Anda di halaman 1dari 23

Arduino & Audio 01: tone()

Posted on 11 Desember 2013 by vcctognd — Tinggalkan komentar

Dalam artikel ini kita akan bermain dengan suara bersama Arduino mulai dari menggunakan
fungsi tone() untuk membangkitkan nada hingga proyek kompleks yang sanggup membuat
Arduino memainkan musik polyphonic dan mengucapkan kalimat yang diberikan dari masukan
berupa teks. Untuk itu artikel ini akan dibagi menjadi beberapa bagian bersambung.

Mari kita mulai dari yang paling sederhana… membangkitkan nada dengan frekuensi tertentu.

Sebelum memulai dengan kode program, mari kita buat perangkat kerasnya terlebih
dahulu. Yang perlu kita persiapkan:

 Arduino Uno
 Speaker 8 ohm
 Resistor 100 ohm
 Papan Rancang Purnarupa (Prototype Design Board), atau dikenal dengan istilah Breadboard
Hubungkan komponen-komponen elektronika yang sudah Anda siapkan seperti ilustrasi di
bawah ini (credit: gambar dibuat dengan Fritzing dan retouch menggunakan Adobe Photoshop):

Resistor yang dihubungkan secara seri ini berguna untuk membatasi penggunaan arus.

Dalam banyak tutorial tentang topik ini, penggunaan komponen tambahan seperti resistor di atas
jarang dibahas, kita cuma diarahkan untuk merangkainya seperti itu tanpa mengerti alasannya.
Dalam seri artikel ini, kita akan mempelajari sedikit lebih jauh alasan dibalik penggunaan suatu
komponen.

Resistor ini disebut sebagai resistor pembatas arus (current limiting resistor). Sesuai petunjuk
pada manual penggunaan Arduino, jumlah arus yang boleh ditarik dari satu pin hanyalah
sebesar maksimum 50 mA. Sesuai hukum Ohm, dengan tegangan operasional sebesar 5V
(setara 5000 mV) diperlukan hambatan beban (load resistance) sebesar 5000 mV / 50 mA = 100
Ω. Karena speaker yang kita gunakan mempunyai impedansi (impedance, nilai hambatan)
sebesar 8 Ω, secara teori kita bisa menggunakan resistor 92 Ω dalam rangkaian ini. Walaupun
demikian kita memilih untuk menggunakan resistor 100 Ω karena dua alasan: (1) 50 mA adalah
batasan maksimum, sebaiknya kita jangan terlalu memaksakan nilai maksimum ini, dan (2)
resistor 100Ω banyak tersedia dan mudah didapat dibanding resistor 92 Ω.
Setelah selesai menghubungkan komponen-komponen tersebut, mari kita mulai membuat
programnya. Bukalah aplikasi Arduino IDE, lalu masukkan kode berikut ini:

void setup() {
pinMode( 8, OUTPUT );
pinMode( 13, OUTPUT );
}

void loop() {
// matikan LED
digitalWrite( 13, LOW );
// mainkan nada di pin#8 dg. frekuensi 261Hz selama 500 ms
tone( 8, 261 );
delay( 500 );
// nyalakan LED
digitalWrite( 13, HIGH );
// mainkan nada di pin#8 dg. frekuensi 392Hz selama 500 ms
tone( 8, 392 );
delay( 500 );
}
Sambungkan Arduino dengan komputer melalui kabel USB, lalu unggah (upload) kode tersebut
ke Arduino. Caranya ada 3, silakan pilih salah satu: (1) tekan tombol Upload (tombol berbentuk
lingkaran dengan tanda panah menunjuk ke kanan), (2) melalui menu File → Upload, atau (3)
tekan kombinasi tombol Ctrl+U.
Bila kode berhasil diunggah, akan terdengar suara seperti sirine dimana dua buah nada
dengan pitch berbeda (yang satu lebih rendah dibanding yang lainnya) akan dimainkan
bergantian masing-masing selama setengah detik (500 milliseconds).
Dengan menelaah kode di atas, dengan jelas terlihat bahwa untuk membunyikan nada dengan
frekuensi dan durasi tertentu di Arduino sangatlah mudah, yaitu dengan menggunakan
fungsi tone().
Fungsi tone() ini menerima 2 atau 3 parameter sebagai masukannya, dengan format sbb.:
tone( pin, frekuensi, durasi );
Parameter pertama adalah nomor pin yang digunakan untuk keluaran ke speaker. Parameter
kedua adalah frekuensi yang ingin dibunyikan dalam Hz (Hertz, getaran per detik). Parameter
ketiga adalah durasi dalam milidetik, menyatakan berapa lama nada tersebut akan dibunyikan.
Parameter durasi bersifat opsional, artinya boleh tidak diisikan. Bila tidak diisikan, maka nada
tersebut akan dibunyikan tanpa batas waktu, untuk mematikannya dengan memanggil
fungsi noTone( pin ).

Yang perlu diperhatikan saat parameter durasi dinyatakan, fungsi ini akan kembali sesegera
mungkin tanpa menunggu durasi tersebut terlewati (nada selesai dimainkan).

Pada kecepatan 16 Hz (Arduino Uno bekerja di kecepatan ini), frekuensi yang dapat dimainkan
berkisar antara 31 Hz hingga 8 MHz. Sebagai catatan, frekuensi yang dapat didengar oleh
telinga manusia berkisar antara 20 hingga 20 kHz.

Pada contoh kode di ditambahkan kode untuk membuat LED berkelap-kelip selaras pitch nada
yang dimainkan, mirip dengan lampu sirine polisi.

Untuk lebih puas bereksperimen dengan fungsi tone() ini, cobalah unggah kode berikut ini…
void setup() {
Serial.begin( 9600 );
pinMode( 8, OUTPUT );
}
word f = 0;
word d = 0;
boolean koma = false;
void loop() {
if( Serial.available() ) {
char c = Serial.read();
if( c >= '0' && c <= '9' ) {
if( koma ) d = ( d * 10 ) + ( c - 48 );
else f = ( f * 10 ) + ( c - 48 );
}
else if( c == ',' ) {
koma = true;
d = 0;
}
else if( c == 10 ) {
if( f ) {
if( d ) tone( 8, f, d );
else tone( 8, f );
}
else noTone( 8 );
f = 0;
koma = false;
}
}
}

Setelah kode termuat ke Arduino, buka jendela Serial Monitor dengan menekan tombol di bagian
sebelah kanan pada baris tombol Arduino IDE (bergambar seperti kaca pembesar dengan dua
titik berderet di sampingnya). Pada kolom masukan di Serial Monitor, masukkan angka antara 31
sampai 20.000 lalu tekan ENTER. Arduino akan memainkan nada dengan frekuensi yang Anda
masukkan. Menekan ENTER tanpa mengisikan angka akan menghentikan bunyi. Untuk
menyetel durasi, masukkan nilai durasi dalam milidetik setelah nilai frekuensi dengan dipisahkan
tanda koma.

Catatan: pastikan setelan baudrate pada Serial Monitor (kotak pilihan di sudut kanan bawah) pada
kecepatan 9600 baud dan modus masukan Newline (pada kotak pilihan di sebelah kiri
pilihan baudrate) sudah terpilih.
Simpanlah sketch ini dengan nama ArduinoAudio (otomatis akan disimpan dalam
file ArduinoAudio.ino dalam subfolder ArduinoAudio) dengan mengeksekusi menu File Save
As…
Di bagian berikutnya kita akan bermain dengan nada musik (musical notes) dengan membuat
simulasi piano. Lanjutkan ke “Arduino & Audio: Musical Notes”…
Report this ad
Report this ad
Tagged with: Arduino Audio, audio, tutorial
Ditulis dalam Uncategorized

Software Arduino
Posted on 10 Desember 2013 by vcctognd — 1 Komentar

Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan digunakan adalah
driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama
pengembangan Arduino.
IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE
Arduino terdiri dari:

 Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
program dalam bahasa Processing (red: yang benar adalah dalam bahasa C/C++ yang
disederhanakan, yang merupakan turunan dari proyek open source Wiring. Salah satu
miskonsepsi paling umum tentang bahasa yang digunakan di Arduino adalah bahwa bahasa
ini merupakan “bahasa” Processing. Baca perbandingannya di
sini: http://arduino.cc/en/Reference/Comparison?from=Main.ComparisonProcessing)
 Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing C/C++) menjadi kode
biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa memahami bahasa Processing (red:
tingkat tinggi seperti C/C++). Yang bisa dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah
sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
 Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam papan
Arduino.
CATATAN: Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch (red: dalam
bahasa Indonesia: sketsa). Kata “sketch” digunakan secara bergantian dengan “kode program”
dimana keduanya memiliki arti yang sama.

Berikut ini adalah contoh tampilan IDE Arduino dengan sebuah sketch yang sedang diedit:

Pembahasan berikutnya akan dijelaskan langkah-langkah untuk menginstal IDE Arduino:

 Mendapatkan software Arduino


 Menginstall driver Arduino
 Menguji koneksi komputer dan papan Arduino
MENDAPATKAN & MENGINSTALL SOFTWARE ARDUINO
File instalasi software Arduino dapat diperoleh pada alamat situs web di bawah ini yang tersedia
untuk sistem operasi Windows, Mac dan Linux: http://arduino.cc/en/Main/Software

File instalasi ini berbentuk kompresi. Untuk menjalankan software-software Arduino maka file
tersebut harus diekstrak ke dalam sebuah direktori. Beberapa software Arduino ditulis
menggunakan bahasa pemrograman Java termasuk IDE-nya, sehingga ia tidak perlu diinstal
seperti software pada umumnya tapi dapat langsung dijalankan selama komputer Anda telah
terinstall Java runtime. IDE ini bisa langsung digunakan untuk membuat program namun untuk
saat ini belum bisa dipakai untuk berkomunikasi dengan papan Arduino karena driver harus
diinstal terlebih dahulu.

MENGINSTALL DRIVER USB PADA WINDOWS XP


Pada topik ini akan dijelaskan langkah-langkah instalasi driver USB pada Windows XP (red:
Pada Windows versi baru, sistem operasi akan mengenali, mengunduh dan menginstall driver
secara otomatis, cukup sambungkan Arduino dengan komputer lewat kabel USB)
1. Sambungkan papan Arduino dengan sebuah komputer melalui kabel USB.
2. Dengan segera komputer akan mendeteksi kehadiran sebuah perangkat baru yangbelum ia kenal dan
Windows akan menampilkan sebuah window wizard seperti berikutini.

Jawab dengan “No, not this


time” dan tekan Next.
3. Wizard akan mencari software driver untuk perangkattersebut. Silakan menjawab dengan “Install
from a list or specific location (Advance)”. Lanjutkan dengan Next.
4. Tentukan lokasi dimana software Arduino ditempatkan pada komputer. Silakan sesuaikan lokasinya
sesuai dengan hasil ekstrak software Arduino pada komputer Anda. Di dalam lokasi tersebut terdapat
sebuah direktori bernama drivers, arahkan wizard untuk mencari driver di dalam direktori
tersebut. Klik Next untuk melanjutkan. Jika muncul sebuah window peringatan bahwa “Arduino UNO
has not passed Windows Logo testing… dst.“, jawab dengan “Continue Anyway”.
5. Jika driver Arduino selesai diinstal pada komputer maka pada akhir proses akan tampil sebuah pesan
berhasil seperti berikut ini. Tekan Finish untuk menutup wizard. Driver telah berhasil diinstall.

MENGUJI KONEKSI KOMPUTER DAN PAPAN ARDUINO

Sekalipun sebuah papan Arduino dapat bekerja denganmendapat asupan daya dari sebuah
komputer, namun hal itu tidak berarti ia dapat berkomunikasi dengan komputer tersebut. Untuk
memastikan Arduino telah terpasang dengan benar dandapat berkomuniasi dengan interaktif
maka ia perlu diuji.

1. Jalankan IDE Arduino dengan menjalankan sebuah file bernama arduino.exe pada lokasi software
Arduino.

Walaupun tampak seperti program Windows pada umumnya, namun sebetulnya program ini adalah
sebuah program Java. Jika Anda menemukan sebuah pesan kesalahan kemungkinan besar pada
komputer belum terinstal Java Runtime Environment (JRE)atau Java Development Kit (JDK). Untuk
mendapatkan salah satu software tersebut, silakan men-download-nya dari situs
web http://www.oracle.com.
2. Jalankan menu Tools → Board, kemudian pilih tipe papan yang sesuai
3. Jalankan menu File → Examples → 01. Basic → Blink. Ini adalah program sederhana yang
fungsinya adalah membuat lampu LED menyala berkedip-kedip seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.

4. /*

5. Blink

6. Turns on an LED on for one second, then off for one second,

7. repeatedly.

8. This example code is in the public domain.

9. */

10. void setup() {

11. // initialize the digital pin as an output.

12. // Pin 13 has an LED connected on most Arduino boards:

13. pinMode(13, OUTPUT);

14. }

15. void loop() {

16. digitalWrite(13, HIGH); // set the LED on

17. delay(1000); // wait for a second


18. digitalWrite(13, LOW); // set the LED off
19. delay(1000); // wait for a second

Tidak perlu kuatir jika Anda kurang memahami cara kerja sketch di atas karena kita akan belajar
bahasa pemrograman ini pada pembahasan tersebut nanti. Untuk saat ini cukup perhatikan baris-baris
yang ditandai. Bagian itu adalah perintah untuk menunda aliran program selama satu detik (1000
milidetik). Jadi bila lampu LED diperintahkan menyala pada baris sebelumnya, maka dengan perintah
delay() lampu itu akan bertahan menyala selama satu detik sebelum ia diperintahkan untuk padam
pada baris berikutnya.

Silakan mengubah kedua angka 1000 itu menjadi 200 agar interval nyala-padam menjadi lebih pendek.

20. Pada toolbar klik tombol Upload untuk memuat sketch tersebut ke dalam papan Arduino.

Jika sketch berhasil dimuat akan ditandai


dengan pesan berhasil seperti di bawah ini.

Namun jika sketch gagal dimuat (seperti pada kebanyakan kasus umumnya)
maka akan muncul pesan kesalahan seperti berikut: avrdude:
stk500_getsync(): not in sync: resp=0x30

Solusinya cukup mudah, yaitu cukup mengganti pilihan serial port melalui menu Tools → Serial
Port. Jika Anda tidak yakin pada port nomor berapa papan Arduino itu terhubung, coba pilih sebuah
nomor port lalu jalankan upload seperti langkah sebelumnya. Jika pesan kesalahan masih muncul,
ganti nomor port-nya dan lakukan berulang-ulang sampai upload berhasil.

Saat sketch yang sudah dimodifikasi tersebut berhasil dimuat ke dalam papan Arduino maka tampak
lampu LED menyala dan padam dengan frekuensi yang lebih cepat. Silakan lakukan eksperimen
sendiri misalnya menambah delay dan lihat apa yang terjadi.

