Strategi peningkatan kinerja rantai pasok pisang secara berkelanjutan dilakukan berdasarkan
indikator analisis benefit, opportunity, cost, dan risk (BOCR) untuk pemilihan alternatif pada
struktur ANP, pemilihan prioritas dari alternatif diperoleh dari benefit-cost ratio dengan
membandingkan antara bobot yang memiliki pengaruh positif terhadap bobot pengaruh negatif,
alternatif terpilih merupakan hasil rasio nilai terbesar (Saaty 2005). Metode ANP merupakan
sebuah metode pengambilan keputusan multi kriteria yang digunakan untuk memperoleh
kepentingan prioritas relatif berdasarkan individual judgemental yang dipengaruhi oleh semua
ketidaktergantungan dalam struktur secara sistematis (Lee et al. 2008). Berdasarkan tujuan
untuk peningkatan kinerja rantai pasok pisang secara berkelanjutan, maka elemen kriteria yang
dinilai antara lain mempertimbangkan ketiga aspek utama yakni aspek sosial, ekonomi dan
lingkungan, namun saat ini, telah banyak berkembang penilaian keberlanjutan yang
memperhatikan berbagai aspek dan bahkan bukan hanya tiga pilar penting, beberapa
diantaranya dilengkapi dengan penambahan aspek lainnya seperti teknologi (Musango et al.
2011; Kurka dan Blackwood 2013). Penambahan aspek teknologi dalam elemen kriteria juga
dianggap penting terkait dengan evaluasi kinerja dan risiko rantai pasok pisangyang telah
dilakukan. Pemodelan struktur strategi peningkatan kinerja rantai pasok pisang secara
berkelanjutan dapat dilihat pada Gambar 12.
GOAL
Pemilihan Alternatif
BENEFIT OPPORTUNITY
PK
COST RISK
Gambar 12. Struktur ANP untuk Pemilihan Alternatif Kinerja Rantai Pasokan Pisang
Pemilihan Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok
Alternatif strategi untuk peningkatan kinerja rantai pasok pisang secara berkelanjutan diperoleh
tiga rekomendasi alternatif, antara lain menjaga kualitas SDM, memaksimalkan penerapan
teknologi, dan pengelolaan sumberdaya yang ada. Penjelasan untuk masing-masing alternatif
strategi peningkatan kinerja rantai pasok pisang secara berkelanjutan adalah sebagai berikut:
Tabel 20. Bobot Kriteria dan Subkriteria dalam ANP
Kriteria Subkriteria
Ekonomi 0,426 Peningkatan Keuntungan 0,345
Peningkatan Produksi 0,260
Kualitas Produk 0,395
Benefit
Teknologi 0,162 Peningkatan Sarana dan Prasarana 1,000
(0,368)
Sosial 0,223 Peningkatan Kesejahteraan 1,000
Masyarakat
Lingkungan 0,189 Penurunan Dampak thd Lingk 1,000
Ekonomi 0,435 Peningkatan Kerjasama 0,500
Kualitas SDM 0,500
Opportunity
Teknologi 0,174 Efisiensi Penggunaan Teknologi 1,000
(0,207)
Sosial 0,221 Peningkatan Citra Perusahaan 1,000
Lingkungan 0,170 Proses Pengolahan Ramah Lingk 1,000
Ekonomi 0,374 Biaya Peningkatan SDM 0,500
Biaya Produksi 0,500
Cost (0,220) Teknologi 0,159 Biaya Penerapan Teknologi 1,000
Sosial 0,245 Biaya Tanggung Jawab Sosial 1,000
Lingkungan 0,223 Biaya Perbaikan Pengol Limbah 1,000
Ekonomi 0,338 Kebijakan Pemerintah 0,334
Perubahan Harga BB 0,666
Risk (0,204) Teknologi 0,195 Inefisiensi Penggunaan Teknologi 1,000
Sosial 0,225 Penurunan Citra Perusahaan 1,000
Lingkungan 0,191 Pencemaran terhadap Ling 1,000