Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
2019
1
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
NOMOR : ../……/RSCH/VIII/2019
TENTANG
PANDUAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ALERT MEDICATION)
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
1
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
PANGKALAN BUN
NOMOR : 01/008.02/RSCH/VII/2019
TENTANG : PANDUAN OBAT YANG
PERLU DIWASPADAI (HIGH
ALERT MEDICATION)
RUMAH SAKIT CITRA
HUSADA
Direktur
1
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Patient safety atau keselamatan pasien menjadi salah satu fokus dalam
upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. Dalam perkembangannya rumah sakit
melakukan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu
diwaspadai (high alert medication). High-alert medication adalah obat yang
persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadinya kesalahan/error dan/atau kejadian
sentinel (sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse outcome), demikian pula obat-obat yang tampak mirip/ucapan mirip
(Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike/ LASA).
Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian
tersebut adalah dengan meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu
diwaspadai. Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan atau
prosedur untuk membuat daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data
yang ada di rumah sakit.
B. Pengertian
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien, maka High-alert medication adalah obat
yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi kesalahan/error dan/atau
kejadian sentinel (sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang
tidak diinginkan (adverse outcome), demikian pula obat-obat yang tampak mirip/ucapan
mirip (Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-Alike/
LASA).
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit disebutkan bahwa untuk
kelompok High-alert medication diantaranya :
1. Obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan
Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA).
2. Elektrolit konsentrasi tinggi (misalnya kalium klorida 2meq/ml atau yang lebih pekat,
kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0,9%, dan magnesium sulfat =50%
atau lebih pekat).
3. Obat-obat sitostatika.
2
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
C. Tujuan
a. Memberikan pedoman dalam manajemen dan pemberian obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications) sesuai standar pelayanan farmasi dan
keselamatan pasien rumah sakit.
b. Meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit.
c. Mencegah terjadinya sentinel event atau adverse outcome
d. Mencegah terjadinya kesalahan / error dalam pelayanan obat yang perlu diwaspadai
kepada pasien.
e. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
3
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medication) Rumah Sakit Citra
Husada ini mengatur penanganan high alert medication yang meliputi kebijakan dan
penatalaksanaan obat yang perlu diwaspadai (high alert medication), yaitu semua
kegiatan pengelolaan obat high alert medication, termasuk di dalamnya adalah
penyimpanan, pengendalian, peracikan, pemberian, dan pengawasan.
4
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
BAB III
KEBIJAKAN
Kebijakan Panduan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medication) Rumah
Sakit Citra Husada adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan akses informasi mengenai high alert medication.
2. Membatasi akses terhadap high alert medication. Akses obat ini harus dibatasi, hal
ini mencakup pemberian label serta penempatan obat high alert medication secara
terpisah di ruangan. Obat HAM hendaknya ditempatkan pada kotak atau wadah
khusus dan tidak dicampur dengan obat selain HAM pada satu wadah.
3. Menggunakan label dan tanda ‘peringatan’ yang jelas untuk high alert medication.
4. Vial yang mengandung elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan dilingkup atau
area perawatan pasien.
5. Elektrolit konsentrat hanya boleh disimpan di unit IGD, Kamar Bersalin, Kamar
Operasi, dan HCU.
6. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien harus diberi label yang
jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).
7. Menstandarisasi prosedur instruksi/peresepan, penyimpanan, persiapan, dan
pemberian high alert medication.
8. Obat-obatan jenis baru dan informasi keselamatan tambahan lainnya akan ditinjau
ulang dalam audit dan revisi high alert medication oleh Komite Farmasi dan Terapi.
9. Melakukan prosedur pengecekan ganda¸ untuk obat high alert medication
10. Pengecekan ganda dicatat pada rekam medis pasien atau pada catatan pemberian
medikasi pasien.
11. Obat-obat yang digunakan dalam emergensi medis (misalnya: kondisi mengancam
nyawa yang bersifat gawat darurat) tidak diwajibkan untuk mengikuti pedoman dan
prosedur penggunaan high alert medication.
12. Berikut adalah obat-obatan yang termasuk dalam kategori high alert medications:
5
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
6
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
1 mg/ ml
5 mg/ml
Midazolam Ampul Anesfar
15 mg/ 3 ml
5 mg/ ml
Midazolam Ampul Sedacum
1 mg/ ml
5 mg/ml
Midazolam Ampul Midazolam
10 mg
Zolpidem
Tablet Zolmia 50 mg
Tatrate
Eperisone Tablet Myonal 2 mg
Tizanidine Tablet Myores 100%
0,5 % (5,0
Sevoflurane Botol Sevorane mg/ml)
Chirocaine 5 mg/ ml
Levobupivacain Ampul
Vopicaine 10 mg/ ml
20 mg/ ml
Profopol Ampul Recofol
250 ml
6 Anestesi
Isoflurane Botol Isoflurane 7,5 m / ml
Ropivacain Ampul Naropin 10 mg/ml
Atracurium Ampul Tramus 10 mg/ ml
Recuronium
Ampul Belnium 0,5 g
Bromide
Thiopenta Ampul Tiopol 15 mg
Tab MST 10 mg/ml
Morfin
Ampul Morfin 0,05 mg/ ml
Ampul Fentanyl 12 mcg/ hr
25 mcg/hr
Fenthanil
Pach Durogesik 50 mcg/hr
10 mg
15 mg
Codein Tab Codein
20 mg
Codein 50 mg,
Opioid / Tab Codipront Phenyltoloxam
7
Narkotik ine 10 mg
Codein 11,11
Codipront mg,
Phenyltoloxam
Syr Codipront
ine 103,67 mg
/ 5 mg
(60 ml)
Codein 50 mg,
Coditam Tab Coditam paracetamol
500 mg
Pethidin Ampul Pethidin 50 mg/ ml
Nalokson Ampul Nokoba 0,4 mg/ ml
7 Kontras Lohexal Botol Xolmetras 50 ml
7
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
50 ml
Lopamidol Botol Lopamiro
30 ml
0,1 mg/ ml
Epinephrine Ampul Epinephrine
1mg/ ml
Norepinephri
1mg/ ml
Norepinephrine Ampul ne
Raivas 1 mg/ml
Ampul Digoxin 200 mg/ 5 ml
Adrenergik Digoxin Tab Digoxin 0,25 mg
8
Tab Fargoxin 0,25 mg
Dobutamin –
Vial 250 mg/ 5 ml
Dobutamin hameln
Ampul Dobujek 250 mg/ 5 ml
Dopamin Ampul Dopamin 250 mg/ 5 ml
Tab Ephedrine 25 mg
Ephedrin
Ampul Ephedrine 50 mg/ ml
Cordaron 150 mg/ 3 ml
9 Antiaritmia IV Amiodarone Ampul
Tiaryt 150 mg/ 3 ml
2,5%
Neuromus-
Atracurium
10 cular Bloking Ampul Tramus
Besylate 5%
Agent
NO KEMASAN MIRIP
NO
NAMA OBAT SAMA KEKUATAN BEDA
1 Acyclovir 200 mg Tab Acyclovir 400 mg Tab
2
Allopurinol 100 mg Allopurinol 300 mg
8
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
9
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
73 Stator 10 mg Stator 20 mg
74 Stesolid 5 mg supp Stesolid 10 mg supp
75 Tensivask 5 mg Tensivask 10 mg
77 Thyrozol 5mg Thyrozol 10 mg
78 Trolip 100 mg Trolip 300 mg
79 Valemia 5 mg Valemia 10 mg
80 Valisanbe 2 mg Valisanbe 5 mg
10
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
BAB IV
TATA LAKSANA
Penatalaksanaan obat yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah sebagai
berikut :
A. Peresepan
1. Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengenai high alert medication
2. Instruksi ini harus mencakup minimal :
a. Nama pasien dan nomor rekam medis
b. Tanggal dan waktu instruksi dibuat
c. Nama obat (generik), dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian setiap
obat
d. Kecepatan dan atau durasi pemberian obat
3. Dokter harus mempunyai diagnosis, kondisi, dan indikasi penggunaan setiap high
alert medication secara tertulis.
4. Sistem instruksi elektronik akan memberikan informasi terbaru secara periodik
mengenai standar pelayanan, dosis, dan konsentrasi obat (yang telah disetujui oleh
Panitia Farmasi dan Terapi), serta informasi yang dibutuhkan untuk
mengoptimalisasi keselamatan pasien.
11
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
C. Pemberian obat
1. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double-check) terhadap
semua high alert medication sebelum diberikan kepada pasien.
