Provitamin A berupa beta karoten, pada golden rice yaitu 1.6 mikrog/g.
betakarotena tersebut akan diubah menjadi vitamin A dalam tubuh.
Phytoene + 2 pyrophosphate
crt1
Zeta-carotene
crt1
lycopene
lycopene cylase
alpha-carotene beta-carotene
Manfaat
Lilis: apa saja komposisi yang terkandung pada golden rice, proses pemasakan
berpengaruh pada vit a?
Vitamin Mg 2,911
Questions
Lilis: apa saja komposisi yang terkandung pada golden rice, proses pemasakan
berpengaruh pada vit a?
Menurut kami, Golden Rice aman untuk dikonsumsi anak-anak karena penelitian golden rice ditujukan untuk
anak-anak yang mengalami kelaparan dan kekurangan vitamin. Selain itu, potensi alergenik terhadap protein
gen transgenik tidak terbukti (Badan Litbang Pertanian). Hal ini menandakan bahwa golden rice adalah
makanan yang aman dikonsumsi anak-anak.
Questions
Mahesa: teknik dna rekombinan berapa per berapa? bisa diterapkan di bahan
yang lain nggak?
Teknik DNA rekombinan sangat memungkinkan diterapkan pada bahan lain selain beras karena teknik DNA
rekombinan ini dapat memberikan manfaat jika diterapkan yaitu sebagai pendekatan dalam mengatasi masalah
melalui isolasi dan manipulasi terhadap gen yang bertanggung jawab atas ekspresi protein tertentu atau pembentukan
suatu produk. Menurut Habibi-Najafi (2006), bioteknologi pangan didefinisikan sebagai aplikasi teknik biologis
untuk hasil tanaman pangan, hewan, dan mikroorganisme dengan tujuan meningkatkan sifat, kualitas, keamanan, dan
kemudahan dalam pemrosesan dan produksi makanan. Rekayasa genetika merupakan salah satu cara untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut Rekayasa genetik digambarkan sebagai ilmu dimana karakteristik suatu
organisme yang sengaja dimodifikasi dengan manipulasi materi genetik, terutama DNA dan transformasi gen tertentu
untuk menciptakan variasi yang baru. (Campbell, 1996).
Questions
Mahesa: teknik dna rekombinan berapa per berapa? bisa diterapkan di bahan
yang lain nggak?
Bioteknologi tanaman pangan melibatkan penggunaan mikroba atau bahan biologi untuk melakukan proses spesifik
pada tanaman untuk kepentingan manusia. Hal ini dilakukan dengan menciptakan species tanaman yang
metabolismenya disesuaikan untuk menyediakan bahan baku sesuai dengan kualitas, fungsionalitas dan
ketersediaannya. Akibatnya, banyak tanaman pangan yang secara genetik termodifikasi untuk berbagai tujuan
(Parmashinta, 2014). Banyak tanaman penting yang tumbuh dari benih hasil rekayasa genetik dengan kekebalan
terhadap herbisida, virus, serangga dan penyakit. Bahan makanan dari tanaman rekayasa genetik (misalnya minyak,
tepung, sirup, pewarna) telah digunakan di berbagai industri pangan (BIO, 1998). Lebih dari setengah makanan
olahan di Amerika Serikat telah mengandung bahan hasil rekayasa genetik seperti kacang kedelai, jagung, kanola,
kapas atau produk kentang (Wilkinson, 1997).
Questions
Intan: Perbandingan beras biasa dan golden rice bagaimana? Dari tekstur, rasa
sama atau beda?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kandungan gizi serta mineral
yang terkandung pada golden rice sama seperti beras pada umumnya. Dapat
disimpulkan bahwa golden rice dan beras pada umumnya memiliki rasa dan tektur
yang tidak jauh berbeda setelah mengalami pemasakan.
Questions
Mitha: menurut kalian apa kerugian paling fatal yang membuat golden rice
tidak sebooming negara lain di Indonesia?
