatika, Ditjen Binfar & Alkes, 2009 (book,
ebook)
6. SNARS edisi 1
7. PMK No. 72, 2016, Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit.
osmolaritas
Osmolarity <900 mOsmol/L  safe
Hyperosmolarity injection  pain +
thrombophlebitis
pH < 7.4  pain

Guideline untuk menghitung osmolaritas pencampuran injeksi:


http://www.rxkinetics.com/iv_osmolarity.html
Diskusi Obat, tenaga kesehatan, di Telegram

Search :
@diskusiobat,
@tenagakesehatan,
APOTEKER, DOKTER, dan PERAWAT harus berkolaborasi demi tercapainya
pengobatan yang rasional.
Save the life

Terima Kasih Banyak

Hendra.herman@umi.ac.id
noncee.hendra
081355111609

Anda mungkin juga menyukai