Bank Soal MFQ LPTQ Provinsi Banten 2018 PDF

PANDUAN & CONTOH-CONTOH SOAL
MUSABAQAH FAHM AL-QUR’AN (MFQ)
Pengarah:
Prof. Dr. K.H. E. Syibli Syarjaya, L.M.L., M.M.
Ketua Harian LPTQ Tingkat Provinsi Banten
Ketua:
Ahmad Tholabi Kharlie
Anggota:
Hayani
Studi Literatur:
Uesul Qurni
Muhammad Andri Yani
Diterbitkan oleh:
Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ)
Tingkat Provinsi Banten
Alamat:
Masjid Raya al-Bantani
Kompleks Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Serang.
Email: lptqprovinsibanten@gmail.com
Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 0

TERJEMAH AL-QUR’AN BAHASA INDONESIA
1. S. Terjemahkan ayat Al-Qur’an berikut ke dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar!
                
           
J. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari
mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka
berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
             
          

J. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu
bagi Allah, Padahal kamu mengetahui.
              
        

J. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?"
            
        

J. Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan
makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan
masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan Katakanlah: "Bebaskanlah Kami dari
dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah
(pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik".
             
          
J. dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:"
Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka
berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang
telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan
hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"
                

         
J. Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina
yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi
tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." mereka berkata: "Sekarang barulah kamu
menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". kemudian mereka menyembelihnya
dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.
              
              
J. Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan
kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah
menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-
Nya. karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan dan untuk
orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.
              
       

J. dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa
(Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat)
melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak
mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah).
            
              
J. dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan
(di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. masing-masing mereka
ingin agar diberi umur seribu tahun, Padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan
menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
              
            
J. orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan
diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa
yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai
karunia yang besar.
               
              
 
J. dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama

Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? mereka itu tidak
sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah).
mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.
               
           
J. dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung)
berbicara dengan Kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" demikian
pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti Ucapan mereka itu;
hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami
kepada kaum yang yakin.
             
         
J. dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku
untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
              
               
 
J. dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang
aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang
beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada
orang yang kafirpun aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani
siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali".
               
        

J. orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang
memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka
telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus".
                
          
J. Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka Barangsiapa
yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya
mengerjakan sa'i antara keduanya. dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan
dengan kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha
mengetahui.

               
         

J. dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya Kami dapat kembali (ke dunia),
pasti Kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami."
Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan
bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.
              
            
J. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam
Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
              
              
  

J. mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah
tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan
memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan
orang yang bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan
bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
           
            
J. bulan Haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, Berlaku
hukum qishaash. oleh sebab itu Barangsiapa yang menyerang kamu, Maka seranglah ia,
seimbang dengan serangannya terhadapmu. bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah,
bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
            
            
  

J. tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu.
Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di
Masy'arilharam. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang
ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar
Termasuk orang-orang yang sesat.

                 
           
J. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.
Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa
baginya. dan Barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari
itu), Maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. dan bertakwalah
kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.
              
               
 
J. tentang dunia dan akhirat. dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim,
katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul
dengan mereka, Maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang
membuat kerusakan dari yang Mengadakan perbaikan. dan Jikalau Allah menghendaki,
niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
                
               
J. kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah Talak yang kedua), Maka perempuan itu
tidak lagi halal baginya hingga Dia kawin dengan suami yang lain. kemudian jika suami
yang lain itu menceraikannya, Maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama
dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan
hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang
(mau) mengetahui.
              
            
J. tidak ada kewajiban membayar (mahar) atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isteri
kamu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan
maharnya. dan hendaklah kamu berikan suatu mut'ah (pemberian) kepada mereka.
orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut
kemampuannya (pula), Yaitu pemberian menurut yang patut. yang demikian itu
merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan.
          
               
  

J. dan orang-orang yang akan meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan isteri,
hendaklah Berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya
dan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). akan tetapi jika mereka pindah (sendiri),
Maka tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka
berbuat yang ma'ruf terhadap diri mereka. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
               
             

J. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman
mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; Maka Allah
berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka.
Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia
tidak bersyukur.
                
          

J. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang
benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
              
           
J. perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya
di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
                
        

J. orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak
mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan
dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan
mereka. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
           
             
  

J. dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari

keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di
dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua
kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan
Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.
             
             
   

J. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu
yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya,
Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
             
              
   

J. bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah
yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta
yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri.
dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah.
dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya
dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
              
              
  

J. Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu
(bertempur). segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang
dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah
mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai mata hati.
              
            
J. Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian
itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada
surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka
dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat
akan hamba-hamba-Nya.

              
             
J. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-
ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
            
                

J. janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia
dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti
dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. dan hanya
kepada Allah kembali (mu).
                
           
J. pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya),
begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan
hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. dan
Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.
              
          
J. Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku,
sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui
apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.
Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya
serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang
terkutuk."
             
          

J. siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan
kamu), Maka Katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak Kami dan
anak-anak kamu, isteri-isteri Kami dan isteri-isteri kamu, diri Kami dan diri kamu;
kemudian Marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la'nat Allah
ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.

                 
                
J. dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu.
Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan
(janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang
diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan
hujjahmu di sisi Tuhanmu". Katakanlah: "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah
memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas
karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui";
              
            
J. Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah
mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di
akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada
mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab
yang pedih.
           
              
  

J. Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca
Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, Padahal ia
bukan dari Al kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah",
Padahal ia bukan dari sisi Allah. mereka berkata Dusta terhadap Allah sedang mereka
mengetahui.
               
            
J. tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan
kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-
penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu
menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan
kamu tetap mempelajarinya.
             
           
J. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya,
Maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi,
walaupun Dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. bagi mereka Itulah siksa
yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.

                
           
J. padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
             
          
J. perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidupan dunia ini, adalah
seperti perumpamaan angin yang mengandung hawa yang sangat dingin, yang menimpa
tanaman kaum yang Menganiaya diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak
Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.
             
         

J. jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa,
niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
            
          
J. dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri
sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
              
           
J. jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun
(pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran)
itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya
Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya
sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'. dan Allah tidak menyukai orang-
orang yang zalim,
                

             
J. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang
(murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan
mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang
yang bersyukur.
              
           
J. sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami
berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami
berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan Kami akan memberi Balasan kepada
orang-orang yang bersyukur.
          
             
  

J. (ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang
berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah
menimpakan atas kamu Kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati
terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
             
           
J. sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum
(kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
              
             

J. (yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah telah
memerintahkan kepada Kami, supaya Kami jangan beriman kepada seseorang rasul,
sebelum Dia mendatangkan kepada Kami korban yang dimakan api". Katakanlah:
"Sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang Rasul sebelumku membawa
keterangan-keterangan yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, Maka
mengapa kamu membunuh mereka jika kamu adalah orang-orang yang benar".

              
           
J. tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan.
          
             
 
J. kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. dan (juga) kamu
sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan
dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati. jika kamu bersabar dan bertakwa, Maka Sesungguhnya yang demikian
itu Termasuk urusan yang patut diutamakan.
               
              
 
J. dan Sesungguhnya diantara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada
apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka
berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga
yang sedikit. mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah Amat
cepat perhitungan-Nya.
           
             
J. dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia
mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". dan tidak (pula diterima taubat)
orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah
Kami sediakan siksa yang pedih.
              
              
 
J. dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian
kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian
dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa
yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
             
              

J. Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami
turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu sebelum Kami
mengubah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka
sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu.
dan ketetapan Allah pasti berlaku.
           
         

J. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan
mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
          
           
J. dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan
Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal
mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang Suci, dan Kami
masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.
              
             
J. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
melihat.
              
         
J. dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.
Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu
memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka,
tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

              
        

J. karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan
akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur
atau memperoleh kemenangan Maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang
besar.
             
        

J. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir
berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena
Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
                
        

J. Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan
kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat Para mukmin (untuk berperang).
Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah Amat besar
kekuatan dan Amat keras siksaan(Nya).
               
        

J. Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian
(pahala) dari padanya. dan Barangsiapa memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan
memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
               
         

J. Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang
munafik, Padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha
mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang
telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak
mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
             
               
 
J. Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan Malaikat dalam Keadaan Menganiaya diri
sendiri, (kepada mereka) Malaikat bertanya : "Dalam Keadaan bagaimana kamu ini?".

mereka menjawab: "Adalah Kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para
Malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi
itu?". orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk
tempat kembali,
           
          
J. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di
waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka
dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
             
           
J. Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). jika kamu menderita
kesakitan, Maka Sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana
kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka
harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
              
       

J. Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, Padahal
Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia
yang Allah tidak redlai. dan adalah Allah Maha meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang
mereka kerjakan.
               
            
J. Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan
dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau
Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian
karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang
besar.
              
      

J. dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti
jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan
yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu
seburuk-buruk tempat kembali.

       
              
J. dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan
kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak),
lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan
Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan
menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
             
             
    

J. dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, Maka
tidak mengapa bagi keduanya Mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan
perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir.
dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz
dan sikap tak acuh), Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
             
          
J. dan kamu sekali-kali tidak akan dapat Berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun
kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung
(kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika
kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
             
     

J. dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima)
Perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. dan Kami perintahkan kepada mereka:
"Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula) kepada
mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah
mengambil dari mereka Perjanjian yang kokoh.
              
                   
  

J. dan karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah", Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi
mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa,

benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka
tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
             
     

J. Al-masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan)
malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari
menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka
semua kepada-Nya.
              
          
J. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang
ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.
             
       

J. dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan
kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan Kami taati". dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati(mu).
             
           
J. Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya)
kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu
(untuk berbuat jahat), Maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. dan bertakwalah
kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus
bertawakkal.
           
            
 
J. dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya Kami ini orang-orang
Nasrani", ada yang telah Kami ambil Perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja)
melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; Maka
Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. dan
kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan.

           
          
J. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah
memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota)
itu, Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. dan hanya kepada Allah
hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".
             
             
J. kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk
memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat
saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat
seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu
jadilah Dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
              
          
J. Sesungguhnya orang-orang yang kafir Sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini
seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka
dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka,
dan mereka beroleh azab yang pedih.
            
               
 
J. Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan
yang haram. jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan),
Maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika
kamu berpaling dari mereka Maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu
sedikitpun. dan jika kamu memutuskan perkara mereka, Maka putuskanlah (perkara itu)
diantara mereka dengan adil, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.
             
              

J. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang
munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut
akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan
(kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka
menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.

            
           
J. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil Jadi pemimpinmu, orang-
orang yang membuat agamamu Jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-
orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang
musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang
beriman.
                
            
J. Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih
buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, Yaitu orang-orang yang
dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan
(orang yang) menyembah thaghut?". mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat
dari jalan yang lurus.
             
            
J. dan Sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al
Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat
makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka, diantara mereka ada golongan yang
pertengahan, dan Alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
              
            
J. Al-masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang Sesungguhnya telah berlalu
sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, Kedua-duanya biasa
memakan makanan, perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab)
tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling
(dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).
              
        

J. Katakanlah: "Hai ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan
cara tidak benar dalam agamamu. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-
orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah
menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".
            
           

J. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu
dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah
mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak dapat melihat-Nya. barang
siapa yang melanggar batas sesudah itu, Maka baginya azab yang pedih.
           
            

J. Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh
karena memakan makanan yang telah mereka Makan dahulu, apabila mereka bertakwa
serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap
bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan.
dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
              
       

J. Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan
diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan
bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
              
           
J. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal
yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di
waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan
(kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
          
J. kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan
tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah.
           
 
J. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami
jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala.
              
J. Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke
dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya

kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi
peringatan?"
              

J. Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan.
           
J. Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan
menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu
bergoncang?,
             
J. Atau Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia
akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana
(akibat mendustakan) peringatan-Ku?
               
 
J. dan Apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan
mengatupkan sayapnya di atas mereka? tidak ada yang menahannya (di udara) selain
yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu.
             
J. atau siapakah Dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? sebenarnya
mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?
            
J. Maka Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak
mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?
             
J. Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu
menjadi muram. dan dikatakan (kepada mereka) Inilah (azab) yang dahulunya kamu
selalu meminta-mintanya.
          
J. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; Maka
siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?".

            
J. (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. dan
Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam
Keadaan sejahtera.
           
J. Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan
Perkataan ini (Al Quran). nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke
arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,
           
J. Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah
kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam
Keadaan marah (kepada kaumnya).
          
J. kalau Sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia
dicampakkan ke tanah tandus dalam Keadaan tercela.
           

J. dan Sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu
dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata:
"Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila".
            
  

J. yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari
terus menerus; Maka kamu Lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-
akan mereka tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
          
J. dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. dan pada hari itu delapan orang
Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
         
J. Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya[1508] dari sebelah kanannya,
Maka Dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)".

          
J. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, Maka Dia
berkata: "Wahai Alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
          
J. sedang mereka saling memandang. orang kafir ingin kalau Sekiranya Dia dapat menebus
(dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya,
        

J. Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main sampai mereka
menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,
         
J. (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi
dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),
           
  

J. dan Sesungguhnya Setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau
mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan
menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan
menyombongkan diri dengan sangat.
         
J. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun
dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
            
J. Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke
neraka, Maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari
Allah[1521].
          
J. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan
hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat ma'siat
lagi sangat kafir.
           
   

J. Ya Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahKu dengan
beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan janganlah Engkau
tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan".
             
J. Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah
mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya
Kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan,
              
J. dan Sesungguhnya Kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk
mendengar-dengarkan (berita-beritanya). tetapi sekarang[1524] Barangsiapa yang
(mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang
mengintai (untuk membakarnya).

BAHASA INGGRIS
1. S. Please translate the following Qur’an verses into good and true English
    

J. Say: "I seek Refuge with (Allâh) the Lord of mankind,
    

J. "From the evil of the whisperer (Devil who whispers evil In the hearts of men) who
withdraws (from his whispering In one's heart after one remembers Allâh),
     

J. "Who whispers In the breasts of mankind,
    

J. say: "I seek Refuge with (Allâh) the Lord of the daybreak,
    

J. "From the evil of what He has created;
     

J. "And from the evil of the darkening (night) as it comes with its darkness; (or the moon
as it sets or goes away).
     

J. "And from the evil of the witchcrafts when they blow In the knots,
     

J. "And from the evil of the envier when He envies."
    

J. Say (O Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)): "He is Allâh, (the) One.
  

J. "Allâh-us-Samad (the Self-Sufficient master, whom All creatures need, He neither eats
nor drinks).
    

J. "He begets not, nor was He begotten;
12. S. Plase translate the following Qur’an verses into good and true English
     

J. "And there is none co-equal or comparable unto him."
     

J. perish the two hands of Abû Lahab (an uncle of the Prophet), and perish He!
      

J. his wealth and his Children (etc.) will not benefit him!
    

J. He will be burnt In a Fire of blazing flames!
   

J. and his wife too, who carries wood (thorns of Sadan which she used to put on the Way
of the Prophet (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam) , or use to slander Him).
     

J. In her neck is a twisted Rope of Masad (palm fibre).
     

J. when comes the help of Allâh (to you, O Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)
against Your enemies) and the conquest (of Makkah),
       

J. and You see that the people enter Allâh's Religion (Islâm) In crowds,
        

J. so glorify the praises of Your Lord, and ask for his Forgiveness. Verily, He is the one
who accepts the repentance and forgives.
    

J. "I Worship not that which You worship,
     

J. "Nor will You Worship that which I worship.
    

J. "To You be Your religion, and to Me My Religion (Islâmic Monotheism)."
   

J. Verily, we have granted You (O Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)) Al-
Kauthar (a river In Paradise);
   

J. Therefore turn In prayer to Your Lord and sacrifice (to Him only).
    

J. for He who makes You angry (O Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)), - He will
be cut off (from Every good thing In This world and In the Hereafter).
    

J. have You seen Him who denies the Recompense?
    

J. that is He who repulses the orphan (harshly),
     

J. and urges not the feeding of AlMiskîn (the poor),
     

J. who delay their Salât (prayer) from their stated fixed times,
   

J. those who do good deeds Only to be seen (of men),
  

J. and refuse Al-Mâ'ûn (small kindnesses e.g. salt, sugar, water, etc.).
  

J. (it is a great Grace and protection from Allâh), for the taming of the Quraish,

    

J. (and with All those Allâh's Grace and Protections for their taming, we Cause) the
(Quraish) caravans to set forth safe In winter (to the south), and In summer (to the
north without any fear),
    

J. so let them Worship (Allâh) the Lord of This House (the Ka'bah In Makkah).
       

J. (He) who has fed them against hunger, and has made them safe from fear.
       

J. have You (O Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)) not seen How Your Lord
dealt with the owners of the Elephant? [the elephant army which came from Yemen
under the command of Abrahah Al-Ashram intending to destroy the Ka'bah at Makkah].
     

J. did He not make their plot Go astray?
    

J. and sent against them birds, In flocks,
    

J. striking them with stones of Sijjîl.
   

J. and made them like an empty field of stalks (of which the corn has been eaten up by
cattle).
    

J. woe to Every slanderer and backbiter.
    

J. who has gathered wealth and counted it,
    

J. He thinks that his wealth will make Him Last forever!
     

J. Nay! Verily, He will be thrown into the crushing Fire.
    

J. and what will make You know what the crushing Fire is?
   

J. the Fire of Allâh, kindled,
    

J. which leaps up over the hearts,
   

J. Verily, it shall be closed In on them,
   

J. In pillars stretched forth (i.e. they will be punished In the Fire with pillars, etc.).
         
J. except those who believe (in Islâmic Monotheism) and do righteous good deeds, and
recommend one another to the Truth
  

J. the mutual rivalry for piling up of worldly things diverts you,
   

J. until You visit the graves (i.e. till You die).
   

J. Nay! You shall come to know!
     

J. Nay! if You knew with a sure knowledge (the end result of piling up, You would not
have occupied yourselves In worldly things)

    

J. and again, You shall see it with certainty of sight!
     

J. then, on that day, You shall be asked about the delight (you indulged in, In This world)!
     

J. it is a Day whereon mankind will be like moths scattered about,
    

J. and the mountains will be like carded wool,
    

J. He will live a pleasant life (in Paradise).
  

J. He will have his home In Hawiyah (pit, i.e. Hell).
  

J. by the (steeds) that run, with panting (breath),
  

J. striking sparks of Fire (by their hooves),
  

J. and scouring to the raid at dawn
   

J. and raise the dust In clouds the while,
   

J. Penetrating forthwith as one into the midst (of the foe);
    

J. Verily! man (disbeliever) is ungrateful to his Lord;
    

J. and to that fact He bears witness (by his deeds);
    

J. and Verily, He is violent In the love of wealth.
        

J. knows He not that when the contents of the graves are brought out and poured forth
(all mankind is resurrected).
    

J. and that which is In the breasts (of men) shall be made known.
     

J. Verily, that Day (i.e. the Day of Resurrection) their Lord will be Well-Acquainted with
them (as to their deeds), (and will reward them for their deeds).
    

J. when the earth is shaken with its (Final) earthquake.
   

J. and when the earth throws out its burdens,
    

J. and man will say: "What is the matter with it?"
   

J. that Day it will declare its information (about All what happened over it of good or
evil).
    

J. because Your Lord has inspired it.
      

J. that Day mankind will proceed In scattered groups that they may be shown their deeds.

      

J. so Whosoever does good equal to the weight of an atom (or a small ant), shall see it.
      

J. and Whosoever does evil equal to the weight of an atom (or a small ant), shall see it.
            
J. those who disbelieve from among the people of the Scripture (Jews and Christians) and
among Al-Mushrikûn, were not going to leave (their disbelief) until there came to them
clear evidence.
      

J. a Messenger (Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)) from Allâh, reciting (the
Qur'ân) purified Pages [purified from Al-Bâtil (falsehood, etc.)].
   

J. containing correct and Straight laws from Allâh.
           
J. and the people of the Scripture (Jews and Christians) differed not until after there came
to them clear evidence. (i.e. Prophet Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam) and
whatever was revealed to Him).
             
   

J. and they were commanded not, but that they should Worship Allâh, and Worship none
but Him alone (abstaining from ascribing partners to him), and perform As-Salât
(Iqâmat-as-Salât) and give Zakât: and that is the Right religion.
              
  

J. Verily, those who believe [in the Oneness of Allâh, and In his Messenger Muhammad
(Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)) including All obligations ordered by Islâm] and do
righteous good deeds, they are the best of creatures.
              

        
J. their reward with their Lord is 'Adn (Eden) Paradise (Gardens of Eternity), underneath
which rivers flow, they will abide therein forever, Allâh well-pleased with them, and
they with Him. that is for Him who fears his Lord.
     

J. Verily! we have sent it (this Qur'ân) down In the night of Al-Qadr (Decree)
     

J. and what will make You know what the night of Al-Qadr (Decree) is?
      

J. the night of Al-Qadr (Decree) is better than a thousand months (i.e. worshipping Allâh
In that night is better than worshipping Him a thousand months, i.e. 83 years and 4
months).
         
J. therein descend the angels and the Rûh [Jibrael (Gabriel)] by Allâh's permission with
All Decrees,
     

J. Peace! (all that night, there is peace and goodness from Allâh to his believing slaves)
until the appearance of dawn.
     

J. Read! In the Name of Your Lord, who has created (all that exists),
    

J. has created man from a clot (a piece of thick coagulated blood).
   

J. Read! and Your Lord is the Most Generous,
   

J. who has taught (the writing) by the pen [the first person to write was Prophet Idrees
(Enoch)],
     

J. has taught man that which He knew not.
    

J. Nay! Verily, man does transgress All bounds (in disbelief and evil deed, etc.).
   

J. because He considers himself self-sufficient.
    

J. Surely! unto Your Lord is the return.
101. S. Please! Read the Qur’anic verse which means the following
”have You (O Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)) seen Him (i.e. Abû Jahl) who
prevents”
J.
   
“a slave (Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)) when He prays?”
J.
   
“tell Me, if He (Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam)) is on the guidance (of
Allâh)?”
J.
     
"or enjoins piety?”
J.
   
“ tell Me if He (the disbeliever, Abû Jahl) denies (the truth, i.e. This Qur'ân), and turns
away?”
J.
    
“knows He not that Allâh does see (What He does)?”
J.
     
“Nay! if He (Abû Jahl) ceases not, we will catch Him by the forelock,”
J.
      
“a lying, sinful forelock!”
J.
   
“then, let Him call upon his council (of helpers),”
J.
  

“we will call the guards of Hell (to deal with him)!”
J.
  
“Nay! (O Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa Sallam))! do not obey Him (Abû Jahl). fall
prostrate and draw near to Allâh!”
J.
      
“by the fig, and the olive,”
J.
  
“and by This city of security (Makkah),”
J.
   
“Verily, we created man of the best stature (mould),”
J.
      
“Then we reduced Him to the lowest of the low,”
J.
    
“save those who believe (in Islâmic Monotheism) and do righteous deeds, Then they
shall have a reward without end (Paradise).”
J.
         
“Then what (or who) causes You (O disbelievers) to deny the Recompense (i.e. Day of
Resurrection)?”
J.
    
“is not Allâh the best of judges?”
J.
    
“have we not opened Your breast for You (O Muhammad (Sal-Allaahu 'alayhe Wa
Sallam))?”
J.
    
“and removed from You Your burden,”
J.
   
“which weighed down Your back?”
J.
   
“and raised High Your fame?”
J.
   
123. S. Answer correctly the following question use English

The intermediary whose Qur’an was revealed to Prophet Muhammad?
J. The Angel Gabriel

How many surahs in the Qur'an were revealed to the Prophet Muhammad before
moving to Medina?
J. 86 Surahs

How many surahs in the Qur'an were revealed to the Prophet Muhammad after moving
to Medina?
J. 28 Surahs

Where the prophet Muhammad first received revelation (wahyu)?
J. in cave hira

How many juz and surah in the Qur'an?
J. 30 juz and 114 surahs

Mention two names of the prophet muhammad's companions from 4 Khulafaur-
rasyidin included in the people who first entered Islam!
J. Abu Bakar ash-Shidiq, Usman bin Affan and Ali bin Abi Tthalib

Mention two names of the names of the Qur'an other than the Qur'an and the Book!
J. Differentiator or al-furqan and warning or adz-dzikr

In what time the Qur'an was collected?
J. In the time Abu Bakar as-Shidiq

KANDUNGAN AYAT AL-QUR’AN
1. S. Orang-orang yang berada dalam kesesatan sering kali diperpanjang umurnya oleh Allah
agar mereka selalu bergelimang dengan kesenangan bahkan sewenang-wenang terhadap
orang lain, barulah sadar bahwa dia orang lemah dan tidak berdaya sedikitpun. Bacakan
ayat yang berkaitan dengan hal tersebut!
J.
               
          
( QS. Maryam : 75 )
2. S. Orang-orang kafir, sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka, meskipun
mereka beralasan jika diberi kesempatan sekali lagi hidup di dunia akan berlepas diri
dari sesembahan-sesembahannya, sebagaimana sesembahan-sesembahannya berlepas
diri dari mereka.Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J.
ُ‫ّللا‬ َ ِ‫ين اتَّبَعُوا لَ ْو أَ َّن لَنَا َك َّرةً فَنَتَبَرَّأَ ِم ْنهُ ْم َك َما تَبَ َّر ُءوا ِمنَّا َك َذل‬
َّ ‫ك ي ُِري ِه ُم‬ َ ‫َوقَا َل الَّ ِذ‬
)٧٦١ ‫ار (البقرة‬ ِ َّ‫ين ِم َن الن‬ َ ‫ار ِج‬ِ ‫ت َعلَ ْي ِه ْم َو َما هُ ْم بِ َخ‬ ٍ ‫أَ ْع َمالَهُ ْم َح َس َرا‬
3. S. Untuk menjaga hubungan sosial antaranggota masyarakat maka tidak diperkenankan ada
di antara mereka yang menzalimi orang lain. Allah melarang memakan harta di antara
mereka dengan cara-cara yang bathil. Bacakan potongan ayat tentang larangan tersebut!
J. Al-Baqarah : 188
           
     

4. S. Salah satu yang merusak mentalitas generasi muda dinegara Repuplik Indonesia ini
adalah narkoba, termasuk perjudian dan bebasnya mengkonsumsi minuman terlarang.
Perbuatan terlarang itu mengandung dosa besar lebih dari manfaatnya.
Bacakan ayat Al-Qur’an mengenai hal tersebut.
J.
            
             
   

( QS. Al Baqarah : 219 )
5. S. Banyak kerusakan dinegeri kita akibat dari perbuatan manusia. Oleh karna itu Allah
melarang mebuat kerusakan hal – hal yang sudah baik. Bacakan ayat Al –Qur’an mengenai
larangan merusak.
J.
             
  

(QS. Al-A’raf : 56 )
6. S. Seorang pemimpin harus bisa berlapang dada dan bersikap santun dalam berinteraksi
dengan rakyatnya. Rasulullah saw. senantiasa berlapang dada dan bersikap santun
terhadap orang-orang di sekelilingnya, sebab seandainya beliau berhati kasar maka
niscaya semua orang akan menjauh dari sekelilingnya. Bacakan ayat yang
menggambarkan sikap Rasulullah tersebut!
J. Ali Imran : 159
                

               
 
7. S. Orang-orang miskin, anak yatim, dan orang-orang menderita pada umumnya harus
menjadi perhatian negara dan kita semua. Al-Qur’an menyebut pendusta agama orang
yang mengabaikan anak yatim dan menolak memberi makan fakir miskin. Bacakan ayat
tentang hal tersebut?
J.
            
  

Al-Ma’un: 1-3
8. S. Dalam kehidupan ini tidak ada seorang manusia yang mengetahui segala-galanya. Al-
Qur’an menganjurkan agar bertanya kepada ahlinya jika ada sesuatu yang tak diketahui.
Bacakan ayat yang menjelaskan anjuran tersebut!
J. Al-Nahl: 43, al-Anbiya’: 7
               

              

9. S. Pembangunan harus melibatkan partisifasi seluruh unsur dan komponen masyarakat,

baik kaum pria maupun wanita. Dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa pria dan wanita
beriman dan beramal sholeh akan memperoleh balasannya, yaiti kehidupan yang lebih
baik dan pahala yang lebih baik. Coba bacakan ayat yang menyatakan hal tersebut.
J.
             
 
     
( QS. An-Nahl : 97 )
10. S. Orang-orang kafir terhiasi dengan kehidupan duniawi, mereka memperolok-olok

kehidupan orang-orang yang beriman. Padahal , kelak di Akhirat orang-orang yang
berimanlah yang kehidupannya di atas mereka. Karena Allah SWT akan memberikan
rezeki-Nya kepada siapapun yang Ia kehendaki tanpa perhitungan. Bacakan ayat Al-
Qur’an yang berhubungan dengan hal tersebut!
ْ ‫ُزيِّنَ للَّذينَ َكفَرُوا ْال َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا ويَ ْس َخرُونَ منَ الَّذينَ آمنُوا والَّذينَ اتَّقَوْ ا فَوْ قَهُ ْم يَوْ م‬
J. ِ ‫القيَام‬
ِ َ ِ َ ِ َ َ ِ ِ َ ِ ِ
ٍ ‫ق َم ْن يَ َشا ُء ِب َغي ِْر ِح َسا‬
)٢٧٢ ‫ب (البقرة‬ َّ ‫َو‬
ُ ‫ّللاُ يَرْ ُز‬
11. S. Allah SWT melarang bersumpah dengan mempergunakan nama Allah untuk tidak
mengerjakan yang baik, seperti: demi Allah, saya tidak akan membantu anak yatim, tidak
bertakwa, dan tidak mengadakan ishlah diantara manusia. Ingatlah! Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui. Bacakan ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan hal
tersebut!
J. ‫علِيم‬
ٌ َّ ‫ض ًِ أل ْيمانِ ُك ْم أَ ْن تَ َبرُّ وا وتَتَّقُوا وتُصْ لِحُوا َب ْينَ النَّاس و‬
َ ‫ّللاُ َس ِمي ٌع‬ َ ِ َ َ َ َّ ‫وال تَجْ َعلُوا‬
َ ْ‫ّللا عُر‬ َ َ
)٢٢٢(
12. S. Dalam pola makan, kita diperintah untuk hanya memakan makanan yang halal dan baik,
tidak mengikuti langkah bujuk rayu ajakan Syetan, karena sesungguhnya Syetan adalah
musuh nyata bagi kita. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!

J.
              
  

13. S. Harta yang kita belanjakan atau berjanji akan melakukan sesuatu kebaktian terhadap
Allah SWT untuk mendekatkan diri kepada-Nya baik dengan syarat ataupun tidak, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Ketika kita tidak membelanjakan harta di jalan
Allah ataau kita tidak menepati janji maka termasuk orang zhalim. Tidak ada seorang
penolongpun bagi orang yang berbuat dzhalim. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
pristiwa tersebut!
J. )٢١٢( ‫صار‬ َ ‫ّللا َي ْعلَمهُ وما للظَّالمينَ م ْن أَ ْن‬
ٍ ِ ِِ ِ َ ََّ ‫وما أَ ْنفَ ْقتُ ْم م ْن نَفَقَ ٍ ِ أَوْ نَ َذرْ تُ ْم م ْن نَ ْذر فَإ َّن‬
ُ َ ِ ٍ ِ ِ َ َ
14. S. Persoalan riba adalah salah satu persoalan yang serius dilarang oleh Allah SWT. Maka
pelaku riba hendaklah segera bertaubat karena jika tidak bertaubat maka akan diperangi
Allah dan Rasul-Nya. Tapi jika bertaubat maka pokok hartanya boleh dimiliki. Ia tidak
berbuat penganiayaan maka ia tidak akan teraniaya. Bacakan ayat Al-Qur’an yang
menjelaskan hal tersebut!
ْ َ‫ّللاِ و َرسُولِ ِه وإ ْن تُ ْبتُ ْم فَلَ ُك ْم ُر ُءوسُ أَ ْموالِ ُك ْم ال ت‬
J. َ‫ظلِمون‬
ُ َ َِ َ ٍ ْ‫فَإ ْن لَ ْم تَ ْف َعلُوا فَأْ َذنُوا ب َحر‬
َّ َ‫ب ِمن‬ ِ ِ
َ ْ ُ
)٢١٢( َ‫َوال تظل ُمون‬
15. S. Manusia yang lebih baik adalah orang yang tidak tertipu dengan perhiasan duniawi.
Karena, itu kamuflase belaka dan ada yang lebih baik dari perhiasan duniawi, yaitu kekal
di dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, istri-istri yang suci, dan
mendapatkan ridha Allah. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J. َ‫خالدين‬
ِِ ِ ِ ِ ٌ َّ‫قُلْ أَ ُؤنَبِّئُ ُك ْم ب َخيْر م ْن َذل ُك ْم للَّذينَ اتَّقَوْ ا ع ْن َد َربِّه ْم َجن‬
َ ‫ات تَجْ ري م ْن تَحْ تهَا األ ْنهَا ُر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
ْ
)٧١( ‫صي ٌر بِال ِعبَا ِد‬ َّ َّ
ِ َ‫ّللا َوّللاُ ب‬ ٌ ‫فِيهَا َوأَ ْز َوا ٌج ُمطَهَّ َرةٌ َو ِرضْ َو‬
ِ َ‫ان ِمن‬
16. S. Allah menciptakan apa yang ia kehendaki, ketika Ia berkehendak menciptakan sesuatu
maka cukukp dengan berkata “adalah/ kun” maka sesuatu itu akan ada. Termasuk
didalamnya jawaban terhadap Siti Maryam yang diberikan kabar gembira akan memilki
seorang anak, sedangkan tidak satupun pria yang “bersentuhan” dengan beliau. Bacakan
ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J.
                 
       

17. S. Sebaik apapun ahlul kitab tetap kita harus waspada. Karena diantara ahlul kitab terdapat
suatu golongan yang mendoktrin kepura-puraan untuk mengimani Al-Qur’an di siang hari
dan mengingkarinya di sore hari, agar mereka tetap kembali kepada agamanya. Bacakan
J.
            
    

18. S. Tidak seorang pun nabi yang Allah turunkan, memberi perintah kepada umatnya agar
menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Karena, tidak ada kepatutan bagi
seseorang mengajak umatnya terhadap kekafiran setelah mereka masuk Islam. Bacakan
J.
             

19. S. Pengulang-ulangan taubat yang dilakukan orang-orang kafir setelah mereka beriman
(masuk Islam), dengan cara kembali lagi terhadap kekafirannya bahkan bertambah kuat
kekafirannya tersebut, tidaklah akan diterima Allah, mereka benar-benar orang sesat.
Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!

J.
             

20. S. Umat Islam janganlah mudah dipeta konflikkan oleh musuh-musuh Islam. Al-Qur’an
melarang kita agar kita tidak menjadi seperti orang-orang yang terpecah belah dan
berselisih setelah datang keterangan yang jelas pada mereka. Bacakan ayat Al-Qur’an
yang menjelaskan pristiwa tersebut!
J.
             
 
21. S. Nabi Muhammad SAW pernah berdoa kepada Allah agar menyelamatkan sebagian
pemuka-pemuka musyrikin dan membinasakan sebagian lainnya, akan tetapi Allah
menjelaskan bahwa dalam urusan mereka tidak boleh campur tangan atau Allah
menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu
orang-orang yang zalim. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J.
            
22. S. Untuk memperoleh tiket ke Surga haruslah bersungguh-sungguh dan bersabar. Karena,
Allah SWT memperingatkan bahwa janganlah kita mengira akan masuk Surga sebelum
benar-benar diketahui Allah dalam kesungguh-sunguhan dan kesabaran. Allah diketahui
J.
             
23. S. Keburukan yang menimpa umat manusia itu disebabkan kesalahan-kesalahannya. Hal ini
terjadi ketika umat Islam mengalami kekalahan di perang Uhud, dan umat Islam
bertanya-tanya “darimana datangnya kekalahan ini”, kemudian Rasulullah diperintahkan
untuk mengatakan “dari kesalahanmu”. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal
tersebut!
J.
                 
    

24. S. Janganlah sekali-kali kita mengira, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang
telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum
mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, padahal
bagi mereka siksa yang pedih. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J.
             
       

25. S. Orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah kelak akan dimasukkan ke dalam
Neraka, ketika kulit-kulit mereka terkelupas maka Allah menggantinya dengan kulit baru,
agar mereka merasakan pedihnya siksaan Allah. Bacakan ayat Al-Qur’an yang
J.
           
         

26. S. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, sedangkan orang-orang yang kafir
berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena
Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. Bacakan ayat Al-Qur’an yang
J.
             

        
27. S. Kebiasaan Orang-orang munafik selalu berkata: "Kewajiban Kami hanyalah taat" ketika
mereka berhadapan dengan Rasulullah. Tetapi ketika mereka di belakang, sebahagian dari
mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka
katakan tadi. Allah mencatat siasat yang mereka atur di malam hari itu, lalu Allah
memerintahkan kepada Rasulullah agar berpaling dari mereka dan senantiasa bertawakal
kepada Allah, cukuplah Allah menjadi Pelindung. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
hal tersebut!
J.
              
            
28. S. Doa dan ikhtiar haruslah berjalan linier. Orang-orang yang berdoa agar mendapatkan
ampunan Allaah dan perlindungan-Nya dari siksaan neraka, harus sesuai dengan
perbuatannya. Yaitu, senantiasa bersabar, jujur, patuh, membelanjakan hartanya di Jalan
Allah dan memohon ampunan di waktu sahur. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
hal tersebut!
J.
            
     

29. S. Orang Islam dilarang memiliki sifat munafik dengan menjadikan orang-orang kafir
sebagai teman-teman penolongnya, terlebih untuk mencari kekuatan di sisi mereka.
Karena orang-orang munafik akan mendapat kabar gembira, yaitu akan mendapatkan
siksaan yang pedih. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J.
            
         
30. S. Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang melampaui batas, seperti mengharamkan
untuk dirinya makanan-makanan yang halal termasuk mengharamkan kehalalan
menggauli istrinya dengan alasan agar fokus beribadah. Hal ini pernah terjadi pada
segolongan para sahabat Nabi yang menginginkan fokus beribadah seperti fokusnya para
pendeta dan rahib-rahib nasrani dalam beribadah, hingga mereka ingin mengebiri diri
sendiri dan mengharamkan makanan dan minuman yang halal. Bacakan ayat Al-Quran
yang menjelaskan hal tersebut!
J. َ‫حبُّ ۡٱلم ۡعتَ ِدين‬
ُ َ ِ ََّٰٓ ‫ٱّللُ لَ ُكمۡ و َال تَ ۡعتَ ُدو ْۚ ْا إ َّن‬
ِ ُ‫ٱّلل َال ي‬ َ َّ ‫ت مآَٰ أَ َح َّل‬
َ ُ ْ ُ‫يََٰٓأَيُّهَاٱلَّ ِذينَ ءامن‬
ْ ‫وا َال تُ َحرِّ م‬
ِ َ‫وا طَيِّب‬ َ َ
٨٨,‫سورة المائدة‬٧٧ َ‫ي أَنتُم بِ ِهۦ ُم ۡؤ ِمنُون‬
َٰٓ ‫واٱللَّهَٱلَّ ِذ‬ ْۚ
ْ ُ‫طيِّبا ا َوٱتَّق‬ ْ ُ‫ َو ُكل‬٧١
َّ ‫وا ِم َّما َر َزقَ ُك ُم‬
َ ‫ٱّللُ َحلَ اٗل‬
٨٨-
31. S. Sekuat apapun rekayasa dan tipu muslihat yang dilakukan musuh-musuh Allah niscaya
akan kalah dan kebenaran akan nampak nyata. Hal ini terjadi pada pakar-pakar sihir
sebagai kroni-kroni Fir’aun. Mereka merekayasa manusia dengan tipuan-tipuan sihirnya.
Dan Allah menghancurkan tipuan mereka dengan memberi wahyu kepada nabi Musa
agar membantingkan tongkatnya. Bacakan ayat Al-Quran yang sesuai dengan makna
redaksi tersebut!
J. ‫عظيم‬َ ‫ٱستَ ۡرهَبُوهُمۡ و َجآَٰ ُءو بس ۡحر‬
ٖ ِ ٍ ِ ِ َ َ ِ َٰٓ ْ ْۖ ُ‫قَا َل أَ ۡلق‬
ۡ ‫وا فَلَمآَٰ أَ ۡلقَ ۡو ْا َس َحرُو ْا أَ ۡعيُنَ ٱلنَّاس و‬
َّ
ۡ ۡ ۡ ْۖ ۡ
ُ
‫فَ َوقَ َع ٱل َح ُّق‬٧٧١ َ‫ف َما يَأفِكون‬ َ
ُ َ‫ك فَإِذا ِه َي تَلق‬
َ ‫صا‬ ِ ‫ َوأَ ۡو َح ۡينَا إِلى ُمو َسى أن أل‬٧٧٦١
َ ‫ق َع‬ َ ۡ َ َٰٓ َ َٰٓ
]١١٨-١١١,‫[ سورة األعراف‬٧٧٧ َ‫وا يَ ۡع َملُون‬ ْ ُ‫َوبَطَ َل َما َكان‬
32. S. Allah SWT telah menjamin memberikan kemenangan atau kesuksesan yang besar
terhadap orang-orang yang pertama kali masuk Islam (as-sabiqun al-awwalun) baik dari
golongan Muhajirin maupun Anshar bahkan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik. Bahwa Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha, dan Allah SWT telah
menyiapkan syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, mereka kekal di
dalamnya. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!

J. ۡ‫ٱّللُ ع َۡنهُم‬
َّ ‫ض َي‬ ِ ‫ار َوٱلَّ ِذينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإ ِ ۡح َس ٖن َّر‬ ِ ‫ص‬ َ ‫َوٱل َّسبِقُونَ ۡٱألَ َّولُونَ ِمنَ ۡٱل ُمهَ ِج ِرينَ َو ۡٱألَن‬
‫ك ۡٱلفَ ۡو ُز ۡٱل َع ِظي ُم‬َ ِ‫ٱأل ۡن َه ُر َخلِ ِدينَ فِيهَآَٰ أَبَ اد ْۚا َذل‬
َ ۡ ‫ت تَ ۡج ِري تَ ۡحتَهَا‬ٖ َّ‫ُوا ع َۡنهُ َوأَ َع َّد لَهُمۡ َجن‬
ْ ‫َو َرض‬
]١١١,ِ ‫[ سورة التوب‬٧٢٢
33. S. Tidak ada bahasa “terlambat” bagi orang yang terjerumus dalam dunia narkoba dan
perjudian agar bertaubat kepada Allah SWT, kerena Makanan dan minuman yang telah
dikonsumsi dari jenis-jenis narkoba ataupun dari hasil perjudian dimaafkan oleh Allah
SWT jika mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh,
kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa
dan berbuat kebajikan. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
ْ ُ‫وا و َعمل‬
J. ‫وا‬
ِ َ ْ ُ‫وا َّوءامن‬
َ َ ْ َ‫اح فيما طَعمو ْا إ َذا ما ٱتَّق‬
َ ِ َٰٓ ُ ِ َ ٞ َ‫صل َحت ُجن‬ ْ ُ‫وا و َعمل‬
َّ ‫وا ٱل‬ ْ ُ‫س َعلَى ٱلَّذينَ ءامن‬
ِ ِ ِ َ ‫لَ ۡي‬
ِ َ َ َ ِ
ۡ َّ ‫َو‬ ْۚ ُ ۡ َ ْ َ َّ ُ ْ ُ
ْ‫وا‬ ْ َ‫ٱتَّق‬
‫[ سورة‬٢٩ َ‫ٱّللُ يُ ِحبُّ ٱل ُم ۡح ِسنِين‬ ‫وا َّو َءا َمنوا ث َّم ٱتقوا َّوأح َسن‬ ‫ت ثُ َّم‬ َّ ‫ٱل‬
ِ ‫صلِ َح‬
]٣٩,‫المائدة‬
34. S. Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah adalah yang tidak memperhatikan
kerajaan langit dan bumi serta segala sesuatu yang diciptakan Allah.Padahal bisa saja
kebinasaan mereka telah dekat. Lalu kepada berita manakah mereka akan beriman
sesudah Al Quran itu?. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
ُ َ‫ٱّللُ من َش ۡيء وأَ ۡن َع َس َٰٓى أَن ي‬
J. َ‫كون‬
َ ٖ َّ ‫ق‬
َِ َ‫ُوا في ملَ ُكوت ٱل َّسموت و ۡٱألَ ۡرض وما َخل‬
َ َ ِ َ ِ ََ ْ ‫أَولَمۡ يَنظُر‬
ِ َ ِ َ
]١٨١,‫[ سورة األعراف‬٧٧١ َ‫ث بَ ۡع َدهۥُ ي ُۡؤ ِمنُون‬ِۢ
ِ ‫ي َح ِدي‬ َ ْۖ َ
ِّ ‫ب أ َجلُهُمۡ فَبِأ‬ ۡ
َ ‫قَ ِد ٱقتَ َر‬
35. S. Tidak boleh bagi orang-orang yang beriman terlebih seorang nabi memohonkan
ampunan untuk orang-orang yang yang menyekutukan Allah, meskipun mereka termasuk
kerabat dekatnya, jika telah nyata mereka itu penghuni neraka. Bacakan ayat yang
berkenaan dengan hal tersebut!
J. ‫ُوا ل ۡلم ۡشركينَ ولَ ۡو َكانُو ْا أُوْ لي قُ ۡر َبى م ِۢن بَ ۡعد‬
ِ ِ ِ َٰٓ ْ ‫ما َكانَ للنَّبي وٱلَّذينَ ءامنُو ْا أَن يَ ۡستَ ۡغفر‬
َ ِِ ُ ِ ِ َٰٓ َ َ ِ َ ِّ ِ ِ َ
ۡ ۡ َ َّ َ َ
]١١٩,ِ ‫[ سورة التوب‬٧٧٩ ‫َما تَبَيَّنَ لهُمۡ أنهُمۡ أص َحبُ ٱل َج ِح ِيم‬
36. S. Sebagai umat Nabi Muhammad Saw. Hendaklah kita senantiasa mengimani dan
mentaatinya. karena pada suatu hari Allah akan mengumpulkan seluruh rasul-rasul-Nya
dan akan bertanya kepada mereka “apa jawaban umatmu terhadap seruanmu?”. Para
rasul-rasul Allah akan menjawab “kami tidak tahu, sesungguhnya Engkau mengetahui
segala yang ghaib.Bacakan ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan hal tersebut!
J. ٧٢٢ ‫نت عَلَّم ۡٱل ُغيُوب‬
ِ َ َّ‫وا َال ع ۡلم لَنَ ْۖآَٰ إن‬
َ َ‫ك أ‬ ُ ْ ُ‫ٱّللُ ٱلرُّ ُس َل فَيَقُو ُل ما َذآَٰ أُج ۡبتُمۡ ْۖ قَال‬
ِ َ ِ ِ َ َّ ‫يَ ۡوم يَ ۡجم ُع‬١ َ َ
]١١٣,‫[سورة المائدة‬
37. S. Allah Swt. akan menurunkan azab-Nya yang pedih terhadap orang-orang yang melupakan
peringatan yang disampaikan oleh rasul-rasulAllah agar mereka tidak berbuat jahat.
Sedangkan para rasul Allah akan diselamatkan dari azab tersebut. Bacakan ayat al-Qur’an
yang berkenaan dengan hal ini!
J. ‫يس‬
ِ ْ ‫ُوا ب َِٰٓهۦ أَن َج ۡينَا ٱلَّ ِذينَ َي ۡن َه ۡونَ عَن ٱلسُّو ِء وأَ َخ ۡذنَا ٱلَّ ِذينَ ظَلَم‬
ِ ِۢ ‫وا ب َع َذا‬
ِۢ َِ‫ب ب‬ ِ ُ َ َٰٓ ِ ِ َ ْ ‫ُوا ما ُذ ِّكر‬
ْ ‫فَلَ َّما نَس‬
]١١١,‫[ سورة األعراف‬٧٦١ َ‫وا يَ ۡف ُسقون‬
ُ ْ ُ‫بِ َما َكان‬
38. S. Dewasa ini banyak manusia yang menganggap kitab Al-Qur’an sebagai buku dongeng,
ajarannya penuh dengan cerita fiktif. Padahal yang sesungguhnya hati, telinga dan mata
mereka masih tertutup, hendaklah mereka takut tatkala Allah menetapkan tertutup pada
hati, telinga dan mata mereka. Tudingan ini pernah terlontarkan dari orang-orang kafir
kepada nabi Muhammad dan menyatakan bahwa "Al-Quran ini tidak lain hanyalah
dongengan orang-orang dahulu". Mereka tidak bisa beriman lantaran hati, telinga dan
mata mereka telah tertutup, hingga tidak mampu melihat kebenaran ayat-ayat Allah.
َ َ‫ك و َج َع ۡلنَا َعلَى قُلُوبهمۡ أَ ِكنَّ ًِ أَن يَ ۡفقَهُوه وفِي ءا َذانِهمۡ و ۡق ار ْۚا وإن ي‬
J. ‫ر ۡو ْا‬
َِ َ ِ َ َٰٓ َ ُ ِِ َ ْۖ ‫و ِم ۡنهُم َّمن يَ ۡستَ ِم ُع إلَ ۡي‬
َ ِ َ
‫ال أَ َس ِطي ُر‬
َٰٓ َّ ِ‫ك يَقُو ُل ٱلَّ ِذينَ َكفَر َُٰٓو ْا إِ ۡن هَ َذآَٰ إ‬
َ َ‫ك يُ َج ِدلُون‬ ْۖ
َ ‫وا بِهَا َحتَّ َٰٓى إِ َذا َجآَٰ ُءو‬ْ ُ‫ُك َّل َءايَ ٖ ِ َّال ي ُۡؤ ِمن‬
]٥١,‫[ سورة األنعام‬٢١ َ‫ۡٱألَ َّولِين‬
39. S. Orang-orang kafir tidak sungkan dalam menggelontorkan dana yang besar untuk
menutup jalan Allah. Namun usaha tersebut akan menjadi penyesalan belaka, karena
mereka akan mengenyam kekalahan dan pada akhirnya akan dikumpulkan di neraka
Jahanam. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!

J. ْۚ َّ ‫يل‬
ُ ‫ٱّللِ فَ َسيُنفِقُونَهَا ثُ َّم تَ ُك‬
‫ون َعلَ ۡي ِهمۡ َح ۡس َر اة‬ ْ ‫ص ُّد‬
ِ ‫وا عَن َس ِب‬ ُ َ‫ُوا يُنفِقُونَ أَمۡ َولَهُمۡ لِي‬
ْ ‫إِ َّن ٱلَّ ِذينَ َكفَر‬
]٩١,‫[ سورة األنفال‬٩٦ َ‫ُونَ َوٱلَّ ِذينَ َكفَر َُٰٓو ْا إِلَى َجهَنَّ َم ي ُۡح َشرُون‬ َۗ ‫ثُ َّم ي ُۡغلَب‬
40. S. Hati orang yang beriman akan tergetar ketika mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Hal yang sama terjadi pada orang-orang Nasrani diantaranya raja an-Najasyi dan kawan-
kawannya yang bercucuran air mata ketika mendengar kebenaran Al-Qur’an yang
dibacakan oleh Ja’far ibn Abi Thalib. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan pristiwa
tersebut!
J.
             
                 
(                  
) ٣٤١ ‫البقرة‬
41. S. Berbagai cobaan dan ujian yang melanda suatu negeri, tak lain agar penduduknya
merendahkan diri dan tunduk patuh kepada Allah. Sebagaimana Tidak satupun nabi-nabi
yang didustakan oleh kaumnya, melainkan Allah menimpakan kesempitan dan
kesengsaraan. Lalu Allah mereparasi keadaan buruk menjadi baik karena mereka sadar
dan patuh. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J. َّ ‫ال أَ َخ ۡذنَآَٰ أَ ۡهلَهَا ب ۡٱل َب ۡأ َسآَٰء وٱل‬
َّ ‫ض َّرآَٰء لَ َعلَّهُمۡ َي‬
َ‫ض َّر ُعون‬ ِ َ ِ ِ َٰٓ َّ ‫ومآَٰ أَ ۡر َس ۡلنَا في قَ ۡريَ ِ من نَّبي إ‬
ِ ٍّ ِ ِّ ٖ ِ َ َ
‫ض َّرآَٰ ُء َوٱل َّس َّرآَٰ ُء‬ ۡ ْ ُ ْ ۡ ۡ ُ
َّ ‫ ث َّم بَ َّدلنَا َم َكانَ ٱل َّسيِّئَ ِ ِ ٱل َح َسنَ َِ َحتَّى َعفَوا َّوقَالوا قَد َمسَّ َءابَآَٰ َءنَا ٱل‬٢٢
]٣١-٣٩,‫[ سورة األعراف‬٢١ َ‫فَأ َ َخ ۡذنَهُم بَ ۡغتَ ا ِ َوهُمۡ َال يَ ۡش ُعرُون‬
42. S. Perilaku orang-orang munafik diantaranya banyak mengemukakan alasan-alasan
ketidak-ikutsertaan mereka dalam berperang di jalan Allah. Namun Allah SWT
membongkar kebohongan-kebohongan mereka dengan menurunkan wahyu agar tidak
mempercayai mereka dan kelak mereka akan dikembalikan kepada Allah. Bacakan ayat
Al-Qur’an yang berkenaan dengan hal tersebut!
J. ْۚۡ‫ٱّللُ م ۡن أَ ۡخبَار ُكم‬
ِ ِ ِْ ‫يَ ۡعتَذرُونَ إلَ ۡي ُكمۡ إ َذا َر َج ۡعتُمۡ إلَ ۡيهمْۡۚ قُل َّال تَ ۡعتَذر‬
َّ ‫ُوا لَن ُّن ۡؤمنَ لَ ُكمۡ قَ ۡد نَبَّأَنَا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ‫ب َوٱل َّشهَ َد ِة فَيُنَبِّئُ ُكم بِ َما ُكنتُمۡ تَ ۡع َملُون‬ ۡ َّ ‫َو َسيَ َرى‬
ِ ‫ٱّللُ َع َملَ ُكمۡ َو َرسُولُهۥُ ثُ َّم تُ َر ُّدونَ إِلَى َعلِ ِم ٱل َغ ۡي‬
]٣٩,ِ ‫[ سورة التوب‬٢٢
43. S. Akal pikiran adalah anugerah Allah SWT yang besar terhadap manusia, untuk meraih
kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Namun musuhnya Syaithan ‘alaihi la’natullah
meracuni akal pikiran manusia dengan arak dan judi agar mereka terjerumus dalam
kebencian dan permusuhan serta terhalangi dari dzikir dan shalat. Bacakan ayat Al-
Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J. (QS. Al-Baqarah 177)
ُ ‫ضآَٰ َء فِي ۡٱل َخمۡ ِر َو ۡٱل َم ۡي ِس ِر َو َي‬
‫ص َّد ُكمۡ عَن‬ َ ‫ط ُن أَن يُوقِ َع بَ ۡينَ ُك ُم ۡٱل َع َد َوةَ َو ۡٱلبَ ۡغ‬
َ ‫إِنَّ َما ي ُِري ُد ٱل َّش ۡي‬
]٣١,‫[ سورة المائدة‬٢٧ َ‫صلَو ْۖ ِة فَهَ ۡل أَنتُم ُّمنتَهُون‬ َّ ‫ِذ ۡك ِر‬
َّ ‫ٱّللِ َو َع ِن ٱل‬
44. S. Manusia sejak zaman azali telah mengakui Allah SWT sebagai Tuhannya. Akan tetapi
manusia mengingkari pengakuan tersebut dengan alasan bahwa mereka adalah generasi
baru (generasi setelah nenek moyangnya). Nenek moyangnya-lah yang menyekutukan
Allah, apakah Allah akan membinasakan mereka dikarenakan perbuatan orang-orang
yang sesat dahulu. Bacakan ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ك ءابَآَٰ ُؤنَا ِمن قَ ۡب ُل و ُكنَّا ُذ ِّري اَّ ِ م ِۢن َب ۡع ِد ِهمۡ ْۖ أَفَتُ ۡهلِ ُكنَا بما فَ َع َل ۡٱلم ۡب‬
J. َ‫طلُون‬
ُ َِ ِّ َ َ َ ‫أَ ۡو تَقُولُو ْا إنَّمآَٰ أَ ۡش َر‬
َ ِ َٰٓ
]١٨٩,‫[ سورة األعراف‬٧١٩
45. S. Pentingnya ilmu pengetahuan agama (tafaqquh fi al-din) sampai-sampai Nabi
Muhammad Saw tidak memberangkatkan seluruh umat Islam dalam medan perang. Akan
tetapi memerintahkan kepada sekelompok umatnya agar bertafaqquh fi al-din, agar kelak
sekembalinya mereka akan mengingatkan kepada masyarakatnya supaya dapat menjaga
diri. Bacakan ayat yang berkenaan dengan hal tersebut!
ْ ‫ ِ لِّيَتَفَقَّه‬ٞ َ‫ُوا َكآَٰفَّ اْۚ ِ فَلَ ۡو َال نَفَ َر من ُكلِّ ف ۡرقَ ِ م ۡنهُمۡ طَآَٰئف‬
J. ‫ُوا في‬
ِ ِ ِّ ٖ ِ ِ ْ ‫وما َكانَ ۡٱلم ۡؤمنُونَ ليَنفر‬١
ِ ِ ِ ُ َ َ

]١٥٥,ِ ‫[ سورة التوب‬٧٢٢ َ‫ُوا قَ ۡو َمهُمۡ إِ َذا َر َجع َُٰٓو ْا إِلَ ۡي ِهمۡ لَ َعلَّهُمۡ يَ ۡح َذرُون‬
ْ ‫ٱلدِّي ِن َولِيُن ِذر‬
46. S. Sebagai orang yang beriman hendaklah kita menjaga diri agar senantiasa beramal sholeh.
Jika kita telah mendapatkan petunjuk tidaklah ada orang sesat yang dapat membahyakan
diri kita. Hanya kepada Allah kita akan kembali lalu Allah menceritakan tentang apa yang
kita perbuat. Bacakan ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan hal tersebut!
ِ َّ ‫ٱهتَد َۡيتُمْۡۚ إلَى‬
َ ۡ‫ٱّلل م ۡرج ُع ُكم‬
J. ‫جميعا ا‬
ِ َ ِ ِ ۡ ‫ض َّل إ َذا‬ ِ َّ ْ ُ‫يََٰٓأَيُّهَا ٱلَّذينَ ءامن‬
َ ‫وا َعلَ ۡي ُكمۡ أَنفُ َس ُكمۡ ْۖ َال يَضُرُّ ُكم من‬َ َ ِ
]١١١,‫[ سورة المائدة‬٧٢١ َ‫فَيُنَ ِّبئُ ُكم ِب َما ُكنتُمۡ تَ ۡع َملُون‬
47. S. Tidak ada satu kaum pun yang dihancurkan atau disiksa melainkan Allah mengutus rasul-
rasul-Nya kepada mereka. Ketika mereka bertanya : "Mengapa kamu menasehati kaum
yang Allah akan membinasakan mereka atau menyiksa mereka dengan siksa yang amat
keras?". Para rasul-rasul Allah pun menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas
tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa. Bacakan ayat al-Qur’an
yang berkenaan dengan hal tersebut!
J. ‫رةً إلَى‬
ِ ْ ُ‫ٱّللُ م ۡهلِ ُكهُمۡ أَ ۡو م َع ِّذبُهُمۡ َع َذابا ا َش ِد ايد ْۖا قَال‬
َ ‫وا م ۡع ِذ‬َ ُ ُ ً َّ ‫ ِ م ۡنهُمۡ لِم تَ ِعظُونَ قَ ۡوما‬ٞ ‫وإ ۡذ قَالَ ۡت أ ُ َّم‬
َ ِّ َِ
ُ َّ َّ َ ُ
]١١٩,‫[ سورة األعراف‬٧٦٢ َ‫َربِّكمۡ َول َعلهُمۡ يَتقون‬
48. S. Allah Swt. tidak mengutus satu rasul pun di muka bumi melainkan agar menyampaikan
dan mengajak kepada umatnya bertauhid (mengesakan-Nya). Oleh karena itu kelak di
Akhirat Allah akan mempertanyakan kepada nabi Isa As. terkait umatnya yang
mempertuhannya bersama ibunya. Nabi Isa pun menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah
patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak
mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
perkara yang ghaib-ghaib". Bacakan ayat al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫ال‬
ِ ِ ِ َ ِّ َ َ ‫نت قُ ۡل‬
ْۖ َّ ‫ت لِلنَّاس ٱتَّ ِخ ُذونِي وأُمي إلَهَ ۡين ِمن ُدون‬
َ َ‫ٱّللِ ق‬ ِ ْۚ َّ ‫وإ ۡذ قَا َل‬
َ َ‫ٱّللُ يَ ِعي َسى ۡٱبنَ م ۡريَم ءأ‬
َ َ َ َِ
ۡ ۡ
‫نت قُلتُهۥُ فَقَ ۡد َعلِمۡ تَ ْۚهۥُ تَ ۡعلَ ُم َما فِي نَف ِسي‬
ُ ‫ق إِن ُك‬
ٍّ ‫س لِي ِب َح‬ َ َ
َ ‫ون لِ َٰٓي أ ۡن أقُو َل َما لَ ۡي‬ ُ ‫ك َما يَ ُك‬ َ َ‫س ُۡب َحن‬
]١١١,‫[ سورة المائدة‬٧٧٦ ‫ب‬ ِ ‫نت عَلَّ ُم ۡٱل ُغيُو‬
َ َ‫ك إِنَّكَ أ‬ َ ْۚ ‫ال أَ ۡعلَ ُم َما فِي نَ ۡف ِس‬
َٰٓ َ ‫َو‬
49. S. Sebagai orang yang beriman, janganlah kita sombong di muka bumi ini, karena
kesombongan dapat memalingkan dari kebenaran, jika melihat kebesaran ayat-ayat Allah
tidak akan beriman, tidak menempuh kebenaran meskipun terbentang luas jalan
kebenaran, bahkan menjadikan jalan kesesatan sebagai jalan yang ditempuh. Bacakan
ayat yang berhubungan dengan hal tersebut!
J. ‫ق َوإِن يَ َر ۡو ْا ُك َّل َءايَ ٖ ِ َّال‬ ِّ ‫ض ِب َغ ۡي ِر ۡٱل َح‬ ۡ

ِ ‫ف ع َۡن َءايَتِ َي ٱلَّ ِذينَ َيتَ َكبَّرُونَ فِي ٱألَ ۡر‬ ُ ‫ص ِر‬ ۡ َ ‫َسأ‬
ْۚ ‫يل ۡٱل َغ ِّي يَتَّ ِخ ُذوهُ َس ِب ا‬
‫يٗل‬ َ ‫وا بِهَا َوإِن يَ َر ۡو ْا َس ِبي َل ٱلرُّ ۡش ِد َال يَتَّ ِخ ُذوهُ َسبِ ايٗل َوإِن يَ َر ۡو ْا َس ِب‬ ْ ُ‫ي ُۡؤ ِمن‬
]١٩١,‫[ سورة األعراف‬٧٢٦ َ‫وا ع َۡنهَا َٰفِلِين‬ ْ ُ‫ُوا بَِايَتِنَا َو َكان‬
ْ ‫ك بِأَنَّهُمۡ َك َّذب‬َ ِ‫َذل‬
50. S. Orang yang berbuat dosa bahkan dosa syirik (mempersekutukan Allah) sekalipun akan
diampuni manakala memeluk agama Islam, memohon ampun kepada Allah dan
bertaubat kepada-Nya. Sebagai balasannya, Allah akan memberi kenikmatan yang baik
(terus menerus) sampai pada waktu yang telah ditentukan (waktu kematian) dan akan
memberikan kelebihan atas ketaatannya baik di dunia maupun di akhirat. Akan tetapi
jika ia tetap berpaling (tidak memeluk agama Islam) maka akan mendapat siksaan di
akhirat. Bacakan ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan hal tersebut!
J. ‫ل ِذي‬َّ ‫ت ُك‬ َ ُّ ٖ ِ َ ِ َٰٓ ْ ‫ٱستَ ۡغ ِفر‬
ِ ‫ُوا َربَّ ُكمۡ ثُ َّم تُوبُو ْا إلَ ۡي ِه يُمتِّ ۡع ُكم َّمتَعًا َح َسنًا إلَ َٰٓى أَ َجل م َس امى وي ُۡؤ‬
ِ َ ۡ ‫وأَن‬
ٍ ‫اب يَ ۡو ٖم َك ِب‬
]٩,‫[ سورة هود‬٩ ‫ير‬ َ ُ ۡ َ
َ ‫اف َعليكمۡ َعذ‬ َ ِّ َ ْ َّ ْۖ َ ۡ َ
ُ ‫ض ٖل فضلهۥ ُ َوإِن تَ َول ۡوا فإِن َٰٓي أ َخ‬ ۡ َ‫ف‬
51. S. Apabila setiap warganegara meneladani Rasulullah saw dalam bersikap dan berperilaku
maka dunia ini akan damai. Bacakan potongan ayat yang menyatakan bahwa Rasulullah
saw adalah teladan!
J. Al-Ahzab : 21
               

 
52. S. Menghemat sumber-sumber energi merupakan kewajiban kita bersama, karena bukan hanya milik kita
tetapi juga milik anak cucu kita di masa depan. Orang yang tidak mematikan lampu dan alat elektronik
pada saat tak digunakan termasuk mubazir. Bacakan potongan ayat yang melarang manusia berbuat
tabzir!
J.
            
        

Al-Isra’: 26-27
53. S. Kita sebagai warga negara yang beragama Islam dituntut untuk menguasai berbagai
cabang ilmu pengetahuan, seperti matematika, fisika, biologi, sosiologi, ekonomi,dan
lain-lain. Dalam hal ini al Qur’anm mengisyaratkan agar manusia bekerja sesuai
dengan keahlian, bakat dan minat masing-masing.
Bacakan ayat al Qur’an yang menunjukkan hal tersebut
J. QS. Al-Isra’ : 84
           
54. S. Sesuai dengan sunnatullah sikap manusia berbeda-beda. Di antaranya ada yang berikrar
kepada Allah jika mereka diberi karunia oleh Allah, akan bersedekah dan menjadi
orang soleh. Namun ketika Allah memberikan karunia kepada mereka justru mereka
kikir dan berpaling bahkan menolak kebenaran. Dengan sebab demikian timbullah sifat
munafiq pada hati mereka, karena memungkiri ikrar mereka bahkan mereka menjadi
pendusta.
J. QS. At-Taubah 75-77
             
            
            
55. S. Sebelum mengajak orang lain untuk berbuat baik, maka mulailah dari diri sendiri dan
para kerabat yang dekat, kita pun dituntut untuk berlemah lembut terhadap sesama
mu’min, tetapi apabila mereka menghianati kita, katakan saja pada mereka bahwa aku
tidak bertanggungjawab terhadap apa yang kamu lakukan.
Sebutkan ayat al Qur’an yang menyatakan hal demikian
J. QS. Asy-Syu’ara : 214 – 216
         
        

56. S. Bangsa dan Negara ini membutuhkan orang-orang yang selalu mengajak kepada
kebaikan dan ia melaksanakan kebaikan itu. Tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan,
maka tolaklah kejahatan itu dengan cara-cara yang baik agar orang-orang yang
memusuhimu menjadi teman yang sangat setia.
Bacakan ayat al Qur’an yang menerangkan hal tersebut.
J. QS. Fushshilat : 33 -34
              

             
   
57. S. Al Qur’an mengidentifikasi tiga sikap manusia terhadap Kitab Suci yang diturunkan
Allah kepada mereka, yaitu 1) mereka yang menganiaya dirinya dengan tidak
mengikuti ajaran kebenaran yang terdapat di dalamnya, 2) mereka yang bersikap
pertengahan, dan 3) mereka yang berlomba-lomba untuk mengerjakan kebaikan.
Coba bacakan ayat al Qur’an yang menyatakan hal tersebut.
J. QS. Fathir : 32
            
          
58. S. Manusia yang mempunyai akal dan nafsu bisa mempertimbangkan dengan benar
segala sikap dan perbuatan yang dilakukan. Al-Qur’an mengingatkan agar kita
tidak terpengaruh godaan setan yang akan menjerumuskan kepada hal yang jahat
dan munkar. Bacakan ayat Al-Quran yang mengungkap hal tersebut :
J.
             
              
         

( QS. An-Nur. 21 )
59. S. Untuk menciptakan ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, al

Qur’an mengajarkan agar kita tidak sembarangan masuk ke rumah orang lain tanpa
meminta izin dan memberi salam kepada pemiliknya.
Bacakan ayat al Qur’an yang menerangkan hal tersebut.
J. QS. An-Nur : 27
           
       
60. S. Dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa kita harus menjaga persatuan dan
kesatuan Al-Qur’an mengajarkan kita agar tidak bercerai berai mengalami
disintegrasi dan saling bermusuhan karna hal itu akn melemahkan kekuatan dan
wibawa serta mengakibatkan kegagalan. Bacakan ayat yang dimaksud!
J.
             
 
               
            
        

( QS. Al-Anfal. 46 / Ali Imran. 112 )

61. S. Kita bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman suku bangsa, bahasa dan agama.
Kita dituntut memelihara 3 kerukunan umat beragama secara dinamis.Dalam hal ini
Allah membolehkan berbuat bik dan berlaku adil terhadap pihak agama lain selama
mereka tidak memusuhi kita, seperti tertuang dalam surat al-Mumtahanah.
Bacakan ayat al Qur’an yang dimaksud
J. QS. Al-Mumtahanah : 8
              
       
62. S. Manusia dengan akal budinya harus Bisa memikirkan dan mempertimbangkan segala
sikap dan keputusan yang akan diambil. Al –Qur’an mengajarkan bahwa kita tidak boleh
bersikap mengikuti sesuatu tanpa ada pertimbangan pengetahuan sedikitpun. Bacakan
ayat yang menyatakan hal tersebut.
J.
               
( QS. Al-Isra : 36 )  
63. S. Kewajiban berdakwah bukan hanya tugas para Ulama, tapi tugas setiap orang Islam
dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing. Allah telah mengutuk orang-orang
Bani Israel disebabkan mereka tidak mau melakukan mar ma’ruf nahi munkar.
Bacakan ayat al Qur’an yang berkenaan dengan pernyataan tersebut.
J. QS. Al-Maidah : 78 - 79
             
           
    

64. S. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan informasi yang cepat dan mudah, kita
harus bersikap hati-hati, selektif menerima informasi dari berbagai media. Al-
Qur’an mengingatkan bila menerima berita dari orang yang fasik maka kita harus
mengecek kebenaran berita tersebut agar tidak tersesat dan menyesal. Bacakan
ayat Al – Qur’an yang menyatakan hal tersebut.
J.
             
   
( QS. Al-Hujarat : 6 )
65. S. Saat ini pornografi semakin berani dipertontonkan baik melalui media elektronik
maupun melalui media cetak. Namun demikian Allah memerintahkan kepada orang-
orang mu’min laki-laki dan perempuan hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kehormatannya, dan bagi para wanita janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari inderanya.
Bacakan ayat al Qur’an yang berkenaan dengan hal dimaksud.
J. QS. An-Nuur : 30 – 31
             
          

 .....................        
66. S. Pengertian yang mendalam mengenai hakikat penciptaan langit dan bumi, pergantian
siang dan malam, hingga sampai pada keyakinan bahwa seluruhnya tidak ada yang
tidak berfungsi dan sia-sia, hanya mungkin dicapai oleh mereka yang mampu
mengintegrasikan dzikir dan fikirnya secara seimbang sebagai cendikiawan sejati.
Coba bacakan ayat yang telah membuat Nabi Muhammad SAW menangis lama pada
suatu saat menjelang subuh.
J. QS. Ali Imrtan : 190 - 191
           
          
          
67. S. Sejak zaman Azali, manusia seluruhnya mengakui adanya Allah sebagai Tuhan
mereka, meskipun pada perkembangannya pada kehidupan dunia terjadi penyimpangan
dari pengakuannya itu. Hal inilah yang akan dipertanggungjawabkan pada hari kiamat,
apakah dia tetap mengakui keesaan Allah dalam kehidupan dunia atau mengingkarinya.
Coba bacakan ayat yang menyatakan hal tersebut.
J. QS. al-A’raf : 172
            
                
68. S. Bangsa ini tidak boleh larut dalam kekacauan. Kaum laki-laki dan kaum perempuan yang
beriman harus bahu membahu dalam menyeru manusia untuk berbuat kebaikan dan
melarang manusia dari berbuat kemungkaran agar bangsa ini di beri rahmat oleh Allah
swt. Anda di minta membacakan ayat Al-Qur’an di maksud
J. QS. at taubah : 71-72
‫يمو َن‬ ِ ِ ِ ٍ ‫ض ُه ْم أ َْولِيَاءُ بَ ْع‬
ُ ‫ض يَأْ ُم ُرو َن بالْ َم ْع ُروف َويَْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمْن َك ِر َويُق‬ ُ ‫ات بَ ْع‬
ِ ِ
ُ َ‫َوالْ ُم ْؤمنُو َن َوالْ ُم ْؤمن‬
ِ ِ َ ِ‫الزَكا َة َويُ ِطيعُو َن اللَّهَ َوَر ُسولَهُ أُولَئ‬
)17( ‫يم‬ ٌ ‫ك َسيَ ْر ََحُ ُه ُم اللَّهُ إ َّن اللَّهَ َع ِز ٌيز َحك‬ َّ ‫الص ََل َة َويُ ْؤتُو َن‬
َّ
‫ين فِ َيها َوَم َساكِ َن طَيبَ ف ِي‬ ِِ ِ ِ ٍ ِ ِ
َ ‫ني َوالْ ُم ْؤمنَات َجنَّات ََْت ِري م ْن ََْتت َها ْاْلَنْ َه ُار َخالد‬
ِِ
َ ‫َو َع َد اللَّهُ الْ ُم ْؤمن‬
ِ ِ ِ ‫جن‬
)17( ‫يم‬ ُ ‫ك ُه َو الْ َف ْوُز الْ َعظ‬َ ‫ض َوا ٌن ِم َن اللَّ ِه أَ ْكبَ ُر َذل‬
ْ ‫َّات َع ْد ٍن َوِر‬ َ
69. S. kita harus selalu bersyukur kepada Allah, karna kita telah dikaruniai negeri yang subur,
ketika manusia telah melupakan karunia yang Allah berikan, Allah bukakan
kemenangan bagi mereka. Apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, tiba-tiba Allah datangkan siksa maka saat itu mereka diam berputus
asa.
J. QS. Al-An’am: 42-44
           
            
            

         
70. S. Ghazwul Fikri atau perang idiologi saat ini sedang gencar dilancarkan oeh muauh-
musuh Islam, seperti pornografi dan porno aksi, narkoba,miras dan
perjudian.katakanlah kepada mereka ’’Inilah jalan atau agamaku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak kepada kamu untuk beribadah kepada Allah dengan
argumentasi yang jelas. Dan aku bukan orang yang mennyekutukan Allah.
Sebutkan ayat Al-Quran tersebut!
J. QS. Yusuf : 108
                 
 
71. S. Salah satu keterbatasan eksistensial manusia adalah ketidaktahuannya akan apa yang
terjadi pada dirinya sesaat kemudian. Itulah sebabnya al Qur’an mengajari kita untuk
tidak mengatakan pasti akan melakukan sesuatu esok hari, kecuali dengan menyertakan
atas izin Allah.
Coba bacakan ayat al Qur’an yang menyatakan hal tersebut.
J. QS. Al-Kahfi : 23-24
               
          
72. S. Kita dituntut mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan. Dalam sejarah umat Islam, sikap mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan telah dipraktekkan oleh kaum
Anshor terhadap kaum Muhajirin, sebagaimana diterangkan dalam surat Al-Hasyr.
Coba bacakan ayat dimaksud.
J. Al-hasyr ayat 9
            
            
( 9 : ‫)الحشر‬       
73. S. Faktor utama yang menyebabkan kehancuran umat terdahulu adalah tidak adanya
saling koreksi atas kemunkaran yang mereka lakukan. Karenanya al-
Qur’an memerintahkan kita untuk mendirikan sebuah “ummah” yang terorganisir
untuk melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Bacakan ayat yang memerintahkan hal tersebut.
J. Ali Imran 104
            
( 104 : ‫)ال عمران‬   
74. S. Salah satu sikap dari hamba-hamba Allah yang dapat mendorong terciptanya
kedamaian sehingga mendapat pujian Allah adalah kerendahhatian, dan ketika ditegur

oleh orang-orang jahil mereka memberi salam.
Bacakan ayat al-Qur’an yang memberikan pujian kepada orang-orang seperti itu
J. Al-Furqon : 63
          
( 63 : ‫)الفرقان‬  

75. S. Kita harus pandai bersyukur ataas segala nikmat yang diberikan Allah melalui
keberhasilan pembangunan yang telah dicapai oleh Negara kita. Kita harus pandai-
pandai memelihara dan mengembangkan hasil pembangunan untuk kemakmurtan
rakyat. Kita dilarang kufur terhadap nikmat Allah. Hal ini pernah diperingatkan Allah
dalam al-Qur’an tentang negeri yang telah mencapai keberhasilan dalam
pembangunan, aman dan tentram, tetapi kemudian rakyatnya ingkar kepada Allah, lalu
Allah menimpakan kelaparan dan ketakutan.
Bacakan ayat al-Qur’an yang menyatakan hal tersebut.
J. An-Nahl 112
            
          
( 112 : ‫)النحل‬ 
76. S. Walaupun setiap agama mengkalaim kebenaran terhadap ajarannya masing-masing,

namun tampaknya tidak ada agama yang membenarkan mencaci pemeluk agama
lainnya, karena hal itu akan menjadi pemicu terjadinya persengketaan terhadap antar
pemeluk agama. Al-Qur’an mengajarkan agar kita tidak mencaci orang-orang yang
menyembah selain Allah karena mereka akan mencaci Allah dengan sikap permusuhan
dan tanpa dasar pengetahuan yang benar.
Bacakan ayat yang berkenaan dengan hal tersebut
J. Al-An’am 108
              
: ‫)االنغام‬            
( 108
77. S. Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Setiap orang, setiap suku atau setiasp bangsa
pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Karenanya sikap saling mencela termasuk
memberikan sebutan yang buruk merupakan perbuatan yang harus dihindari.
Bacakan ayat yang menegaskan hal tersebut.
J. Al-Hujurot 11
               
              
           
( 11 ‫)الحجرات‬
78. S. Untuk menciptakan tata sosial yang bermoral, salah satu hal yang cukup mendasar
adalah tidak terjadinya eksploitasi antar sesama manusia atau saling memakan harta

dengan cara yang batil, segalanya haruslah didasarkan atas prinsip suka sama suka..
Coba bacakan ayat al Qur’an yang menegaskan hal tersebut.
J.
           
             
( 29 : ‫)النساء‬
79. S. Kita sebagai warga Negara dan bahkan semua penyelenggara Negara harus taat kepada
hokum yang berintikan keadilan dan kebenaran. Negara mewajibkan untuk
menegakkan dan menjamin kepastian hokum. Rasa keberanian terhadap suatu
kelompok atau golongan yang biasanya mendorong ketidakadilan dan kesewenang-
wenangan wajib dihindari, hal ini tidak sesuai dengan sila kemanuasiaan yang adil dan
beradab dan bertolak belakang dengan azas Negara hokum..
Coba bacakan ayat al Qur’an yang mengisyaratkan hal tersebut
J.
           
                
( 8 : ‫ )المائدة‬ 
80. S. Kita umat Islam harus memiliki kepedulian social atau kesalehan sosial yang tinggi,
maka kita dilarang untuk menumpuk-numpuk harta hanya untuk memenuhi
kepentingan diri sendiri tanpa dinafkahkan di jalan Allah. Memberi bantuan kepada
rakyat miskin dan orang-orang yang tidak mampu diperintahkan oleh al Qur’an yang
mengisyaratkan bahwa di dalam harta kita itu terdapat hak-hak orang tak berpunya
(tidak mampu)
Coba bacakan ayat al Qur’an dimaksud
J.
( 19 : ‫)الذاريات‬      
24 - 25 : ‫ )المعارج‬        
(
81. S. Untuk meraih kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan kita wajib bekerja keras,
beramal saleh dalam berbagai bidang kehidupan sesuai dengan fungsi dan tugas kita
masing-masing. Namun demikian Allah menjelaskan dalam al Qur’an bahwa investasi
akhirat berupa amal saleh bukanlah tumpukan harta dan anak keturunan.
Coba bacakan ayat al Qur’an yang menunjukkan hal dimaksud.
J.
           
( 46 : ‫)الكهف‬   
82. S. Faktor yang menentukan kemajuan dan keberhasilan adalah sumber daya manusia yang
berkualitas. Untuk meningkatkan SDM yang berkualitas tersebut kita wajib bekerja
keras terutama dalam bidang pendidikan untuk melahirkan generasi penerus yang
berkualitas. Allah menyatakan dalam al Qur’an agar kita tidak meninggalkan generasi
penerus yang lemah, baik fisik maupun mental intelektual dan spiritual..
Bacakan ayat al Qur’an yang menekankan hal tersebut.

J.
           
( 9 : ‫)النساء‬    
83. S. Kita jangan berkecil hati kalau kita mengajak orang lain untuk berbuat baik malah
mereka lebih dzolim dari orang yang telah di peringatkan dengan ayat-ayat dari
tuhannya, lalu ia berpaling dan melupakan apa yang di kerjakan oleh kedua tangannya,
Allah meletakkan tutup atas hati mereka sehingga mereka tidak akan mendapat
petunjuk selama-lamanya. Bacakan ayat tersebut.
J. QS. Al-Kahfi: 57.
               
              
 
84. S. Orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia selalu berharap ingin mendapatkan
harta seperti yang dimiliki Qarun. Tetapi orang-orang yang diberi pengetahuan oleh
Allah justru sebaliknya, memandang harta Qarun itu sebagai suatu ujian, yang mereka
harapkan adalah pahala dari Allah di akhirat.
Bacakan ayat al Qur’an mengenai hal yang dimaksud.
J.
             
            
           
( 79 - 80 : ‫)القصص‬
85. S. Sebagai warga Negara yang baik harus proaktif dan giat beramal saleh. Allah mencela
orang-orang yang bakhil atau kikir, harta mereka yang dibakhilkan itu kelak akan
dikalungkan di lehernya.
Anda diminta membacakan ayat al Qur’an yang berkenaan dengan hal dimaksud.
J.
                 
             
( 180 : ‫)ال عمران‬   
86. S. Orang-orang yang beriman harus menjadi panutan bagi masyarakat lainnya,serta harus
memelihara dirinya dan kelarga dirinya dari siksa api neraka sebab neraka itu sangat
dahsyat, penjaganya pun malaikat-malaikat yang bengis dan kasar. Sebutkan ayat
Alqur’an yang dimaksud !
J. QS. At-Tahrim ayat 6

           
          
87. S. Di zaman Khalifah Umar bin Khattab ada orang yang berdoa panjang sekali, tetapi
setelah berdoa dia tidur di pojokan masjid. Khalifah Umar berkata kepada orang
tersebut :”Sesungguhnya Allah itu tidak akan menurunkan hujan emas dan perak dari
langit, tetpi Allah telah berfirman : Apabila engkau telah selesai berdoa/shalat maka
bertaburanlah engkau di muka bumi untuk mencari rizki menurut profesi masing-
masing.
Coba bacakan ayat al Qur’an dimaksud
J. QS. Al-Jumu’ah : 10
            
  
88. S. Dalam kehidupan ini selalu terjadi pertarungan antara kebenaran dan kebatilan, lalu
Allah SWT membuat tamsil keduanya secara tajam antara fatamorgana dan sesuatu
yang bermanfaat, seperti terungkap dalam al Qur’an.
Coba bacakan ayat al Qur’an yang menerangkan hal dimaksud.
J. ar-Ra’d : 17
            
              
              
    

89. S. Di dunia ini tak pernah sepi dari adanya saling menyerang dan saling bertahan.
Demikian pula di negeri kit juga ada pihak-pihak yang menyerang dan pihak yang
bertahan. Di sini mengandung hikmah yang tersembunyi yang justru menyelamatkan
rumah-rumah ibadah Yahudi, Nasrani dan Muslim, seperti diisyaratkan Allah dalam al
Qur’an
Coba bacakan ayat al Qur’an yang berkenaan dengan hal tersebut
J. QS. Al-Hajj : 40
               
           
          
90. S. Salah satu kebijaksanaan Allah SWT, bahwa Dia telah menundukkan daya kekuatan
alam dan menundukkan bumi ini begitu mudah untuk dimanfaatkan. Bumi kita di
seluruh nusantara ini tanpa terkecuali semuanya amat mudah dimanfaatkan.
Coba bacakan ayat al Qur’an yang menjelaskan sifat bumi yang begitu mudah tersebut.
J. QS. al-Mulk : 15

              

91. S. Allah menghendaki agar manusia menjadi khalifah-Nya di muka bumi dan bukan di
tempat lain. Oleh karena itu Adam dan Hawa yang semula ditempatkan bukan di bumi,
keduanya disuruh turun ke bumi, lalu anak cucunya saling berselisih dan bermusuhan,
namun orang yang mengikuti hidayah-Nya tak bakal sesat dan sengsara. Sedangkan
orang yang lalai mengingat Allah ia akan menemui kesempitan dan di hari Qiamat
akan mengalami keadaan buta.
Coba bacakan ayat al Qur’an mengenai hal ini.
J. QS. Thoha : 123 - 124
              
             
    
92. S. Suksesi kepemimpinan pasti akan terjadi sesuai dengan sunatullah. Namun kita tidak
boleh menjadikan orang kafir sebagai pemimpin kecuali siasat untuk menjaga diri dari
sesuatu yang kita takuti.
Coba bacakan ayat al Qur’an yang berkenaan dengan hal ini.
J. QS. Ali Imran : 28
            
               
 
93. S. Bagaimanapun kemampuan manusia itu terbatas, tetapi pengetahuan Allah tidk terbatas
dan sangat luas. Segala puji bagi Allah yang memiliki langit dan bumi dan pujian di
akhirat. Allah pula mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar
darinya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Allah itu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Coba bacakan ayat al Qur’an yang berkenaan dengan hal di atas.
J. QS. Saba’ : 1 - 2
               
              
       
94. S. Shalat adalah tiang agama, mendirikan sholat sama dengan mendirikan agama dan
meninggalkan sholat sama dengan merusak agama. Sholat juga harus di lakukan oleh
keluarga kita, oleh sebab itu kita punya kewajiban untuk menyuruh keluarga kita untuk
melakukan sholat, sedang akibat yang baik akan timbul dari orang-orang yang
bertakwa. Bacakan ayat dimaksud.
J. QS. Thaha: 131-132

               
                
  
95. S. Maju dan mundurnya suatu Negara tergantung pada ilmu pengetahuan penduduknya,
sebab kemiskinan itu disebabkan karena malas, Allah akan mengangkat derajat orang-
orang yang beriman dan berilmu pengetahuan dibandingkan dengan yang lain. Di
samping itu pula Allah mengajarkan tentang sopan santun duduk di majelis ilmu..
Bacakan dengan sempurna ayat al Qur’an yang berkenaan dengan pernyataan di atas.
J. QS. Al-Mujadalah : 11
             
             
    
96. S. Islam adalah agama tauhid yang hanya menyembah kepada Allah dan tiada sekutu
bagi-Nya. Apakah kamu hai orang-orang musyrik yang lebih beruntung atau orang-
orang yang beribadah kepada Allah di waktu malam dengan sujud dan berzikir serta
merasa takut dengan azab Allah di akhirat. Memang tidak sama antara orang yang
mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui, hanya orang-orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran.
Bacakan dengan sempurna ayat al Qur’an yang berkenaan dengan pernyataan tersebut.
J. QS. Az-Zumar : 9
              
           
97. S. Secara psikologis, prasangka (terutama prasangka buruk) dapat menciptakan image-
image negatif yang tidak sesuai dengan kenyataan, dan secara sosiologis dapat
menimbulkan konflik yang tak berdasar. Karenanya menurut al Qur’an sebagian besar
prasangka itu merupakan dosa.
Bacakan ayat al Qur’an yang menyatakan hal itu.
J. QS. Al-Hujurat : 12
              
            
       
98. S. Kita sebagai manusia yang tidak sempurna banyak kelemahan, mudah terkena godaan
dan mengikuti bujukan hawa nafsu, sehingga kita banyak melakukan perbuatan dosa.
Dosa-dosa itu jika sudah banyak bertumpuk-tumpuk, seolah-olah tidak mungkin
diampuni oleh Allah SWT. Namun rahmat Allah jauh melebihi dosa kita. Oleh karena
itu jangan putus asa untuk memohon ampunan-Nya. Hal ini dilukiskan dalam al

Qur’an.
Coba bacakan ayat al Qur’an dimaksud.
J. QS. Az-Zumar : 53
               
       

99. S. Abu Muslim Al Asfahani mengemukakan bahwa ayat-ayat al Qur’an yang berkenaan
dengan shalat, zakat, puasa dan haji hanya 5% dari ayat-ayat al Qur’an. Al Qur’an
bercerita tentang obat, pakaian makanan dan industri. Allah telah mengutus para Rasul
disertai dengan keterangan yang jelas. Allah juga telah menurunkan besi, karena besi
itu punya kekuatan yang dahsyat dan banyak manfaatnya bagi manusia..
Bacakan ayat al Qur’an yang berkenaan dengan hal dimaksud.
J. QS. Al-Hadid : 25
         
            
       
100. S. Dalam mempertahankan masyarakat, bangsa atau Negara dari ancaman Negara luar,
diperlukan adanya kekuatan militer yang tangguh. Hal demikian diajarkan pula oleh Al
Qur’an, agar kita mempersiapkan militer dengan segala persenjataannya agar musuh
tak berani menganggu. Bacakan ayat yang dimaksud!
J. (QS. Al Anfal : 60)
            
            
        

101. S. Setiap orang mempunyai tanggung jawab di masyarakat.Tetapi kita boleh
meninggalkan orang-orang yang menyiarkan agama mereka sebagai main-main
dan senda gurau, juga mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Kita mempunyai
kewajiban untuk mengingatkan mereka dengan Al-Qur’an agar masing-masing
diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri.
Kalau sudah demikian tidak ada lagi pelindung dan tidak pula memberi syafa’at
kecuali Allah. Sempurnakan ayat di atas dengan sempurna !
J. QS. Al- an’am : 70
             
               
               
  
102. S. Sifat arogan adalh sifat yang tidak disukai oleh semua orang,oleh sebab itu
sembahlah Allah dan janganlah sekutukan Dia sesuatu apapun,serta alangkah
baiknya kita berbuat baik kepada kedua orang tua, kaum kerabat dab lain-
lain.Sebab Allah tidak menyukai orang-orang yang berlaku sombong ? coba

anda sebutkan ayat tentang hal di atas.
J. QS. an Nisa’ : 36
            
          
           
103. S. Sifat-sifat mulia itu terhimpun pada kata Taqwa. Banyak ayat-ayat al Qur’an yang
menyebutkan tentang sifat-sifat orang taqwa. Orang taqwa itu akan berada di surga
karena mereka suka bangun di malam hari untuk shalat, beristighfar diwaktu sahur dan
suka mendermakan sebagian hartanya baik diminta atau tidak. Bacakan ayat al Qur’an
dimaksud.
J. Q.S. Ad Dzariyat ayat 15 - 19
              
             
    
104. S. Berdasarkan ayat ini nanti di akhirat Allah SWT akan menghalau ke neraka jahannan
orang-orang yang mempunyai hati tapi tetapi tidak dipakai untuk meyakini dan
mengamalkan ajaran Allah, punya telinga dan mata tidak dipakai mendengar dan melihat
tanda-tanda kekuasaan Allah. Sikap mereka seperti binatang saja bahkan labih sesat dari
itu. Coba oleh saudara bacakan ayatnya!
J. Q.S. Al A’raf ayat 179
             
                
  

105. S. Zina adalah perbuatan keji, pezina laki-laki dan pezina perempuan hukumannya didera
seratus kali. Janganlah ada belas kasihan dalam melaksanakan hukum Allah jika anda
orang-orang yang beriman. Coba anda baca ayat yang menyatakan demikian!
J. Q.S. An Nur ayat 2
               
            
106. S. Kita dianjurkan untuk berbuat baik terhadap siapapun. Karena bagi orang-orang yang
berbuat baik ada pahala yang terbaik yaitu surga dan ada pula tambahannya yaitu wajah
mereka tidak ditutupi debu dan kehinaan. Bacakan ayat yang berkenaan dengan
pernyataan tersebut secara sempurna.
J. Q.S. Yunus ayat 26
                
   
107. S. Nabi Ibrahim diberi gelar Khalilullah karena pada Nabi Ibrahim dan umatnya ada teladan
yang baik bagi orang-orang yang mengharap pahala dari Allah dan hari akhir. Namun bagi

siapa yang berpaling, ketahuilah Allah itu Maha kaya lagi Maha Terpuji.
Bacakan ayat yang berkenaan dengan pernyataan diatas.
J. Q.S. Al Mumtahanah ayat 6
                
   
108. S. Berdasarkan UUD 45 bahwa bagi bangsa Indonesia boleh memilih agama sesuai dengan
kepercayaannya. Begitu pula Allah tidak memaksa seseorang untuk menganut agama
tertentu. Coba anda bacakan ayat tersebut.
J. Q.S. Al Baqarah ayat 256
                
          
109. S. Rakyat Indonesia tidak menaruh simpati terhadap pemimpin yanghanya pandai bicara
tapi dia sendiri tidak melakukannya. Bagi seorang mukmin, hanya pandai bicara tetapi
tidak pandai berbuat, dosanya disisi Allah sangat besar. Bacakan ayatnya!
J. Q.S. As Shaf ayat 2-3
               
  
110. S. Negara ini membutuhkan orang-orang yang optimis dalam menghadapi persoalan hidup.
Sikap pesimis dan putus asa dari rahmat Allah tidak patut dimiliki oleh seorang mukmin.
Sikap seperti itu hanya dimiliki oleh orang-orang kafir. Bacakan ayatnya!
J. Q.S. Yusuf ayat 87
               
     
111. S. Al Qur’an bukan hanya petunjuk bagi orang Islam saja tapi petunjuk bagi manusia. Al
Qur’an benar-benar diturunkan dari Allah SWT. Manusia bahkan jin sekalipun tidak akan
mampu membuat ayat-ayat seperti al Qur’an. Bacakan ayatnya.
J. Q.S. Al Isra ayat 88
             
     
112. S. Di negera yang berfalsafah Pancasila saat ini musibah silih berganti, dari mulai Tsunami,
gunung meletus sampai lumpur Lapindo di Jawa Timur. Namun seandainya penduduk
negeri ini beriman dan bertaqwa akan dibukakan pintu keberkahan dari langit dan bumi.
Bacakan ayat yang berkenan dengan pernyataan dimaksud.
J. Q.S. Al A’raf/7 ayat 96
            
     
113. S. Akhir-akhir ini banyak musibah yang menimpa negeri ini, musibah tersebut adakalanya
sebagai ujian namun adakalanya pula sebagai adzab. Ingatlah keimanan kaum Yunus yang
mendatangkan kebahagiaan dan hilangnya adzab yang menimpanya.

Bacakan ayat dimaksud.
J. Q. S. Yunus : 98
             
       
114. S. Walaupun musibah silih berganti, tetaplah kita bersabar, karena Allah tidak akan
membinasakan suatu negeri dengan dzalim bila penduduknya berbuat kebaikan. Coba
bacakan ayat dimaksud.
J. Q. S. Hud : 117
        
115. S. Kita harus berdakwah yaitu mengajak orang lain untuk berbuat kebajikan dan melarang
berbuat kejahatan, sebab kalau Allah menimpakan suatu adzab kepada suatu bangsa
tidak hanya mengenai orang-orang dzalim saja.Bacakan oleh saudara ayatnya
J. Q. S. Al Anfal : 25
             

116. S. Salah satu sila dari Pancasila adalah Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, oleh
sebab itu kita diwajibkan untuk mendermakan sebagian harta kita untuk menolong fakir
miskin. Hal ini sejalan dengan firman Allah apa yang ada disisimu akan lenyap sedangkan
apa-apa yang kita infakkan di jalan Allah akan kekal. Coba anda bacakan ayatnya
J. Q. S. An Nahl : 96
              
  
117. S. Sikap iri hati atau hasad terhadap apa yang telah dicapai oleh orang lain di negara yang
berfalsafah Pancasila ini tidak semestinya terjadi, karena itu merupakan karunia dari
Allah. Allah SWT melebihkan sebagian harta dari yang lain dalam hal rezeki. Tetapi
kadang-kadang orang yang dilebihkan rezekinya itu tidak mau berbagi dengan sesama.
Coba anda bacakan ayatnya
J. Q. S. An Nahl : 71
              
         
118. S. Sila pertama dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya bahwa Allah itu
Esa. Nabi Muhammad SAW pun diperintahkan oleh Allah agar menyampaikan bahwa
Tuhanmua adalah Tuhan Yang Esa. Dan kalau ingin berjumpa dengan Allah nanti di
akhirat maka tidak boleh menyekutukan Allah dengan siapapun. Bacakan ayat dimaksud
secara lengkap
J. Q. S. Al Kahfi : 110
                
        
119. S. Salah satu sila dari Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Oleh sebab itu kita harus
bersatu walaupun berbeda suku dan agama. Namun jika ada gua golongan yang
berperang maka harus segera kita damaikan. Dalam mendamaikan orang yang

bersengketa kita jangan memihak melainkan harus berlaku adil. Anda diminta
membacakan ayat al Qur’an yang berkenan dengan pernyataan tersebut secara lengkap.
J. Q. S. Al Hujurat : 9
           
              
      
120. S. Di negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 seseorang dijamin bebas
mengeluarkan pendapat atau keinginannya selama tidak melanggar hukum, karena tiap-
tiap orang harus bertanggung jawab sendiri-sendiri. Demikian pula Allah mengjarkan
kepada kita bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Manusia
hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. Anda diminta membaca ayat
dimaksud dengan lengkap!
J. Q. S. An Najm : 38-39
            
121. S. Sebagai pencerminan dari UUD 45 khususnya Pasal 29 adalah adanya Musabaqah
Tilawatil Qur’an Tingkat Nasonal ke 22 karena mu’jizat al Qur’an. Akhir-akhir ini seorang
perwira tinggi Angkatan Laut Perancis masuk Islam, gara-gara meneliti air laut. Ternyata
setiap dua lautan bertemu airnya tidak mau bersatu seakan-akan ada dinding pemisah
padahal susunan kadar kimianya tidak jauh berbeda. Bacakan ayat al Qur’an yang
berkenaan dengan penjelasan dimaksud!
J. Q. S. Ar Rahman : 19-20
        
122. S. Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk menjalin persatuan dan kesatuan dan
melarang kita untuk berpecah belah. Hal ini sejalan pula dengan sila ketiga Persatuan
Indonesia. Coba bancakan ayat al Qur’an dimaksud!
J. Q. S. Ali Imran : 103
             
            
         
123. S. Harta kita ditumpangi hak sosial, artinya kalau ktia memiliki harta yang banyak harus
menafkahkan sebagiannya menurut skala prioritas, seperti ibu-bapak, kaum kerabat,
anak yatim, fakir miskin, dan orang dalam perjalanan. Anda diminta membacakan ayat al
Qur’an yang berkenaan dengan maksud diatas!
Q. S. Al Baqarah 215
J.
           
            
124. S. Keadilan sosial akan menjadi kenyataan bagi seluruh bangsa Indonesia, seandainya
orang-orang Islam yang sudah memenuhi haul dan nisab mengeluarkan zakat. Zakat
disamping untuk dapat memberikan kesejahteraan bagi si miskin juga zakat sebagai
pembersih dari hartanya dan dapat mensucikan mereka yang berzakat dari sifat kikir.
Bacakan ayatnya!
J. Q. S. At Taubah : 103

               
  
125. S. Saat ini Republik Indonesia memiliki UU tentang Jaminan Produk Halal. Sesuai aturan
Allah orang-orang yang beriman harus memakan rizqi yang baik, bersyukur dan hanya
kepada Allah saja mereka beribadah. Bacakan ayat dimaksud!
J. Q. S. Al Baqarah : 172
            
 
126. S. Allah tidak akan membinasakan suatu negeri di sebabkan perbuatan syirik, sedangkan
penduduknya berbuat kebaikan. Demikian pula jika Allah menghendaki niscaya kamu
dijadikan umat yang bersatu dalam artian tidak ada perselisihan. Allah akan memenuhi
neraka jahannam dengan jin dan mausia yang ingkar kepada Allah. Anda diminta untuk
membacakan ayat Al-Qur’an tersebut dengan sempurna !
J. QS. Hud :117-119
           
              
           
127. S. Keimanan yang ada pada diri kita harus dipupuk dan dibina supaya iman itu tumbuh
dengan subur. Sebab apabila iman seseorang telah sempurna, bila dibacakan ayat-ayat al
Qur’an kepadanya hatinya akan bergetar begitu pula imannya akan bertambah dan
semakin kokoh. Bacakan ayat al Qur’an yang berkenaan dengan maksud diatas!
J. Q. S. Al Anfal : 2
            
    
128. S. Republik Indonesia adalah negara hukum (rech staat) bukan negara kekuasaan (mach
staat). Oleh sebab itu bagi orang-orang mukmin apabila telah mendapatkan suatu
ketentuan tentang hukum Allah, tidak boleh mencari pilihan lain. Anda diminta
membacakan ayat dimaksud.
J. Q. S. Al Ahzab : 36
                
        
129. S. Pemerintah melalui departemen agama telah banyak membantu pembangunan tempat
ibadah, misalnya masjid sebagai tempat ibadah harus bersih, juga orang yang beribadah
di masjid harus memakai pakaian atau perhiasan yang baik dan tidak berlebih-lebihan.
Begitu pula rezeki yang baik semuanya itu disediakan Alllah bagi orang-orang yang
beriman di dunia dan akhirat.
J. QS. Al-A’raf : 31-32
               

               
            
 
130. S. Presiden RI telah menghimbau agar para aparat pemerintah jangan menjadi pemboros.
Tetapi kitapun dilarang menjadi orang yang kikir. Karena soal rizki, Allah-lah yang
mengatur, ada yang muda mendapatkan rezeki ada pula yang sulit. Allah mengetahui
keadaan hamba-hamba-Nya.
J. Al-Isra 29-30
             
             

ULUMUL QUR’AN
1. S. Sebutkan definisi ayat makiyyah dan ayat madaniyyah secara terminology
menurut pendapat yang masyhur!
J. Makiyyah adalah ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad
hijrah ke Madinah dan Madaniyyah adalah ayat-ayat al-Qur’an yang diturunkan
sesudah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
2. S. Sebutkan dua ciri dari ciri-ciri ayat makiyyah dan madaniyyah menurut pendapat
yang masyhur!
J. 1. Ayat makiyyah diawali dengan ‫ يايها الناس‬dan ‫يا بنى آدم‬ sedangkan ayat
madaniyyah diawali dengan ‫يايها الذين آمنوا‬
2. Isi kandungan ayat makiyyah tentang keyakinan dan keimanan serta kisah
umat terdahulu sedangkan isi ayat madaniyyah tentang ketentuan hukum
wajib dan sunnah
3. Ayat makiyyah merupakan jawaban terhadap orang-orang kafir sedangkan
ayat madaniyyah jawaban terhadap ahlul kitab dan kaum munafik.
3. S. Terjadi perbedaan pendapat di kalangan mufassirin tentang ayat yang pertama

kali turun. Sebutkan ayat yang pertama kali turun (nomor dan nama surat serta
ayatnya saja) menurut pendapat yang shahih!
J. Ayat al-Qur’an yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad adalah QS. [96]
al-‘Alaq ayat 1-5 ketika beliau bertahannuts di goa Hiro.
4. S. Sebutkan ayat al-Qur’an yang pertama kali turun (nomor dan nama surat serta
ayatnya saja) tentang perintah perang menurut pendapat yang masyhur!
J. QS. [22] al-Hajj: 39.
ayatnya saja) tentang keharaman khamr secara mutlak!
J. QS. [5] al-Ma’idah: 90.
ayatnya saja) tentang makanan yang diharamkan!
J. QS. [6] al-An’am : 145.
ayatnya saja) yang terdapat di dalamnya sujud tilawah!
J. QS. [53]: 62.
8. S. Sebutkan ayat al-Qur’an yang terakhir turun (nomor dan nama surat serta
ayatnya saja) menurut pendapat yang rajih!
J. QS. [2] al-Baqarah : 281.
9. S. Pada masa pengumpulan al-Qur’an oleh panitia yang dibentuk oleh khalifah Abu
Bakar ash-Shidiq terdapat catatan dua ayat terakhir surat Bara’ah yang diajukan
kepada panitia pengumpulan al-Qur’an. Siapakah orang yang mengajukan dua
ayat terakhir surat Bara’ah tersebut?
J. Khuzaimah al-Anshari
10. S. Apa yang dimaksud kaedah tafsir “‫?”العبرة بعموم اللفظ ال بخصوص السبب‬
J. Pengambilan hukum didasarkan pada keumuman lafazh bukan didasarkan pada
kekhususan sebab turunnya al-Qur’an.
11. S. Apa yang dimaksud dengan kaedah tafsir

“‫?”لفظ له عموم إما آي ِ نزلت في معين وال عموم للفظها فإنها تقصر عليه قطعا‬
J. Lafazh yang memiliki arti umum seperti ayat yang diturunkan kepada orang
tertentu sedangkan secara lafzhiyah tidak termasuk shighat umum maka pasti
ayat tersebut berlaku khusus hanya kepada orang tersebut.

