LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. “F” dengan Combustio: superficial mild dermal burn injury 40%
regio head and neck, extremitas superior D/S, thorax, and back
Di Ruang 16 Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar Malang
A. IDENTITAS
1. Biodata Klien
a. Nama : An. F
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 8 tahun
d. Agama : Islam
e. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
f. Pendidikan : SD
g. Pekerjaan : Tidak bekerja
h. Alamat : Turirejo, Lawang, Malang
2. Biodata Penanggung jawab
a. Nama : Ny. L
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 26 Tahun
d. Pekerjaan : Buruh pabrik
e. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
2
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
a. Saat MRS:
Keluarga mengatakan saat pasien di bawa ke Rs
pasien hanya menangis dan mengeluh panas pada
luka bakarnya.
b. Saat pengkajian:
Ibu pasien terlihat menggaruk tubuh pasien, dan
pasien meresakan nyeri, terdapat luka bakar
terbalut kasa pada bagian dada, kedua tangan,
wajah,leher, dan punggung.
Hasil pengkajian PQRST sebagai berikut
Q: seperti terbakar
Genogram
A.n. F
Keterangan:
: Laki-laki
: Prempuan
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis Pernikahan
5
: Garis Keterunan
: Tinggal Serumah
: Pasien
C. DATA PSIKOLOGIS
1. Status emosi
Saat pengkajian emosi An.”F” stabil, An.”F” menjawab pertanyaan
pengkaji dengan baik, dengan sikap terlihat menerima kehadiran
pengkajian.
2. Konsep Diri
a. Body Image
- Pasien bingung bagian tubuhnya menjadi seperti saat ini.
b. Identity
- Pasien sebagai anak pertama dari dua bersaudara
c. Role
Selama An. F menjalani perawatan di RSSA (Ruang 16) tidak
bisa menjalankan perannya tetapi An. F selama perawatan di ruangan
berusaha beraktivitas sesuai kemampuannya seperti mobilisasi di
tempat tidur walau masih dengan bantuan total
d. Self ideal
- Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang dari rumah sakit,
agar bisa sekolah lagi seperti biasanya.
e. Self Esteem
- An. F dan keluarga mengatakan hanya bisa pasrah dan menerima
kadaannya sekarang, dan mendengarkan apa yang disarankan oleh
dokter dan perawat.
6
D. DATA SOSIAL
1. Pendidikan
Kelurga mengatakan An. F masih pendidikan kelas 2 SD dan tahu
tentang penyebab penyakit yang dialaminya tetapi tidak tahu perinsip
penanganan dari luka bakar itu.
2. Sumber Penghasilan
keluarga mengatakan penghasilan didapat dari pekerjaan sebagai
swasta, dengan penghasilan setiap bulan kurang lebih yaitu Rp.1.500.000
3. Pola Komunikasi
Bicara An. F baik, mampu mengerti pertanyaan yang diajukan
oleh pengkaji.
4. Peran Sosial
Di lingkungan tempat tinggalnya An.F merupakan warga biasa dan
memiliki hubungan sosial yang baik dengan tetangga sekitar.
E. DATA SPIRITUAL
An.F beragama Islam, dan mengatakan tahu cara sholat 5 waktu dan
biasanya di lakukan berjamaan di rumah.
F. POLA AKTIVITAS
No Pola Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1 Pola Nutrisi
Makan Frek: 2-3 x/hari, Frek: 3 x/hari dr RS habis
porsi sedang, lauk (diit TETP, kadang-
pauk. kadang dibawakan lagi
oleh keluarganya)
Minum Air putih ±6 Air putih 1 botol air
gelas/hari, minum mineral tanggung/hari
setiap kali makan ±1500 cc dan mengeluh
1.600 cc sering merasa haus
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Compos Mentis. GCS : 4-5-6
2. Keadaan Fisik
a. Tinggi badan : 115 cm
b. Berat Badan : 15 Kg
3. Tanda-tanda Vital
a. Nadi : 98 x/menit
b. Suhu : 36,4ºC
c. Respirasi : 22 x/menit
4. Kepala
a. Wajah
Bentuk bulat simetris, terdapat luka bakar pada seluruh area
wajah.
b. Rambut
Warna hitam, dan bersih, penyebaran merata, rambut lurus dan
pendek.
c. Kulit kepala
Kulit kepala bersih, penyebaran rambut rata, terdapat luka
bakar. Tidak ada benjolan, tidak ada masa.
d. Mata
Simetris antara dekstra-sinistra, konjungtiva merah muda,
terdapat luka bakar di atas kelopak mata, ikterik tidak ada, respon pupil
baik, penglihatan normal dan tidak ada nyeri tekan.
9
e. Hidung
Mukosa hidung lembab dan tidak terdapat secret, terdapat luka
bakar di hidung bagian anterior dan tidak ada massa.
f. Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, masa tidak ada, tidak
terdapat nyeri tekan dan terdapat luka bakar
g. Mulut
Mukosa bibir lembab dan terdapat luka bakar, karies gigi tidak
ada, perdarahan pada gusi tidak ditemukan, tidak ada pembesaran
tonsil, masa tidak ada.
h. Lidah
Bersih, tidak hiperemik, fungsi pengecapan masih normal (bisa
membedakan rasa manis, pahit asin dan asam)
i. Leher
Tidak ada pebesaran kelenjar tyroid, tidak ada distensi vena
jugularis dan terdapat luka bakar.
5. Thorak (dada)
a. Inspeksi:
Bentuk dada terlihat normal, tidak terlihat retraksi dinding
dada, pergerakan dinding dada kiri dan kanan terlihat simetris dan
terdapat luka bakar
b. Palpasi
Tidak dapat dikaji.
c. Perkusi
Tidak dapat dikaji
d. Auskultasi
Tidak dapat dikaji.
6. Punggung
a. Inspeksi
Simiteris antara punggung kiri dan kanan, tidak ada benjolan, terdapat
luka bakar.
10
b. Perkusi
Tidak dapat dikaji
c. Palpasi
Tidak dapat dikaji
d. Auskultasi
Tidak dapat dikaji
7. Abdomen
a. Inspeksi
Gerakan pernafasan pada abdomen (+), simiteris kiri dan kanan, tidak
ada benjolan, tidak ada asites, tidak terdapat luka bakar dan terdapat
balutan kassa mengelilingi abdomen dan bokong untuk menutup luka
bakar di bokong.
b. Auskultasi
Tidak dapat dikaji
c. Perkusi
Tidak dapat dikaji
d. Palpasi
Tidak dapat dikaji
8. Ekstremitas
a. Atas
1) Kanan
Terdapat luka bakar dari jari sampai dengan pundak dan terpasang
balutan menggunakan kassa, tampak tangan ditekuk terus menerus
dan gerakan terbatas
2) Kiri
Terdapat luka bakar di bagian jari, telapak tangan dan punggung
tangan, tampak tangan ditekuk terus menerus dan gerakan terbatas
b. Bawah
1) Kanan: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat luka bakar, warna
kulit kecoklatan, CRT <2 detik dan akral hangat. Kekuatan otot 5,
tampak kaki ditekuk terus menerus dan gerakan terbatas
11
2) Kiri: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat luka bakar, warna
kulit kecoklatan, CRT <2 detik dan akral hangat. Kekuatan otot 5,
tampak kaki ditekuk terus menerus dan gerakan terbatas.
9. Genetalia:
Tidak terpasang DC, tidak terdapat luka bakar, penis berwarna
hitam kecoklatan, tidak terdapat rambut kemaluan.
