Anda di halaman 1dari 36

PERHITUNGAN KOLOM BAWAH LANTAI 1 ( KOLOM K1 tengah )

MENERIMA BEBAN TERBESAR


Beban Kolom Lantai 1
PD = 11,463 kg ; beban mati
PL = 2,616 kg ; beban hidup
Pu
Pu = 1,2 PD + 1,6 PL ; beban ultimite
= 17,940.2 kg
= 179,402 N
Lk = 3.50 m ; tinggi kolom
f'c = 22.5 N/mm 2
; mutu beto K 225 3.50
m
fy = 400 N/mm2 ; mutu baja tulangan ulir
rg = 0.03 3% ; rasio tulangan yang diperkirakan
=
f = 0.65 ; faktor reduksi 0,65 (ketentuan)

Luas Penampang kolom yang diperlukan ( A g perlu )

P
Ag perlu = u2
11,293 mm
Ag perlukolom
Dimensi = sama sisi yang diperlukan :
0,80 f 0,85 .f'c ( 1 – rg ) + fy . rg
= ( Ag perlu )
0,5
b = h
g
= 106 mm
Ditetapkan ukuran bxh = 150 x 400 mm ( jika digunakan kolom persegi empat )
( disesuaikan dengan ukuran lebar balok, b kolom > b balok
Ag aktual = bxh
= 60,000 mm2
Beban pada daerah beton ( Pc )
Pc = 0,80 f ( 0,85 f’c ) Ag aktual ( 1 - rg )
= 578,799 N
Beban yang harus disangga oleh batang tulangan baja ( Ps )
Ps = Pu – Pc
= -399,397
Luas tulangan baja yang diperlukan ( As perlu
)
As perlu = Ps / ( 0,8 f fy )
= -1,920 mm2
secara teoritis tidak perlu tulangan; tetapi gunakanlah tulangan minimum
As minimum = rbh --> Rasio Tulangan minimum ( r ) = 1 %
1 % * b *Nh
= 600 mm2
As perlu < As minimum ; maka gunakan As = 600 mm2 ( As minimum )
Direncanakan tulangan ulir diameter 13
Jumlah tulangan ( N ) = = 4.52 ~ 8 batang

Maka Rasio tulangan = 1.77% > Rasio tulangan min.( 1% ) OK


Jarak sengkang ( s )
direncanakan sengkang Æ = 8 mm ; Tulangan polos
* s = 16 x diameter tulangan memanjang = mm
208 mm
As
* s = 48 x diameter sengkang = 384 mm
1/4 p D2
* s = ukuran kolom terkecil = 400 mm
D
--> pilih terkecil cm x cm cm2 =

s= 208 200 mm 8 Ø 13
dipakai sengkang 8 150

400
Ø8 - 200

150

mm ~
Check Tekuk
Æ -
Data-data di atas :

f'c = 22.5 N/mm2 ; mutu beton


fy = 400 N/mm2 ; mutu baja
PD = 11,463 N ; beban mati 5.0
PL = 2,616 N ; beban hidup
Pu = 179,402 N ; beban ultimite aksial kolom
b = 150 mm ; lebar penampang kolom
h = 400 mm ; panjang penampang kolom
H=Lu = 5,000 mm ; tinggi kolom ( kolom K1 = 5 m ) P
k = 1 ; faktor kekakuan
e2 = 25 mm ; eksentrisitas pada ujung bawah kolom, M1
dianggap maksimum --> e maks = 1/6 b 25
e1 = 25 mm ; eksentrisitas pada ujung atas kolom,
dianggap maksimum --> e maks = 1/6 b 25
M2 = Pu x e2
m
= 4,485,060 N mm
M1 = Pu x e1
= 4,485,060 N mm

Check jenis kolom ( apakah kolom langsing atau pendek biasa ? )


angka kelangsingan : M2

( k*Lu ) / r < 34 - 12 ( M1/M2 ) ; maka efek kelangsingan dapat diabaikan


( SKSNI-1991 pasal 3.3.11)
; k = 1 ; r = ( I / A ) 0,5 = 0,3 h , untuk penampang persegi
r = 0,3 h = 120
= mm

( k*Lu ) / r = 34 - 12 ( M1/M2 )
41.67 > 22.00 = mm
= mm

Jadi :
( k*Lu ) / r > 34 - 12 ( M1/M2 ) ; maka efek kelangsingan harus diperhitungkan

Check M2, min


M2, min = Pu ( 15 + 0.03 h )
= 4,843,865 N mm >M2 ( OK ) ; gunakan M2

Hitung E I
Ec = 4700 ( f'c0,5 ) ; modulus elastisitas beton
= 22,294 N/mm 2

Ig mm
= 1/12 b x h3 ; momen inersia beton kotor (penulangan diabaikan)
= 800,000,000 mm4
bd = (1,2 PD ) / ( 1,2PD +1,6PL )
= 0.767
EI = ( 0,40 E c Ig ) / ( 1 + b d )
= 4,038,034,366,530 N mm2

Hitung Momen desain


Mc = d ns M2
dimana :
d ns = Cm / ( 1 - ( Pu / ( 0,75 Pc ))) ; faktor pembesar momen
Cm = 0.6 + 0.4 M1/M2 ; faktor koreksi
= 1.00
Pc = ( p EI ) / ((klu)2)
2

= 1,592,536 N
Faktor pembesar momen ( d ns ):
d ns = 1.18 ;batas maksimum d ns = 2

d ns < d ns maks. Jadi, ukuran penampang kolom cukup (OK) tidak perlu diperbesar,
aman terhadap tekuk
PERHITUNGAN KOLOM K 1 - ( KOLOM MENERIMA BEBAN TERBESAR )

1 2 3 4

950
210 115 300 325
313

100
150

140
150

275

260
800

800
250

313
50

240
190
60

60
D
140

140

140
325 300 325

DENAH LANTAI I
Skala 1 : 100

PERHITUNGAN BEBAN PADA KOLOM TENGAH ( K1 )


Beban Mati Beban H
Uraian Formula PD PL

( kg ) ( kg
I Beban Kolom Lantai 2
Beban akibat atap (rangka kuda kuda + genteng)
- berat rangka atap baja + genteng Kolom tengah dianggap tidak menerim 354
beban atap

- beban hidup pada atap kuda-kuda asumsi ada 6 orang @ 75 kg 450


Beban akibat ring balok
- berat ring balk arah x lantai 2 lebar x tinggi x panjang x bj beton
0,15 x 0,2 x 3,15 x 2400 252
- berat ring balk arah y lantai 2 lebar x tinggi x panjang x bj beton
0,15 x 0,2 x 2,75 x 2400 504
Beban akibat plafond lantai 2
- berat plafond + mekanikal elektrikal; 36 kg/m2 Luas beban x berat plafond
8.66 m2 x 36 kg/m2 312

Beban yang diterima kolom lantai 2 = 1,422

II Beban Kolom Lantai 1


Beban akibat dari Kolom Lantai 2 1,422
a. Beban mati
luas pembebanan pada kolom K 1 = 3,15 m x 2,75 8.66 m2
- berat plat lantai (t=12 cm) Luas beban x t plat lantai x g beton bertulang
8.66 m x 0,12 m x 2400 kg/m3
2
2,495
- berat finishing(adukan+keramik),t=5cm Luas beban x t finishing x g beton tumbuk
8.66 m x
2
0,05 m x 2200 kg/m3 953
m2x
- berat plafond + mekanikal elektrikal; 36 kg/m2 Luas beban x berat plafond
8.66 m2 x 36 kg/m2 312
- Berat balok
Balok`induk arah x, uk. 15/30 , panjang 3,15 mlebar x tinggi x panjang x bj beton
0,15 m x 0,3 m x 3,15 m x 2400 kg/m3 340
Balok`induk arah Y, uk. 15/30 , panjang 2,75 mlebar x tinggi x panjang x bj beton
0,15 m x 0,3 m x 2,75 m x 2400 kg/m3 297
- Berat Dinding bata
Luas dinding arah x ; 3,15 m x 3,5 m = 5,51 m2 Luas x t dinding x g pasangan bata

berat dinding arah x 11.03m 2 x 0,15 m x 1700 kg/m3 2,811


Luas dinding arah y ; 2,75 m x 3,5 m = 5,51 m 2 Luas x t dinding x g pasangan bata

9.63 m x 0,15 m x 1700 kg/m3


2
berat dinding arah y 2,454
- Berat Kolom
Kolom 15x30 tinggi 4 m (lantai 2) 0,15 m x 0,30 m x 3,5 m x 2400 kg/m3 378

b Beban hidup
Untuk gedung ruang kuliah = 250 kg/m2 Luas beban x beban hidup per m2
( Peraturan pembeban Indonesia, NI-18 ) 8.66 m2 x 250 kg/m2 2,166
Beban yang diterima kolom lantai 1 = 11,463 2,616

BEBAN KOLOM
Beban Ultimite ( P U ) yang diterima kolom tengah ( K1 )
PU = 1,2 P D + 1,6 P L
= 11,463 + 2,616
= 17,940.2 kg

BEBAN PONDASI untuk pondasi bagian tengah (K1 )


P = PD + P L ( Faktor keamanan sudah ada pada daya dukung ijin tanah )
= 11,462.7 + 2,616
= 14,078.3 kg
Beban Hidup
PL

( kg )

450

450

450
2,166
2,616
PERHITUNGAN BALOK ( B1 induk) - BENTANG 3,25 M
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTP 34 ( U 34 )
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h = 400 mm ; tinggi balok ; h min = 1/16L = 219 mm ~ 400 mm
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 200 mm ~ 150 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 329 mm ; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok, B2

Beban dari balok induk bentang 3.5 m


0.90
Jadi Luas beban yang diterima balok :
luas terasir, dianggap 2 bh travesium
1.5
2 [(0.9+3.5/2 ) x1.5] = 6.60 m2
1.5
( sebaiknya beban dari balok anak berupa beban
WU=1,2WD+1,6WL tepusat (P), yang posisinya di tengah bentang
balok induk )

L = 3.5 m
Beban Merata :
Beban mati (WD)

Berat pelat (t = 12 cm) = (Luas beban * t * g beton ) / L


= 6.60 * 0.12 * 2400 / 3.5 = 543 kg/m
Berat finishing lantai (keramik+adukan)t=5cm = (Luas beban* t *g beton tumb) / L
6.60 * 0.05* 2200 / 3.5 = 207 kg/m
Berat plafond + ME , diperkirakan 36 kg/m2 = (Luas beban * 36 ) / L
6.60 * 36 / 3.5 = 68 kg/m
Berat dinding (t = 15 cm) ;luas =3,5x3,5=17,5 = (Luas beban * t * g beton ) / L
( jika balok B2 tidak ada dinding 12.25 * 0.15 * 1700 / 3.5 = 893 kg/m
Berat sendiri balok 15 / 40 = ( b * h * g beton )
0.15 * 0.40* 2400 = 144 kg/m
WD = 1,855 kg/m

Beban hidup (WL) ; Untuk gedung sekolah = 250 kg/m2


( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
6.60 * 250 / 3.5 = 471 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 2,980.17 kg/m

Wu
h

b
L = 3.5 m

Momen di Tumpuan : Momen di Tengah Bentang :


Mmaks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan ) Mmaks = 1/24 Wu L2
= 3,042.253 kg m = 1,521.126 kg m
= 30,422,525 N mm = 15,211,263 N mm

Perhitungan Tulangan
Mu = 30,422,525 Nmm ; momen ultimite maksimum di tumpuan

2 Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c

Mu f 'c
bd2 = 1.874 N/mm2

fy2
f'c
= 5138 MPa ( N/mm2)
r = " rho " rasio tulangan

r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x 340
) 2 - 4 ( 0,4704 x 5138
x 1.87
)
2 x ( 0,4704 x 5138 )
2 x ( 0,4704 x )

r = 0.0074

r min = 1,4 / fy
= 0.0041

0,85 f'c b 600


r = 0.75 b = 0,85 untuk f'c < 30 MPa
maks fy 600 + fy

= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan r

As = rbd ; Luas tulangan tarik


= 364 mm2 ; Gunakan tulangan 3 D 13
( As = 398 mm2 ) > 364 mm2 ( OK )
( Sebagai bahan perbandingan luas tulangan yang dibutuhkan (As) lihat hasil dari
pogram SAP 2000
As = 5.10 cm2 = 510 mm2 ; jadi mendekati perhitungan cara manual = 364 mm2
( hasil luas tulangan tarik hampir sama ) gunakan :
3 D 13 398 mm2
( As = 398 mm2 ) > 510 mm2 ( OK )

Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Maka :
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm < 25 mm ( OK )
terlalu sempit ( tetapi masih memenuhi syarat )
Jika digunakan dua baris (lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Jumlah lapis kedua = 0
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm > 25 mm ( OK )

As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang --> 2 D 13
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 146 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 146 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 47.17 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 41,328,254 N mm
f Mn = 33,062,603 N mm
Mu = 30,422,525 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )

Perhitungan Sengkang
= 5,215 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
Vu = 52,153 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
= Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
Vn = 86,922 N
= 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
Vc = 39,015 N
= Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
Vs = 47,907 N
= (Av*fy*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
s = 166mm ~ 150mm fy = 240 MPa ( tulangan polos )
= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
s maks = 165mm

Gunakan sengkang Æ 8 - 100 ; sengkang ditumpuan ( 1/4 L )


Gunakan sengkang Æ 8 - 150 ; sengkang di tengah bentang ( 1/2 L )
Tulangan dan Sengkang ( ring ) pada penampang balok

3 D 13 2 D 13

Æ 8- 100 Æ 8 - 150

400 2D 8 400 2 D 8 (tulangan samping)


2D 13 3 D 13

150 150
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
PERHITUNGAN BALOK ( B2 ) - BENTANG 3,10 M
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTD 34 ( U 34 )
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h = 400 mm ; tinggi balok ; h min = 1/16L = 203 mm ~ 400 mm
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 200 mm ~ 150 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 329 mm ; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok, B2

Beban dari balok induk bentang 3.25 m


Jadi Luas beban yang diterima balok :
luas terasir, dianggap 2 bh segi tiga
1.5
2[0,5 x 3.25 x 1.5] = 4.88 m2
1.5
( sebaiknya beban dari balok anak berupa beban
WU=1,2WD+1,6WL tepusat (P), yang posisinya di tengah bentang
balok induk )

L = 3.25 m
Beban Merata :
Beban mati (WD)

Berat pelat (t = 12 cm) = (Luas beban * t * g beton ) / L


= 4.88 * 0.12 * 2400 /3.25 = 432 kg/m
Berat finishing lantai (keramik+adukan)t=5cm = (Luas beban* t *g beton tumb) / L
4.88 * 0.05 * 2200 /3.25 = 165 kg/m
Berat plafond + ME , diperkirakan 36 kg/m2 = (Luas beban * 36 ) / L
4.88 * 36 /3.25 = 54 kg/m
Berat dinding (t = 15 cm) ;luas =3,5x3,5=17,5 = (Luas beban * t * g beton ) / L
( jika balok B2 tidak ada dinding 11.38 * 0.15 * 1700 /3.25 = 893 kg/m
Berat sendiri balok 15 / 40 = ( b * h * g beton )
0.15 * 0.40 * 2400 = 144 kg/m
WD = 1,688 kg/m

Beban hidup (WL) ; Untuk gedung sekolah = 250 kg/m2


( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
4.88 * 250 /3.25 = 375 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 2,625.00 kg/m

Wu
h

b
L = 3.25m

Momen di Tumpuan : Momen di Tengah Bentang :


Mmaks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan ) Mmaks = 1/24 Wu L2
= 2,310.547 kg m = 1,155.273 kg m
= 23,105,469 N mm = 11,552,734 N mm

Perhitungan Tulangan
Mu = 23,105,469 Nmm ; momen ultimite maksimum di tumpuan

2 Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c

Mu f 'c
bd2 = 1.423 N/mm2

fy2
f'c
= 5138 MPa ( N/mm2)
r = " rho " rasio tulangan

r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x 340
) 2 - 4 ( 0,4704 x 5138
x 1.42
)

2 x ( 0,4704 x 5138 )
2 x ( 0,4704 x )
r = 0.0055

r min = 1,4 / fy
= 0.0041

0,85 f'c b 600


r = 0.75 b = 0,85 untuk f'c < 30 MPa
maks fy 600 + fy

= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan r

As = r bd ; Luas tulangan tarik


= 271 mm2 ; Gunakan tulangan 3 D 13
( As = 398 mm2 ) > 271 mm2 ( OK )
( Sebagai bahan perbandingan luas tulangan yang dibutuhkan (As) lihat hasil dari
pogram SAP 2000
As = 5.10 cm2 = 510 mm2 ; jadi mendekati perhitungan cara manual = 271 mm2
( hasil luas tulangan tarik hampir sama ) gunakan :
3 D 13 398 mm2
( As = 398 mm2 ) > 510 mm2 ( OK )

Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Maka :
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm < 25 mm ( OK )
terlalu sempit ( tetapi masih memenuhi syarat )
Jika digunakan dua baris (lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Jumlah lapis kedua = 0
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm > 25 mm ( OK )

As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang --> 2 D 13
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 109 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 109 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 47.17 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 41,328,254 N mm
f Mn = 33,062,603 N mm
Mu = 23,105,469 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )

Perhitungan Sengkang
= 4,266 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
Vu = 42,656 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
= Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
Vn = 71,094 N
= 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
Vc = 39,015 N
= Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
Vs = 32,079 N
= (Av*fy*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
s = 247mm ~ 200mm fy = 240 MPa ( tulangan polos )
= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
s maks = 165mm

Gunakan sengkang Æ 8 - 100 ; sengkang ditumpuan ( 1/4 L )


Gunakan sengkang Æ 8 - 150 ; sengkang di tengah bentang ( 1/2 L )
Tulangan dan Sengkang ( ring ) pada penampang balok

3 D 13 2 D 13

Æ 8- 100 Æ 8 - 150

400 2D 8 400 2 D 8 (tulangan samping)


2D 13 3 D 13

150 150
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
PERHITUNGAN BALOK ( B2 ) - BENTANG 3,5 M
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTD 34 ( U 34 )
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h = 400 mm ; tinggi balok ; h min = 1/16L = 250 mm ~ 400 mm
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 200 mm ~ 150 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 329 mm ; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok, B2

Beban dari balok induk bentang 4 m


Jadi Luas beban yang diterima balok :
1.2
luas terasir, dianggap 1 bh travesium
1.8 ('4+1,8/2) x 1,2 = 3.48 m2

( sebaiknya beban dari balok anak berupa beban


WU=1,2WD+1,6WL tepusat (P), yang posisinya di tengah bentang
balok induk )

L= 4 m
Beban Merata :
Beban mati (WD)

Berat pelat (t = 12 cm) = (Luas beban * t * g beton ) / L


= 3.48 * 0.12 *2400 / 4 = 251 kg/m
Berat finishing lantai (keramik+adukan)t=5cm = (Luas beban* t *g beton tumb) / L
3.48 * 0.05 * 2200 / 4 = 96 kg/m
Berat plafond + ME , diperkirakan 36 kg/m2 = (Luas beban * 36 ) / L
3.48 * 36 / 4 = 31 kg/m
Berat dinding (t = 15 cm) ;luas =4x3,5=14 m2 = (Luas beban * t * g beton ) / L
( jika balok B2 tidak ada dinding 14.00 * 0.15 * 1700 / 4 = 893 kg/m
Berat sendiri balok 15 / 40 = ( b * h * g beton )
0.15 * 0.40 * 2400 = 144 kg/m
WD = 1,414 kg/m

Beban hidup (WL) ; Untuk gedung sekolah = 250 kg/m2


( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
3.48 * 250 / 4 = 218 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 2,044.90 kg/m

Wu
h

b
L= 4 m

Momen di Tumpuan : Momen di Tengah Bentang :


Mmaks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan ) Mmaks = 1/24 Wu L2
= 2,726.528 kg m = 1,363.264 kg m
= 27,265,280 N mm = 13,632,640 N mm

Perhitungan Tulangan
Mu = 27,265,280 Nmm ; momen ultimite maksimum di tumpuan

2 Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c

Mu f 'c
bd2 = 1.679 N/mm2

fy2
= 5138 MPa ( N/mm2)
f'c
r = " rho " rasio tulangan

r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x 340
) 2 - 4 ( 0,4704 x 5138
x 1.68
)

2 x ( 0,4704 x 5138 )
2 x ( 0,4704 x )
r = 0.0066

r min = 1,4 / fy
= 0.0041

0,85 f'c b 600


r = 0.75 b = 0,85 untuk f'c < 30 MPa
maks fy 600 + fy

= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan r

As = rbd ; Luas tulangan tarik


= 324 mm2 ; Gunakan tulangan 4 D 13
( As = 531 mm2 ) > 324 mm2 ( OK )
cm2 = mm2 ; jadi mendekati perhitungan cara manual = mm2
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 4 , Maka :
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 15 mm < 25 mm ( not OK )
terlalu sempit ( tetapi masih memenuhi syarat )
Jika digunakan dua baris (lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Jumlah lapis kedua = 1
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm > 25 mm ( OK )

As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang --> 2 D 13
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 129 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 129 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 62.89 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 53,685,908 N mm
f Mn = 42,948,727 N mm
Mu = 27,265,280 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )

Perhitungan Sengkang
= 4,090 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
Vu = 40,898 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
= Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
Vn = 68,163 N
= 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
Vc = 39,015 N
= Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
Vs = 29,149 N
= (Av*fy*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
s = 272mm ~ 250mm fy = 240 MPa ( tulangan polos )
= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
s maks = 165mm

Gunakan sengkang Æ 8 - 100 ; sengkang ditumpuan ( 1/4 L )


Gunakan sengkang Æ 8 - 150 ; sengkang di tengah bentang ( 1/2 L )
Tulangan dan Sengkang ( ring ) pada penampang balok

4 D 13 2 D 13

Æ 8- 100 Æ 8 - 150

400 2D 8 400 2 D 8 (tulangan samping)


2D 13 4 D 13

150 150
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
PERHITUNGAN RING BALOK - BENTANG 3,25 M
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTD 34 ( U 34 )
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h = 400 mm ; tinggi balok ; h min = 1/16L = 203 mm ~ 400 mm
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 200 mm ~ 150 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 329 mm ; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok, B2

Beban dari balok induk bentang 3.25 m


Jadi Luas beban yang diterima balok :
luas terasir, dianggap 1 bh segitiga
1.5
0,5 x 3.25 x 1.5 = 2.44 m2

( sebaiknya beban dari balok anak berupa beban


WU=1,2WD+1,6WL tepusat (P), yang posisinya di tengah bentang
balok induk )

L = 3.25 m
Beban Merata :
Beban mati (WD)

Berat pelat (t = 12 cm) = (Luas beban * t * g beton ) / L


= 2.44 * 0.12 * 2400 /3.25 = 216 kg/m
Berat finishing lantai (keramik+adukan)t=5cm = (Luas beban* t *g beton tumb) / L
2.44 * 0.05 * 2200 /3.25 = 83 kg/m
Berat plafond + ME , diperkirakan 36 kg/m2 = (Luas beban * 36 ) / L
2.44 * 36 /3.25 = 27 kg/m
Berat dinding (t = 15 cm) ;luas =3,5x3,5=11,38 m = (Luas beban * t * g beton ) / L
( jika balok B2 tidak ada dinding 11.38 * 0.15 * 1700 /3.25 = 893 kg/m
Berat sendiri balok 15 / 40 = ( b * h * g beton )
0.15 * 0.40 * 2400 = 144 kg/m
WD = 1,362 kg/m

Beban hidup (WL) ; Untuk gedung sekolah = 250 kg/m2


( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
2.44 * 250 /3.25 = 188 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,934.40 kg/m

Wu
h

b
L = 3.25m

Momen di Tumpuan : Momen di Tengah Bentang :


Mmaks = 1/12 Wu L2 ( Momen ditumpuan ) Mmaks = 1/24 Wu L2
= 1,702.675 kg m = 851.338 kg m
= 17,026,750 N mm = 8,513,375 N mm

Perhitungan Tulangan
Mu = 17,026,750 Nmm ; momen ultimite maksimum di tumpuan

2 Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c

Mu f 'c
bd2 = 1.049 N/mm2

fy2
f'c
= 5138 MPa ( N/mm2)
r = " rho " rasio tulangan

r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x 340
) 2 - 4 ( 0,4704 x 5138
x 1.05
)

2 x ( 0,4704 x 5138 )
2 x ( 0,4704 x )
r = 0.0040

r min = 1,4 / fy
= 0.0041

0,85 f'c b 600


r = 0.75 b = 0,85 untuk f'c < 30 MPa
maks fy 600 + fy

= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan p min

As = rbd ; Luas tulangan tarik


= 203 mm2 ; Gunakan tulangan 3 D 13
( As = 398 mm2 ) > 203 mm2 ( OK )
( Sebagai bahan perbandingan luas tulangan yang dibutuhkan (As) lihat hasil dari
pogram SAP 2000
As = 5.10 cm2 = 510 mm2 ; jadi mendekati perhitungan cara manual = 203 mm2
( hasil luas tulangan tarik hampir sama ) gunakan :
3 D 13 398 mm2
( As = 398 mm2 ) > 510 mm2 ( OK )

Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Maka :
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm < 25 mm ( OK )
terlalu sempit ( tetapi masih memenuhi syarat )
Jika digunakan dua baris (lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 3 , Jumlah lapis kedua = 0
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 29 mm > 25 mm ( OK )

As' = Tulangan tekan secara teoritis / hasil hitungan ini tidak perlu, tetapi
gunakan minimal 2 buah tulangan sebagai pengikat sengkang --> 2 D 13
atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 81 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 81 mm2 ( OK )
Pengecekan / Analisis Balok
a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 47.17 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 41,328,254 N mm
f Mn = 33,062,603 N mm
Mu = 17,026,750 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )

Perhitungan Sengkang
= 3,143 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L
Vu = 31,434 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
= Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
Vn = 52,390 N
= 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
Vc = 39,015 N
= Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
Vs = 13,375 N
= (Av*fy*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
s = 593mm ~ 550mm fy = 240 MPa ( tulangan polos )
= 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
s maks = 165mm

Gunakan sengkang Æ 8 - 150 ; sengkang ditumpuan ( 1/4 L )


Gunakan sengkang Æ 8 - 150 ; sengkang di tengah bentang ( 1/2 L )
Tulangan dan Sengkang ( ring ) pada penampang balok

3 D 13 2 D 13

Æ 8- 150 Æ 8 - 150

400 2D 8 400 2 D 8 (tulangan samping)


2D 13 3 D 13

150 150
Daerah Tumpuan Daerah Lapangan/tengah bentang
Perhitungan Balok Konsol , bentang ( L ) = 1,50 m
Mutu bahan :
f'c = 22.5 MPa ( N/mm2) ; mutu beton ( K 225 )
fy = 340 MPa ( N/mm2) ; mutu baja tulangan ulir BJTD 34 ( U34
Dimensi balok dan tulangan yang diperkirakan :
h tump. = 300 mm ; tinggi balok ; h min = 1/8L = 188 mm ~ 500 mm
h ujung = 300 mm ; tinggi balok
b = 150 mm ; lebar balok ; b = 1/2 s/d 2/3 h = 150 mm ~ 200 mm
dc = 25 mm ; penutup beton ( beton decking )
Æ tul. = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Æ sengk. = 8 mm ; diameter sengkang
d = 241.5 mm ; d = h - dc - 1/2 Æ tul. - Æ seng. ; tinggi efektif balok, jika 1 lapis tulangan
; d = h - dc - Æ sengk. - Æ tul. - 1/2p. ; tinggi efektif balok, jika 2 lapis
tulangan, dan p= 25mm (jarak lapis pertama ke lapis kedua)
Pembebanan:
Lihat Pembebanan balok konsol

membentuk sudut 45O


1.5 Luas beban yang diterima balok konsol :
luas 1 buah segi 4 (terasir) untuk beban merata
1,5 x 1,5 = 2.25 m2
Luas beban yang diterima balok samping/lisplank

WU=1,2WD+1,6WL
PU=1,2 PD+1,6 PL

L = 1.5 m
Beban Merata Ultimite ( Wu ):
Beban mati (WD)

Berat pelat (t = 12 cm) = (Luas beban * t * g beton ) / L


= 2.25 * 0.12 * 2400 / 1.5 = 432 kg/m
Berat finishing lantai (keramik+adukan)t=5cm = (Luas beban* t *g beton tumb) / L
2.25 * 0.05 * 2200 / 1.5 = 165 kg/m
Berat plafond + ME , diperkirakan 18 kg/m2 = (Luas beban * 18 ) / L
2.25 * 18 / 1.5 = 27 kg/m
Berat dinding (t = 15 cm) ;luas = 1,5mx4m = (Luas dinding * t * g bata ) / L
0.00 * 0.15 * 1700 / 1.5 = 0 kg/m

Berat sendiri balok konsol 15 / 30 = ( b * h * g beton )


0.15 * 0.30 * 2400 = 108 kg/m
WD = 732 kg/m

Beban hidup (WL) ; Untuk bangunan gedung Perhotelan = 200 kg/m2


( Peraturan Pembebanan Indonesia )
WL = (Luas beban * WL ) / L
2.25 * 200 / 1.5 = 300 kg/m
Beban ultimite terfaktor ( WU ) merata
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,358.40 kg/m

Beban Terpusat Ultimite ( Pu ):


Beban mati (PD)

Berat pelat (t = 12 cm) = (Luas beban * t * g beton )


= 0.00 * 0.12 * 2400 = 0 kg
Berat finishing lantai (keramik+adukan)t=5cm = (Luas beban* t *g beton tumb)
0.00 * 0.05 * 2200 = 0 kg
Berat plafond + ME , diperkirakan 18 kg/m2 = (Luas beban * 18 )
0.00 * 18 = 0 kg
Berat dinding (t = 15 cm) = (Luas dinding * t * g bata )
asumsi sebagian jendela kaca, 1/2x4mx3m 0.00 * 0.15 * 1700 = 0 kg
Berat dinding pagar = (Luas dinding * t * g kaca )
asumsi sebagian pagar, 1/2 x 1m x 3,25 m 1.63 * 0.06 * 2600 = 254 kg

Berat balok samping 15 / 30 = ( b * h * g beton ) * L'


0.15 * 0.30 * 2400 * 4.00 = 432 kg
WD = 686 kg
Beban hidup (WL) ; Untuk bangunan gedung Perhotelan = 200 kg/m2
( Peraturan Pembebanan Indonesia )
PL = (Luas beban * WL ) / L
0.00 x 200 = 0 kg
Pu = 1,2 PD + 1,6 PL = 823 kg
Pu
Wu
Pu
Wu

L= 1.50m b

Mmaks = 1/2 Wu L2 + ( P L ) --> Momen Maksimum ( ditumpuan )


= 2,762.100 kg m
= 27,621,000 N mm

Perhitungan Tulangan
Mu = 27,621,000 Nmm ; momen ultimite maksimum

2
Mu
0,8fy - ( 0,8fy )2 - 4( 0,4704 fy ) ( 2 )
f'c bd
r =
fy 2
2 x ( 0,4704 )
f 'c

Mu f 'c
bd2 = 3.16 N/mm2

fy2
f'c
= 5138 MPa ( N/mm2)
r = " rho " rasio tulangan

r = ( 0,8 x 340
)- (0,8 x ) 2340
- 4 ( 0,4704 x 5138
x 3.16
)

2 x ( 0,4704 x 5138 )
r = 0.0131

r min = 1,4 / fy
= 0.0041

0,85 f'c b 600


r = 0.75 b = 0,85 untuk f'c < 30 MPa
maks fy 600 + fy

= 0.0229
r min < r < r max ; maka digunakan r

As = rbd ; Luas tulangan tarik


= 476 mm2 ; Gunakan tulangan 5 D 13
( As = 663 mm2 ) > 476 mm2 ( OK )
Jika digunakan satu baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama ( n ) = 5 , Maka :
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 8 mm > 25 mm ( not OK )
Jika digunakan dua baris(lapis) tulangan; maka didapat jarak kosong antar tulangan :
Jumlah lapis pertama = 2 Lapis ke dua =3 maka =
( b - 2*dc-2*Æsengk. ) / (n-1) - Æ tul = 71 mm > 25 mm ( OK )

atau :
As' = 0,4 As ( tulangan tekan )
= 190 mm2
; Gunakan tulangan 2 D 13
( As = 265 mm2 ) > 190 mm2 ( OK )

Pengecekan / Analisis Balok


a = ( As . fy ) / ( 0,85 f'c . b ) ; Tinggi blok tegangan tekan beton ekivalen
= 78.62 mm
Mn = Cc . ( d - 1/2 a ) ; Momen nominal
= 0,85 f'c . a . b ( d - 1/2 a )
= 45,600,429 N mm
= 36,480,344 N mm
f Mn = 27,621,000 N mm ; f = 0,8
Mu < f Mn ( OK )

Perhitungan Sengkang
Vu = 1,841 kg ; gaya geser ultimite ; Vu=1/2 Wu L + Pu
= 18,414 N ( gaya geser maksimum pada tumpuan )
Vn = Vu / f ; gaya geser nominal , f =0,6
= 30,690 N
Vc = 1/6*f'c0.5*b*d ; gaya geser yang disumbangkan oleh beton
= 28,638 N
Vs = Vn - Vc ; gaya geser yang disumbangkan oleh baja
= 2,052 N
s = (Av*fys*d)/Vs ; jarak sengkang ; Av =luas sengkang ; 2 x ( 1/4 p dia.sengk.2 )
= 2,839mm ~ 2800
mm fys= 240 MPa ( tulangan polos --> sengkang
s maks = 1/2 d ; jarak sengkang maksimum yang disyaratkan
= 121 mm
Gunakan sengkang Æ 8- 100 ; sengkang ditumpuan
Gunakan sengkang Æ 8- 150 ; sengkang di ujung bentang

Tulangan dan Sengkang ( ring ) pada penampang balok

5 D 13 5 D 13

Æ 8- 100 Æ 8 - 150

300 2 D 10 300 2 D 10 (tulangan samping


2D 13 2 D 13

150 150
Daerah Tumpuan Daerah ujung balok konsol
)

mm

mm

ka 1 lapis tulangan
olos --> sengkang
(tulangan samping)

Anda mungkin juga menyukai