Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN GERONTIK

“Jenis-Jenis Cairan Infus”

Dosen: Ns Royani, M.Kep


Disusun Oleh:
Amelia Ramawati (201740105)

Jl. Jombang Raya No.56, Pd. Pucung, Pd. Aren, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15229
A. Cairan Kristaloid
Cairan dengan berat molekul rendah (<8000 Dalton) dengan atau tanpa glukosa,
mempunyai tekanan onkotik rendah, sehingga cepat terdistribusi ke seluruh ruang
ekstraseluler, dengan mengandung elektrolit. Contoh cairan tersebut adalah:
1. Normal Saline

a. Komposisi: NA = 154, CL = 154


Kemasan: 100,250,500,1000 ml.
b. Indikasi :
a) Resusitasi
Pada kondisi kritis, sel-sel endotelium pembuluh darah bocor, diikuti oleh
keluarnya molekul protein besar ke kompartemen interstisial, diikuti air
dan elektrolit yang bergerak ke intertisial karena gradien osmosis. Plasma
expander berguna untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang pada
intravaskuler.
b) Diare
Kondisi diare menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah banyak,
cairan NaCl digunakan untuk mengganti cairan yang hilang tersebut.
c) Luka Bakar
Manifestasi luka bakar adalah syok hipovolemik, dimana terjadi
kehilangan protein plasma atau cairan ekstraseluler dalam jumlah besar
dari permukaan tubuh yang terbakar. Untuk mempertahankan cairan dan
elektrolit dapat digunakan cairan NaCl, ringer laktat, atau dekstrosa.
d) Gagal Ginjal Akut
Penurunan fungsi ginjal akut mengakibatkan kegagalan ginjal menjaga
homeostasis tubuh. Keadaan ini juga meningkatkan metabolit nitrogen
yaitu ureum dan kreatinin serta gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit. Pemberian normal saline dan glukosa menjaga cairan ekstra
seluler dan elektrolit.
c. Tujuan :
Mengganti cairan saat diare. Mengganti elektrolit dan cairan yang hilang di
intravaskuler. Menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit serta membuat
peningkatan pada metabolit nitrogen berupa ureum dan kreatinin pada
penyakit ginjal akut.
2. Ringer Laktat
a. Komposisi : NA = 130-140, K = 4-5, Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-30
mEq/l.
Kemasan : 500, 1000 ml.
b. Indikasi :
Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada keadaan dehidrasi dan syok
hipovolemik. Ringer laktat menjadi kurang disukai karena menyebabkan
hiperkloremia dan asidosis metabolik, karena akan menyebabkan penumpukan
asam laktat yang tinggi akibat metabolisme anaerob.
c. Tujuan : Ringer laktat banyak digunakan sebagai replacement therapy, antara
lain untuk syok hipovolemik, diare, trauma, dan luka bakar.
d. Efek Samping :
a) Nyeri dada.
b) Detak jantung tidak normal.
c) Turunnya tekanan darah.
d) Kesulitan bernapas.
e) Batuk.
f) Bersin-bersin.
g) Ruam kulit.
h) Gatal pada kulit.
i) Sakit kepala.
B. CAIRAN KHUSUS
3. Asering

a. Komposisi :
Setiap liter asering mengandung:
a) Na 130 mEq
b) K 4 mEq
c) Cl 109 mE
d) Ca 3 mEq
e) Asetat (garam) 28 mEq
b. Indikasi :
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis
akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik,
dehidrasi berat, trauma.
c. Tujuan : untuk pasien DHF, dehidrasi berat, trauma, syok hemoragik dan
untuk luka bakar.
d. Efek samping :
Demam infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis
(radadang pembuluh balik) pada tempat penyuntikan , hipervolemia
(bertambahnya volume plasma yang beredar)
4. KA-EN 1B

a. Komposisi :
Tiap 1000 ml isi mengandung
 sodium klorida 2,25 g
 anhidrosa dekstros 37,5 g.
 Elektrolit (meq/L) :
a) Na+ 38,5
b) Cl- 38,5
c) Glukosa 37,5 g/L.
d) kcal/L : 150
b. Indikasi :
a) Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal
pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai,
demam)
b) Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan
sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
c) Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari
100 ml/jam
c. Tujuan :
Pasien yang sedang dehidrasi karena tidak mendapat asupan oral dan pasien
yang sedang demam, cairan ini bisa diberikan kepada bayi prematur maupun
bayi yang baru lahir sebagai cairan elektrolitnya.
d. Efek samping :
a) Peradangan glukosa darah
b) Bekuan darah
c) Mual dan muntah
5. KA-EN 3A