10. Integumen
a. Kulit: warna kulit sawo matang, tidak ada edema pada pergelangan
tangan, kulit teraba lembab, akral hangat, terdapat luka bakar derajat
IIA pada bagian kepala, wajah, leher, tangan kanan dan kiri, dada dan
punggung dengan kondisi luka tidak terdapat rembesan, warna
kemerahan (hiperemia), dan kondisi luka basah serta mengalami proses
epitelisasi
b. Kuku: kuku terlihat bersih (kuku jari kaki dan tangan) CRT 2 detik
(kuku jari kaki kanan dan kiri).
11. Neurologis
a. GCS : 4,5,6
- Eye : membuka secara spontan
- Verbal : kalimat sesuai dengan orientasi
- Motorik : mampu mengukuti perintah
b. Kesadaran : compos mentis, tidak terdapat kaku kuduk dan
tidak terdapat kelumpuhan anggota gerak atas maupun anggota gerak
bawah
12. Rule of nine
Luas luka bakar
a. Kepala dan leher = 10%
b. Dada = 4%
c. Punggung = 9%
d. Bokong = 5%
e. Tangan kanan = 9%
12
f. Tangan kiri = 3%
Total Skor: 40%
H. DATA PENUNJANG
Nama: An “F” Tanggal pemeriksaan: 11/11/2019
Hasil Pemeriksaan Laboraturium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
HEMATOLOGI
Hb 9,10 g/dl 13,4 – 17,7
Eritrosit 3,22⁶/ʮL 4,0 – 5,5 Normal
Leukosit 13,38 10³/ʮL 4,3 – 10,3
Hematokrit 27,30 % 40 – 47
Trombosit 504 10³/ʮL 142 – 424 Normal
MCV 84,80 fL 80 – 93
MCH 28,30 pg 27 – 31
MCHC 33,30 g/dL 32 – 36 Normal
RDW 13,90 % 11,5 – 14,5 Normal
PDW 8,7 fL 9 – 13 Normal
MPV 9,0 fL 7,2 – 11,1 Normal
P-LCR 14,9 % 15,0 – 25,0 Normal
PCT 0,45 % 0,150 – 0,400 Normal
NRBC Absolut 0,00 10³/ʮL 0
NRBC Percent 0,0 % 0
Eosinofil 2,1 % 0–4 Normal
Basofil 0,4 % 0–1 Normal
Neutrofil 65,6 % 51 – 67 Normal
Limfosit 22,6 % 25 – 33
Monosit 9,3 % 2–5
Immature Granulosit 0,28 10³/ʮL
Immature 0,05 %
13
Granulosit (%)
KIMIA KLINIK
FAAL HATI
Albumin 3,12 g/dL 3,5-5,5 Normal
ELEKTROLIT
Serum elektrolit
Natrium (Na) 131 mmol/L 136-145 Normal
Kalium (K) 4,27 mmol/L 3,5-5,0 Normal
Klorida (Cl) 98 mmol/L 98-106 Normal
I. Terapi
Aturan
Jenis obat Dosis Cara pemberian
pakai
Injeksi Prosogan 10 mg 1x1 I.V
Injeksi santagesik 200 mg 3x1 I.V
Infus D5 ½ + NS 0,9% 1250 cc 24 jam I.V
Diet TETP
Bantu Mobilisasi
Monitor Tanda-Tanda Infeksi
Membantu ADL (makan dan minum)
Memandikan dengan seka
Merawat luka bakar
Mengukur TTV (TD,N,R,S)
14
ANALISA DATA
Nama : An. “F” Ruangan : Ruang 16 (Combustio)
Umur : 8 Th, 2 bln Ro. Reg : 1911020156
NO ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Terkena api Nyeri akut
- Klien menangis karena nyeri pada bagian Wajah, leher, ↓
punggung, dada, dan kedua tangan. Jaringan kulit rusak/hilang
P: Nyeri karena terkena api dari kasur yang terbakar ↓
Q: Seperti terbakar Merusak epidermis hingga sebagian dermis
R: Wajah, leher, punggung, dada, dan kedua tangan ↓
S: 6 sedang (menggunakan skala nyeri wajah Wong Proses inflamasi
Baker-Faces) ↓
T: Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat digerakkan Pelepasan mediator nyeri
bagian tubuh yang terkena luka bakar. ↓
Implus diterima diotak
DO:
↓
- An F menyebutkan lokasi nyerinya
Respon hipotalamus mengirimkan sinyal
- An. F tampak meringis
nyeri
- Bersikap protektif yaitu melambatkan gerakan untuk
↓
15
menghindari area luka tidak terganggu atau tersentu yang Persepsi nyeri
menyebabkan timbulnya nyeri ↓
- Terdapat luka bakar grade IIA dan dibaluti kassa dari Nyeri akut
kepala sampai umbilikus.