12. S. Sebutkan dua hikmah dari beberapa hikmah mengetahui latar belakang turunnya
al-Qur’an!
J. 1. Dapat mengetahui penyebab disyariatkannya hukum tertentu
2. Dapat membantu memahami makna ayat dan menghilangkan
kemusykilannya
3. Dapat mengetahui kekhususan hukum pada orang tertentu
4. Dapat mengetahui lafazh umum sedangkan hukumnya takhshish.
13. S. Apa yang dimaksud kaedah tafsir berikut ini:

“ِ ‫?”ومن األدل ِ على اعتبار عموم اللفظ احتجاج الصحاب ِ وٰيرهم في وقائع بعموم آيات نزلت على أسباب خاص‬
J. Maksudnya adalah ayat al-Qur’an yang memiliki kekhususan sabab an-nuzul lalu
dijadikan hujjah oleh para sahabat nabi dan orang-orang yang berkompeten
dalam menafsirkan al-Qur’an didasarkan pada keumuman lafazhnya maka ayat
tersebut berlaku umum.
14. S. Faedah apakah dalam literature beberapa kitab tafsir al-Qur’an, terdapat suatu
ayat yang memiliki banyak asabab an-nuzul?
J. Faedah dari keaneka-ragaman asbab an-nuzul itu menunjukkan penafsiran ayat
tersebut bukan penuturan sabab an-nuzul dan tidak bertentangan antara sabab-
sabab nuzul tersebut ketika keumuman lafazh dari ayat itu meliputi terhadap
peristiwa-peristiwa tersebut.
15. S. Bagaimana cara penyelesaian jika diantara kitab tafsir berbeda penuturan sabab
an-nuzul suatu ayat?
J. Pendapat mu’tamad (pendapat yang dijadikan sebagai pegangan) adalah sabab
an-nuzul yang shahih dalam periwayatannya.
16. S. Apa faedah dari turunnya beberapa ayat al-Qur’an secara berulang-ulang?
J. Faedahnya adalah sebagai peringatan, mau’izhah dan menunjukkan keagungan isi
kandungannya.
17. S. Ayat-ayat al-Qur’an ada yang diturunkan dalam satu surat dan ada juga tidak satu
surat (terpisah). Contohkan dua surat yang diturunkan tidak dalam satu surat
sekaligus?
J. Rata-rata, ayat- ayat al-Qur’an diturunkan tidak dalam satu surat sekaligus seperti
surat al-‘Alaq dari ayat 1 – 5, surat adh-Dhuha 1-5
18. S. Contohkan dua surat al-Qur’an yang diturunkan dalam satu surat sekaligus!
J. Al-Fatihah, al-Ikhlash, al-Kautsar, al-Lahab, an-Nashr, al-Mu’awwidzatain, al-
Bayyinah, al-Mursalat, ash-Shaf, al-An’am.
19. S. Jelaskan berapa kali al-Qur’an diturunkan dari al-Lauh al-Mahfuzh menurut
pendapat yang lebih shahih dan masyhur?
J. Dua kali
1. Diturunkan secara sekaligus dari al-Lauh al-Mahfuzh ke langit pertama dan di
simpan di bait al-‘Izzah pada malam lailat al-Qadr.
2. Dari bait al-‘Izzah diturunkan kepada nabi Muhammad secara berangsur-
angsur selama 20 tahun/ 23 tahun/ 25 tahun (terjadi khilafiyah).
20. S. Sebutkan dua hikmah dari beberapa hikmah diturunkannya al-Qur’an secara
berangsur-angsur!
J. 1. Mengukuhkan al-Qur’an ke dalam hati nabi Muhammad SAW
2. Untuk menghadapi tantangan dan membuat tidak mampu (melumpuhkan)
pada penantang al-Qur’an.
3. Memudahkan dalam menghafal dan memahami al-Qur’an.
4. Mengatasi persoalan dan tahapan dalam penetapan hokum
5. Sebagai petunjuk yang bersifat konklusif, final dan absolut dari Allah Yang
Maha Bijaksana
21. S. Sebutkan dua faedah dari turunnya al-Qur’an secara berangsur-angsur dalam

dunia pengajaran dan pendidikan!
J. 1. Menjaga standar mentalitas siswa
2. Pengembangan kemampuan siswa dalam sisi intelektual, emosional, dan
spiritual serta fisik ke arah yang lebih baik menggunakan metode yang benar.
22. S. Sebutkan dua cara pengumpulan al-Qur’an pada masa nabi Muhammad SAW!
J. 1. Dikumpulkan ke dalam dada para sahabat dengan cara menghafalnya (al-
Qur’an).
2. Mengumpulkan para sahabat agar mencatat al-Qur’an
23. S. Sebutkan panitia pengumpulan al-Qur’an pada masa khalifah Abu Bakar ash-
Shidiq!
J. 1. Zaid ibn ats-Tsabit al-Anshari sebagai ketua
2. Abdullah ibn az-Zubair sebagai anggota
3. Sa’id ibn al-‘Ash sebagai anggota
4. ‘Abd ar-Rahman ibn al-Harits ibn al-Hisyam sebagai anggota
24. S. Apa yang melatarbelakangi Umar ibn al-Khaththab mengajukan usulan kepada
khalifah Abu Bakar ash-Shidiq agar catatan-catatan al-Qur’an dikumpulkan
kembali?
J. Wafatnya 70 sahabat penghafal al-Qur’an pada perang Yamamah dan
dikhawatirkan al-Qur’an hilang dengan hilangnya atau meninggalnya para
huffazh.
25. S. Apa yang dimaksud dengan “Haqîqah” dalam sumber istilah dan makna bahasa al-
Qur’an ?
J. Haqîqah adalah kata yang lafadznya digunakan sebagaimana pertama kali
dipergunakan dalam konteks kebahasaan.
26. S. Apa yang dimakksud dengan Lughawiyyah Wadh'iyyah (al-Haqîqah al-

Lughawiyyah)?
J. Lughawiyyah Wadh'iyyah (al-Haqîqah al-Lughawiyyah) adalah kata yang
lafadznya digunakan untuk menunjukkan makna hakiki berdasarkan konteks
penggunaan asal kata tersebut
27. S. Apa yang dimaksud dengan Lughawiyyah Manqûlah?

J. Lughawiyyah Manqûlah adalah kata yang lafadznya digunakan untuk
menunjukkan makna hakiki setelah mengalami transformasi maksud, baik yang
dilakukan oleh ahli bahasa atau pembuat syariat.
28. S. Apa yang dimaksud dengan Al-Haqîqah al-Lughawiyyah al-'Urfiyyah?

J. Al-Haqîqah al-Lughawiyyah al-'Urfiyyah adalah lafadz yang mengalami
tranformasi maksud dari makna asal penggunaannya, kepada makna lain, yang
kemudian populer dengan makna tersebut, sehingga makna lafadz asalnya
ditinggalkan.
29. S. Berikan contoh lafazh yang termasuk ke dalam Al-Haqîqah al-Lughawiyyah al-
'Urfiyyah!
J. Misalnya lafadz: ad-Dâbbah (hewan melata). Asalnya lafadz ini mempunyai
konotasi hewan melata di muka bumi, yang meliputi manusia dan hewan. Namun,
kemudian digunakan oleh orang Arab dengan konotasi hewan berkaki empat,
sehingga makna asalnya ditinggalkan.
30. S. Apa yang dimaksud dengan “Al-Haqîqah al-Lughawiyyah as-Syar'iyyah”?

J. Al-Haqîqah al-Lughawiyyah as-Syar'iyyah adalah lafadz yang mengalami
transformasi maksud dari makna asal penggunaannya kepada makna lain, yang
digunakan oleh pembuat syariat atau harus dinyatakan oleh dalil syara'.
31. S. Berikan contoh lafazh yang termasuk ke dalam Al-Haqîqah al-Lughawiyyah as-
Syar'iyyah!

J. Misalnya lafadz: shalât, as-shiyâm, al-Islâm, al-kufr dan lain-lain.
32. S. Apa yang dimaksud dengan “majaz”?

J. Majâz adalah lafadz yang digunakan tidak sesuai dengan asal penggunaannya
yang pertama, karena adanya indikasi yang menghalangi dinyatakannya makna
yang hakiki.
33. S. Dari aspek hubungan antara makna yang digunakan dengan makna yang
diletakkan pertama kali, terbagi berapa Majâz itu? Dan sebutkan!
J. Majaz terbagi dua yaitu majaz Isti'ârah dan majaz Mursal
34. S. Apa yang dimaksud dengan “majaz Isti'ârah”?

J. Isti'ârah : Secara harfiah, isti'ârah berarti meminjam. Disebut demikian, karena
pada dasarnya Majâz dalam konteks ini disusun dengan meminjam lafadz asal
untuk digunakan dengan maksud baru, karena adanya persamaan (musyâbahah)
antara masing-masing.
35. S. Diantara beberapa cara penerimaan Wahyu yang dialami Nabi Muhammad SAW, ada
cara yang dianggp paling cepat. Dengan cara apakah itu?
J. Dengan cara ada tanda suara keras, seperti gemerincing lonceng
36. S. Bacakan dalil yang menyatakan bahwa al Qur’an itu diturunkan pertama kali pada
tanggal 17 Ramadhan.
J. QS. Al-Anfal : 41
‫يل إِنْ ُك ْن ُت ْم‬

ِ ِ‫السب‬
َّ ‫ِين َوا ْب ِن‬
ِ ‫ساك‬ َ ‫ول َولِذِي ا ْلقُ ْر َبى َوا ْل َي َتا َمى َوا ْل َم‬ ِ ‫س‬ ُ ‫ِلر‬ َ ‫ّلِل ُخ ُم‬
َّ ‫س ُه َول‬ ِ َّ ِ َّ‫ش ْيءٍ َفأَن‬ َ ْ‫اعلَ ُموا أَ َّن َما َغنِ ْم ُت ْم مِن‬ْ ‫َو‬
‫ش ْيءٍ َقدِير‬ َّ
َ ‫ان َوَّللا ُ َعلَى ُكل‬ ِ ‫ع‬
َ ‫م‬
ْ ‫ج‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬‫ق‬َ َ
‫ت‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬
َ ِْ ‫ي‬
َ ‫ان‬‫ق‬ َ ‫ر‬
ْ ُ ‫ف‬‫ل‬ْ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫و‬ْ ‫ي‬
َ ‫ا‬‫ن‬َ ‫د‬
ِ ‫ب‬
ْ ‫ع‬
َ ‫ى‬‫ل‬َ ‫ع‬
َ ‫ا‬‫ن‬َ ْ
‫ل‬ َ
‫ز‬ ‫ن‬ْ َ ‫أ‬ ‫ا‬‫م‬َ ‫و‬
َ َّ
‫اّلِل‬
ِ ِ ْ ‫آَ َم ْن‬
‫ب‬ ‫م‬ ُ
‫ت‬
37. S. Berbeda dengan ayat pertama sekali turun, para Ulama berbeda pendapat tentang ayat
yang terakhir turun. Bacakan ayat yang terakhir turun menurut pendapat As-Suyuthi
J. QS. al-Baqarah : 281
                
38. S. Salah satu cara Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu, Malaikat Jibril datang
langsung berhadapan dengan Nabi, sebutkan kapan dan pada peristiwa apa Nabi
menerima Wahyu langsung berhadapan dengan Jibril
J. Pada peristiwa turunnya Wahyu pertama di Gua Hira
39. S. Apa yang dimaksud dengan Fatratul Wahyi, dan surah apa yang turun setelah
terjadinya Fatratul Wahyi
J. Fatratul Wahyi adalah terputusnya Wahyu (selama 2,5 atau 3 tahun). Setelah itu turun
surah Adh-Dhuha
40. S. Surah apakah yang pertama kali turun secara lengkap, dan bacakan ayat-ayatnya
J. QS. al-Fatihah
              
            
       
41. S. Berapa tahunkah al Qur’an diturunkan di Mekkah dan di Madinah?

J. di Mekkah selama 13 tahun dan di Madinah selama 10 tahun.
42. S. Al Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur, apa alasannya?

J. 1. Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan
2. di antaranya ada ayat nasikh dan mansukh
43. S. Berapakah jumlah bilangan huruf dalam kalimat ‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

J. 19 huruf
44. S. Apakah perbedaan antara Wahyu dan Ilham?

J. Wahyu berlaku untuk Nabi dan Rasul, sedangkan Ilham berlaku juga untuk manusia
lainnya.
45. S. Firman Allah disampaikan kepada Rasulullah melalui tiga cara, bacakan ayat al
Qur’an tentang ketiga cara penyampaian tersebut
J. QS. Asy-Syura : 51
                
       

46. S. Melihat kondisi Nabi Muhammad SAW setelah menerima Wahyu pertama, Rasul
diajak Khadijah menemui anak pamannya.
Siapakah dia dan apa yang diberitahukannya kepada Nabi?
J. Waraqah bin Naufal. Ia memberitahukan bahwa yang datang kepada Nabi adalah
Namus atau Malaikat Jibril yang pernah datang kepada Nabi Musa.
47. S. Sebutkan empat nama lain dari al Qur’an

J. al-Kitab, al-Furqan, adz-Dzikr, al-Mubin, at-Tanzil
48. S. Sebutkan sedikitnya empat macam dari sifat-sifat al Qur’an!

J. an-Nur, al-Huda, asy-Syifa, ar-Rahmah, al-Man’izhah, al-Mubin, al-Mubarak, al-
Busyra, al-Aziz, l Basyir, al-Majid
49. S. Surah apakah yang terakhir diturunkan, dan bacakan secara lengkap.
J. Surah an-Nashr : 1 – 3
               
      
50. S. Dari segi panjang pendeknya, surah-surah dalam al Qur’an terbagi 4 bagian, sebutkan!
J. al-Sab’u al-Thiwal, al-Mi’un, al-Matsani, al-Mufashshal.
51. S. Jelaskan apa yang dimaksud dengan al-Mi’un

J. Surah-surah al Qur’an yang ayat-ayatnya terdiri dari seratus ayat atau lebih
52. S. Nabi Muhammad menerima wahyu al Qur’an melalui perantaraan Jibril.

Hal ini dinyatakan dalam al Qur’an. Coba bacakan ayatnya
J. QS. Asy-Syu’ara : 192 – 194
             
 
53. S. Terjadi perbedaan pendapat mengenai ayat al Qur’an yang terakhir turun. Anda
diminta membacakan ayat yang terkhir turun menurut pendapat As-Suyuthi
J. QS. al-Baqarah : 281
              
 
54. S. Apa yang dimaksud dengan istilah Al-Sab’uth Thiwal?

J. Tujuh surah yang panjang-panjang, yaitu; al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa, al-Maidah,

al-An’am, al-A’raf, al-Anfal (atau dengan at-Taubah sekaligus)
55. S. Apa pengertian ayat dalam al Qur’an?

J. Sejumlah kalam Allah yang terdapat dalam sebuah surah yang mempunyai permulaan
dan penghabisan yang dihitung sebagai bagian dari surah
56. S. Tertib atau urutan ayat-ayat al Qur’an bersifat Tanqifi. Apa yang dimaksud
denganTanqifi itu?
J. Sesuai yang ditetapkan Rasulullah, sebagaimana diberitahukan Jibril kepada Nabi atas
perintah Allah.
57. S. Apa yang dimaksud dengan Tawqifi surat dan ayat?

J. Penentuan batas dan susunan ayat serta surat yang ketentuannya ditetapkan dan
diajarkan Rasulullah sendiri
58. S. Dalam perang apakah para sahabat penghafal al Qur’an banyak yang gugur?
J. Perang Yamamah
59. S. Dalam ayat berikut, kata Wahyu menunjukkan makna apa?
             
J. Makna ilham thabi’i / instink
60. S. Apa yang dimaksud dengan Al-Matsani?

J. Surah Al Qur’an yang jumlah ayatnya kurang dari seratus ayat.
61. S. Apa yang menjadi faktor penulisan dan penghimpunan al Qur’an pada masa Utsman
bin Affan?
J. Karena Khudzaifah Ibnul Yaman melihat hebatnya perselisihan yang terjadi di antara
umat Islam disebabkan perbedaan bacaan. Maka ia melaporkan hal tersebut kepada
Usman dan meminta Usman untuk menyelamatkan umat Islam dari
perpecahan/perselisihan mengenai Kitab suci al Qur’an tersebut..
62. S. Sebutkan nama tafsir yang disusun oleh Ibnu Jarrir at-Tabari?.
J. Jami’ul Bayaan fii Tafsiiril Qur’an.
63. S. Siapakah ulama yang pertama-tama memberikan tanda baca pada al Qur’an?.
J. Abul Aswad Ad-Duali
64. S. Sebutkan 4 kota yang menjadi tempat terkirimnya Mushaf al Qur’an setelahdibukukan
pada zaman Utsman bin Affan ?.
J. Mekkah,. Syiria, Bashrah dan Kuffah
65. S. Dalam ulumul Qur’an dikenal istilah Rasam Usmani. Apa maksud istilah tersebut ?.
J. Suatu pola penulisan al Qur’an yang dipergunakan oleh Usman bin Affan dan sahabat-
sahabatnya ketika menulis dan membukukan al Qur’an, yang kemudian menjadi
standar penulisan kembali atau penggandaan al Qur’an
66. S. Apa yang dimaksud dengan cerita Isroiliyat?

J. Berita yang berasal dari orang Yahudi dan Nashrani
67. S. Dalam melaksanakan tugas menghimpun al Qur’an ada ayat yang dihafal oleh Zaid bin
Tsabit, tetapi ia tidak menemukan tulisannya. Ayat apakah itu dan akhirnya ditemukan
pada siapa?
J. Akhir surat at-Taubah (ayat 128 – 129) dan ditemukan pada sahabat Khuzainah al
Bukhari
68. S. Apa yang menjadi faktor penghimpunan al Qur’an pada masa Khalifah Abu Bakar?

J. Syahidnya para Huffah pada perang Yamamah. Lalu Umar bin Khattab merasa
khawatir al Qur’an akan hilang, maka ia pun mengusulkan kepada Abu Bakar agar al
Qur’an ditulis dan dihimpun
69. S. Menurut suatu riwayat, Panitia penulisan al Qur’an yan g diketuai oleh Zaid bin Tsabit
menulis 5 mushaf al Qur’an, dari kelima mushaf tersebut 4 diantaranya dikirimkan ke
Mekkah, Kuffah, Bashrah dan Syam, sedangkan sebuah mushaf dipegang oleh Usman
di Madinah.
Apakah nama mushaf yang dipegang oleh Usman?
J. Mushaf al-Imam
70. S. Sebutkan 3 ahli tafsir di Indonesia beserta nama bukunya?

J. 1. Mahmud Yunus dengan Tafsir al Qur’anul Karim
2. KH. Munawar Kholil dengan Tafsir Hidayaturrahman
3. Hasbi Ash-Shidiq dengan Tafsir An-Nur dan Al-Bayan
4. Prof.Dr. Hamka dengan Tafsir Al-Azhar
71. S. Diantara orang yang berjasa mengembangkan tulisan al-Qur'an adalah Yahya bin
Ya'mar (w. 90 H/708 M) dan Nashr bin Ashim (w. 100 H/718 M). Apa yang beliau
lakukan dalam penulisan al-Qur'an tersebut ?
J. memberi tanda titik pada huruf untuk membedakan antara satu huruf dengan huruf
yang lain (nuqthah I'jam/ta'jim).
72. S. Surat al-Fâtihah disebut juga as-Sab'ul Matsâni, apa artinya? Dan bacakan ayat yang
menyatakan hal itu!
J. Tujuh ayat yang diulang-ulang, ayatnya (al-Hijr: 87):
       

73. S. Sering kita mendengar bahwa jumlah ayat Al-Qur’an adalah 6666 ayat, namun
pendapat ini bukanlah yang terkuat. Berapakah jumlah ayat Al Qur’an menurut
pendapat yang terkuat ?
J. 6236 ayat
74. S. Al-Kafiyah adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat al-Fatihah
75. S. Fushthul-Quran adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat al-Baqarah
76. S. Surat Istighfar adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat Ali Imran
77. S. Al-Munqidzah adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat al-Ma’idah
78. S. Al-Qarinatani adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat al-Anfal bersama surat at-Taubah
79. S. Al-Munaffirah adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat at-Taubah
80. S. Al-Madhaji’ adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat as-Sajadah
81. S. Surat Malaikat adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat Fathir

82. S. Ghafir adalah nama lain dari surat apa?
J. Surat al-Mu’min
83. S. Al-Mashabih adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat al-Fushshilat
84. S. 'Arus Al Qur'an adalah nama lain dari surat apa?

J. Surat ar-Rahman
85. S. Tiap surat yang di dalamnya ada perintah sujud adalah Makkiyah, demikian juga
ayat-ayat seputar kisah-kisah Nabi dan ummat terdahulu. Ayat tentang kisah
siapakah dan dalam surat apa yang termasuk ke dalam Madaniyah?
J. Kisah Adam dan Iblis yang disebutkan dalam surat al-Baqarah
86. S. Ayat yang didahului dengan panggilan: Yâ Ayyuhâ al-Ladzîna Amanû adalah ayat
Madaniyah, kecuali pada tujuh tempat yang diawali Yâ Ayyuhâ an-Nâs tetapi
termasuk Madaniyah. Sebutkan dua diantaranya!
J. antara lain: (1) surat al-Baqarah: 21, (2) an-Nisâ’: 1, (3) al-Hujurât: 13, (4) al-
Baqarah: 168, (5) an-Nisâ’: 133, (6) al-Hajj: 1.
87. S. Az-Zarqâni dalam Manâhil al-‘Irfân, telah membahas panjang lebar 7 dialek Al-
Qur’an untuk membantah, bahwa yang tersisa dalam al-Qur’an hanya satu dialek,
sementara enam yang lainnya telah hilang. Hal yang sama juga dilakukan oleh
Ahmad von Denffer, dengan menyatakan, bahwa al-Qur’an yang ada saat ini
meliputi tujuh dialek. Sebutkan dua alasannya!
J. Alasannya, karena: 1. tidak pernah terjadi perubahan apapun pada al-Qur’an. 2.
naskah al-Qur’an saat ini telah ditulis dengan berpedoman pada testimoni
sahabat, baik lisan maupun tulisan dan bisa dikembalikan langsung kepada Nabi
saw. 3. al-Qur’an itu sendiri telah dijaga oleh Allah SWT
88. S. Tiap ayat yang didahului dengan huruf Hijâiyah, seperti Qaf, Nun adalah surat
Makkiyah, kecuali dua surat. Kecuali dua surat yang diawali dengan fawatihus-
suwar yang termasuk madaniyah. Sebutkan kedua surat tersebut!
J. al-Baqarah dan Ali ‘Imrân adalah Madaniyah, sementara surat ar-Ra’d ada
perbedaan pendapat.
89. S. Meneguhkan hati Rasulullah dan menjelaskan bahwa apa yang dituduhkan
terhadap beliau, tidak lain selain apa yang pernah dituduhkan kepada para Rasul
sebelumnya. Termasuk kedalam karakter priodesasi surat apa?
J. Makiyyah
90. S. Al-Qur’an diturunkan dalam Sab’ah Ahruf sebagaimana terdapat dalam hadits
nabi ‫ إن هذا القرآن أنزل على سبعة أحرف‬. apa makna hakiki dan makna kiasan dari lafazh
sab’ah ?
J. 1. Makna hakiki: Sab’ah berarti angka antara enam dan delapan.
2. Makna kiasan: Sab’ah berarti banyak (al-katsrah).
91. S. Sebutkan tiga arti dari kata harf (jamaknya: ahruf) yang terdapat dalam hadits
nabi ‫ إن هذا القرآن أنزل على سبعة أحرف‬secara harfiyah!
J. kata harf secara harfiah berarti (1) tepi (ujung), (2) satu huruf hijaiyah, (3) ujud
(bentuk), (4) bahasa dan (5) dialek.
92. S. Sebutkan nama-nama imam dalam qira’at sab’ah!

J. 1. Abdullâh bin Katsîr (w. 120 H)
2. Nâfi’ bin ‘Abdurrahmân (w. 169 H)
3. Ibn ‘Amir (w. 118 H)
4. ‘Ashim bin Abî an-Nujud (w. 127 H)
5. Hamzah bin Habîb az-Zayyâd (w. 156 H)
6. al-Kisâ’i (w. 189 H)
7. Abu ‘Amr (w. 154 H)

93. S. Sebutkan dua sebab diturunkannya al-Qur’an menurut al-Ja’bari yang dikutip oleh
as-Suyuthi!
J. 1. Turun tanpa sebab (ibtidâ’);
2. Turun sebagai dampak dari peristiwa atau pertanyaan.
94. S. ‘Alî al-Madîni (w. 234 H), guru al-Bukhâri, ulama’ yang mula-mula menyusun buku
yang secara khusus membahas masalah asbabun-nuzul, akan tetapi karyanya
tidak sampai kepada kita. Siapa nama ulama yang pertama kali mengarang kitab
tentang asbabun-nuzul yang karyanya sampai kepada kita?
J. Al-Wahidi
95. S. Apa nama kitab yang membahas tentang asbabun-nuzul yang dikarang oleh Ibn
al-Jawzi (w. 597H) ?
J. Asbâb Nuzûl al-Qur’ân
96. S. Siapa nama pengarang kitab al-‘Ajâb fî Bayân Asbâb?

J. Ibn Hajar al-Asqalâni (w. 852 H)
97. S. Sebutkan satu-satunya cara untuk mengetahui sabab an-nuzûl!

J. Melalui riwayat yang dinyatakan oleh para sahabat
98. S. Bagaimana solusinya Jika ada banyak riwayat mengenai sebab turunnya ayat?
J. Jika salah satunya sahih dan yang lainnya lemah, maka yang sahih harus
dikuatkan ketimbang yang lemah.
99. S. Bagaimana solusinya jika semua riwayat mengenai sebab turunnya ayat itu Sahih?
J. jika semua riwayat mengenai sebab turunnya ayat itu Sahih namun salah satunya
lebih kuat ketimbang yang lain berdasarkan pertimbangan salah satu aspek tarjîh,
maka yang lebih kuat harus dimenangkan.
100. S. Sebutkan manfaat daari mengetahui asbab an-nuzul menurut Ibnu Taymiiyah dan
Ibn Daqiq al-‘Id!
J. 1. Menurut Ibn Taymiyyah akan melahirkan pengetahuan akan akibatnya.
2. Menurut Ibn Daqîq al-’Id penjelasan mengenai sebab turunnya ayat
merupakan metode paling akurat untuk memahami makna-makna al-Qur’an.
101. S. Sebutkan dua makna dari pengumpulan Al-Qur’an dalam literature klasik
menurut Ahmad von Denffer?
J. Menurut Ahmad von Denffer, istilah pengumpulan al-Qur’an (jam’ al-qur’ân)
dalam literatur klasik itu mempunyai berbagai makna, 2 antara lain:
1. Al-Qur’an dicerna oleh hati
2. Menulis kembali tiap pewahyuan
3. Menghadirkan materi al-Qur’an untuk ditulis
4. Menghadirkan laporan (tulisan) para penulis wahyu yang telah menghafal al-
Qur’an
5. Menghadirkan seluruh sumber, baik lisan maupun tulisan.
102. S. Berapakah jumlah penulis wahyu pada zaman Rasulullah menurut Ibn ‘Asâkir?
J. Menurut Ibn ‘Asâkir, dalam Târîkh Dimasyqa, jumlah penulis wahyu Nabi saw. itu
mencapai 23 orang.
103. S. Pada zaman Nabi Muhammad SAW dikenal beberapa alat yang digunakan untuk
menulis, diantaranya adîm, lihâf, ‘asab dan aktâf. Apa arti dari kata-kata tersebut?
J. Adîm artinya kulit binatang, lihâf artinya batu tipis, ‘asab artinya pelepah kurma,
dan aktâf artinya tulang binatang
104. S. Sebutkan dua cara pengumpulan al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad SAW!
J. Hafalan dan tulisan

105. S. Disamping perang Yamamah terdapat juga peperangan yang lain yang terjadi
pada tahun 10 H/ 632 M yang menyebabkan para Huffazh meninggal di Medan
perang. Apa nama perang tersebut?
J. Perang Riddah
106. S. Bagaimana cara Zayd bin Tsâbit mengumpulkan al-Qur’an pada zaman Abû Bakar
sebagaimana yang dinyatakan oleh al-Bukhâri dalam kitab Shahîh-nya?
J. Metode Zayd bin Tsâbit dalam mengumpulkan al-Qur’an berpijak pada dua hal:
1. Hafalan yang tersimpan dalam dada para sahabat;
2. Materi yang tertulis di depan Rasul, dan materi tersebut tidak diterima,
kecuali dengan kesaksian dua orang yang adil
107. S. Jika motif Abû Bakar mengumpulkan al-Qur’an karena khawatir akan hilangnya
materi yang tertulis tadi sebagai akibat dari banyaknya para penghafal dan
pembaca yang telah meninggal dunia. Maka motif apakah pengumpulan atau
pembukuan yang dilakukan ‘Utsman ibn ‘Affan?
J. Motif ‘Utsmân adalah karena takut akan terjadinya perbedaan yang meruncing
mengenai ragam bacaan.
108. S. Sebutkan tiga kebijakan ‘Utsman ibn ‘Affan dalam hal intruksi pengumpulan Al-
Qur’an!
J. 1. Menggandakan tulisan yang sama yang telah dikumpulkan oleh Zayd bin
Tsâbit pada zaman Abû Bakar.
2. Menunjuk Zayd bin Tsâbit pemuda yang cerdas dan kredibel sebagai ketua
panitia.
3. Membakar mushaf lain, selain yang ada pada Hafshah dan duplikatnya,
bertujuan untuk menyamakan mushaf, dan meninggalkan bacaan syâdz serta
tafsir-tafsir tambahan yang lain.
109. S. Sebutkan tiga orang sahabat yang paling populer berkaitan dengan pengumpulan
materi tulisan wahyu!
J. Ibn Mas’ûd, Ubay bin Ka’ab dan Zayd bin Tsâbit
110. S. Sebutkan tiga orang yang termasuk ke dalam daftar penulis wahyu yang memiliki
kumpulan tulisan wahyu, selain Ibn Mas’ûd, Ubay bin Ka’ab dan Zayd bin Tsâbit!
J. 1. ‘Alî, Ibn ‘Abbâs, 2. Abû Mûsâ al-Asy’arî, 3. Hafshah, 4. Anas bin Mâlik, 5. ‘Umar, 6.
‘Abdullâh bin Zubayr, 7. ‘Abdullâh bin ‘Amr, 8. ‘Aisyah, 9. Sâlim, 10. Ummu
Salamah, 11. ‘Ubayd bin ‘Umar.
111. S. Al-Qur’an pada mulanya belum diberi tanda bacaan (i’râb), titik termasuk syakal.
Pada era kekhilafahan siapa dan siapa yang ditunjuk untuk member tanda bacaan
(i’rab) dalam bentuk titik pada tiap kalimat agar terhindar dari kesalahan
membaca?
J. Pada era kekhilafahan Mu’âwiyah, beliau menunjuk Abû al-Aswad ad-Dualli untuk
memberi tanda bacaan (i’râb) dalam bentuk titik pada tiap kalimat.
112. S. Pada zaman siapa dan siapa pula yang ditunjuk untuk memberi titik pada huruf
hijaiyah?
J. Pada zaman ‘Abd al-Malik bin Marwân, beliau menunjuk al-Hajaj bin Yûsuf
dibantu oleh Nashr bin ‘Ashim dan Hayy bin Ya’mar
113. S. Siapa yang berjasa dalam pemberian syakal pada al-Qur’an seperti fathah,
dhammah, kasrah dan sebagainya?
J. Khalîl bin Ahmad al-Farakhidi
114. S. Siapa yang berjasa dalam pembagian al-Qur’an sebagaimana yang tertulis dalam
mushaf, yang dibagi menjadi 30 juz, 60 hizb, 554 ruku’?
J. Al-Hajaj bin Yûsuf.
115. S. Sebutkan pembagian Al-Qur’an pada masa sahabat yang berfungsi untuk

memudahkan hafalan dan pengamalan!
J. ½, 1/3, 1/5, 1/7, 1/9
116. S. Siapakah yang membantu al-Hajaj bin Yûsuf dalam pemberian titik pada huruf
hijaiyah?
J. Nashr bin ‘Ashim dan Hayy bin Ya’mar
117. S. Dalam memahami kitab suci Al-Qur’an sangat dibutuhkan penguasaan bahasa
Arab dengan baik dan berbagai keilmuan yang selalu menyertai ulûm al-Qur’ân,
ulûm al-Hadîts, diantaranya ilmu nahwu, sharf, balaghah, ushul fiqh,
sosiolinguistik, dan lain-lain. Apa nama lain sosiolinguistik?
J. fiqh al-lulghah
118. S. Sebutkan empat sumber penyebutan (nama) dan makna lafadz Arab!
J. (1) Haqîqah, (2) Majâz, (3) Isytiqâq dan (4) Ta’rîb.
119. S. Disebut apakah kata yang lafadznya digunakan sebagaimana pertama kali
dipergunakan dalam konteks kebahasaan!
J. Haqîqah
120. S. Apa yang dimaksud dengan Lughawiyyah Wadh'iyyah?

J. Lughawiyyah Wadh'iyyah adalah kata yang lafadznya digunakan untuk
menunjukkan makna hakiki berdasarkan konteks penggunaan asal kata tersebut
dan biasa disebut dengan al-Haqîqah al-Lughawiyyah.
121. S. Apa yang dimaksud dengan Lughawiyyah Manqûlah?

J. Lughawiyyah Manqûlah adalah kata yang lafadznya digunakan untuk
menunjukkan makna hakiki setelah mengalami transformasi maksud, baik yang
dilakukan oleh ahli bahasa atau pembuat syariat.
122. S. Apa yang dimaksud dengan Al-Haqîqah al-Lughawiyyah al-'Urfiyyah?

J. Al-Haqîqah al-Lughawiyyah al-'Urfiyyah adalah lafadz yang mengalami
tranformasi maksud dari makna asal penggunaannya, kepada makna lain, yang
kemudian populer dengan makna tersebut, sehingga makna lafadz asalnya
ditinggalkan.
123. S. Coba anda jelaskan satu contoh lafazh yang termasuk Al-Haqîqah al-Lughawiyyah
al-'Urfiyyah!
J. Misalnya lafadz: ad-Dâbbah (hewan melata). Asalnya lafadz ini mempunyai
konotasi hewan melata di muka bumi, yang meliputi manusia dan hewan. Namun,
kemudian digunakan oleh orang Arab dengan konotasi hewan berkaki empat,
sehingga makna asalnya ditinggalkan.
124. S. Apa yang dimaksud dengan Al-Haqîqah al-Lughawiyyah as-Syar'iyyah?

J. Al-Haqîqah al-Lughawiyyah as-Syar'iyyah: adalah lafadz yang mengalami
transformasi maksud dari makna asal penggunaannya kepada makna lain, yang
digunakan oleh pembuat syariat.
125. S. Harus dinyatakan dengan apakah untuk memperkuat transformasi maksud lafadz
yang ditetapkan oleh pembuat syari’at?
J. Konotasi maknanya harus dinyatakan oleh dalil syara'. Misalnya lafadz: shalât, as-
shiyâm, al-Islâm, al-kufr dan sebagainya.
126. S. Disebut apakah lafadz yang digunakan tidak sesuai dengan asal penggunaannya
yang pertama, karena adanya indikasi yang menghalangi dinyatakannya makna
yang hakiki?
J. Majâz
127. S. Dari aspek hubungan antara makna yang digunakan dengan makna yang
diletakkan pertama kali, terbagi berapakah majaz? Dan sebutkan!

J. Terbagi dua, yaitu Majâz Isti'ârah dan Majâz Mursal
128. S. Salah satu instrument dalam memahami bahasa Arab dengan baik sebagai metode
penggalian maksud dari kata-kata dalam Al-Qur’an adalah isytiqaq (derivate).
Isytiqaq terbagi dua; shaghir dan kabir. Coba anda jelaskan isytiqaq shaghir
beserta contohnya!
J. Isytiqâq Shaghîr adalah pecahan sederhana, umum dan juga disebut ashghar.
Pecahan ini hampir berlaku secara umum untuk bahasa Arab, sebagaimana tashrîf
(perubahan kata) seperti: Salim[a], dengan seluruh maknanya, salâmah (selamat)
dan seluruh pecahannya, seperti: Salim[a], Yaslim[u], Sâlim, Salmâ, Salâmah, Salîm
dan sebagainya.
129. S. Jelaskan maksud dari isytiqaq kabir beserta isinya!

J. Isytiqâq Kabîr atau akbar yaitu mengubah huruf-huruf kata dasar dengan seluruh
maknanya. Misalnya kata: Jabar[a], menjadi: Jarab[a], Baraj[a], Bajar[a], Rajab[a],
Rabaj[a] dengan seluruh maknanya, yang semuanya berkonotasi kuat (al-
quwwah) dan keras (as-syiddah).
130. S. Apa yang dimaksud ta’rib?

J. Ta’rîb adalah proses pengaraban kata non-Arab (‘ajam) ke dalam bahasa Arab.

TAJWID DAN QIRA’AT
1. S. Huruf apakah yang keluar dari Aqshallisan ?
J. Qof dan Kaf ( ‫) ق ك‬
2. S. Huruf apakah yang keluar dari Wasthullisan ?

J. Jim,Syin dan Ya ( ‫) ج ش ي‬
3. S. Huruf apakah yang keluar dari hasil kerjasama antara tepi lidah dan geraham atas
?
J. Huruf Dlod ( ‫)ض‬
4. S. Dari manakah tempat Makhraj huruf TA ( ‫ ) ت‬Dal ( ‫ ) د‬dan Tho ( ‫? ) ط‬

J. Dari ujung lidah kerjasama dengan pangkal dua gigi seri bagian atas.
5. S. Sebutkan huruf-huruf yang bersifat Shofir ?

J. Zay ( ‫ ) ز‬Sin ( ‫ ) س‬dan Shod ( ‫) ص‬.
6. S. Darimanakah makhraj huruf Ba,Mim,Wau dan Fa ?

J. Asy-syafatain (kedua bibir ).
7. S. Apa yang disebut dengan huruf Al-Janbiyah, sebutkan hurufnya !

J. Huruf yang keluar dari tepi lidah,hurufnya satu :Dhad ( ‫) ض‬.
8. S. Apa yang disebut dengan Dzalqiyah ?

J. Ujung lidah ( huruf-huruf yang keluar dari ujung lidah )
9. S. Apa yang dimaksud dengan Nath’iyyah ?

J. Huruf-huruf yang keluar dari kulit ujung langit-langit.
10. S. Apa yang dimaksud dengan huruf Asaliyyah, dan sebutkan huruf-hurufnya ?
J. Huruf-huruf yang keluar dari ujung lidah bagian bagian depan hurufnya ada 3 :
Shad,Zay dan Sin (‫ ) ص ز س‬.
11. S. Apa yang dimaksud dengan Lahawiyah ,dan sebutkan huruf-hurufnya ?

J. Huruf yang keluar dari pangkal lidah, hurufnya ada dua : Qaf dan Kaf( ‫) ق ك‬
12. S. Apa yang disebut dengan huruf Al-Litsawiyah, dan sebutkan huruf-hurufnya ?
J. Huruf Al-Litsawiyah adalah huruf yang keluar dari gusi depan, hurufnya ada 3:
Zha, Tsa dan Dzal ( ‫) ز ث ذ‬.
13. S. Dimanakah tempat keluar (makhraj) huruf Ha ( ‫ ) ح‬dan Kha ( ‫? ) خ‬

J. Makhraj huruf Ha di tengah tenggorokan (wasath al halq), dan makhraj huruf Kha
di ujung tenggorokan (adna al halq).
14. S. Di manakah tempat keluar (makhraj) mad dan hamzah ?

J. Mad keluar dari rongga mulut (al-jawf), dan hamzah keluar dari pangkal
tenggorokan (aqsha al halq).
15. S. Jelaskan perbedaan antara makhraj huruf Ta ( ‫ ) ت‬dan Tsa ( ‫? ) ث‬

J. Makhraj huruf Ta ( ‫ ) ت‬pada ujung lidah dengan pangkal dua gigi depan atas,
sedang makhraj huruf Tsa‫( )ث‬pada ujung lidah dengan ujung dua gigi depan atas.
16. S. Jelaskan perbedaan antara makhraj huruf Fa ) ‫ ) ف‬dan Qof ( ‫? ) ق‬

J. Makhraj huruf Fa ( ‫ ) ف‬pada ujung dua gigi depan atas dengan bagian tengah
bibir bawah, sedang makhraj huruf Qaf ( ‫ ) ق‬pada pangkal lidah sebelah dalam
melekat pada langit-langit.
17. S. Jelaskan perbedaan antara makhraj huruf ra (‫ ) ر‬dan Zay ( ‫? ) ز‬

J. Makhraj huruf Ra ( ‫ر‬ ) pada ujung lidah melekat pada gusi (antara Lam dan

Nun), sedang makhraj huruf Zay ( ‫ ) ز‬pada ujung lidah dengan rongga antara
gigi atas dan bawah,lebih dekat ke gigi atas.
18. S. Apa yang disebut huruf Adz-Dzalqiyah, sebutkan huruf-hurufnya ?

J. Huruf Adz-Dzalqiyah adalah huruf yang keluar dari ujung lidah, hurufnya ada 3 :
Lam,Nun,Ra.
19. S. Apa yang disebut huruf Asy-Syajariyah, sebutkan huruf-hurufnya ?

J. Huruf Asy-Syajariyah adalah huruf yang keluar dari tengah lidah, hurufnya ada 3:
Jim,Syin,Ya.
20. S. Ditinjau dari segi tertahan dan keluarnya napas, huruf hijaiyah terbagi menjadi
berapa ? sebutkan !
J. Terbagi 2, yaitu Hams (nafas keluar) dan Jahr (nafas tertahan).
21. S. Ditinjau dari segi apa huruf hijaiyah terbagi menjadi idzlaq dan ishmat ?
J. Dari segi kelancaran dan kelambanannya keluar dari ujung lidah dan bibir.
22. S. Jelaskan perbedaan antara makhraj huruf Syin ( ‫ ) ش‬dan sin ( ‫! ) س‬

J. Makhraj huruf Syin (‫ ) ش‬pada pertengahan lidah (wasath al-lisan), sedang
makhraj huruf Sin ( ‫ ) س‬pada ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan
bawah, lebih dekat dengan gigi atas.
23. S. Jelaskan perbedaan antara makhraj huruf Shad ( ‫ ) ص‬dan Dhad ( ‫! ) ض‬

J. Makhraj huruf shad ( ‫ ) ص‬pada ujung lidah dengan rongga antara gigi atas dan
bawah dekat gigi atas, sedang makhraj huruf dhad ( ‫ ) ض‬pada salah satu tepi
lidah (ihda haffatay al-lisan) dengan geraham atas.
24. S. Jelaskan perbedaan antara makhraj huruf Tha ( ‫ ) ط‬dan Zha ) ‫! ) ظ‬

J. Makhraj huruf Tha ( ‫ ) ط‬pada ujung lidah dengan pangkal dua gigi depan atas,
sedang makhraj huruf Zha ( ‫ ) ظ‬pada ujung lidah dengan ujung dua gigi depan
atas.
25. S. Dalam hukum nun mati atau tanwin, apa yang disebut dengan Ikhfa aqrab, dan
bagaimana cara membacanya ?
J. Ikhfa aqrab yaitu bila nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ta,dal,tha ( ‫ت‬
‫ ) ط د‬Cara membacanya, ikhfanya lebih lama dari ghunnahnya.
26. S. Apa yang disebut dengan Mad Lazim Kilmy Mutsaqqal dan berikan contohnya ?
J. Mad Lazim Kilmy Mutsaqqal yaitu apabila ada mad thabi’i bertemu dengan
tasydid dalam satu kata contoh :ِ ‫الحاق‬
27. S. Apa yang dimaksud dengan huruf Jawfiyyah ?

J. Huruf-huruf yang keluar dari rongga mulut dan tenggorokan.
28. S. Apa yang dimaksud dengan huruf Litsawiyah ?

J. Gigi Geraham.
29. S. Apa yang dimaksud dengan Ushuluts Tsanaya dalam Ilmu Tajwid ?
J. Pangkal gigi seri.
30. S. Apa yang dimaksud dengan Al-Isti’la ?

J. Terangkat/naiknya lidah kelangit-langit atas ketika huruf-huruf diucapkan.
31. S. Apa yang dimaksud dengan Al-Istifal dalam istilah Ilmu Tajwid ?
J. Tidak terangkatnya lidah kelangit-langit atas.
32. S. Sebutkan huruf-huruf yang memiliki sifat Al-Ithbaq ?

J. Shad,Dhad,Tha dan Zha ( ‫) ص ض ط ظ‬.

33. S. Kapan dua huruf hijaiyah dikatakan mutajanisain ?
J. Ketika keduanya memiliki makhraj yang sama tetapi berbeda sifatnya, yang satu
sukun yang lainnya hidup. Contoh dal dengan ta, ba dengan mim.
34. S. Kapan dua huruf hijaiyah dikatakan Mutaqaribain ?

J. Ketika keduanya berdekatan makhroj dan sifatnya, makhrajnya saja atau sifatnya
saja yang satu sukun yang lainnya hidup, contoh ta dan dzal.
35. S. Ada berapakah Maratibul Qira’ah ? sebutkan !

J. Ada 4 yaitu : Tahqiq, Tartil, Tadwir dan Hadr.
36. S. Apa yang dimaksud dengan Waqaf Ikhtibari ?

J. Yaitu waqaf ujian, menguji pembaca bagaimana cara berhenti pada satu kata.
37. S. Apa yang dimaksud dengan Waqaf idhtirori ?

J. Yaitu waqaf karena terpaksa, seperti disebabkan lupa, nafas pendekdan lain-lain.
38. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Ba ( ‫! ) ب‬

J. Ada enam (6) : Jahr, Syiddah, Qalqalah, Istifal, Infitah, Idzlaq.
39. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Tsa ( ‫! ) ث‬

J. Ada lima (5) : Hams, Rakhawah, Istifal, Infitah, dan Ishmat.
40. S. Ada berapa sifat huruf Ta ( ‫ ? ) ت‬Sebutkan !

J. Ada lima ( 5 ) : Syiddah, , Istifal, , Infitah, Hams, dan Ishmat.
41. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Qaf ( ‫! ) ق‬

J. Jahr, Syiddah, Isti’la, Qalqalah, Infitah, dan Ishmat.
42. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Lam ( ‫! ) ل‬

J. Jahr, Inhiraf, Tawassuth, Istifal, Infitah, dan Idzlaq.
43. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Mim ( ‫! ) م‬

J. Jahr, Tawassuth, Istifal, Infitah, Ghunnah dan Idzlaq.
44. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Nun ( ‫! ) ن‬

J. Jahr, Tawassuth, Istifal, Infitah, Ghunnah dan Idzlaq.
45. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Shod ( ‫! ) ص‬

J. Isti’la, Ithbaq, Shafir, Hams, Rakhawah dan Ishmat.
46. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Dal ( ‫! ) د‬

J. Jahr, Syiddah, Qalqalah, Istifal,Infitah, dan Ishmat.
47. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Jim ( ‫! ) ج‬

J. Jahr, Syiddah, Qalqalah, Istifal,Infitah, dan Ishmat.
48. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Zay ( ‫! ) ز‬

J. Jahr, Shofir, Rakhawah, Istifal,Infitah, dan Ishmat.
49. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Ghin ( ‫! ) غ‬

J. Jahr, Isti’la, Rakhawah, Infitah, dan Ishmat.
50. S. Sebutkan sifat-sifat huruf Ha Besar ( ‫! ) ه‬

J. Hams, Rakhawah, Istifal, Infitah, Ishmat dan Khafa.
51. S. Apa yang dimaksud dengan sifat huruf Tawassuth ?

J. Sifat huruf yang berada diantara sifat syiddah dan rakhawah.
52. S. Apa yang dimaksud dengan Rakhawah ?

J. Mengalirnya suara bersama huruf ketika huruf diucapkan, karena lemahnya
sandaran huruf pada makhraj.
53. S. Apa yang dimaksud dengan Syiddah ?

J. Tertahannya suara ketika huruf diucapkan karena kuatnya sandaran pada
makhraj.
54. S. Apa yang dimaksud dengan sifat huruf Jahr ?

J. Tertahannya nafas ketika huruf diucapkan karena kuatnya sandaran huruf pada
makhraj.
55. S. Apa yang dimaksud dengan sifat huruf Hams?

J. Keluarnya nafas bersama huruf karena lemahnya sandaran huruf pada makhraj.
56. S. Apa yang disebut dengan mad Farqi ?, dan berikan contoh !
J. Mad Farqi adalah apabila ada hamzah istifham ( ‫ ) أ‬bertemu dengan lam ta’rif ( ‫ال‬
) baik diidghamkan atau sukun contoh :
57. S. Apa yang disebut dengan Mad Lazim Harfy Mukhaffaf ?, dan berikan contoh !
J. Mad Lazim Harfy Mukhaffaf yaitu apabila ada huruf fawatihussuwar yang asal
ejaannya tiga huruf di dalamnya ada mad thabi’i yang bertemu sukun. Contoh : ‫الر‬
58. S. Apa yang dimaksud dengan Al-Lahn dalam ilmu Tajwid ?

J. Al-Lahn artinya salah menyimpang dari yang benar (baik salah jali maupun khafi).
59. S. Huruf-huruf hijaiyyah dari segi pengucapan pada pokoknya terbagi dua, tafkhim /
taghlizh dan tarqiq. Sebutkan pengertian tafkhim dan tarqiq!
J. Tafkhim / taghlizh adalah mengucapkan huruf dengan cara tebal, memenuhi
mulut disebabkan terhalangi oleh huruf yang diucapkan. Sedangkan tarqiq adalah
mengucapkan huruf dengan cara tipis, tidak memenuhi mulut disebabkan tidak
terhalangi oleh huruf yang diucapkan.
60. S. Sebutkan 5 huruf dari huruf-huruf yang pada aslinya diucapkan dengan tebal!
J. ‫)خص ضغط قظ( خ ص ض غ ط ق ظ‬
61. S. Sebutkan 5 huruf dari huruf-huruf yang pada aslinya dibaca tipis!
J. ‫)ثبت عز من يجود حرفه اذ سل شكا( ث ب ت ع ز م ن ي ج و د ح ر ف ه ء ذ س ل ش ك ا‬
62. S. Sebutkan definisi ilmu tajwid secara etimologi dan terminologi !

J. Tajwid secara etimologi adalah memperindah. Sedangkan secara terminologi
tajwid adalah Ilmu yang memberikan pengertian tentang hak-hak huruf dari sifat
huruf dan mustahaqqul hurûf.
63. S. Jelaskan tentang tathrib (‫ )تطريب‬dan hukumnya dalam ilmu tajwid!

J. Tathrib adalah melagukan al-Qur’ân sehingga membaca panjang (mad) tak pada
tempatnya atau memanjangkan yang seharusnya dibaca pendek karena
disesuaikan dengan lagunya. Hukumnya haram bagi yang membaca al-Qur’an
dengan cara tathrib.
64. S. Jelaskan tentang tarji' (‫ )ترجيع‬dan hukumnya dalam ilmu tajwid!

J. Tarji’ adalah membaca al-Qur’ân dengan tempo naik turun; rendah kemudian
tinggi, lantas merendah dan meninggi lagi dalam satu bacaan panjang (mad).
Hukumnya haram bagi yang membaca al-Qur’an dengan cara tarji'.
65. S. Jelaskan tentang tahzin (‫ )تحزين‬dan hukumnya dalam ilmu tajwid!

J. Tahzin adalah Membaca al-Qur’ân dengan mimik atau gaya yang dibuat sedih atau
hampir menangis dengan tujuan semata-mata menarik perhatian pendengar.
Hukumnya haram bagi yang membaca al-Qur’an dengan cara tahzin.
66. S. Jelaskan tentang tar'id (‫ )ترعيد‬dan hukumnya dalam ilmu tajwid!

J. Tar’id adalah mengalunkan suara yang terlalu bergetar layaknya orang yang
kedinginan atau kesakitan. Hukumnya haram bagi yang membaca al-Qur’an
dengan cara tar'id.
67. S. Termasuk bacaan yang terlarang adalah bacaan syadz. Jelaskan apa yang
dimaksud syadz!
J. Syadz adalah yakni bacaan yang menyalahi bacaan masyhur yang telah disepakati
ke-mutawattir-annya (qira’at sab’ah).
68. S. Jelaskan tentang tahrif (‫ )تحريف‬dan hukumnya dalam ilmu tajwid!

J. Tahrif adalah membaca al-Qur’ân bersamaan beberapa orang (koor) suatu ayat
yang panjang dengan bergantian berhenti bernafas, sehingga jadilah ayat yang
panjang itu bacaan yang tak terputus-putus. Hukumnya haram bagi yang
membaca al-Qur’an dengan cara tahrif.
69. S. Apa yang dimaksud hak huruf? Jelaskan beserta contohnya!

J. Hak huruf adalah Makhraj huruf dan sifat-sifatnya yang lazimah (tetap) seperti
jahr, hams, syiddah, tawassuth, rakhawah dsb.
70. S. Apa yang dimaksud mustahak huruf? Jelaskan beserta contohnya!

J. Mustahak huruf adalah hukum-hukum baru yang ada pada huruf seperti sifat
bacaan tebal, tipis, mad, hukum nun mati dan tanwin dsb.
71. S. Apa yang dimaksud al-Lahn al-Jâliy (‫ )اللحن الجلي‬dalam ilmu tajwid? Jelaskan
beserta contohnya!
J. al-Lahn al-Jâliy ‫اللحن الجلي‬
Yaitu kesalahan yang nyata pada lafazh sehingga kesalahan tersebut dapat
diketahui oleh para ulama Qira’at, maupun orang Islam pada umumnya. Misalnya:
1. Mengganti huruf dengan huruf lain ( ,)‫إبدال حرف بحرف‬
2. Mengganti harakat dengan harakat lain ( ,)ِ ‫إبدال حرك ِ بحرك‬
3. Mengganti sukun dengan harakat (ِ ‫إبدال سكن بحرك‬
4. Atau menambah atau mengurangi huruf ( .)‫زيادة أو نقصان الحروف‬
5. Mengubah makna atau tidak, hukumnya haram.
72. S. Apa yang dimaksud al-Lahn al-Khafi (‫ )اللحن الخفي‬dalam ilmu tajwid? Jelaskan
beserta contohnya!
J. al-Lahn al-Khâfiy (‫)اللحن الخفي‬
adalah kesalahan yang tersembunyi pada lafazh. Kesalahan ini hanya dapat
diketahui oleh para ulama Qira’at atau kalangan tertentu yang mendalami Qira’at.
Misalnya menggetarkan (takrîr) huruf ra (‫ )ر‬secara berlebihan atau sebaliknya.
73. S. Jelaskan tentang tarqish (‫ )ترقيص‬dan hukumnya dalam ilmu tajwid!

J. Tarqish adalah sengaja berhanti pada huruf mati dengan tiba-tiba seakan-akan
melompat atau berjalan cepat meliuk-liuk seperti penari. Hukumnya haram bagi
yang membaca al-Qur’an dengan cara tarqish.
74. S. Menurut a’immah al-qurra’ al-muta’akhirin bahwa ketentuan “wajib” dalam

membaca Al-Qur’an terdapat dua macam; wajib syar’i dan wajib shana’i. sebutkan
definisi dan contoh kedua wajib tersebut!
J. Wajib syar’i adalah ketentuan bila dikerjakan dapat pahala dan bila ditnggalkan
maka berdosa, seperti menjaga huruf dari perubahan struktur (mabna)-nya dan
dapat merusak makna.
Sedangkan wajib shana’i adalah ketentuan bila dilakukan maka terpuji dan bila
ditinggalkan maka tercela dan harus diberi teguran atau sanksi yang pantas,
seperti hukum idgham,ikhfa,iqlab, tafkhim, tarqiq dan lain-lain.
75. S. Sebutkan definisi wajib syar’i dan wajib shana’i menurut a’immah al-qurra’ al-
mutaqaddimin beserta contohnya!
J. Wajib syar’i adalah ketentuan yang telah disepakati oleh para qurra’ seperti
hukum idgham, izhhar, ikhfa, iqlab, mad dan qashr yang tidak ada perbedaan di

kalangan para qurra’.
Sedangkan wajib shana’i adalah ketentuan yang berbeda-beda diantara para
qurra’, seperti perbedaan dalam ilmu qira’ah.
76. S. Jelaskan tentang hukum meninggalkan wajib syar’i menurut a’immah al-qurra’ al-
mutaqaddimin !
J. Hukumnya fasiq dan berdosa besar karena terdapat nash perintahnya yaitu Hadis
Nabi SAW dari Hudzaifah ibn al-Yaman yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan
al-Baihaqi:
‫قال رسول ّللا صلى ّللا عليه و سلم‬
‫ فَإ ِنَّهُ َسيَ ِجي ُء ِم ْن بَ ْع ِدي قَوْ ٌم‬،‫ْق َوأَ ْه ِل ْال ِكتَابَ ْي ِن‬‫س‬‫ف‬ْ
‫ال‬
ِ ِ ِ ‫ل‬‫ه‬ْ َ ‫أ‬ ‫ح‬
َ‫ُون‬ ُ ‫ل‬ َ ْ ِ َ َ ِ َ ْ‫ب َوأَص‬
‫و‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫َّا‬ ‫ي‬ ‫إ‬ ‫و‬ ،‫ا‬ ‫ه‬‫ت‬‫ا‬ ‫و‬ ِ ‫ا ْق َر ُءوا ْالقُرْ آنَ بِلُحُو ِن ْال َع َر‬
ْ
ُ ُ ُ ُ ُ ٌ ُ ْ
‫ َمفتونَ ِ قلوبُهُ ْم َوقلوبُ َم ْن يُعْ ِجبُهُ ْم شَأنهُ ْم‬،‫اوز َحنَا ِج َرهُ ْم‬ ُ ِ ‫ح َال ي َُج‬ِ ْ‫يُ َر ِّجعُونَ بِ ْالقُرْ آ ِن تَرْ ِجي َع ْال ِغنَا ِء َوال َّرهَبَانِيَّ ِ ِ َوالنو‬
َّ
77. S. Jelaskan tentang hukum meninggalkan wajib shana’i menurut a’immah al-qurra’
al-mutaqaddimin !
J. Hukumnya tidak fasiq dan tidak berdosa seperti perbedaan qira’ah pada surat at-
Taubah ayat 100: ‫وأعد لهم جنات تجري تحتها األنهار‬
Imam ibn Katsir membaca dengan tambahan min (‫ )من‬setelah lafazh ‫تجرى‬,
Sedangkan Imam-imam yang lain membaca tanpa min.
78. S. Sebutkan tempat atau masalah yang berlaku hukum wajib shana’i menurut
a’immah al-qurra’ al-mutaqaddimin !
J. 1. Dalam masalah khilafiyah qira’ah.
2. Dalam masalah waqaf, karena tidak wajib berhenti pada kalimat tertentu dan
tidak haram pula berhenti pada kalimat secara ‘ainiyah atau lafzhiyahnya
kecuali kalimat tersebut dibuat tidak jelas tujuan artinya (berbuat wahm), jika
berbuat wahm dan meyakini pada ketidak-jelasan tujuan artinya maka hukum
kafir.
3. Dalam mempelajari qira’ah kepada guru yang ahli, teliti dan tidak
memperlakukan kesalahan bacaan (lahn). Sedangkan bagi orang yang
melanggar hukum yang telah disepakati para qurra’ atau bukan orang yang
berbahasa arab maka ia harus belajar kepada orang yang ahli dalam bidang
qira’ah (masyayikh). Jika tidak maka ia berdosa menurut consensus para
qurra’.
79. S. Sebutkan pembagian huruf dalam ilmu tajwid!

J. 1. Huruf ashliyah (pokok)
2. Huruf far’iyah (cabang)
80. S. Berapakah jumlah huruf-huruf ashliyah menurut pendapat yang masyhur!

J. Huruf-huruf ashliyah berjumlah 29 huruf, yaitu huruf-huruf hija’iyah
81. S. Sebutkan 3 huruf dari huruf-huruf far’iyah menurut pendapat yang masyhur!
J. 1. Hamzah yang dibaca tashil
2. Alif yang dibaca imalah
3. Shad yang dibaca isymam
4. Ya yang dibaca isymam
5. Alif yang dibaca tebal (tafkhim/taghlizh)
82. S. Sebutkan definisi huruf ashliyah dan huruf far’iyah!

J. Huruf ashliyah adalah huruf yang keluar dari satu makhraj tertentu, sedangkan
huruf far’iyah ialah huruf yang keluar dari dua makhraj atau tidak jelas antara dua
huruf.
83. S. Harakat atau tanda baca hidup terbagi dua; harakat ashliyah dan harakat far’iyah.
Sebutkan kedua harakat tersebut!
J. Harakat ashliyah ialah fathah, dhammah, dan kasrah. Sedangkan harakat far’iyah
ialah harakat imalah dan harakat isymam.
84. S. Makharij al-huruf menurut pendapat mayoritas dan masyhur berjumlah 17

makhraj. Namun ada yang berpendapat 16 dan 14. Siapakah imam yang

berpendapat jumlah makhraj 16 dan 14?
J. Yang berpendapat 16 makhraj diantaranya adalah imam Sibawaih dan imam
Syathibi. Sedangkan yang berpendapat 14 makhraj diantaranya adalah pendapat
imam Quthrub, imam al-Jarami, imam ibn Kisan dan imam ibn Ziyad al-Farra’
85. S. Sebutkan faedah atau kegunaan mengetahui sifatt-sifat huruf!

J. 1. Dapat membedakan huruf-huruf yang bersamaan keluar dari satu makhraj.
2. Dapat mengetahui huruf-huruf yang bisa diidghamkan dan tidak bisa
diidghamkan.
3. Dapat memperbaiki pengucapan huruf-huruf yang berbeda makhraj.
86. S. Sifat huruf terbagi dua; sifat lazimah dan sifat ‘aridhah. Sebutkan definisi kedua
sifat tersebut beserta contohnya!
J. Sifat lazimah ialah sifat yang tetap melekat pada huruf dan tidak berubah seperti
17 sifat huruf.
Sedangkan sifat ‘aridhah ialah sifat yang sering berubah-rubah tidak tetap
melekat pada suatu huruf, seperti sifat tarqiq, tafkhim, ghunnah, ikhfa dan lain-
lain.
87. S. Sebutkan sifat-sifat huruf yang termasuk ke dalam sifat qawiyah!

J. 1. Jahr 5. Ishmat 9. Shafir
2. Syiddah 6. Qalqalah 10. Takrir
3. Isti’la 7. Inhiraf 11. Istithalah
4. Ithbaq 8. Tafasyi
88. S. Sebutkan sifat-sifat huruf yang termasuk ke dalam sifat dha’ifah!

J. 1. Hams 4. Infitah
2. Rakhawah dan tawassuth 5. Idzlaq
3. Istifal 6. Lin
89. S. Sebutkan perbedaan sifat huruf ‫همزة‬dan ‫!هاء‬

J. Huruf ‫همزة‬bersifat jahr dan syiddah. Sedangkan huruf ‫ هاء‬bersifat hams dan
rakhawah.
90. S. Sebutkan perbedaan sifat huruf ‫عين‬dan ‫!حاء‬

J. Huruf ‫ عين‬bersifat jahr dan tawassuth. Sedangkan huruf ‫حاء‬bersifat hams dan
rakhawah.
91. S. Sebutkan perbedaan sifat huruf ‫ٰين‬dan ‫!خاء‬

J. Huruf ‫ٰين‬bersifat jahr. Sedangkan huruf ‫ هاء‬bersifat hams.
92. S. Sebutkan perbedaan sifat huruf ‫جيم‬dan ‫!شين‬

J. Huruf ‫جيم‬bersifat jahr dan syiddah. Sedangkan huruf ‫شين‬bersifat hams, rakhawah
dan tafasyi.
93. S. Jelaskan perbedaan makhraj dan sifat pada huruf ‫ضاد‬dan ‫!ظاء‬
J. Makhraj ‫ضاد‬ialah dari salah satu tepi lidah bertemu dengan gusi-gusi atas bagian
kiri atau kanan. Huruf ‫ظاء‬dari ujung lidah bagian atas bertemu dengan ujung gigi
seri atas.
Sedangkan sifat-sifat pada huruf ‫ضاد‬dan ‫ظاء‬semuanya sama kecuali huruf ‫ضاد‬
memiliki sifat istithalah.
94. S. Sebutkan sifat persamaan dan perbedaan pada huruf ta (‫)ت‬, dal (‫)د‬, dan tha (‫!)ط‬
J. Sifat persamaan pada huruf ta (‫)ت‬, dal (‫)د‬, dan tha (‫ )ط‬adalah syiddah. Sedangkan
sifat perbedaannya ialah huruf tha memiliki sifat isti’la dan ithbaq, sedangkan
huruf dal berlawanan dengan kedua sifat tersebut. Adapun ta memiliki sifat hams.
95. S. Sebutkan sifat persamaan dan perbedaan pada huruf tsa (‫)ث‬, dzal (‫ )ذ‬dan zha (‫!)ظ‬
J. Persamaan sifat pada huruf tsa (‫)ث‬, dzal (‫ )ذ‬dan zha (‫ )ظ‬ialah rakhawah.
Perbedaan sifat antara ketiga huruf tersebut ialah huruf zha (‫ )ظ‬isti’la dan ithbaq.
Huruf dzal (‫ )ذ‬memiliki sifat istifal dan infitah. Sedangkan huruf tsa (‫ )ث‬memiliki

sifat hams.
96. S. Sebutkan sifat persamaan dan perbedaan pada huruf sin (‫)س‬, shad (‫ )ص‬dan zai
(‫!)ز‬
J. Persamaan sifat huruf sin (‫)س‬, shad (‫ )ص‬dan zai (‫ )ز‬ialah rakhawah dan shafir.
Perbedaan sifat ketiga huruf tersebut ialah huruf shad (‫ )ص‬memiliki sifat ithbaq
dan isti’la. Sedangkan huruf sin (‫ )س‬zai (‫ )ز‬memiliki lawanan kedua sifat tersebut
dan hams. Adapun zai (‫ )ز‬memiliki lawanan kedua sifat tersebut dan jahr.
97. S. Sebutkan huruf-huruf yang termasuk ke dalam aqwa al-huruf dalam sifat-sifatnya!
J. Tha (‫)ط‬, dhad (‫)ض‬, zha (‫ )ظ‬dan qaf (‫)ق‬.
98. S. Sebutkan huruf-huruf yang termasuk ke dalam adh’af al-huruf dalam sifat-
sifatnya!
J. Tsa (‫)ث‬, ha (‫)ح‬, nun (‫ )ن‬mim (‫)م‬, fa(‫ )ف‬dan ha (‫)ه‬.
99. S. Jelaskan alasan idgham bighunnah ketika tanwin atau nun sakin bertemu dengan wau
dan ya!
J. Tanwin atau nun sakin diidghamkan pada wau atau ya karena nun dengan waw dan ya
tersebut memiliki kesamaan sifat yaitu Infitah, istifalah, jahr serta Mad dan Liennya
memiliki kemiripan dengan ghunnahnya nun.
100. S. Jelaskan alasan idgham bila ghunnah ketika tanwin atau nun sakin bertemu dengan huruf
lam dan huruf ra!
J. Sebab dilakukannya Idgham bilaghunnah adalah makhrajnya nun dan karena huruf
idgham bilaghunnah berada pada makhraj yang sama yaitu di ujung lidah dengan gusi di
atasnya sehingga mereka diidghamkan
101. S. Apa yang dimaksud dengan idgham tam dari segi praktik pengucapan dalam konteks
tajanus, taqarub dan tamatsul dan berikan contohnya!
J. Idgham Taam : Idgham yang bila huruf yang diidghamkan meng-hilang seutuhnya di
dalam mudgham fiih seperti ‫اذ ظلموا‬
102. S. Apa yang dimaksud dengan idgham naqish dari segi praktik pengucapan dalam konteks
tajanus, taqarub dan tamatsul dan berikan contohnya!
J. Idgham Naqish adalah Idgham yang bila huruf yang diidghamkan tidak menghilang
seutuhnya di dalam mudghamun fiih namun masih tampak dengan sifatnya seperti :
‫ من يعمل‬dan ‫الم نخلقكم‬
103. S. Sebutkan tiga (3) perkara yang menghalangi terjadinya idgham pada dua huruf yang
sama!
J. 1. Huruf pertama ( Mudgham) memiliki tanwin seperti ‫ سميع عليم‬.
2. Huruf pertama ( Mudgham) memiliki tasydid seperti ‫فتم ميقات ربه‬.
3. Huruf pertama ( Mudgham) merupakan zhamir seperti ‫كنت ترابا‬
104. S. Apa yang dimaksud dengan idgham syamsiyah?

J. idgham syamsiyah adalah idgham yang terjadi pada alif-lam yang disebut lam ta’rif
bertemu dengan salah satu dari 14 huruf syamsiyah. Adapun huruf syamsiyah yaitu huruf
yang ada pada permulaan kata yang terkumpul pada kalimat
‫ شم صدر ضيف طاب ظن له نعم‬ ‫تب مث دع ذنبا رمى زد مسع‬
105. S. Apa yang dimaksud dengan izhhar qamariyah?

J. Izhhar yang terjadi pada lam ta’rif bertemu dengan salah satu dari 14 huruf qamariyah,
dan huruf-huruf qamariyah terkumpul pada pada kalimat:
‫ابغ حجك وخف عقيمه‬
106. S. Apa yang dimaksud dengan qalqalah secara etimologi dan terminologi?
J. Qalqalah menurut arti bahasa berarti menggerakkan dan getar sedangkan menurut arti
istilah adalah menggoncangkan makhraj sehingga terdengar pantulan suara yang lebih
kuat.
107. S. Kapan ha kinayah dibaca panjang?

J. Apabila huruf sebelum dhamir mufrad muzakkar ghaib itu mutaharrik (berharakah)

108. S. Kapan ha kinayah dibaca pendek?
J. Apabila huruf sebelum dhamir mufrad muzakkar ghaib itu sakin kecuali pada kalimat
‫فيه مهانا‬
109. S. Apa yang dimaksud dengan ha saktah?
J. Ha saktah adalah ha zaidah atau tambahan yang didatangkan pada akhir kata dengan
tujuan menjaga harakat akhir sebuah kata.
110. S. Sebutkan dua tempat yang disepakati oleh a’immah al-qurra yang ditambah ha saktah!
J. Yaitu pada kata-kata berikut: ‫ مل يتسنه‬, ‫ اقتده‬, ‫ كتابيه‬, ‫ حسابيه‬, ‫ ماليه‬, ‫ سلطانيه‬, ‫ماهيه‬
111. S. Apa perbedaan pada iftitah [ ‫ ] افتتاح‬dan ibtida [ ‫ ] ابتداء‬dalam istilah ilmu tajwid?
J. Iftitah adalah pembukaan dalam bacaan Al-Qur’an yang diawali dengan membaca
isti’adzah, basmalah, lalu diteruskan dengan membaca ayat.
Sedangkan Ibtida’ adalah memulai bacaan kembali sesudah waqaf dari awal suku kata
pada ayat berikutnya.
112. S. Apa yang dimaksud dengan waqaf (‫ )وقف‬dan qatha’ (‫ )قطع‬dalam istilah ilmu tajwid?
J. Waqaf adalah menghentikan bacaan atau suara sejenak pada akhir suku kata untuk
mengambil nafas dengan maksud melanjutkan bacaan pada ayat berikutnya.
Sedangkan Qatha’ adalah mengakhiri bacaan Al-Qur’an dengan me-motong bacaan sama
sekali. Dan apabila hendak membuka bacaan kembali sesudah melakukan qatha’,
disunahkan membaca isti’adzah lagi.
113. S. Apa yang dimaksud dengan jam’ul qira’at dalam ilmu qira’at?
J. Jam’ul Qiraat adalah suatu ungkapan tentang cara membaca Al-Quran dengan
menggabungkan beberapa macam qiraat dalam satu sesi bacaan.
114. S. Sebutkan macam-macam metode jam’ul qira’at!

J. 1) Al-Jam’u bil Kalimat, 2) Al-Jam’u bil Waqfi, 3) At-Tarkib bainal Jam’i bil Kalimat wabil
Waqf, 4) Al-Jam’u bil Ayat.
115. S. Apa tujuan dari jam’ul qira’at?

J. Tujuan adanya jam’ul qiraat tak lain hanyalah sebagai ta’lim (pengajaran) dan
memberitahukan bahwasanya terdapat perbedaan lafaz-lafaz wahyu
116. S. Apa yang dimaksud dengan metode al-jam’u bil Kalimat (bil harf)?
J. Metode al-jam’u bil Kalimat (bil harf) merupakan cara penggabungan qiraat dengan kata
atau huruf Al-Quran. Jika terdapat kata yang memiliki perbedaan dengan qiraat lain,
maka dibaca dengan satu qiraat kemudian berhenti lalu diulang dengan mendatangkan
qiraat yang lain baik berupa ushul atau farsyiyyat.
117. S. Bagaimana cara membaca dengan metode al-jam’u bil Kalimat (bil harf)?
J. Seorang qori’ misalnya membaca surat Al-Fatihah dengan riwayat Hafs, lalu sampai pada
ayat (‫ )مالك يوم الدين‬tepatnya pada kata (‫ )مالك‬ia berhenti, lalu mengulang dengan bacaan
riwayat Warsy (tidak membaca mad), lalu melanjutkan bacaannya
118. S. Bagaimana cara membaca dengan metode al-jam’u bil waqfi?

J. Seorang qori’ misalnya membaca Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 203:
      

Ia membaca dengan qiraat tertentu sampai kepada waqf yang memang dibolehkan
berhenti, dan boleh juga ibtida’ (memulai kembali setelah waqf), lalu mengulang kembali
dengan membaca qiraat yang berbeda.
119. S. Apa yang dimaksud dengan istilah tarkibul qira’ah?

J. Tarkibul Qiraat merupakan sebuah ungkapan tentang cara membaca Al-Quran dengan
mengumpulkan beberapa macam qiraat dalam satu sesi bacaan namun tanpa adanya
pengulangan dari wajh (versi) qiraat lain yang berbeda.

120. S. Apa yang dimaksud dengan istilah tawjihul qira’ah?
J. Tawjihul Qiraat yaitu menjelaskan secara rinci ragam-ragam bacaan dari segi bahasa dan
i’rab (perubahan akhir kata karena adanya salah satu sebab yang merubahnya baik
secara lafaz atau taqdir) dalam ilmu Nahwu.
121. S. Apa yang dimaksud dengan istilah thariq dalam qira’at?

J. Thariq ( ‫ ) الطريق‬secara bahasa berarti jalur, jalan. Maksudnya adalah rangkaian sanad
(yakni, para perawi) yang berakhir pada seorang perawi dari Imam Qira’at atau guru
(syaikh) bacaan Al-Qur’an tertentu.
122. S. Apa tujuan dari thariq dalam qira’at?

J. Istilah thariq dipergunakan untuk menunjuk apa yang diriwayatkan oleh seorang Qari’
dari generasi lebih akhir (yakni, yang hidup sesudah Rawi pertama dari Qari’ tertentu).
Misalnya, thariq atau jalur al-Azraq dari Warasy, thariq Abu Rabi’ah dari al-Bazzy, thariq
‘Ubaid Ibnu ash-Shabbah dari Hafsh, dsb.
123. S. Apa yang dimaksud dengan wajah dalam ilmu qira’at?

J. Wajh ( ‫ ) الوجه‬secara bebas dapat dimaknai versi atau ragam, yaitu semua bentuk
perbedaan atau khilafiyah yang diriwayatkan dari Qari’ tertentu, lalu dalam kasus ini
seseorang dipersilakan untuk memilih mana yang akan dibacanya, karena semuanya
shahih dari Qari’ tersebut. Akan tetapi menurut Ibn Jazari yang lebih baik adalah
konsisten dengan satu wajah dalam satu pengkhataman.
124. S. Apa yang dimaksud dengan shilah ha al-kinayah dalam qira’at Ibnu Katsir?
J. Menurut Ibnu Katsir bahwa ha dhamir mudzakar ghaib dibaca panjang bilamana terletak
setelah huruf mati dan setelah ha dhamir terdapat huruf hidup.
125. S. Apa yang dimaksud dengan shilah mim al-jam’i dalam ilmu qira’at?
J. Memanjangkan mim jama’ yakni menghubungkannya dengan wau sukun.
126. S. Bagaimana ketentuan shilah mim jama’ dalam qiraat Ibnu Katsir?
J. Mim jama’ dibaca shilah jika setelah mim jama’ terdapat huruf hidup baik huruf hamzah
qatha’ maupun bukan.
127. S. Bagaimana ketentuan membaca ha pada lafazh ‘alaihim, ilaihim, dan ladaihim dalam
qira’at Hamzah?
J. Ha pada lafazh-lafazh tersebut dibaca dengan harkat dhammah baik washal maupun
waqaf.
128. S. Bagaimana ketentuan membaca kasrah mim jama’ dalam qira’at Abu ‘Amr ?
J. Mim jama’ dibaca kasrah ketika terletak sebelum huruf sakin dan sebelumnya terdapat
huruf ha dan sebelum ha berupa kasrah ya sukun
129. S. Bagaimana ketentuan shilah mim al-jam’i dalam qira’at Qolun?

J. Mim jama’ dibaca shilah jika setelah mim jama’ terdapat huruf hidup baik huruf hamzah
qatha’ maupun bukan. Akan tetapi Qolun memiliki satu wajah lagi yaitu mim jama’ dibaca
sakin
130. S. Bagaimana ketentuan shilah mim al-jam’i dalam qira’at Warsy?

J. Mim jama’ dibaca shilah jika setelah mim jama’ terdapat huruf huruf hamzah qatha’ yang
hidup

PENYEMPURNAAN AYAT
1. S. Sempurnakan ayat berikut ini:
….        
J.
                 
              
               
             
 
…..          
J.
            
            
                
          
…..        

J.
             
               
                 
                  
               
           
J.
          
               
                 
    

…….             
J.
               
           
            
              
       

J.
             
              
            
    

J.
              
             
              
 
    

J.
              
              
              

           
J.
               
                   

           
……           
J.
                 
              
                 
                
     
…..           
J.
                
                   
                  
                 
       
……        

J.
             
                 
                 
  
J.
                 
               
              
              


….        
J.
               
                  
                
….           
J.
                
                  
                 
                
  
……             
J.
                
               
                 

…...         
J.
               
                 
              
               
…..              
J.
                  
                     
              

                
 
…..           
J.
               
                   
                      
               
        
…..         

J.
                   
                  
                   
                    
 
…..          
J.
                 
                  
                   
                
                    
    
…..     

J.
          
          

             
               
   
……         

J.
             
              
            
               
       
…..        

J.
                
                  
                
            
           
J.
             
           
              
                
        
…..       

J.
                   
                    
               

…..              
J.
                
               
               
         
…..           
J.
             
                
               
                 
 
…..           
J.
                
            
              
 
…..         
J.
            
                 
             
              
    
…..           
J.
                  

           
             
    
…..        

J.
              
              
                 
                    
       
           
J.
             
                  
                
       
…..           
J.
                  
               
                 
 
…..           
J.
             
                 
                
 

…..            
J.
               
              
                   
  
……         

J.
           
            
             
      
……            
J.
             
                 
               

……           
J.
                
                  
              
……           
J.
                
                
                

…..           
J.
              
                 
            
……         

J.
                
                  
  
…..              
J.
                  
                 
  
…..           
J.
               
              
               
               
     
      

J.
           
              
              
        

         
J.
               
              
              
 
     

J.
                
              
              
           
      

J.
                   
                
              
      
           
J.
               
             
               
       

J.
           
             
             
 
          
J.
           
                
              
      
             
J.
                 
               
                
    
        

J.
             
                  
     
         
J.
              
            

               
     
       

J.
            
            
     
            
J.
               
            
             
   
         
J.
             
               
            
J.
              
            
         
    

J.
        

        
           
          
              
          
J.
               
            
             
     
         
J.
            
           
         
         
          
J.
            
          
           
           
J.
             
                

           
       
         
J.
           
             
             
           
J.
              
               
              
    
       

J.
            
              
          
      

J.
            
            
        

        

J.
             
           
            
  
        

J.
           
           
            
         

J.
              
             
           
           
J.
              
             
                
               
         
J.
                
              
              

         

J.
             
            
              
  
       

J.
              
               
                
      
          
J.
             
           
               
            
             
J.
                
                  
            
        

J.
             
               
               
  
         

J.
               
           
             
             
J.
                  
             
                
              
J.
                
              
            
      
          
J.
             
            
              

    
           
J.
             
              
              

         
J.
              
             
           
           
J.
                
             
               
   
          
J.
             
                
         
          

J.
               
             
        
         
J.
              
               
         
            
J.
                
            
             
       

J.
               
                
       
        

J.
             
             
         
           

J.
             
               
          
 
      

J.
             
                 
              
    

J.
            
             
             
        
         
J.
           
               
               
     

J.
                 
                
        

        

J.
            
            
         
       

J.
           
               
     
         
J.
          
                  
   
         

J.
             
             
           
           
J.
            
           
       

        

J.
              
                
 
            
J.
              
               
 
   

J.
             
               
 
         
J.
            
               
       
       

J.
             
              
         

        

J.
            
               
  
        

J.
          
             
   
           
J.
               
               
           
        

J.
             
            
         
        

J.
          
         
          

         

J.
               
              
      
           
J.
                 
              
 
          

J.
              
               
 
    

J.
            
              
 
     

J.
             
            
         

        

J.
           
              
  
        

J.
               
               
      
        

J.
           
           
  
      

J.
            
               

      

J.
           
            
    

        

J.
             
               
  
        

J.
             
                 
   
   

J.
            
               
 
       

J.
          
             
        
            
J.
               
           
            


         
J.
             
              
       
          
J.
               
           
   
       

J.
                
                 
        
        

J.
                
               
  
    

J.
              
              


      

J.
            
            

      

J.
            
             
    
      

J.
          
             
    
       

J.
            
              
      
      

J.
            
            

 
          
J.
                
               
       
      

J.
            
             
    
         

J.
               
           
 
139. Sempurnakan ayat berikut ini:
        
                
               
      
 
J.
            
             

   

HADITS DAN ULUMUL HADITS
1. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa diantara tanda
keimanan seseorang adalah jika berbuat baik ia merasa bahagia dan jika ia berbuat dosa
ia merasa sedih!
J. "‫ فأَنت مؤِمن‬،‫ وساءتك سيئتك‬،‫إِذا سرتك حسنتك‬
ٌ ْ ُ َ ْ َ َ َُ َ َ ْ َ َ َ َ َُ َ َ َ َّْ َ َ
2. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa bila seseorang hendak
shalat jum’at disunnahkan mandi terlebih dahulu!
J. ‫إِذا جاء أَحدكم اْلمع ف لي غت ِسل‬ ْ َْ َْ َ َ َ ُ ُْ ُ ُ ُ َ َ َ َ
3. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa siapapun dari umat
nabi yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pada akhirnya (setelah ia masuk ke
neraka) akan dimasukkan ke dalam Surga meskipun ia berbuat zina ataupun mencuri!
J. ‫من مات ِمن أُمتِك ل ير ِر بِاللَّ ِه شيئا دخل اْلنَّ ق لت وإِن ز ى وإِن سر قا وإِن ز ى وإِن سر‬
َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َْ َ َ َ ‫َ ْف‬ ُ ْ ُ َ َ َّ ْ َ َ ْ َ
4. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa kita harus bertakwa
kepada Allah dan senantiasa berlaku adil kepada anak-anak kita!
J. ‫اتَّقوا اللَّه واع ِدلوا ِِف أَول ِدكم‬ ُْ َ ْ ُ ََْ ُ
5. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa apabila di antara
datang (ke masjid) akan melaksanakan shalat jum’at lalu mendapati imam sedang
membacakan khutbah maka disunahkan shalat dua rakaat dikerjakan dengan singkat!
J. ‫ني ي تجوز فِي ِهما‬
ِ ‫إِذا جاء أَحدكم اىل اْلمع وا ِإلمام َيطب ف ليصل ركعت‬
َ ُ َّ َ ََ ْ ََ َْ َ ُْ َ ُ ُ ْ َ ُ َ َ ْ ُُ َ َ َ َ
6. S. Takutlah terhadap perbuatan zhalim karena orang yang teraniaya salah satu orang orang
yang doanya tidak tertolak. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫وات َِّق دعوة املظل ِوم ؛ فِإنَّه ليس ب ي نها وب ني اهللِ ِحجاب متَّفق عل ِيه‬
ََ ٌ َ ُ ٌ َ َ ْ َ َ َ َْ َ َْ ُ ُْ َ َ ْ َ َ
ِ ٍَ
‫الوالِ ِد َعلَى َولَ ِد ِه‬ ‫ة‬‫و‬ ‫ع‬‫د‬
َ َُْ َ َ‫و‬ ، ِ
‫ر‬ ِ
‫اف‬‫س‬ ‫امل‬ ‫ة‬‫و‬ ‫ع‬‫د‬‫و‬ ، ‫وم‬ ‫ل‬ ‫ظ‬ ‫امل‬ ‫ة‬‫و‬
َ ُ ُ َ ْ َ َ ُْ َ ُ َ ْ َ َّ ‫ع‬‫د‬ : ‫ن‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ك‬
َّ ‫ش‬
َ َ َ َ َ ْ ُ ‫ثَلث َد َع َو‬
‫ل‬ ‫ات‬ ‫اب‬‫ج‬‫ت‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ات‬ ُ
7. S. Diantara amal kebaikan yang pahalanya seperti mujahid fi sabillah adalah orang
memerangi kemiskinan dan membantu mereka yang membutuhkan. Bacakan Hadis yang
J. ‫الساعى على الرمل واملسكني كاجملاهد ِف سبيل اهلل – رواه البخارى وماللك‬
8. S. Islam mengajarkan keharmonisan dalam hidup bertetangga sehingga Rasulullah

bersumpah bahwa orang yang selalu mengganggu tetangganya benar-benar tidak
sempurna keimannannya. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
ِ َّ‫ (( ال‬: ‫ من يا رسو اهلل ؟ قا‬: ‫اهلل ل ي ؤِمن قِيل‬
J. ‫ذي ل يأمن جاره‬
ََ ِ ‫ و‬، ‫اهلل ل ي ؤِمن‬
ِ ‫ و‬، ‫واهللِ ل ي ؤِمن‬
ُُ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ ُْ َ َ ُ ُْ َ َ ُ ُْ َ
.‫بَ َوائَِقهُ ! )) ُمتَّ َف ٌق َعلَ ِيه‬
)) ُ‫ (( ل يَ ْد ُخ ُل اْلَنَّ َ َم ْن لَ يَ َأم ُن َج ُارهُ بَ َوائَِقه‬: ‫وي رواي ملسلم‬
9. S. Sikap temperamental bukanlah menunjukkan sikap orang yang kuat akan tetapi orang
yang kuat itu adalah orang yang menahan nafsunya ketika marah. Bacakan Hadis yang
J. ِ ‫ َّإَّنا الر ِديد الَّ ِذي َيلك ن فسه ِعند الغض‬، ِ ‫َّديد بالصرع‬
‫ب )) متَّفق عل ِيه‬ ِ ‫ليس الر‬
ََ ٌ َ ُ َ َ َ ْ ُ َ َْ ُ َ ُ َ َ َ َ ُّ ُ َ َْ
10. S. Larangan berperilaku kesewenang-wenangan adalah salah satu larangan substantive

pada setiap wahyu Allah pada para nabi dan rasulnya. Bacakan Hadis yang menjelaskan
hal tersebut!

J. . ‫ رواه البخاري‬. )) ‫ت‬ ِ َ ِ‫َّاس ِم ْن َكَلَِم النُّبُ َّوة‬ ِ َّ ((
َ ‫اصنَ ْع َما شْئ‬
ْ َ‫ إ َذا َملْ تَ ْستَ ِح ف‬: ‫اْلوىل‬ ُ ‫إن ِمَّا أ َْد َرَ الن‬
11. S. Sesama mukmin hendaklah saling mengasihi karena Rasulullah SAW mengingatkan pada
umatnya bahwa tidaklah beriman sesorang bila tidak mencintai saudaranya seperti cinta
pada dirinya sendiri. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. . ‫َخ ِيه ما ُيب لِن ف ِس ِه )) متَّفق عل ِيه‬
ََ ٌ َ ُ ِ ‫ؤمن أحدكم حَّت ُِيب ْل‬
ِ ‫(( ل ي‬
ْ َ ُّ ُ َ َّ ُ َّ َ ْ ُ ُ َ ُ ُ
12. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan tentang 3 ciri-ciri orang munafik amali, yaitu
berbohong, inkar janji dan khianat!
J. . ‫ وإِذا اؤُتِن خان )) متَّ فق عل ِيه‬، ‫ وإِذا وعد أخلف‬، ‫ إِذا حدَّث كذب‬: ‫نافق ثَلث‬
ََ ٌ َ ُ َ َ َ ُْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ِ ‫(( آي امل‬ ٌ ُ
ُ
13. S. Etika orang yang mengawali pengucapan salam adalah orang yang berkendaraan kepada
pejalan kaki, pejalan kaki kepada orang yang duduk dan lain-lain. Bacakan Hadis yang
J. .‫ والقليل على الكثِ ِري متفق علي ِه‬، ‫اع ِد‬
َْ َ ٌ َِ ‫اشي على الق‬
ِ ‫ وامل‬، ‫اشي‬
ََ ُ َ َ ِ ‫يسلم الراكِب على امل‬
َ ََ َ َّ ُ َ ُ
ََ َ َ ُ
. )) ‫ (( والصغريُ َعلَى ال َكب ِري‬: ‫وي رواي للبخاري‬
14. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan tentang hakekat orang islam dan hakekat orang yang
hijrah!
J.
ََ ٌ َ ُ ِ ‫ وامله‬، ‫(( املسلِم من سلِم املسلِمون ِمن لِسانِِه وي ِد ِه‬
. ‫اجر من هجر ما ن هى اهلل عنه )) متَّفق عل ِيه‬
ُ َْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َُ َ ََ َ ْ َ ُ ُْ َ َ ْ ُ ُْ
15. S. Rasulullah SAW mengajarkan kecerdasan pada umatnya agar tidak terperosok ke juarang
yang sama. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ِ ‫اح ٍد مرت‬
. ‫ متفق عليه‬. )) ‫ني‬ ِ ‫(( ل ي لدغ املؤِمن ِمن جح ٍر و‬
ْ ََّ َ َ ْ ُ ْ ُ ُْ ُ َ ُْ َ
16. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan antar mukmin itu laksana satu bangunan yang saling
menguatkan!
J. . ‫ متَّ فق عل ِيه‬. ‫ان ير ُّد ب عضه ب عضا )) وشبك ب ني أصابِعِ ِه‬
ََ ٌ َ ُ َ َ ْ َ َ َّ
ِ ‫(( املؤِمن للمؤِم ِن كالب ن ي‬
‫َ ُْ َ َ ُ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ف‬ ُْ ْ ُ ْ
ُ
17. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan faedah bershilaturahim!
J. . ‫صل رَِحه )) متَّفق عل ِيه‬
ِ ‫ ف لي‬، ‫وي نسأَ له ي أث ِرِه‬
ََ ٌ َ ُ ُ َ َ ْ َْ َ َ ِِ
ُ َ ُْ ، ‫ط لَهُ ي ِرْزقه‬
َ ‫ب أ ْن يُْب َس‬
َّ ‫أح‬
َ ‫(( من‬
18. S. Jujur adalah ketenangan sedangkan dusta adalah keragu-raguan, maka tinggalkan apa-
apa yang meragukan. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ والك‬، ‫فإن الصد طمأنِين‬
J. (( : ‫ وقا‬، ‫ذب ِريب )) رواه الرتمذي‬
َ َ َّ ‫(( دع ما ي ِريبك إِىل ما ل ي ِريبك ؛‬
ٌَ َ َ َ ٌَ َُ َ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َْ
)) ‫حديث صحيح‬
19. S. Keimanan bukanlah persoalan keyakinan semata tetapi keimanan itu harus diaplikasikan
dalam bentuk amal-amal shaleh seperti tidak menyakiti tetangga, menghormati tamu dan
berkata benar. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ ومن كان ي ؤِمن باهللِ والي ِوم‬، ‫ فَل ي ؤِذ جاره‬، ‫(( من كان ي ؤِمن باهلل والي ِوم اآلخ ِر‬
J. ، ‫ ف ليك ِرم ضي فه‬، ‫اآلخ ِر‬
ُ َ ْ َ ْ ْ ُْ َ ََ ُ ْ ُ َ َ ْ َ َ َُ َ ْ ُ َ َ ََ ُ ُْ َ َ ْ َ
. ‫ت )) ُمتَّ َف ٌق َعلَ ِيه‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ فَ ْليَ ُق ْل َخ ْرياف أ َْو ليَ ْس ُك‬، ‫َوَم ْن َكا َن يُ ْؤم ُن باهلل َواليَوم اآلخ ِر‬
ِ ‫باهلل والي ِوم‬
‫ فَ ْليُ ْك ِرْم‬، ‫اآلخ ِر‬ ِ ‫ ومن َكا َن ي ْؤِمن‬، ‫ فَ ْليح ِسن إِ َىل جا ِرِه‬، ‫اآلخ ِر‬ ِ ‫اهلل والي ِوم‬ِ ِ ِ
ََ ُ ُ ْ ََ َ ْ ُْ َ َ ‫(( َم ْن َكا َن يُؤم ُن ب‬
ِ ِ ِ ِ ِ
‫ وروى‬، ‫ت )) رواه مسلم هبذا اللفظ‬ ْ ‫ فَ ْليَ ُق ْل َخ ْرياف أ َْو ليَ ْس ُك‬، ‫ َوَم ْن َكا َن يُ ْؤم ُن بِاهلل َواليَوم اآلخ ِر‬، ُ‫ضْي َفه‬ َ
. ‫البخاري بعضه‬

20. S. Sikap patuh kepada Allah SWT tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Maka hendaklah kita
bertakwa dimanapun kita berada, berbuat baik dan berakhlak mulia. Bacakan Hadis yang
َ َ ٍ ‫ وخالِ ِق النَّاس ِِبل ٍق حس‬، ‫(( ات َِّق اهلل حيثما كنت وأتبع السيئ احلسن ُتحها‬
J. : ‫ وقا‬، ‫ن )) رواه الرتمذي‬
َ َ ُُ َ ََ َ ُ َْ َ َ َ َ َ َ َّ ِ ْ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ
)) ‫(( حديث حسن‬
21. S. Kewajiban setiap orang islam bukan hanya mengajak orang lain agar berbuat baik, tetapi
juga nahi munkar. Rasulullah SAW mengingatkan jika seseorang melihat kemunkaran di
lingkungannya maka ia harus mencegah kemunkaran tersebut atas dasar kemampuan
yang dimiliki. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫ وذلِك أضعف‬، ‫طع فبِقلبِ ِه‬
ِ ‫ فإن مل يست‬، ‫ فإن مل يست ِطع فبِلِسانِِه‬، ‫(( من رأى ِمنكم منكرا ف لي غي ره بِي ِد ِه‬
ُ َْ َ ََ ْ َ َ ْ َ ْ َ َْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َْ ْ َ َ ُ ْ َ ُْ َ ‫َ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ف‬
ِ َ‫اإلَي‬
‫ان )) رواه مسلم‬
22. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan tentang konsistensi dalam keimanan!

J. ، ‫ يا رسو اهلل‬: ‫ ق لت‬: ‫ قا‬، - ‫ رضي اهلل عنه‬- ‫ أيب عمرة سفيان بن عبد اهلل‬: ‫وقيل‬ ، ‫عن أيب عمرو‬
ُ َ َ ُ ُْ َ َ َ
‫ ُمثَّ استَ ِق ْم )) رواه مسلم‬، ‫اهلل‬
ِ ِ‫ آمْنت ب‬: ‫ (( قُل‬: َ ‫ قَا‬. َ‫َلم قَولف لَ أسأَ ُ عْنه أَحداف َغي ر‬
ُ َ ْ َْ َ ُ َ ْ
ِ ‫قُل يل ي اإلس‬
ْ ْ
23. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan tentang kreteria kebajikan dan dosa!
J. .‫ وك ِرهت أن يطَّلِع علي ِه النَّاس )) رواه مسلم‬، ‫ ما حا ِي ن ف ِسك‬: ‫ وا ِإلمث‬،‫اخلل ِق‬
ُ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُّ ِ ((
َ َ َ ُْ َ ُُ ‫ ُح ْس ُن‬: ‫الِب‬
24. S. Sikap patuh terhadap perintah pimpinan adalah suatu keharusan di dalam etika kerja.
Namun jika perintah tersebut melanggar hukum maka orang Islam wajib untuk tidak
mentaatinya. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫صي ٍ فَل مسع ول‬ ِ ‫ إِلَّ أن ي ؤمر ِِبع‬، ‫(( على املرِء المسلِ ِم السمع والطَّاع فِيما أحب وك ِره‬
ِ ‫ فإذا أ ُِمر ِِبع‬، ٍ ‫صي‬
َ َ َ َْ َ َ َْ َ َ َ َْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َّ َ َ ُ َ ُ ْ َّ ْ ُ ْ َْ ََ
‫متفق َعلَْي ِه‬
ٌ )) َ ‫اع‬
َ َ‫ط‬
25. S. Kaderisasi dalam ilmu pengetahuan adalah salah satu aspek pembangunan, sampai-
sampai Allah SWT akan menganugerahi pancaran cahaya terhadap orang yang belajar
dan mengajarkan nilai-nilai pengetahuan. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ ف رب مب لَّغ أوعى ِمن س‬، ‫ ف ب لَّغه كما ِمسعه‬، ‫نضَّر اهلل امرأف ِمسع ِمنَّا شيئا‬
J. : ‫ وقا‬، ‫ رواه الرتمذي‬. )) ‫امع‬
ٍ َ ْ َ ْ ٍ َُ َّ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ََ ‫َ ْ ف‬ َ َ َْ ُ َ َ
. )) ‫(( حديث حسن صحيح‬
26. S. Orang yang pandai dan bijaksana adalah orang yang mengikuti suara hatinya dan
berorientasi akhirat dalam pekerjaannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang
yang menuruti nafsunya dan hanya berangan-angan. Bacakan Hadis yang menjelaskan
hal tersebut!
ِ ‫ والع‬، ‫وت‬
ِ ‫اجز من أت بع ن فسه هواها وُتَّن على‬
J. ‫اهلل )) رواه‬ ِ ‫ وع ِمل لِما بعد امل‬، ‫(( الكيس من دان ن فسه‬
ََ َّ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ُ َ
َ
َ َ َ َ َ ُ َ َْ َ َ ْ َ ُ َ
. )) ‫ (( حديث حسن‬: َ ‫ َوقا‬، ‫الرتمذي‬
27. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan tentang wasiat malaikat Jibril terhadap Rasulullah SAW
agar berbuat baik kepada tetangga!
J.
َ َ ٌ َ َّ ُ ِ ‫(( ما زا ِجِبيل ي‬
. ‫وصيين بِاْلا ِر حَّت ظن نت أنَّه سيورثه )) مت فق عل ِيه‬
ُُ ُ َ ُ ُ ْ ََ َّ َ َ ُ ُ ْ ََ َ
28. S. Salah satu keagungan Al-Qur’an adalah dapat menolong kepada pembacanya kelak di
akhirat. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!

. ‫َص َحابِِه )) رواه مسلم‬ ِ ِ ِ
ْ ‫(( اقْ َرُؤوا ال ُق ْرآ َن ؛ فَإنَّهُ يَ ِأِت يَ ْوَم القيَ َام َشفيعاف ْل‬
J.
29. S. Terjerumus dalam perbuatan dosa banyak disebabkan oleh eksplorasi nafsunya. Diantara
control terhadap liarnya nafsu ialah selalu ingat kepada kematian. Bacakan Hadis yang
menjelaskan memerintahkan agar memperbanyak ingat kematian!
J. ِ ‫(( أكثِروا ِذكر ه ِاذِم اللَّ َّذ‬
. )) ‫ (( حديث حسن‬: ‫ وقا‬، ‫ رواه الرتمذي‬. ‫ املوت‬: ‫ات )) ي ع ِين‬ َ َْ َْ َ َْ ُْ
30. S. Ketika seorang meninggal yang akan ia bawa hanyalah amal perbuatannya, sedangkan
harta dan keluarganya ia tinggalkan. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ ي‬: ‫احد‬
J. )) ‫ ويبقى عمله‬، ‫رجع أهله وماله‬ ِ ‫ ف ريِجع اثن‬، ‫ أهله وماله وعمله‬: ‫(( ي تبع امليت ثَلث‬
ِ ‫ان وي ب قى و‬
ُ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ ْ ُ َ ٌ َ َ َْ َ َ ُ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ ْ ٌ ََ َ َ ُ ََْ
َ
. ‫ُمتَّ َف ٌق َعلَ ِيه‬
31. S. Allah berfirman dalam Hadis qudsi: jika hamba-Ku melangkah satu jengkal agar dekat
dengan-Ku maka Aku melangkah satu hasta agar dekat dekatnya, ia datang berjalan Aku
sambut berlari. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ ِوإذا أت‬، ‫ وإِذا ت قرب إيل ِذراعا ت قربت ِمنه باعا‬، ‫(( إِذا ت قرب العبد إيل ِشِبا ت قربت إِليه ِذراعا‬
J. ‫اِن َيري‬
َ َ َ ‫َ َ َ َ َْ ُ ََّ ْ ف َ َ ْ ُ َْ َ ف َ َ َ َ َّ َ ََّ َ ف َ َ ْ ُ ُ َ ف‬
‫أتَْيتُهُ َه ْرَولَ ف )) رواه البخاري‬
32. S. Amar ma’ruf nahi munkar adalah perintah setiap muslim, karena jika bukan perintah,
tidak akan ada ancaman Allah menurunkan adzab sampai-sampai tidak ada doa yang
mampu mencegahnya. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫عقابا ِمنه مث‬
ِ ‫وشكن اهلل أن ي ب عث عليكم‬ ِ ‫ لتأْمر َّن بِاملعر‬،ِ‫والَّ ِذي ن فسي بِي ِده‬
ِ ‫ ولت ن هو َّن عن املنك ِر أَو لي‬، ‫وف‬
َُّ ُ ْ ‫َ ََ ْ َ ُ َ ْ ْ َ ْ َُ َ َّ ُ ْ َْ َ َ ََْ ُ ْ َ ف‬
ُ ُ َْ ُ ُ ََ َ َْ َ
. )) ‫ (( حديث حسن‬: َ ‫ َوقا‬، ‫اب لَ ُك ْم )) رواه الرتمذي‬ ُ ‫تَ ْدعُ ْونَهُ فََل يُ ْستَ َج‬
ِ َ‫ ولَت‬، ‫امل‬ ِ ِ ِ ِ
‫أط ُرنَّهُ َعلَى احلَق أطْراف‬ َ َّ‫أخ ُذ َّن َعلَى يَد الظ‬ ُ َ‫ َولَت‬، ‫ َولَتَ ْن َه ُو َّن َع ِن املُْن َك ِر‬، ‫ َواهلل لَتَ ُأم ُر َّن باملَْع ُروف‬،َّ‫(( َكَل‬
ِ ‫وب ب ع‬
)) ‫ ُمثَّ ليَ ْل َعنن ُك ْم َك َما لَ َعنَ ُه ْم‬، ‫ض‬ٍ ‫ض ُك ْم َعلَى بَ ْع‬ ْ َ ِ ُ‫ض ِربَ َّن اهللُ ب ُقل‬ ْ َ‫ أ َْو لَي‬، ‫صراف‬ ْ َ‫ص ُرنَّه َعلَى احلَق ق‬ ُ ‫ َولَتَ ْق‬،
)) ‫ (( حديث حسن‬: َ ‫ َوقا‬، ‫رواه أَبُو داود والرتمذي‬
33. S. Bacakan Hadis nabi SAW yang melarang mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam!
ِ ‫ ي لت ِقي‬: ٍ ‫ث ليا‬
J. ‫ وخي رُها‬، ‫ وي ع ِرض هذا‬، ‫ ف ي ع ِرض هذا‬، ‫ان‬ ِ ‫(( ل ُِيل لِمسلِ ٍم أن ي هجر أَخاه ف و ثَل‬
َُُْ َ َ ُ َُْ َ َ ُ ْ َُ َ َْ َ ََ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ ْ ْ ُ ُّ َ
َّ ِ‫الَّ ِذي يَْب َدأُ ب‬
‫ متفق َعلَْي ِه‬. )) ‫السَلَِم‬
34. S. Bukan fisik gagah perkasa dan rupawan yang akan dilihat oleh Allah. Tetapi Allah akan
melihat kinerja dan hatinya. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫ ولكن ينظر إىل ق لوبِكم وأعمالكم )) رواه مسلم‬، ‫ ول إِىل صوِركم‬، ‫إن اهلل ل ينظر إِىل أجس ِامكم‬
ْ ُُ ُُ ْ ََ ْ َ َُّ (( ُْ َ ْ ُُ ْ
35. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan tentang hakekat orang yang kaya!
J. ‫س )) متفق علي ِه‬
ِ ‫لكن الغَِّن ِغَّن النَّ ف‬
ِ ‫ و‬، ‫العرض‬
َْ َ ٌ ْ َ َ َّ َ ِ ِ ‫(( لَي‬
َ َ ‫س الغ ََّن َعن َك َثرة‬
َ ْ
36. S. Penyandaran sesuatu terhadap nabi, sedangkan sesuatu itu tidak ada dalam sunnahnya
baik qouliyah, fi’liyah, taqririyah maupun hammiyah dengan testimony perilaku dan
perkataan sahabat-sahabatnya adalah termasuk pendustaan dengan kesengajaan, dan
terancam masuk ke neraka. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫ ومن كذب علي مت عمدا ف ليتب وأْ مقعده ِمن‬، ‫ وحدثوا عن ب ِين إسرائِيل ول حرج‬، ‫(( ب لغوا عين ولو آي‬
َ ُ َ َ ْ َ َّ َََْ َ ‫ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ََ َّ َُ َ ف‬ َ ْ َ ُ َ َ ‫َ ُ َ َ َْ َف‬
‫ رواه البخاري‬. )) ‫النَّا ِر‬
37. S. Memberi lebih baik daripada meminta, dimulai kepada keluarga karena sebaik-baiknya
shadaqoh adalah terhadap orang yang menjadi bebannya. Barang siapa memberi sedikit

maka Allah akan mensedikitnya dan sebaliknya jika memberi banyak maka Allah juga
memberinya banyak. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ِ ِ َّ ‫ وخي ر‬، ُ ‫ واب َدأ ِِبَن تَعو‬، ‫الس ْفلَى‬ ُّ ‫(( اليَ ُد العُْليَا َخْي ٌر ِم َن اليَ ِد‬
J. ‫ َوَم ْن‬، ‫َّن‬
‫الص َدقَ َما َكا َن َع ْن ظَ ْهر غ ف‬ َُْ َ ُ ْ َْ
‫ َوَم ْن يَ ْستَ ْغ ِن يُ ْغنِ ِه اهللُ )) رواه البخاري‬، ُ‫ف يُعِفَّهُ اهلل‬ ِ
ْ ‫يَ ْستَ ْعف‬
38. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan tentang tangan di atas adalah pemberi sedangkan tang
di bawah adalah peminta!
J. . ‫ والسفلى ِهي السائِل )) متفق علي ِه‬، ‫ واليد العليا ِهي املن ِفق‬، ‫(( اليد العليا خي ر ِمن الي ِد السفلى‬
َْ َ ٌ ُ َ َّ َ َ ْ ُّ َ ُ َ ْ َ َْ ُ ُ َ َ َ ْ ُّ َ َ ٌ ْ َ َْ ُ ُ َ
ُ
39. S. Bacakan Hadis yang menjelaskan pentingnya shalat berjamaah sehingga bila ada 3 orang
dalam satu kampung lalu tidak shalat berjamaah maka akan dikuasai oleh syetan seperti
serigala yang akan memakan domba jinak!
J. ‫ ف عليكم‬. ‫ ل ت قام فِي ِهم الصَلة إلَّ قد استحوذ علي ِهم الرَّيطان‬، ‫ ول بد ٍو‬، ٍ ‫(( ما ِمن ثَلث ٍ ِي ق ري‬
ْ ُ َْ َ َ َُْ ََْ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َّ ُ ُ َ ُ َْ َ َ َْ َ َ ْ َ
ِ ‫ فَ َّإَّنَا يأْ ُكل الذئْب ِمن الغَنَ ِم ال َق‬، ِ ‫بِاْلماع‬
. ‫اصيَ َرَواهُ أبُو َد ُاوَد بإسناد حسن‬ َ ُ ُ َ َ ََ
40. S. Barang siapa ingin diselamatkan dari segala kesusahan akhirat maka berilah kemudahan
terhadap orang yang susuh di dunia. Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ِ ‫ب ي وِم‬
‫ ف لي ن فس عن مع ِس ٍر أَو يضع عنه )) رواه مسلم‬،ِ ‫القيام‬ ِ ‫(( من سره أن ي نجيه اهلل ِمن كر‬
ُ َْ ْ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ْ َُْ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ ُ ُ َ َُ ْ َُّ َ ْ َ
41. S. Jadilah kita hamba-hamba Allah yang bersaudara, sesama antara orang islam adalah
saudara tidak boleh menganiaya, menghina dan merendahkan, ingatlah taqwa itu di sini
(dada). Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫ التَّ قوى هاهنا‬، ‫ ول َيذله ول ُي ِقره‬، ‫ ل يظلِمه‬، ‫املسلِم أَخو املسلِ ِم‬. ‫عباد اهللِ إخوانا كما أَمركم‬
ِ ‫وكونوا‬
َُ َْ ُ ُ َْ َ َ ُ ُ ُ ْ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ ُْ ُ ُ ْ ُ ْ َُ َ َ َ ‫ْ َ ف‬ َ َ ُ َُ
‫هاهنَا )) رواه مسلم‬
ُ ‫التَّ ْق َوى‬
42. S. Rasulullah SAW melarang berburuk sangka, karena berburuk sangka cerita paling dusta.
Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!
J. ِ ‫فإن الظَّن أكذب احل ِد‬
‫ متفق علي ِه‬. )) ‫يث‬ َّ ، ‫(( إياكم والظَّن‬
َْ َ َ ُ َ ْ َّ َّ ْ ُ َّ
43. S. Bacakan Hadis nabi SAW yang menjelaskan bahwa termasuk penghancuran atau setidak-
tidaknya mendekati penghancuran terhadap umat islam ialah ikut serta dalam
menyebarkan aib orang islam!
ِ ‫ أَو كِدت أن ت ف‬، ‫ات املسلِمني أفسدت هم‬
J. ‫ رواه أَبو‬، ‫ حديث صحيح‬. )) ‫سدهم‬ ِ ‫(( إنَّك ِإن اتَّب عت عور‬
ُ ْ ُ َ ُْ ْ َ ْ ْ ْ َُْ َ ْ َ ُْ ََْ َ ْ َ َ
‫داود بإسناد صحيح‬
44. S. Umat Islam dilarang memutuskan hubungan diantara mereka dan dilarang menjual
sesuatu yang sudah dibeli seseorang kepada orang lain. Bacakan Hadis yang menjelaskan
hal tersebut!
J. ٍ ‫(( ول ت هاجروا ول يبِع ب عضكم على ب يع ب ع‬
‫ رواه مسلم‬. )) ‫ض‬ ْ َ ِ َْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ
45. S. Seorang guru hendaklah mencari metodologi pendidikan / pengajaran agar lebih muda
diterima siswa dan berhubungan baik dengan siswa agar mereka tidak lari. Bacakan
Hadis nabi yang senada dengan hal tersebut!
J. . ‫ وبرروا ول ت ن فروا )) متفق علي ِه‬، ‫(( يسروا ول ت عسروا‬
َْ َ ٌ ُ َُ َ َ ُ َ َ ُ َُ َ َ ُ َ
46. S. Bahaya dengki dalam pahala ibadah seperti seperti api yang membakar kayu-kayu kering.
Bacakan Hadis yang menjelaskan hal tersebut!

J. ‫ رواه‬. )) ‫ب‬ ِ َّ َ‫(( إيَّا ُك ْم َواحلَ َس َد ؛ ف‬
َ ‫ (( ال ُع ْر‬: َ ‫ب )) أ َْو قَا‬
َ َ‫َّار احلَط‬
ُ ‫إن احلَ َس َد يَأ ُك ُل احلَ َسنَات َك َما تَأ ُك ُل الن‬
. ‫أَبُو داود‬
47. S. Bacakan Hadis Nabi yang menggambarkan tentang Surga!
J. ِ ‫ ول خطر على ق ل‬، ‫ِمسعت‬
. ‫ رواه البخاري‬.)) ‫ب بر ٍر‬ ََ ْ َ َ ََ َ َ َ ْ َ َ ‫ َولَ أُذُ ٌن‬، ‫َت‬
ْ ‫ني َرأ‬
ٌ ‫فيها َما لَ َع‬
َ ((
48. S. Allah SWT senantiasa memberi pertolongan kepada hamba-Nya selama ia menolong
orang lain. Bacakan Hadis nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫(( واهلل ي عو ِن العب ِد ما كان العبد ي عو ِن أ َِخ ِيه )) رواه مسلم‬
َْ ُ َْ َ َ َ َْ َْ ُ
49. S. Akhlak seorang yang beriman tidaklah minum dalam keadaan berdiri, maka ketika ia lupa
maka bersegera untuk memuntahkannya. Bacakan Hadis nabi yang menjelaskan hal
tersebut!
J. . ‫ فمن ن ِسي ف ليست ِقيء )) رواه مسلم‬، ‫(( ل يرربن أحد ِمنكم قائِما‬
َ ْ َْ َ َ َ ْ َ َ ‫َ َ ْ ََ َّ َ ٌ ْ ُ ْ َ ف‬
50. S. Orang-orang yang berkumpul di masjid dan membaca Al-Qur’an serta saling memberi
pelajaran maka Allah akan memberikan ketenangan kepada mereka, diselimuti oleh kasih
sayang-Nya, dan dikelilingi oleh para malaikat. Bacakan Hadis nabi yang menjelaskan hal
tersebut!
ِ ‫ ي ت لون كِتاب‬، ‫اهلل ت عاىل‬
J. ‫ وي تدارسونه ب ي ن هم إلَّ ن زلت علي ِهم‬، ‫اهلل‬ ِ ‫وت‬ ِ ‫((وما اجتمع ق وم ي بيت ِمن ب ي‬
ُ َْ َ ْ َََ ْ ُ َ َْ ُ َ ُ َ َ ََ َ َ َ َ ُ َْ َ َ َ ُُ ْ َ ٌ َْ َ َ َْ ََ
‫ َوَم ْن بَطَّأ بِِه َع َملُهُ َملْ يُ ْس ِرع بِِه‬. ُ‫نده‬ ِ
َ ‫يم ْن ِع‬ ِ َّ ‫ َو َغ ِر ْيت ُه ُم‬، ُ َ‫الس ِكين‬
َ ‫ َوذَ َكَرُه ُم اهلل ف‬، ُ ‫ َو َحفَّْت ُه ُم املََلَئ َك‬، ُ َ‫الر َْح‬ َّ
‫نَ َسبُهُ )) رواه مسلم‬
51. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang etika makan bersama
yaitu dengan membaca basmalah dan hendaklah seseorang memakan makanan yang
dekat dengannya!
J. ‫اذكروا اسم اهللِ وليأْكل كل رج ٍل ِِمَّا يلِ ِيه‬ َ ُ َ ُّ ُ ْ ُ َْ َ َْ ُُْ
52. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa pada akhir seratus
tahun tidak seorangpun dari sahabat nabi yang masih hidup!
J. ِ ‫أَرأَي تكم لي لتكم ه ِذ ِه فِإ َّن على رأْ ِس ِمائ ِ سن ٍ ِمن ها ل ي ب قى ِِمَّن هو على ظه ِر اْلَر‬
‫ض أَحد‬ ٌَ ْ ْ َ ََ َ ُ ْ َ َْ َ َ ْ َ َ َ َ ََ َ َ ْ ُ ََ َْ ْ ُ َْ َ
53. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa dalam urusan tidur
tidak tergolong ke dalam perbuatan yang melampaui batas, akan tetapi perbuatan yang
melampaui batas itu ada pada keadaan sadar, bilamana seseorang meninggalkan shalat
karena lupa atau dalam keadaan tidur ketika ia tersadar maka ia tetap diharuskan shalat
meskipun bukan pada waktunya!
َ َ َ ُْ َ ِ ‫ فِإذا ن‬، ِ ‫ إََِّّنا التَّ ف ِريط ِي الي قظ‬، ‫ ليس ِي النَّوِم ت ف ِريط‬o
J. ‫ ف ليصلها إِذا‬، ‫ أَو نام عن ها‬، ‫سي أَحدكم صَلة‬
‫َ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ َف‬ َ َ َْ ٌ َْ ْ
َ َْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َْ
‫ َولَِوقْتِ َها ِم َن الْغَ ِد‬، ‫ذَ َكَرَها‬
.‫صل َها إِ َذا ذَ َكَرَها‬ ِ
َ ُ‫صَلَفة أ َْو نَ َام َعْن ُها فَ ْلي‬ َ ‫ َم ْن نَس َي‬o
54. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa celengan (wadah untuk
menabung) agar dipecahkan (untuk bersedekah) dan ia dilarang kikir dan hitung-
hitungan karena Allah akan membalas perbuatan kikir dan hitung-hitungan tersebut!
J. ‫ك‬ ِ ‫وعى ف ي‬
ِ ‫وعى اللَّه علي‬ ِ ‫ت ول ت‬
ِ ‫ارض ِخى ما استطع‬
َْ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ
‫انفحي أو ارضخي أو انفقي ول توعي فيوعي اهلل عليك ول َتصي فيحصي اهلل‬
55. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa beliau senang diangkat
amalnya dalam keadaan puasa!

J. ‫احب ان يعرض عملى وانا صائم‬
56. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa perkataan yang paliang
disukai oleh beliau adalah perkataan yang paling benar!
J. ِ ‫أَحب احل ِد‬
‫يث إِيل أَصدقه‬ ُ ُ َ ْ ََّ َْ ُّ َ
57. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa orang yang bahagia
akan mendapat syafaat dari beliau kelak di akhirat adalah orang yang mengucapkan
kalimat ‫ ال اله اال هللا‬dengan ikhlas di dalam hatinya atau jiwanya!
J. ‫ أَو ن ف ِس ِه‬، ‫َّاس بِرفاع ِِت ي وم ال ِقيام ِ من قا ل إِله إِل اللَّه خالِصا ِمن ق لبِ ِه‬
َْ ْ َْ ْ ‫ُ َ ف‬ ََ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َْ َ َ َ ِ ‫أَسعد الن‬ َُْ
58. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa jika seseorang bertamu
telah meminta izin masuk sampai tiga kali dan tidak ada izin dari pemiliknya maka
hendaklah ia pulang!
J. ‫إِذا استأْذن أَحدكم ثَلثا ف لم ي ؤذن له ف لي رِجع‬
ْ ْ َْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ‫َ ْ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ َف‬
59. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa hendaklah kita
mendengar dan mentaati nasehat meskipun dari seorang budak Habsy yang rambutnya
seperti anggur kering!
J. َّ ‫َطع ولو لِعب ٍد حب ِري كأ‬
‫َن رأْسه زبِيب‬ ٌَ َ ُ َ َ ِ ‫امسع وأ‬
َ ٍّ َ َ َْ ْ َ َ ْ َ ْ َْ
60. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa jika seseorang memeluk
agama Islam maka ia tetap akan memperoleh pahala kebaikan-kebaikan yang ia lakukan
semasa belum islamnya!
J. ‫لك ما أَسلمت على ما أَسلفت ِمن خ ٍري‬
ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ََ َ ْ َ ْ َ َ َ
61. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan masuk bahwa seseorang yang
melakukan amalan ahli Surga menurut apa yang terlihat oleh manusia, padahal
sebenarnya ia akan menjadi penghuni neraka. Dan sebaliknya, bahwa seseorang yang
melakukan amalan yang menyebabkan ia masuk ke neraka padahal sebenarnya ia akan
masuk Surga!
ْ َ َ َ ُ َ ْ ََ َ ُ َّ َ ْ ْ ََْ ِ ‫إِ َّن الرجل لي عمل عمل أَه ِل اْلنَّ ِ فِيما ي بدو لِلن‬
َّ ِ‫َّاس وهو ِمن أَه ِل النَّا ِر وإ‬
J. ‫ن الرجل لي عمل عمل أَه ِل النَّا ِر‬
ُ َْ َ َْ ْ َ َ َ ُ َ ْ ََ َ ُ َّ
.ِ َّ‫اْلَن‬ ِ ‫يما يَْب ُدو لِلن‬
ْ ‫َّاس َوْه َو ِم ْن أ َْه ِل‬ َ‫ف‬
ِ
62. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa (dengan turunnya
hujan) manusia ada yang bersyukur dan ada juga kufur. Orang yang bersyukur
mengatakan ini sebagai rahmat, sedangkan yang lain (kufur) akan mengatakan sebaiknya
begini dan begitu!
J. ‫ وقا ب عضهم لقد صد ن وء كذا وكذا‬.‫َّاس شاكِر وِمن هم كافِر قالوا ه ِذ ِه رَح اللَّ ِه‬
َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ ََ ْ ُ ُ ْ َ َ َ َ ِ ‫أَصبح ِمن الن‬
ُ َْ َ َ ُ َ ٌ َ ْ ُ ْ َ ٌ َ َ َ َْ
63. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa Allah SWT telah
menciptakan Surga bersama penghuninya dan juga menciptakan neraka bersama
penghuninya!
J. ‫َن اللَّه خلق اْلنَّ وخلق النَّار فخلق ِِل ِذ ِه أَهَل وِِل ِذ ِه أَهَل‬
‫ْ ف‬ ََ‫ْ ف‬ َ َ ََ َ َ َّ ‫أَول تد ِرين أ‬
َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َْ َ َ
64. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa jika shalat akan
didirikan maka hendaklah datang dengan tenang tidak tergesa-gesa. Apa yang didapati
dari shalat imam hendaklah diikuti dan apa yang tertinggal harus disempurnakan!
ِ ‫إِذا أُقِيم‬
ِ ‫ وأْتوها ُترون وعليكم الس‬، ‫ فَل تأْتوها وأَن تم تسعون‬، ‫ت الصَلة‬
J. ‫ وما‬، ‫ فما أَدركتم فصلُّوا‬، ‫كين‬
ََ َ َ ْ ُ َْ ْ َ َ ُ َ َّ ُ ُ ََْ َ َ ُ َْ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َّ َ َ
‫فَاتَ ُك ْم فَأَُِتُّوا‬
65. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa jika seseorang di
antara kita shalat (sebagai imam) untuk orang-orang lain hendaklah ia memperingan
sebab diantara barisan makmum ada orang lemah, orang sakit dan orang tua. Dan jika ia
shalat sendirian maka hendaklah memanjangkan sesuai yang dikehendaki.

J. ‫َح ُد ُك ْم لِنَ ْف ِس ِه‬ َ ‫ َوإِ َذا‬، ‫يم َوالْ َكبِ َري‬
َ ‫صلَّى أ‬
ِ َّ ‫َّاس فَ ْليخفف فَِإ َّن ِمْن هم الضَّعِيف و‬
َ ‫السق‬ َ َ ُُ
ِ
َ ‫إِ َذا‬
َ ‫صلَّى أ‬
ْ َ ُ ِ ‫َح ُد ُك ْم للن‬
َ‫فَ ْليُطَو ْ َما َشاء‬
66. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan perintah mengqadha puasa
Ramadhan kepada Siti ‘Aisyah dan Siti Hafshah sebagai pengganti puasa yang tertinggal!
J. ِ ‫اق‬
‫ضيا ي وما آخر مكانه‬ َُ َ َ َ َ ‫ْ َ َ ْ ف‬
67. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa Allah SWT telah
menciptakan 100 rahmat. Allah menahan 99 rahmat di Sisi-Nya. Dan melepaskan satu
rahmat untuk seluruh makhluk-Nya. Dan seandainya orang kafir mengetahui rahmat
yang ada pada Sisi Allah niscaya ia tidak berputus asa untuk meraih Surga, dan
seandainya orang yang beriman mengetahui adzab di Sisi Allah niscaya ia belum merasa
aman dari neraka!
J. ‫إِ َّن اللَّه خلق الرَح ي وم خلقها ِمئ رَح ٍ فأَمسك ِعنده تِسعا وتِسعِني رَح وأَرسل ِي خل ِق ِه كل ِهم رَح‬
‫َ َ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ ف َ ْ َ َ ْ َ ف َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ف‬
‫اْلَنَّ ِ َولَ ْو يَ ْعلَ ُم الْ ُم ْؤِم ُن بِ ُكل الَّ ِذي ِعْن َد‬
ْ ‫َس ِم َن‬
ْ ‫الر َْحَ َملْ يَْيأ‬ َ
ِ ‫اح َد فة فَلَو ي علَم الْ َكافِر بِ ُكل الَّ ِذي ِعْن َد‬
ِ َّ ‫اهلل ِمن‬
ُ ُ َْ ْ
ِ‫و‬
َ
.‫اب َملْ يَأْ َم ْن ِم َن النَّا ِر‬
ِ ‫اهللِ ِمن الْع َذ‬
َ َ
68. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa jika diberi sesuatu
tanpa meminta kita boleh memakannya dan mensedekahkannya!
J. ‫إِذا أُع ِطيت شيئا ِمن غ ِري أَن تسأَ فكل وتص َّد‬
ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ‫َ َ ْف‬ ْ َ
69. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa jika dua orang muslim
bertemu kedua pedangnya dan salah satu membunuh pemiliknya maka yang membunuh
dan yang terbunuh berada dalam neraka!
J. ‫إذا التقى املسلمان بسيفيهما فقتل أحدُها صاحبه فالقاتل واملقتو ي النار‬
70. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa ketika beliau ditanya
tentang usaha yang lebih baik, lalu beliau menjelaskan bahwa usaha yang lebih baik atau
yang lebih utama adalah pekerjaan yang dihasilkan dari tangannya dan jual beli yang
baik!
ِ ‫« عمل الرج ِل بِي‬: ‫ب أَطيب أَو أَفضل قا‬
J. ‫د ِه وكل ب يع‬ ِ ‫ أَى الكس‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫سئِل رسو اللَّ ِه‬
ٍ َْ ُّ ُ َ َ ُ َّ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ ْ ُ َْ ْ َ ْ ُّ ُ َُ َ ُ
‫َمْب ُروٍر‬
71. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan tentang larangan duduk-duduk
dan ngobrol-ngobrol di tengah jalan. kita perintahkan agar memberikan hak jalan
terhadap orang lain yaitu dengan menahan pandangan mata, menahan diri untuk tidak
menyakiti dan lain-lain!
J. ‫ات ف قالوا ما لنا ب ٌّد إََِّّنا ِهي َمالِسنا ن تحدَّث فِيها قا فِإذا أَب يتم إِلَّ المجالِس‬
ِ ‫إِياكم واْللوس على الطُّرق‬
َ َ َ ْ ْ ُ َْ َ َ َ َ َ ُ َ ََ َ ُ ََ َ َ ُ ََ َ ُ َ َ َُ ََ َ ُُْ َ ْ ُ َّ
ِ ‫السَلَِم وأَمر بِالْمعر‬ ُّ ‫َّها قَالُوا َوَما َح ُّق الطَّ ِر ِيق قَا َ َغ‬
‫وف‬ُ ْ َ ٌ ْ َ َّ ُّ ‫ص ِر َوَك‬
‫ف اْلَ َذى َوَرُّد‬ َ َ‫ض الْب‬ َ ‫يق َحق‬ َ ‫فَأ َْعطُوا الطَّ ِر‬
.‫ َع ِن الْ ُمْن َك ِر‬، ‫َونَ ْه ٌى‬
72. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa kreteria wanita yang
akan dinikahi ada empat; harta, keturunan, kecantikan dan agamanya. Namun, yang
prioritaskan adalah wanita yang baik dalam agamanya!
J. ِ ‫ت نكح المرأَة ْلَربع لِم ِاِلا و ِحلسبِها وَج ِاِلا ولِ ِدينِها فاظفر بِذ‬
. ‫ات الدي ِن ت ِربت يدا‬
َ ََ ْ َ َ َ ْ َْ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ ٍ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ُْ
73. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa waktu berbuka puasa
adalah ketika matahari terbenam sebagai petanda malam hari telah tiba dan siang hari
telah berpaling!
J. .‫ت الرَّمس ف قد أَفطر الصائِم‬
ُ َّ
ِ ‫إِذا أَق بل اللَّيل ِمن هاهنا وأَدب ر النَّهار ِمن هاهنا وغرب‬
ََ ْ ْ َ َ ُ ْ ََ َ َ َ ُ َ ْ ُ َ ََ ْ َ َ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ
74. S. Tidak tepat kaum wanita beranggapan jihadlah amalan yang paling utama karena
Rasulullah SAW bersabda bahwa jihad yang paling utama adalah haji mabrur!

J. ‫ور‬ ِ ‫اْلِهاد أَفْضل الْعم ِل أَفََلَ ُُن‬
ِ ِْ ‫ ل لَ ِك َّن أَفْضل‬: َ ‫اه ُد قَا‬ ِ
ٌ ‫اْل َهاد َح ٌّج َمْب ُر‬ ََ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫يَا َر ُسو َ اهلل نََرى‬
75. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bahwa hati berada di antara dua
genggaman Allah. Dia membolak-balikannya menurut apa yang Dia kehendaki!
J. ‫ني ِمن أَصابِع اللَّ ِه ي قلب ها كيف يراء‬
ِ ‫إِ َّن القلوب ب ني أَصب ع‬
ُ َ َ َ ْ َ َ ُ َُ ِ َ ْ ْ َ ُْ َ ْ َ َ ُُْ
76. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang larangan menganggap
rendah atau hina terhadap sesuatu kebaikan sedikitpun, sekalipun hanya dengan jalan
menemui saudara dengan wajah yang berseri-seri (ramah)!
J. ٍ ‫وف شيئا ولو أن تلقى أخا بِوج ٍه ط‬
‫ليق )) رواه مسلم‬ َ َْ َ َ َّ ‫(( ل َت ِق‬
ِ ‫رن ِمن املعر‬ َ َ ْ ََْ ‫َ ف‬ َُ َ َْ
77. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bahwa tidak semua orang yang
berperang dikategorikan sabilillah seperti berperang dengan tujuan menunjukkan
keberanian, kesombongan/ kebencian, dan karena tujuan ingin pamer. Tetapi perang
yang dikategorikan fi sabilillah adalah karena meninggikan kalimat Allah!
J. ‫َحي وي قاتِل شجاع‬
ِ ‫عن أَِيب موسى قا جاء رجل إِىل النَِِّب صلى اهلل عليه وسلم ف قا الرجل ي قاتِل‬
‫َ َ َ َّ ُ ُ ُ َ ُ َ َّ ف َ ُ َ ُ َ َ َ ف‬ َ ٌ َُ َ َ َ َ َ ُ َْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ك ِي َسبِ ِيل اهلل قَا َ َم ْن قَاتَ َل لتَ ُكو َن َكل َم ُ اهلل ه َي الْعُْليَا فَ ْه َو ِي َسبِ ِيل اهلل ((متفق‬ ِ ِ
ُّ ‫َويُ َقات ُل ِريَاءف فَأ‬
َ ‫َى ذَل‬
.))‫عليه‬
78. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bahwa ada orang-orang yang
tidak ikut berjihad akan tetapi mendapatkan pahala jihad, yaitu mereka yang ingin
berjihad tetapi terhalang udzur!
J. ‫ ول و ِاديا إِلَّ وهم معنا فِ ِيه حبسهم العذر‬، ‫إِ َّن أَق واما بِالم ِدين ِ خلفنا ما سلكْنا ِشعبا‬
ُ ْ ُ ْ ُ ُ َ ََ ََ َ ْ ُ َ ‫َََ ف‬ ‫ْف‬ َ َ َ َ ََ ْ َ َ َ ْ ‫ْ َ ف‬
79. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa tidak ada hijrah setelah
pembebasan Makkah, tetapi yang ada ialah jihad dan niat. apabila kita diminta untuk
keluar - oleh imam untuk berjihad, - maka kita harus keluar – yakni berangkat.!
J. ))‫ وإِذا است ن ِفرُت فان ِفروا ((متفق عليه‬، ‫ل ِهجرة ب عد الفتح ول ِكن ِجهاد ونِي‬
ُ ْ َ ُْ ْ ْ ُ ْ َ َ ٌ َّ َ ٌ َ ْ َ َ ِ ْ َ ْ َ ْ َ ََ ْ َ
80. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa tiada seorangpun yang
dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas – kegunaannya - daripada
karunia kesabaran !
J. . ))‫وما أُع ِطي أَحد عطاء خي را وأَوسع ِمن الص ِِب ((متفق عليه‬
ْ َّ َ َ َ ْ َ ‫َ َ ْ َ َ ٌ َ َ ف َ ْ ف‬
81. S. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan bahwa air mata adalah
merupakan rahmat Allah di dalam hati para hambaNya!
J. ))‫الر ََحَاءَ ((متفق عليه‬ ِ ُ‫َه ِذ ِه ر َْحَ ٌ جعلَها اللَّهُ ِي قُل‬
ُّ ِ‫وب ِعبَ ِاد ِه َوإََِّّنَا يَ ْر َح ُم اللَّهُ ِم ْن ِعبَ ِاده‬ َ ََ َ
82. S. Hakekat sabar itu pada saat baru terkena mushibah bukan setelah dapat sehari atau dua
hari baru bersabar. Bacakan hadits Nabi Muhammad SAW yang menerangkan hal
tersebut!
J. ))‫"إَّنا الصِب عند الصدم اْلوىل" ((متفق عليه‬
83. S. Balasan bagi seorang hamba Allah yang beriman, di waktu orang yang ia sayangi diambil/
dimatikan oleh Allah dan ia bersabar dan mengharapkan ridha-Nya, maka orang itu akan
mendapatkan syurga. Bacakan hadits Nabi SAW yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ ي قو اللَّه ت عاىل ما لِعب ِدي المؤِم ِن ِعن‬: ‫َن رسو اهللِ صلى اهلل عليه وسلم قا‬
J. ‫دي جزاء‬ َّ ‫ أ‬، ‫عن أَِيب هري رة‬
ٌ ََ ْ ُْْ َْ َ َ َ َ ُ ُ ُ َ َ َ َ َُ ََ ْ َ ُ ْ َ
ْ َّ‫احتَ َسبَهُ إِل‬ ِ ِ ‫ضت‬
))‫اْلَنَّ ُ ((رواه البخاري‬ َ ُ ْ َ‫إِ َذا قَب‬
ْ َّ‫صفيَّهُ م ْن أ َْه ِل الدُّنْيَا ُمث‬

84. S. Seseorang yang tertimpa tha’un atau wabah, ia sabar dan mengharap ridha Allah serta
mengetahui bahwa wabah itu tidak akan menimpanya kecuali kerana telah ditetapkan
oleh Allah, maka ia akan memperoleh pahala orang yang meninggal dalam keadaan
syahid. Bacakan hadits Nabi SAW yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ زوج النَِِّب صلى اهلل عليه وسلم قالت سأَلت رسو‬، ‫ ر ِضي اللَّه عن ها‬، ‫عن عائِر‬
J. ‫اهلل صلى اهلل عليه‬
َ َُ ُ ْ َ ْ ََ ِ ْ َ َ َْ ُ َ َ َ َ َ ْ َ
ِِ ِ ِ
‫س‬
َ ‫ني لَْي‬َ ‫َن اللَّ َه َج َعلَهُ َر َْحَ ف ل ْل ُم ْؤمن‬ ٌ ‫َخبَ َرِِن أَنَّهُ َع َذ‬
َّ ‫ َوأ‬، ُ‫اب يَْب َعثُهُ اللَّهُ َعلَى َم ْن يَ َراء‬ ْ ‫ َع ِن الطَّاعُون فَأ‬، ‫وسلم‬
ِ ِ ِ ِ ِ‫ث ِي ب لَ ِده‬ ٍ ‫ِمن أ‬
ُ‫ب اللَّهُ لَهُ إِلَّ َكا َن لَه‬ َ َ‫صابفرا ُُْمتَسبفا يَ ْعلَ ُم أَنَّهُ لَ يُصيبُهُ إلَّ َما َكت‬ َ َ ُ ‫َحد يَ َق ُع الطَّاعُو ُن فَيَ ْم ُك‬ َ ْ
ٍ
.))‫ ((رواه البخاري‬.‫َج ِر َش ِهيد‬ ِ
ْ ‫مثْ ُل أ‬
85. S. Seorang hamba Allah diberi cobaan dengan dihilangkan kedua matanya - yakni menjadi
buta, kemudian ia bersabar, maka akan diberikan Surga sebagai pengganti dari kedua
matanya. Bacakan hadits qudsi yang menjelaskan hal tersebut!
َ ََ َ ُ َُ َّ ُ ْ َ َ َ ُ َْ ُ َ ٍَ ِ‫س ب ِن مال‬
َّ ِ‫ إ‬: ‫ ِمسعت النَِِّب صلى اهلل عليه وسلم ي قو‬: ‫ قا‬، ‫ ر ِضي اللَّه عنه‬، ‫ك‬
J. ‫ن اللَّه قا إِذا‬ ِ ‫عن أَن‬ َ ْ َ َْ
.))‫ ((رواه البخاري‬.‫يد َعْي نَ ْي ِه‬ ْ ‫ضتُهُ ِمْن ُه َما‬ ِ ِ ِ
ُ ‫اْلَنَّ َ يُِر‬ َ َ‫ت َعْبدي ِبَبِيبَتَ ْيه ف‬
ْ ‫صبَ َر َع َّو‬ ُ ‫ابْتَ لَْي‬
86. S. Kesabaran seorang wanita yang terkena penyakit epilepsy (ayan), ia meminta kepada
beliau agar dido’akan kesembuhan karena ketika penyakitnya kambuh ia hilang
kesadaran sampai membuka auratnya. Beliau menyampaikan nasehat kepada wanita
tersebut bila bersabar akan mendapatkan Surga. Kemudian jawaban wanita itu tetap
bersabar akan tetapi tetap memohon dido’akan kesembuhan agar terjaga auratnya,
kemudian dido’akan oleh beliau. Bacakan potongan hadits Nabi Muhammad SAW yang
menerangkan hal tersebut!
ِ ‫ت دعوت اللَّه أَن ي عافِي‬
J. ‫ك ف قالت أَصِِب ف قالت إِِن أَتكرَّف فادع‬ ِ ‫ك اْلنَّ وإِن ِشئ‬ ِ ‫ت صب ر‬
ِ ‫ت ول‬ ِ ‫إِن ِشئ‬
ُْ َ ُ ََ ْ َ ََ ُ ْ ْ َ ََ َ َُ ْ َ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ُ َْ َ َ ْ َ َ ْ ْ
َ ‫اللَّهَ أَ ْن لَ أَتَ َكر‬
))‫ ((متفق عليه‬. ‫َّف فَ َد َعا َِلَا‬
87. S. Abu Abdur Rahman, iaitu Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: "Seakan-akan aku melihat
kepada Rasulullah s.a.w. sedang menceriterakan tentang seorang Nabi dari sekian banyak
Nabi-nabi, Beliau dipukuli oleh kaumnya, sehingga menyebabkan keluar darahnya dan
Nabi tersebut mengusap darah dari wajahnya sambil mengucapkan: "Ya Allah ampunilah
kaum hamba itu, sebab mereka itu memang tidak mengerti. Bacakan hadits yang
menerangkan hal tersebut!
ِ‫ كأِن أَنظر إِىل الن‬: ‫وعن أيب عبد الرَحن عبد اهلل بن مسعود رضي اهلل عنه قا‬
J. ‫َِّب صلى اهلل عليه وسلم‬
َ ُُ ْ
َ‫َّم َع ْن َو ْج ِه ِه َويَ ُقو ُ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر لَِق ْوِمي فَِإنَّ ُه ْم ل‬ ِ ِ ِ
َ ‫َُْيكي نَبِيًّا م َن اْلَنْبِيَاء‬
َ ‫ضَربَهُ قَ ْوُمهُ فَأ َْد َم ْوهُ َوْه َو َيَْ َس ُح الد‬
))‫يَ ْعلَ ُمو َن ((متفق عليه‬
88. S. Tidak ada suatu apapun yang menimpa seorang muslim berupa lelah, sakit, sedih,
tertimpa sesuatu yang tidak dikehendaki, ataupun kesedihan-kesedihan yang lain hingga
sebuah duri masuk ke dalam tubuhnya, melainkan Allah menutupi kesalahan-
kesalahannya dengan sebab apa-apa yang menimpa kepadanya. Bacakan hadits Nabi
J. ِ ‫ ولَ َغ ٍّم ح ََّّت الرَّوَك‬، ‫ ولَ أَ فذى‬، ‫ ولَ حزٍن‬، ‫ ولَ ه ٍّم‬، ‫ب‬
ٍ‫ص‬ ٍ‫ص‬ ِ ِ ِ
ْ َ َ َ ُْ َ َ َ َ ‫ َولَ َو‬، ‫ب‬ َ َ‫يب الْ ُم ْسل َم م ْن ن‬ ُ ‫َما يُص‬
))‫يُ َرا ُك َها إِلَّ َكفََّر اللَّهُ ِهبَا ِم ْن َخطَايَاهُ " ((متفق عليه‬
89. S. Pahala orang yang sabar atas musibah yang menimpa dirinya bahkan tertusuk duri pun
akan gugur dosa-dosanya seperti daun-daun yang berguguran. Bacakan potongan hadits
Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
))‫َّجَرةُ َوَرقَ َها ((متفق عليه‬ ِ ‫ما ِمن مسلِ ٍم ي‬

ُّ ُ‫صيبُهُ أَ فذى َشوَك ٌ فَ َما فَ ْوقَ َها إِلَّ َكفَّر اللَّهُ ِهبَا َسيئَاتِِه َك َما ََت‬
َ ‫ط الر‬
J.
َ ْ ُ ُْ ْ َ
90. S. Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan memperolehi kebaikan, maka Allah akan

memberikan mushibah padanya. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
))‫ ((رواه البخاري‬: " ُ‫ب ِمْنه‬ ِ ِِ ِ

ْ ‫" َم ْن يُِرد اللَّهُ به َخْي فرا يُص‬
J.
91. S. Mengharap kematian karena tertimpa musibah itu dilarang. Kalau toh itu sesuatu yang
harus (seperti hidup bergelimang dosa) maka cukuplah ia berdo’a “Ya Allah jika hidup
bagiku lebih baik maka tetapkanlah aku hidup dan jika kematian labih baik bagiku maka
matikanlah aku. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ِ ‫َّني أَح ُد ُكم الْمو‬
‫َحيِِين َما‬ ُ :‫َصابَهُ فَِإ ْن َكا َن َل بُ َّد فَاع فَل فَ ْليَ ُق ِل‬
ْ ‫الله َّم أ‬ َ ‫ضٍّر أ‬
ُ‫تل‬ َ ْ َ ُ َ َّ َ ‫َل يَتَ َمن‬
J.
ِ ِ
))‫خْي فرا ِيل " ((متفق عليه‬ َ ُ‫َكانَت ا ْحلَيَاةُ َخْي فرا ِيل َوتَ َوفَِين إِ َذا َكانَت الْ َوفَاة‬
92. S. Jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang hambaNya, maka Ia mempercepat suatu
siksaan (penderitaan) sewaktu dunia, tetapi jika Allah menghendaki keburukan padanya,
maka ia akan dibiarkan dengan dosanya, sehingga nanti pada hari Qiyamat ia akan
disempurnakan siksaannya. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
‫ك َعْنهُ بِ َذنْبِ ِه َح ََّّت يُ َو َِّف‬ ِِ ْ ‫إِذَا أ ََر َاد اللَّهُ بِ َعْب ِد ِه‬
َ ‫اخلَْي َر َع َّج َل لَهُ الْ ُع ُقوبََ ِِف الدُّنْيَا َوإِذَا أ ََر َاد اللَّهُ بِ َعْبده الرََّّر أ َْم َس‬
J.
ِ ‫بِِه ي وم الْ ِقيام‬

َ َ َ َْ
93. S. Besarnya balasan pahala itu terletak pada besarnya cobaan. Apabila Allah SWT mencintai
sesuatu kaum, maka mereka itu diberi cobaan. Oleh sebab itu barangsiapa yang rela -
menerima cobaan tersebut, ia akan memperoleh Ridha dari Allah dan barangsiapa yang
marah-marah maka ia akan memperoleh murka Allah. Bacakan hadits Nabi yang
ِ ‫إِ َّن ِعظم اْلز ِاء مع ِعظ ِم البَل ِء وإِ َّن اللَّه إِذا أَحب ق وما اب تَلهم فمن ر ِضى ف له الرضا ومن س‬
J. ‫خط ف له‬
ُ ََ َ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َْ ‫َ َ َ َّ َ ْ ف‬ َ َ َْ َ َ َ ََْ َ َ
))‫ حديث حسن‬: ‫ط ((رواه الرتمذي وقا‬
ُ ‫الس َخ‬
َّ
94. S. Bacakan hadits Nabi yang memerintahkan agar kita berlindung diri dari Syaitan yang
terkutuk!
J. ))‫" تعوذ باهلل من الريطان الرجيم" ((متفق عليه‬
95. S. Orang yang menahan marah padahal ia kuasa untuk marah maka Allah SWT akan
mengundangnya di hadapan para pimpinan makhluk pada hari kiamat, sehingga
disuruhnya orang itu memilih bidadari-bidadari. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan
hal tersebut!
J. ‫وس اخلَلئِ ِق ي وم ال ِقيام ِ حَّت‬
ِ ‫ دعاه اللَّه عز وجل على رء‬- ‫ وهو ق ِادر على أَن ي ن ِفذه‬- ‫من كظم غيظا‬
َّ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َْ ُ ُ ََ َّ َ َ َّ َ ُ ُ َ َ ُ َ ُْ ْ ََ ٌ َ َ ُ َ ‫َ ْ َ َ َ َْ ف‬
ْ ‫َُيَي َرهُ اللَّهُ ِم َن‬
))‫ حديث حسن‬: ‫ والرتمذي وقا‬،‫احلُوِر َما َشاءَ ((رواه أبو داود‬
96. S. Seorang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan yang tidak henti-hentinya
mendapatkan cobaan baik pada dirinya maupun anak dan hartanya sampai ia meninggal
dunia maka tidak ada dosa lagi padanya. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal
tersebut!
J. ‫وولَ ِد ِه َوَمالِِه َح ََّّت يَْل َقى اهلل تَ َع َاىل َوَما َعلَ ِيه َخ ِطيئَ ٌ ((رواه الرتمذي‬ ِِ ِِ ِ
َ ‫َما يََزا ُ البََلَءُ باملُؤم ِن َواملُْؤمنَ ي نفسه‬
))‫وقا حديث حسن صحيح‬
97. S. Kelak, setelah Rasullah wafat akan datang suatu keadaan, dimana orang-orang hanya
mementingkan diri sendiri dan beberapa persoalan kemunkaran. Rasulullah SAW
memerintahkan kepada umatnya agar (pada hari tersebut) menunaikan kewajiban hak
orang lain dan meminta kepada Allah yang haknya saja. Bacakan potongan hadits Nabi

ِ ِ
َ ‫ف تَأْ ُم ُر َم ْن أ َْد َرَ ِمنَّا ذَل‬ ِ ِ
َ ‫ قَالُوا يَا َر ُسو َ اللَّه َكْي‬.» ‫ور تُْنك ُرونَ َها‬ ِ
J. « َ ‫ك قَا‬ ٌ ‫إن ََّها َستَ ُكو ُن بَ ْعدى أَثََرةٌ َوأ ُُم‬
))‫احلَ َّق الَّ ِذى َعلَْي ُك ْم َوتَ ْسأَلُو َن اللَّ َه الَّ ِذى لَ ُك ْم ((متفق عليه‬
ْ ‫تُ َؤُّدو َن‬
98. S. Kita diperintahkan agar senantiasa bersabar terkait dengan pola hidup yang
mementingkan diri sendiri, karena kelak di Akhirat kita akan berjumpa dengan
Rassulullah di suatu telaga. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ِ ‫إِنَّكم ست لقون ب ع ِدي أَث رة فاصِِبوا حَّت ت لقوِِن على احلو‬
))‫ض (متفق عليه‬ ْ َْ ََ ْ َ ْ َ َّ َ ُ ْ َ ‫ََف‬ ْ َ َ ْ َََْ ْ ُ
99. S. Kita diperintah agar meminta kekuatan kepada Allah, dilarang mengharap-harap
bertemu dengan musuh, tetapi ketika kita bertemu dengan musuh maka kita harus
bersabar (tidak boleh mundur) karena Surga ada di bawah naungan pedang. Bacakan
hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
َِ‫اْلنَّ َ ََْتت ِظَل‬ َّ ‫اصِِبُوا َو ْاعلَ ُموا أ‬ ِ ِ ِ
ُ ‫َّاس لَ تَتَ َمن َّْوا ل َقاءَ الْ َع ُدو َو َسلُوا اللَّهَ الْ َعافيَ َ فَِإذَا لَقيتُ ُم‬
ُ ‫أَيُّ َها الن‬
J.
َ َْ ‫َن‬ ْ َ‫وه ْم ف‬
ِ ‫السي‬
‫وف‬ ُ ُّ
100. S. Bacakan hadits Nabi yang menerangkan do’a agar menang dalam peperangan dan
membuat musuh menjadi kalah!
J. ِ ‫اب وها ِزم اْلَحز‬
))‫ ((متفق عليه‬.‫اب اه ِزمهم وانصرنا علي ِهم‬ ِ ‫اللَّهم من ِز ال ِكت‬
ِ ‫اب وَم ِري السح‬ َ ْ َ ْ ُ َّ ُ
ْ َْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ ْ َْ َ ََ َ َّ َ ُْ َ
101. S. Allah SWT membuka lebar kekuasaan-Nya di malam hari untuk menerima pertaubatan
orang yang berbuat dosa di siang hari dan Allah SWT membuka lebar kekuasaan-Nya di
siang hari untuk menerima pertaubatan orang yang berbuat dosa di malam hari selama
matahari terbit dari barat. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
‫وب ُم ِسىءُ اللَّْي ِل َح ََّّت‬ ِ ‫ط يده بِالن‬ ِ ِ ِ ُ ‫إِ َّن اللَّهَ َعَّز َو َج َّل يَْب ُس‬
َ ُ‫َّها ِر ليَت‬
َ ُ َ َ ُ ‫َّها ِر َويَْب ُس‬ َ ُ‫ط يَ َدهُ باللَّْي ِل ليَت‬
J.
َ ‫وب ُمسىءُ الن‬
‫س ِم ْن َم ْغ ِرِهبَا رواه مسلم‬ ُ ‫َّم‬
ْ ‫تَطْلُ َع الر‬
102. S. Barang siapa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat maka taubatnya akan diterima
Allah SWT. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫اب اللَّهُ َعلَْي ِه رواه مسلم‬ ِ ‫من تَاب قَبل أَ ْن تَطْلُع الرَّم‬
َ َ‫س م ْن َم ْغ ِرِهبَا ت‬
ُ ْ َ َْ َ َْ
103. S. Allah SWT akan menerima taubat hamba-Nya sebelum sekarat.
Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫العبد ما مل يغرغر"رواه الرتمذي‬ ‫"إن اهلل عز وجل يقبل توب‬
104. S. Seorang wanita pelaku zina yang bertaubat dan menyerahkan nyawanya karena ridha
kepada Allah untuk dirajam itu andaikan taubatnya itu dibagikan kepada tujuhpuluh
orang dari penduduk Madinah, pasti masih mencukupi. Bacakan hadits Nabi yang
ِ ‫لقد تابت ت وب لو ق ِسمت ب ني سبعِني ِمن أَه ِل الم‬
J. ‫دين ِ لو ِسعت هم وهل وجدت ت وب أَفضل ِمن أَن جادت‬
ْ َ َ ْ ْ َ َ ْ ‫ََ ْ َ َ ْ َ ْ َ ف َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ ْ َ َ ََ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ف‬
‫بِنَ ْف ِس َها لِلَّ ِه تَ َع َاىل رواه مسلم‬
105. S. Karakter buruk manusia diantaranya meskipun telah memiliki satu lembah emas ia akan
menyukai dua lembah emas lagi. Meskipun manusia berjiwa serakah jika bertaubat
kepada Allah maka taubatnya akan diterima. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal
tersebut!
ِ ‫ب أَحب أَن يكون له و ِادي‬
J. ‫ان ولن َيألَ فاه إِلَّ التُّراب وي توب اللَّه على من‬ ٍ ‫َن ِلب ِن آدم و ِاديا ِمن ذه‬
َّ ‫لو أ‬
ْ َ ََ ُ ُ َُ َ ُ َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ ْ َّ َ ََ ْ ‫ََ َ ف‬ ْ َْ

‫اب‬
َ َ‫ت‬
106. S. Tidak semua orang yang saling membunuh masuk neraka bahkan dua orang yang saling
membunuh keduanya masuk Surga, lantaran yang terbunuh berada dalam sabilillah
sedangkan yang membunuh itu bertaubat dan nilai mati syahid. Bacakan hadits Nabi yang
ِ ‫ني ي قتل أَحدُها اآلخر يدخَل ِن اْلنَّ ي قاتِل هذا ِي سبِ ِيل‬
J. ‫اهلل ف ي قتل مث ي توب اللَّه‬ ِ ‫يضحك اللَّه إِىل رجل‬
ُ ُ َُ َُّ ُ َ ْ ُ َ َ َ َ ُ َ ُ َ َْ َ ُ َْ ََ َُ ُ َ ُ ُ ْ َ َُْ َ َ ُ ُ َ ْ َ
‫"متفق عليه‬ ‫َعلَى الْ َقاتِ ِل فَيُ ْستَ ْر َه ُد‬
107. S. Sungguh luar biasa!!! seluruh keadaan orang yang beriman adalah merupakan kebaikan
baginya. Ketika mendapatkan kebahagiaan ia bersyukur dan ketika ia ditimpa kesusahan
ia bersabar. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J.
‫َصابَْتهُ َسَّراءُ َش َكَر فَكا َن َخرياف‬ ِ َّ‫ك ْلَح ٍد إل‬ ِ َ‫إن أمره ُكلَّه لَه خري ول‬ َّ ِ ِ ْ ‫" َع َجباف‬
َ ‫ إ ْن أ‬: ‫للم ْؤمن‬
ُ َ َ ‫يس ذل‬ َ ٌ ُ ُ َُ ْ ‫ْلمر املُؤمن‬
‫صبَ َر فَكا َن َخ ْرياف لَهُ رواه مسلم‬
َ ُ‫ضراء‬
َ ُ‫أصابَْته‬
َ ‫ وإ ْن‬، ُ‫لَه‬
108. S. Betapa besar kecintaan para sahabat kepada Rasulullah SAW, merasa tidak sampai hati
untuk menutupi jenazah Rasulullah dengan tanah, namun demikianlah yang
diperintahkan oleh beliau sendiri. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ٍ َ‫َع ْن أَن‬
ُّ ِ‫ لَ َّما ثَ ُق َل الن‬: َ ‫س قَا‬
J. ‫س‬َ ‫ب أَبَاهُ فَ َقا َ َِلَا لَْي‬ َ ‫ت فَاط َم ُ َوا َك ْر‬ ْ َ‫َِّب صلى اهلل عليه وسلم َج َع َل يَتَ غَرَّاهُ فَ َقال‬
‫اب َربًّا َد َعاهُ يَا أَبَتَ ْاه َم ْن َجنَّ ُ الْ ِف ْرَد ْو ِس َمأْ َواهُ يَا‬ ِ ِ
َ ‫َج‬ َ ‫ت يَا أَبَتَ ْاه أ‬ْ َ‫ات قَال‬
َ ‫ب بَ ْع َد الْيَ ْوم فَلَ َّما َم‬ ٌ ‫َعلَى أَبِيك َك ْر‬
‫ت أَنْ ُف ُس ُك ْم أَ ْن ََْتثُوا َعلَى َر ُسوِ اهللِ صلى اهلل‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ‫س أَطَاب‬ ُ َ‫ت فَاط َم ُ يَا أَن‬
ْ َ‫يل نَْن َع ْاه فَلَ َّما ُدف َن قَال‬
َ ‫أَبَتَ ْاه إ َىل ج ِْب‬
‫اب‬
َ ‫عليه وسلم الت َُّر‬
109. S. Kebenaran itu menunjukkan kepada kebaikan. Kebaikan menunjukkan ke syurga dan
sungguh seseorang itu melakukan kebenaran sehingga tercatat di sisi Allah sebagai orang
yang ahli melakukan kebenaran. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada
perbuatan dosa dan perbuatan dosa itu menunjukkan kepada neraka. Sungguh seseorang
melakukan dusta sehingga tercatat di sisi Allah sebagai seorang yang ahli berdusta.
ِ ‫وإن الرجل ليصد حَّت يكْتب ِعند‬
J. ‫اهلل‬ ِ ‫وإن الِب ي‬
َّ ، ِ َّ‫هدي إِىل اْلن‬ َّ ، ‫إن الصد ي ه ِدي إِىل الِب‬
َّ ((
َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ ُ ََ َ ُ َّ َ َ َ َ َْ َ
‫ب‬ ِ ِ ‫ وإِ َّن ال ُفجور ي‬، ‫ وإِ َّن ال َك ِذب ي ه ِدي إِ َىل ال ُفجوِر‬. ‫ِصديقاف‬
َّ ‫ َوإِ َّن‬، ‫هدي إِ َىل النَّا ِر‬
َ َ‫ب َح ََّّت يُكت‬
ُ ‫الر ُج َل لَيَكْذ‬ ََُ َ ُ َْ َ َ
‫ِعْن َد اهلل َك َّذاباف )) ُمتَّ َف ٌق َعلَ ِيه‬
110. S. Barang siapa memohon kepada Allah dengan benar agar meninggal dalam keadaan
syahid maka ia akan mencapai derajat syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat
tidur. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫صد ٍ ب لَّغه منا ِز الرُّهد ِاء وإِن مات على فِر ِاش ِه )) رواه مسلم‬
َ ََ َ َ ْ َ َ َ
ِ ِ‫من سأَ اهلل ت عاىل الرَّهادة ب‬
َ ََ ُ َ َ ْ ََ َ َ ََ َ َ َْ
111. S. Dua orang yang bertransaksi jual beli memiliki pilihan untuk melangsungkan atau tidak
melangsungkan selama keduanya belum berpisah. Bahkan keduanya akan mendapatkan
keberkahan bila jual belinya dilakukan dengan jujur. Dan sebaliknya, keberkahannya
akan hilang ketika dilakukan dengan menyembunyikan (cacad) dan berbohong. Bacakan
hadits nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫ُمقت برك‬ِ ‫ وإن كتما وكذبا‬، ‫ فإن صدقا وبي نا بور ِلما ي بيعِهما‬، ‫ان باخلِيار ما مل ي ت فرقا‬
ِ ‫(( الب ي ع‬
ُ َ ْ َ ُ َ َ ََ َ َ َ ْ َ ََُ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ََّ َ ََ َْ َ َ ََ
‫بَيعِ ِهما )) ُمتَّ َف ٌق َعلَ ِيه‬
112. S. Diantara ciri-ciri Qiyamat adalah seorang wanita budak melahirkan tuan puterinya,

orang-orang tidak beralas kaki, telanjang, miskin dan penggembala-pengembala kambing
saling bermegah-megahan dalam gedung yang besar karena sudah menjadi kaya-raya dan
menjadi pembesar-pembesar negara. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ِ ‫ وأ ْن ت رى احلفا َة العرا َة العالَ ِرعاء الر‬، ‫ (( أ ْن تلِد اْلَم ربَّت ها‬: َ ‫ قَا‬. ‫فأخِبِن عن أمار ِاِتَا‬
‫َّاء‬ ِ : َ ‫قَا‬
َ َ َ َ َ ُ َُ َ َ ََ َ َُ َ َ َ َْ
ِ ‫ي تَطَاولُو َن ي الب ْن ي‬
)) ‫ان‬َُ َ َ
113. S. Di antara ajaran Rasulullah untuk para pemuda adalah senantiasa menjaga Allah (dengan
menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya) maka Allah juga akan
menjaganya, dan hanya kepada Allah tempat memohon dan meminta bantuan. Bacakan
potongan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
ٍ ‫ إِن أعلمك كلِم‬، ‫يا غَلم‬
ِ ‫ احف ِظ اهلل‬،‫ احف ِظ اهلل ُيفظك‬: ‫ات‬
J. ، ‫ إِذا سألت فاسأَ ِ اهلل‬، ‫َتده َتاهك‬
َ ََْ َ َ َ َُ ُ ْ َ َ َْ َ ْ َ َْ َ َْ َ َ َ ُّ ُ ُ َ
ِ ‫وإِ َذا استَ عْنت فَاستَعِن‬
‫باهلل‬ ْ ْ َ َ ْ
114. S. Apapun yang dilakukan masyarakat terhadap kita baik positif atau negative semuanya
karena telah tercatat (di Lauh Mahfuzh). Bacakan potongan hadits yang menerangkan hal
tersebut!
ٍ ‫يء مل ي ن فعو إلَّ بِر‬
J. ‫ وإِن‬، ‫يء قد كتبه اهلل لك‬ ٍ ‫أن اْلُم لو اجتمعت على أن ي ن فعو بِر‬
َّ : ‫واعلم‬
َ َ َ ُ ُ ََ ْ َ َ َ ُ َ َْ َْ َ َ ُ َ َْ ْ ََ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َّ ْ َْ َ
ِ ‫ رفِع‬، ‫ك‬
ِ ‫ت اْلَقَْلَم وجف‬ ٍ ِ ٍ
‫حف‬
ُ ‫الص‬
ُّ ‫َّت‬ ََُ ُ َ‫ضُّرو َ بِ َريء َملْ ي‬
َ ُ َ ‫ضُّرو َ إلَّ ب َريء قَ ْد َكتَبَهُ اهللُ َعلَْي‬ ُ َ‫اجتَ َمعُوا َعلَى أ ْن ي‬
‫رواه الرتمذي‬
115. S. Allah SWT maha Cemburu dan kecemburuan Allah itu apabila seseorang manusia
melakukan apa-apa yang diharamkan oleh Allah kepadanya. Bacakan hadits Nabi yang
J. ‫ أن ي ِأِت املرء ما حرم اهلل عل ِيه متفق عل ِيه‬، ‫ وغرية اهلل ت عاىل‬، ‫إن اهلل ت عاىل ي غار‬
ََ ََ َ َّ َ َ ُ َْ َ َ ْ َ ََ َّ ((
َُ َ َ ُ َ َ َ َ َ
116. S. Barang siapa pergi ke Masjid (untuk menunaikan shalat) di waktu pagi atau sore, Allah
menyediakan suatu jaminan di dalam Surga. Bacakan hadits yang menerangkan hal
tersebut!
J. ‫ أَع َّد اهلل له ي اْلنَّ ِ ن زل كلَّما غدا أَو راح )) مت فق عل ِيه‬، ‫(( من غدا إِىل املس ِجد أَو راح‬
َ َ ٌ َ َُّ َ َ ْ َ َ َ ُ ‫َ ُُ ف‬ َُ ُ َ ََ ْ َْ َ ََ ْ َ
117. S. Sesungguhnya dunia ini manis dan menghijau (yakni lazat dan nyaman) dan
sesungguhnya Allah itu menjadikan manusia sebagai pengganti (khalifah) di muka bumi.
Dan Allah Maha Melihat atas apa yang ia perbuat. Oleh karenanya, hendaklah ia takut
terhadap tipu daya dunia dan wanita seperti yang terjadi pada kalangan Bani Israel..
J. ‫ فاتَّقوا الدُّن يا واتَّقوا النساء ؛‬، ‫وإن اهلل مستخلِفكم فِيها ف ي نظر كيف ت عملون‬
َ ُ َ َْ ُ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َُ ْ ََ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ ِ ‫إن الدُّن يا حلوة خ‬
َّ ، ‫ضرة‬ ٌ َ ٌ َ ْ ُ َْ َّ ((
. ‫ت ي الن َس ِاء )) رواه مسلم‬ ِ ِ َّ
َ ‫فإن أ ََّو َ فْت نَ بَِين إسر‬
ْ َ‫ائيل َكان‬
118. S. Bacakan hadits Nabi yang mengajarkan do’a memohon petunjuk, ketakwaan, menahan
diri (dari yang haram) dan kekayaan!
J. ‫ والغَِّن رواه‬، ‫ والعفاف‬، ‫ والتُّ قى‬، ‫ كان يقو اللَّهم إِن أَسألك اِلدى‬- ‫ صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫أن النَِّب‬
َّ
َ َ َ ََ َ َ َ َُ َ ُ َّ ُ َ َ ّ
‫مسلم‬
119. S. Ketika seseorang bersumpah kemudian ia mengetahui bahwa taqwa kepada Allah lebih
baik dari pada sumpah tersebut maka taqwalah yang harus dilakukan. Bacakan hadits
Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫ صلى اهلل عليه‬- ‫ مسعت رسو اهلل‬: ‫ قا‬، - ‫ رضي اهلل عنه‬- ‫حاُت الطائي‬
َ ُ ََ ِ ‫يف‬
ٍ ‫عدي بن‬ ٍ ‫عن أيب طر‬
ِ ‫ني ُمثَّ رأَى أتْ َقى هللِ ِمْن ها فَلي‬
‫أت التَّ ْق َوى )) رواه مسلم‬ ٍ ِ‫ف َعلَى ََي‬
َ َ َ َ َ‫ (( َم ْن َحل‬: ‫ يقو‬، - ‫وسلم‬
120. S. Diantara isi khutbah Rasulullah ketika beliau menunaikan haji wada’, yaitu perintah agar
beraqwa kepada Allah, mendirikan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan,
menunaikan zakat dan taat kepada ulil amri maka akan dapat memasuki Surga. Bacakan

hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ِِ
ُ ‫ َمس‬: َ ‫ قَا‬، - ‫ رضي اهلل عنه‬- ‫ي ب ِن عجَل َن الباهلي‬
J. ‫ صلى اهلل عليه‬- ‫عت رسو َ اهلل‬ ّ ‫ص َد‬ ُ َ ‫عن أيب أ َُم َام‬
‫ َوأ َُّدوا َزكا َة‬، ‫وموا َش ْهَرُك ْم‬
ُ‫ص‬ ِ ِ ‫ب ي حج‬
ُ ‫ َو‬، ‫ (( اتَّ ُقوا اهلل َوصلُّوا َخَْ َس ُك ْم‬: َ ‫ فَ َقا‬، ‫الوداع‬ ُ ُ‫ ََيْط‬- ‫وسلم‬
ِ ‫ وأ‬، ‫أَموالِ ُكم‬
‫َطيعُوا أ َُمَراء ُك ْم تَ ْد ُخلُوا َجنَّ َ َرب ُك ْم )) رواه الرتمذي‬ َ ْ َْ
121. S. Bacakan hadits Nabi yang mengajarkan do’a dengan mengawali bismilah dan tawakal
serta permohonan perlindungan diri kepada Allah agar tidak tersesat atau disesatkan,
tergelincir atau digelincirkan dan seterusnya!
J. ‫ اللَّهم‬، ِ‫كلت على اهلل‬ ِ ‫ (( بِس ِم‬: ‫ قا‬، ‫ كان إِذا خرج ِمن بيتِ ِه‬- ‫ صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫أن النَِّب‬
َّ‫اهلل ت و‬ َّ
َّ ُ ََ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ََ َ َ َ ّ
ِ ِ
‫حديث‬
ٌ ْ ‫ أ َْو‬، ‫ أ َْو أظْل َم أ َْو أُظْلَ َم‬، َّ‫ أ َْو أَ ِزَّ أ َْو أ َُز‬، ‫ُض َّل‬
)) ‫أج َه َل أ َْو ُُْي َه َل َعلَ َّي‬ َ ِ‫إِِن أعُوذُ ب‬
َ ‫ك أ ْن أض َّل أ َْو أ‬
‫صحيح‬
122. S. Bacakan hadits Nabi yang mengajarkan do’a ketika keluar rumah!
J. ِ َّ‫ ول حو ول ق وة إل‬، ِ‫ بِس ِم اهللِ ت وَّكلت على اهلل‬: - ‫خرج ِمن بيتِ ِه‬
‫ يقا‬، ‫باهلل‬ ِ
ُ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ ََ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ‫ إذَا‬: ‫ يَ ْعين‬- َ ‫(( َم ْن قَا‬
‫ َوتَنَ َّحى َعْنهُ الرَّيطَا ُن )) رواه أبو داود والرتمذي والنسائي وغريهم‬، ‫يت‬ِ ِ ِ
َ ‫يت َوُوق‬
َ ‫يت َوُكف‬
َ ‫ ُهد‬: ُ‫لَه‬
123. S. Selamatnya seseorang bukanlah karena amalnya akan tetapi karena rahmat dan fadhal
Allah. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. (( : ‫ ول أَنت يا رسو اهلل ؟ قا‬: ‫ واعلموا أَنَّه لن ي نجو أَحد ِمنكم بعملِ ِه )) قالوا‬، ‫(( قا ِربوا وسددوا‬
ََ َُ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ ُ ْ ٌ َ َ ُ َْ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ َ
ْ َ‫َولَ أنا إلَّ أ ْن يَتَ غَ َّم َدِن اهلل َبرَحٍَ ِمنهُ َوف‬
‫ض ٍل )) رواه مسلم‬
124. S. Dalam mengerjakan kebaikan tidak boleh ditunda-tunda sebelum datang bermacam-
macam fitnah yang diumpamakan sebagai potongan-potongan malam yang gelap gulita,
karena di waktu pagi seseorang masih beriman dan sore harinya berubah menjadi kafir
bahkan agamanya akan dijual untuk memperoleh dunia. Bacakan hadits Nabi yang
J. ‫ؤمنا ويصبح كافِرا‬
ِ ‫ وَي ِسي م‬، ‫ يصبح الرجل مؤِمنا وَي ِسي كافِرا‬، ‫(( ب ِادروا بِاْلعما فتنا كقطع اللَّي ِل املظلِ ِم‬
‫ُ ف ُ َُ ف‬ ُْ َ ‫َ ف‬ ُْ َ ‫ُ ْ ُ َّ ُ ُ ُ ْ ف‬ ْ ْ َِ ‫ف‬ َْ ُ َ
ُ ِ ِ
ٍ ‫بيع دينَهُ َبعَر‬
‫ض م َن الدُّنيا )) رواه مسلم‬ ُ َ‫ ي‬،
125. S. Seseorang akan berpotensi kuat masuk ke Surga ataupun ke Neraka, karena keduanya
lebih dekat dibanding tali sendalnya. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫(( اْلنَّ أَق رب إِىل أَح ِدكم ِمن ِشرا ِ ن علِ ِه والنَّار ِمثل ذلِك )) رواه البخاري‬
َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ ْ ُ َ َ ُ َْ ُ َ
126. S. Kita diperintah agar memperbanyak sujud karena pahala satu sujud akan diangkat satu
derajat dan dihapus satu kesalahan. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
ِ ‫ط عنك ِهبا خ‬
J. ‫طيئ‬ َّ ‫ وح‬، ‫هلل سجدة إلَّ رف عك اهلل ِهبا درج‬ ِ ‫(( عليك بِكث رِة السج‬
ِ ‫ود ؛ فِإنَّك لن تسجد‬
‫َ َ َ َ ف‬ َ َ ‫ََ َ َ ُ َ َ َ ف‬ ‫َ ْ َف‬ َُ ْ َ َْ َ َ ُ ُّ َ ْ َ َ َْ َ
‫)) رواه مسلم‬
127. S. Al-Hafizh Ibn Hajar al-‘Asqalani menjelaskan bahwa Allah tidak akan meninggalkan
seseorang dengan berpegang pada alasannya atau dengan kata allah tidak akan menyiksa
seseorang kecuali setelah ia berhujjah. Bacakan hadits Nabi yang dijelaskan oleh beliau
tersebut!
J. ‫(( أعذر اهلل إِىل ام ِر ٍئ أَخر أجله حَّت ب لغ ِستني سن )) رواه البخاري‬
‫َ ََف‬ َ ََ َّ َ ُ َ َ َ َّ ْ َ ََ ْ
128. S. Seseorang akan dibangkitkan dari kuburnya dengan suatu keadaan seperti ketika ia
meninggalnya. Bacakan hadits Nabi yang menjelaskan hal tersebut!
J. ‫(( ي ب عث كل عب ٍد على ما مات عل ِيه )) رواه مسلم‬ ََ َ َ َ ََ َْ ُّ ُ ُ َ ُْ

129. S. Setiap ruas tulang dari seseorang di setiap pagi hendaklah memberikan sedekahnya,
maka tiap bacaan Subhanallah adalah sedekah, tiap bacaan Alhamdulillah adalah sedekah,
tiap bacaan La ilaha illallah adalah sedekah, dan seterusnya. Bacakan hadits Nabi yang
J. ٍ ‫ وكل ت هلِيل‬، ‫يدة صدق‬
ٍ ‫ وكل َت ِم‬، ‫ فكل تسبيح ٍ صدق‬: ‫(( يصبح على كل سَلمى من أَح ِدكم صدق‬
َ ْ َ ُّ ُ َ َ َ َ َ ُّ ُ َ ٌ َ َ َ َ َ ُّ ُ َ ٌ َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ُ َ َ ُ ْ ُ
ِ َ‫ك رْكعت‬ ِ ِ ِ ِ ٍ َ‫ وُك ُّل ت‬، ٌ َ‫ص َدق‬
‫ان‬ َ َ َ ‫ َوُُي ِزىءُ م ْن ذل‬، ٌ ‫ص َدق‬
َ ‫وَن ٌي َع ِن املُْن َك ِر‬
َ ، ٌ ‫ص َدق‬
َ ‫املعروف‬
ُ ‫ َو ْأمٌر ب‬، ٌ َ‫ص َدق‬
َ ‫كبرية‬
َ َ َ
‫ُّحى )) رواه مسلم‬ ِ
َ ‫يَرَكعُ ُهما م َن الض‬
130. S. Kelak di akhirat seluruh perbuatan baik ataupun buruk umat Nabi Muhammad akan
dihadapkan pada beliau, termasuk dalam golongan amalan-amalan yang baik adalah
menyingkirkan sesuatu yang berbahaya dari jalan, termasuk ke dalam golongan amalan-
amalan yang buruk ialah dahak yang dilakukan di dalam masjid. Bacakan hadits Nabi
ِ ‫اس ِن أعم ِاِلا اْلذى َياط ع ِن الطَّر‬
J. ، ‫يق‬
َ ُ َُ َ َ َْ
ِ ‫(( ع ِرضت علي أعما أُم ِِت حسن ها وسيئ ها ف وجدت ي ُم‬
ََ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َّ ُ َ ْ َّ ََ ْ َ ُ
‫اع ُ تَ ُكو ُن ي امل ْس ِج ِد ل تُ ْدفَ ُن )) رواه مسلم‬‫ُّخ‬‫أعم ِاِلَا الن‬ ِ ‫ووج ْدت ي مسا ِو‬
‫ىء‬
َ َ َ َ َ َ ُ َ ََ
131. S. Apakah gelar yang diberikan kepada orang yang meriwayatkan hadits beserta sanadnya,
baik menguasai ilmunya atau tidak ?
J. Al-Musnid
132. S. Secara garis besar ilmu hadits terdiri dari berapa bagian, sebutkan !
J. Terbagi dua yaitu : Ilmu Hadits Diroyah dan Ilmu Hadits Riwayah.
133. S. Sebutkan obyek pembahasan ilmu hadits Riwayah ..?

J. Membahas bagaimana cara menerima, menyampaikan kepada orang lain dan
memindahkan atau mendewankan dalam suatu dewan hadits.
134. S. Tidak semua orang yang menerima hadits nabi dapat diterima periwayatannya. Karena,
dalam penyampaian hadits harus benar-benar ahli atau memiliki kompetensi dalam
periwayatan. Sebutkan kompetensi-kompetensi perawi yang dapat diterima
periwayatannya!
J. 1. Islam
2. Baligh dan berakal sehat
3. Adil
4. Kuat hafalan haditsnya termasuk dalam menjaga catatan-catatan hadits.
135. S. Sebutkan dua cara atau metodologi para sahabat nabi dalam mempelajari sunah-sunah
Rasulullah!
J. 1. Mujalasah (belajar) di dalam majelis-majelis Rasulullah
2. Memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Rasulullah dan penjelesan
hukumnya
3. Bertanya kepada Rasulullah tentang hukum yang berhubungan dengan peristiwa
yang terjadi di tengah-tengah umat Islam.
4. Menyaksikan tindakan Rasulullah di tengah-tengah kejadian atau peristiwa.
136. S. Sebutkan cara-cara menerima hadits minimal empat cara!

J. 1. Mendengar dari guru
2. Mengajukan bacaan hadits kepada guru
3. Ijazah
4. Munawalah
5. Mukatabah
6. Pemberitahuan dari guru
7. Wasiat
8. Wijadah
137. S. Sebutkan macam-macam shighat (bentuk kalimat) dalam menyampaikan hadits ketika
seorang perawi menerima haditsnya dengan cara mendengar (sima’)!
J. ‫ سمعت‬, ‫ حدثنى‬/ ‫ حدثنا‬, ‫ اخبرنى‬/ ‫ اخبرنا‬, ‫ انبأنا‬, ‫ ذكر لنا‬, dan ‫قال لنا‬
138. S. Sebutkan empat daerah yang menjadi pusat pengajaran hadits pada masa sahabat dan

tabi’in!
J. 1. Madinah al-Munawwarah
2. Mekah al-Mukarramah
3. Kufah
4. Bashrah
5. Syam
6. Mesir dan lain-lain.
139. S. Jelaskan yang dimaksud al-jarh wa at-ta’dil dalam istilah ilmu hadits!
J. Yang dimaksud dengan al-jarh dalam istilah ilmu hadits adalah nampak suatu sifat pada
seorang perawi, yang membuat keadilannya rusak dan hafalannya cacat, yang
menyebabkan periwayatannya ditolak. Sedangkan maksud at-Ta’dil adalah mensifati
seorang perawi dengan sifat-sifat yang membuat nampak keadilan dan hafalannya
sehingga periwayatannya dapat diterima. Kemudian dua istilah tersebut menjadi satu
cabang disiplin ilmu hadits (ilmu al-jarh wa at-ta’dil) yang digunakan untuk mengetahui
keadaan para perawi hadits dari segi diterima atau ditolak periwayatannya.
140. S. Sebutkan empat nama hadits yang termasuk ke dalam hadits dha’if dari segi bukan
terputusnya sanad!
J. 5. Hadits Mudha’af
6. Hadits Mudtharib
7. Hadits Maqlub
8. Hadits Syadz
9. Hadits Munkar
10. Hadits Matruk dan Hadits Mathruh
141. S. Sebutkan tiga pandangan ulama terhadap hukum mengamalkan hadits dha’if !
J. 1. Pendapat Bukhari dan Muslim, Ibn al-Arabi dan Ibn Hazm bahwa hadits dha’if tidak
boleh diamalkan secara mutlak (baik itu urusan fadha’il ataupun ahkam)
2. Pendapat Abu Daud dan Ahmad bahwa hadits dha’if boleh diamalkan secara mutlak
3. Pendapat Ibn Hajar bahwa hadits dha’if bisa diamalkan dalam urusan fadha’il saja
dengan tiga syarat; pertama dha’ifnya tidak parah; kedua dha’ifnya berada di bawah
hukum urusan yang yang diberlakukan; ketiga tidak diyakini ketetapannya tapi
hanya untuk kehati-hatian.
142. S. Sebutkan pengertian ilmu hadits dirayah!

J. Yaitu ilmu untuk mengetahui keadaan sanad, matan, tata cara menerima dan
penyampaian, serta sifat-sifat para perawi hadits.
143. S. Sebutkan pengertian ilmu hadits riwayah!

J. Yaitu ilmu yang meliputi atas peralihan / penukilan apa-apa yang disandarkan kepada
nabi baik perkataan, perbuatan, ketetapan maupun sifat-sifatnya.
144. S. Siapakah peletak pertama ilmu hadits dirayah!

J. Yaitu al-Qadhi Abu Muhammad hasan bin Abdurrahman ar-Ramahurmuzi
145. S. Siapakah peletak pertama ilmu hadits riwayah!

J. Yaitu Muhammad bin Syihab az-Zuhri
146. S. Sebutkan definisi hadits menurut mayoriti ahli hadits!

J. Al-hadits ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw., yaitu berupa
perkataan, perbuatan, pernyataan, dan lain sebagainya.
147. S. Jelaskan apa yang dimaksud sunnah dalam istilah ilmu hadits!
J. Sunnah menurut istilah ahli hadith: ialah segala yang dipindahkan dari nabi SAW baik
yang merupakan perkataan, perbuatan, maupun yang merupakan taqrir, sebelum nabi
diangkat menjadi rasul, maupun sesudahnya. Kebanyakan ahli hadith menetapkan
bahawa pengertian sunnah sama dengan pengertian hadith.
148. S. Sebutkan contoh 2 imam hadits yang mendapat gelar amirul mu’minin fil hadts!
J. Syu'bah Ibnul Hajjaj, Sufyan ats-Tsauri, Ishaq bin Rahawaih, Ahmad bin Hambal, Al-
Bukhari, Ad-Daruquthni, dan Imam Muslim.
149. S. Sebutkan contoh 2 imam hadits yang mendapatkan gelar al-hakim!

J. Ibnu Dinar, Al-Laits bin Sa'ad, Imam Malik, dan Imam Syafii.

150. S. Sebutkan contoh 2 imam hadits yang mendapatkan gelar al-hujjah!
J. Hisyam bin Urwah, Abu hudzail Muhammad bin Al-Walid, dan Muhammad Abdullah bin
Amr.
151. S. Sebutkan contoh 2 imam hadits yang mendapatkan gelar al-hafizh!

J. Al-Iraqi, Syarafuddin ad-Dimyathi, Ibnu Hajar al-Asqalani, dan Ibnu Daqiqil Id.
152. S. Sebutkan definisi sanad dalam ilmu hadits!

J. Sanad ialah jalan yang dapat menghubungkan matnul hadits kepada Nabi Muhammad
saw.
153. S. Sebutkan definisi Matnul Hadits!

J. Matnul hadits ialah pembicaraan (kalam) atau materi berita yang diover oleh sanad yang
terakhir, baik pembicaraan itu sabda Rasulullah saw., sahabat, ataupun tabi'in; baik isi
pembicaraan itu tentang perbuatan Nabi maupun perbuatan sahabat yang tidak
disanggah oleh Nabi.
154. S. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Ash-Shahifah ash-Shadiqah” dalam sejarah
kodifikasi hadits!
J. Ash-Shahifah ash-Shadiqah adalah nama gelar untuk naskhah Abdullah bin Amr, kerana
ditulisnya secara langsung dari Rasulullah saw., yang merupakan sebenar-benarnya atau
yang diriwayatkan daripadanya.
155. S. Ditinjau dari segi kwantitas perawi, hadits terbagi berapa? Dan sebutkan!
J. Terbagi menjadi dua, yaitu hadits mutawatir dan hadits ahad.
156. S. Ditinjau dari sisi kwalitas hadits baik dari sisi matan auapun sanad, hadits terbagi
berapa ? dan sebutkan!
J. Terbagi tiga, yaitu hadits shahih, hadits hasan, dan hadits dha’if.
157. S. Sebutkan definisi hadits mutawatir beserta macam-macamnya!

J. Hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan melalui panca indra oleh sejumlah
besar rawi, yang menurut adat kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat
dusta. Mutawatir terbagi menjadi dua, yaitu mutawatir lafzhi dan mutawatir ma’nawi.
158. S. Sebutkan syarat-syarat suatu hadits dapat dikatakan hadits mutawatir!

J. Periwayatan rawi-rawinya harus berdasarkan tanggapan panca indra, jumlah rawi-
rawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat
bohong, dan adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi di setiap thabaqahnya.
159. S. Disebut Hadits apakah jika terdapat perawi yang menyalahi riwayat rawi terpercaya
dengan cara menambahkan sisipan!
J. Hadits Mudraj
160. S. Sebutkan definisi hadits ahad beserta macam-macamnya!

J. Hadits ahad adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir. Hadits
ahad terbagi tiga, yaitu hadits masyhur, hadits ‘aziz, dan hadits gharib/ syadz.
161. S. Sebutkan definisi hadits masyhur beserta macam-macamnya!

J. Hadits masyhur adalah hadits yang diriwayat oleh 3 orang rawi atau lebih serta belum
mencapai derajat mutawatir.
Hadits masyhur terbagi 3, yaitu masyhur di kalangan muhadditsin dan lain-lain, masyhur
di kalangan ahli-ahli ilmu tertentu, dan masyhur di kalangan orang-orang umum saja.
162. S. Sebutkan definisi hadits aziz dan hadits gharib!

J. Hadits ‘aziz adalah hadits yang riwayatkan oleh dua orang pada satu thabaqat. Sedangkan
hadits gharib/ syadz adalah hadits yang diriwayatkan seorang perawi di salah satu
thabaqat.
163. S. Bagaimanakah suatu hadits dikatakan gharib muthlaq dan bagaimana pula suatu hadits
dikatakan gharib nisbi?
J. Bila dalam personalia suatu hadits terdapat penyendirian rawinya maka disebut hadits
gharib muthlaq. Dan bila penyendiriannya bukan pada personalia, tetapa pada sifat-sifat
atau keadaan tertentu seorang rawi maka disebut hadits gharib nisbi.
164. S. Sebutkan definisi hadits shahih beserta macam-macamnya!

J. Hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, sempurna ingatanny, sanadnya
bersambung, tidak berilat dan tidak janggal. Hadits shahih terbagi dua, yaitu hadits
shahih lidzatih dan hadits shahih lighairih.
165. S. Sebutkan 2 martabat dari beberapa martabat hadits shahih!

J. 1. hadits yang muttafaq alaih atau muttafaq ‘ala shihhatihi. 2. Hadits yang hanya
diriwayatkan oleh imam Bukhari saja sedangkan imam Muslim tidak meriwayatkan. 3.
Hadits yang hanya diriwayatkan oleh imam Muslim saja sedangkan imam Bukhari tidak
meriwayatkan. 4. Hadits shahih yang diriwayatkan menurut syarat-syarat Bukhari dan
Muslim (shahihun ‘ala syarthail Bukhari wa Muslim). 5. Hadits shahih menurut syarat
Bukhari sedangkan beliau sendiri tidak mentakhrijnya.
166. S. Sebutkan definisi hadits hasan beserta macam-macamnya!

J. Hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang adil tapi tidak begitu kokoh ingatanya,
bersambung sanadnya dan tidak berillat serta tidak janggal matannya. Hadits hasan
terbagi dua, yaitu hadits hasan lidzatih dan hadits hasan lighairih.
167. S. Apa yang dimaksud hadits muhkam dan hadits mutasyabih?

J. Hadits muhkam adalah hadits maqbul yang ma’mul bih sedangkan hadits mutasyabih
adalah hadits maqbul ghair ma’mul bih.
168. S. Sebutkan istilah nama-nama hadits yang diterapkan untukhadits shahih dan hadits
hasan!
J. Hadits Musnad, Hadits Muttashil (Maushul), dan Hadits Marfu’
169. S. Sebutkan 2 macam dari macam-macam Hadits Marfu’!

J. Marfu’ Qauly Haqiqy, Marfu’ Qauly Hukmy, Marfu’ Fi’ly Haqiqy, Marfu’ Fi’ly Hukmy,
Marfu’ Taqriry Haqiqy, Marfu’ Taqriry Hukmy
170. S. Sebutkan definisi Hadits Dha’if dan macam-macamnya!

J. Hadits yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadits Shahih dan Hadits
Hasan. Hadits Dha’if terbagi 2, yaitu Hadits Dha’if fil Matan dan Hadits Dha’if fis Sanad.
171. S. Disebut Hadits apakah jika terdapat perawi yang dusta!

J. Hadits Maudhu’ (palsu)
172. S. Disebut Hadits apakah jika terdapat perawi yang tertuduh dusta!
J. Hadits Matruk
173. S. Disebut Hadits apakah jika terdapat perawi yang fasiq, banyak salah, dan lengah dalam
menghafal!
J. Hadits Munkar
174. S. Disebut Hadits apakah jika terdapat perawi yang banyak wahamnya (purbasangka)!
J. Hadits Mu’allal

FIQH DAN USHUL FIQH
1. S. Bersuci yang dilakukan untuk membersihkan badan, pakainan dan tempat disebut
bersuci dari apa?
J. Disebut bersuci dari najis
2. S. Para Fuqoha membagi hukum Islam kepada berapa bagian, sebutkan!

J. Hukum Islam terbagi kepada 5 macam yaitu; 1. Wajib, 2. Sunnat, 3. Haram, 4. Makruh, 5.
Mubah
3. S. Bersuci yang dilakukan dengan mandi, wudhu dan tayammum, disebut bersuci dari apa?
J. Disebut bersuci dari hadats
4. S. Sebutkan macam-macam air jika ditinjau dari hokum bersuci!

J. 1. Air suci dan mensucikan
2. Air suci tetapi tidak mensucikan
3. Air najis
4. Air makruh
5. S. Anjing dan babi termasuk najis apa

J. Najis Mughollazoh
6. S. Apabila bejana/tempat makan minum dijilat oleh anjing bagaimana cara mensucikannya?
J. Harus dicuci dengan air 7 kali, salah satunya dengan memakai air tanah.
7. S. Bolehkah bedi seorang muslim memakan daging hasil tangkapan dari ajning buruan?
J. Boleh. (Al-Maidah :4).
8. S. Najis terbagi kepada tiga bagian, sebutkan!
J. 1. Najis Mukhoffafah
2. Najis Mutawassithoh
3. Najis Mughollazoh
9 S. Membersihkan kotoran yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur) disebut apa?
J. Istinja.
10. S. Rukun Wudhu ada 6, Rukun keberapakah “Membasuh kedua tangan hingga ke siku”?
J. Rukun ke-3.
11. S. Apakah hilang akal karena mabuk atau gila, termasuk yang membatalkan wudhu?
J. Ya, termasuk yang membatalkan wudhu
12. S. Sebutkan tiga hal yang menyebabkan mandi wajib

J. . 1. Keluar mani, 2. Meninggal duania (mati), 3. Haid, 4 Nifas 5. Melahirkan
13. S. Ada berapa rukun mandi wajib? Sebutkan!

J. Ada 2.: 1. Niat, 2 Menyampaikan air keseluruh tubuh
14. S. Sebutkan 3 macam mandi sunnat!,

J. 1. Mandi pada hari sebelum jum’at
2. Mandi pada dua hari raya
3. Mandi orang gila apabila ia telah sembuh dari gilanya,
4. Mandi tatkala hendak berihram,
5. Mandi sehabis memandikan mayit
6. Mandi orang kafir setelah masuk islam.
15. S. Tayammum adalah cara bersuci pengganti wudhu atau mandi karena Rukhshoh dari
Allah untuk orang tidak dapat memakai air karena tiga hal, sebutkan!
J. 1 Uzur karena sakit, 2. Karena dalam perjalanan (tidak ada air), 3. Karena tidak ada air
16. S. Syarat Tayammum ada 4, sebutkan!

J. 1. Sudah masuk waktu shalat
2. Sudah diusahakan mencari air tetapi tidak dapat

3. Dengan tanah suci yang berdebu
4. Menghilangkan najis
17. S. Suci dari hadas besar, hadas kecil dan suci badan, pakaian dan tempat shalat dari najis.
Adalah salah satu rukun shalat! Benarkan ungkapan tersebt!
J. Salah, ungkapan tersebut adalah merupakan syarat sah shalat
18. S. Dalam beberapa keadaan, seseorang boleh tidak menghadap qiblat dalam shalatnya,
sebutkan!
J. 1. Ketika takut dalam peperangan, 2. Orang yang dalam perjalanan di atas kendaraan, 3.
Apabila qiblat tidak dapat diketahui
19 S. Rukun sholat ada 13, sebutkan rukun sholat yang ke 5!

J. Rukun sholat yang ke 5 ialah :Ruku’ dan Tuma’ninah
20. S. Sebutkan rukun sholat yang ke 10 bila rukun shalat itu ada 13!
J. Rukun sholat yang ke sepuluh: Membaca Tasyahhud Akhir
21. S. Ketika kita Ruku, membaca “Subhana Rabbiyal ‘Azimi wabihamdih”, bacaan ini
merupakan salah satu rukun dalam shalat, benarkah ungkapan di atas?
J. Salah, bacaan tersebut adalah sunnat
22. S. Menutup aurat dan menghadap kiblat, adalah dua diantara beberapa ………. Sholat!
J. Syarat-syarat sah sholat
23. S. Suci pakaian, badan dan tempat sholat, adalah salah satu rukun sholat, benarkah
ungkapan tersebut?
J. Salah. Yang disebut dalam ungkapan di atas adalah salah satu syarat sah sholat
24. S. Sabda Rasulullah SAW.

)‫عورة الرجل ما بني سرته إىل ركبتيه (رواه الدارقطَّن والبيهقى‬
Tentang hukum apakah yang terkandung dalam hadis ini?
J. Tentang batas ‘aurat kaum lelaki muslim
25. S. Melakukan dengan sengaja/sadar suatu perbuatan tertentu karena mengikuti perintah
Allah agar mendapat Ridho-Nya. Di sebut apa?
J. Niat
26. S. Sebutkan Hadis Nabi SAW. tentang niat!

J. (‫(البخارى ومسلم‬ ‫إَّنا اْلعما بالنيات‬
27. S. Niat merupakan syarat utama sahnya sholat. Benarkah ungkapan demikian?
J. Salah. Niat merupakan salah satu rukun sholat.
28. S. Rukun sholat ke berapakah “Membaca/melakukan Takbiratul Ihram”?

J. Rukun sholat yang ke-3
29 S. Duduk di antara dua sujud serta tuma’ninah adalah salah satu sunnat sholat, benarkah
ungkapan demikian?
J. Salah. Ia adalah salah satu rukun sholat
30. S. Tertib dalam sholat merupakan syarat sahnya sholat, benarkah ungkapan demikian?
J. Salah. Tertib adalah salah satu rukun sholat.
31. S. Bersedekap atau meletakan kedua tangan di dada atau sekitar dada adalah merupakan
salah satu rukun sholat, benarkah ungkapan demikian?
J. Salah. Yang demikian adalah salah satu sunat sholat
32. S. Melihat/mengarahkan pandangan ke tempat sujud ketika sholat adalah salah satu syarat
dalam sholat. Benarkah ungkapan tersebut?
J. Salah. Ia adalah salah satu sunnat sholat
33. S. Membaca kata “Aamiin” setelah Imam selesai membaca “Waladh dhoolliiin” dalam sholat

berjamaah merupakan salah satu rukun sholat, benarkah ungkapan tersebut?
J. Salah. Ia adalah salah satu sunat sholat
34. S. Tasyahhud awal adalah sunnat biasa dalam sholat, benarkah ungkapan demikian?
J. Salah. Tasyahhud Awal merupakan pekerjaan sunnat muakkad dalam sholat
35. S. Sujud dua kali yang dilakukan sesudah Tasyahhud Akhir, sebelum salam, dinamakan
sujud apa?
J. Sujud Sahwi, Sujud karena lupa dalam sholat
36. S. Membaca do’a Qunut pada sholat subuh, merupakan suatu kewajiban, benarkan
ungkapan demikian?
J. Salah. Ia sunnat muakkad
37. S. Ketika seseorang meninggalkan salah satu rukun sholat dengan sengaja, sholatnya dapat
diteruskan sampai akhir. Benarkah ungkapan demikian?
J. Salah. Meninggalkan salah satu rukun sholat dengan sengaja, sholatnya batal
38. S. Apabila seseorang ketinggalan/lupa melakukan tasyahhud awal, apakah yang harus
dilakukannya sebelum salam pertama?
J. Sujud Sahwi
39 S. Ada berapa tempatkah ayat-ayat sajadah di dalam Al-Qur’an?

J. 15 tempat
40. S. Apa arti Sujud Syukur?

J. Sujud Syukur adalah melakukan sujud dikarena berterima kasih atas segala ni’mat atau
terhindar dari segala bahaya
41. S. Apakah pengertian sholat jama’?

J. Sholat jama’ adalah menggabungkan dua sholat fardu dalam satu waktu. Yang boleh di
jama’ itu hanya sholat zuhur dengan ashar dan sholat isya dengan maghrib
42. S. Bagi seorang muslim wajib sholat jum’at, sebutkan syarat-syarat wajib jum’at!
J. Islam, Baligh, Berakal, Laki-laki, Sehat dan Muslim
43. S. Dalam sholat jum’at diwajibkan menyampaikan dua khutbah, sebutkan rukun khutbah
jum’at!
J. Mengucap Hamdalah, Membaca Dua KJalimat Syahadat, Membaca sholawat kepada Nabi
Muhammad, Berwasiat dengan Taqwa, Membaca ayat suci Al-Qur’an, berdo’a untuk kaum
mu’minin dan mu’minat pada khutbah kedua.
44. S. Sholat Jum’at wajib bagi muslim laki-laki yang mukim, akan tetapi boleh ditinggalkan
karena sebab-sebab tertentu, sebutkan sebab-sebab itu!
J. 1. Karena sakit, 2. Karena hujan yang sangat lebat
45. S. Ada berapa jumlah raka’at sholat sunat rawatib yang mengiringi sholat fardhu 5 waktu,
sebutkan!
J. Ada 10 rakaat. 2 rakaat sebelum subuh, 2 rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat sesudah zuhur,
2 rakaat sesudah magrib dan 2 rakaat setelah isya.
46. S. Bacakan hadis Nabi saw, yang menyatakan sunnat sholat tahiyyatul masjid dua rakaat
bagi orang yang memasuki masjid!
J. )‫اذا دخل أحدكم املسجد فَل ُيلس حَّت يصلى ركعتني (البخارى ومسلم‬
47. S. Ketika seorang muslim sakit/meninggal, maka sunat bagi muslim lainnya untuk
membezuk/ta’ziyah kepada saudara yang sedang sakit/meninggal tersebut. Sebutkan 5
hak muslim atas muslim lainnya!
J. 1. Menjawab salam, 2. Menengok orang sakit, 3. Mengantar janazah, 4. Menghadiri
undangan, 5. Mendo’akan orang yang bersin.
48. S. Sebutkan 3 jenis barang yang wajib dikeluarkan zakatnya!

J. 1. Hewan Ternak, 2. Emas dan perak, 3. Biji-bijian dari makanan yang mengenyangkan, 4.

Buah-buahan, 5. Harta Perdagangan.
49 S. Berapa nishob zakat binatang yang dipekerjakan seperti untuk membajak dan penarik
gerobak?
J. Tidak ada karena binatang yang dipekerjakan tidak wajib zakat.
50. S. Jika kita mempunyai ternak sapi atau kerbau 35 ekor, berapakah zakatnya?
J. Zakatnya 1 ekor anak sapi/kerbau umur2 tahun atau lebih
51. S. Jika kita mempunya ternak kambing sejumlah 150 ekor, berapakah zakatnya?
J. Zakatnya 2 ekor kambing betina umur 2 tahun atau lebih, atau 2 ekor domba betina umur
1 tahun atau lebih.
52. S. Jika kita mempunyai ternak unta mencapai 13 ekor, berapa zakatnya?
J. Zakatnya 2 ekor kambing umur 2 tahun atau lebih, atau 2 ekor domba umur 1 tahun atau
labih
53. S. Berapa prosenkah zakat pertanian yang memakai tadah hujan/pengairan alami?
J. Zakatnya 10%
54. S. Berapa prosenkah zakat pertanian yang menggunakan pengairan mekanik atau dengan
biaya?
J. Zakatnya 5%.
55. S. Sebutkan hadis Nabi saw. yang membedakan nilai zakat pertanian yang menggunakan
system tadah hujan dan yang menggunakan sistem mekanik/biaya!
J. ‫ فيما سقت اْلَنر والغيم العرور وفيما سقي بالساني نصف العرور (رواه أَحد‬: ‫قا رسو اهلل صلعم‬
)‫ومسلم والنسائى‬
56. S. Apakah wajib zakat Fitrah bagi seorang hamba sahaya?

J. Wajib.
57. S. Sebutkan 3 syarat wajib zakat fitrah!

J. 1. Islam
2. Ada/lahir sebelum terbenam matahari penghabisan bulan Ramadhan
3. Mempunyai kelebihan harta/makanan untuk diri dan keluarga pada malam hari raya
dan siangnya
58. S. Sebutkan jenis-jenis puasa!

J. 1. Puasa wajib, 2. Puasa Sunat, 3. Puasa Makruh 4. Puasa Haram
59 S. Sebutkan rukun puasa!

J. 1. Niat pada malam harinya
2. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam
matahari
60. S. Ketika jamaah haji Indonesia berangkat dari Madinah menuju Makkah untuk
melaksanakan Haji/Umrah, darimanakah Miqot Makani mereka?
J. Zulhulaifah (Bir Ali)
61. S. Sebutkan jenis-jenis Thawaf

J. 1. Thawaf Qudum, 2. Thawaf Ifadhoh, 3. Thawaf Wada’ 4. Thawaf Tahallul, 5. Thawaf
Nazar, 6. Thawaf Sunat
62. S. Ber-Ihram dari Miqot itu, apakah rukun atau Wajib Haji?
J. Wajib Haji
63. S. Apakah ziarah ke Masjid Nabawy atau Maqom Rasulullah saw. termasuk pekerjaan Haji?
J. Tidak . Ziarah ke Masjid Nabawi di luar pekerjaan Haji
64. S. “Suatu barang yang dijadikan penengah/penguat kepercayaan dalam utang piutang”
disebut apa?

J. Barang Jaminan,borg/rungguhan
65. S. Coba sebutkan definisi Berwakil!

J. Berwakil adalah menyerahkan pekerjaan yang dikerjakan kepada orang agar
dikerjakannya semasa hidupnya atau dalam waktu tertentu
66. S. Sebutkan definisi Shodaqoh!

J. Shodaqoh ialah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan tidak mengharapkan apa-
apa kecuali ridho Allah semata
67. S. Sebutkan definisi Hadiah!

J. Hadiah ialah memberikan sesuatu kepada orang lain, dengan tidak mengharapkan apa-
apa kecuali untuk memuliakan orang yang diberi hadiah atau menghormatinya
68. S. Hukum tentang apakah dalam ilmu fiqih yang terkandung pada ayat berikut ini dan
jelaskan hukumnya!
‫ع َخ ْي ًرا فَِإن اللهَ َشاكِر َعلِيم‬ َ ‫اح َعلَْي ِه أَ ْن يَطو‬
َ ‫ف بِ ِه َما َوَم ْن تَطَو‬ َ ‫إِن الص َفا َوال َْم ْرَو َة ِم ْن َش َعائِ ِر الل ِه فَ َم ْن َحج الْبَ ْي‬
َ َ‫ت أَ ِو ا ْعتَ َم َر فَ َل ُجن‬
)851 : ‫(البقرة‬
J. Hukum tentang sa’i dalam haji dan umrah, yaitu rukun/ fardhu, jika ditinggalkan tidak
sah haji dan umrahnya.
69 S. Hukum tentang apakah dalam ilmu fiqih yang terkandung pada ayat berikut ini dan
jelaskan hukumnya!
‫ضطُر غَْي َر بَاغ َوَل َعاد فَ َل إِثْ َم َعلَ ْي ِه إِن اللهَ غَ ُفور َرِحيم‬
ْ ‫ْخ ْن ِزي ِر َوَما أ ُِهل بِ ِه لِغَْي ِر الل ِه فَ َم ِن ا‬
ِ ‫إِنما حرم َعلَي ُكم الْميتةَ والدم ولَحم ال‬
َ ْ َ َ َ َْ َ ُ ْ َ َ َ
)871(
70 J. Hukum tentang keharaman memakan bangkai, darah, daging babi dan hewan yang yang
disembelih tidak menyebut nama Allah kecuali dalam keadaan darurat.
jelaskan hukumnya!
ِ ‫ضا أَو علَى س َفر فَ ِعدة ِمن أَيام أُ َخر وعلَى ال ِذين ي ِطي ُقونَه فِ ْدية طَع‬ ِ
َ ‫ام م ْس ِكين فَ َم ْن تَطَو‬
‫ع َخ ْي ًرا‬ َُ َ ُ ُ َ ََ َ ْ َ َ ْ ً ‫ودات فَ َم ْن َكا َن م ْن ُك ْم َم ِري‬
َ ‫أ ََي ًاما َم ْع ُد‬
)811( ‫وموا َخ ْي ر لَ ُك ْم إِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمو َن‬
ُ‫ص‬ ُ َ‫فَ ُه َو َخ ْي ر لَهُ َوأَ ْن ت‬
J. Hukum tentang kebolehan tidak berpuasa di bulan Rammadhan karena sakit atau sedang
dalam perjalanan dan kewajiban untuk mengqadha puasa di luar ramadhan. Sedangkan
orang yang sudah tidak kuat berpuasa seperti karena sudah tua atau mempunyai
penyakit yang tidak sembuh-sembuh boleh tidak berpuasa dan menggantinya dengan
bayar fidyah.
jelaskan hukumnya!
ِ َ ‫ث وَل فُسو َق وَل ِج َد‬ ِ ‫الْحج أَ ْشهر معلُومات فَمن فَر‬
)897(… ‫ْحج‬
َ ‫ال في ال‬ َ ‫ض في ِهن ال‬
َ ُ َ َ َ‫ْحج فَ َل َرف‬ َ َ َْ َ َْ ُ َ
J. Hukum tentang ketentuan waktu menunaikan haji yaitu khusus di bulan syawwal, dzul
qa’dah, dan 10 hari bulan dzul hijjah. Dan hukum tentang kewajiban haji yaitu tidak
berkata kotor, tidak berbuat dosa dan tidak boleh berbantah-bantahan.
jelaskan hukumnya!
‫ش َرة َك ِاملَة‬ َ ‫ْحج َو َس ْب َعة إِذَا َر َج ْعتُ ْم تِل‬
َ ‫ْك َع‬ ِ ِ
َ ‫ام ثََلثَة أَيام في ال‬
ِ ِ ‫استَ يْسر ِمن ال َْه ْد ِي فَمن ل‬
ُ َ‫َم يَج ْد فَصي‬
ْ َْ
ِ ِ
َ َ َ ْ ‫فَ َم ْن تَ َمت َع بالْعُ ْم َرة إِلَى الْ َحج فَ َما‬
ِِ ِ ِ َ ِ‫َذل‬
َ ‫َم يَ ُك ْن أَ ْهلُهُ َحاض ِري ال َْم ْسجد ال‬
‫ْح َرام‬ ْ ‫ك ل َم ْن ل‬
J. Hukum tentang orang yang menunaikan haji tamattu’ lalu tidak mampu mengeluarkan
hudyah (menyembelih hewan berkaki empat sebagai denda/ bayar dam) maka
hukumnya harus berpuasa 10 hari, 3 hari ketika menunaikan haji dan 7 hari setelah
pulang ke negaranya.
jelaskan hukumnya!
‫ين َحتى يُ ْؤِمنُوا َول ََعبْد ُم ْؤِمن َخ ْي ر‬ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫َوَل تَ نْك ُحوا ال ُْم ْش ِرَكات َحتى يُ ْؤمن َوََل ََمة ُم ْؤمنَة َخ ْي ر م ْن ُم ْش ِرَكة َول َْو أَ ْع َجبَتْ ُك ْم َوَل تُنْك ُحوا ال ُْم ْش ِرك‬
)228( … ‫ِم ْن ُم ْش ِرك َول َْو أَ ْع َجبَ ُك ْم‬
J. Hukum tentang keharaman menikahi wanita musyrik dan keharaman bagi orang tua
untuk menikahkan anak-anak perempuannya kepada laki-laki musyrik. Dan hukum
tentang kebolehan menikahi budak wanita yang mukmin dan kebolehan menikahkan bagi

orang tua untuk menikahkan anak perempuannya dengan budak laki-laki yang mukmin.
jelaskan hukumnya!
)221( … ‫سا ُؤُك ْم َح ْرث لَ ُك ْم فَأْتُوا َح ْرثَ ُك ْم أَنى ِش ْئتُ ْم‬ِ
َ‫ن‬
J. Hukum tentang kebolehan menggauli istri dengan bermacam-macam cara, yang penting
dilakukan dengan benar.
jelaskan hukumnya!
ُ ‫وهن ِم ْن َح ْي‬
ُ‫ث أ ََم َرُك ُم الله‬ ُ ُ‫وهن َحتى يَط ُْه ْر َن فَِإ َذا تَطَه ْر َن فَأْت‬ ِ ‫اء فِي ال َْم ِح‬
ُ ُ‫يض َوَل تَ ْق َرب‬ َ‫س‬ ِ ‫ك َع ِن ال َْم ِح‬
َ ‫يض قُ ْل ُه َو أَ ًذى فَا ْعتَ ِزلُوا الن‬ َ َ‫َويَ ْسأَلُون‬
)222( …
J. Hukum tentang larangan menggauli istri dalam keadaan haidh karena darah haidh itu
darah kotor yang dapat menyebabkan penyakit.
jelaskan hukumnya!
)222( ‫ص أ َْربَ َع ِة أَ ْش ُهر فَِإ ْن فَاءُوا فَِإن اللهَ غَ ُفور َرِحيم‬ ِ ِ‫لِل ِذين ي ْؤلُو َن ِمن ن‬
ُ ‫سائ ِه ْم تَ َرب‬
َ ْ َُ
J. Hukum tentang suami yang meng-illa’ istrinya (bersumpah tidak akan mencampuri
isteri) maka suami diberi waktu 4 bulan untuk memilih antara kembali menyetubuhi
istrinya atau menceraikannya. Jika suami ingin kembali menyetubuhi istrinya setelah 4
bulan maka ia harus membayar kafarat sumpah.
jelaskan hukumnya!
‫ص َن بِأَنْ ُف ِس ِهن ثََلثَةَ قُ ُروء َوَل يَ ِحل ل َُهن أَ ْن يَكْتُ ْم َن َما َخلَ َق اللهُ فِي أ َْر َح ِام ِهن إِ ْن ُكن يُ ْؤِمن بِالل ِه َوالْيَ ْوِم ْاْل ِخ ِر‬
ْ ‫ات يَتَ َرب‬
ُ ‫َوال ُْمطَل َق‬
)221( …‫ص َل ًحا‬ ْ ِ‫ادوا إ‬ َ ِ‫َحق بَِرد ِهن فِي ذَل‬
ُ ‫ك إِ ْن أ ََر‬ َ ‫َوبُ ُعولَتُ ُهن أ‬
J. Hukum tentang ketentuan masa iddah bagi seorang wanita (yang masih haidh) yang
dithalaq suaminya, maka harus menunggu selama 3x sucian / 3 haidh. Dan ketika masih
dalam masa iddah, suami masih bertanggung jawab dalam keselamatan dan
kesejahteraan istrinya. Oleh sebab itu seorang istri tidak boleh menyembunyikan
keadaannya karena dalam masa idah tersebut suami boleh merujuknya kembali.
jelaskan hukumnya!
…ُ‫سه‬ َ ِ‫ض َر ًارا لِتَ ْعتَ ُدوا َوَم ْن يَ ْف َع ْل َذل‬
َ ‫ك فَ َق ْد ََلَ َم نَ ْف‬ ُ ‫وهن بِ َم ْع ُروف َوَل تُ ْم ِس ُك‬
ِ ‫وهن‬ ُ ‫َجلَ ُهن فَأ َْم ِس ُك‬
ُ ‫وهن بِ َم ْع ُروف أ َْو َسر ُح‬ َ ‫اء فَ بَ لَ ْغ َن أ‬
َ‫س‬
ِ
َ ‫َوإ َذا طَل ْقتُ ُم الن‬
)132(
J. Hukum tentang perintah kepada seorang suami yang telah menthalaq istrinya yang masa
iddahnya akan habis agar ia merujuk dengan baik atau menceraikannya dengan baik pula.
Dan larangan keras bagi suami untuk merujuk istrinya dengan maksud menyakitinya
seperti memaksa istrinya agar mengajukan thalak khulu’ atau membiarkannya hidup
terkatung-katung.
jelaskan hukumnya!
ِ
ِ ‫وف وات ُقوا اللهَ وا ْعلَموا أَن اللهَ بِما تَ ْعملُو َن ب‬ ِ ِ
)133( ‫صير‬ َ َ َ ُ َ َ ‫اح َعلَيْ ُك ْم إِذَا َسل ْمتُ ْم َما آتَ يْتُ ْم بال َْم ْع ُر‬
َ َ‫َوإِ ْن أ ََر ْدتُ ْم أَ ْن تَ ْستَ ْرض ُعوا أ َْوَل َد ُك ْم فَ َل ُجن‬
J. Hukum tentang kebolehan bagi para orang tua yang hendak menyusukan anaknya ke
orang lainn dengan syarat memberikan bayaran yang layak untuk calon ibu yang akan
menyusui anaknya.
jelaskan hukumnya!
‫ْن فِي‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫يما فَ َعل‬
َ ‫اح َعلَ ْي ُك ْم ف‬ َ ‫ص َن بِأَنْ ُفس ِهن أ َْربَ َعةَ أَ ْش ُهر َوعَ ْش ًرا فَِإذَا بَلَغْ َن أ‬
َ َ‫َجلَ ُهن فَ َل ُجن‬ ْ ‫اجا يَتَ َرب‬
ً ‫ين يُتَ َوف ْو َن منْ ُك ْم َويَ َذ ُرو َن أَ ْزَو‬
َ ‫و ََالذ‬
ِ ‫أَنْ ُف ِس ِهن بِالْمعر‬
)211( ‫وف َواللهُ بِ َما تَ ْع َملُو َن َخبِير‬ ُْ َ
J. Hukum tentang masa iddah bagi para wanita yang ditinggal mati oleh suamiya, masa
iddahnya adalah 4 bulan 10 hari. Dan apabila telah habis masa iddahnya maka boleh bagi
mereka (para wanita yang ditinggal mati oleh suaminya) berhias diri dalam batasan yang
wajar dengan tujuan mendapatkan suami baru.
jelaskan hukumnya!

ِ ‫ضتُ ْم إِل أَ ْن يَ ْع ُفو َن أ َْو يَ ْع ُف َو ال ِذي بِيَ ِدهِ ُع ْق َدةُ الن َك‬ ِ ‫وإِ ْن طَل ْقتم‬
‫اح َوأَ ْن‬ ْ ‫ف َما فَ َر‬ ْ ِ‫ضةً فَن‬
ُ ‫ص‬ َ ‫ضتُ ْم ل َُهن فَ ِري‬ ُ ‫وهن م ْن قَ ْب ِل أَ ْن تَ َمس‬
ْ ‫وهن َوقَ ْد فَ َر‬ ُ ُُ َ
)217(…‫ب للت ْق َوى‬ ِ
ُ ‫تَ ْع ُفوا أَق َْر‬
J. Hukum tentang suami yang menthalaq istrinya sebelum istrinya digauli sedangkan
maharnya telah ditentukan, maka bagi suami harus membayar ½ dari mahar yang telah
ditentukan tersebut akan tetapi jika istrinya memaafkan atau dimaafkan oleh wali
nikahnya maka suaminya bebas dari pembayaran 1/2 mahar tersebut.
jelaskan hukumnya!
)279( ‫وس أ َْم َوالِ ُك ْم َل تَظْلِ ُمو َن َوَل تُظْلَ ُمو َن‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ْ ‫فَِإ ْن ل‬
ُ ُ‫َم تَ ْف َعلُوا فَأْ َذنُوا ب َح ْرب م َن الله َوَر ُسوله َوإ ْن تُبْتُ ْم فَلَ ُك ْم ُرء‬
J. Hukum tentang kewajiban meninggalkan harta hasil perbuatan riba. Dan kebolehan
untuk mangambil modal pokoknya saja.
jelaskan hukumnya!
)2( ‫ب َوَل تَأْ ُكلُوا أ َْم َوال َُه ْم إِلَى أ َْم َوالِ ُك ْم إِنهُ َكا َن ُحوبًا َكبِ ًيرا‬
ِ ‫يث بِالطي‬
َ ِ‫َوآتُوا الْيَتَ َامى أ َْم َوال َُه ْم َوَل تَ تَبَدلُوا الْ َخب‬
J. Hukum tentang setatus harta anak yatim, yaitu:
1. Harta anak yatim wajib diberikan kepadanya oleh pihak perwalian jika anak yatim
sudah dewasa.
2. Harta anak yatim haram diganti dengan yang buruk oleh pihak perwalian
3. Harta anak yatim haram dimiliki oleh pihak perwalian terlebih memakannya.
jelaskan hukumnya!
)1:‫سا فَ ُكلُوهُ َهنِيئًا َم ِريئًا (النساء‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ً ‫ص ُدقَات ِهن ن ْحلَةً فَإ ْن ط ْب َن لَ ُك ْم َع ْن َش ْيء م ْنهُ نَ ْف‬
َ ‫اء‬
َ‫س‬ َ ‫َوآتُوا الن‬
J. Hukum tentang kewajiban suami memberikan mas kawin kepada wanita yang
dinikahinya. Dan hukum kebolehan memakan harta dari mas kawin tersebut jika istrinya
senang / rela.
jelaskan hukumnya!
ِ ‫ف ومن َكا َن فَ ِقيرا فَلْيأْ ُكل بِالْمعر‬
)2:‫…(النساء‬..‫وف‬ ِ ِ
ُْ َ ْ َ ً ْ َ َ ْ ‫َوَم ْن َكا َن غَنيًّا فَلْيَ ْستَ ْعف‬
J. Hukum tentang kebolehan memakan harta anak yatim dengan cara yang baik dan benar
bagi pengurus anak yatim / pihak perwalian yang fakir. Tetapi jika pengurus / pihak
perwalian itu kaya maka tidak boleh memakannya.
jelaskan hukumnya!
)21( ‫يما‬ ِ ‫ف إِن الله َكا َن غَ ُف‬
َ َ‫َص َلبِ ُك ْم َوأَ ْن تَ ْج َم ُعوا بَ ْي َن ْاَلُ ْختَ ْي ِن إِل َما قَ ْد َسل‬ ِ ‫وح َلئِل أَب نائِ ُكم ال ِذ‬
ً ‫ورا َرح‬
ً َ ْ ‫ين م ْن أ‬
َ ُ َْ ُ َ َ
J. Hukum tentang keharaman menikahi menantu dan haram pula menikahi dua wanita
bersaudara tanpa adanya perceraian dengan salah satunya.
jelaskan hukumnya!
ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
)15( ‫يما َخبِ ًيرا‬ ْ ِ‫َوإِ ْن خ ْفتُ ْم ش َقا َق بَ ْينِ ِه َما فَابْ َعثُوا َح َك ًما م ْن أ َْهله َو َح َك ًما م ْن أ َْهل َها إِ ْن يُ ِري َدا إ‬
ً ‫ص َل ًحا يُ َوف ِق اللهُ بَ ْي نَ ُه َما إِن اللهَ َكا َن َعل‬
J. Hukum tentang perselisihan antara suami istri, diantara solusinya adalah mengutus
hakim sebagai perwakilan dari kedua arah suami dan istri untuk mendiskusikan solusi
yang terbaik.
jelaskan hukumnya!
ِ ‫ضى أَو َعلَى س َفر أَو جاء أَحد ِمنْ ُكم ِمن الْغَائِ ِط أَو َلمستُم النساء فَلَم تَ ِج ُدوا ماء فَ تَ يمموا‬
‫س ُحوا‬
َ ‫صعي ًدا طَيبًا فَ ْام‬
َ ُ َ ًَ ْ ََ ُ َْ ْ َ ْ َ ََ ْ َ ْ َ ‫… َوإِ ْن ُكنْتُ ْم َم ْر‬
ِ ِ ِ
)11( ‫ورا‬ً ‫ب ُو ُجوه ُك ْم َوأَيْدي ُك ْم إِن اللهَ َكا َن َع ُف ًّوا غَ ُف‬
J. Hukum tentang kebolehan tayammum karena tidak mendapati air yang disebabkan oleh
beberapa kondisi, yaitu:
1. Dalam keadaan sakit yang tidak memungkinkan menggunakan air
2. Dalam keadaan di perjalanan
3. Dalam keadaan wudhunya telah batal karena buang air kecil dan menyentuh
perempuan atau bersetubuh dengannya.
jelaskan hukumnya!

ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ض َربْ تُ ْم فِي ْاَل َْر‬
َ ‫ين َك َف ُروا إِن الْ َكاف ِر‬
‫ين َكانُوا لَ ُك ْم َع ُد ًّوا‬ َ ‫ص ُروا م َن الص َلة إِ ْن خ ْفتُ ْم أَ ْن يَ ْفتنَ ُك ُم الذ‬
ُ ‫س َعلَْي ُك ْم ُجنَاح أَ ْن تَ ْق‬
َ ‫ض فَ لَْي‬ َ ‫َوإِ َذا‬
)808( ‫ُمبِينًا‬
J. Hukum kebolehan mengqashar shalat bagi orang yang melakukan perjalanan dengan
tujuan yang baik seperti jihad, haji, umrah, menuntut ilmu, ziarah dan lain-lain.
jelaskan hukumnya!
‫ْت طَائَِفة‬ ِ ‫ك ولْيأْ ُخ ُذوا أَسلِحتَ ُهم فَِإذَا سج ُدوا فَلْي ُكونُوا ِمن ورائِ ُكم ولْتَأ‬ ِ ِ َ ‫ت فِي ِه ْم فَأَقَ ْم‬
َ ْ‫َوإِذَا ُكن‬
َ ْ ََ ْ َ ََ ْ َ ْ َ َ َ ‫ت لَ ُه ُم الص َلةَ فَلْتَ ُق ْم طَائ َفة منْ ُه ْم َم َع‬
‫َسلِ َحتِ ُك ْم َوأ َْمتِ َعتِ ُك ْم فَ يَ ِميلُو َن َعلَيْ ُك ْم‬ ِ ِ ‫ك ولْيأْ ُخ ُذوا ِحذْرهم وأ‬
ْ ‫ين َك َف ُروا ل َْو تَغْ ُفلُو َن َع ْن أ‬
َ ‫َسل َحتَ ُه ْم َود الذ‬ ْ َ ْ َُ َ َ َ ‫صلوا َم َع‬ َ ُ‫صلوا فَلْي‬ َ ُ‫َم ي‬
ْ ‫أُ ْخ َرى ل‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫اح َعلَْي ُك ْم إِ ْن َكا َن بِ ُك ْم أَذًى م ْن َمطَر أ َْو ُك ْنتُ ْم َم ْر‬ ِ
َ ‫َعد للْ َكاف ِر‬
‫ين‬ َ ‫ْرُك ْم إِن اللهَ أ‬ َ ‫َسل َحتَ ُك ْم َو ُخ ُذوا حذ‬ْ ‫ض ُعوا أ‬ َ َ‫ضى أَ ْن ت‬ َ َ‫َم ْي لَةً َواح َدةً َوَل ُجن‬
)802( ‫َع َذابًا ُم ِهينًا‬
J. Hukum tentang tata cara shalat dalam keadaan syiddatul khauf disebabkan perang, yaitu
dengan cara qashar. Dan pasukan dibagi dua golongan. Golongan berdiri (shalat) dan
menyandang senjata, kemudian apabila mereka yang shalat telah sujud (telah
menyempurnakan serakaat), maka hendaklah mereka pindah ke belakang kecuali imam
(untuk menghadapi musuh) dan golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu
bersembahyanglah dengan imam yang tadi. mereka denganmu.
jelaskan hukumnya!
‫ْن‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ُحل لَهم قُل أ‬
ِ ‫ك ماذَا أ‬
َ ‫سك‬
َ ‫ين تُ َعل ُمونَ ُهن مما َعل َم ُك ُم اللهُ فَ ُكلُوا مما أ َْم‬
َ ‫ْج َوار ِِح ُم َكلب‬
َ ‫ات َوَما َعل ْمتُ ْم م َن ال‬
ُ َ‫ُحل لَ ُك ُم الطيب‬ ْ ُْ َ َ َ‫يَ ْسأَلُون‬
)1(…‫َعلَ ْي ُك ْم‬
J. Hukum tentang makanan yang halal, yaitu makanan yang baik-baik diantaranya adalah
hewan yang halal dan sudah dimasak terlebih dahulu, juga hal hewan yang diterkam
binatang buas yang sudah terlatih, dengan syarat ketika melepaskan binatang menyebut
nama Allah, dan hewan buruan tsb tidak untuk di makan oleh binatang tersebut.
jelaskan hukumnya!
‫اب ِم ْن‬ ِ
َ َ‫ين أُوتُوا الْكت‬
ِ ِ ُ َ‫ات والْمحصن‬
َ ‫ات م َن الذ‬
ِ ِ ِ ُ ‫ْكتاب ِحل لَ ُكم وطَعام ُكم ِحل لَهم والْمحصن‬
َ ْ ُ َ َ‫ات م َن ال ُْم ْؤمن‬ََ ْ ُ َ ْ ُ ْ َُ َ ْ
ِ
َ َ ‫ين أُوتُوا ال‬
ِ ‫…وطَع‬
َ ‫ام الذ‬ َُ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
5....‫ين َوَل ُمتخذي أَ ْخ َدان‬
َ ‫سافح‬ َ ‫ين غَْي َر ُم‬
َ ‫ورُهن ُم ْحصن‬
َ ‫ُج‬ ُ ‫قَ ْبل ُك ْم إِذَا آتَ ْيتُ ُم‬
ُ ‫وهن أ‬
J. Hukum tentang makanan ahlul kitab itu halal bagi umat Islam, makanan umat Islam halal
pula bagi ahlul kitab. Dan halal menikahi wanita baik-baik dari golongan umat Islam dan
Ahlul kitab dengan syarat memberikan maharnya dengan maksud tidak berzina dan
menjadikannya sebagai gundik.
jelaskan hukumnya!
‫صلبُوا أ َْو تُ َقط َع أَيْ ِدي ِه ْم َوأ َْر ُجلُ ُه ْم ِم ْن ِخ َلف أ َْو يُنْ َف ْوا‬
َ ُ‫ادا أَ ْن يُ َقت لُوا أ َْو ي‬
ً‫س‬ ِ ‫ين يُ َحا ِربُو َن اللهَ َوَر ُسولَهُ َويَ ْس َع ْو َن فِي ْاَل َْر‬
َ َ‫ض ف‬
ِ
َ ‫إِن َما َج َزاءُ الذ‬
)11( …‫ض‬ ِ ‫ِم َن ْاَل َْر‬
J. Hukum bagi orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya atau bughat / pemberontak dan
pembegal atau perampok yaitu harus di hukum mati, atau di salib, dan atau dipotong
tangan kanan dan kaki kiri dengan menyilang seperti tangan kanan dan kaki kirinya
dipotong.
jelaskan hukumnya!
)11( ‫سبَا نَ َك ًال ِم َن الل ِه َواللهُ َع ِزيز َح ِكيم‬ ِ ‫والسا ِر ُق والسا ِرقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْ ِديَ ُهما َج َز‬
َ ‫اء ب َما َك‬
ً َ َ َ
J. Hukum potong tangan bagi pencuri curian yang mencapai 1 nishab yaitu senilai 4 dinar
mas.
jelaskan hukumnya!
‫ين ِم ْن أ َْو َس ِط َما تُط ِْع ُمو َن أ َْهلِي ُك ْم‬ ِ ‫شرةِ م‬
َ ‫ساك‬ َ َ َ َ ‫ام َع‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫َل يُ َؤاخ ُذ ُك ُم اللهُ بِاللغْ ِو في أَيْ َمان ُك ْم َولَك ْن يُ َؤاخ ُذ ُك ْم بِ َما َعق ْدتُ ُم ْاَلَيْ َما َن فَ َكف َارتُهُ إِط َْع‬
‫ك يُبَ ي ُن اللهُ لَ ُك ْم‬ َ ِ‫اح َفظُوا أَيْ َمانَ ُك ْم َك َذل‬
ْ ‫ك َكف َارةُ أَيْ َمانِ ُك ْم إِذَا َحلَ ْفتُ ْم َو‬ َ ِ‫ام ثََلثَِة أَيام ذَل‬ ِ ِ ‫أَو كِسوتُ ُهم أَو تَ ْح ِرير رقَ بة فَمن ل‬
ُ َ‫َم يَج ْد فَصي‬ ْ َْ ََ ُ ْ ْ َْ ْ
)19( ‫آيَاتِِه ل ََعل ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن‬
J. Hukum tentang kifarat sumpah yaitu dengan memberi makanan kepada 10 fakir miskin
atau memberi pakaian atau membebaskan seorang budak, jika tidak mampu puasa 3 hari.

jelaskan hukumnya!
ِ ِ ِ
‫وه ُم ْاَلَ ْدبَ َار‬ َ ‫آمنُوا إِذَا لَقيتُ ُم الذ‬
ُ ‫ين َك َف ُروا َز ْح ًفا فَ َل تُ َول‬ َ ‫ين‬
َ ‫يَا أَي َها الذ‬
J. Hukum tentang lari dari medan perang adalah dosa besar terkecuali dalam keadaan
darurat seperti diisyaratkan pada ayat berikutnya karena lari dari medan perang akan
dapat mempengaruhi mental pasukan muslimin.
jelaskan hukumnya!
‫آمنْتُ ْم بِالل ِه َوَما أَنْ َزلْنَا‬ ِ ِ‫ساكِي ِن َوابْ ِن السب‬ ِ ِ ِ ِ ‫وا ْعلَموا أَنما غَنِمتم ِمن َشيء فَأَن لِل ِه ُخم‬
َ ‫يل إِ ْن ُكنْتُ ْم‬ َ ‫سهُ َوللر ُسول َولذي الْ ُق ْربَى َوالْيَتَ َامى َوال َْم‬
َُ ْ ْ ْ ُْ َ ُ َ
ِ
)18( ‫ْج ْم َعان َواللهُ َعلَى ُكل َش ْيء قَدير‬ ِ ِ ِ
َ ‫َعلَى َعبْدنَا يَ ْوَم الْ ُف ْرقَان يَ ْوَم الْتَ َقى ال‬
J. Hukum tentang ketentuan pembagian mal ghanimah atau mal hasil kemenangan dari
peperangan antara kaum muslimin dan kaum kuffar yaitu dibagi menjadi 5 bagian untuk
Rasulullah, keluarga Rasulullah (banu hasyim dan banu muthallib), anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan ibn as-Sabil dengan pembagian masing-masing 1/5.
jelaskan hukumnya!
ْ َ‫ف يُغْنِي ُك ُم اللهُ ِم ْن ف‬
‫ضلِ ِه‬ َ ‫س ْو‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫آمنُوا إِن َما ال ُْم ْش ِرُكو َن نَ َجس فَ َل يَ ْق َربُوا ال َْم ْسج َد ال‬
َ َ‫ْح َر َام بَ ْع َد َعام ِه ْم َه َذا َوإ ْن خ ْفتُ ْم َع ْي لَةً ف‬ َ ‫ين‬
ِ
)21( ‫اء إِن اللهَ َعلِيم َح ِكيم‬ َ ‫إِ ْن َش‬
J. Hukum larangan memasuki masjidil haram bagi orang-orang kafir karena mereka
dihukumi najis maknawi.
jelaskan hukumnya!
)1( ‫ين‬ِِ َ ِ‫الزانِي َل يَنْ ِك ُح إِل َزانِيَةً أ َْو ُم ْش ِرَكةً َوالزانِيَةُ َل يَنْ ِك ُح َها إِل َزان أ َْو ُم ْش ِرك َو ُحرَم ذَل‬
َ ‫ك َعلَى ال ُْم ْؤمن‬
J. 1. Haram menikahi wanita kafir
2. Haram menikahi wanita pezina menurut ali, al-Barra’, ‘Aisyah dan Ibn Mas’ud.
Sedangkan pendapat jumhur boleh didasarkan pada hadits Nabi:
‫ والحر ُام ل يحرم الحلل‬، ‫أولُه سفاح وآخره نكاح‬
jelaskan hukumnya!
ِ ‫ك هم الْ َف‬
1( ‫اس ُقو َن‬ ِ ِ ِ َ‫ات ثُم لَم يأْتُوا بِأَرب ع ِة ُشه َداء ف‬
ِ َ‫وال ِذين ي رمو َن الْم ْحصن‬
ُ ُ َ ‫ادةً أَبَ ًدا َوأُولَئ‬
َ ‫ين َجلْ َدةً َوَل تَ ْقبَ لُوا ل َُه ْم َش َه‬
َ ‫وه ْم ثَ َمان‬
ُ ‫اجل ُد‬
ْ َ َ َ َْ َْ َ ُ َُْ َ َ
J. Hukum tentang orang yang menuding zina terhadap seorang wanita baik-baik dan tidak
dapat membuktikan dengan mendatangkan 4 orang saksi maka ia dihukum dengan 80
kali deraan dan persaksiannya selamanya tidak diterima.
jelaskan hukumnya!
ِِ ِ ِ ِ َ ‫ادةُ أَح ِد ِهم أَربع َش َه‬ ِ
َ ‫ادات بالله إِنهُ لَم َن الصادق‬
)2( ‫ين‬ ُ َْ ْ َ َ ‫ش َه‬َ َ‫س ُه ْم ف‬ ِ
ُ ‫َم يَ ُك ْن ل َُه ْم ُش َه َداءُ إل أَنْ ُف‬
ْ ‫اج ُه ْم َول‬
َ ‫ين يَ ْرُمو َن أَ ْزَو‬
َ ‫َوالذ‬
J. Hukum Li’an yaitu wajib berpisah selamanya antara suami dan istri bila suami menuduh
zina terhadap istrinya dan tidak mampu mendatangkan 4 orang saksi, sedangkan istrinya
tidak mengaku, kemudian keduanya saling mengutuk.
jelaskan hukumnya!
)27( ‫سل ُموا َعلَى أَ ْهلِ َها َذلِ ُك ْم َخ ْي ر لَ ُك ْم ل ََعل ُك ْم تَ َذك ُرو َن‬
َ ُ‫سوا َوت‬
ِ ِ
ُ ‫آمنُوا َل تَ ْد ُخلُوا بُيُوتًا غَْي َر بُيُوت ُك ْم َحتى تَ ْستَأْن‬
َ ‫ين‬
ِ
J. Hukum tentang larangan memasuki rumah orang lain sebelum isti’dzan (memohon izin)
dan mengucapkan salam.
jelaskan hukumnya!
َ ِ‫وج ُه ْم َذل‬ ِ ‫قُل لِلْم ْؤِمنِين ي غُضوا ِمن أَب‬
ْ َ‫ك أَ ْزَكى ل َُه ْم إِن اللهَ َخبِير بِ َما ي‬
)10( ‫صنَ ُعو َن‬ َ ‫صا ِره ْم َويَ ْح َفظُوا فُ ُر‬
َْ ْ ََ ُ ْ
J. Hukum larangan bagi seorang laki-laki memandang wanita yang bukan mahramnya
kecuali pandangan yang tidak disengaja.
104. S. Jelaskan pengertian Ushul Fiqh menurut Jumhur Ulama?

J.
‫القواعد الَّت يتوصل هبا استنباط الحكام من الدل‬
Ushul Fiqh adalah kaidah-kaidah yang menghubungkan penggalian hukum dari dalil-

dalilnya.
105. S. Jelaskan pengertian Hukum menurut Jumhur Ulama?

J.
‫خطاب اهلل املتعلق بافعا املتكلفني او ختيريا او وضعا‬
Hukum adalah firman Allah yang berkaitan dengan perbuatan mukallaf berupa keharusan,
pilihan dan kondisi (yang menyertainya).
106. S. Jelaskan apa yang disebut hukum taklifi?

J. ‫مااقتىض طلب فعل اوالكف عن فعل او ختيريا بني امرين‬
Hukum yang mengharuskan atau membolehkan dilakukan atau ditinggalnya suatu
perbuatan.
107. S. Jelaskan apa yang disebut dengan hukum wadh'i?
J. Hukum yang dijadikan Allah sebagai pengikat keberlakuan hukum taklifi berupa sebab,
syarath, dan mani' (penghalang):
‫ما ربط هللا به الاحاكم التلكيفية مما يتصل هبا من اس باب موجبة لها ورشوط لتحققها وموانع تزيل‬
‫اثرالسبب‬
108. S. Jelaskan pembagian mafhum fih (perbuatan mukallaf) dari segi keberadaan secara
material dan syara?
J. Pembagiannya sebagai berikut :
a. Perbuatan yang secara material ada, tetapi tidak terkait dengan syara',
seperti makan dan minum.
b. Perbuatan yang secara material ada, dan menjadi sebab adanya hukum
syara', seperti perzinaan dan pencurian.
c. Perbuatan yang secara material ada, dan baru bernilai dalam syara' jika
memenuhi syarat dan rukun, seperti shalat dan zakat;
d. Perbuatan yang secara material ada, dan diakui syara' serta
mengakibatkan adanya hokum syara yang lain, seperti nikah dan jual beli
.
109 S. Hukum wadh'i apakah yang dapat diambil dari ayat Qur'an berikut:
 .....  
J. Sebab wajibnya shalat karena tergelincirnya matahari hingga gelapnya malam dan
munculnya fajar.
110. S. Hukum wadh'i apakah yang dapat diambil dari ayat Qur'an berikut:
.....      

J. Syarat telah sampainya usia dewasa bagi hilangnya hak perwalian atas anak yatim.
111. S. Hukum wadh'i apakah yang dapat diambil dari ayat matan Hadits berikut:
‫ليس للقاتل مرياث‬

J. Mani' (penghalang) berlakunya hak pewarisan karena pembunuhan
112. S. Fungsi lain dari Hadits adalah menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam al Qur’an,
hal ini dikenal dengan istilah :
J. ‫استدالل الحكم‬
113. S. Jelaskan pengertian dalalah iqtidha disertai contohnya.!

J. ‫دالل ِ الكٗلم على مسكوت عنه يتوقو على تقديره استقام ِ المعنى المقصود‬:
Yaitu penunjukkan pembicaraan pada sesuatu yang implisit, di mana lurusnya makna
yang dimaksudkan bergantung pada penakdiran yang implisit itu.
Contohnya : penggalan ayat yang dikutip berikut:
  
Makananya hanya akan lurus dengan menakdirkan kata ‫( أكل‬memakan)
114. S. Jelaskan pengertian ijtihad menurut istilah?

J. ‫بذ الفقيه وسعه ِف (عملي ) استنباط الحكام الررعي من ادلتها التفصيلي‬
Pengerahan kemampuan seorang faqih dalam proses penggalian hukum syara dari dalil-
dalilnya yang terperinci.
115. S. Sebutkan/Jelaskan maksud kaidah cabang berikut ?
‫الصل ِف كل حديث تقدر بأقرب الزمان‬
J. Maksudnya : Asal setiap kejadian dirujukkan pada waktu (sebab) yang paling dekat.
Contohnya : kematian sesoorang dapat diurut sampai ketentuan ajalnya, tetapi yang
dijadikan dasar hukum adalah waktu atau sebab kematian yang paling dekat, misalnya
kematian karena ada yang membunuh tadi malam.
116. S. Apa yang dimaksud dengan hajru?

J. Ialah melarang atau menahan seseorang membelanjakan hartanya (menjadikan
transaksi) yang berhak melarang walinya atau hakim.
117. S. Jelaskan Dalalah 'Ibarah dan Dalalah Isyarah dari penggalan ayat berikut :
       
J. a. Dalalah 'Ibarah, yaitu kewajiban seorang ayah untuk menafkahi anak dan isterinya.
b. Dalalah Isyarah, yaitu kuatnya hubungan antara anak dengan ayah sehingga anak
dinasabkan kepada ayahnya
118. S. Menduga-duga atau menghitung-hitung sifat yang ada pada soal pokok atau memisahkan
nya dalam istilah ushul fiqh disebut apa?
J. As-Sabru wat-Taqsim
119 S. Mempersamakan cabang dengan pokok serta meninggalkan sifat yang berbeda seperti
dalam mengqiyashkan budak laki-laki terhadap budak perempuan dalam hokum,
sebagian dari hukuman yang merdeka. Dalam istilah ushul fiqh disebut apa..?
J. Tanqih al-Manath
120. S. Apabila suatu sifat sudah disepakati ke illatannya baik karena nash ataupun karena
lainnya kemudian diselidiki apakah sifat tersebut terdapat dalam peristiwa yang dihadapi
atau tidak ada. Cara menentukan illat dalam istilah ushul fiqh disebut..?
J. Tahqiq al-Manath.
121. S. Suatu lafadz yang menunjukkan suatu hal atau barang atau orang yang tidak tertentu
dengan ada ikatan (batasan) yang tersendiri yang berupa perkataan, dalam istilah ushul
fiqh disebut..?
J. Muqayyad
122. S. Hukum yang ditunjukkan oleh ucapan lafadz itu sendiri dalam istilah ushul fiqh disebut..?
J. Manthuq
123. S. Hukum yang difahamkan sama dengan hukum yang ditunjukkan oleh lafadz dalam istilah
ushul fiqh disebut..?
J. Mafhum Muwafaqah
124. S. Suatu lafadz yang memiliki dua arti yang sebenarnya dan arti-arti tersebut berbeda-beda
dalam istilah ushul fiqh disebut..?
J. Musytarak
125. S. Dalam istilah ushul fiqh, apa yang dimaksud dengan ta’wil.?
J. Memindahkan suatu perkataan dari makna yang terang kepada makna yang tidak terang
karena ada sesuatu dalil yang menyebabkan makna kedua tersebut harus dipakai.
126. S. Suatu perkataan yang terang maksudnya tanpa memerlukan penjelasan dari yang lainnya
dalam istilah ushul fiqh disebut..?
J. Mubayyan
127. S. Sebutkan cara menggali hukum (istinbath) dari Al-Qur’an dan as-Sunnah!
J. 1. Arti lughawy (pendekatan kebahasaan)
2. Manhaj Rasul dalam penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an

128. S. Sebutkan berbagai sisi dalam istinbath hukum menggunakan kaedah kebahasan!
J. 1. Kejelasan dan kekuatan dalalah yang dimaksud dalam lafazh
2. Cara pengambilan dalalah seperti kejelasan ibarat, indikasi, arti-arti yang laazim,
mantuq dan mafhum
3. Ruang lingkup lafazh yang meliputi umum dan khusus atau mutlak dan muqayyad
4. Bentuk-bentuk lafazh taklif.
129 S. Sebutkan tingkatan lafazh-lafazh yang termasuk dalam kategori lafazh yang kuat dalam
kejelasan dan dalalahnya!
J. 1. Muhkam
2. Mufassir
3. Nash
4. Zahahir
130. S. Sebutkan macam-macam adat (urf)!

J. 1. Urf Shahih
2. Urf fasid

IMLA RASM ‘UTSMAN
1. S. Silahkan group ... menuju papan tulis untuk menulis ayat-ayat Al-Qur’an yang kami
bacakan dengan menggunakan kaedah Rasm ‘Utsmani!
              

J. Nilai disesuaikan dengan kadar kebenarannya
            

           
           
 
              
  

            

          
 

              
   

             

              
   

             
    

            

            
           
  


            
    

              
  

                
   

           
            
   

            
    

         

            

  
               
 .....    
            
           
.....             
             
...... 
            
               
     

          

    
          
               
        

           
  

              
        

               

             
       

                  ....
       

                
       

           
      

           
          
          
                 
            
           
             
       


             
... 
            
          
            
               
   

            
          

‫‪BAHASA ARAB‬‬
‫‪1.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ماهو القرآن الكرمي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫القرآن الكرمي هو ‪ :‬كتاب اهلل املنز على النىب صلى اهلل عليه وسلم بواسط جِبيل ‪ ،‬املتعبد بتَلوته‬
‫‪ ،‬املبدوء بالفاَت املختوم بالناس ‪ ،‬املنقو إلينا تواتراف احملفوظ من التغيري‬
‫‪2.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد سور القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عدد سور القرآن الكرمي ‪ :‬مائ وأربع عررة سورة ‪771:‬‬
‫‪3.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد السور املكيه ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عدد السور املكي ست ومثانون سورة ‪68:‬‬
‫‪4.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد السور املدني ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عدد السور املدني مثان وعررون سورة ‪76:‬‬
‫‪5.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما هى السور املكي عند القو الراجح ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عند القو الراجح أن السور املكي هى الَّت نزلت قبل اِلجرة ولو ِف غري مك‬
‫‪6.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما هى السور املدني عند القو الراجح ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫السور املدني عند القو الراجح هى الَّت نزلت بعد اِلجرة ولو ِف غري املدني‬
‫‪7.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما الفر بني السور املكي والسور املدني من جه املادة؟‬
‫‪J.‬‬ ‫السور املكي نزلت بالوعد والوعيد ‪ ،‬والتبرري والتحذير‬
‫والسور املدني نزلت باْلحكام الترريعي غالباف‬
‫‪8.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد آيات القرآن الكرمي على اْلرجح ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عددآيات القرآن الكرمي على اْلرجح ‪:‬ست آلف ومائتان وست وثَلثون اي ‪8728:‬‬
‫‪9.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد كلمات القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سبع وسبعون ألف وأربعمائ وتسع وثَلثون كلم ‪11127:‬‬
‫‪10.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما أطو الكلم ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫أطو كلم ِف القرآن الكرمي { فأسقيناكموه } وهى كالكلم الواحدة وذكرت ِف اآلي الثاني‬
‫والعررين (‪ )77‬من سورة احلجر‬
‫‪11.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد حروف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ثَلمثائ وثَلث وعررون ألف وستمائ وسبعون حرفا ‪272813:‬‬
‫‪Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten‬‬ ‫‪154‬‬

‫‪12.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد أحزاب القرآن الكرمي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫عدد أحزاب القرآن الكرمي ستون حزباف ‪83:‬‬
‫‪13.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد أرباع القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عدد أرباع القرآن الكرمي مائتان وأربعون ربعا‬
‫‪14.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫اذكر السورتني من السور الَّت ذكرت فيها آيات سجدة ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫السور الَّت ذكرت فيها آيات سجدة هى‬
‫اْلعراف – الرعد – النحل – اإلسراء – مرمي – احلج – الفرقان ‪ -‬النمل – السجدة – ص –‬
‫فصلت – النجم – النرقا – العلق‬
‫‪15.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم الوقت الذى استغرقه نزو القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫نز القرآن الكرمي على رسو اهلل صلى اهلل عليه وسلم ِف حواىل ثَلث وعررين سن ‪72:‬‬
‫‪16.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما أو سورة كامل نزلت على الرسو صلى اهلل عليه وسلم عند قو ابن عباس؟‬
‫‪J.‬‬ ‫أو سورة كامل نزلت على الرسو صلى اهلل عليه وسلم من القرآن الكرمي هى سورة الفرقان ِف قو‬
‫ابن عباس‬
‫‪17.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما أطو السورة ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫أطو السورة ِف القرآن الكرمي هى ‪ :‬سورة البقرة ‪ 768 ,‬آي‬
‫‪18.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما أقصر السورة ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫أقصر سورة ِف القرآن الكرمي هى ‪ :‬سورة الكوثر ‪ 2 ,‬آيات‬
‫‪19.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت مل تبدأ ببسم اهلل الرَحن الرحيم ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫السورة الَّت مل تبدأ ببسم اهلل الرَحن الرحيم هى ‪ :‬سورة براءة (التوب )‬
‫‪20.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ي أي شهر نز القرآن ْلو مرة ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ي شهر رمضان‬
‫‪21.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫انتررت الدعواة اإلسَلمي اْلوىل جباوه على أيدى الدعاة املسلمني‪ِ .‬باذا اشهر هؤلء الدعاة؟ واذكر‬
‫اثنني منهم!‬
‫‪J.‬‬
‫اشتهر هؤلء الدعاة باْلولياء التسع ‪ ,‬منهم ‪ :‬سونان أمبيل ‪ -‬سونان بونانغ ‪ -‬سونان كاىل جاغا‬
‫سونان قدوس ‪ -‬سونان غونغ جاتى‬

‫‪22.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ِف القرآن مائ واربع عررة سورة‪ .‬فاﺫكر أربعا من السور الطويل !‬
‫‪J.‬‬ ‫البقرة‪ ،‬آ عمران‪ ،‬النساء‪ ،‬املائدة‪ ،‬اْلعراف‪ ،‬التوب ‪.‬‬
‫‪23.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ي أي مكان كان نزو القرآن ْلو مرة ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ي غار حراء‬
‫‪24.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من الذى َجع القرآن اول من الصحاب ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ابو بكر الصديق‬
‫‪25.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫على أي يد خليف ُت إعادة كتاب القرآن ِبيث ينسب إليه رسم املصحف ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫عثمان بن عفان‬
‫‪26.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫مَّت يقف احلجاج ي عرفات ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ي اليوم التاسع من ذي احلج‬
‫‪27.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫إذا كان الوقوف ي اليوم التاسع فما هو اليوم العاشر من ذي احلج ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫هو يوم عيد اْلضحى‬
‫‪28.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫َجرة يرميها احلجاج ي اليوم العاشر من ذي احلج ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫َجرة العقب‬
‫‪29.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما هو اليوم الذي قبل يوم عرف ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫هو يوم الرتوي‬
‫‪30.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما اسم املدين املنورة قبل هجرة النِب ‪ r‬إليها ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫يثرب‬
‫‪31.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫اذكر ثَلث سور من السور الَّت مسيت بأمساء اْلنبياء ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫السور الَّت مسيت بأمساء اْلنبياء هى يونس – هود يوسف – إبراهيم – طه – يس(على قو )–‬
‫ُممد – نوح عليهم الصَلة والسَلم‬
‫‪32.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت اختتمت باسم نبيني ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة اْلعلى{صحف إبراهيم وموسى} عليهما السَلم‬
‫‪33.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت مسيت باسم ركن من اركان اإلسَلم ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة احلج‬
‫‪34.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت بدأت بلفظ (سورة) ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة النور‬
‫‪35.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت مسيت باسم إمرأة ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة مرمي‬
‫‪36.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت مسيت باسم َجيع بنات حواء ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫سورة النساء‬
‫‪37.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫السورة الَّت تسمى بسورة النساء الصغرى ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة الطَل‬
‫‪38.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫أي بلد كانت هجرة املسلمني قبل اِلجرة إىل املدين ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫إىل احلبر‬
‫‪39.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من املرأة امللقب بذات النطاقني الِت ِلا دور مهم عند هجرة النِب إىل املدين ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫أمساء بنت أيب بكر‬
‫‪40.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫على أي يد القائد كان فتح مصر ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫على يد القائد عمرو بن العاص‬
‫‪41.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ي أي زمان اخلليف كان فتح مصر ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ي زمان اخلليف عمر بن اخلطاب‬
‫‪42.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من املتنبئ الذي قاتله أبو بكر الصديق ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫مسيلم الكذاب‬
‫‪43.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من أي ركن من الكعب يبدأ الطائف طوافه؟‬

‫‪J.‬‬ ‫يبدأ من ركن احلجر اْلسود‬
‫‪44.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫وعلى أي جنب ُيعل الطائف الكعب عند الطواف ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ُيعل الطائف الكعب على يساره‬

‫‪45.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم شوطا يطوف الطائف حو الكعب ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫سبع أشواط‬
‫‪46.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما هي الفريض الِت تلقاها الرسو عن ربه مباشرة ي ليل اإلسراء واملعراج؟‬
‫‪J.‬‬ ‫الصَلة‬
‫‪47.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫إحدى عجائب الدنيا السبع القدَي وهي عبارة عن مبَّن ضخم مائل يقع ي إيطاليا ‪ .‬ما هو ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫برج فيسا‬
‫َغ ْزَوةٌ اُ ْستُ ْر ِه َد فيها كثريٌ من الصحاب ‪ ،‬منهم ُّ‬

‫‪48.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫عم الرسو َحزة ‪ .‬أي غزوة هي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫غزوة أحد‬
‫‪49.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت ذكرت فيها البسمل مرتني ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة النمل‬
‫‪50.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت مسيت باسم يوم من أيام اْلسبوع ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫سورة اْلمع‬
‫‪51.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت مسيت باسم الفاكه ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة التني‬
‫‪52.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السورة الَّت ذكر ِف كل آياِتا لفظ اْلَلل ( اهلل ) ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫سورة اجملادل‬
‫‪53.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم ذكر سيدنا ُممد عليه الصَلة والسَلم ي القران الكرمي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫ذكر سيدنا ُممد عليه الصَلة والسَلم ي القران الكرمي (‪ )1‬مرة‬
‫‪54.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما الكلم الِت تعتِب ي منتصف القرآن ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫(وليتلطف) وهي من سورة الكهف‬
‫‪55.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ي أي سورة تكررت اآلي {فبأي آلء ربكما تكذبان} ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ِف سورة الرَحن‬
‫‪56.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما أطو آي ي القرآن الكرمي و ي أي سورة ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫آي الدين ‪ ,‬ي سورة البقرة‬

‫‪57.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما عدد املرات الِت ذكر فيها اسم اهلل عز وجل ي القرآن الكرمي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫‪ 7871‬مرة‬
‫‪58.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ي اى سورة ُند أو سجدة من السجدات ي القرآن الكرمي؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة اْلعراف ‪.‬‬
‫‪59.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السم اآلخر لسورة ُممد ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة القتا‬
‫‪60.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السم اآلخر لسورة املؤمن ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة غافر‬
‫‪61.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ي القرآن الكرمي ذكرت سورة فيها سجدتان فما هي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫سورة احلج‬
‫‪62.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم سورة ي القرآن افتتحت باحلروف املقطع ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫‪ 77‬سورة‬
‫‪63.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من الذى جهر بالقرآن الكرمي اول ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عبد اهلل بن مسعود‬
‫‪64.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد السور الِت بدأت ب ( احلمد هلل ) ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫‪ 5‬سور‬
‫‪65.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ذكرت املدين النبوي ي القرآن مرتني بامسني خمتلفني فما ُها ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫(يثرب) و (املدين )‬
‫‪66.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من هو الصحاىب الذى ذكر امسه صراح ِف القرآن ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫زيد بن حارثه موىل رسو اهلل (صلى اهلل عليه وسلم) وذكر امسه ِف سورة اْلحزاب اآلي ‪21 :‬‬
‫‪67.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما املعادن الَّت ذكرت ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫الذهب ‪ :‬وذكر مثا ى مرات – الفض ‪ :‬وذكرت ست مرات – احلديد ‪ :‬وذكر ست مرات –‬
‫النحاس ‪ :‬وذكر مرة واحدة بلفظه صراح ‪ ،‬ومرتني بلفظ ال ِقطر‬

‫‪68.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما هى الكتب املنزل الَّت ذكرت ِف القرآن الكرمي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫القرآن – صحف إبراهيم وموسى – الزبور – التوراه – اإلُنيل‬
‫‪69.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد اْلنبياء الذين ذكروا ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫اْلنبياء الذين ذكروا ِف القرآن الكرمي َخس وعررون نبيا (‪. )75‬‬
‫‪70.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما هى اْللوان الَّت ذكرت ي القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫اْلبيض – اْلسود – اْلصفر –اْلخضر – اْلَحر ‪.‬‬
‫‪71.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد اآليات املكي ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عدد اآليات املكي ِف القرآن الكرمي ‪ 1115 :‬آي‬
‫‪72.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم عدد اآليات املدني ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫عدد اآليات املدني ِف القرآن الكرمي ‪ 7187 :‬آي‬
‫‪73.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما املساجد الَّت ذكرت ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫املسجد احلرام – املسجد اْلقصى – مسجد الرسو (صلى اهلل عليه وسلم) ‪.‬‬
‫‪74.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما الظلمات الَّت دعا فيها يونس ربه ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫الظلمات هى ‪ :‬ظلم الليل – ظلم البحر – ظلم بطن احلوت ‪.‬‬
‫‪75.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما الرجرة امللعون الَّت ذكرت ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫الرجرة امللعون الَّت ذكرت ِف القرآن الكرمي هى شجرة الزقوم ‪ .‬قا – تعاىل ‪{:‬والرجرة امللعون ِف‬
‫القرآن} (اإلسراء‪. )83:‬‬
‫‪76.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫كم مرة ذكر لفظ القرآن ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫ذكر لفظ القرآن ِف القرآن الكرمي ‪ 86 :‬مرة ‪.‬‬
‫‪77.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من هو اإلنسان الذى أقسم اهلل ِبياته ِف القرآن الكرمي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫اإلنسان الذى أقسم اهلل ِبياته هو‪:‬النِب ُممد (صلى اهلل عليه وسلم) ‪ .‬قا – تعاىل ‪{ :‬لعمر إَنم‬
‫لفي سكرِتم يعمهون } ‪( .‬احلجر‪)17:‬‬
‫‪78.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما أنواع اْلنفس الَّت ذكرت ِف لقرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫أنواع اْلنفس الَّت ذكرت ِف القرآن الكرمي هى ‪:‬‬
‫‪ -7‬نفس لوامه (القيامه ‪)7:‬‬

