OLEH:
KELOMPOK 1
ALBAR AGUSMAN
MAHARANI RIZKI
FITRIA WIDIYARTI
SUHAENI
PEROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES) MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP LUKA BAKAR)
A. LATAR BELAKANG
Luka bakar adalah salah satu cedera yang paling luas yang berkembang di dunia.
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar merupakan
suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di Amerika Serikat, lebih
dari 1 juta korban luka bakar mencari perhatian di dunia kedokteran setiap tahun, tetapi
Luka bakar yang paling parah dan tidak dapat dikelola diluar rumah sakit. Data
statistik 2001-2010 di Amerika tingkat kelangsungan hidup: 96,1%, jenis kelamin: laki-laki
70%, perempuan 30%, penyebab: 44%kebakaran / api, 33% melepuh, kontak 9%, 4% listrik,
kimia 3%, 7% lainnya, tempat kejadian: 68% rumah, 10% kerja, jalan 7% / jalan raya, 15%
lainnya.
Tindakan perawatan luka merupakan salah satu tindakan yang harus dilakukan pada
klien luka bakar karena klien mengalami gangguan integritas kulit yang memungkinkan
terjadi masalah kesehatan yang lebih serius. Tujuan utama dari perawatan luka tersebut
B. TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pendidikan kesehatan selama 1 x
30 menit pasiendankeluargapasien dapat menjelaskan tentangLuka Bakar.
C. MATERI
a. Definisi Luka Bakar
b. Etiologi Luka Bakar
c. Tanda dan Gejala Luka Bakar
d. Klasifikasi Luka Bakar
e. Penanganan Luka Bakar
D. METODE
1. Ceramah,diskusi
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. MEDIA
Lembar balik
F. SETTING PENYULUHAN
1. Persiapan Ruangan dan Media
2. Persiapan Anggota
3. Persiapan Peserta
4. Kegiatan Penyuluhan
Evaluasi
G. RENCANA KEGIATAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Klien Waktu
Kegiatan
1 Pembukaan/ - Mengucapkan salam - Menjawab salam
orientasi - Perkenalan diri - Mendengarkan
5 Menit
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
- Melakukan kontrak - Mendengarkan
2 Pelaksanaan - Melakukan apersepsi - Mendengarkan
- Menyampaikan materi tentang - Memberikan 20 Menit
Luka Bakar. pertanyaan
- Memberi kesempatan pada klien - Memperhatikan
untuk bertanya.
3 Evaluasi - Memberikan pertanyaan terkait - Menjawab 5 Menit
dan dengan materi yang diberikan pertanyaan
Penutup - Menarik kesimpulan - Memberikan
- Mengucap salam pendapat
- Menjawab salam
J. SUMBER PERPUSTAKAAN
Carpenito,J,L. (2009). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2
(terjemahan). Jakarta: PT EGC.
Engram, Barbara. (2008). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. volume 2,
(terjemahan). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Marylin E. Doenges. (2010). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedoketran EGC.
Arif Muttaqin dan Kumala Sari. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen.
Jakarta: Salemba Medika.
LAMPIRAN MATERI
LUKA BAKAR
A. Definisi
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia
dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD
Dr.Soetomo, 2001).
B. Etiologi
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energy dari sumber panas ke tubuh melalui
kondusksi atau radiasi elektromagnetik, meliputi: Etiologi luka bakar dapat dibagi
menjadi Scald Burns, Flame Burns, Flash Burns, Contact Burns, Chemical Burns,
Electrical Burns, Frost Bite (Jeschke, 2007).
a. Scald Burns
Luka karena uap panas, biasanya terjadi karena air panas, merupakan kebanyakan
penyebab luka bakar pada masyarakat. Air pada suhu 60°C menyebabkan luka
bakar parsial atau dalam dengan waktu hanya dalam 3 detik. Pada 69°C, luka
bakar yang sama terjadi dalam 1 detik (Jeschke, 2007).
b. Flame Burns
Luka terbakar adalah mekanisme kedua tersering dari injuri termal. Meskipun
kejadian injuri disebabkan oleh kebakaran rumah telah menurun seiring
penggunaan detektor asap, kebakaran yang berhubungan dengan merokok,
penyalahgunaan penggunaan cairan yang mudah terbakar, tabrakan kendaraan
bermotor dan kain terbakar oleh kompor atau pemanas ruangan juga bertanggung
jawab terhadap luka terbakar (Jeschke, 2007).
c. Flash Burns
Flash burns adalah berikutnya yang paling sering. Ledakan gas alam, propan,
butane, minyak destilasi, alkohol dan cairan mudah terbakar lain seperti aliran
listrik menyebabkan panas untuk periode waktu. Flash burns memiliki distribusi di
semua kulit yang terekspos dengan area paling dalam pada sisi yang terkena
(Jeschke, 2007).
d. Contact Burns
Luka bakar kontak berasal dari kontak dengan logam panas, plastik, gelas atau
bara panas. Kejadian ini terbatas. Balita yang menyentuh atau jatuh dengan tangan
menyentuh setrika, oven dan bara kayu menyebabkan luka bakar yang dalam pada
telapak tangan (Jeschke, 2007).
e. Chemical Burns
Luka bakar yang diakibatkan oleh iritasi zat kimia, apakah bersifat asam kuat atau
basa kuat. Kejadian ini sering pada karyawan industri yang memakai bahan kimia
sebagai bagian dari proses pengolahan atau produksinya. Penanganan yang salah
dapat memperluas luka bakar yang terjadi. Irigasi dengan NS (NaCl 0.9%) atau
akuabides atau cairan netral lainnya adalah pertolongan terbaik, tidak dengan cara
menetralisirnya (Jeschke, 2007).
f. Electrical Burns
Sel yang teraliri listrik akan mengalami kematian yang bisa menjalar dari sejak
arus masuk sampai bagian tubuh tempat arus keluar. Luka masuk adalah tempat
aliran listrik memasuki tubuh, luka keluar adalah tempat keluarnya arus dari tubuh
menuju bumi/ground. Sulit secara fisik menentukan berat ringannnya kerusakan
yang terjadi, mengingat perlu banyak pemeriksaan klinis dan penunjang lainnya
untuk mengevaluasi keadaan penderita. Gangguan jantung, ginjal, kerusakan otot
sangat mungkin terjadi. Besarnya luka masuk atau luka keluar tidak berhubungan
dengan kerusakan jaringan sepanjang aliran luka masuk sampai keluar. Maka dari
itu setiap luka bakar listrik dikelompokan pada derajat III (Jeschke, 2007).
g. Frost Bite
Adalah luka akibat suhu yang terlalu dingin. Pembuluh darah perifer mengalami
vasokonstriksi hebat, terutama di ujung-ujung jari, hidung dan telinga. Fase
selanjutnya akan terjadi nekrosis dan kerusakan yang permanen. Untuk tindakan
pertama adalah sesegera mungkin menghangatkan bagian tubuh tersebut dengan
pemanas dan gerakan-gerakan untuk memperlancar sirkulasi (Jeschke, 2007).
C. Tanda dan Gejala Luka Bakar
Tanda dan gejala luka bakar antara lain :
- Kulit merah dan bengkak
- Sakit
- Kulitterlihatbasahataulicindanlembab
- Melepuh
- Pada kasus yang parah kulit menghitam atau terbakar hangus.
D. Klasifikasi Luka Bakar
1. Dalamnya luka bakar.
Kedalaman Penyebab Penampilan Warna Perasaan
Ketebalan Jilatan api, sinar Kering tidak ada gelembung. Bertambah Nyeri
partial ultra violet Oedem minimal atau tidak ada. merah.
superfisial (terbakar oleh Pucat bila ditekan dengan
(tingkat I) matahari). ujung jari, berisi kembali bila
tekanan dilepas.
Lebih dalam Kontak dengan Blister besar dan lembab yang Berbintik- Sangatnyeri
dari ketebalan bahan air atau ukurannya bertambah besar. bintik yang
partial bahan padat. Pucat bial ditekan dengan kurang
(tingkat II) Jilatan api ujung jari, bila tekanan dilepas jelas, putih,
- Superfisial kepada pakaian. berisi kembali. coklat, pink,
- Dalam Jilatan langsung daerah
kimiawi. merah
Sinar ultra violet. coklat.
Perinium = 1%