- Tanda-tanda vital
Nadi : 100x/menit
Suhu : 36,6º C
RR : 22 x/menit
DO:
- Terdapat kerusakan lapisan kulit berupa luka bakar grade
IIA pada bagian wajah, leher, punggung, dada, dan
kedua tangan dan dibalut dengan kassa.
- Warna luka bakar kemerahan (hiperemia), kondisi luka
basah dan mengalami proses epitelisasi
3 DS: Terkena api Resiko Infeksi
- Klien menangis karena nyeri pada bagian Wajah, leher, ↓
punggung, dada, dan kedua tangan. Luka bakar grade II
P: Nyeri karena terkena api dari kasur yang terbakar ↓
Q: Seperti terbakar Merusak epidermis hingga sebagian dermis
R: Wajah, leher, punggung, dada, dan kedua tangan ↓
S: 6 sedang (menggunakan skala nyeri wajah Wong Jaringan kulit rusak
Baker-Faces) ↓
T: Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat digerakkan Fase inflamasi (sel radang↑)
bagian tubuh yang terkena luka bakar ↓
DO: Terdapat luka terbuka
17
DO: ↓
- Tampak tangan dan kaki pasien menekuk terus menerus Respon hipotalamus mengirimkan sinyal
- Gerakan pasien terbatas nyeri
- Terdapat kerusakan lapisan kulit berupa luka bakar grade ↓
IIA pada bagian wajah, leher, punggung, dada, dan Persepsi nyeri
kedua tangan dan dibalut dengan kassa ↓
Nyeri
↓
Takut bergerak
↓
Pergerakan terbatas
↓
Gangguan mobilitas fisik
5 DS: Terkena api Risiko
- Pasien mengeluh sering merasa haus ↓ hypovolemia
DO: Luka bakar grade II
- Terdapat luka bakar grade IIA dengan luas 40% pada ↓
bagian wajah, leher, punggung, dada, dan kedua tangan Merusak epidermis hingga sebagian dermis
- Lapisan kulit rusak ↓
19
↓
Respon hipotalamus mengirimkan sinyal
nyeri
↓
Persepsi nyeri
↓
Nyeri
↓
Takut bergerak
↓
Pergerakan terbatas
↓
mobilitas fisik menurun
↓
hambatan melakukan perawatan diri mandi
↓
Difisit perawatan diri: mandi
21
RENCANA KEPERAWATAN
NAMA : An.”F” RUANG : Ruang 16 (Combustio)
UMUR : 8 th, 2 bln NO. REG : 1911020156
No Dx. Kep TUJUAN RENCANA TINDAKAN
1 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
agen cidera fisik: Terbakar api keperawatan selama 1 x 30 menit Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
diharapkan nyeri berkurang atau
Ditandai dengan: kualitas, intensitas nyeri.
terkontrol. 2. Identifikasi skala nyeri
DS: kriteria hasil: 3. Identifikasi respons nyeri non verbal
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Klien menangis karena nyeri 1. Keluhan nyeri menurun
memperingan nyeri
pada bagian Wajah, leher, 2. Wajah rileks/tenang 5. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
punggung, dada, dan kedua 3. Sikap protektif menurun 6. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
7. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
tangan. 4. Tanda-tanda vital normal
suda diberikan
P: Nyeri karena terkena api 8. Monitor efek samping penggunaan analgetik
dari kasur yang terbakar
Terapeutik
Q: Seperti terbakar 9. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
R: Wajah, leher, punggung, rasa nyeri (missal: distraksi, imajinasi terbimbing,
dada, dan kedua tangan terapi bermain, dll.)
10. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
S: 6 sedang (menggunakan
(misalnya, suhu ruangan, pencahayaan,
23
Baker-Faces)
T: Nyeri hilang timbul,
terasa nyeri saat
digerakkan bagian tubuh
yang terkena luka bakar
DO:
- Terdapat kerusakan
integritas kulit akibat luka
bakar.
- Luka berwarna kemerahan
(hiperemia),
- Kondisi luka basah
- Hasil Lab pada 02-11-19
menunjukkan adanya
peningkatan leukosit yaitu
sebesar 11,83 10³/ʮL
4 Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi
berhubungan dengan nyeri keperawatan selama 1 x 30 menit Observasi
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
diharapkan mobilitas fisik pasien
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
28
6 Defisit perawatan diri: Mandi Setelah dilakukantindakan Dukungan perawatan diri: Mandi
berhubungan dengan gangguan keperawatan selama 1 x 30 menit Observasi
1. Identifikasi usia dan budaya dalam membantu
musculoskeletal diharapkan perawatan diri pasien
kebersihan diri
meningkat 2. Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan
Ditandai dengan:
Kriteria hasil: 3. Monitor kebersihan tubuh
4. Monitor integritas kulit
DS: 1. Kemampuan mandi meningkat
- Keluarga dan pasien 2. Mempertahankan kebersihan diri Terapeutik
5. Sediakan peralatan mandi
31
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NAMA : An.”F” RUANG : Ruang 16 (Combustio)
UMUR : 8 th, 2 bln NO. REG : 1911020156
NO TANGGAL JAM NO.DX IMPLEMENTASI EVALUASI HASIL PARAF
1 Senin/ 11:30 I 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S :
11-11-2019 WIB durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. - Klien mengatakan masih terasa nyeri,
2. Mengidentifikasi skala nyeri
- Klien menangis karena nyeri pada
3. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat bagian Wajah, leher, punggung, dada,
dan memperingan nyeri dan kedua tangan.
5. Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada
P: Nyeri karena terkena api dari kasur
kualitas hidup
6. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk yang terbakar
mengurangi rasa nyeri (distraksi, terapi Q: Seperti terbakar
bermain)
R: Wajah, leher, punggung, dada, dan
7. Mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, kedua tangan
kebisingan) S: 6 sedang (menggunakan skala nyeri
8. memfasilitasi istirahat dan tidur wajah Wong Baker-Faces)
9. Menjelaskan strategi meredakan nyeri
10. Menganjurkan memonitor nyeri secara T: Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat
mandiri digerakkan bagian tubuh yang
11. Mengajarkan teknis nonfarmakologi untuk terkena luka bakar
meredakan nyeri.
12. Melakukan Kolaborasi pemberian analgetik
33
O:
- Pasien sesekali tampak meeringis
kesakitan
- TTV
N :100/menit
RR: 22x/menit
S : 36,6oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan (1,2,6,7,8,12)
2 Senin/ 11:30 II 1. Mengidentifikasi penyebab luka bakar. S:
11-11-2019 WIB 2. Mengidentifikasi durasi terkena luka bakar - Pasien mengatakan perih saat dibuka
dan riwayat penanganan luka sebelumnya
balutan pada luka dan saat mulai
3. Memonitor kondisi luka (Ukuran, derajat,
perdarahan, warna, infeksi, eksudat, bau, perawatan luka
dan kondisi tepi luka) O:
4. Menggunakan teknik aseptic selama
- Telah dilakukan perawatan luka oleh
merawat luka
5. Melepaskan balutan lama dengan perawat setelah klien selesai mandi
menghindari nyeri dan perdarahan - Luka bakar grade IIA pada Wajah,
6. Membersihkan luka dengan cairan streril
leher, punggung, dada, dan kedua
(NaCl 0,9%)
7. Melakukan terapi relaksasi untuk tangan
mengurangi nyeri - Luka tampak terbalut kasa, kasa tampak
8. Menjadwalkan frekwensi perawatan luka bersih, tidak ada rembesan
berdasarkan ada atau tidaknya infeksi,
34
3 Selasa/ 12:00 III 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local S:-
05-11-2019 WIB dan sistemik O:
2. Membatasi jumlah pengunjung
3. Memberikan perawatan luka pada area luka - Tampak balutan pada daerah kepala,
bakar wajah, leher, punggung, dada, dan
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kedua tangan
kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
5. Mempertahankan teknik aseptic pada pasien. - Kondisi balutan kering dan bersih.
6. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi - Tanda-tanda infeksi: Rubor (-), Kalor (-
7. Mengajarkan cara mencuci tangan yang ), Dolor (-), Tumor (-), Functio laesa (+)
benar
- TTV
8. Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka
9. Menganjurkan meningkatkan asupan nutrisi N :100/menit
35
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA PASIEN : An. F TANGGAL : 11 November 2019
DX MEDIS : Combustio: superficial mild dermal burn injury 40% regio head and
neck, extremitas superior D/S, thorax, and back
DX KEPERAWATAN : Nyeri akut RUANG : 16 (Combustio)
S O A P I E
- Klien mengatakan - Pasien sesekali Masalah Lanjutkan 1. Mengidentifikasi lokasi, S:
masih terasa nyeri, tampak meeringis teratasi intervensi karakteristik, durasi, - Klien mengatakan masih terasa
frekuensi, kualitas, intensitas
- Klien mengatakan kesakitan sebagian No. nyeri,
nyeri.
nyeri pada bagian - TTV 1,2,6,7,8,12 2. Mengidentifikasi skala nyeri - Klien mengatakan nyeri pada
Wajah, leher, N :100/menit 6. Memberikan teknik bagian Wajah, leher,
nonfarmakologis untuk
punggung, dada, dan RR: 22x/menit punggung, dada, dan kedua
mengurangi rasa nyeri
kedua tangan. S : 36,6oC (distraksi, terapi bermain) tangan.
P: Nyeri karena terkena 7. Mengontrol lingkungan yang P: Nyeri karena terkena api dari
memperberat rasa nyeri (suhu
api dari kasur yang kasur yang terbakar
ruangan, pencahayaan,
terbakar kebisingan) Q: Seperti terbakar
Q: Seperti terbakar 8. memfasilitasi istirahat dan R: Wajah, leher, punggung, dada,
R: Wajah, leher, tidur dan kedua tangan
12. Melakukan Kolaborasi
punggung, dada, dan pemberian analgetik S: 6 sedang (menggunakan skala
kedua tangan nyeri wajah Wong Baker-
S: 6 sedang Faces)
38
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA PASIEN : An. F TANGGAL : 11 November 2019
DX MEDIS : Combustio: superficial mild dermal burn injury 40% regio head and
neck, extremitas superior D/S, thorax, and back
DX KEPERAWATAN : Gangguan integritas kulit RUANG : 16 (Combustio)
S O A P I E
- Pasien mengatakan - Telah dilakukan Masalah Lanjutkan 3. Memonitor kondisi luka S:
perih saat dibuka perawatan luka teratasi intervensi (Ukuran, derajat, perdarahan, - Pasien mengatakan perih saat
warna, infeksi, eksudat, bau,
balutan pada luka oleh perawat sebagian No. dibuka balutan pada luka dan
dan kondisi tepi luka)
dan saat mulai setelah klien 3,4,5,6,7,9, 4. Menggunakan teknik aseptic saat mulai perawatan luka.
