Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan cara penanganan sitotoksik.

Penanganan sediaan sitotoksik merupakan penanganan obat kanker secara aseptis dalam
kemasan siap pakai sesuai kebutuhan pasien oleh tenaga farmasi yang terlatih dengan
pengendalian pada keamanan terhadap terhadap lingkungan, petugas maupun sediaan
obatnya dari efek toksik dan kontaminasi, dengan dengan menggunakan alat pelindung
diri, mengamankan pada saat pencampuran, distribusi, maupun proses pemberian kepada
pasien sampai pembuangan limbahnya. Secara operasional dalam mempersiapkan dan
melakukan harus sesuai prosedur yang ditetapkan dengan alat pelindung diri yang
memadai. Kegiatannya meliputi: perhitungan dosis secara akurat, melarutkan sediaan
obat kanker dengan pelarut yang sesuai, mencampur sediaan obat kanker sesuai dengan
protocol pengobatan, mengemas dalam kemasan tertentu, membuang limbah sesuai
aturan.
2. Jelaskan pembagian obat kanker dan dosisnya
Obat antikanker diklasifikasikan menjadi enam golongan antara lain:
 Golongan senyawa pengalkilasi
golongan senyawa pengalkilasi terdiri dari 7 sub golongan antara lain sub golongan
nitrogen mustard, etyleneimina dan methyleneimina, alkil sulfonat, nitrosourea,
metilhidrazin, triazine, dan platinum compleks.

Macam obat Dosis


Karboplatin AUC 4-7 mg/mL.menit
Vial cychlophosphamid Dosis rendah 2-6 mg/kg BB

 Antimetabolite
Golongan antimetabolit terdiri dari 3 sub golongan, yaitu sub golongan antagonis
asam folat, antagonis pirimidin, dan antagonis purin.

Macam obat dosis


cepecitabine Xeloda tab 500mg

 Antikanker produk bahan alam


Golongan produk bahan alam terdiri dari 4 sub golongan, yaitu sub golongan vinca
alkaloid, taxane, antibiotik antikanker, dan inhibitor topoisomerase.
Macam obat Dosis
Doxorubicin 10 dan 50 mg
Vincristine Pch 1, wmg
Etoposide Posyd 100 mg

 Hormon, agen target molecular


Golongan agen target molekular terdiri dari 3 sub golongan, yaitu sub golongan retinoid,
antibodi monoklonal, dan inhibitor tyrosin kinase.

Macam obat Dosis


Vial bevacizumab 5 mg/kgBB
Dasatinib 140mg/hr dalam 2 dosis

 Golongan hormone

Macam obat Dosis


Tamoxifen Tamoplex 10mg 20mg
Anastrozole Dws dan usia lanjut 1 mg 1x/hr

3. Jelaskan jenis kanker?


 Kanker Saluran Pernapasan (Trakea, Bronkus, dan Paru)

Urutan pertama ditempati oleh kanker yang berhubungan dengan saluran pernapasan,
yaitu paru, trakea maupun bronkus, terutama bagi laki-laki. Pasalnya, kanker ini bermula di
organ paru-paru, lalu dengan mudah dan cepat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

 Kanker Payudara

Kedua adalah kanker payudara, jenis kanker yang lebih banyak terjadi pada wanita,
terlebih setelah mengalami masa menopause. Namun, risiko lebih tinggi dialami oleh
wanita dengan kondisi medis bawaan, riwayat genetik tertentu, bertubuh gemuk, selalu
konsumsi alkohol, memiliki payudara yang padat, berusia di bawah 11 tahun ketika
mengalami menstruasi pertama, belum hamil maupun hamil di usia lebih dari 35 tahun.

 Kanker Usus
Posisi ketiga ditempati oleh kanker usus. Risiko terjadinya kanker ini semakin besar
seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Mereka yang memiliki kebiasaan minum
alkohol, mengalami kegemukan, pengidap diabetes, dan sering merokok juga rentan
terkena penyakit ini. Melakukan skrining kesehatan dapat mengurangi dampak negatif dari
kanker usus. Tetapi, tidak semua orang mengerti pentingnya tes ini, sehingga jarang yang
melakukannya dan deteksi kanker dini jarang ditemui.

 Kanker Hati

Kanker hati yang berada di urutan keempat lebih sering terjadi pada wanita yang berusia
mulai dari 67 tahun. Penyebabnya beragam, mulai dari kondisi cacat bawaan sejak lahir,
infeksi hepatitis C dan B, konsumsi alkohol, hingga sirosis. Obesitas dan penyakit
perlemakan hati juga dikaitkan dengan jenis kanker ini.

 Kanker Serviks

Di urutan kelima ada kanker serviks, kanker ini menjadi momok untuk para wanita. Tak
hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia. Penyebabnya tak lain adalah virus HPV.
Meski begitu, tidak semua jenis virus ini memicu kanker serviks, tetapi juga bisa
menyebabkan kutil kelamin, bahkan tidak ada gejala kanker sama sekali. Supaya tidak
terjadi, cegah dengan rutin melakukan pap smear.

4. Apa tujuan skrinning resep dan apa saja komponen skrinning resep?
 Tujuannya tentunya untuk menjaminkeamanan (safety) dan kemanjuran(efficacy) dari
obat dalam resep ketikadigunakan pasien serta memaksimalkantujuan terapi.
Untuk menganalisis adanya masalah erkait obat. Bila ditemukan masalahharus
dikonsultasikan kepada dokter penulis resep.
Untuk mencegah terjadinya kelalaian pencantuman informasi, penulisan resepyang
buruk dan penulisan resep yangtidak tepat (Katzung, 2004).
Komponen skrinning resep:
 Persyaratan administrasi:
A. Nama, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien
B. Nama dan paraf dokter
C. Tanggal resep
D. Ruangan/unit asal resep
 Persyaratan farmasetik:
A. Bentuk dan kekuatan sediaan
B. Dosis dan jumlah obat
C. Stabilitas dan ketersediaan
D. Aturan dan cara penggunaan
E. Inkompatibilitas (ketidakcampuran obat)
 Persyaratan klinis meliputi:
A. Ketepatan indikasi, dosis, dan waktu penggunaan obat
B. Duplikasi pengobatan
C. Alergi, interaksi, dan efek samping obat
D. Kontraindikasi
E. Efek adiktif
5. Kenapa PTO harus dilakukan?
Untuk meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko reaksi obat yang tidak
dikehendaki (ROTD)
6. Pasien apa saja yang harus diberikan konseling?
 Pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi hati dan/atau ginjal, ibu
hamil dan menyusui).
 Pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (misalnya: TB, DM, AIDS,
epilepsi).
 Pasien yang menggunakan Obat dengan instruksi khusus (penggunaan kortikosteroid
dengan tappering down/off).
 Pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit (digoksin, fenitoin,
teofilin).
 Pasien dengan polifarmasi; pasien menerima beberapa Obat untuk indikasi penyakit
yang sama. Dalam kelompok ini juga termasuk pemberian lebih dari satu Obat untuk
penyakit yang diketahui dapat disembuhkan dengan satu jenis Obat.
 Pasien dengan tingkat kepatuhan rendah.

Anda mungkin juga menyukai