Artikel ini menutup pembahasan tentang pengenalan Arduino. Walaupun cukup pendek namun
saya berharap artikel ini memberi pengertian yang jelas kepada para pembaca, membuka
wawasan dan visi mengenai potensi besar dari platform ini serta membangkitkan rasa antusias
untuk memulai perjalanan panjang dan berpetualang bersama Arduino. (red: Silakan pesan
Arduino untuk Anda gunakan bereksperimen dari toko komponen elektronika Indonesia onlineyang
menyediakan Arduino dan modul-modul pendukungnya serta berbagai macam komponen
elektronika dengan harga murah dan kualitas teruji).
Artikel ini dicuplik dari buku “Pengenalan Arduino” karangan Feri Djuandi yang merupakan lulusan dari Teknik Elektro Universitas
Trisakti, Jakarta. Kami melakukan modifikasi redaksional pada beberapa bagian yang dianggap perlu serta menambahkan tautan yang
relevan.
Tagged with: Arduino, Introduksi Arduino
Ditulis dalam Uncategorized

Bagian-bagian Papan Arduino


Posted on 10 Desember 2013 by vcctognd — Tinggalkan komentar
Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuahmicrocontroller 8 bit dengan merk
ATmegayang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan
tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino
Unomenggunakan ATmega328 sedangkan ArduinoMega 2560 yang lebih canggih menggunakan
ATmega2560.
Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah
microcontroller, pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana
dari microcontrollerATmega328 (dipakai pada Arduino Uno).

Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut:

 Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan untuk
komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.
 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh
variable-variabel di dalam program.
 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang
dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan bootloader.
Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan.
Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM akan dieksekusi.
 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat
daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino (red: namun bisa diakses/diprogram oleh
pemakai dan digunakan sesuai kebutuhan).
 Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk menjalankan setiap instruksi dari
program.
 Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data
(output) digital atau analog.

Setelah mengenal bagian-bagian utama dari microcontroller ATmega sebagai komponen


utama, selanjutnya kita akan mengenal bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri.
Dengan mengambil contoh sebuah papan Arduino tipe USB, bagian-bagiannya dapat dijelaskan
sebagai berikut:

14 pin input/output digital (0-13)Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh
program.
Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog
output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat
diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

USB, berfungsi untuk:


 Memuat program dari komputer ke dalam papan
 Komunikasi serial antara papan dan komputer
 Memberi daya listrik kepada papan

Sambungan SV1Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari
sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada
papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB
dilakukan secara otomatis.

Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator)Jika microcontroller dianggap sebagai sebuah


otak, maka kristal adalah jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak
yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-
nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).

Tombol Reset S1Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal.
Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan
microcontroller.

In-Circuit Serial Programming (ICSP)Port ICSP memungkinkan pengguna untuk


memprogram microcontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya
pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun
disediakan.

IC 1 – Microcontroller AtmegaKomponen utama dari papan Arduino, di dalamnya


terdapat CPU, ROM dan RAM.

X1 – sumber daya eksternalJika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan
Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.

6 pin input analog (0-5)Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan
oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input
antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V
CATATAN: Untuk selanjutnya pembahasan pada seri artikel ini akan digunakan papan
Arduino yang berbasiskan USB dan papan yang akan dijadikan contoh adalah Arduino Uno.

Tanpa melakukan konfigurasi apapun, begitu sebuah papan Arduino dikeluarkan dari kotak
pembungkusnya ia dapat langsung disambungkan ke sebuah komputer melalui kabel USB.
Selain berfungsi sebagai penghubung untuk pertukaran data, kabel USB ini juga akan
mengalirkan arus DC 5 Volt kepada papan Arduino sehingga praktis tidak diperlukan sumber
daya dari luar. Saat mendapat suplai daya, lampu LED indikator daya pada papan Arduino akan
menyala menandakan bahwa ia siap bekerja.

Pada papan Arduino Uno terdapat sebuah LED kecil yang terhubung ke pin digital no 13. LED ini
dapat digunakan sebagai output saat seorang pengguna membuat sebuah program dan ia
membutuhkan sebuah penanda dari jalannya program tersebut. Ini adalah cara yang praktis saat
pengguna melakukan uji coba. Umumnya microcontroller pada papan Arduino telah memuat
sebuah program kecil yang akan menyalakan LED tersebut berkedip-kedip dalam jeda satu
detik. Jadi sangat mudah untuk menguji apakah sebuah papanArduino baru dalam kondisi baik
atau tidak, cukup sambungkan papan itu dengan sebuah komputer dan perhatikan apakah LED
indikator daya menyala konstan dan LED dengan pin-13 itu menyala berkedip-kedip.
CATATAN: Setelah mengeluarkan papan Arduino dari kotaknya, harap berhati-hati dengan listrik statis
dan hubungan singkat karena bagian bawah papan Arduino tidak ditutup dengan lapisan pelindung.
Dianjurkan untuk tidak menyentuh bagian bawah atau kaki-kaki komponennya dengan tangan untuk
menghindari bahaya listrik statis dari tubuh Anda. Hati-hati juga meletakkan papan Arduino pada
meja. Pastikan tidak ada logam atau cairan yang bisa mengakibatkan hubungan pendek
yangbisa merusak komponen. Usahakan meletakkan papan Arduino pada alas berbahan plastik
yang aman.
Kita akan melakukan pengujian papan Arduino lebih jauh dengan merubah program dan
memuatnya ke dalam papan, namun setelah melewati beberapa pembahasan terlebih dahulu
yang terlingkup dalam artikel berikut: “Software Arduino“
Tagged with: Arduino, Introduksi Arduino
Ditulis dalam Uncategorized

Jenis-Jenis Arduino
Posted on 10 Desember 2013 by vcctognd — Tinggalkan komentar

Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan
peruntukannya seperti diperlihatkan berikut ini:

ARDUINO USB
Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:

 Arduino Uno (bisa dibeli di azTech)


 Arduino Duemilanove
 Arduino Diecimila
 Arduino NG Rev. C
 Arduino NG (Nuova Generazione)
 Arduino Extreme dan Arduino Extreme v2
 Arduino USB dan Arduino USB v2.0
ARDUINO SERIAL

Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.

Contoh: Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0


ARDUINO MEGA

Papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi,dilengkapi tambahan pin digital, pin analog,
port serial dan sebagainya. Contoh:

 Arduino Mega (red: versi lama, menggunakan chip ATmega1280)


 Arduino Mega 2560 (red: versi baru, menggunakan chip ATmega2560. Dapat dibeli di toko
komponen elektronika Indonesia secara online).
ARDUINO FIO
Ditujukan untuk penggunaan nirkabel.

ARDUINO LILYPAD

Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPadArduino 00, LilyPad Arduino 01, LilyPad
Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04.

ARDUINO BT

Mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.


ARDUINO NANO DAN ARDUINO MINI

Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh:

 Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x


 Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02
CATATAN:
Dengan begitu beragamnya papan Arduino yang ada di pasaran wajar jika seorang pemula akan
kebingungan untuk menentukan tipe papan apa yang sebaiknya digunakan. Sebagai sama-sama
pemula yang ingin berbagi pengalaman, saya akan menganjurkan untuk memulai dengan
tipe Duemilanove atau Uno mengingat kedua tipe papan ini yang paling banyak digunakan oleh
para aktivis Arduino saat ini.
Arduino Uno adalah generasi yang terakhir setelah Duemilanove dan dari sisi harganya sedikit
lebih mahal karena memiliki spesifikasi yang lebih tinggi (microcontroller: Atmega328 dan flash
memory: 32 KB).
Pada bab selanjutnya kita akan menelaah bagian-bagian dari sebuah papan Arduino.
Catatan: Dicuplik dari buku Pengenalan Arduino, oleh Feri Djuandi dengan suntingan yang relevan.
Tagged with: Arduino, Introduksi Arduino
Ditulis dalam Uncategorized

Mengenal Arduino
Posted on 4 Desember 2013 by vcctognd — Tinggalkan komentar
Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan physical computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau
perangkat fisik dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat
menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah
konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya
adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desain-
desain alat atau projek-projek yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk
menerjemahkan input analog ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat
elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya. Read more ›
Tagged with: Arduino, Introduksi Arduino
Ditulis dalam Uncategorized

Mari Mengenal Arduino


Posted on 29 November 2013 by vcctognd — Tinggalkan komentar

Video klip singkat (sekitar 5 menit) yang memperkenalkan Arduino secara umum untuk
masyarakat penggemar elektronika di Indonesia.

