KELOMPOK 4B
ARVI FEBRIANA 110 2018 0215
NURUL MAGHFIRATUL IFFA 110 2018 0216
RIFQI MUDHOFAR 110 2018 0217
SITTI AINUN MW. PETTAWALI 110 2018 0218
ANDI NURUL FARAH IZZA 110 2018 0219
CHITA ALIFIA M.A 110 2018 0220
MUKHBITA ALIFIA DANIEL 110 2018 0221
NURWAHYUNI 110 2018 0222
NURUL ANNISA AMIN 110 2018 0223
AKMAL RIDHA BASALAMAH 110 2018 0224
FAWWAZ IRHADI 110 2018 0225
NIDYA CARISSA WAHYUNI 110 2018 0226
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
PPROTEIN
a. Suhu
Pengaruh suhu pada struktur tiga dimensi protein dapat
digambarkan sebagai berikut. Kenaikan suhu secara sederhana menaikan
kecepatan pergerakan molekul. Jika suhu terus dinaikkan ikatan di dalam
molekul protein mulai bervibrasi. Interaksi lemah seperti ikatan hidrogen,
interaksi hidrofobik yang memelihara struktur protein rusak. Dengan kata
lain, protein terdenaturasi. Molekul protein yang terdenaturasi akan
kehilangan karakteristik konformasi tiga dimensinya. Koagulasi terjadi
ketika molekul protein tidak melipat dan menjadi terjerat. Pada keadaan
ini protein tidak dapat larut, protein menggumpal dan menjadi padat. Hal
ini dapat kita amati efek kenaikan suhu pada putih telur. Putih telur
merupakan larutan viscous dari albumin telur. Ketika putih telur dimasak,
protein mengalami denaturasi dan selanjutnya koagulasi dan kita
melihatnya sebagai padatan. Banyak protein pada sel kita. Sebagai
contoh enzim, enzim dalam sitoplasma sebagai larutan kental (viscous).
Untuk menjalankan fungsinya, enzim harus selalu dalam larutan dan
terpelihara struktur tiga dimensinya dengan benar. Jika suhu tubuh kita
menjadi sangat tinggi, atau jika daerah tertentu dari badan kita sangat
tinggi suhunya seperti ketika kita menyentuh pemanggang kue yang
panas maka protein seluler menjadi terdenaturasi. Protein kehilangan
fungsinya yang dapat mengakibatkan sel atau organisme menjadi mati.
b. pH
Ketika pH larutan protein di atas titik isoelektriknya, maka semua
molekul protein akan mempunyai muatan permukaan total negatif.
Sebaliknya, ketika pH larutan protein di bawah titik isoelektrik protein
akan mempunyai muatan total positip. Pada titik isoelektrik molekul
protein tidak mempunyai muatan total permukaan. Sebagai akibatnya,
protein tidak kuat menolak satu sama lainnya dan protein paling sedikit
larut.
Pengaruh pH dapat kita amati pada susu yang diletakkan di kulkas
untuk waktu yang lama. Bakteri pada susu mulai tumbuh. Bakteri
menggunakan gula susu (laktosa) sebagai sumber energi dalam proses
fermentasi dan menghasilkan asam laktat sebagai produknya. Bakteri
berlanjut tumbuh dan berkembang yang mengakibatkan konsentrasi asam
laktat naik. Kenaikan konsentrasi asam laktat mengakibatkan protonasi
dari gugus karboksilat pada permukaan protein susu. Protein menjadi
isoelektrik dan mengkoagulasi selanjutnya menjadi padat seperti ‘dadih’.
3. Protein Struktural
Terdapat dalam sel terutama dalam bentuk filamen panjang yang
merupakan polimer dari banyak unit molekul protein. Salah satu kegunaan
filamen intrasel tersebut yang terpenting adalah untuk membentuk
mikrotubulus yang merupakan sitoskeleton organel sel seperti silia, akson
saraf, gelendong mitosis pada sel yang sedang bermitosis dan sebuah
massa tubulus berfilamen tipis dengan pola yang tidak teratur dan
menahan bagian-bagian dari sitoplasma dan nukleoplasama agar tetap
berada di konpartemen keduanya masing-masing. Di ruang ekstrasel,
struktur protein yang berfibril terutama dijumpai pada serat kolagen dan
elastin jaringan ikat padat, dinding pembuluh darah, tendon, ligamentum,
dan sebagainya.
4. Protein-Protein Plasma
Protein plasma adalah salah satu protein yang ditemukan dalam
plasma darah dengan fungsi untuk pengaturan tekanan osmotik tubuh
Protein plasma adalah salah satu protein yang ditemukan dalam plasma
darah, yang merupakan cairan kuning pucat darah. Protein plasma
menyusun tiga kelompok besar protein – albumin, globulin dan fibrinogen;
masing-masing memiliki fungsi yang terpisah.
a. Albumin
b. Globulin
- Alfa dan beta globulin disintesis dalam hati, dengan fungsi utama
sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormon, berbagai substrat
, dan zat penting tubuh lainnya.
- Gamma globulin (imunoglobulin) adalah antibodi.
c. Fibrinogen
6. Protein Kontraktil
7. Myoglobin