Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Efusi pleura didefinisikan sebagai penimbunan cairan berlebihan dalam
rongga pleura. Hal itu dapat disebabkan oleh peningkatan terbentuknya cairan
pleura dalam interstisial paru, pleura parietalis atau rongga peritoneum atau oleh
karena penurunan pembuangan cairan pleura oleh limfatik pleura parietalis.
Menurut World Health Organization (WHO), efusi pleura merupakan suatu
gejala penyakit yang dapat mengancam jiwa. Secara geografis penyakit ini
terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara yang
sedang berkembang termasuk Indonesia (Lantu, 2016)
Secara geografis penyakit ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi
problem utama di negara - negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia.
Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan dan lebih banyak di sebabkan oleh
infeksi tuberkulosis, penyakit efusi pleura dapat ditemukan sepanjang tahun dan
jarang dijumpai secara sporadis tetapi lebih sering bersifat epindemik di suatu
daerah.
Efusi pleura adalah keadaan terdapat cairan dalam jumlah berlebihan
didalam rongga pleura. Penyebabnya utamanya yaitu efusi pleura transudate,
efusi pleura eksudatif, klien efusi pleura secara khas memperlihatkan keluhan
dan gejala yang berkaitan dengan kondisi patologis yang mendasari yaitu sesak
napas, nyeri pleuritik dada, gambaran klinis lain tergantung pada penyebab efusi.
Komplikasi pada efusi pleura dapat meliputi kerusakan ventilasi dan pleuritis
(Kowalak dkk, 2013).
Sebagaimana penderita penyakit yang lain, pada klien efusi pleura akan
mengalami suatu perubahan pada kebutuhan dasar manusia yaitu bio, psiko,
sosial dan spiritual yang akan selalu menimbulkan dampak yang diakibatkan oleh
proses penyakit atau pengobatan dan perawatan. Pada umumnya klien dengan
efusi pleura akan tampak sakit, suara nafas menurun adanya nyeri pleuritik
terutama pada akhir inspirasi, febris, batuk dan yang lebih khas lagi adalah
adanya sesak nafas, rasa berat pada dada akibat adanya akumulasi cairan di
kavum pleura (Bararah,2013)

1
Pengetahuan yang dalam tentang efusi pleura dan segalanya merupakan
pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan yang tetap. Disamping
pemberian obat, penerapan proses keperawatan yang tepat memegang peranan
yang sangat penting dalam proses penyembuhan dan pencegahan, guna
mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat efusi pleura. Peran perawat
dalam perawatan klien dengan efusi pleura termasuk penerapan regimen medis.
Perawat menyiapkan serta memposisikan klien untuk tindakan torakosintesis dan
memeberikan dukungan sepanjang prosedur dilakukan. Karena peura yang
terkena, maka akan terjadi nyeri yang hebat, oleh karenanya klien dibantu untuk
mengambil posisi yang paling sesuai yang diresepkan dan sesuai yang
dibutuhkan. Jika drainase selang dada dan system water-seal yang digunakan,
perawat bertanggung jawab untuk pemantauan fungsi system dan mencatat
jumlah drainase pada interval yang diharuskan. Asuhan keperawatan yang
berhubungan dengan penyebab dasar efusi pleura akan spesifik tergantung pada
kondisi tersebut (Brunner & Suddarth. 2013).
Berdasarkan data dari rekam medik di RSUP Fatmawati Jakarta, klien
yang dirawat pada tahun 2018 periode januari sampai desember berjumlah 56
pasien dengan efusi pleura. Dari total penderita, kasus terbanyak diderita pada
rentang usia 45-64 tahun sebanyak 31 pasien dan paling sedikit pada rentang
usia 5-14 tahun yaitu sebanyak 1 pasien. Jumlah pasien yang keluar rumah sakit
masih hidup yaitu sebanyak 33 pasien dan meninggal 23 pasien dari 56 pasien.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penulis memilih judul
“ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R DENGAN EFUSI PLEURA
SUSPEK KEGANASAN DI INSTALASI TERATAI LANTAI IV SELATAN
RSUP FATMAWATI JAKARTA”, karena penyakit ini merupakan salah satu
penyakit menular kronis yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan dasar
manusia terutama gangguan pernapasan seperti sesak napas/ gagal napas.

2
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mampu mengetahui gambaran pengelolaan Asuhan Keperawatan
Pada Tn. R Dengan Efusi Pleura Suspek Keganasan Di Instalasi Teratai
Lantai IV Selatan RSUP Fatmawati Jakarta.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penulisan karya tulis ilmiah ini diantaranya:
a) Melakukan pengkajian pada Tn. R yang mengalami Efusi Pleura
b) Menegakkan diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn. R yang
mengalami Efusi Pleura
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn. R yang mengalami
Efusi Pleura
d) Melakukan implementasi keperawatan pada Tn. R yang mengalami Efusi
Pleura
e) Mengevaluasi hasil akhir pada Tn.A yang mengalami Efusi Pleura

C. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Institusi pendidikan keperawatan
Sebagai sumber informasi dan bahan bacaan pada kepustakaan institusi
dalam meningkatkan suatu pendidikan pada masa yang akan datang di
bidang keperawatan.
2. Institusi pelayanan kesehatan
Sebagai masukan bagi perawat pelaksana di unit pelayanan keperawatan
medikal bedah dalam rangka mengambil kebijakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan khususnya pada klien yang mengalami masalah Efusi
Pleura.
3. Penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam
penerapan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai