Pembimbing I
Prof. Dr. Perry Rumengan, M.Sn
NIP. 19650220 199203 1 002
Pembimbing II
Dra. R. A. Dinar Sri Hartati, M.Sn
NIP. 1967 0616 199203 2 002
OLEH:
NAMA: KRISTYANTI HANDAYANI WAHYUDI
NIM: 14 426 007
1
LEMBAR PENGESAHAN
Tim Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Perry Rumengan, M.Sn Dra. R. A. Dinar Sri Hartati, M.Sn
NIP. 19650220 199203 1 002 NIP. 1967 0616 199203 2 002
Menyetujui,
Ketua Program Studi Pendidikan Sendratasik
2
ABSTRAK
Penelitian dengan judul alat musik Kacapi dalam kesenian Dadendate
pada masyarakat suku Kaili di kecamatan Siniu kabupaten Parigi Moutong
merupakan musik tradisi yang dikembangkan di daerah Sulawesi Tengah.
Berdasarkan judul tersebut, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu
bagaimana organologi alat musik Kacapi dan apa fungsi alat musik Kacapi dalam
kesenian Dadendate pada masyarakat suku Kaili. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan secara ilmiah tentang struktur organologi dan fungsi alat musik
Kacapi dalam kesenian Dadendate.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dadendate adalah salah satu jenis
kesenian yang terdapat pada masyarakat Kaili. Kesenian ini adalah tradisi lisan
yang disampaikan lewat syair lagu yang panjang dalam bentuk sajak. Alat musik
pengiring utama dalam kesenian ini adalah Kecapi atau dalam masyarakat Kaili
disebut dengan Kacapi yang bertuknya merupakan peniruan dari legenda Perahu
Sawerigading. Tanpa alat musik Kacapi, kesenian ini tidak dapat disebut
Dadendate.
Selain itu, hasil penelitian ini juga mendapat penjelasan tentang Alat
Musik Kacapi dalam Kesenian Dadendate pada Masyarakat Suku Kaili di
Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong: Alat musik Kacapi merupakan
suatu produk budaya yang lahir dari kehidupan masyarakat yang secara turun-
temurun diwariskan. Alat musik Kacapi dikenal luas oleh masyarakat suku Kaili.
Alat musik Kacapi ini memiliki makna filosofis tersendiri bagi masyarakat suku
Kaili sebagai pemilik dan pendukung kesenian Dadendate. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa melalui alat musik Kacapi seseorang dapat mengenal gambaran
dari kehidupan suku Kaili.
3
A. Latar Belakang Masalah
1
Lihat Magdalena J. Sumarauw dan Salmin Djakaria….2013, 57
4
didalamnya antara lain sopan-santun, keterbukaan, jujur, rendah hati, ucapan
syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kesenian Dadendate lahir, tumbuh dan berkembang di lingkungan sosial
masyarakat etnik Kaili. Dulu, kesenian Dadendate merupakan kesenian yang
sangat digemari oleh semua tingkat umur dalam masyarakat Kaili hingga populasi
kesenian ini menyebar sepanjang jazirah tanah Kaili, yakni; sepanjang pesisir
pantai bagian Barat dan pesisir pantai bagian Timur, yang masih dalam wilayah
Kabupaten Donggala.2
Dadendate, ditinjau pengertiannya dalam etimologi bahasa Kaili (Rai dan
Ledo) terdiri dari dua suku kata, Dade dan Ndate. Dade, berarti nyanyian dan
Ndate, berarti panjang, dengan artian nyanyian panjang. Lewat nyanyian panjang
itu pelakunya menyenandungkan atau melagukan syair-syair lisan dengan jalan
bertutur sepanjang semalam atau semalam suntuk. Syair-syair yang dilagukan
(dituturkan) oleh dua orang pelaku, pria dan wanita secara bergantian dengan
iringan musik Kacapi.3
Alat musik utama yang digunakan dalam Dadendate adalah Kacapi atau
Kecapi. Alat musik Kacapi ini ditemukan sebelum kesenian Dadendate dikenal
oleh masyarakat, sebagai kesenian tradisinya, merupakan bentuk peniruan dari
bentuk perahu legenda Sawerigading dengan dua senar yang mengambil idiom
pada organ tubuh manusia.
Sebagai aspek utama dalam kajian ini adalah mengenai keberadaan alat
musik Kacapi dalam kesenian Dadendate pada masyarakat Kaili di kabupaten
Parigi Moutong Sulawesi Tengah ditinjau dari organologi dan fungsinya.
B. Rumusan Masalah
2
Wawancara dengan bapak Bastaria pada tanggal 18 Januari 2018
3
Muhammad H. Chinar…2001, 7.
5
Bagaimana organologi alat musik Kacapi dan apa fungsi alat musik Kacapi dalam
kesenian Dadendate pada masyarakat Kaili?
D. Landasan Teori
6
yang ada. Organologi juga mempelajari tentang bentuk dan struktur instrumen
musik berdasarkan sumber bunyi, cara memproduksi bunyi dan sistem pelarasan.4
E. Metode Penelitian
4
Lihat Sigit Astono… 2004, 21
5
Lihat Desy Anwar …2003, 497.
6
Lihat Desy Anwar...2003, 270.
7
Lihat Beni Gunawan dalam Skripsi “Proses Pembuatan dan Cara Memainkan Alat Musik Sape
Kayaan di Mandalam….2012, 4
8
Lihat Perry Rumengan … 2010, 61
9
Lihat J. W. Creswell…1998, 56
7
Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berakar pada latar ilmiah sebagai
keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian. Metode kualitatif
dengan mengadakan analisa secara induktif, mengarahkan sasaran penelitian pada
penemuan teori dasar yang bersifat deskriptif. Hal ini lebih mementingkan proses
dari pada hasil. Selain itu, metode ini dapat membatasi studi dengan fokus pada
tujuan dan memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data. 10
Objek kajian dalam penelitian ini adalah alat musik Kacapi pada masyarakat suku
Kaili.
F. Pembahasan
1. Masyarakat Etnik Kaili
10
Lihat J. Moleong… 1995, 34
8
2. Kesenian Dadendate
1) Pengertian Dadendate
Dadendate terdiri dari dua kata, yakni “dade” dan “ndate”. Dade
berarti lagu sedangkan ndate dalam pengertian bahasa Kori seperti
berikut ini: Misalkan seseorang berada di kaki bukit atau gunung, ketika
ditanyakan hendak kemana maka bila dijawabnya Ndate berarti diatas
bukit sana atau ia akan melakukan perjalanan dengan menaiki atau
mendaki bukit itu sampai tujuan. Jadi Dadendate artinya lagu yang
mengisahkan sesuatu dari bawah ke atas. Apa yang diuraikan dalam syair
lagu Dadendate sifatnya menanjak dan menuju ke puncak. Bila dia
menceritakan sesuatu, selalu dari awal sampai akhir cerita tersebut.
11
Lihat Amin Abdullah, dkk …1999, 5
9
2) Sejarah Dadendate
12
Lihat Amin Abdullah, dkk … 1999, 6
10
Pada fase ini, kesenian ini menyebar ke wilayah-wilayah lain
sampai ke Toli-Toli (salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah). Ei-ei
pada zamannya amat disukai oleh para muda-mudi.
Orang Kori merasa kesenian ini adalah asli mereka. Tidak ada
pengaruh Bugis, meskipun instrument kecapinya mirip (bahkan dengan
kecapi di Sulawesi Utara) dan lokasi daerah sampel penelitian termasuk
daerah pesisir. Kesenian ini menurut mereka tidak ditemukan di daerah
lain.
3) Pelaksanaan Dadendate
13
Lihat Amin Abdullah, dkk … 1999, 6
11
Misalnya ketika permainan sedang berlangsung ada suguhan teh, maka
bisa saja momen penyuguhan itu terlontar dalam nyanyian tersebut.
1. Andi Anona
2. Dadendate
3. Andi-andi
4. Inalele
5. Tabe la Laindo
6. I Gani
7. Malaeka (dimainkan waktu subuh)
8. Padang Masyhar
9. Janda Muda
10. Gunung Ladisayo
11. Lanja ea Nona
12. Rugi Temba mo aku e14
4) Musik Dadendate
14
Lihat Amin Abdullah, dkk … 1999, 7
12
Fungsi Kacapi selain sebagai pengiring juga akan mengikuti garis melodi
Mbasi-mbasi dan kemudian diikuti vokal.
13
- Bengona : Bagian belakang Kacapi, berukuran panjang 58
cm, lebar 20 cm
- Bolona : Lubang pada bagian belakang Kacapi. Terdiri
atas tiga bagian dengan diameter yang berbeda.
Bolona 1 berdiameter 2 cm, bolona 2
berdiameter 3,5 cm, bolona 3 berdiameter 5 cm.
Bahan dan alat merupakan hal penting yang harus dipersiapkan oleh
seorang pembuat alat musik Kacapi sebelum memulai proses pembuatannya.
Oleh karena itu, secara rinci di bawah ini, penulis akan memaparkan bahan
dan alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan alat musik Kacapi.
14
1) Bahan
2) Peralatan
Dalam proses pembuatan alat musik Kacapi, alat-alat yang harus
dipersiapkan adalah pahat, palu, parang, dan gergaji.
b) Cara Pembuatan
Pemilihan Bahan Baku
2) Kayu dipahat bagian ekor, penampang senar, papan jari (finger board)
yang terdiri dari 5 bidang bundar yang sama besar berdiameter ±1,5 cm,
dan penampang senar bagian belakang.
15
3) Pada bagian belakang kecapi digambar pola dengan jarak 1,5 cm dari
tepi kemudian dipahat kedalam seperti lubang pada perahu. Bagian ini
berfungsi sebagai ruang resonansi bunyi Kacapi.
4) Kayu antara penampang senar dan papan jari digergaji dan dipotong
menggunakan parang.
5) Kayu yang satunya lagi dipotong seperti papan mengikuti bentuk badan
Kacapi yang dipahat kedalam, kemudian diberi lubang sebanyak 2 buah
berukuran besar dan kecil. Lubang yang besar berbentuk persegi dengan
panjang sisi 2,5 cm x 2,5 cm, dan lubang yang kecil berbentuk persegi
dengan panjang sisi 1,5 x 1,5 cm.
6) Bagian belakang Kacapi yang sudah dipahat kedalam tadi disatukan
dengan papan kemudian dipaku.
7) Sisa kayu dibuat penyetem senar sebanyak 2 buah dan dicat dengan
warna hitam.
8) Pada tempat penampang senar dan di bagian ekor Kacapi diberi lubang.
16
Gambar 2: Posisi memainkan Kacapi
(Foto: Kristyanti H. Wahyudi, Januari 2018)
15
Lihat Josef Glingka …1984, 47.
17
masyarakat Kaili seperti Dulua, Bola-Bola, Rampamole dan Ei-ei. Pola lagu
Kacapi yang sering dipakai dalam Dadendate adalah: intro-A-B-A-B-A-C-A-D-
A-B. Pola inilah yang terus diulang-ulang sampai penutur selesai melagukan
syairnya.
Alat musik tradisional merupakan alat musik yang lahir dan berkembang
di dalam suatu lingkungan atau kelompok masyarakat yang mendukung
keberadaannya, sesuai dengan pemaknaan yang mereka berikan terhadap alat
musik tersebut. Alat musik Kacapi merupakan alat musik tradisi dari suku Kaili,
yang di dalamnya memiliki makna filosofis tersendiri bagi masyarakat suku Kaili
sebagai pemilik dan pendukung kesenian Dadendate. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa melalui alat musik Kacapi seseorang dapat mengenal gambaran
dari kehidupan suku Kaili. Kacapi diwariskan secara lisan dari generasi ke
generasi oleh para leluhur mereka, dengan tujuan agar nilai-nilai luhur adat
istiadat dan budaya mereka tetap terjaga dengan baik. Oleh karena itu, bentuk dan
bagian-bagian dari alat musik ini, sangat berkaitan dengan pemaknaan yang
diberikan oleh suku Kaili berdasarkan kepercayaan mereka. Makna bagian-bagian
tersebut adalah sebagai berikut:
Papan jari pada kecapi yang terdiri dari 5 bagian mempunyai kandungan
pengertian akan 5 unsur dalam kehidupan. Masing-masing:
16
Lihat Amin Abdullah, dkk…1999, 8
18
Pemahaman ini apabila digabungkan akan menjadi warna merah yang
menggambarkan darah yang merupakan cairan penting di tubuh manusia. Ini
merupakan ketentuan adat yang dalam bahasa lokal disebut Sambulugana.
Alat musik ini terbuat dari bahan kayu Balaroa (kayu lunak warna putih).
Digunakannya kayu ini sebagai bahan, karena dianggap mempunyai khasiat
tertentu, misalnya bila seseorang terdesak dari ancaman musuh dengan
menggunakan kayu tersebut dapat menghilang. Selain itu juga, kayu tersebut
mudah diolah atau dibentuk sesuai keinginan.
Kacapi terdiri dari dua senar berukuran panjang 39 cm. Dua senar Kacapi
menggambarkan orang tua (senar bawah) menyayangi yang muda (senar atas).
Dua senar ini juga menggambarkan keseimbangan alam, seperti juga atas - bawah,
bumi - langit, perempuan - laki-laki dan seterusnya.
17
Hasil wawancara dengan bapak M. H. Chinar pada tanggal 29 Mei 2018
19
4. Fungsi Alat Musik Kacapi dan Kesenian Dadendate yang Berkaitan
dengan Kehidupan Sosial dan Agama
H. Penutup
Alat Kacapi yang digunakan dalam kesenian Dadendate terbuat dari kayu
Balaroa yang dipahat menyerupai bentuk perahu dalam legenda Sawerigading
dengan dua senar yang mengambil idiom pada organ tubuh manusia.
20
DAFTAR PUSTAKA
Astono, Sigit. 2004. Pendidikan Seni Musik dan Seni Tari Untuk SMP
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Semarang: Yudhistira
Beni Gunawan. 2012. Proses Pembuatan dan Cara Memainkan Alat Musik
Sape Kayaan di Mandalam Kabupaten Kapuas Hulu [Skripsi].
Yogyakarta (ID): Universitas Negeri Yogyakarta
Glingka, Josef, SVD. 1984. Kerasulan dan Kebudayaan, disadur dari Lois
Luzbetak, “The Church and Culture: An applied Anthropology
for the Religious Worker”, seri buku Pastoralia. Seri IX/7/1984,
Ende: Percetakan Arnoldus
21
[Skripsi]. Medan (ID): Universitas Negeri Medan
Situs Internet:
http://accoustical.blogspot.com/2011/11/pengertian-akustik.html
http://archmaxter.blogspot.com/2013/10/akustik-ruang.html
http://nuttigekennis.blogspot.com/2015/01/bunyi.html?m=1
http://taufiqyendra.blogspot.com/2012/03/tingkah-97-rganologi.html
22
Narasumber:
1. Nama : Bastaria
Tempat Tanggal Lahir: Silanga, 14 Juli 1934
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Agama : Islam
2. Nama : Usman Ladjanja
Tempat Tanggal Lahir: Taripa, 12 Desember 1956
Pekerjaan : Petani Coklat
Agama : Islam
3. Nama : M. H. Chinar
Tempat Tanggal Lahir: Donggulu, 26 Maret 1972
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
23