‫‪ -7‬نفس مطمئن (الفجر ‪)71:‬‬
‫‪ -2‬نفس أمارة بالسوء (يوسف ‪. )52:‬‬
‫‪79.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من هى املرأة الَّت مسعها اهلل َتاد رسو اهلل (صلى اهلل عليه وسلم) ِف القرآن الكرمي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫علي كظهر أمى أو معناه ‪.‬‬
‫خول بنت ثعلبه امرأة أوس بن الصامت الذى قا ِلا أنت َّ‬
‫‪80.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما السور املتقابل ِف أمسائها ِف القرآن الكرمي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫(املؤمنون والكافرون – اْلن والناس – الرمس والقمر ) ‪.‬‬
‫‪81.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫سن يتناوِلا الصائم قبل الفجر ليتقوى هبا ‪ ،‬ما هي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫السحور‬
‫‪82.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما عاصم اململك العربي السعودي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫الرياض‬
‫‪83.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما هي املدين امللقب بأم القرى ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫مك املكرم‬
‫‪84.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من مؤلّف كتاب مراح لبيد أو التفسري املنري ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫الريخ نواوى البنتين‬
‫‪85.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من العامل الكبري من كاملنتان اْلنوبي الذي ألف كتابا ي الفقه بعنوان (سبيل املهتدين ) ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫الريخ ُممد أرشد البنجري‬
‫‪86.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من مؤسس َجعي َنض العلماء ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫هاشم أشعري‬
‫‪87.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من مؤسس اْلمعي احملمدي ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫أَحد دحَلن‬
‫‪88.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من العامل امللقب باسم سيد علماء احلجاز ِف زمانه من اندونيسيا؟‬
‫‪J.‬‬ ‫الريخ نواوى البنتين‬
‫‪89.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫يقرأه املصلي ي الركع اْلوىل قبل الفاَت ‪ ،‬ما هو ؟‬

‫‪J.‬‬ ‫دعاء الفتتاح (دعاء الستفتاح ) ‪.‬‬

‫‪90.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫يذبح احليوان اخلاص ي أيام النحر بني القرب إىل اهلل تعاىل‪ .‬ما امسه ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫اْلضحي‬
‫‪91.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫إحدى عجائب الدنيا السبع وهي عبارة عن مبَّن ضخم قدمي يقع ي مصر‪ .‬؟‬
‫‪J.‬‬ ‫اْلهرام‬
‫‪92.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫املرأة إذا ملستها فَل يبطل وضوئك ‪ْ ،‬لَنا جدة أولد وبنت جدتك ‪ .‬من هي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫امى‬
‫‪93.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ِتتم هذه الوزارة برؤون املتدينني‪ ،‬وَتت رعايتها املدارس اإلسَلمي ‪.‬ما هذه الوزارة ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫الوزارة للرؤون الديني‬
‫‪94.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بأي اسم مسى من لقي صحابيا وكان مؤمنا بالنِب دون أن يراه ومات على اإلسَلم ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫تابعى‬
‫‪95.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫مل يز عبدا ِملوكا عند إسَلمه فعذبه سيده ‪ ،‬مث أعتقه أبو بكر ‪ ،‬وقد ُكلّف باْلذان ي حياة رسو‬
‫اهلل ‪ r‬من هذا الصحايب اْلليل ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫بَل بن رباح‬
‫‪96.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫استُ ْر ِه َد هباسن ‪ 6‬هجري ‪.‬‬

‫َّب بالطيَّار وهو أخو على بن أىب طالب‪ ،‬حضر واقع مؤت بالبلقاء و ْ‬
‫يُلَق ُ‬
‫من هذا الصحايب اْلليل ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫جعفر بن أىب طالب‬
‫‪97.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫َّب بذي النورين ‪ ،‬بويع باخلَلف قبل علي بن أيب طالب ‪ .‬من‬
‫صحايب من أصحاب رسو اهلل ُملَق ٌ‬
‫هو ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫عثمان بن عفان‬
‫‪98.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫من أسلم من الربان ‪ .‬ونام على فراش الرسو يوم هجرته إىل املدين ‪.‬من هو ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫علي بن أيب طالب‬
‫‪99.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ىل احلكم بعد سليمان بن عبد امللك فكان خليف صاحلا عادل ورِبا لُقب ِبامس اخللفاء الراشدين‬
‫ُو َ‬
‫‪ .‬من هو هذا الرجل العظيم ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫عمر بن عبد العزيز‬

‫‪100.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫اذكر اليتني من اآليات التسع الَّت أيد اهلل هبا موسى ( عليه السَلم ) ِف القرآن الكرمي ؟‬
‫‪J.‬‬ ‫اآليات التسع الَّت أيد اهلل هبا موسى (عليه السَلم) هى ‪ :‬اليد – العصا – الدم – الضفادع –‬
‫القمل – اْلراد – الطوفان– نقص الثمرات – الطمس على اْلموا وهو الفقر ‪.‬‬
‫‪101.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (الصراط) ي اآلي التالي !‬
‫يم (الفاَت ‪)٦:‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْاهدنَا الصَرا َط الْ ُم ْستَق َ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب مفعو ثان وهو منصوب وعَلم نصبه فتح ظاهرة‬
‫‪102.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (ا ْحلَ ْم ُد) ي اآلي التالي !‬
‫ِ‬ ‫ْ ِِ‬
‫احلَ ْم ُد للَّه َرب الْ َعالَم َ‬
‫ني (الفاَت ‪)٥ :‬‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب مبتدأ وهو مرفوع وعَلم رفعه ضم ظاهرة‬
‫‪103.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ العاملني ي اآلي التالي !‬
‫ِ‬ ‫ْ ِِ‬
‫احلَ ْم ُد للَّه َرب الْ َعالَم َ‬
‫ني (الفاَت ‪)٥ :‬‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب مضاف اليه وهو َمرور وعَلم جره الياء ْلنه ملحق جبمع املذكر السامل‬
‫‪104.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (إِيَّا َ ) الو ي اآلي التالي !‬
‫ِ‬
‫ني (الفاَت ‪)٥ :‬‬ ‫إِيَّا َ نَ ْعبُ ُد َوإِيَّا َ نَ ْستَع ُ‬
‫‪J.‬‬ ‫‪ o‬موضعه ِف العراب ي ُمل نصب مفعو به مق ّدم وهو ضمري بارز منفصل مبين على الفتح‬
‫ول عَلم ِف العراب ْلنه السم املبَّن‬
‫‪ o‬او (إيّا) ضمري مبين ي ُمل نصب مفعو به‪ ،‬و(الكاف) حرف خطاب‬
‫‪105.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ ( َغ ِْري) ي اآلي التالي !‬
‫ني (الفاَت ‪)٧ :‬‬ ‫ض ِ‬
‫وب َعلَْي ِه ْم َول الضَّال َ‬ ‫‪َ ....‬غ ِْري الْ َم ْغ ُ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب بد من اسم املوصو (الذين) تبعه ي اْلر وعَلم جره كسرة ظاهرة وهو‬
‫مضاف‬
‫‪106.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (اللّه) ي اآلي التالي !‬
‫قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ َ‬
‫َح ٌد (الخَلص‪)١ :‬‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب مبتدأ ثان وهو مرفوع وعَلم رفعه ضم ظاهرة‬
‫‪107.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (كفوا) ي اآلي التالي !‬
‫َح ٌد (الخَلص‪)٤:‬‬
‫َوَملْ يَ ُك ْن لَهُ ُك ُف فوا أ َ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب خِب يكن املقدم وهو منصوب وعَلم نصبه فتح ظاهرة‬

‫‪108.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (يَدا) ي اآلي التالي !‬
‫ب (اللهب‪)٣:‬‬ ‫ت يَ َدا أَِيب َِلَ ٍ‬
‫ب َوتَ َّ‬ ‫تَبَّ ْ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب فاعل وهو مرفوع وعَلم رفعه اللف لنه اسم املثَّن وهو مضاف ملا بعده ونونه‬
‫ُمذوف‬
‫‪109.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (اىب) ي اآلي التالي !‬
‫ب (اللهب‪)٣:‬‬ ‫ت يَ َدا أَِيب َِلَ ٍ‬
‫ب َوتَ َّ‬ ‫تَبَّ ْ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب مضاف اليه وهو َمرور وعَلم جره الياء لنه اسم من المساء اخلمس او الست‬
‫وهو مضاف ملا بعده‬
‫‪110.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (مالُهُ) ي اآلي التالي !‬
‫ب (اللهب‪)٢:‬‬ ‫َما أَ ْغ ََّن َعْنهُ َمالُهُ َوَما َك َس َ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب فاعل وهو مرفوع وعَلم رفعه ضم ظاهرة وهو مضاف ملا بعده اما الضمري‬
‫مبَّن على الضم فهو ِف ُمل جر مضاف اليه‬
‫‪111.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (نَ فارا) ي اآلي التالي !‬
‫ب (اللهب‪)١:‬‬ ‫ات َِلَ ٍ‬
‫صلَى نَ فارا ذَ َ‬
‫َسيَ ْ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب مفعو به وهو منصوب وعَلم نصبه فتح ظاهرة‬
‫‪112.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ذات) ي اآلي التالي !‬

‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ ( َ‬
‫ب (اللهب‪)١:‬‬‫ات َِلَ ٍ‬
‫صلَى نَ فارا ذَ َ‬
‫َسيَ ْ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب نعت (نارا) تبعه ِف النصب وعَلم نصبه فتح ظاهرة‬
‫‪113.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ ( ْامَرأَتُهُ) ي اآلي التالي !‬
‫ب (اللهب‪)٤:‬‬ ‫احلَطَ ِ‬
‫َو ْامَرأَتُهُ ََحَّالَ َ ْ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب معطوف على ضمري يصلى تبعه ِف الرفع وعَلم رفعه ضم ظاهرة وهو مضاف‬
‫ملا بعده‪ .‬اما الضمري مبَّن على الضم فهو ِف ُمل جر مضاف اليه‬
‫‪114.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ ( ََحَّالَ َ) ي اآلي التالي !‬
‫ب (اللهب‪)٤:‬‬ ‫احلَطَ ِ‬
‫َو ْامَرأَتُهُ ََحَّالَ َ ْ‬
‫‪J.‬‬ ‫‪ o‬موضعه ِف العراب مفعو به من فعل ُمذوف تقديره أَذُ ُّم أ َْو أ َْعَّن وهو منصوب وعَلم نصبه‬
‫فتح ظاهرة‬
‫‪ o‬او حا وهو منصوب وعَلم نصبه فتح ظاهرة (كما اجازه العكِبى)‬

‫‪115.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (أَفْواجاف) ي اآلي التالي !‬
‫ِ ِ‬
‫َّاس يَ ْد ُخلُو َن ِي دي ِن اللَّه أَفْ َو ف‬
‫اجا (النصر‪)٢:‬‬ ‫ت الن َ‬
‫َوَرأَيْ َ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب حا وهو منصوب وعَلم نصبه فتح ظاهرة‬
‫‪116.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (تَ َّواباف) ي اآلي التالي !‬
‫استَ ْغ ِف ْرهُ إِنَّهُ َكا َن تَ َّوابفا (‪)١‬‬ ‫ِ‬
‫فَ َسب ْح ِِبَ ْمد َرب َ‬
‫ك َو ْ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب خِب كان وهو منصوب وعَلم نصبه فتح ظاهرة‬
‫‪117.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ ( ِدي ِن) ي اآلي التالي !‬
‫يل ِدي ِن (الكافرون‪)٦:‬‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫لَ ُك ْم دينُ ُك ْم َو َ‬
‫‪J.‬‬ ‫ضم مق ّدرة على ما قبل الياء احملذوف‬
‫موضعه ِف العراب مبتدأ مؤخر وهو مرفوع وعَلم رفعه ّ‬
‫للتخفيف‬
‫‪118.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (الْ َك ْوثََر) ي اآلي التالي !‬
‫إِنَّا أ َْعطَْي نَا َ الْ َك ْوثََر (‪)٣‬‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب مفعو ثان وهو منصوب وعَلم نصبه فتح ظاهرة‬
‫‪119.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ني) ي اآلي التالي !‬‫صل َ‬

‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (الْ ُم َ‬
‫ني (‪)٤‬‬ ‫ِ‬
‫صل َ‬
‫فَ َويْ ٌل ل ْل ُم َ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب َمرور بالَلم وعَلم جره ياء ْلنه َجع املذكر السامل‬
‫‪120.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني موضع اإلعراب وعَلمته للفظ (الْ ِمس ِك ِ‬

‫ني) ي اآلي التالي !‬ ‫ْ‬
‫ض َعلَى طَ َع ِام الْ ِمس ِك ِ‬
‫ني (‪)١‬‬ ‫َول َُيُ ُّ‬
‫ْ‬
‫‪J.‬‬ ‫موضعه ِف العراب مضاف اليه وهو َمرور وعَلم جره كسرة ظاهرة‬
‫‪121.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫أعلل كلم (نستعني) من حيث أصله نستعون اعَلل صحيحا ِف اْلي التالي‬
‫ِ‬
‫إِيَّا َ نَ ْعبُ ُد َوإِيَّا َ نَ ْستَع ُ‬
‫ني (‪)٥‬‬
‫‪J.‬‬ ‫(نستعني) أصله نستعون على وزن نستفعل‪ ،‬نقلت حرك الواو اىل ما قبلها لستثقاِلا على َتمل‬
‫احلرك فصار نستعِ ْو ُن (العَل بالنقل) مث قلبت الواو ياء لسكوَنا وانكسار ما قبلها فصار‪.‬نستعني‬
‫(العَل بالقلب)‬
‫‪122.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫أعلل كلم (اهد) من حيث أصله اهدي اعَلل صحيحا ِف اْلي التالي‬
‫يم (‪)٦‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫‪J.‬‬ ‫اهد أصله ْإه ِد ْي على وزن إفعِ ْل حذفت الياء ملناسب البناء على حذف حرف العل فصار إهد‬
‫(العَل باحلذف)‬

‫‪123.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫أعلل كلم (املستقيم) من حيث أصله املستقوم اعَلل صحيحا ِف اْلي التالي‬
‫يم (‪)٦‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫‪J.‬‬ ‫(املستقيم) أصله املستقوم على وزن املستفعل‪ ،‬نقلت حرك الواو اىل ما قبلها لستثقاِلا على َتمل‬
‫ِ‬
‫املستق ْوم (العَل بالنقل) مث قلبت الواو ياء لسكوَنا وانكسار ما قبلها فصار‪.‬‬ ‫احلرك فصار‬
‫املستقيم (العَل بالقلب)‬
‫‪124.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ني) من حيث أصله الضاللني اعَلل صحيحا ِف اْلي التالي‬ ‫أعلل كلم (الضَّال َ‬
‫ني (‪)٧‬‬ ‫ض ِ‬
‫وب َعلَْي ِه ْم َول الضَّال َ‬ ‫‪َ ...‬غ ِْري الْ َم ْغ ُ‬
‫‪J.‬‬ ‫ني) من حيث أصله الضالِلِني على وزن الفاعلني أسكنت الَلم الوىل اىل الثاني ْلجل‬ ‫(الضَّال َ‬
‫الدغام فصار الضالْلِني (العَل بالتسكني) مث أدغمت الَلم الوىل اىل الثاني للمجانس فصار‬
‫ني (العَل بالتدغيم)‬ ‫الضَّال َ‬
‫‪125.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫أعلل كلم (أَعُوذُ) من حيث أصله أ َْع ُوذُ اعَلل صحيحا ِف اْلي التالي‬
‫قُ ْل أَعُوذُ بَِرب الن ِ‬
‫َّاس (‪)٣‬‬
‫‪J.‬‬ ‫(أَعُوذُ) أصله أ َْع ُوذُ على وزن أَفعُل نقلت حرك الواو اىل ما قبلها لتحركها وسكون حرف صحيح‬
‫قبلها دفعا للثقل فصار أَعُوذُ‬
‫‪126.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫أعلل كلم (قُ ْل) من حيث أصله اُقْ ُو ْ اعَلل صحيحا ِف اْلي التالي‬
‫قُ ْل أَعُوذُ بَِرب الن ِ‬
‫َّاس (‪)٣‬‬
‫‪J.‬‬ ‫ُفعل حذفت الواو تبعا ملضارعه فصار اُقُل مث حذفت ُهزة الوصل لعدم‬
‫(قُ ْل) أصله اُقْ ُو ْ على وزن أ ُ‬
‫الحتياج اليها فصار قُل‬
‫‪127.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫بني البديع ِف اْلي التالي‬

‫َملْ يَلِ ْد َوَملْ يُولَ ْد‬
‫‪J.‬‬ ‫الركل وبعض احلروف‬
‫اْلناس الناقص لتغري ّ‬
‫‪128.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫ما هى الفائدة من ذكر املسند اليه مضمرا (هو) ِف اْلي التالي‬
‫قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ َ‬
‫َح ٌد (‪)٣‬‬
‫‪J.‬‬ ‫( ُه َو) ذكر السم اْلليل بضمري الرأن للتعظيم واإلجَل‬
‫‪129.‬‬ ‫‪S.‬‬ ‫عني البديع من حيث أواخر اْليات ِبرف واحد ِف سورة اإلخَلص!‬
‫‪J.‬‬ ‫بديع السجع‬
‫‪130.‬‬ ‫‪S.‬‬
‫ما هى الفائدة من قوله تعاىل (اللَّهُ َّ‬
‫الص َم ُد) حا كون املسند واملسند اليه معرفا!‬
‫‪J.‬‬ ‫الص َم ُد تعريف كل منهما إلفادة التخصيص‪.‬‬ ‫اللَّهُ َّ‬

ILMU WARIS
1. S. Ashhabul furudh yang berhak mendapatkan setengah (1/2) dari harta waris
peninggalan pewaris ada lima, satu dari golongan laki-laki dan empat lainnya dari
golongan perempuan. Sebutkan 2 ashhabul furudh dari golongan perempuan!
J. 1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan keturunan anak laki-laki, cicit perempuan keturunan cucu laki-
laki dari anak laki-laki, dan seterusnya ke bawah
3. Saudara perempuan sekandung
4. Saudara perempuan seayah
2. S. Berapa bagian untuk seorang suami bila terdapat cicit perempuan keturunan cucu laki-
laki dari anak laki-laki dan seterusnya ke bawah?
J. ¼
3. S. Anak perempuan kandung (bukan anak tiri ataupun anak angkat) mendapat bagian
setengah harta peninggalan pewaris, dengan dua syarat. Sebutkan dua syarat tersebut!
J. 1. Anak perempuan itu adalah anak tunggal.
2. Pewaris tidak mempunyai anak laki-laki, baik yang berasal dari ibu anak
perempuan tersebut maupun dari istri pewaris yang lain. Dengan kata lain anak
perempuan tersebut tidak mempunyai saudara laki-laki satu pun.
4. S. Cucu perempuan keturunan anak laki-laki akan mendapat bagian setengah, dengan tiga
syarat. Sebutkan ketiga syarat tersebut!
J. 1. Pewaris tidak mempunyai anak perempuan ataupun anak laki-laki.
2. Ia adalah cucu perempuan tunggal.
3. Ia tidak mempunyai saudara laki-laki, yakni cucu laki-laki yang lain dari keturunan
anak laki-laki, baik dari keturunan ayahnya maupun dari keturunan pamannya
yang lain.
5. S. Saudara perempuan sekandung mendapat bagian setengah harta warisan, dengan tiga
syarat. Sebutkan dua syarat selain ia tidak mempunyai saudara laki-laki sekandung!
J. 1. Ia hanya seorang diri, yakni tidak ada saudara perempuan sekandung lainnya.
2. Pewaris tidak mempunyai ayah atau kakek, dan tidak pula mempunyai keturunan
(anak, cucu, cicit, dan seterusnya), baik laiki-laki maupun perempuan dari
keturunan laki-laki.
6. S. Saudara perempuan seayah akan mendapat bagian setengah dari harta warisan
peninggalan pewaris, dengan empat syarat. Sebutkan dua syarat selain ia tidak
mempunyai saudara laki-laki seayah lainnya dan ia hanya seorang diri, yakni tidak ada
saudara perempuan seayah!
J. 1. Pewaris tidak mempunyai saudara perempuan sekandung dan saudara laki-laki
sekandung.
2. Pewaris tidak mempunyai ayah atau kakek, dan tidak pula mempunyai keturunan
(anak, cucu, cicit, dan seterusnya), baik laiki-laki maupun perempuan dari
keturunan laki-laki.
7. S. Sebutkan ahli waris yang mendapat bagian ¼ harta beserta syaratnya!

J. 1. Suami dengan syarat ada anak atau cucu
2. Isteri atau beberapa istri dengan syarat tidak ada anak atau cucu
8. S. Sebutkan ahli waris yang mendapat 1/8 harta beserta syaratnya!

J. Isteri atau beberapa isteri dengan syarat ada anak atau cucu
9. S. Sebutkan ahli waris yang mendapat 2/3 harta!

J. 1. Dua atau lebih anak perempuan
2. Dua atau lebih cucu perempuan dari garis anak laki-laki
3. Dua atau labih saudara perempuan kandung
4. Dua atau lebih saudara perempuan seayah

10. S. Sebutkan ahli waris yang mendapat 1/3 harta!
J. 1. Ibu jika tidak ada anak, cucu dari garis anak laki-laki, dan
saudara yang terbilang
2. Dua atau lebih saudara seibu baik laki-laki atau perempuan
dengan syarat tidak ada ushul (bapak, kakek dan seterusnya) dan furu’ (anak, cucu
dan seterusnya baik laki-laki maupun perempuan)
11. S. Berapakah bagian harta untuk ibu jika bersama-sama dengan adanya cucu perempuan
dari garis laki-laki?
J. 1/6
12. S. Berapakah bagian harta untuk nenek jika bersama-sama dengan adanya ibu?
J. Tidak ada karena terhalang bagian nenek oleh ibu
13. S. Siapakah ahli waris yang dapat menghalangi nenek dari garis dari menerima harta
warisan?
J. Ibu dan Bapak
14. S. Siapakah ahli waris yang dapat menghalangi kakek dari menerima harta warisan?
J. Bapak
15. S. Siapakah ahli waris yang mendapatkan bagian harta 1/6 jika ada seorang anak
perempuan?
J. Cucu perempuan dari garis laki-laki, ibu dan saudara seibu baik laki-laki maupun
perempuan
16. S. Siapakah ahli waris yang mendapatkan bagian harta 1/6 jika ada seorang saudara
perempuan sekandung?
J. Saudara perempuan seayah
17. S. Berapa bagian harta warisan untuk cucu perempuan dari garis laki-laki jika ada dua
atau lebih anak perempuan?
J. Tidak ada karena terhalang oleh dua atau lebih anak perempuan
18. S. Berapa bagian harta warisan untuk saudara perempuan seayah jika ada dua atau lebih
saudara perempuan sekandung?
J. Tidak ada karena terhalang oleh dua atau lebih saudara perempuan sekandung
19. S. Siapakah ahli waris dari golongan laki-laki yang mendapatkan bagiannya dengan cara
furudh tidak dengan cara ashabah?
J. Suami, ayah, kakek dan saudara laki-laki seibu
20. S. Siapakah seorang ahli waris yang bagiannya sebagai penyempurna bagaian ahli waris
yang lain (takmilah lits-tsulutsain)?
J. 1. Cucu perempuan dari anak laki-laki sebagai penyempurna bagian seorang anak
perempuan
2. Saudara perempuan sebapak sebagai penyempurna bagian seorang saudara
perempuan sekandung
21. S. Diantara sebab-sebab menerima warisan adalah nasab hukmi. Apa yang dimaksud
nasab hukmi?
J. Nasab Hukmi adalah kekerabatan yang disebabkan pembebasan dari perbudakan
(wala).
22. S. Sebutkan rukun waris!

J. 1. Pewaris (al-waarits) ialah orang yang mempunyai hubungan penyebab kewarisan
dengan mayit sehingga dia memperoleh kewarisan.
2. Orang yang mewariskan (al-muwarrits): ialah mayit itu sendiri, baik nyata maupun
dinyatakan mati secara hukum, seperti orang yang hilang dan dinyatakan mati.
3. Harta yang diwariskan (al-mauruuts): disebut pula peninggalan dan warisan. Yaitu
harta atau hak yang dipindahkan dari yang mewariskan kepada pewaris
23. S. Sebutkan sebab-sebab memperoleh warisan!

J. 1. Nasab keturunan
2. Pernikahan
3. Wala; memerdekan budak (pembebasan dari perbudakan)
24. S. Sebutkan syarat-syarat pewarisan!

J. 1. Kematian orang yang mewariskan, baik kematian secara nyata ataupun kematian
secara hukum.
2. Pewaris itu hidup setelah orang yang mewariskan mati, meskipun hidupnya itu
secara hukum.
3. Bila tidak ada penghalang yang menghalangi pewarisan
25. S. Sebutkan penghalang-penghalang pewarisan!

J. 1. Pembunuhan
2. Perbudakan
3. Berlainan agama
26. S. Sebutkan orang-orang yang berhak menerima warisan, menurut mazhab Hanafi!
J. 1. Ashhaabul Furuudh
2. 'Ashabah Nasabiyah
3. 'Ashabah Sababiyah
4. Rodd kepada Ashhaabul Furuudh
5. Dzawul Arhaam
6. Maulal Muwaalah
7. Orang yang diakukan nasabnya kepada orang lain
8. Orang yang menerima wasiat melebihi sepertiga harta peninggalan
9. Baitul Maal
27. S. Siapakah ahli waris yang disebut dengan istilah kalalah!

J. Saudara seibu baik laki-laki maupun perempuan
28. S. Sebutkan cara-cara seorang bapak menerima warisan!

J. 1. Cara fardh 2. Cara ‘Ashabah 3. Cara fardh dan ‘Ashabah
29. S. Ada kakek yang shahih dan ada kakek yang fasid. Jelaskan kedua istilah tersebut!
J. Kakek yang shahih adalah kakek yang mendapat bagian warisan, yaitu kakek yang tidak
terselang dengan ibu, seperti ayahnya ayah.
Sedangkan kakek yang fasid menurut ijma’ ulama tidak mendapat bagian warisan, yaitu
kakek yang terselang dengan ibu, seperti ayahnya ibu.
30. S. Apa perbedaan antara mahrum dan mahjub?

J. Mahrum sama sekali tidak berhak untuk mewarisi, seperti orang yang membunuh
(orang yang mewariskan). Sedang mahjub itu berhak mendapatkan warisan, akan
tetapi dia terhalang karena adanya orang lain yang lebih utama darinya untuk
mendapatkan warisan.
31. S. Bagaimana cara menyelesaikan masalah ‘aul?

J. Caranya adalah mengumpulkan bagian-bagian (siham) ahli waris, dan kumpulan itu
dijadikan sebagai pokok. Lalu peninggalan dibagi atas dasar itu.
Contoh ; ahli waris terdiri dari suami dan dua orang saudara perempuan sekandung,
maka pokok masalahnya adalah enam, untuk suami separuh, yaitu tiga, dan untuk dua
orang saudara perempuan sekandung dua pertiga, yaitu empat. Maka jumlahnya
menjadi tujuh. Dan tujuh itulah yang menjadi dasar pembagian harta peninggalan. Jadi
suami mendapat 3/7 dan dua saudara perempuan sekandung 4/7.
32. S. Sebutkan rukun radd!

J. 1. Adanya ashhaabul furuudh,
2. Adanya sisa peninggalan,
3. Tidak adanya ahli waris 'ashobah.
33. S. Sebutkan ahli waris berhak menerima radd!

J. 1. Anak perempuan

2. Anak perempuan dari anak laki-laki
3. Saudara perempuan sekandung
4. Saudara perempuan seayah
5. Ibu
6. Nenek
7. Saudara laki-laki seibu
8. Saudara perempuan seibu.
34. S. Apa yang dimaksud dengan dzawil arham?

J. Setiap kerabat pewaris yang tidak termasuk ashhabul furudh dan ashabah, misalnya bibi
(saudara perempuan ayah atau ibu) dan lain-lain.
35. S. Siapakah yang berpendapat bahwa dzawil arham tidak dapat menerima warisan karena
warisan tersebut dilimpahkan ke baitul mal untuk kepentingan masyarakat Islam?
J. Imam Malik dan Imam Syafi'i rahimahumallah berlandaskan pada atsar dari Zaid bin
Tsabit r.a. dan Ibnu Abbas r.a.
36. S. Siapakah yang berpendapat bahwa dzawil arham dapat menerima warisan karena
memiliki kekerabatan dengan pewaris?
J. Jumhur ulama bidang ilmu waris, Imam Abu Hanifah dan Ahmad bin Hambal
rahimahumullah berlandaskan atsar dari Umar bin Khathab, Ibnu Mas'ud, dan Ali bin
Abi Thalib.
37. S. Secara logika, apa yang mendasari dzawil arham lebih berhak menerima warisan
dibanding baitul mal?
J. Baitul mal hanya mempunyai ikatan hubungan Islam, sedangkan dzawil arham memiliki
dua ikatan yaitu hubungan Islam dan hubungan rahim.
38. S. Sebutkan ‘ashabah-‘ashabah yang termasuk ke dalam ‘ashabah nasabiyah!

J. 1. Ashabah bin nafs (menjadi ashabah dengan dirinya sendiri, dan nasabnya tidak
tercampur unsur wanita)
2. Ashabah bil ghair (menjadi ashabah karena yang lain)
3. Ashabah ma'al ghair (menjadi ashabah bersama-sama dengan yang lain)
39. S. Sebutkan ‘ashabah yang termasuk ke dalam ‘ashabah sababiyah!

J. Seorang bekas tuan (pemilik budak) dapat menjadi ahli waris bekas budak yang
dimerdekakannya apabila budak tersebut tidak mempunyai keturunan dan kerabat
lainnya.
40. S. Sebutkan dua arah ‘ashabah bin-nafsi selain ushul (ubuwwah) dan fur’u’ (bunuwwah)!
J. 1. Arah ukuhuwah
2. Arah ‘amumah
41. S. Apabila dalam suatu keadaan pembagian waris terdapat beberapa ashabah bin nafs dari
keempat arah maka bagaimana cara pengunggulannya?
J. Pengunggulannya dilihat dari segi arah. Arah anak lebih didahulukan dibandingkan yang
lain. Anak akan mengambil seluruh harta peninggalan yang ada, atau akan menerima
sisa harta waris setelah dibagikan kepada ashhabul furudh bagian masing-masing.
Apabila anak tidak ada, maka cucu laki-laki dari keturunan anak laki-laki dan
seterusnya.
42. S. Apabila dalam suatu keadaan pembagian waris terdapat beberapa orang ashabah bin
nafs, kemudian mereka pun dalam satu arah, maka bagaimana cara pengunggulannya?
J. Pengunggulannya dapat dilakukan dengan melihat derajat mereka, siapakah di antara
mereka yang paling dekat derajatnya kepada pewaris. Misalnya, seseorang wafat dan
meninggalkan anak serta cucu keturunan anak laki-laki. Dalam hal ini hak warisnya
secara ashabah diberikan kepada anak, sedangkan cucu tidak mendapatkan bagian apa
pun. Sebab, anak lebih dekat kepada pewaris dibandingkan cucu laki-laki
43. S. Apabila dalam suatu keadaan pembagian waris (arah ukhuwwah dan ‘amumah)
terdapat beberapa orang ashabah bin nafs yang sama dalam arah dan derajatnya, maka
bagaimana cara pengunggulannya?
J. Pengunggulannya dengan melihat yang paling kuat kekerabatannya dengan pewaris.

Sebagai contoh, saudara sekandung lebih kuat daripada saudara seayah, paman
sekandung lebih kuat daripada paman seayah, anak dari saudara sekandung lebih kuat
daripada anak dari saudara seayah, dan seterusnya
44. S. Sebutkan satu-satunya ahli waris yang tidak bisa dijadikan ‘ashabah bil-ghair meskipun
terdapat ahli waris laki-laki yang sederajat!
J. Saudara perempuan seibu tidak bisa jadi ashabah bil-ghair dengan adanya saudara laki-
laki seibu, akan tetapi keduanya bersama-sama mendapatkan 1/3
45. S. Apa yang dimaksud dengan “at-Takharruj min at-tirkah” dan apa hukumnya?
J. At-Takharuj min at-Tarikah ialah pengunduran diri seorang ahli waris dari hak yang
dimilikinya untuk mendapatkan bagiannya secara syar'i. Dalam hal ini dia hanya
meminta imbalan berupa sejumlah uang atau barang tertentu dari salah seorang ahli
waris lainnya ataupun dari harta peninggalan yang ada.
Sedangkan hukumnya adalah dibenarkan dan diperbolehkan.
46. S. Seseorang wafat, meninggalkan seorang ibu dan 3 orang saudara perempuan
sekandung. Berapakah bagian untuk satu orang perempuan?
Tirkah senilai Rp. 30.000.000
J. TIRKAH
PM =
AW FRD Rp. QISM
5
Seorang saudara 30.000.000
perempuan sekandung Ibu 1/6 1/5 1/5 x Rp. Rp6,000,00
mendapatkan Rp. 30.000.000 0
8.000.000 2 Sdr. Pr. 2/3 4/5 4/5 x Rp. Rp24,000,0
30.000.000 00
Jumlah Rp30,000,0
00
47. S. Seseorang wafat, meninggalkan ibu dan 2 orang saudara laki-laki seibu Berapakah
bagian untuk satu orang saudara laki-laki seibu?
J. Satu orang saudara laki- TIRKAH
PM =
laki seibu mendapatkan AW FRD Rp. QISM
3
Rp. 10.000.000 30.000.000
Ibu 1/6 1/3 1/3 x Rp. Rp10,000,0
30.000.000 00
2 Sdr. 1/3 2/3 2/3 x Rp. Rp20,000,0
Laki-laki 30.000.000 00
seibu
48. S. Seseorang wafat, meninggalkan nenek dan 1 orang saudara laki-laki seibu Berapakah
bagian untuk seorang saudara laki-laki seibu?
J. Seorang saudara laki-laki TIRKAH
PM =
seibu mendapatkan Rp. AW FRD Rp. QISM
2
15.000.000 30.000.000
Nenek 1/6 1/2 1/2 x Rp. Rp15,000,0
30.000.000 00
1 Sdr. 1/6 1/2 1/2 x Rp. Rp15,000,0
Laki-laki 30.000.000 00
seibu
49. S. Seseorang wafat, meninggalkan 1 orang anak perempuan dan 2 orang cucu perempuan
dari anak laki-laki. Berapakah bagian untuk 1 orang cucu perempuan dari anak laik-laki?
J. Bagian untuk satu orang TIRKAH
PM =
cucu perempuan dari anak AW FRD Rp. QISM
4
laki-laki = Rp. 3.750.000 30.000.000
Anak 1/2 3/4 3/4 x Rp. Rp22,500,0
perempu 30.000.000 00
an
Dua cucu 1/6 1/4 1/4 x Rp. Rp7,500,00
perempu 30.000.000 0
an dari

anak
laki-laki
50. S. Seseorang wafat, meninggalkan ibu, suami, satu orang saudara laki-laki sekandung, dua
orang saudara laki-laki seibu. Berapakah bagian untuk satu orang saudara laki-laki
sekandung?
J. Bagian untuk saudara laki- TIRKAH
PM =
laki sekandung AW FRD Rp. QISM
6
Rp10,000,000 90.000.000
Suami 1/2 3 3/6 x Rp. Rp45,000,0
90.000.000 00
Dua 1/3 Rp20,000,0
orang 00
saudara
laki-laki
seibu
2/6 x Rp.
Satu A 2 Rp10,000,0
90.000.000
orang 00
saudara
laki-laki
sekandun
g
Ibu 1/6 1 1/6 x Rp. Rp15,000,0
90.000.000 00
S. Seseorang wafat, meninggalkan istri, satu orang saudara perempuan sekandung, dan
satu orang saudara laki-laki seibu. Berapakah bagian untuk satu orang saudara laki-laki
seibu?
J. Rp. 6.000.000
TIRKAH
PM=4 FRD AW FRD PM = 4 PM 16 (4 x 4) Rp.
32.000.000
3 1/2 Satu 1/2 3x3=9 18.000.000
orang
saudara
perempu
an
sekandun 12/1
3/4
g 6
1 1/6 Satu 1/6 1x3=3 6.000.000
orang
saudara
laki-laki
seibu
Istri 1/4 1/4 4 8.000.000
51. S. Seorang wafat, meninggalkan istri, ibu, seorang anak perempuan, seorang saudara
perempuan kandung, seorang saudara laki-laki seayah. Berapakah bagian seorang
saudara laki-laki seayah?
Tirkahnya Rp. 48.000.000
J. Bagian saudara laki-laki AW PM=2 TIRKAH Rp. 48.000.000
Frd
seayah termahjub oleh 4
saudara perempuan Istri 1/8 3 6.000.000
sekandung yang menjadi Ibu 1/6 4 4.000.000
‘ashabah ma’ al-ghair Seorang
bersama anak perempuan. anak
1/2 12 24.000.000
perempu
an
Seorang
saudara
perempu AMg 5 10.000.000
an
kandung
Seorang M 0 0

saudara
laki-laki
seayah
52. S. Seorang wafat, meninggalkan istri, ayah dan ibu. Berapakah bagian ibu?
Tirkah 12.000.000
J. Bagian untuk ibu AW Frd PM=4 TIRKAH Rp. 12.000.000
3.000.000 Istri 1/4 1 3.000.000
Ayah A 2 6.000.000
Ibu 1/3 sisa 1 3.000.000
53. S. Seorang wafat, meninggalkan seorang suami, seorang saudara perempuan seibu dan ibu.
Berapakah bagian ibu?
Tirkah 12.000.000
J. Bagian ibu 6.000.000
PM=3 Frd AW Frd PM=4 TIRKAH Rp. 12.000.000
Istri 1/4 1 3.000.000
2 1/3 Ibu 1/3 2 6.000.000
Saudara
1 1/6 perempu 1/6 1 3.000.000
an seibu
54. S. Seorang wafat, meninggalkan suami, ibu, kakek dan satu orang saudara perempuan
sekandung. Berapak bagian untuk saudara perempuan sekandung menurut pendapat
jumhur?
Tirkahnya 27.000.000
J. Bagian untuk saudara perempuan sekandung 4.000.000
‘Adad Tirkah
AW Frd Frd PM=9 Tashih=27
ar- 27.000.000
ru’us Suam
1/2 1/2 3 9 9.000.000
kakek= i
2 Ibu 1/3 1/3 2 6 6.000.000
sdr.pr. Kake
kd=1 1/6 1/6 1 3 8.000.000
k
12
Sdr.p
(muqasam
r.
M 1/2 3 9 ah) 4.000.000
kand
g
55. S. Seorang wafat, meninggalkan kakek, seorang saudara laki-laki sekandung, dan seorang
saudara perempuan sekandung. Berapakah bagian kakek menurut pendapat jumhur?
J. Bagian kakek 8.000.000 AW Frd PM=5 TIRKAH Rp. 20.000.000
Kakek 2 8.000.000
1 sdr lk
Muqasam 2 8.000.000
kd
ah
1 sdr pr
1 4.000.000
kd
56. S. Seorang wafat, meninggalkan kakek, seorang saudara laki-laki sekandung, dan dua
orang saudara perempuan sekandung. Berapakah bagian kakek menurut pendapat
jumhur?
Tirkahnya 9.000.000
Kakek 1/3 1 3.000.000
1 sdr lk
3.000.000
kd
A 2 6.000.000
2 sdr pr 3.000.000
kd
57. S. Seorang wafat, meninggalkan kakek dan dua orang saudara laki-laki sekandung.
Berapakah bagian kakek menurut pendapat jumhur?
Kakek 1/3 1 4.000.000
2 sdr lk A 2 8.000.000

kd
58. S. Seorang wafat, meninggalkan suami, kakek dan seorang saudara laki-laki sekandung.
Berapakah bagian kakek menurut pendapat jumhur?
Suami 1/2 1 6.000.000
Kakek 3.000.000
1 sdr lk M 1
3.000.000
kd
59. S. Seorang wafat, meninggalkan suami, lima orang anak perempun, kakek, dan empat
orang saudara laki-laki sekandung. Berapakah bagian untuk keempat saudara laki-laki
sekandung menurut ijma’ a’immah al-mujtahidin?
J. Keempat saudara laki-laki PM=1
AW Frd TIRKAH Rp. 12.000.000
sekandung tidak 2
mendapatkan harta Suami 1/4 3 6.000.000
warisan sebagaimana telah 5 anak Pr 2/3 8 16.000.000
disepakati oleh seluruh Kakek 1/6 1 2.000.000
a’immah al-mujtahidin. 4 sdr lk
A Telah habis tirkahnya
kd
60. S. Sebutkan pokok-pokok masalah yang berubah menjadi ‘aul dan perubahannya!
J. Pokok masalah 6, menjadi ‘aul 7, 8, 9 dan 10
Pokok masalah 12 menjadi ‘aul 13, 15 dan 17.
Pokok masalah 24 hanya menjadi ‘aul 27.
61. S. Sebutkan pokok-pokok masalah yang tidak bisa berubah menjadi ‘aul!
J. Pokok masalah 2, 3, 4 dan 8
62. S. Sebutkan nama madzhab dalam ilmu fiqih yang berpendapat bahwa sisa pokok
masalah/tirkah pada masalah radd diserahkan kepada baitul mal!
J. Madzhab Syafi’iyah dan madzhab Malikiyah
63. S. Sebutkan nama para sahabat Rasulullah dan para imam mujtahid yang setuju terhadap
masalah akdariyah!
J. Dari golongan sahabat nabi ialah Zaid bin Tsabit sedangkan dari golongan imam
mujtahid ialah Malik dan Syaf’i
64. S. Dalam ilmu fara’idh hendaklah berhati-hati memberikan fatwa / keputusan pada
masalah kakek yang bersamaan dengan adanya saudara kandung atau seayah. Siapakah
sahabat nabi yang mengatakan : “barang siapa yang ingin diceburkan ke dalam neraka
Jahanam maka hendaklah ia memvonis masalah waris antara kakek yang shahih dengan
para saudara” ?
J. Ali bin Abi Thalib RA.
65. S. Senada dengan perkataan Ali bin Abi Thalib RA dalam kehati-hatian menanggapi
masalah waris antara kakek yang shahih dengan para saudara, seorang sahabat nabi
yang mengatakan : “bertanyalah kalian kepada kami tentang masalah yang pelik
sekalipun, namun janganlah kalian tanyakan kepadaku tentang masalah warisan kakek
yang shahih dengan saudara”. Siapakah sahabat tersebut?
J. Abdullah bin Mas’ud RA.
66. S. Dalam penyelesaian warisan kakek yang shahih, yang bersama-sama dengan adanya
saudara kandung/seayah terdapat perbedaan pendapat. Jelaskan pendapat Abu Bakar
ash-Shidiq, Ibnu ‘Abbas, dan Ibnu Umar yang diikuti oleh madzhab Hanafi!
J. Hak waris saudara kandung/ seayah terhalang oleh kakek yang shahih.
67. S. Jelaskan pendapat Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Thalib, Ibnu Mas’ud, asy-Syi’bi, dan ahli
madinah yang diikuti oleh madzhab Maliki, Syafi’i, Hanbali dan kedua murid Hanafi (Abu
Yusuf dan Muhammad) dalam penyelesaian warisan kakek yang shahih, yang bersama-
sama dengan adanya saudara kandung/seayah!
J. Saudara kandung/ seayah mendapatkan bagian warisan ketika bersamaan dengan
kakek yang shahih, hanya bagian kakek tidak boleh kurang dari 1/6 harta warisan.

Yaitu dengan cara muqasamah, 1/3 dari harta, 1/3 dari sisa dan 1/6 dari harta, masing-
masing sesuai dengan keadaan yang berbeda-beda. Al-Hasil kakek harus diuntungkan
bagiannya tidak boleh kurang dari 1/6 harta.
68. S. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masalah munasakhah dalam ilmu waris!
J. Munasakhah ialah masalah warisan dimana terdapat ahli waris yang meninggal dunia
sebelum ia menerima warisan dari ahli warisnya yang meninggal terdahulu.
69. S. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tsuluts al-baqi pada bagian ibu dalam ilmu waris!
J. Tsuluts al-baqi Ialah bagian ibu ketika bersama-sama dengan ayah dan istri / suami dan
tidak ada ahli waris lain.
70. S. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masalah akdariyah dalam ilmu waris!
J. Akdariyah adalah merubah pokok masalah 6 menjadi 9 yang dilakukan oleh Zaid bin
Tsabit dalam menentukan warisan suami, ibu, kakek dan saudara perempuan
sekandung. Dalam kaedah ilmu waris yang masyhur saudara perempuan sekandung
termahjub karena harta warisan telah habis. Namun dalam hal ini Zaid bin Tsabit
memberlakukan 1/2 untuk saudara perempuan sekandung, yang hasilnya disatukan
dengan bagian kakek, kemudian dimuqasamah bersama kakek, dengan cara pembagian
untuk kakek dua banding satu. Masalah tersebut dinamakan Akdariyah karena telah
mengotori Zaid bin Tsabit yang ahli dalam ilmu fara’idh.
71. S. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Musytarakah yang juga dikenal dengan masalah
umariyyah/ Himariyyah/ Hajariyyah/ Yammiyah dalam ilmu waris!
J. Musytarakah ialah masalah kolektif antara saudara laki-laki sekandung dan dua orang
saudara seibu (bagi rata), karena bagian saudara kandung (ahli waris yang terdekat
dengan muwarrits termahjub disebabkan harta warisan telah habis), sedangkan ahli
waris yang jauh (dua orang saudara seibu) mendapatkan bagian warisan.
72. S. Sebutkan syarat-syarat mustarakah!

J. 1. Jumlah saudara seibu dua orang atau lebih, baik laki-laki maupun perempuan
2. Saudara kandung bukan seayah. Jika saudara seayah termahjub atas dasar ijma.
3. Saudara kandung harus laki-laki, sebab jika perempuan maka akan mewarisi dengan
cara fardh.
73. S. Jelaskan apa yang dimaksud banu al-a’yan, banu al-‘allat, dan banu al-akhyaf dalam ilmu
waris!
J. Banu al-a’yan ialah sebutan bagi saudara sekandung laki-laki/perempuan.
Banu al-‘allat, ialah sebutan bagi bagi saudara seayah laki-laki/perempuan.
Banu al-akhyaf ialah sebutan bagi saudara seibu laki-laki/perempuan
74. S. Pendapat siapakan yang menyatakan banu al-akhyaf termahjub oleh anak perempuan,
cucu perempuan dari anak laki-laki dan seterusnya?
J. Pendapat Abu Hanifah
75. S. Sebutkan pendapat Malik, Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal tentang banu al-akhyaf yang
bersama-sama dengan anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki dan
seterusnya
J. Banu al-akhyaf tidak termahjub oleh anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-
laki dan seterusnya
76. S. Jelaskan kedudukan banu al-a’yan, banu al-‘allat, dan banu al-akhyaf jika bersama-sama
dengan anak laki-laki, cucu laki-laki dari anak laki-laki, dan seterusnya menurut Ijma’
Ulama!
J. Kedudukan banu al-a’yan, banu al-‘allat, dan banu al-akhyaf termahjub oleh anak laki-
laki, cucu laki-laki dari anak laki-laki, dan seterusnya
77. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya suami dan dua orang anak perempuan.
Berapakah bagian semuanya jika hartanya Rp. 14.000.000.
J. Ini masalah aul 7
Suami ½ = 3/6 = 3/7 x Rp. 14.000.000. = 6.000.000
2 anak perempuan 2/3 = 4/6 = 4/7 x Rp. 14.000.000. = 8.000.000 (@ 4.000.000)
78. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya suami dan seorang saudara laki-laki seibu.

J. Ini masalah radd
Suami ½ = 3/6 x 12.000.000. = 6.000.000
Seorang saudara laki-laki seibu 1/6 x 12.000.000. = 2.000.000.
Sisanya 4.000.000 diberikan ke seorang saudara laki-laki seibu = 6.000.000 sedangkan
suami tidak berhak menerima radd
79. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya seorang istri dan seorang anak laki-laki dan dua
orang anak perempuan. Berapakah bagian semuanya jika hartanya Rp. 32.000.000.
J. Istri 1/8 x 32.000.000. = 4.000.000
Seorang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan ashabah, sisanya 28.000.000 (anak
laki-laki = 14.000.000 dan 2 anak perempuan @ 7.000.000)
80. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya seorang istri dan seorang anak laki-laki dan ibu.
J. Istri 1/8 x 120.000.000. = 15.000.000
Anak laki-laki Asobah, sisanya = 85.000.000
Ibu 1/6 x 120.000.000. = 20.000.000
81. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya seorang istri, seorang cucu laki-laki dari anak
laki-laki dan seorang anak perempuan. Berapakah bagian semuanya jika hartanya Rp.
160.000.000.
J. Istri 1/8 x 160.000.000. = 20.000.000
Cucu laki-laki Ashabah, sisanya = 60.000.000
Anak perempuan ½ x 160.000.000. = 80.000.000
82. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya ibu dan seorang anak perempuan, seorang cucu
perempuan dari anak laki-laki dan seorang cucu laki-laki. Berapakah bagian semuanya
jika hartanya Rp. 180.000.000.
J. Ibu 1/6 x 180.000.000. = 30.000.000
Anak perempuan ½ = 3/6 x 180.000.000 = 90. 0.000.000
Cucu perempuan dan cucu laki-laki Ashabah, sisanya 60.000.000. (40.000.000 untuk
cucu laki-laki dan 20.000.000 untuk cucu perempuan)
83. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya suami, ayah, seorang anak perempuan. Harta
peninggalannya sebesar 240.000.000. berapakah bagian masing-masing?
J. Suami ¼ x 240.000.000 = 60.000.000
Anak perempuan ½ x 240.000.000 = 120.000.000
Ayah 1/6 + ashabah = 40.000.000 + sisa 20.000.000 = 60.000.000
84. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya seorang istri, ibu dan bapak. Hartanya
120.000.000. Berapakah bagian masing.
J. Istri ¼ x 120.000.000. = 30.000.000. (120.000.000 – 30.000.000 = 90.000.000)
Ibu 1/3 sisa x 90.000.000 = 30.000.000
Ayah 2/3 sisa x 90.000.000 = 60.000.000
85. S. Seorang meninggal dunia, ahli warisnya ibu, seorang cucu perempuan dari anak laki-laki
dan seorang saudara perempuan sekandung. Hartanya 600.000.000. Berapakah bagian
masing-masing?
J. Ibu 1/6 x 600.000.000 = 100.000.000
Cucu perempuan ½ x 600.000.000 = 300.000.000
Saudara perempuan sekandung ashabah ma’al ghair, sisanya = 200.000.000

Bank Soal MFQ LPTQ Provinsi Banten 2018 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bank Soal MFQ LPTQ Provinsi Banten 2018 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PANDUAN & CONTOH-CONTOH SOAL

MUSABAQAH FAHM AL-QUR’AN (MFQ)

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 0

          

        

        

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 1

       

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 2

        

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 3

         

  

  

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 4

  

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 5

          

        

  

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 6

   

   

  

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 7

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 8

  

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 9

         

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 10

  

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 11

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 12

         

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 13

        

        

        

        

         

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 14

       

      

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 15

    

     

  

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 16

     

       

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 17

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 18

        

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 19

       

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 20

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 21

  

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 22

        

  

   

Bank Soal Fahmil Qur’an LPTQ Provinsi Banten 23