Berdasarkan pada beberapa jurnal, dapat diketahui bahwa satu dari kerugian paling fatal adalah timbulnya aksi pengecaman dan
protes oleh petani-petani lokal karena dianggap tidak menguntungkan ekonomi mereka. Sikap Pro dan kontra penggunaan
tanaman transgenik juga terjadi di Indonesia. Pemakaian tanaman transgenik di Indonesia, terutama diprotes keras oleh kalangan
aktivis lingkungan dan petani. Seperti diberitakan oleh Intisari (2003), empat lembaga non-pemerintah/LSM (KONPHALINDO,
YLKI, PAN Indonesia, dan ICEL) terang-terangan menolak SK Menteri Pertanian No. 107/Kpts/KB/430/2/2001 tentang
Pelepasan Terbatas Kapas Transgenik Bt DP 5690B sebagai Varietas Unggul, dan ditanam di tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan
(Susiyanti dalam Karmana, 2009).
Dokumen FAO tahun 2001 menjelaskan bahwa penggunaan produk transgen (yang mencakup tanaman, hewan dan
mikroorganisme) atau disebut GMO (genetically modified organism) berkaitan erat dengan etika pangan dan etika pertanian
dunia. Akibatnya pembahasan mengenai penggunaan tanaman transgenik tidak lagi hanya berupa keamanan pangan, melainkan
juga mempertimbangkan hak konsumen dan dampak lingkungan dari pengembangan dan komersialisasi GMO.
Questions
Fatma: fatma : zat apa yang dapat menghasilkan alergen? Di antara golden
rice 1 dan 2 mana yang lebih baik?
Kekhawatiran terhadap golden rice dalam hal kesehatan antara lain karena ada kekhawatiran zat penyebab alergi
(alergen) berupa protein dapat ditransfer ke bahan pangan, terjadi resistensi antibiotik karena penggunaan marker
gene, dan terjadi outcrossing, yaitu tercampurnya benih konvensional dengan benih hasil rekayasa genetika
yang mungkin secara tidak langsung menimbulkan dampak terhadap keamanan pangan. Tanaman golden rice
yang diklaim sangat bermanfaat pun ternyata setelah diuji tidak hanya memproduksi beta karoten, tetapi juga
lutein dan zeaxanthin, dua senyawa yang belum diketahui pengaruhnya terhadap kesehatan
Golden rice 1 vs Golden rice 2
Berasa emas yang kandungan vitamin A lebih tinggi adalah golden rice 2 karena sebutir berasnya
mengandung 25 miligram dalam 1 gram beras sedangkan golden rice 1 hanya mengandung 8 miligram
dalam 1 gram beras. Karena kandungan vitamin A banyak maka warna golden rice 2 lebih pekat daripada
golden rice 1 . Ini menandakan bahwa beras emas mengandung vitamin A yang tinggi.
Poin Tambahan
Karena padi emas merupakan tanaman transgenik, maka padi ini harus menjalani beberapa tes pengujian untuk melihat
keamanan hayati. Perlu digarisbawahi bahwa, secara umum, tanaman pangan transgenik merupakan tanaman yang
dianalisa secara paling baik dalam sejarah. Proses pengujian resikonya dilakukan secara detail dan hati-hati. Demikian
juga dengan padi emas yang telah menjalani berbagai tes sejak pertama kali dibuat. Tes tersebut meliputi:
1. Investigasi dan pendalaman mengenai modifikasi biosintesis karotenoid pada endosperma.
2. Dari 2000 tanaman transgenik yang dibuat, 10 tanaman dipilih secara hati-hati untuk memenuhi keperluan regulasi
yang berhubungan dengan struktur genetik.
3. Gene expression profiling dari ribuan gen telah dilakukan, dengan hasil tidak adanya perubahan ekspresi dibandingkan
dengan tetuanya.
4. Potensi alergenik tidak terbukti melalui analisa bioinformasi terhadap protein dari gen transgenik. Laporannya dapat
diakses online pada Allergenonline.
5. Kemudahan protein dari gen transgenik dicerna oleh simulasi cairan perut telah diperlihatkan.
6. Tes untuk ketersediaan dan perubahan beta karotin menjadi retinol telah dilakukan pada orang dewasa di USA dengan
hasil baik dan anak-anak di China (saat ini sedang dievaluasi). (Sumber: Badan Litbang Pertanian)