PENDAHULUAN
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermitte BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Bronkiolitis sering mengenai anak-anak usia dibawah 2 tahun. Anak-anak yang berusia
lebih tua dan dewasa bisa dikatakan tidak pernah ditemukan penyakit ini, karena mereka lebih
tahan terhadap terjadinya edema pada bronkiolus, sehingga gambaran klinis suatu bronkiolitis
tidak dijumpai, walaupun sebenarnya saluran nafas kecil pada paru bagian bawah terkena infeksi.
(1,3)
Bronkiolitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penularan penyakit ini
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita ISPA. Penularan dalam keluarga ditemukan
sangat tinggi (45%), umumnya pada keluarga yang mempunyai anak usia sekolah. (1)
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan referat ini antara lain untuk mengetahui definisi, etiologi,
patologi, patofisiologi, gambaran klinis, diagnosis, diagnosis banding, terapi dan
prognosis bronkiolitis.
PENDAHULUAN
Bronkiolitis sering mengenai anak-anak usia dibawah 2 tahun. Anak-anak yang berusia
lebih tua dan dewasa bisa dikatakan tidak pernah ditemukan penyakit ini, karena mereka lebih
tahan terhadap terjadinya edema pada bronkiolus, sehingga gambaran klinis suatu bronkiolitis
tidak dijumpai, walaupun sebenarnya saluran nafas kecil pada paru bagian bawah terkena infeksi.
(1,3)
Bronkiolitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penularan penyakit ini
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita ISPA. Penularan dalam keluarga ditemukan
sangat tinggi (45%), umumnya pada keluarga yang mempunyai anak usia sekolah. (1)
BAB I
PENDAHULUAN
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermitte BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Bronkiolitis sering mengenai anak-anak usia dibawah 2 tahun. Anak-anak yang berusia
lebih tua dan dewasa bisa dikatakan tidak pernah ditemukan penyakit ini, karena mereka lebih
tahan terhadap terjadinya edema pada bronkiolus, sehingga gambaran klinis suatu bronkiolitis
tidak dijumpai, walaupun sebenarnya saluran nafas kecil pada paru bagian bawah terkena infeksi.
(1,3)
Bronkiolitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penularan penyakit ini
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita ISPA. Penularan dalam keluarga ditemukan
sangat tinggi (45%), umumnya pada keluarga yang mempunyai anak usia sekolah. (1)
Bronkiolitis sering mengenai anak-anak usia dibawah 2 tahun. Anak-anak yang berusia
lebih tua dan dewasa bisa dikatakan tidak pernah ditemukan penyakit ini, karena mereka lebih
tahan terhadap terjadinya edema pada bronkiolus, sehingga gambaran klinis suatu bronkiolitis
tidak dijumpai, walaupun sebenarnya saluran nafas kecil pada paru bagian bawah terkena infeksi.
(1,3)
Bronkiolitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penularan penyakit ini
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita ISPA. Penularan dalam keluarga ditemukan
sangat tinggi (45%), umumnya pada keluarga yang mempunyai anak usia sekolah. (1)
1.9. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan referat ini antara lain untuk mengetahui definisi, etiologi,
patologi, patofisiologi, gambaran klinis, diagnosis, diagnosis banding, terapi dan
prognosis bronkiolitis.
PENDAHULUAN
Bronkiolitis sering mengenai anak-anak usia dibawah 2 tahun. Anak-anak yang berusia
lebih tua dan dewasa bisa dikatakan tidak pernah ditemukan penyakit ini, karena mereka lebih
tahan terhadap terjadinya edema pada bronkiolus, sehingga gambaran klinis suatu bronkiolitis
tidak dijumpai, walaupun sebenarnya saluran nafas kecil pada paru bagian bawah terkena infeksi.
(1,3)
Bronkiolitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penularan penyakit ini
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita ISPA. Penularan dalam keluarga ditemukan
sangat tinggi (45%), umumnya pada keluarga yang mempunyai anak usia sekolah. (1)
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Edema paru adalah akumulasi cairan di paru yang dapat disebabkan oleh tekanan
intrvaskular yang tinggi (edema paru kardiogenik) atau karena peningkatan permeabilitas
membran kapiler (edema paru non-kardiogenik) yang mengakibatkan terjadinya
ekstravasasi cairan yang berasal dari vascular paru masuk ke dalam interstisium dan
alveoli paru.1,6
Edema paru akut adalah akumulasi cairan pada jaringan interstisial paru yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tekanan hidrostatik dan onkotik dalam
pembuluh darah kapiler dengan jaringan paru sekitarnya. Edema paru akut dapat terjadi
sebagai akibat kelainan pada jantung serta gangguan organ lain di luar jantung.4
BAB I
PENDAHULUAN
II. Prognosis
gan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian eksotropia.2 Secara keseluruhan,
disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia mencakup 1% dari populasi umum.
klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan prognosis dari intermittent exotropia.
Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi terkait intermittent
exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi terkait intermittent exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan
tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
BAB I
PENDAHULUAN
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi terkait intermittent exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan
tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
Suppresion
s merupakan penyebab utama kunjungan rumah sakit pada bayi dan anak-anak. Insidensi
penyakit ini terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan dengan puncak kejadian pada usia kira-kira
6 bulan. Sering terjadi pada musim dingin dan awal musim semi (di negara-negara dengan 4
musim). Angka kesakitan tertinggi didapatkan pada tempat penitipan anak sekitar 95%.(1,3,5,6)
Bronkiolitis sering mengenai anak-anak usia dibawah 2 tahun. Anak-anak yang berusia
lebih tua dan dewasa bisa dikatakan tidak pernah ditemukan penyakit ini, karena mereka lebih
tahan terhadap terjadinya edema pada bronkiolus, sehingga gambaran klinis suatu bronkiolitis
tidak dijumpai, walaupun sebenarnya saluran nafas kecil pada paru bagian bawah terkena infeksi.
(1,3)
Bronkiolitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penularan penyakit ini
terjadi melalui kontak langsung dengan penderita ISPA. Penularan dalam keluarga ditemukan
sangat tinggi (45%), umumnya pada keluarga yang mempunyai anak usia sekolah. (1)
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Edema paru adalah akumulasi cairan di paru yang dapat disebabkan oleh tekanan
intrvaskular yang tinggi (edema paru kardiogenik) atau karena peningkatan permeabilitas
membran kapiler (edema paru non-kardiogenik) yang mengakibatkan terjadinya
ekstravasasi cairan yang berasal dari vascular paru masuk ke dalam interstisium dan
alveoli paru.1,6
Edema paru akut adalah akumulasi cairan pada jaringan interstisial paru yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tekanan hidrostatik dan onkotik dalam
pembuluh darah kapiler dengan jaringan paru sekitarnya. Edema paru akut dapat terjadi
sebagai akibat kelainan pada jantung serta gangguan organ lain di luar jantung.4
BAB I
PENDAHULUAN
IV. Prognosis
gan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian eksotropia.2 Secara keseluruhan,
disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia mencakup 1% dari populasi umum.
klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan prognosis dari intermittent exotropia.
Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi terkait intermittent
exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi terkait intermittent exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan
tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
BAB I
PENDAHULUAN
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi terkait intermittent exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan
tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
Suppresion