Tagged with: Arduino, introduksi, video


Ditulis dalam Uncategorized
Pengertian Kegunaan dan Fungsi Arduino

Rizal Fachri Arduino Power Elektronik 4:01:00 PM

A. Arduino Uno
Arduino adalah sebuah kit elektronik open source yang dirancang khusus untuk
memudahkan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan
objek atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat berinteraksi dengan bermacam-
macam sensor dan pengendali.
Arduino UNO merupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol penuh oleh
ATmega328. Seperti yang ditunjukan pada gambar 1 dibawah, Arduino UNO mempunyai 14
pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah
ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk
menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah
kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya.

Gambar 1 Konfigurasi pin ATMega 328 Arduino uno R3 [1]

B. Skematik Arduino
Skematik arduino board yang telah disederhanakan seperti pada gambar 2 Shield
merupakan sebuah papan yang dapat dipasang diatas arduino board untuk menambah
kemampuan dari arduino board. Bahasa pemograman yang dipakai dalam Arduino bukan
bahasa assembler yang relatif sulit, melainkan bahasa pemograman mirip dengan bahasa
pemrograman C++ yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino.
Gambar 2 Diagram skematik Arduino uno [1]

Adapun spesifikasi data teknis yang terdapat pada board Arduino UNO R3 adalah
sebagai berikut:
 Mikrokontroler: ATmega328
 Tegangan Operasi: 5V
 Tegangan Input (recommended): 7 - 12 V
 Tegangan Input (limit): 6-20 V
 Pin digital I/O: 14 (6 diantaranya pin PWM)
 Pin Analog input: 6 input pin 21
 Arus DC per pin I/O: 40 mA
 Arus DC untuk pin 3.3 V: 150 mA
 Flash Memory: 32 KB dengan 0.5 KB digunakan sebagai bootloader
 SRAM: 2 KB
 EEPROM: 1 KB
 Clock Speed: 16 Mhz

C. Mikrokontroler Atmega 328P


Arduino Uno R3 menggunakan mikrokontroler yang dikontrol secara penuh oleh
mikroprosesor ATmega328P. Mikroprosesor yang digunakan ini sudah dilengkapi dengan
konverter sinyal analog ke digital (ADC) sehingga tidak diperlukan penambahan ADC
eksternal. Pada Gambar 3 dibawah ini merupakan penjelasan melalui gambar mengenai
konfigurasi pin-pin yang merupakan bagian dari mikrokontoller ATMega328 yang digunakan
didalam modul board arduino, sebagai berikut ini:
Gambar 3 Konfigurasi pin ATMega 328P [2]

D. Kegunaan atau Fungsi Arduino

Arduino yang dikontrol penuh oleh mikrokontroler ATmega328, banyak hal yang bisa
dilakukan itu semua tergantung kreatifitas anda. Arduino dapat disambungkan dan
mengontrol led, beberapa led, bahkan banyak led, motor DC, relay, servo, modul dan
sensor-sensor, serta banyak lagi komponen lainnya. Platform Arduino sudah sangat
populer sekarang ini, sehingga tidak akan kesulitan untuk memperoleh informasi, tutorial
dan berbagai eksperimen yang menarik yang tersedia banyak di internet. Dengan
Arduino, dunia hardware bisa bekerja sama dengan dunia software. Anda bisa
mengontrol hardware dari software, dan hardware bisa memberikan data kepada
software. Semuanya bisa dilakukan dengan relatif mudah, murah, dan menyenangkan.

Gambar 4 Arduino yang digunakan untuk membaca sensor yang ditampilkan ke LCD [3]

Daftar Pustaka :
[1] Arduino, November 2014, “Arduino Board Uno, [Online]: Arduino website
[2] Datasheet Atmega 328P, November 2014, [Online]: Download
[3] M. Rizal, F., "Rancangan dan Analisis Data Logger Multichannel untuk Menentukan
Performansi Panel Surya," Tesis, Unsyiah, Banda Aceh, Indonesia, 2015.

