Buku Panduan Raja Brawijaya 2019 PDF
Buku Panduan Raja Brawijaya 2019 PDF
Brawijaya
2019
Buku
Panduan
Mahasiswa Baru
Universitas Brawijaya
2019
Sejarah Universitas Brawijaya
1
Malang yang mengasuh PTEM kedalam sebuah yayasan baru yang bernama
Yayasan Universitas Malang.
Atas dasar penggabungan ini Universitas Brawijaya memiliki 4 fakultas,
yakni Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) yang semula
PTHPM, Fakultas Ekonomi (FE) yang semula bernama PTEM, Fakultas
Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP). Penggabungan tersebut
adalah salah satu usaha yang harus ditempuh untuk memperoleh status negeri
bagi Universitas Brawijaya, karena sebelum itu walaupun diakui sebagai milik
Kotapraja Malang, semua pembiayaan universitas masih menjadi tanggung
jawab yayasan. Guna memenuhi syarat penegerian, maka pada tanggal 26
Oktober 1961 Universitas Brawijaya mendirikan sebuah fakultas baru yakni
Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP).
Usaha yang dirintis selama beberapa tahun tersebut akhirnya menemui
titik terang. Dalam sebuah pertemuan antara Panglima Daerah Militer VIII
Brawijaya, Presiden Universitas Brawijaya, Presiden Universitas Tawangalun
(Jember) serta Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan pada tanggal 7
Juli 1962, ternyata Menteri PTIP menyanggupi untuk menegerikan Universitas
Brawijaya secara bertahap. Yang akan dinegerikan pertama adalah fakultas-
fakultas eksakta, sedangkan Fakultas Sosial masih dalam pertimbangan. Dengan
Surat keputusan Menteri PTIP Nomor 92 tertanggal 1 Agustus 1962 Fakultas
Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan diberi status negeri,
terhitung sejak tanggal 1 Juli 1962 dan berada di bawah naungan Universitas
Airlangga. Sambil menunggu proses selanjutnya, pada tanggal 30 September
1962, Fakultas Administrasi Niaga diubah namanya menjadi Fakultas
Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK), untuk menyesuaikan diridengan
Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomor 22 Tahun 1961.
Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan dinamika keilmuan dan
regulasi di bidang Pendidikan Tinggi, pada tahun 1982 FKK secara resmi
berubah menjadi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) berdasarkan PP No. 27
Tahun 1982 tentang Penataan Fakultas pada Universitas/Institut Negeri.
Sementara itu di Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah
Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Pendidikan Tinggi
Probolinggo. Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari Fakultas
Kedokteran Hewan dan Peternakan, yakni berdasarkan Surat Keputusan
Menteri PTIP No. 163 Tahun 1963 Tanggal 25 Mei 1963. Pada tanggal 5
Januari 1963, Universitas Brawijaya dengan seluruh fakultasnya dinegerikan
2
dengan Keputusan Menteri PTIP Nomor1 Tahun 1963. Fakultas Pertanian serta
Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan yang semula berada di bawah
naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya.
Selain itu diresmikan pula cabang-cabang Universitas Brawijaya di
Jember, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas
Kedokteran. Cabang di Jember ini semula adalah fakultas-fakultas dari
Universitas Tawangalun.Dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 97
Tahun 1963 Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan di Kediri, terhitung
sejak tanggal 15 Agustus 1963 ditetapkan sebagai cabang Fakultas
Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas Brawijaya. Surat Keputusan
Menteri PTIP tentang penegerian itu telah dikukuhkan dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 yang berlakusejaktanggal
5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies
Natalis) Universitas Brawijaya.
3
Lambang Universitas Brawijaya
Lambang UB berbentuk segilima dengan warna dasar
hitam yang di dalamnya terdapat gambar Raden Wijaya
(Prabu Brawijaya) berwarna kuning emas sebagai
penjelmaan Dewa Wisnu yang bertangan empat dengan
memegang lampu, sangkhala, gada, dan cakra serta
mengenakan mahkota Candra Kapala. "Di samping kiri
dan kanan terdapat sepasang Dewa Perwara sebagai
pengikut Sang Raja, dengan warna dasar biru yang
bersinar dari pusat. Makna lambang UB adalah sebagai berikut :
4
Logo Universitas Brawijaya
Makna logo UB adalah sebagai “berikut :”
1. Bentuk Robot, bermakna inovasi, juga mewakili wujud yang kuat dan
kokoh, sehingga mampu mewakili konsep kekuatan daya saing.
5
2. Dominasi warna biru, kuning, silver, dan hitam, masing-masing mewakili
makna kepercayaan, kebahagiaan, modernisasi, dan elegan.
Visi
Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan
aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Misi
Tujuan
6
Pejabat
Rektor
Nama : Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS.
Telepon : 0341-551611
Unit Kerja : Rektorat UB
Alamat Unit Kerja : Gedung Rektorat UB Lantai 7
Pendidikan : 1) S1 Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas
Brawijaya, Lulus Tahun 1982
2) S2 Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Lulus Tahun 1986
3) S3 Ilmu Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Lulus
Tahun 2000
7
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Nama : Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim ,M.Si.
Telepon : 0341-551611
Unit Kerja : Rektorat UB
Alamat Unit Kerja : Gedung Rektorat UB Lantai 6
Pendidikan : 1) S1 Ilmu Administrasi Negara, Universitas
Brawijaya, Lulus Tahun 1984
2) S2 Ilmu Sosial, Universitas Padjajaran, Lulus
Tahun 1993
3) S3 Ilmu Sosial, Universitas Padjajaran, Lulus
Tahun 2007
8
Tridharma Perguruan Tinggi
Adapun isi dari Tridharma Perguruan Tinggi adalah:
9
Peran Mahasiswa
4. Moral Force, Moral force atau kekuatan moral adalah fungsi yang
utama dalam peran mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan
10
bernegara. Lalu mengapa harus moral force? Mahasiswa dalam
kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang
baik bagi masyarakat. Hal ini menjadi beralasan karena mahasiswa adalah
bagian dari masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memiliki
keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Kini,
peran mahasiswa yang satu ini telah banyak ditinggalkan, banyak
kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonisme.
Amanat dan tanggung jawab yang telah dipegang oleh mahasiswa sebagai
kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja. Jika ini terjadi, kegiatan
mahasiswa bukan lagi berorientasi pada rakyat, hal ini pasti akan
menyebabkan generasi pengganti hilang. Maka dari itu, peran moral force
sangat dibutuhkan bagi mahasiswa Indonesia yang secara garis besar
memiliki goal menjadikan negara dan bangsa ini lebih baik.
11
Badan Usaha Akademik Dan Badan Usaha Non Akademik
Universitas Brawijaya
3. INSTITUT BIOSAINS
7.INSTITUT ATSIRI
8.UB FOREST
9.UB PRESS
13
Badan Usaha Non Akademik (BUNA)
1. Griya Brawijaya
2. UB Guest House.
UB Guest House merupakan fasilitas penginapan dan menggelar
pertemuan di kawasan Universitas Brawijaya untuk pengunjung dan
masyarakat umum.
3. Kantin Universitas Brawijaya.
Kantin Universitas Brawijaya merupakan tempat makan untuk para
mahasiswa dan masyarakat umum, juga merupakan tempat bagi para
masyarakat untuk menjalankan kegiatan ekonominya. Kantin-kantin yang
terdapat di UB yaitu, Creative Land (CL), Kantin Akademik yang halal
dan Thoyyiban, dan Pujasera UB.
4. UB Sport Centre (UBSC)
UB Sport Centre merupakan fasilitas di bawah Badan Usaha Non
Akademik yang menyediakan peralatan olahraga berupa lapangan,
peralatan gym yang ditujukan untuk mahasiswa dan masyarakat umum.
5. UB Media.
UB Media merupakan salah satu unit usaha dibawah Badan Usaha
Non Akademik Universitas Brawijaya yang bergerak di bidang
percetakan, offset, dan digital printing.
14
6. UB Coffee.
UB Coffe merupakan salah satu unit usaha di bawah Badan Usaha Non
Akademik tempat bersantai dan nongkrong untuk mahasiswa dan
masyarakat umum.
15
Peta Bua, Buna Dan Spot Santai Ub
16
Zero Waste
Bebas Sampah atau Zero Waste dalam bahasa Inggris adalah filsafat yang
mendorong perancangan daur ulang sumber daya, dari sistem
linier menuju siklus tertutup, sehingga semua produk digunakan kembali. Tidak
ada sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dan insinerator atau teknologi termal lainnya (gasifikasi, pirolisis). Proses yang
terbaik adalah meniru bagaimana sumberdaya di daur ulang secara alami.
Definisi Bebas Sampah yang diakui secara internasional dan digunakan
oleh Zero Waste International Alliance (ZWIA) adalah:
"Bebas Sampah adalah tujuan etis, ekonomis, efisien, dan visioner, untuk
memandu masyarakat dalam mengubah gaya hidup dan praktik-praktik mereka
dalam meniru siklus alami yang berkelanjutan, dimana semua material yang
tidak terpakai lagi dirancang untuk menjadi sumber daya bagi pihak lain untuk
menggunakannya. Bebas Sampah berarti merancang dan mengelola produk dan
proses untuk secara sistematis menghindari dan menghilangkan jumlah dan
daya racun limbah dan material, melestarikan dan memulihkan semua sumber
daya, dan tidak membakar atau menguburnya. Menerapkan Bebas Sampah akan
menghilangkan semua pembuatan tanah, air atau udara yang mengancam
kesehatan planet, manusia, hewan atau tanaman "
Bebas Sampah mengacu pada pengelolaan sampah dan pendekatan
perencanaan yang menekankan pencegahan sampah sebagai lawan dari
pendekatan pengelolaan end of pipe. Ini adalah pendekatan sistem yang
menyeluruh yang menyasar perubahan besar-besaran pada bagaimana material
mengalir melalui masyarakat, sehingga tidak ada yang sia-sia. Bebas Sampah
mencakup lebih dari menghilangkan sampah melalui daur
17
ulang dan penggunaan kembali, berfokus pada merancang ulang sistem
produksi dan distribusi untuk mengurangi limbah. Bebas Sampah lebih
merupakan tujuan atau cita-cita daripada target yang sulit dicapai. Bebas
Sampah menyediakan prinsip-prinsip pemandu untuk upaya penghilangan
sampah secara terus menerus.
Menghilangkan sampah dari awal memerlukan keterlibatan yang intensif
terutama dari industri dan pemerintah, karena mereka memiliki posisi yang
lebih kuat daripada individu. Bebas Sampah tidak akan mungkin terwujud tanpa
upaya dan tindakan signifikan dari industri dan pemerintah. Industri memiliki
kontrol atas desain produk dan kemasan, manufaktur proses dan penentuan
bahan yang digunakan. Pemerintah memiliki kemampuan untuk membuat
kebijakan dan memberikan subsidi untuk desain proses produksi yang lebih baik
dan kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pengelolaan
sampah yang komprehensif yang dapat menghilangkan sampah daripada
sekadar mengelolanya.
18