Anda di halaman 1dari 19

RAJA

Brawijaya
2019

Buku
Panduan
Mahasiswa Baru
Universitas Brawijaya
2019
Sejarah Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur,


didirikan pada tanggal 5 Januari 1963 dengan Surat Keputusan Menteri
Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1963, dan
kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
196 Tahun 1963 tertanggal 23 September 1963. Universitas ini semula berstatus
swasta, dengan embrio sejak tahun 1957 yaitu berupa Fakultas Hukum dan
Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang Universitas Swasta Sawerigading,
Makassar. Kedua fakultas itu perkembangannya Nampak kurang
menggembirakan sehingga di kalangan mahasiswa timbul keresahan.
Beberapa orang dan tokoh mahasiswa yang menyadari hal ini kemudian
mengadakan pendekatan – pendekatan kepada para pemuka masyarakat.
Akhirnya, pada suatu pertemuan yang mereka lakukan di Balai Kota Malang
pada tanggal 10 Mei 1957, tercetus gagasan untuk mendirikan sebuah
Universitas Kotapraja (Gemeentelijke Universiteit) yang diharapkan lebih dapat
menjamin masa depan para mahasiswa. Sebagai langkah pertama kearah itu
dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada tanggal 28 Mei 1957,
yayasan ini kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957. Mahasiswa dan dosen PTHPM
terdiri dari bekas mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas
Sawerigading. Hampir bersamaan dengan itu, pada tanggal 15 Agustus 1957
sebuah yayasan lain, yakni Yayasan Tinggi Ekonomi Malang mendirikan
Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM).
Pada perkembangan berikutnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kotapraja Malang dengan sebuah keputusan tertanggal 19 Juli 1958 mengakui
PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang. Pada peringatan Dies Natalis III
PTHPM tanggal 1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama Universitas Kotapraja
Malang. Universitas itu kemudian mendirikan Fakultas Administrasi Niaga
(FAN) pada tanggal 10 Nopember 1960. Pada acara Peringatan Dies Natalis IV
Universitas Kotapraja Malang, nama universitas ini diganti menjadi Universitas
Brawijaya. Nama ini diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat
Nomor : 258/K/1961 tanggal 11 Juli 1961. Selanjutnya pada tanggal 3 Oktober
1961 diadakan penggabungan antara Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi

1
Malang yang mengasuh PTEM kedalam sebuah yayasan baru yang bernama
Yayasan Universitas Malang.
Atas dasar penggabungan ini Universitas Brawijaya memiliki 4 fakultas,
yakni Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) yang semula
PTHPM, Fakultas Ekonomi (FE) yang semula bernama PTEM, Fakultas
Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP). Penggabungan tersebut
adalah salah satu usaha yang harus ditempuh untuk memperoleh status negeri
bagi Universitas Brawijaya, karena sebelum itu walaupun diakui sebagai milik
Kotapraja Malang, semua pembiayaan universitas masih menjadi tanggung
jawab yayasan. Guna memenuhi syarat penegerian, maka pada tanggal 26
Oktober 1961 Universitas Brawijaya mendirikan sebuah fakultas baru yakni
Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP).
Usaha yang dirintis selama beberapa tahun tersebut akhirnya menemui
titik terang. Dalam sebuah pertemuan antara Panglima Daerah Militer VIII
Brawijaya, Presiden Universitas Brawijaya, Presiden Universitas Tawangalun
(Jember) serta Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan pada tanggal 7
Juli 1962, ternyata Menteri PTIP menyanggupi untuk menegerikan Universitas
Brawijaya secara bertahap. Yang akan dinegerikan pertama adalah fakultas-
fakultas eksakta, sedangkan Fakultas Sosial masih dalam pertimbangan. Dengan
Surat keputusan Menteri PTIP Nomor 92 tertanggal 1 Agustus 1962 Fakultas
Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan diberi status negeri,
terhitung sejak tanggal 1 Juli 1962 dan berada di bawah naungan Universitas
Airlangga. Sambil menunggu proses selanjutnya, pada tanggal 30 September
1962, Fakultas Administrasi Niaga diubah namanya menjadi Fakultas
Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK), untuk menyesuaikan diridengan
Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomor 22 Tahun 1961.
Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan dinamika keilmuan dan
regulasi di bidang Pendidikan Tinggi, pada tahun 1982 FKK secara resmi
berubah menjadi Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) berdasarkan PP No. 27
Tahun 1982 tentang Penataan Fakultas pada Universitas/Institut Negeri.
Sementara itu di Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah
Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Pendidikan Tinggi
Probolinggo. Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari Fakultas
Kedokteran Hewan dan Peternakan, yakni berdasarkan Surat Keputusan
Menteri PTIP No. 163 Tahun 1963 Tanggal 25 Mei 1963. Pada tanggal 5
Januari 1963, Universitas Brawijaya dengan seluruh fakultasnya dinegerikan

2
dengan Keputusan Menteri PTIP Nomor1 Tahun 1963. Fakultas Pertanian serta
Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan yang semula berada di bawah
naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya.
Selain itu diresmikan pula cabang-cabang Universitas Brawijaya di
Jember, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas
Kedokteran. Cabang di Jember ini semula adalah fakultas-fakultas dari
Universitas Tawangalun.Dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 97
Tahun 1963 Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan di Kediri, terhitung
sejak tanggal 15 Agustus 1963 ditetapkan sebagai cabang Fakultas
Ketatanegaraan dan Ketataniagaan Universitas Brawijaya. Surat Keputusan
Menteri PTIP tentang penegerian itu telah dikukuhkan dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 yang berlakusejaktanggal
5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies
Natalis) Universitas Brawijaya.

3
Lambang Universitas Brawijaya
Lambang UB berbentuk segilima dengan warna dasar
hitam yang di dalamnya terdapat gambar Raden Wijaya
(Prabu Brawijaya) berwarna kuning emas sebagai
penjelmaan Dewa Wisnu yang bertangan empat dengan
memegang lampu, sangkhala, gada, dan cakra serta
mengenakan mahkota Candra Kapala. "Di samping kiri
dan kanan terdapat sepasang Dewa Perwara sebagai
pengikut Sang Raja, dengan warna dasar biru yang
bersinar dari pusat. Makna lambang UB adalah sebagai berikut :

1. Segi Lima, bermakna menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah dan


pandangan hidup bangsa Indonesia.
2. Warna Kuning Emas, bermakna jiwa kepeloporan seperti dimiliki oleh
Raden Wijaya.
3. Dasar Hitam, bermakna keabadian.
4. Mahkota Candra Kapala, bermakna berani membongkar segala sesuatu
yang dianggap kurang wajar atau kurang benar.
5. Gada, bermakna penegak tertib hukum.
6. Cakra, bermakna berani meratakan segala sesuatu yang kurang wajar atau
kurang benar.
7. Sangkhala, bermakna segala sesuatu dilakukan dengan kesucian yang
disertai dengan tugas pemeliharaan atau pembinaan sesuai dengan sifat
Wisnu.
8. Lampu, bermakna percaya dan meyakini benar bahwa Zatituada.

4
Logo Universitas Brawijaya
Makna logo UB adalah sebagai “berikut :”

1. Huruf UB dalam bulatan, bermakna bahwa UB selalu dinamis


keberadaannya dalam masyarakat dunia.
2. Sayap berjumlah tiga buah mengelilingi bulatan dunia menggambarkan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertaraf internasional.
3. Warna emas pada huruf dan gambar bermakna kebijaksanaan dan
kejayaan.
4. Warna biru menggambarkan UB bersifat universal.
5. Bingkai bujur sangkar bermakna keadilan.

Motto Universitas Brawijaya


“Building Up Noble Future”
Penulisan motto UB menyiratkan makna “Membangun kemuliaan masa depan”.

Maskot Universitas Brawijaya


Maskot UB bernama BRONE, yang merupakan
singkatan dari “Brawijaya Number One”. BRONE
memiliki konsep sebagai robot pendamping yang menjadi
pemandu informasi. Dia mampu belajar dan terus
berkembang.

Makna maskot UB adalah sebagai berikut:

1. Bentuk Robot, bermakna inovasi, juga mewakili wujud yang kuat dan
kokoh, sehingga mampu mewakili konsep kekuatan daya saing.

5
2. Dominasi warna biru, kuning, silver, dan hitam, masing-masing mewakili
makna kepercayaan, kebahagiaan, modernisasi, dan elegan.

Visi, Misi dan Tujuan Universitas Brawijaya

Visi
Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan
aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional agar peserta didik


menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan/atau profesi yang
berkualitas dan berkepribadian serta berjiwa dan/atau berkemampuan
entrepreneur.
2. Melakukan pengembangan dan penyebar luasan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional.

Tujuan

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertaqwa kepada


Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan
yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga
akademis dan profesional yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat
internasional.
2. Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni guna mendorong pembangunan bangsa, sehingga tercipta insan-insan
yang sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai dan
bermanfaat.
3. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan konsep pemecahan masalah dengan menggunakan metode
ilmiah.

6
Pejabat

Rektor
Nama : Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS.
Telepon : 0341-551611
Unit Kerja : Rektorat UB
Alamat Unit Kerja : Gedung Rektorat UB Lantai 7
Pendidikan : 1) S1 Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas
Brawijaya, Lulus Tahun 1982
2) S2 Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Lulus Tahun 1986
3) S3 Ilmu Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Lulus
Tahun 2000

Wakil Rektor Bidang Akademik


Nama : Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES
Telepon : 0341-551611
Unit Kerja : Rektorat UB
Alamat Unit Kerja : Gedung Rektorat UB Lantai 7
Pendidikan : 1) S1 Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga,
Lulus Tahun 1984
2) Profesi Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga,
Lulus Tahun 1985
3) S2 GBSA Biokimia Universite Montpellier
II, Lulus Tahun 1993
4) S3 Biokimia Kedokteran, Universitas Airlangga,
Lulus Tahun 2003

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan


Nama : Prof. Drs. GugusIrianto , MSA., Ph.D., Ak.
Telepon : 0341-551611
Unit Kerja : Rektorat UB
Alamat Unit Kerja : Gedung Rektorat UB Lantai 7
Pendidikan : 1) S1 Akuntansi, Universitas Brawijaya, Lulus
Tahun 1986
2) S2 Financial Accounting California State
University, Fresno, USA, Lulus Tahun 1994
3) S3 Accounting and Finance University of
Wollongong, NSW, Australia, Lulus Tahun 2006

7
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Nama : Prof. Dr. Drs. Abdul Hakim ,M.Si.
Telepon : 0341-551611
Unit Kerja : Rektorat UB
Alamat Unit Kerja : Gedung Rektorat UB Lantai 6
Pendidikan : 1) S1 Ilmu Administrasi Negara, Universitas
Brawijaya, Lulus Tahun 1984
2) S2 Ilmu Sosial, Universitas Padjajaran, Lulus
Tahun 1993
3) S3 Ilmu Sosial, Universitas Padjajaran, Lulus
Tahun 2007

Wakil RektorBidangPerencanaan dan Kerjasama


Nama : Prof. Dr. Ir. Moch. SasmitoDjati, M.S.
Telepon : 0341-551611
Unit Kerja : Rektorat UB
Alamat Unit Kerja : Gedung Rektorat UB Lantai 6
Pendidikan : 1) S1 Produksi Ternak, Universitas Brawijaya,
Lulus Tahun 1985
2) S2 IlmuTernak, Universitas Padjadjaran, Lulus
Tahun 1989
3) S3 Biologi, Institut Pertanian Bogor, Lulus Tahun
1997

8
Tridharma Perguruan Tinggi
Adapun isi dari Tridharma Perguruan Tinggi adalah:

1. Pendidikan dan Pengajaran


Pengertian pendidikan dan pengajaran disini adalah dalam rangka
meneruskan pengetahuan atau dengan kata lain dalam rangka transfer of
knowledge ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan melalui penelitian
oleh mahasiswa di perguruan tinggi. Dalam pendidikan tinggi di negara
kita dikenal dengan istilah strata, mulai dari strata satu (S-1) yaitu
merupakan pendidikan program sarjana, strata dua (S-2) merupakan
program magister dan strata tiga (S-3) yaitu pendidikan doktor dalam
suatu disiplin ilmu serta pendidikan jalur vokasional/non gelar (diploma).
2. Penelitian dan Pengembangan
Kegiatanpenelitian dan pengembangan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanpa penelitian, maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi
harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas. Artinya
penelitian tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau
langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja, akan tetapi
harus dilihat dengan proyeksi ke masa depan. Dengan kata lain penelitian
di perguruan tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,
tetapi juga sekaligus melaksanakan penelitian ilmu-ilmu dasar yang
manfaatnya baru terasa penting, artinya jauh di masa yang akan datang.
3. Pengabdian pada Masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartikan dalam rangka
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di
perguruan tinggi, khususnya sebagai hasil dari berbagai penelitian.
Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam
rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersifat
konkret dan langsung dirasakan manfaatnya dalam waktu yang relative
pendek. Tri Dharma adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat( UU No. 12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9)

9
Peran Mahasiswa

Adapun peran mahasiswa yaitu :

1. Social Control, mahasiswa dapat menjadi kontrol bagi berjalannya


pemerintahan. Baik dalam pembuatan kebijakan maupun peraturan yang
dilakukan oleh pemerintah. Mahasiswa juga bisa sebagai penyalur
aspirasi masyarakat kepada pemerintah. Aspirasi ini bisa dilakukan oleh
mahasiswa, salah satunya dengan cara demonstrasi, tetapi demonstrasi
yang dilakukan harus sesuai dengan peraturan dan tidak anarkis, serta
tidak merusak infrastuktrur maupun sarana dan prasarana yang ada.

2. Agent of Changes, sebagai kaum intelektual peranan mahasiswa


sangat dibutuhkan dan penting dalam perubahan bangsa. Mahasiswa
dapat merealisasikan teori yang di pelajarinya di kampus, terhadap
masalah yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa juga harus berpikir kritis
dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dan memberikan
solusi. Selain itu mahasiswa sebagai kaum intelektual adalah generasi
penerus bangsa untuk meneruskan dan menggantikan generasi
sebelumnya untuk melakukan perubahan bangsa kearah yang lebih baik
dan maju.

3. Iron Stock, yaitu mahasiswa sebagai penerus atau aset cadangan


bangsa untuk melakukan perubahan. Selain itu mahasiswa adalah harapan
bangsa untuk meneruskan perjuangan di masa depan. Sebagai golongan
muda pasti pada waktunya akan menggantikan golongan tua, baik pada
orginasasi maupun pada pemerintahan. Oleh karena itu sebagai
mahasiswa sudah seharusnya kita mempersiapkan diri sebagai garda
penerus perubahan bangsa di masa depan. Pemikiran kritis, demokratis,
dan konstruktifselalulahirdaripolapikir para mahasiswa. Suara-suara
mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realitasosial
yang terjadi di masyarakat perilakunya, dan juga sebagai generasi
pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan
penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.

4. Moral Force, Moral force atau kekuatan moral adalah fungsi yang
utama dalam peran mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan
10
bernegara. Lalu mengapa harus moral force? Mahasiswa dalam
kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang
baik bagi masyarakat. Hal ini menjadi beralasan karena mahasiswa adalah
bagian dari masyarakat sebagai kaum terpelajar yang memiliki
keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Kini,
peran mahasiswa yang satu ini telah banyak ditinggalkan, banyak
kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonisme.
Amanat dan tanggung jawab yang telah dipegang oleh mahasiswa sebagai
kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja. Jika ini terjadi, kegiatan
mahasiswa bukan lagi berorientasi pada rakyat, hal ini pasti akan
menyebabkan generasi pengganti hilang. Maka dari itu, peran moral force
sangat dibutuhkan bagi mahasiswa Indonesia yang secara garis besar
memiliki goal menjadikan negara dan bangsa ini lebih baik.

Itulah keempat peran yang ideal dan harus dilakukan oleh


mahasiswa. Implementasi dari peran tersebut dapat terwujud apabila
mahasiswa memahami dan menjalani nilai-nilai yang terkandung di
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Pendidikan diperlukan agar mahasiswa memiliki
intelektual dan wawasan yang luas sehingga membantu di dalam proses
berpikir untuk mencari solusi terhadap berbagai persoalan. Penelitian
diperlukan untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi
masyarakat dengan landasan research agar karya tersebut tepat sasaran.
Pengabdian masyarakat diperlukan agar ilmu yang didapat oleh
mahasiswa tidak disimpan untuk dirinya sendiri tetapi berusaha agar
masyarakat juga merasakan manfaat dari ilmu yang dimiliki oleh
mahasiswa. Betapa pentingnya peran mahasiswa untuk membangun
bangsa ini kearah yang lebih baik. Untuk itu kita sebagai mahasiswa
diharapkan tidak hanya sekedar belajar mencari IP setinggi-tingginya
namun kita juga harus berkontribusi nyata di tengah-tengah masyarakat.
Karena mahasiswa adalah salah satu unsure terpenting dalam
pembangunan bangsa.

11
Badan Usaha Akademik Dan Badan Usaha Non Akademik
Universitas Brawijaya

Badan Usaha Akademik (BUA)

Badan Usaha Akademik (BUA) sebagai badan pengembangan unit usaha


dan pengoptimalan perolehan sumber-sumber pendanaan universitas untuk
mendukung pelaksanaan penerapan pengelolaan keuangan badan layanan umum
UB.

Adapun Badan Usaha Akademik “meliputi :”

1. BRAWIJAYA SMART SCHOOL (BSS)

Menjadi sekolah unggulan bertaraf internasional yang menghasilkan


lulusan berkarakter religius – nasionalis dan memiliki keunggulan akademik.

2. BRAWIJAYA LANGUAGE CENTRE

Layanan bahasa yang unggul di tingkat nasional dan internasional dalam


mendukung visi Universitas Brawijaya menjadi universitas yang berstandar
internasional.

3. INSTITUT BIOSAINS

Institusi penyelenggaran riset terpadu, pelatihan, pengujian dan


pengembangan bahan dasar produksi industri biologis berstandar nasional dan
internasional.

4. AGRO TECHNO PARK

Mendorong integrasi penelitian dan aktifitas produktif bernuansa


kearifan lokal.
12
5.SENTRA INDUSTRI DAN INOVASI

Menjadi laboratorium berstandar internasional yang menerapkan konsep


ekowisata dan teknologi modern sebagai pusat penelitian dan wisata untuk
kesejahteraan manusia.

6.UB TV DAN RADIO

Televisi Komunitas UB ini terjun dalam bidang pendidikan, penelitian


dan pengabdian masyarakat yang disertai dengan iklan – iklan pendidikan dan
layanan masyarakat.

7.INSTITUT ATSIRI

Menjadi lembaga andalan Universitas Brawijaya (UB) dalam


mengembangkan IPTEK ke-atsiri-anyang dapat bersaing secara nasional dan
internasional.

8.UB FOREST

Terwujudnya hutan pendidikan dan pelatihan UB FOREST sebagai


laboratorium pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

9.UB PRESS

Mendorong tumbuh dan berkembangnya budaya membaca, meneliti, dan


menulis di kalangan civitas akademika UB.

13
Badan Usaha Non Akademik (BUNA)

Badan Usaha Non Akademik Universitas Brawijaya adalah


departemen yang membawahi beberapa unit usaha komersial yang
menunjang kebutuhan mahasiswa dan civitas akademika Universitas
Brawijaya.

Adapun Badan Usaha Non Akademik UB terdiri dari :

1. Griya Brawijaya

Griya Brawijaya merupakan penginapan di tengah kampus


Universitas Brawijaya yang menyediakan penginapan dan hunian asrama
untuk mahasiswa.

2. UB Guest House.
UB Guest House merupakan fasilitas penginapan dan menggelar
pertemuan di kawasan Universitas Brawijaya untuk pengunjung dan
masyarakat umum.
3. Kantin Universitas Brawijaya.
Kantin Universitas Brawijaya merupakan tempat makan untuk para
mahasiswa dan masyarakat umum, juga merupakan tempat bagi para
masyarakat untuk menjalankan kegiatan ekonominya. Kantin-kantin yang
terdapat di UB yaitu, Creative Land (CL), Kantin Akademik yang halal
dan Thoyyiban, dan Pujasera UB.
4. UB Sport Centre (UBSC)
UB Sport Centre merupakan fasilitas di bawah Badan Usaha Non
Akademik yang menyediakan peralatan olahraga berupa lapangan,
peralatan gym yang ditujukan untuk mahasiswa dan masyarakat umum.
5. UB Media.
UB Media merupakan salah satu unit usaha dibawah Badan Usaha
Non Akademik Universitas Brawijaya yang bergerak di bidang
percetakan, offset, dan digital printing.

14
6. UB Coffee.
UB Coffe merupakan salah satu unit usaha di bawah Badan Usaha Non
Akademik tempat bersantai dan nongkrong untuk mahasiswa dan
masyarakat umum.

15
Peta Bua, Buna Dan Spot Santai Ub

16
Zero Waste

Bebas Sampah atau Zero Waste dalam bahasa Inggris adalah filsafat yang
mendorong perancangan daur ulang sumber daya, dari sistem
linier menuju siklus tertutup, sehingga semua produk digunakan kembali. Tidak
ada sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
dan insinerator atau teknologi termal lainnya (gasifikasi, pirolisis). Proses yang
terbaik adalah meniru bagaimana sumberdaya di daur ulang secara alami.
Definisi Bebas Sampah yang diakui secara internasional dan digunakan
oleh Zero Waste International Alliance (ZWIA) adalah:
"Bebas Sampah adalah tujuan etis, ekonomis, efisien, dan visioner, untuk
memandu masyarakat dalam mengubah gaya hidup dan praktik-praktik mereka
dalam meniru siklus alami yang berkelanjutan, dimana semua material yang
tidak terpakai lagi dirancang untuk menjadi sumber daya bagi pihak lain untuk
menggunakannya. Bebas Sampah berarti merancang dan mengelola produk dan
proses untuk secara sistematis menghindari dan menghilangkan jumlah dan
daya racun limbah dan material, melestarikan dan memulihkan semua sumber
daya, dan tidak membakar atau menguburnya. Menerapkan Bebas Sampah akan
menghilangkan semua pembuatan tanah, air atau udara yang mengancam
kesehatan planet, manusia, hewan atau tanaman "
Bebas Sampah mengacu pada pengelolaan sampah dan pendekatan
perencanaan yang menekankan pencegahan sampah sebagai lawan dari
pendekatan pengelolaan end of pipe. Ini adalah pendekatan sistem yang
menyeluruh yang menyasar perubahan besar-besaran pada bagaimana material
mengalir melalui masyarakat, sehingga tidak ada yang sia-sia. Bebas Sampah
mencakup lebih dari menghilangkan sampah melalui daur
17
ulang dan penggunaan kembali, berfokus pada merancang ulang sistem
produksi dan distribusi untuk mengurangi limbah. Bebas Sampah lebih
merupakan tujuan atau cita-cita daripada target yang sulit dicapai. Bebas
Sampah menyediakan prinsip-prinsip pemandu untuk upaya penghilangan
sampah secara terus menerus.
Menghilangkan sampah dari awal memerlukan keterlibatan yang intensif
terutama dari industri dan pemerintah, karena mereka memiliki posisi yang
lebih kuat daripada individu. Bebas Sampah tidak akan mungkin terwujud tanpa
upaya dan tindakan signifikan dari industri dan pemerintah. Industri memiliki
kontrol atas desain produk dan kemasan, manufaktur proses dan penentuan
bahan yang digunakan. Pemerintah memiliki kemampuan untuk membuat
kebijakan dan memberikan subsidi untuk desain proses produksi yang lebih baik
dan kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan strategi pengelolaan
sampah yang komprehensif yang dapat menghilangkan sampah daripada
sekadar mengelolanya.

18

Anda mungkin juga menyukai