DALAM KAMPUS Etika adalah pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai
Kebiasaan merupakan hak yang dimiliki oleh setiap
individu, dalam bergaul seringkali kita menggunakan kebiasaan kita sebagai identitas diri kita dalam lingkungan pergaulan, begitu pun dengan lingkungan pergaulan kita, ada begitu banyak kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan oleh teman teman kita, entah itu kebiasaan baik, buruk atau terburuk diperkenalkan dalam lingkungan pergaulan kita sebagai mahasiswa. Kebiasaan merupakan hak yang dimiliki oleh setiap individu, dalam bergaul seringkali kita menggunakan kebiasaan kita sebagai identitas diri kita dalam lingkungan pergaulan, begitu pun dengan lingkungan pergaulan kita, ada begitu banyak kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan oleh teman teman kita, entah itu kebiasaan baik, buruk atau terburuk diperkenalkan dalam lingkungan pergaulan kita sebagai mahasiswa. Yang menjadi masalah dalam kebiasaan-kebiasan tersebut adalah, apakah kebiasaan tersebut baik untuk kita atau justru akan balik meneror kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita tau bahwa banyak dari teman-teman mahasiswa kita yang tidak bisa menjaga dirinya, mereka lebih mengikuti kebiasaan yang buruk dari teman mereka dengan alasan untuk diterima dalam lingkungan pergaulannya. Kebiasaan yang buruk itu akhirnya menimbulakan suasana yang kurang nyaman untuk lingkungan perkuliahan.
Contoh kebiasaan yang tidak baik antara lain:
1. Kebiasaan Tawuran antar mahasiswa Mereka yang terbawa arus pergaulan yang kurang sehat lebih cenderung tidak berfikir panjang dalam mengolah emosi mereka. Mereka lebih mementingkan solidaritas kelompok dari pada kepentingan umum yang lain, tawuran antar mahasiswa saat ini sangat mudah sekali terjadi dengan masalah-masalah kecil sebagai pemicunya. 2. Menitip Absensi Kehadiran pada Teman Satu lagi masalah kebiasaan buruk berlandaskan solidaritas, mereka merasa jika mereka dititipkan absen oleh temannya yang tidak bisa hadir karna malas kuliah adalah suatu tindakan yang mulia dengan alasan menolong teman dan ia mengharapkan apabila ia ingin membolos kuliah suatu saat nanti dapat menitipkan absen pada temannya itu. 3. Menyontek tugas teman Melihat banyaknya teman yang menyontek seorang mahasiswa menjadi malas mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan dirumah, ataupun saat dirumah ia tidak ada niatan sama sekali mengerjakan tugasnya karna disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang menghibur diri Dalam penjelasan mengenai kebiasaan- kebiasaan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu kebiasaan yang diterapkan oleh individu menjadi modal bagi dirinya untuk bisa masuk dalam lingkungan pergaulan, khususnya lingkungan pergaulan mahasiswa. Kesopanan menjadi hal yang mutlak ketika seseorang masuk dalam suatu lingkungan dimana ia beraktifitas. Didalam keluargalah etika kesopanan seseoarang dibentuk, dalam aktifitas sehari-hari seorang anak dituntut oleh orang tua mereka untuk berlaku sopan Selain dikeluarga, etika kesopanan juga harus dilakukan ditempat kerja dan bagi para mahasiswa di tempat mereka berkuliah. Sangat disayangkan, gaya hidup mahasiswa masa kini seringkali
mengesampingkan etika kesopanan, Gaya hidup mahasiswa yang
lebih suka bersenang-senang daripada mereka harus berkuliah
menjadikan mereka acuh terhadap orang lain, mereka
menganggap orang lain yang tidak mengikuti gaya hidup mereka
adalah orang yang norak dan kurang pergaulan, bahkan hal itu
juga mereka lakukan pada dosen-dosen mereka sendiri yang
menurut mereka, para dosen hanya memberikan tugas-tugas
tanpa memberi mereka nilai yang pantas, mereka tidak sadar
bahwa mereka sendiri lah yang membuat nilai itu.
Berikut merupakan hal-hal yang menyangkut tentang masalah etika kesopanan mahasiswa di lingkungan kampus mereka: 1. Etika dalam menyapa 2. Etika kesopanan dalam hal berprilaku 3. Masalah etika keimanan mahasiswa 4. Berbicara dengan kata-kata sopan 5. Bersikap santun 6. Mengucapkan Salam Banyak dari kita terbawa arus pergaulan yang kurang baik karna nilai-nilai yang diberikan dalam keluarga kita kurang bisa diterima oleh kita, keluarga mempunyai tanggung jawab yang vital untuk menghasilkan anak-anak yang beretika, santun dan mempunyai keimanan, ketiganya mempunyai sifat yang mendasar bagi perkembangan anak. Penyimpangan-penyimpangan etika yang terjadi pada anak merupakan suatu gambaran bahwa keluarga gagal menanamkan nilai yang baik pada anak, namun tidak selamanya keluarga bisa dijadikan pihak yang bersalah, karna ketika anak bertumbuh dewasa ia memegang haknya secara utuh dan dapat menentukan sendiri, akan menjadi sama dengan lingkungan pergaulan yang kurang baik atau hidup dengan pendirian yang kuat untuk berani beda dari lingkungannya. Pendirian yang kuat ditentukan dari tingkat keimanan mahasiswa sendiri, keimanan yang baik pasti akan menjadikan mahasiswa itu terlihat berbeda dari yang lain, seorang yang mempunyai keimanan yang baik cenderung menjadi diri sendiri dan tidak gampang terpengaruh. Namun sangat disayangkan pada era ini sangat sulit bagi mahasiswa menolak ajakan – ajakan yang kurang baik dengan alasan ingin diterima oleh lingkungannya, dan sudah dapat dipastikan tingkat keimanan mahasiswa tersebut kurang kuat dan cenderung tergoyahkan dengan pengaruh lingkungan sekitar.