Anda di halaman 1dari 14

ASSALAMUALAIKUM. WR.

WB

ETIKA DAN PERGAULAN DI


DALAM KAMPUS
Etika adalah pengkajian sistem nilai-nilai yang
berlaku. Etika berkaitan dengan nilai, norma, dan moral. bahwa
nilai adalah kemampuan yang dipercayai

Kebiasaan merupakan hak yang dimiliki oleh setiap


individu, dalam bergaul seringkali kita menggunakan kebiasaan
kita sebagai identitas diri kita dalam lingkungan pergaulan, begitu
pun dengan lingkungan pergaulan kita, ada begitu banyak
kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan oleh teman teman kita,
entah itu kebiasaan baik, buruk atau terburuk diperkenalkan
dalam lingkungan pergaulan kita sebagai mahasiswa.
Kebiasaan merupakan hak yang dimiliki oleh setiap
individu, dalam bergaul seringkali kita menggunakan kebiasaan
kita sebagai identitas diri kita dalam lingkungan pergaulan, begitu
pun dengan lingkungan pergaulan kita, ada begitu banyak
kebiasaan-kebiasaan yang diperkenalkan oleh teman teman kita,
entah itu kebiasaan baik, buruk atau terburuk diperkenalkan
dalam lingkungan pergaulan kita sebagai mahasiswa. Yang
menjadi masalah dalam kebiasaan-kebiasan tersebut adalah,
apakah kebiasaan tersebut baik untuk kita atau justru akan balik
meneror kita.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tau bahwa banyak dari
teman-teman mahasiswa kita yang tidak bisa menjaga dirinya,
mereka lebih mengikuti kebiasaan yang buruk dari teman mereka
dengan alasan untuk diterima dalam lingkungan pergaulannya.
Kebiasaan yang buruk itu akhirnya menimbulakan suasana yang
kurang nyaman untuk lingkungan perkuliahan.

Contoh kebiasaan yang tidak baik antara lain:


1. Kebiasaan Tawuran antar mahasiswa
Mereka yang terbawa arus pergaulan yang kurang
sehat lebih cenderung tidak berfikir panjang dalam
mengolah emosi mereka. Mereka lebih
mementingkan solidaritas kelompok dari pada
kepentingan umum yang lain, tawuran antar
mahasiswa saat ini sangat mudah sekali terjadi
dengan masalah-masalah kecil sebagai pemicunya.
2. Menitip Absensi Kehadiran pada Teman
Satu lagi masalah kebiasaan buruk berlandaskan
solidaritas, mereka merasa jika mereka dititipkan
absen oleh temannya yang tidak bisa hadir karna
malas kuliah adalah suatu tindakan yang mulia
dengan alasan menolong teman dan ia mengharapkan
apabila ia ingin membolos kuliah suatu saat nanti
dapat menitipkan absen pada temannya itu.
3. Menyontek tugas teman
Melihat banyaknya teman yang menyontek seorang
mahasiswa menjadi malas mengerjakan tugas yang
seharusnya dikerjakan dirumah, ataupun saat
dirumah ia tidak ada niatan sama sekali mengerjakan
tugasnya karna disibukan dengan kegiatan-kegiatan
yang menghibur diri
Dalam penjelasan mengenai kebiasaan-
kebiasaan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu
kebiasaan yang diterapkan oleh individu menjadi
modal bagi dirinya untuk bisa masuk dalam
lingkungan pergaulan, khususnya lingkungan
pergaulan mahasiswa.
Kesopanan menjadi hal yang mutlak ketika
seseorang masuk dalam suatu lingkungan dimana ia
beraktifitas. Didalam keluargalah etika kesopanan
seseoarang dibentuk, dalam aktifitas sehari-hari
seorang anak dituntut oleh orang tua mereka untuk
berlaku sopan
Selain dikeluarga, etika kesopanan juga harus
dilakukan ditempat kerja dan bagi para mahasiswa
di tempat mereka berkuliah.
Sangat disayangkan, gaya hidup mahasiswa masa kini seringkali

mengesampingkan etika kesopanan, Gaya hidup mahasiswa yang

lebih suka bersenang-senang daripada mereka harus berkuliah

menjadikan mereka acuh terhadap orang lain, mereka

menganggap orang lain yang tidak mengikuti gaya hidup mereka

adalah orang yang norak dan kurang pergaulan, bahkan hal itu

juga mereka lakukan pada dosen-dosen mereka sendiri yang

menurut mereka, para dosen hanya memberikan tugas-tugas

tanpa memberi mereka nilai yang pantas, mereka tidak sadar

bahwa mereka sendiri lah yang membuat nilai itu.


Berikut merupakan hal-hal yang
menyangkut tentang masalah etika kesopanan
mahasiswa di lingkungan kampus mereka:
1. Etika dalam menyapa
2. Etika kesopanan dalam hal berprilaku
3. Masalah etika keimanan mahasiswa
4. Berbicara dengan kata-kata sopan
5. Bersikap santun
6. Mengucapkan Salam
Banyak dari kita terbawa arus pergaulan yang
kurang baik karna nilai-nilai yang diberikan dalam
keluarga kita kurang bisa diterima oleh kita, keluarga
mempunyai tanggung jawab yang vital untuk
menghasilkan anak-anak yang beretika, santun dan
mempunyai keimanan, ketiganya mempunyai sifat yang
mendasar bagi perkembangan anak.
Penyimpangan-penyimpangan etika yang terjadi pada
anak merupakan suatu gambaran bahwa keluarga gagal
menanamkan nilai yang baik pada anak, namun tidak
selamanya keluarga bisa dijadikan pihak yang bersalah,
karna ketika anak bertumbuh dewasa ia memegang haknya
secara utuh dan dapat menentukan sendiri, akan menjadi
sama dengan lingkungan pergaulan yang kurang baik atau
hidup dengan pendirian yang kuat untuk berani beda dari
lingkungannya.
Pendirian yang kuat ditentukan dari tingkat keimanan
mahasiswa sendiri, keimanan yang baik pasti akan menjadikan
mahasiswa itu terlihat berbeda dari yang lain, seorang yang
mempunyai keimanan yang baik cenderung menjadi diri
sendiri dan tidak gampang terpengaruh. Namun sangat
disayangkan pada era ini sangat sulit bagi mahasiswa menolak
ajakan – ajakan yang kurang baik dengan alasan ingin diterima
oleh lingkungannya, dan sudah dapat dipastikan tingkat
keimanan mahasiswa tersebut kurang kuat dan cenderung
tergoyahkan dengan pengaruh lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai