Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Program
Program pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan adalah pengobatan
yang berjudul “Pemeriksaan Diabetes Militus Gratis”.

B. Latar Belakang
Diabetes mellitus atau kencing manis adalah suatu penyakit dimana kadar
gula (glukosa) dalam darah melebihi 110 mg/dl dalam keadaan puasa dan
melebihi 200 mg/dl dalam keadaan tidak puasa. Gejala umum pasien penderita
diabetes adalah sering buang air kecil, cepat lelah dan mengantuk, berat badan
menurun drastis, selalu merasa lapar dan haus, gatal-gatal disekitar kemaluan.
Prevalensi diabetes meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti
kurang berolahraga dan sering menkonsumsi makanan tak sehat seperti makanan
cepat saji (fast food), yang terjadi pada banyak negara saat ini. Untuk saat ini,
penyakit diabetes bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, remaja, dewasa
dan orang tua. Indonesia menduduki 10 besar dalam jumlah pendirita diabetes
mellitus di seluruh dunia. Peringkat teratas dipegang oleh Amerika Serikat, kedua
India dan ketiga adalah Cina (Kompas, 2014). Hasil survey tahun 2003
menunjukan bahwa Berdasarkan prevelansi diabetes melitus di perkotaan
mencapai 14,7 persen dan di pedesaan hanya 7,2 persen (DinKes Yogya, 2014).
Penyakit ini menyerang perlahan-lahan dan kadang-kadang tidak disadari oleh
sipenderitanya. Oleh sebab itu tentunya akan sangat berbahaya.
Pola hidup yang tidak sehat, terbatasnya informasi, dan kurangnya
pengetahuan masyarakat terhadap bahaya penyakit diabetes mellitus,
pencegahannya, dan pengendaliannya menyebabkan penyakit ini semakin banyak
terjadi di masyarakat. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap manajemen
terapi diabetes yang tepat dan rasional pun dapat mempengaruhi progresivitas
penyakit diabetes yang dapat berkembang menjadi penyakit yang parah dengan
problem komplikasi seperti neuropati, kebutaan, jantung koroner, hipertensi, dan
problem renal. Sementara terapi pengobatan farmakologis jangka panjang juga

1
tidak terlepas dari resiko degenerasi progresif organ vital, hati dan renal, karena
dipacu untuk memetabolisme obat dalam tubuh terus menerus. Maka
pengendalian melalui pola hidup, salah satunya adalah pemilihan nutrisi,
merupakan pilihan terbaik secara medis dan paling ekonomis.
Mengingat insidensi diabetes yang terus meningkat, bahaya komplikasi
yang ditimbulkan, dan resiko pengobatan farmakologis jangka panjang dengan
biaya yang cukup besar, maka perlu dilakukan pemberian pengobatan diabetes
militus secara gratis agar dapat mencegah komplikasi yang ditimbulkan.

C. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dihadapi sehingga perlu diadakannya program
pengabdian masyarakat adalah :
1. Memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa diabetes militus adalah
penyakit yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
memperbaiki kualitas hidup dan mempengaruhi usia.
2. Memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa diabetes militus dapat terjadi
kepada siapa saja, yang biasanya disebabkan karena pola hidup yang tidak
sehat.
3. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa penyakit diabetes militus
memiliki obat-obatan yang beredar di pasaran sebagai pilihan untuk terapi
pada penyakit diabetes militus.

D. Tujuan dan Manfaat


Kegiatan ini bertujuan untuk untuk memberikan informasi, pengetahuan dan
pengecekan kepada masyarakat terkait penyakit diabetes militus sehingga dapat
membantu mayarakat untuk mencegah terjadinya penyakit diabetes militus
dengan mengenal gejala-gejalanya.

E. Sasaran
1. Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah adalah warga Kelurahan
Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok

2
F. Pelaksana Kegiatan
Susunan pelaksana kegiatan ini terdiri dari:
1. Pembina : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) (Ir. M. Faizal. H., MT.) ; Dekan
Fakultas Farmasi Dr. Refdanita, M.Si., Apt..
2. Ketua Pelaksana : Okpri Meila, M.Farm., Apt
3. Pembicara :
Materi Pembicara

Pengenalan Diabetes Militus dan Patofisiologi Okpri Meila, M.Farm., Apt


Diabetes Militus

Penanganan farmakologi dan mekanisme kerja Prof. Dr. Teti Indrawati, MS.Apt
hipertensi

Konseling dan edukasi mengenai penyakit Subaryanti, Dra.M.Si, Apt


Diabetes Militus

4. Mahasiswa : 1 orang

G. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan : Jum’at, 5 April 2019, Pukul 10.00 – selesai.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Diabetes

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai
dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa
yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat
menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol
dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa
penderita.

Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula
dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas,
yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas
tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel
tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

B. Patofisiologi
Diabetes tipe 2 disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh sel
beta pada keadaan resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan
ketidakmampuan sel untuk berespon terhadap kadar insulin normal, terutama di
dalam otot, hati, dan jaringan lemak. Di hati, insulin biasanya bertugas menekan
pelepasan glukosa. Namun, pada keadaan resistensi insulin, hati melepaskan
glukosa secara tidak normal ke dalam darah. Proporsi resistensi insulin versus
disfungsi sel beta berbeda-beda pada masing-masing individu. Sebagian pasien
dapat mengalami resistensi insulin yang nyata dengan hanya sedikit cacat dalam
sekresi insulin sementara yang lain dapat mengalami hanya sedikit resistensi
insulin namun berkurangnya sekresi insulin secara nyata.
Mekanisme penting lain mungkin berhubungan dengan diabetes tipe 2 dan
resistensi insulin antara lain: meningkatnya perombakan lipid di dalam sel lemak,
resistensi dan kekurangan inkretin, tingginya kadar glukagon di dalam darah,
peningkatan retensi garam dan air oleh ginjal, dan gangguan pengaturan

4
metabolisme olehsistem saraf pusat. Meskipun demikian, tidak semua orang yang
mengalami resistensi insulin kemudian terkena diabetes, karena keadaan ini harus
juga disertai oleh gangguan sekresi insulin oleh sel beta pankreas.

C. Pengobatan

Tersedia beberapa kelas obat anti-diabetes. Metformin umumnya


dianjurkan sebagai terapi lini pertama karena terdapat sejumlah bukti bahwa obat
ini menurunkan mortalitas. Obat oral kedua dari kelas yang berbeda dapat
digunakan apabila metformin belum cukup. Kelas obat lainnya
termasuk: sulfonylurea, nonsulfonylurea secretagogue, penghambat alpha
glucosidase, thiazolidinedione, glucagon-like peptide-1 analog, dan penghambat
dipeptidyl peptidase-4. Metformin sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan
gangguan ginjal dan hati yang berat. Pemberian injeksi insulin dapat merupakan
tambahan dari pengobatan oral atau juga digunakan tersendiri.

Umumnya sebagian besar pasien pada awalnya tidak


membutuhkan insulin. Apabila digunakan, insulin kerja panjang biasanya
ditambahkan pada malam hari, dengan pengobatan oral tetap dilanjutkan. Dosis
kemudian ditingkatkan untuk memberi pengaruh (kadar glukosa darah terkontrol).
Apabila insulin yang diberikan malam hari tidak cukup, insulin yang diberikan
dua kali sehari dapat memberikan kontrol yang lebih baik. Insulin yang bekerja
lama, glargine dan detemir, tidak tampak lebih baik daripada neutral protamine
Hagedorn insulin (NPH) tetapi mempunyai biaya pembuatan yang jauh lebih
besar, seperti pada tahun 2010, yang tidak hemat biaya. Untuk pasien yang
sedang hamil biasanya insulin merupakan pilihan utama.

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Program
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) dilaksanakan di lingkungan
kampung Kelurahan Pondok Petir, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat dengan tema:
“Pemeriksaan Diabetes Militus Gratis”.
Kegiatan PPM ini bertujuan mengenalkan penyakit diabetes militus yang
merupakan penyakit yang banyak di jumpai di masyarakat. Masyarakat dapat
mengetahui diabetes militus dapat terjadi kepada siapa saja, yang biasanya
disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat. Masyarakat dapat mengenal
penyakit hipertensi memiliki obat-obatan yang beredar di pasaran sebagai pilihan
untuk terapi pada penyakit diabetes militus. Kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan edukasi kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan terjadinya
penyakit diabetes militus.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Didahului dengan pengurusan surat izin untuk diadakan kegiatan penyuluhan
“Pemeriksaan Diabetes Militus Gratis”
2. Mengatur jadwal untuk dapat melaksanakan penyuluhan pada tanggal 5 April
2019
3. Pembuatan spanduk/banner program pengabdian masyarakat Fakultas
Farmasi, ISTN
4. Kegiatan pengecekan penyakit diabetes militus

B. Susunan Acara
2. Jadwal dan susunan acara kegiatan penyuluhan kesehatan 5 April 2019 di
Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Provinsi Jawa
Barat adalah sebagai berikut :

Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Penanggung Jawab

22 Maret 2019 10:00- Perizinan ke Okpri Meila, M.Farm., Apt


16:00 Kelurahan Pondok

6
Petir
25 Maret 2019 10:00- Pembuatan banner Mahasiswa
13:00
29 Maret 2019 13:00- Rapat kordinasi tim Okpri Meila, M.Farm., Apt
16:00 pengabdian
masyarakat
5 April 2019 08:00- Memastikan tempat Okpri Meila, M.Farm., Apt
08:30
08:30- Konsumsi Mahasiswa
09:00
09:00- Pemandu acara MC
09:30
09:30- Mendata peserta Mahasiswa
10:00
10:00- Sambutan Lurah dan Dekan Farmasi
10:30
10:30- Kegiatan penyuluhan Subaryanti, Dra.M.Si, Apt
11:30
11:30- ISHOMA Mahasiswa
13:00
13:00- Kegiatan pengecekan Prof. Dr. Teti Indrawati,
15:30 MS.Apt

15:30- Penutup, pemberian Okpri Meila, M.Farm., Apt


selesai plakat, dan foto
bersama

C. Waktu Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pemeriksaan
Diabetes Militus Gratis” dilaksanakan selama satu hari, yaitu pada hari Jum’at, 5
April 2019. Kegiatan diawali dengan mengurus proses perizinan ke pihak terkait
pada minggu ke-4 bulan Maret. Kemudian, dilakukan pembuatan spanduk/banner

7
pada minggu terakhir dibulan Maret dan persiapan kegiatan penyuluhan, seperti
rapat akhir. Setelah kegiatan penyuluhan berakhir dilakukan pembuatan laporan
kegiatan untuk dilaporkan kepada ketua LPPM di minggu terakhir April. Rincian
kegiatan pengabdian masyarakat ini tercantum dalam tabel berikut:
Bulan (2019)

Maret April
No Rencana Aktivitas

Mgu 4 Mgu 5 Mgu 1 Mgu 4

1 Perizinan

Pembuatan
2
Spanduk/Banner

3 Persiapan

4 Penyuluhan

6 Laporan

D. Bagan Kegiatan
Perizinan

Pembuatan banner, leaflet, poster

Persiapan acara

Kegiatan pengecekan DM

Laporan

Gambar 3.1 Alur Kegiatan

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Lokasi Pengabdian Masyarakat


Penyuluhan dengan tema “Pemeriksaan Diabetes Militus Gratis ” adalah
salah satu kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Fakultas
Farmasi ISTN pada tahun 2016. Kegiatan PPM ini dilaksanakan di Kelurahan
Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok pada hari jum’at, 5 April 2019.

B. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan PPM ini dilaksanakan dengan penyampaian materi mengenai
diabetes militus. Materi yang disampaikan adalah pengenalan diabetes militus,
penanganan dan mekanisme kerja diabetes militus, serta konseling dan
pengobatan mengenai diabetes militus. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit yang dikenal dengan
silent killer ini. Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja tanpa dipengaruhi oleh
usia, meski kebanyakan kasus terjadi pada pasien usia lanjut. Penyakit ini muncul
biasanya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Masyarakat juga diedukasi
mengenai cara pencegahan dan dilakukan pengevekan diabetes militus.
Kegiatan PPM ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 5 April 2019., pukul 10.00
– selesai. Urutan acara dan pembicara pada kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pembukaan acara oleh MC sebagai pemandu acara, dan diikuti dengan
penyampaian ucapan terimakasih kepada sponsor acara, yaitu LPPM ISTN.
2. Dilanjutkan dengan pembukaan oleh lurah Pondok Petir dan sambutan oleh
Dekan Fakultas Farmasi Ibu Dr. Refdanita, M.Si., Apt..
3. Penyampaian materi penyuluhan pertama, yaitu “Pengenalan Diabetes
Militus dan Patofisiologi Diabetes Militus” oleh Prof. Dr. Teti Indrawati,
MS.Apt . Penyampaian materi kedua, yaitu “Penanganan farmakologi dan
mekanisme kerja Diabetes Militus” oleh Subaryanti, Dra.M.Si, Apt
4. Penyampaian materi terakhir oleh Ibu Prof. Dr. Teti Indrawati, MS.Apt.
dengan judul “Konseling dan edukasi mengenai penyakit Diabetes Militus”

9
Peserta penyuluhan pertama-tama diminta mengisi daftar hadir, kemudian
dipersilakan mendengarkan materi penyuluhan yang disampaikan, yaitu tentang
penyakit diabetes militus. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengedukasi
masyarakat tentang penyakit diabetes militus, mulai dari gejala hingga
pengobatannya, sehingga dapat membantu masyarakat mencegah munculnya
penyakit tersebut. Penyuluhan ini dilaksanakan karena diabetes militus termasuk
penyakit yang umum terjadi di masyarakat. Setelah kegiatan ini diharapkan
masyarakat lebih sadar untuk mengubah gaya hidup yang merupakan salah satu
penyebab utama timbulnya penyakit diabetes militus.
Warga berpartisipasi dengan baik selama kegiatan berlangsung dan sangat
antusias dalam sesi tanya jawab. Warga merasa bahwa topic penyuluhan menarik
karena banyak diantara peserta dan keluarga yang menderita diabetes militus.
Warga mengaku dari penyuluhan ini mereka mulai menyadari pentingnya
menjaga gaya hidup dan pola makan untuk mengendalikan diabetes militus.
Sebelumnya mereka tidak mengetahui bahwa penggunaan gula yang berlebihan
dapat mengakibatkan diabetes militus. Warga berharap kegiatan serupa dapat
dilakukan kembali dilain waktu dengan tema yang berbeda karena merasa bahwa
penyuluhan kesehatan sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka sehari-hari.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan pemberian plakat.

10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Melalui kegiatan ini, masyarakat mendapatkan informasi, motivasi, dan
pengetahuan tentang penyakit diabetes militus, terutama mengenai gejala,
pencegahan, dan terapi pengobatan sehingga dapat membantu masyarakat untuk
menjaga atau terhindar dari munculnya penyakit diabetes militus.

B. SARAN
Diharapkan kegiatan penyuluhan mengenai bidang kesehatan terus
dilaksanakan langsung kepada masyarakat untuk memberikan tambahan informasi
dan membantu masyarakat dalam usaha menjaga kesehatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

"Clinical Guideline:The management of type 2 diabetes (update)".


Dipiro, Joseph T, 2005, Pharmacotherapy, 6th edition, McGRAW-HILL, New
York. P 185-214.
JNC 7 Express, 2003, The Sevent Report of the Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure,
U.S.
Goodman & gilman, 2006, the pharmacological basis of therapeutics, 11th edition,
Mc Graw Hill, New York. P 747-762, 845-865.

12

Anda mungkin juga menyukai