P
Ag perlu = u2
11,293 mm
Ag perlukolom
Dimensi = sama sisi yang diperlukan :
0,80 f 0,85 .f'c ( 1 – rg ) + fy . rg
= ( Ag perlu )
0,5
b = h
g
= 106 mm
Ditetapkan ukuran bxh = 150 x 400 mm ( jika digunakan kolom persegi empat )
( disesuaikan dengan ukuran lebar balok, b kolom > b balok
Ag aktual = bxh
= 60,000 mm2
Beban pada daerah beton ( Pc )
Pc = 0,80 f ( 0,85 f’c ) Ag aktual ( 1 - rg )
= 578,799 N
Beban yang harus disangga oleh batang tulangan baja ( Ps )
Ps = Pu – Pc
= -399,397
Luas tulangan baja yang diperlukan ( As perlu
)
As perlu = Ps / ( 0,8 f fy )
= -1,920 mm2
secara teoritis tidak perlu tulangan; tetapi gunakanlah tulangan minimum
As minimum = rbh --> Rasio Tulangan minimum ( r ) = 1 %
1 % * b *Nh
= 600 mm2
As perlu < As minimum ; maka gunakan As = 600 mm2 ( As minimum )
Direncanakan tulangan ulir diameter 13
Jumlah tulangan ( N ) = = 4.52 ~ 8 batang
s= 208 200 mm 8 Ø 13
dipakai sengkang 8 150
400
Ø8 - 200
150
mm ~
Check Tekuk
Æ -
Data-data di atas :
( k*Lu ) / r = 34 - 12 ( M1/M2 )
41.67 > 22.00 = mm
= mm
Jadi :
( k*Lu ) / r > 34 - 12 ( M1/M2 ) ; maka efek kelangsingan harus diperhitungkan
Hitung E I
Ec = 4700 ( f'c0,5 ) ; modulus elastisitas beton
= 22,294 N/mm 2
Ig mm
= 1/12 b x h3 ; momen inersia beton kotor (penulangan diabaikan)
= 800,000,000 mm4
bd = (1,2 PD ) / ( 1,2PD +1,6PL )
= 0.767
EI = ( 0,40 E c Ig ) / ( 1 + b d )
= 4,038,034,366,530 N mm2
= 1,592,536 N
Faktor pembesar momen ( d ns ):
d ns = 1.18 ;batas maksimum d ns = 2
d ns < d ns maks. Jadi, ukuran penampang kolom cukup (OK) tidak perlu diperbesar,
aman terhadap tekuk
PERHITUNGAN KOLOM K 1 - ( KOLOM MENERIMA BEBAN TERBESAR )
1 2 3 4
950
210 115 300 325
313
100
150
140
150
275
260
800
800
250
313
50
240
190
60
60
D
140
140
140
325 300 325
DENAH LANTAI I
Skala 1 : 100
( kg ) ( kg
I Beban Kolom Lantai 2
Beban akibat atap (rangka kuda kuda + genteng)
- berat rangka atap baja + genteng Kolom tengah dianggap tidak menerim 354
beban atap
b Beban hidup
Untuk gedung ruang kuliah = 250 kg/m2 Luas beban x beban hidup per m2
( Peraturan pembeban Indonesia, NI-18 ) 8.66 m2 x 250 kg/m2 2,166
Beban yang diterima kolom lantai 1 = 11,463 2,616
BEBAN KOLOM
Beban Ultimite ( P U ) yang diterima kolom tengah ( K1 )
PU = 1,2 P D + 1,6 P L
= 11,463 + 2,616
= 17,940.2 kg
( kg )
450
450
450
2,166
2,616
PERHITUNGAN BALOK ( B1 induk) - BENTANG 3,25 M
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTP 34 ( U 34 )
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h = 400 mm ; tinggi balok ; h min = 1/16L = 219 mm ~ 400 mm
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 200 mm ~ 150 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 329 mm ; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok, B2
L = 3.5 m
Beban Merata :
Beban mati (WD)
Wu
h
b
L = 3.5 m
Perhitungan Tulangan
Mu = 30,422,525 Nmm ; momen ultimite maksimum di tumpuan
2 Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Mu f 'c
bd2 = 1.874 N/mm2
fy2
f'c
= 5138 MPa ( N/mm2)
r = " rho " rasio tulangan
r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x 340
) 2 - 4 ( 0,4704 x 5138
x 1.87
)
2 x ( 0,4704 x 5138 )
2 x ( 0,4704 x )
r = 0.0074
r min = 1,4 / fy
= 0.0041
= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan r
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Maka :
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm < 25 mm ( OK )
terlalu sempit ( tetapi masih memenuhi syarat )
Jika digunakan dua baris (lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Jumlah lapis kedua = 0
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm > 25 mm ( OK )
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang --> 2 D 13
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 146 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 146 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 47.17 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 41,328,254 N mm
f Mn = 33,062,603 N mm
Mu = 30,422,525 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )
Perhitungan Sengkang
= 5,215 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
Vu = 52,153 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
= Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
Vn = 86,922 N
= 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
Vc = 39,015 N
= Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
Vs = 47,907 N
= (Av*fy*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
s = 166mm ~ 150mm fy = 240 MPa ( tulangan polos )
= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
s maks = 165mm
3 D 13 2 D 13
Æ 8- 100 Æ 8 - 150
150 150
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
PERHITUNGAN BALOK ( B2 ) - BENTANG 3,10 M
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTD 34 ( U 34 )
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h = 400 mm ; tinggi balok ; h min = 1/16L = 203 mm ~ 400 mm
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 200 mm ~ 150 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 329 mm ; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok, B2
L = 3.25 m
Beban Merata :
Beban mati (WD)
Wu
h
b
L = 3.25m
Perhitungan Tulangan
Mu = 23,105,469 Nmm ; momen ultimite maksimum di tumpuan
2 Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Mu f 'c
bd2 = 1.423 N/mm2
fy2
f'c
= 5138 MPa ( N/mm2)
r = " rho " rasio tulangan
r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x 340
) 2 - 4 ( 0,4704 x 5138
x 1.42
)
2 x ( 0,4704 x 5138 )
2 x ( 0,4704 x )
r = 0.0055
r min = 1,4 / fy
= 0.0041
= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan r
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Maka :
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm < 25 mm ( OK )
terlalu sempit ( tetapi masih memenuhi syarat )
Jika digunakan dua baris (lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Jumlah lapis kedua = 0
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm > 25 mm ( OK )
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang --> 2 D 13
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 109 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 109 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 47.17 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 41,328,254 N mm
f Mn = 33,062,603 N mm
Mu = 23,105,469 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )
Perhitungan Sengkang
= 4,266 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
Vu = 42,656 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
= Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
Vn = 71,094 N
= 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
Vc = 39,015 N
= Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
Vs = 32,079 N
= (Av*fy*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
s = 247mm ~ 200mm fy = 240 MPa ( tulangan polos )
= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
s maks = 165mm
3 D 13 2 D 13
Æ 8- 100 Æ 8 - 150
150 150
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
PERHITUNGAN BALOK ( B2 ) - BENTANG 3,5 M
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTD 34 ( U 34 )
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h = 400 mm ; tinggi balok ; h min = 1/16L = 250 mm ~ 400 mm
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 200 mm ~ 150 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 329 mm ; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok, B2
L= 4 m
Beban Merata :
Beban mati (WD)
Wu
h
b
L= 4 m
Perhitungan Tulangan
Mu = 27,265,280 Nmm ; momen ultimite maksimum di tumpuan
2 Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Mu f 'c
bd2 = 1.679 N/mm2
fy2
= 5138 MPa ( N/mm2)
f'c
r = " rho " rasio tulangan
r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x 340
) 2 - 4 ( 0,4704 x 5138
x 1.68
)
2 x ( 0,4704 x 5138 )
2 x ( 0,4704 x )
r = 0.0066
r min = 1,4 / fy
= 0.0041
= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan r
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang --> 2 D 13
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 129 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 129 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 62.89 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 53,685,908 N mm
f Mn = 42,948,727 N mm
Mu = 27,265,280 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )
Perhitungan Sengkang
= 4,090 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
Vu = 40,898 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
= Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
Vn = 68,163 N
= 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
Vc = 39,015 N
= Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
Vs = 29,149 N
= (Av*fy*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
s = 272mm ~ 250mm fy = 240 MPa ( tulangan polos )
= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
s maks = 165mm
4 D 13 2 D 13
Æ 8- 100 Æ 8 - 150
150 150
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
PERHITUNGAN RING BALOK - BENTANG 3,25 M
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTD 34 ( U 34 )
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h = 400 mm ; tinggi balok ; h min = 1/16L = 203 mm ~ 400 mm
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 200 mm ~ 150 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 329 mm ; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok, B2
L = 3.25 m
Beban Merata :
Beban mati (WD)
Wu
h
b
L = 3.25m
Perhitungan Tulangan
Mu = 17,026,750 Nmm ; momen ultimite maksimum di tumpuan
2 Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Mu f 'c
bd2 = 1.049 N/mm2
fy2
f'c
= 5138 MPa ( N/mm2)
r = " rho " rasio tulangan
r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x 340
) 2 - 4 ( 0,4704 x 5138
x 1.05
)
2 x ( 0,4704 x 5138 )
2 x ( 0,4704 x )
r = 0.0040
r min = 1,4 / fy
= 0.0041
= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan p min
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Maka :
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm < 25 mm ( OK )
terlalu sempit ( tetapi masih memenuhi syarat )
Jika digunakan dua baris (lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Jumlah lapis kedua = 0
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm > 25 mm ( OK )
As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang --> 2 D 13
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 81 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 81 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 47.17 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 41,328,254 N mm
f Mn = 33,062,603 N mm
Mu = 17,026,750 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )
Perhitungan Sengkang
= 3,143 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
Vu = 31,434 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
= Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
Vn = 52,390 N
= 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
Vc = 39,015 N
= Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
Vs = 13,375 N
= (Av*fy*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
s = 593mm ~ 550mm fy = 240 MPa ( tulangan polos )
= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
s maks = 165mm
3 D 13 2 D 13
Æ 8- 150 Æ 8 - 150
150 150
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
Perhitungan Balok Konsol , bentang ( L ) = 1,50 m
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTD 34 ( U34
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h tump. = 300 mm ; tinggi balok ; h min = 1/8L = 188 mm ~ 500 mm
h ujung = 300 mm ; tinggi balok
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 150 mm ~ 200 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 241.5 mm ; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok konsol
WU=1,2WD+1,6WL
PU=1,2 PD+1,6 PL
L = 1.5 m
Beban Merata Ultimite ( Wu ):
Beban mati (WD)
L= 1.50m b
Perhitungan Tulangan
Mu = 27,621,000 Nmm ; momen ultimite maksimum
2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c
Mu f 'c
bd2 = 3.16 N/mm2
fy2
f'c
= 5138 MPa ( N/mm2)
r = " rho " rasio tulangan
r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x ) 2340
- 4 ( 0,4704 x 5138
x 3.16
)
2 x ( 0,4704 x 5138 )
r = 0.0131
r min = 1,4 / fy
= 0.0041
= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan r
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 190 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 190 mm2 ( OK )
Perhitungan Sengkang
Vu = 1,841 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L + Pu
= 18,414 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
Vn = Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
= 30,690 N
Vc = 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 28,638 N
Vs = Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
= 2,052 N
s = (Av*fys*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
= 2,839mm ~ 2800
mm fys= 240 MPa ( tulangan polos --> sengkang
s maks = 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
= 121 mm
Gunakan sengkang Æ 8- 100 ; sengkang ditumpuan
Gunakan sengkang Æ 8- 150 ; sengkang di ujung bentang
5 D 13 5 D 13
Æ 8- 100 Æ 8 - 150
150 150
Daerah Tumpuan Daerah ujung balok konsol
)
mm
mm
ka 1 lapis tulangan
olos --> sengkang
(tulangan samping)