perawatan luka selesai mandi 10,13,14 selama merawat luka O:
5. Melepaskan balutan lama
- Luka bakar grade - Telah dilakukan perawatan
dengan menghindari nyeri dan
IIA pada Wajah, perdarahan luka oleh perawat setelah
leher, punggung, 6. Membersihkan luka dengan klien selesai mandi
cairan streril (NaCl 0,9%)
dada, dan kedua - Luka bakar grade IIA pada
7. Melakukan terapi relaksasi
tangan untuk mengurangi nyeri Wajah, leher, punggung, dada,
- Luka tampak 9. menggunakan modern dan kedua tangan
terbalut kasa, kasa dreesing sesuai dengan - Luka tampak terbalut kasa,
kondisi luka (Hydrocolloid,
tampak bersih, polymer, crystalline cellulose) kasa tampak bersih, tidak ada
tidak ada 10. Memberikan diit dengan rembesan
rembesan kalori 30-35kkal/kgBB/hari - TTV
dan protein 1,25-1,5
40
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA PASIEN : An. F TANGGAL : 11 November 2019
DX MEDIS : Combustio: superficial mild dermal burn injury 40% regio head and
neck, extremitas superior D/S, thorax, and back
DX KEPERAWATAN : Risiko infeksi RUANG : 16 (Combustio)
S O A P I E
- - Tampak balutan Masalah Lanjutkan 1. Memonitor tanda dan gejala S:
pada daerah teratasi intervensi infeksi local dan sistemik - .
2. Membatasi jumlah
kepala, wajah, sebagian No. O:
pengunjung
leher, punggung, 1,2,3,4,5,11 3. Memberikan perawatan luka - Tampak balutan pada daerah
dada, dan kedua pada area luka bakar kepala, wajah, leher,
4. Mencuci tangan sebelum dan
tangan punggung, dada, dan kedua
sesudah kontak dengan pasien
- Kondisi balutan dan lingkungan pasien tangan
kering dan bersih. 5. Mempertahankan teknik - Kondisi balutan kering dan
aseptic pada pasien.
- Tanda-tanda bersih.
11. Melakukan Kolaborasi
infeksi: Rubor (-), pemberian antibiotic - Tanda-tanda infeksi: Rubor (-
Kalor (-), Dolor (- ), Kalor (-), Dolor (-), Tumor
), Tumor (-), (-), Functio laesa (+)
Functio laesa (+) - TTV
- TTV - N :100/menit
- N :100/menit - RR: 22x/menit
42
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NAMA : An.”F” RUANG : Ruang 16 (Combustio)
UMUR : 8 th, 2 bln NO. REG : 1911020156
NO TANGGAL JAM NO.DX IMPLEMENTASI EVALUASI HASIL PARAF
1 Selasa / 10:30 I 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S :
12-11-2019 WIB durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri. - Klien mengatakan nyerinya sudah
2. Mengidentifikasi skala nyeri
berkurangi.
6. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (distraksi, terapi P: Nyeri karena terkena api dari kasur
bermain) yang terbakar
7. Mengontrol lingkungan yang memperberat
Q: Seperti terbakar
rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan) R: Wajah, leher, punggung, dada, dan
8. memfasilitasi istirahat dan tidur kedua tangan
12. Melakukan Kolaborasi pemberian analgetik
S: 3 Riangan (menggunakan skala nyeri
wajah Wong Baker-Faces)
T: Nyeri hilang timbul, terasa nyeri saat
digerakkan bagian tubuh yang
terkena luka bakar
O:
- Pasien tidak tampak meringis
- TTV
N :100/menit
47
RR: 22x/menit
S : 36,6oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan (1,2,6,7,8,12)
2 Rabu/ 11:30 II Dilakukan hari kamis, sesuai jadwal perawatan SOAP
06-11-2019 WIB luka yang telah ditentukan
3 Selasa/ 11:30 III 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi local S:-
12-11-2019 WIB dan sistemik O:
