1. Tyroid Teraba +3 -3 -3
2. Bising Tyroid +2 -2 -2
3. Exoptalmus +2 - -
5. Hiperkinetik +4 -2 -2
6. Tremor Jari +1 - -
7. Tangan Panas +2 -2 -2
8. Tangan Basah +1 -1 +1
9 Fibrilasi Atrial +4 - +4
<80 x/menit - -3 +3
80-90 x/menit - -
>90 x/menit +3 -
Skor : 11 (eutiroid)
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Laboratorium (11 November 2019)
Pemeriksaan Hasil Unit Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Hitung jenis
Basofil 0,3 0-1 Normal
Eosinofil 2,6 1-6 Normal
Neutrofil 64,1 50-70 Normal
Limfosit 26,2 20-40 Normal
Monosit 6,8 2-8 Normal
KIMIA KLINIK METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Sewaktu 128 mg/dl <200
Ginjal
Ureum 25 mg/dl 16,6-48,5
Kreatinin 1,4 mg/dl 0,50-0,90
HATI
Kolesterol Total 122 mg/dL <200
Trigliserid 89 mg/dL <200
JANTUNG
CK-MB 23 U/L 0-25
CK-NAK 122 Mg/dl 0-171
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Edema paru adalah akumulasi cairan di paru yang dapat disebabkan oleh tekanan
intrvaskular yang tinggi (edema paru kardiogenik) atau karena peningkatan permeabilitas
membran kapiler (edema paru non-kardiogenik) yang mengakibatkan terjadinya
ekstravasasi cairan yang berasal dari vascular paru masuk ke dalam interstisium dan
alveoli paru.1,6
Edema paru akut adalah akumulasi cairan pada jaringan interstisial paru yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tekanan hidrostatik dan onkotik dalam
pembuluh darah kapiler dengan jaringan paru sekitarnya. Edema paru akut dapat terjadi
sebagai akibat kelainan pada jantung serta gangguan organ lain di luar jantung.4
BAB I
PENDAHULUAN
II. Prognosis
gan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian eksotropia.2 Secara keseluruhan,
disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia mencakup 1% dari populasi umum.
klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan prognosis dari intermittent exotropia.
Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi terkait intermittent
exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi terkait intermittent exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan
tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
BAB I
PENDAHULUAN
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
memberikan informasi terkait intermittent exotropia dan menjadi salah satu sumber bacaan
tentang intermittent exotropia.
Dari buku modul koas:
Strabismus atau juling ditemukan pada sekitar 5% dari seluruh anak-anak dengan pola
perkembangan yang normal. Strabismus yang bermanifestasi terbagi menjadi eksotropia dan
esotropia.1 Intermittent exotropia (X(T)) merupakan suatu bentuk paling awam dari eksotropia
yang ditemukan pada masa kanak-kanak, dengan angka kejadian 50-90% dari seluruh kejadian
eksotropia.2 Secara keseluruhan, disebutkan bahwa insidensi dari intermittent exotropia
mencakup 1% dari populasi umum. klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, dan
prognosis dari intermittent exotropia. Diharapkan telaah ilmiah ini dapat bermanfaat untuk
Suppresion
a. KeadaanUmum
1. Keadaan umum : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tekanandarah : 140/100 mmHg
4. Nadi : 66 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup.
5. Pernapasan : 26 x/menit, regular, abdominothorakal
6. Suhu tubuh : 36,5oC
7. Berat badan : kg
8. Tinggi badan : cm
9. IMT : kg/m2
10. Status gizi :
b. Keadaan Spesifik
1. Kepala
Normosefali, simetris, warna rambut hitam, rambut mudah dicabut
2. Mata
Edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm, reflex cahaya (+/+) injeksi konjungtiva (-
), pandangan kabur (-).
3. Hidung
Tampak luar tidak ada kelainan, septum deviasi (-), kavum nasi lapang, sekret (-),
epistaksis (-).
4. Mulut
Bibir kering (+), sianosis (-), sariawan (-), gusi berdarah (-), lidah berselaput (-), atrofi
papil (-), Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-).
5. Telinga
Tampak luar tidak ada kelainan, MAE lapang, keluar cairan telinga (-), sekret (-), nyeri
tekan mastoid (-).
6. Leher
JVP (5-2) CmH2O, pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-).
7. Thoraks
Inspeksi : Simetris, venektasi (-), retraksi (-), scar (-)
Paru
Auskultasi : HR = 82x/menit, bunyi jantung I & II ireguler, murmur (+) sistolik grade
3/6 di katup mitral, gallop (-)
8. Abdomen
Inspeksi : Datar, venektasi (-), caput medusae (-), striae (-), umbilicus tidak
menonjol
Palpasi : Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-), nyeri tekan
suprapubik (-), ballotement (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA
(-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
9. Genitalia : Tidak diperiksa
10. Ekstremitas : Akral hangat (+), palmar pucat (-), vaskulitis (-), edema pre-tibial (-),
sianosis (-), clubbing finger (-).
Berdebar +2 +2
Kelelahan +3 +3
Keringat berlebihan +3 +3
Gugup +2 +2
1. Tyroid Teraba +3 -3 -3
2. Bising Tyroid +2 -2 -2
3. Exoptalmus +2 - -
5. Hiperkinetik +4 -2 -2
6. Tremor Jari +1 - -
7. Tangan Panas +2 -2 -2
8. Tangan Basah +1 -1 +1
9 Fibrilasi Atrial +4 - +4
<80 x/menit - -3 +3
80-90 x/menit - -
>90 x/menit +3 -
Skor : 11 (eutiroid)
HEMATOLOGI
Hitung jenis
Basofil 0,3 0-1 Normal
Eosinofil 2,6 1-6 Normal
Neutrofil 64,1 50-70 Normal
Limfosit 26,2 20-40 Normal
Monosit 6,8 2-8 Normal
KIMIA KLINIK METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Sewaktu 128 mg/dl <200
Ginjal
Ureum 25 mg/dl 16,6-48,5
Kreatinin 1,4 mg/dl 0,50-0,90
HATI
Kolesterol Total 122 mg/dL <200
Trigliserid 89 mg/dL <200
JANTUNG
CK-MB 23 U/L 0-25
CK-NAK 122 Mg/dl 0-171
31.
32.Diplopia
33.Suppresion