KA-EN 3A
a. Komposisi :
KA-EN 3A
Tiap liter isi mengandung
a) sodium klorida 2,34 g
b) potassium klorida 0,75 g, sodium laktat 2,24 g
c) anhydrous dekstros 27 g.
d) Elektrolit (mEq/L) :
a. Na+ 60
b. K+ 10
c. Cl- 50
d. laktat- 20
e. glukosa : 27 g/L.
f. kcal/L : 108
b. Indikasi :
Larutan rumah nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit
dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti eksresi harian, pada
keadaan asupan oral terbatas.
c. Tujuan :
Membantu memenuhi kebutuhan pasien akan cairan dan elektrolit karena
kandungan kaliumnya (pada KA-EN 3A mengandung kalium 10 mEq/L dan
KA-EN 3B mengandung kalium 20 mEq/L) yang cukup walaupun pasien
sudah melakukan eksresi harian.
d. Efek samping :
a) Sensasi kesemutan
b) Sensasi terbakar
c) Mual
d) Muntah
e) Diare
6. KA-EN 3B

a. Komposisi :
Tiap liter isi mengandung
a) sodium klorida 1,75g,
b) ptasium klorida 1,5g,
c) sodium laktat 2,24g,
d) anhydrous dekstros 27g.
e) Elektrolit (mEq/L) :
a. Na+ 50,
b. K+ 20,
c. Cl- 50,
d. laktat- 20,
e. glukosa 27 g/L.
f. kcal/L. 108
b. Indikasi :
Menyalurkan atau memelihara keseimbangan air & elektrolit pada keadaan
dimana asupan makanan per-oral tidak mencukupi atau tidak mungkin.
c. Tujuan :
Untuk pasien kadar kalium rendah, dan cairan nutrisi pengganti
d. Efek samping :
a) Peningkatan glukosa darah
b) Bekuan darah
c) Sakit perut atau pembengkakan
d) Kaki atau kaki lemah atau berat
e) Detak jantung tak teratur
7. KA-EN MG3

a. Komposisi :
Tiap liter isi mengandung bahan :
a) sodium klorida 1,75g,
b) potassium klorida 1,5g,
c) sodium laktat 2,24g,
d) anhydrous dekstros 100g.
e) Elektrolit (mEq/L) :
a. Na+ 50,
b. K+ 20,
c. Cl- 50,
d. laktat- 20,
e. glukosa 100 g/L;
f. kcal/L: 400
b. Indikasi :
a) Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan
elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi
harian, pada keadaan asupan oral terbatas
b) Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
c) Mensuplai kalium 20 mEq/L
d) Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L
c. Tujuan :
membantu cairan elektrolit harian pasien maupun saat pasien mendapat asupan
oral terbatas, memenuhi kebutuhan kalium pasien (20 mEq/L) sebagai
suplemen NPC yang dibutuhkan pasien (400 kcal/L)
d. Efek samping :
Pembengkakan di otak dan paru-paru
8. KA-EN 4A

a. Komposisi :
Komposisi (per 1000 ml)
a) Na 30 mEq/L
b) K 0 mEq/L
c) Cl 20 mEq/L
d) Laktat 10 mEq/L
e) Glukosa 40 gr/L
b. Indikasi :
a) Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
b) Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan
berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
c) Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
c. Tujuan :
Dapat diberikan sebagai larutan infus untuk bayi dan anak-anak, menormalkan
kadar kosentrasi kalium serum pada pasien membantu pasien mendapatkan
cairan kembali ketika mengalami dehidrasi hipertonik.
d. Efek sampingan :
Gagal jantung kongsetif, edema perifer & paru, gangguan fungsi ginjal,
asidosis
9. KA-EN 4B

a. Komposisi :
a) Na 30 mEq/L
b) K 8 mEq/L
c) Cl 28 mEq/L
d) Laktat 10 mEq/L
e) Glukosa 37,5 gr/L
b. Indikasi :
a) Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
b) Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko
hipokalemia
c) Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
c. Tujuan :
Dapat diberikan pada bayi dan anak-anak usia kurang dari 3 tahun sebagai
cairan infus bagi mereka, mengurangi resiko hipokalemia ketika pasien
kekurangan kalium dan mengganti cairan elektrolit pasien ketika dehidrasi
hipertonik.
d. Efek samping :
Edema otak, paru
10. MARTOS-10
a. Komposisi :
Mengandung 400 kcal/L
b. Indikasi :
a) Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
b) Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor,
infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein
c. Tujuan :
Membantu mencukupi suplai air dan karbohidrat pada pasien diabetik secara
parental dan dapat memberi nutrisi eksogen pada pasien kritis penderita tumor,
infeksi berat, pasien stres berat maupun pasien mengalami defisiensi protein.
d. Efek samping :
Belum ada data yang pasti terkait efek samping penggunaan cairan infus ini.
Martos diberikan dengan cara infus lambat sehingga dapat meminimalisir efek
samping seperti kelebihan kadar gula, khususnya pada pasien diabetes.
11. Amiparen

a. Komposisi :
Setiap liter Amiparen isi mengandung
a) L-leucine 14g,
b) L-isoleucine 8g,
c) L-valine 8g,
d) lysine acetate 14,8g (L-lysine equivalent 10,5g),
e) L-threonine 5,7g,
b. Indikasi :
a) Stres metabolik berat
b) Luka bakar
c) Infeksi berat
d) Kwasiokor
e) Pasca operasi
f) Total Parenteral Nutrition
g) Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit
c. Tujuan :
Cairan ini bermanfaat untuk pasien yang mengalami stress metabolik berat,
mengalami luka bakar, kwasiokor dan sebagai kebutuhan nutrisi secara
parenatal
d. Efek samping :
a) Reaksi simpang berupa rasa tidak enak pada dada
b) Pasien kemungkinan akan mengalami rasa kedinginan
c) Akan terjadi reaksi spontan berupa sakit kepala
12. Aminovel-600

a. Komposisi :
a) amino acid (L-form) 50g,
b) D-sorbitol 100g,
c) ascorbic acid 400mg,
d) inositol 500mg,
e) nicotinamide 60mg,
f) pyridoxine HCl 40mg,
g) riboflavin sodium phosphate 2,5mg,
b. Indikasi :
a) Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
b) Penderita GI yang dipuasakan
c) Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca
operasi)
d) Stres metabolik sedang
e) Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)
c. Tujuan :
Meningkatkan kebutuhan metabolik pada pasien yang mengalami luka bakar,
trauma pasca operasi serta pasien yang mengalami stress metabolik sedang.
d. Efek samping :
a) Pasien akan mengalami ketidakseimbangan elektrolit, kram otot,
kesesakan pada pencernaan dan disorientasi.
b) Pasien akan mengalami mual, muntah, dan sakit perut.
c) Pasien akan mengalami kenaikan kadar gula darah.
13. PAN-AMIN G

a. Komposisi :
Tiap liter infuse mengandung
a) L-arginine HCl 2,7g,
b) L-histidine HCl H2O 1,3g,
c) L-isoleucine 1,8g,
d) L-leucine 4,1g,
e) L-lysine HCl 6,2g,
b. Indikasi :
a) Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
b) Nutrisi dini pasca operasi
c) Tifoid
c. Tujuan :
Untuk kebutuhan pasien memenuhi nutrisi pasca operasi, dan untuk pasien
tifoid
d. Efek samping :
Peradangan, mual, muntah, diare dan tekanan darah rendah
14. Tutufusin Ops
a. Komposisi :
Komposisi tiap liter adalah
a) Natrium 100 mEq,
b) Kalium 18 mEq,
c) Kalsium 4 mEq,
d) Magnesium 6 mEg,
e) Klorida 90 mEq,
f) Asetat 38 mEq,
g) Sorbitol 50 gram.
b. Indikasi :
a) Air & elektrolit yang dibutuhkan pada fase sebelum, selama, & sesudah
operasi.
b) Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit selama masa pra operasi, intra
operasi dan pasca operasi
c) Memenuhi kebutuhan air dan elektrolit pada keadaan dehidrasi isotonik
dan kehilangan cairan intraselular
d) Memenuhi kebutuhan karbohidrat secara parsial
c. Tujuan :
Memenuhi kebutuhan pasien akan air dan cairan elektrolit baik saat sebelum
sedang dan sesudah operasi. Selain itu dapat membantu pasien mendapatkan
kembali air dan cairan elektrolit saat mengalami dehidrasi isotonik
d. Efek samping :
a) Sensasi kesemutan
b) Kram otot
c) Diare berat atau yang sedang berlangsung
15. Dekstrosa
a. Komposisi :
Glukosa = 50 gr/l (5%), 100 gr/l (10%), 200 gr/l (20%)
b. Indikasi :
sebagai cairan resusitasi pada terapi intravena serta untuk keperluan hidrasi
selama dan sesudah operasi. Diberikan pada keadaan oliguria ringan sampai
sedang (kadar kreatinin kurang dari 25 mg/100ml).
c. Tujuan :
a) Menangani hipoglikemia
b) Mengatasi kekurangan cairan
d. Efek samping :
a) Kejang
b) Demam
c) Cemas
d) Berkringat
16. Albumin

a. Komposisi :
Human albumin 5%, 20%, dan 25%
b. Indikasi :
Untuk memperbaiki dan mempertahankan volume darah tersirkulasi pada
keadaan dengan defisiensi volume dan bila penggunaan cairan koloid memang
tepat.
c. Tujuan :
a) Menangani hipoalbuminemia
b) Terapi penunjang pada syok hipovolemik dan sebelum dilakukan transfusi
tukar pada penyakit kuning bayi baru lahir
d. Efek samping :
a) Urtikaria atau biduran
b) Haus
c) Sensasi rasa panas
d) Detak jantung meningkat (takikardia)
17. Mannitol
a. Komposisi :
Mannitol
b. Indikasi :
Untuk mencegah atau mengobati kelebihan air dalam tubuh pada keadaan
ginjal tertentu, mengurangi pembengkakan otak, atau mengurangi tekanan
dalam mata.
c. Tujuan :
Mengurangi tekanan dalam kepala dan tekanan bola mata
d. Efek samping :
a) Sakit kepala
b) Mual
c) Muntah
d) Nyeri tenggorokan
e) Hidung tersumbat
f) Sesak napas.
18. Gelatin

a. Komposisi :
Gelatin diambil dari hidrolisis kolagen bovine
b. Indikasi :
Penambah volume plasma dan mempunyai efek antikoagulan, Pada sebuah
penelitian invitro dengan tromboelastropgraphy diketahui bahwa gelatin
memiliki efek antikoagulan, namun lebih kecil dibandingkan HES.
c. Tujuan :
d. Efek samping :
a) Efek samping Topikal: Peningkatan risiko infeksi, pembentukan
granuloma, fibrosis, kompresi jaringan di sekitarnya karena penyerapan
cairan.
b) Efek samping Intravena: Reaksi hipersensitivitas. Infus yang cepat dapat
merangsang pelepasan histamin dan zat vasoaktif lainnya.
19. Hydroxyethyl Starch (HES)

a. Komposisi :
HES 200,000/0.5 60 g, NaCI 6.9 g, KCI 0.3 g, CaCI2 0.22 g, larutan Na
lactate 4.48%
b. Indikasi :
Gangguan gagal ginjal berat
c. Tujuan :
Sebagai pembersih plasma
d. Efek samping :
Reaksi kulit, takikardi, penurunan TD, mual, sesak nafas, syok, kejang obat
bronkus atau uterus, henti jantung
20. Ringer Asetat

a. Komposisi :
Per liter:
a) CaCl2 0,2 g
b) KCl 0,3 g
c) NaCl 6 g
b. Indikasi :
Dehidrasi isotonis dengan asidosis karena kehilangan bicarbonate.
c. Tujuan :
Untuk pasien DHF, dehidrasi berat, trauma, syok hemoragik dan untuk luka
bakar
d. Efek samping :
Demam, infeksi, flebitis, nyeri pada tempat suntikan, ekstravasasi.

Anda mungkin juga menyukai