2. Prosedur dalam melakukan pengecekan ganda / verifikasi oleh orang kedua
dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut:
a. pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan high alert medications
tertentu / spesifik dan di saat pelaporan pergantian jaga atau saat melakukan
transfer pasien.
b. Pengecekan ganda ini akan dicatat pada rekam medis pasien atau pada
catatan pemberian medikasi pasien.
c. Untuk infus:
1) Saat terapi inisial
Pengecekan ganda pada terapi inisial dilakukan oleh :
a) Petugas pertama mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini untuk
menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua:
(1) Obat-obatan pasien dengan label yang masih lengkap
(2) Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau
resep / instruksi tertulis dokter
(3) Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
b) Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
(1) Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi
(2) Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak
diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter.
(3) Obat memenuhi 8 benar.
(4) Membaca label dengan suara lantang kepada perawat untuk
memverifikasi delapan benar :
(a) Benar pasien
(b) Benar indikasi
(c) Benar obat
(d) Benar waktu pemberian
(e) Benar dosis pemberian
(f) Benar rute pemberian
(g) Benar/tidak alergi
(h) Benar dokumentasi
12
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
c) Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan / vial obat untuk
memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar,
misalnya: dosis insulin
d) Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda
dan kedua petugas puas bahwa obat telah sesuai, lakukanlah
pencatatan pada rekam medis / catatan pemberian medikasi pasien.
e) Petugas kedua harus menulis ‘dicek oleh:’ dan diisi dengan nama
pengecek.
f) Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada
pasien.
g) Pastikan infus obat berada pada jalur / selang yang benar dan
lakukan pengecekan selang infus mulai dari larutan / cairan infus,
pompa, hingga tempat insersi selang.
h) Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian yang
tepat, termasuk ketepatan data berat badan pasien.
2) Saat terdapat perubahan konsentrasi obat.
3) Saat pemberian bolus.
4) Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien
a) Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
(1) Obat yang diberikan harus memenuhi delapan benar.
(2) Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang
kepada perawat sebelumnya untuk memverifikasi 8 benar
(seperti yang telah disebutkan di atas).
b) Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat
telah sesuai, lakukanlah pencatatan pada bagian ‘pengecekan oleh
perawat’ di rekam medis pasien.
3. Berikut adalah high alert medications yang memerlukan pengecekan ganda untuk
semua dosis termasuk bolus.
Tabel III.1: High alert medications yang Memerlukan Pengecekan Ganda untuk
Semua Dosis Termasuk Bolus3
Obat-obatan
Kemoterapi
Heparin
13
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
Insulin
Infuse Magnesium sulfat pada pasien obstetric
Infuse kateter saraf epidural dan perifer
*abciximab
Argatroban
Bivalirudin
*eptifibatide
Lepirudan
Citrate ACD-A
Kalsium klorida 8 gm/1000ml infuse (untuk CRRT)
* obat-obatan yang sebaiknya tidak diberikan sebagai bolus dari kantong infuse /
vial
14
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
15
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
16
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
17
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
18
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
ii. Cara melarutkan: Pengenceran standar adalah 25.000 unit per 500 mL
Dekstrosa 5%, volume minimal adalah 250 mL Dekstrosa 5%.
iii. Perhatian: Penggunaan pada pasien anak-anak masih terbatas
datanya,
sesuaikan dosisnya sesuai kebutuhan pasien.
Jangan menggunakan sediaan heparin yang mengandung
pengawet benzil alkohol pada pasien bayi dan neonatus.
iv. Temperatur penyimpanan: 25-30°C, jangan dibekukan, stabilitas
setelah direkonstitusi 24 jam, stabilitas setelah vial dibuka 30 hari.
v. Monitoring parameter: aPTT, tanda-tanda pendarahan, hemoglobin,
hematokrit.
vi. Efek samping: trombositopenia, pendarahan, iritasi lokal, osteoporosis
(pada pemberian dosis tinggi dalam jangka waktu lama).
vii. Antidot: Protamin sulfat (dosisnya 1-1,5 mg protamin sulfat untuk 100
unit heparin, berikan perlahan secara i.v).
6. Insulin IV
a. Singkatan ‘u’ untuk ‘unit’ tidak diperbolehkan. Jangan menggunakan
singkatan.
b. Infuse insulin: konsentrasi standar = 1 unit/ml, berikan label ‘high alert’ , ikuti
protokol standar ICU.
c. Vial insulin yang telah dibuka memiliki waktu kadaluarsa dalam 30 hari
setelah dibuka.
d. Vial insulin disimpan pada tempat terpisah di dalam kulkas dan diberi label.
e. Pisahkan tempat penyimpanan insulin dan heparin (karena sering tertukar).
f. Jangan pernah menyiapkan insulin dengan dosis U100 di dalam spuit 1 cc,
selalu gunakan spuit insulin (khusus).
g. Lakukan pengecekan ganda.
h. Perawat harus memberitahukan kepada pasien bahwa mereka akan
diberikan suntikan insulin.
i. Distribusi dan penyimpanan vial insulin dengan beragam dosis:
i. Simpan dalam kulkas secara terpisah dan diberi label yang tepat.
ii. Semua vial insulin harus dibuang dalam waktu 30 hari setelah dibuka
(injeksi jarum suntik). Tanggal dibuka / digunakannya insulin untuk
pertama kali harus dicatat pada vial.
j. Insulin
19
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
20
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
21
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
22
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
23
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
24
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
iv. Monitoring parameter: derajat nyeri, tekanan darah, status mental dan
respirasi pasien.
v. Efek samping: depresi pernafasan, kekakuan otot rangka, retensi urin,
hipotensi, gatal, somnolence, mual, muntah.
vi. Bila terjadi overdosis: segera hentikan pemberian sufentanil, berikan
terapi suportif dan simptomatik, antara lain pemberian cairan i.v dan
atau bantuan pernafasan. Pemberian antagonis opioid seperti
Naloxone dapat diberikan bila diperlukan (dosis sama dengan kasus
overdosis morfin / fentanyl).
9. Agen sedasi IV (lorazepam, midazolam, propofol)
a. Setiap infuse obat sedasi kontinu memiliki standar dosis, yaitu:
i. Lorazepam : 1 mg/ml
ii. Midazolam : 1 mg/ml, efek puncak: 5-10 menit
iii. Propofol : 10 mg/ml
b. Lakukan monitor selama pemberian obat (oksimetri denyut, tanda vital,
tersedia peralatan resusitasi)
c. Midazolam (Sedacum)
i. Rute pemberian: Intranasal, oral, intra muskular, intravena.
ii. Cara melarutkan: Dapat dilarutkan dalam NaCl 0,9% atau Dekstrosa
5%.
iii. Penggunaan secara intranasal dapat menggunakan syringe 1 mL
tanpa jarum, diteteskan di tiap-tiap lubang hidung selama 15 detik.
Gunakan konsentrasi 5 mg/mL. Bagi dosis sama rata pada masing-
masing lubang hidung.
iv. Penggunaan secara i.v secara perlahan selama 2-5 menit
menggunakan konsentrasi 1-5 mg/mL atau dengan pompa infus.
v. Temperatur penyimpanan: 15-30 °C, larutan yang sudah direkonstitusi
stabil selama 24 jam.
vi. Monitoring parameter: status pernafasan dan kardiovaskuler, tekanan
darah.
vii. Efek samping: laju pernafasan menurun, hipotensi, mengantuk, nyeri
lokal, mual, muntah.
viii. Bila terjadi overdosis: segera hentikan pemberian midazolam. Monitor
pernafasan, denyut nadi, dan tekanan darah, berikan terapi suportif
25
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
bila perlu. Bila terjadi hipotensi maka dapat diberikan terapi cairan
intravena dan atau vasopresor.
d. Propofol
i. Rute pemberian: intravena.
ii. Cara melarutkan: Dapat dilarutkan dalam Dekstrosa 5%.
iii. Perhatian: Jangan diberikan bersamaan melalui kateter i.v bersamaan
dengan darah atau plasma dan tidak direkomendasikan
untuk anak usia < 3 tahun.
iv. Temperatur penyimpanan: 2-25 °C, jangan dibekukan, sediaan yang
sudah direkonstitusi stabil selama 6 jam.
v. Monitoring parameter: tekanan darah, tanda obstruksi saluran nafas.
vi. Efek samping: hipotensi, bradikardia, nyeri lokal, sakit kepala / mual /
muntah pada periode recovery.
vii. Antidot: tidak ada antidot spesifik untuk propofol. Bila terjadi overdosis,
segera hentikan pemberian propofol kemudian berikan terapi suportif
untuk pasien.
10. Infus Magnesium Sulfat
a. Tergolong sebagai high alert medications pada pemberian konsentrasi
melebihi standar, yaitu > 40 mg/ml dalam larutan 100 ml (4 g dalam 100 ml
larutan isotonic / normal saline).
b. Perlu pengecekan ganda (perhitungan dosis, persiapan dosis, pengaturan
pompa infuse).
11. Agen blok neuromuscular (Suksinilkolin, rokuronium, vekuronium, atrakurium,
pankuronium)
a. Harus disimpan di area khusus dan spesifik, seperti: kamar operasi, Ruang
Rawat Intensif (Pediatric Intensive Care Unit / Neonates Intensive Care Unit /
Intensive Care Unit), IGD, Cath Lab.
b. Berikan label yang terlihat jelas dan dapat dibedakan dengan obat-obatan
lainnya. Farmasi akan memberikan label pada semua vial untuk
penyimpanan obat di luar kamar operasi.
c. Penyimpanan harus dipisahkan dari obat-obatan lainnya, misalnya dengan
kotak berwarna, penyekatan, dan sebagainya.
d. Semua infuse agen blok neuromuscular harus memiliki label yang
bertuliskan:
i. ‘peringatan: agen paralisis’
26
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
27
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
vii. Bila terjadi efek samping: segera hentikan pemberian digoksin, berikan
terapi suportif meliputi pemberian kalium bila terjadi hipokalemia, monitor
kadar elektrolit darah, dan monitor fungsi jantung.
13. Garam fosfat (natrium dan kalium)
a. Sebisa mungkin, berikan terapi pengganti fosfat melalui jalur oral.
b. Berikan dalam bentuk natrium fostat, kapanpun memungkinkan.
c. Pemberian kalium fosfat berdasarkan pada level / kadar fosfat inorganic
pasien dan faktor klinis lainnya.
d. Dosis normal kalium fosfat: tidak melebihi 0,32 mmol/kgBB dalam 12 jam.
Dosis dapat diulang hingga serum fosfat > 2 mg/dl.
e. Selalu berikan via pompa infuse.
14. Obat Anestesi:
a. Enflurane
i. Rute pemberian: inhalasi
ii. Perhatian:
a) Untuk pasien dewasa, dosis induksi untuk anestesi bedah adalah 2-
4,5%, dengan dosis pemeliharaan 0,5-3%, jangan melebihi dosis 3%.
Sedangkan untuk keperluan cesarean section digunakan dosis 0,5-1%
sebagai tambahan terhadap obat anestesi lainnya.
b) Untuk pasien anak-anak, keamanan dan kemanjurannya belum
ditetapkan.
iii. Temperatur penyimpanan: 15-30 °C.
iv. Efek samping: malignant hyperthermia, hipotensi, depresi pernafasan,
nilai lekosit meningkat, mual, muntah.
v. Antidot: Dantrolene dapat digunakan untuk mengatasi efek samping
malignant hyperthermia. Dosisnya adalah 2,5 mg per kg berat badan,
diberikan secara bolus i.v.
b. Halothane
i. Rute pemberian: inhalasi.
ii. Perhatian: Untuk pasien dewasa, dosis induksi anestesi adalah 0,5-3%,
dengan dosis pemeliharaan 0,5-1,5%.
iii. Temperatur penyimpanan: 15-30 °C, lindungi dari cahaya.
iv. Efek samping: malignant hyperthermia, artimia, hipotensi, hiperpireksia,
mual, muntah.
28
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
29
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
vi. Antidot:
a) Bila terjadi konvulsi maka tujuan terapi adalah untuk menjaga
oksigenasi dan menghentikan konvulsi. Pasien diberikan oksigen dan
antikonvulsi (Diazepam 5-10 mg i.v.)
b) Bila terjadi depresi kardiovaskuler (misalnya hipotensi, bradikardia),
maka dapat diberikan Efedrin 5-10 mg i.v dan dapat diulang setelah 2-
3 menit sesuai kebutuhan.
g. Bupivacain HCl
i. Rute pemberian: spinal, epidural
ii. Perhatian:
a) Larutan yang mengandung pengawet jangan digunakan untuk epidural
blok.
b) Tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak <12 tahun
iii. Temperatur penyimpanan: 15-30 °C.
30
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
iv. Monitoring parameter: heart rate / nadi, tekanan darah, laju pernafasan,
kesadaran pasien, toksisitas sistem syaraf pusat.
v. Efek samping: hipotensi, bradikardia, apnea, mual, muntah.
vi. Bila terjadi overdosis: segera hentikan pemberian bupivacain HCl, jaga
fungsi pernafasan pasien.
h. Thiopental natrium
i. Rute pemberian: intravena
ii. Cara melarutkan: Dapat dilarutkan dalam NaCl 0,9% atau Dekstrosa 5%
iii. Perhatian:
a) Jangan menggunakan aqua pro injeksi untuk membuat larutan dengan
konsentrasi <2% karena bersifat hipotonik yang mengakibatkan
hemolisis.
b) Berikan secara i.v pelan untuk mengurangi efek depresi pernafasan
dan kemungkinan overdosis.
iv. Temperatur penyimpanan: 15-30 °C, lindungi dari cahaya.
v. Monitoring parameter: heart rate / nadi, tekanan darah, laju pernafasan.
vi. Efek samping: aritmia, delirium, sakit kepala, amnesia, rash pada kulit,
nyeri abdomen, diare, batuk, bronkospasme, laringospasme.
vii. Pengelolaan overdosis: Segera hentikan pemberian thiopental. Jaga
pernafasan pasien dengan bantuan oksigen bila perlu. Monitor laju
pernafasan, gas darah, dan elektrolit serum. Bila terjadi laringospasme,
obat relaksan otot polos rangka dapat diberikan.
viii. Rute pemberian: inhalasi.
ix. Perhatian:
a) Dosis lazim pasien dewasa untuk anestesi adalah 1,4-2,6% atau 0,7-
1,4% dengan nitrat oksida.
b) Dosis lazim pasien anak-anak adalah 2,5-3,3% atau 2% dengan nitrat
oksida
x. Temperatur penyimpanan: 15-30 °C.
xi. Monitoring parameter: tekanan darah, temperatur, denyut nadi, dan laju
pernafasan.
xii. Efek samping: depresi jantung dan sistem pernafasan, hipotensi, mual,
muntah.
xiii. Bila terjadi overdosis: hentikan segera pemberian sevoflurane, jaga
fungsi pernafasan dan kardiovaskuler pasien.
31
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
i. Lidocain HCl
i. Rute pemberian: intravena, endotracheal
ii. Cara melarutkan:
a) Dapat dilarutkan dalam NaCl 0,9% atau Dekstrosa 5%
b) Pengenceran standar adalah 2 gram per 250 mL Dekstrosa 5%.
iii. Temperatur penyimpanan: < 30 °C.
iv. Monitoring parameter: heart rate / nadi, tekanan darah, laju pernafasan.
v. Efek samping: aritmia, bradikardia, depresi sistem pernafasan,
bronkospasme, mual, muntah.
vi. Bila terjadi overdosis: segera hentikan pemberian lidocain, pastikan
pasien mendapatkan oksigenasi yang cukup. Bila terjadi aritmia
ventrikular maka dapat diberikan Amiodaron. Monitor fungsi
kardiovaskuler pasien.
15. Streptokinase
i. Rute pemberian: intravena
ii. Cara melarutkan: dapat dilarutkan dengan NaCl 0,9% atau Dekstrosa 5%.
iii. Perhatian:
a) Streptokinase sebaiknya digunakan segera setelah direkonstitusi, bila
belum akan digunakan hendaknya disimpan pada suhu 2-8 °C, buang
setelah 8 jam
b) Jangan menambahkan obat lainnya ke dalam wadah berisi Streptokinase,
atau memberikan obat lain bersamaan dalam i.v. linTemperatur
penyimpanan: 15-30 °C
iv. Monitoring parameter: PT (prothrombin time), aPTT (activated partial
thromboplastin time), kadar plasminogen dan fibrinogen.
v. Efek samping: pendarahan, aritmia, hipotensi, bronkospasme, reaksi
sentitifitas (alergi, demam).
vi. Bila terjadi overdosis: segera hentikan pemberian obat, bila perlu dapat
diberikan tranfusi PRC untuk mengganti kehilangan volume darah dan
menetralkan pendarahan.
16. Amiodaron
i. Rute pemberian: intravena, oral
ii. Perhatian:
32
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
33
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
34
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
35
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
BAB V
DOKUMENTASI
36