TAG ARCHIVES: MACAM-MACAM


KODE PROGRAM ARDUINO
STANDARD
POSTED BY
DJUKARNA
POSTED ON
29/01/2015
POSTED UNDER
UNCATEGORIZED
COMMENTS
LEAVE A COMMENT

JAWABAN MARI BERMAIN LAMPU LED


DENGAN ARDUINO NANO (BAGIAN 2)
1. Pertanyaan :

Buat program untuk menyalahkan lampu LED kebalikan dari yang bagian2.

Jawab

mudah saja tinggal balik fungsi yang ada di dalam perintah “for”, sehingga kode program menjadi seperti

ini:

/* Program 3 running LED2


Dibuat oleh : Djukarna
STKIP SURYA */

void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}

void loop()
{
int LED;
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(50);
digitalWrite(LED, LOW);
delay(50);}
}
Penjelasan program

semua sama kecuali pada bagian :

for(LED = 2; LED < 13; LED ++)


dibalik menjadi

for(LED = 13; LED > 1; LED --)


Tadinya program menghitung maju dari LED = 2 sampai LED = 12 dengan kenaikan 1 sekarang menjadi

menghitung mundur dari LED = 13 menjadi LED = 2 dengan turun satu-satu.

Berikut hasilnya :

2. Pertanyaan :

Coba ubah program sehingga lampu LED menyalah satu-per-satu kemudian mati satu-per-satu

Jawab :

Untuk ini kita harus menggunakan 2 kali proses pengulangan. Pengulangan pertama untuk menyalahkan

lampu satu per satu dan pengulangan kedua untuk mematikan lampu satu per satu. Berikut ini kode

programnya :

/* Program 2 running LED1 (ON one by one & OFF one by one)
Dibuat oleh : Djukarna
STKIP SURYA */

void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}

void loop()
{
int LED;
for(LED = 2; LED < 13; LED ++)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(500);}
for(LED = 2; LED<13; LED ++)
{digitalWrite(LED, LOW);
delay(500);}
}

Pada bagian loop terlihat pada mulanya kita menyalahkan lampu dari LED = 2 sampai LED = 12 kemudian

keluar dari pengulangan pertama masuk ke pengulangan kedua yang mematikan lampu satu per satu dari

LED = 12 hingga LED = 2.

untuk menyalahkan dan mematikan satu per satu lampu LED denga arah terbalik maka kode program

menjadi :

/* Program 3 running LED2 (ON one by one & OFF one by one)
Dibuat oleh : Djukarna
STKIP SURYA */

void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}

void loop()
{
int LED;
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(100);}
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, LOW);
delay(100);}
}
berikut hasilnya :

3. Pertanyaan

coba ubah program agar lampu LED menyalah bolah-balik

jawab:

Mudah saja tinggal membuat 2 kali fungsi pengulangan pada bagian loop yaitu :

/* Program 4 running LED3


Dibuat oleh : Djukarna
STKIP SURYA */
void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}

void loop()
{
int LED;
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(10);
digitalWrite(LED, LOW);
delay(10);}
for(LED = 2; LED < 13; LED ++)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(10);
digitalWrite(LED, LOW);
delay(10);}
}
Berikut hasilnya :

Kalau hendak dinyalakan dan dimatikan satu per satu dan bolak-balik maka kode program menjadi :

/* Program 4 running LED3 (one by one)


Dibuat oleh : Djukarna
STKIP SURYA */

void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}

void loop()
{
int LED;
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(100);}
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, LOW);
delay(100);}
for(LED = 2; LED < 13; LED ++)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(100);}
for(LED = 2; LED < 13; LED ++)
{digitalWrite(LED, LOW);
delay(100);}
}

Berikut hasilnya :

Nah selamat mencoba!

berikutnya akan dibahas tentang input digital

Anda mungkin juga menyukai