2. Membatasi jumlah pengunjung
3. Memberikan perawatan luka pada area luka - Tampak balutan pada daerah kepala,
bakar wajah, leher, punggung, dada, dan
4. Mencuci tangan sebelum dan sesudah kedua tangan
kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
5. Mempertahankan teknik aseptic pada pasien. - Kondisi balutan kering dan bersih.
11. Melakukan Kolaborasi pemberian antibiotic - Tanda-tanda infeksi: Rubor (-), Kalor (-
), Dolor (-), Tumor (-), Functio laesa (+)
- TTV
N :100/menit
RR: 22x/menit
S : 36,6oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan (1,2,3,4,5,11).
48
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA PASIEN : An. F TANGGAL : 12 November 2019
DX MEDIS : Combustio: superficial mild dermal burn injury 40% regio head and
neck, extremitas superior D/S, thorax, and back
DX KEPERAWATAN : Nyeri akut RUANG : 16 (Combustio)
S O A P I E
- Klien mengatakan - Pasien tidak Masalah Lanjutkan 1. Mengidentifikasi lokasi, S :
nyerinya sudah tampak meringis teratasi intervensi karakteristik, durasi, - Klien mengatakan nyerinya
frekuensi, kualitas, intensitas
berkurangi. - TTV sebagian No. sudah berkurangi.
nyeri.
P: Nyeri karena terkena N :100/menit 1,2,6,7,8,12 2. Mengidentifikasi skala nyeri P: Nyeri karena terkena api
api dari kasur yang RR: 22x/menit 6. Memberikan teknik dari kasur yang terbakar
nonfarmakologis untuk
terbakar S : 36,6oC mengurangi rasa nyeri
Q: Seperti terbakar
Q: Seperti terbakar (distraksi, terapi bermain) R: Wajah, leher, punggung,
R: Wajah, leher, 7. Mengontrol lingkungan yang dada, dan kedua tangan
memperberat rasa nyeri (suhu
punggung, dada, dan S: 3 Riangan (menggunakan
ruangan, pencahayaan,
kedua tangan kebisingan) skala nyeri wajah Wong
S: 3 Riangan 8. memfasilitasi istirahat dan Baker-Faces)
(menggunakan tidur T: Nyeri hilang timbul, terasa
12. Melakukan Kolaborasi
skala nyeri wajah pemberian analgetik nyeri saat digerakkan
Wong Baker-Faces) bagian tubuh yang terkena
T: Nyeri hilang timbul, luka bakar
50
CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA PASIEN : An. F TANGGAL : 12 November 2019
DX MEDIS : Combustio: superficial mild dermal burn injury 40% regio head and
neck, extremitas superior D/S, thorax, and back
DX KEPERAWATAN : Risiko infeksi RUANG : 16 (Combustio)
S O A P I E
- - Tampak balutan Masalah Lanjutkan 1. Memonitor tanda dan gejala S:
pada daerah teratasi intervensi infeksi local dan sistemik - .
2. Membatasi jumlah
kepala, wajah, sebagian No. O:
pengunjung
leher, punggung, 1,2,3,4,5,11 3. Memberikan perawatan luka - Tampak balutan pada daerah
dada, dan kedua pada area luka bakar kepala, wajah, leher,
4. Mencuci tangan sebelum dan
tangan punggung, dada, dan kedua
sesudah kontak dengan pasien
- Kondisi balutan dan lingkungan pasien tangan
kering dan bersih. 5. Mempertahankan teknik - Kondisi balutan kering dan
aseptic pada pasien.
- Tanda-tanda bersih.
11. Melakukan Kolaborasi
infeksi: Rubor (-), pemberian antibiotic - Tanda-tanda infeksi: Rubor (-
Kalor (-), Dolor (- ), Kalor (-), Dolor (-), Tumor
), Tumor (-), (-), Functio laesa (+)
Functio laesa (+) - TTV
- TTV - N :100/menit
- N :100/menit - RR: 22x/menit
52
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN