Dalam artikel ini kita akan bermain dengan suara bersama Arduino mulai dari menggunakan
fungsi tone() untuk membangkitkan nada hingga proyek kompleks yang sanggup membuat
Arduino memainkan musik polyphonic dan mengucapkan kalimat yang diberikan dari masukan
berupa teks. Untuk itu artikel ini akan dibagi menjadi beberapa bagian bersambung.
Mari kita mulai dari yang paling sederhana… membangkitkan nada dengan frekuensi tertentu.
Sebelum memulai dengan kode program, mari kita buat perangkat kerasnya terlebih
dahulu. Yang perlu kita persiapkan:
Arduino Uno
Speaker 8 ohm
Resistor 100 ohm
Papan Rancang Purnarupa (Prototype Design Board), atau dikenal dengan istilah Breadboard
Hubungkan komponen-komponen elektronika yang sudah Anda siapkan seperti ilustrasi di
bawah ini (credit: gambar dibuat dengan Fritzing dan retouch menggunakan Adobe Photoshop):
Resistor yang dihubungkan secara seri ini berguna untuk membatasi penggunaan arus.
Dalam banyak tutorial tentang topik ini, penggunaan komponen tambahan seperti resistor di atas
jarang dibahas, kita cuma diarahkan untuk merangkainya seperti itu tanpa mengerti alasannya.
Dalam seri artikel ini, kita akan mempelajari sedikit lebih jauh alasan dibalik penggunaan suatu
komponen.
Resistor ini disebut sebagai resistor pembatas arus (current limiting resistor). Sesuai petunjuk
pada manual penggunaan Arduino, jumlah arus yang boleh ditarik dari satu pin hanyalah
sebesar maksimum 50 mA. Sesuai hukum Ohm, dengan tegangan operasional sebesar 5V
(setara 5000 mV) diperlukan hambatan beban (load resistance) sebesar 5000 mV / 50 mA = 100
Ω. Karena speaker yang kita gunakan mempunyai impedansi (impedance, nilai hambatan)
sebesar 8 Ω, secara teori kita bisa menggunakan resistor 92 Ω dalam rangkaian ini. Walaupun
demikian kita memilih untuk menggunakan resistor 100 Ω karena dua alasan: (1) 50 mA adalah
batasan maksimum, sebaiknya kita jangan terlalu memaksakan nilai maksimum ini, dan (2)
resistor 100Ω banyak tersedia dan mudah didapat dibanding resistor 92 Ω.
Setelah selesai menghubungkan komponen-komponen tersebut, mari kita mulai membuat
programnya. Bukalah aplikasi Arduino IDE, lalu masukkan kode berikut ini:
void setup() {
pinMode( 8, OUTPUT );
pinMode( 13, OUTPUT );
}
void loop() {
// matikan LED
digitalWrite( 13, LOW );
// mainkan nada di pin#8 dg. frekuensi 261Hz selama 500 ms
tone( 8, 261 );
delay( 500 );
// nyalakan LED
digitalWrite( 13, HIGH );
// mainkan nada di pin#8 dg. frekuensi 392Hz selama 500 ms
tone( 8, 392 );
delay( 500 );
}
Sambungkan Arduino dengan komputer melalui kabel USB, lalu unggah (upload) kode tersebut
ke Arduino. Caranya ada 3, silakan pilih salah satu: (1) tekan tombol Upload (tombol berbentuk
lingkaran dengan tanda panah menunjuk ke kanan), (2) melalui menu File → Upload, atau (3)
tekan kombinasi tombol Ctrl+U.
Bila kode berhasil diunggah, akan terdengar suara seperti sirine dimana dua buah nada
dengan pitch berbeda (yang satu lebih rendah dibanding yang lainnya) akan dimainkan
bergantian masing-masing selama setengah detik (500 milliseconds).
Dengan menelaah kode di atas, dengan jelas terlihat bahwa untuk membunyikan nada dengan
frekuensi dan durasi tertentu di Arduino sangatlah mudah, yaitu dengan menggunakan
fungsi tone().
Fungsi tone() ini menerima 2 atau 3 parameter sebagai masukannya, dengan format sbb.:
tone( pin, frekuensi, durasi );
Parameter pertama adalah nomor pin yang digunakan untuk keluaran ke speaker. Parameter
kedua adalah frekuensi yang ingin dibunyikan dalam Hz (Hertz, getaran per detik). Parameter
ketiga adalah durasi dalam milidetik, menyatakan berapa lama nada tersebut akan dibunyikan.
Parameter durasi bersifat opsional, artinya boleh tidak diisikan. Bila tidak diisikan, maka nada
tersebut akan dibunyikan tanpa batas waktu, untuk mematikannya dengan memanggil
fungsi noTone( pin ).
Yang perlu diperhatikan saat parameter durasi dinyatakan, fungsi ini akan kembali sesegera
mungkin tanpa menunggu durasi tersebut terlewati (nada selesai dimainkan).
Pada kecepatan 16 Hz (Arduino Uno bekerja di kecepatan ini), frekuensi yang dapat dimainkan
berkisar antara 31 Hz hingga 8 MHz. Sebagai catatan, frekuensi yang dapat didengar oleh
telinga manusia berkisar antara 20 hingga 20 kHz.
Pada contoh kode di ditambahkan kode untuk membuat LED berkelap-kelip selaras pitch nada
yang dimainkan, mirip dengan lampu sirine polisi.
Untuk lebih puas bereksperimen dengan fungsi tone() ini, cobalah unggah kode berikut ini…
void setup() {
Serial.begin( 9600 );
pinMode( 8, OUTPUT );
}
word f = 0;
word d = 0;
boolean koma = false;
void loop() {
if( Serial.available() ) {
char c = Serial.read();
if( c >= '0' && c <= '9' ) {
if( koma ) d = ( d * 10 ) + ( c - 48 );
else f = ( f * 10 ) + ( c - 48 );
}
else if( c == ',' ) {
koma = true;
d = 0;
}
else if( c == 10 ) {
if( f ) {
if( d ) tone( 8, f, d );
else tone( 8, f );
}
else noTone( 8 );
f = 0;
koma = false;
}
}
}
Setelah kode termuat ke Arduino, buka jendela Serial Monitor dengan menekan tombol di bagian
sebelah kanan pada baris tombol Arduino IDE (bergambar seperti kaca pembesar dengan dua
titik berderet di sampingnya). Pada kolom masukan di Serial Monitor, masukkan angka antara 31
sampai 20.000 lalu tekan ENTER. Arduino akan memainkan nada dengan frekuensi yang Anda
masukkan. Menekan ENTER tanpa mengisikan angka akan menghentikan bunyi. Untuk
menyetel durasi, masukkan nilai durasi dalam milidetik setelah nilai frekuensi dengan dipisahkan
tanda koma.
Catatan: pastikan setelan baudrate pada Serial Monitor (kotak pilihan di sudut kanan bawah) pada
kecepatan 9600 baud dan modus masukan Newline (pada kotak pilihan di sebelah kiri
pilihan baudrate) sudah terpilih.
Simpanlah sketch ini dengan nama ArduinoAudio (otomatis akan disimpan dalam
file ArduinoAudio.ino dalam subfolder ArduinoAudio) dengan mengeksekusi menu File Save
As…
Di bagian berikutnya kita akan bermain dengan nada musik (musical notes) dengan membuat
simulasi piano. Lanjutkan ke “Arduino & Audio: Musical Notes”…
Report this ad
Report this ad
Tagged with: Arduino Audio, audio, tutorial
Ditulis dalam Uncategorized
Software Arduino
Posted on 10 Desember 2013 by vcctognd — 1 Komentar
Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan digunakan adalah
driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama
pengembangan Arduino.
IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE
Arduino terdiri dari:
Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
program dalam bahasa Processing (red: yang benar adalah dalam bahasa C/C++ yang
disederhanakan, yang merupakan turunan dari proyek open source Wiring. Salah satu
miskonsepsi paling umum tentang bahasa yang digunakan di Arduino adalah bahwa bahasa
ini merupakan “bahasa” Processing. Baca perbandingannya di
sini: http://arduino.cc/en/Reference/Comparison?from=Main.ComparisonProcessing)
Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing C/C++) menjadi kode
biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa memahami bahasa Processing (red:
tingkat tinggi seperti C/C++). Yang bisa dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah
sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam papan
Arduino.
CATATAN: Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch (red: dalam
bahasa Indonesia: sketsa). Kata “sketch” digunakan secara bergantian dengan “kode program”
dimana keduanya memiliki arti yang sama.
Berikut ini adalah contoh tampilan IDE Arduino dengan sebuah sketch yang sedang diedit:
File instalasi ini berbentuk kompresi. Untuk menjalankan software-software Arduino maka file
tersebut harus diekstrak ke dalam sebuah direktori. Beberapa software Arduino ditulis
menggunakan bahasa pemrograman Java termasuk IDE-nya, sehingga ia tidak perlu diinstal
seperti software pada umumnya tapi dapat langsung dijalankan selama komputer Anda telah
terinstall Java runtime. IDE ini bisa langsung digunakan untuk membuat program namun untuk
saat ini belum bisa dipakai untuk berkomunikasi dengan papan Arduino karena driver harus
diinstal terlebih dahulu.
Sekalipun sebuah papan Arduino dapat bekerja denganmendapat asupan daya dari sebuah
komputer, namun hal itu tidak berarti ia dapat berkomunikasi dengan komputer tersebut. Untuk
memastikan Arduino telah terpasang dengan benar dandapat berkomuniasi dengan interaktif
maka ia perlu diuji.
1. Jalankan IDE Arduino dengan menjalankan sebuah file bernama arduino.exe pada lokasi software
Arduino.
Walaupun tampak seperti program Windows pada umumnya, namun sebetulnya program ini adalah
sebuah program Java. Jika Anda menemukan sebuah pesan kesalahan kemungkinan besar pada
komputer belum terinstal Java Runtime Environment (JRE)atau Java Development Kit (JDK). Untuk
mendapatkan salah satu software tersebut, silakan men-download-nya dari situs
web http://www.oracle.com.
2. Jalankan menu Tools → Board, kemudian pilih tipe papan yang sesuai
3. Jalankan menu File → Examples → 01. Basic → Blink. Ini adalah program sederhana yang
fungsinya adalah membuat lampu LED menyala berkedip-kedip seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya.
4. /*
5. Blink
6. Turns on an LED on for one second, then off for one second,
7. repeatedly.
9. */
14. }
Tidak perlu kuatir jika Anda kurang memahami cara kerja sketch di atas karena kita akan belajar
bahasa pemrograman ini pada pembahasan tersebut nanti. Untuk saat ini cukup perhatikan baris-baris
yang ditandai. Bagian itu adalah perintah untuk menunda aliran program selama satu detik (1000
milidetik). Jadi bila lampu LED diperintahkan menyala pada baris sebelumnya, maka dengan perintah
delay() lampu itu akan bertahan menyala selama satu detik sebelum ia diperintahkan untuk padam
pada baris berikutnya.
Silakan mengubah kedua angka 1000 itu menjadi 200 agar interval nyala-padam menjadi lebih pendek.
20. Pada toolbar klik tombol Upload untuk memuat sketch tersebut ke dalam papan Arduino.
Namun jika sketch gagal dimuat (seperti pada kebanyakan kasus umumnya)
maka akan muncul pesan kesalahan seperti berikut: avrdude:
stk500_getsync(): not in sync: resp=0x30
Solusinya cukup mudah, yaitu cukup mengganti pilihan serial port melalui menu Tools → Serial
Port. Jika Anda tidak yakin pada port nomor berapa papan Arduino itu terhubung, coba pilih sebuah
nomor port lalu jalankan upload seperti langkah sebelumnya. Jika pesan kesalahan masih muncul,
ganti nomor port-nya dan lakukan berulang-ulang sampai upload berhasil.
Saat sketch yang sudah dimodifikasi tersebut berhasil dimuat ke dalam papan Arduino maka tampak
lampu LED menyala dan padam dengan frekuensi yang lebih cepat. Silakan lakukan eksperimen
sendiri misalnya menambah delay dan lihat apa yang terjadi.
Artikel ini menutup pembahasan tentang pengenalan Arduino. Walaupun cukup pendek namun
saya berharap artikel ini memberi pengertian yang jelas kepada para pembaca, membuka
wawasan dan visi mengenai potensi besar dari platform ini serta membangkitkan rasa antusias
untuk memulai perjalanan panjang dan berpetualang bersama Arduino. (red: Silakan pesan
Arduino untuk Anda gunakan bereksperimen dari toko komponen elektronika Indonesia onlineyang
menyediakan Arduino dan modul-modul pendukungnya serta berbagai macam komponen
elektronika dengan harga murah dan kualitas teruji).
Artikel ini dicuplik dari buku “Pengenalan Arduino” karangan Feri Djuandi yang merupakan lulusan dari Teknik Elektro Universitas
Trisakti, Jakarta. Kami melakukan modifikasi redaksional pada beberapa bagian yang dianggap perlu serta menambahkan tautan yang
relevan.
Tagged with: Arduino, Introduksi Arduino
Ditulis dalam Uncategorized
Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan untuk
komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.
2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan oleh
variable-variabel di dalam program.
32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program yang
dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan bootloader.
Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan.
Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM akan dieksekusi.
1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh hilang saat
daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino (red: namun bisa diakses/diprogram oleh
pemakai dan digunakan sesuai kebutuhan).
Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk menjalankan setiap instruksi dari
program.
Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan mengeluarkan data
(output) digital atau analog.
14 pin input/output digital (0-13)Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh
program.
Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog
output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat
diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
Sambungan SV1Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari
sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada
papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB
dilakukan secara otomatis.
Tombol Reset S1Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal.
Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan
microcontroller.
X1 – sumber daya eksternalJika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan
Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9-12V.
6 pin input analog (0-5)Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan
oleh sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input
antara 0 – 1023, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V
CATATAN: Untuk selanjutnya pembahasan pada seri artikel ini akan digunakan papan
Arduino yang berbasiskan USB dan papan yang akan dijadikan contoh adalah Arduino Uno.
Tanpa melakukan konfigurasi apapun, begitu sebuah papan Arduino dikeluarkan dari kotak
pembungkusnya ia dapat langsung disambungkan ke sebuah komputer melalui kabel USB.
Selain berfungsi sebagai penghubung untuk pertukaran data, kabel USB ini juga akan
mengalirkan arus DC 5 Volt kepada papan Arduino sehingga praktis tidak diperlukan sumber
daya dari luar. Saat mendapat suplai daya, lampu LED indikator daya pada papan Arduino akan
menyala menandakan bahwa ia siap bekerja.
Pada papan Arduino Uno terdapat sebuah LED kecil yang terhubung ke pin digital no 13. LED ini
dapat digunakan sebagai output saat seorang pengguna membuat sebuah program dan ia
membutuhkan sebuah penanda dari jalannya program tersebut. Ini adalah cara yang praktis saat
pengguna melakukan uji coba. Umumnya microcontroller pada papan Arduino telah memuat
sebuah program kecil yang akan menyalakan LED tersebut berkedip-kedip dalam jeda satu
detik. Jadi sangat mudah untuk menguji apakah sebuah papanArduino baru dalam kondisi baik
atau tidak, cukup sambungkan papan itu dengan sebuah komputer dan perhatikan apakah LED
indikator daya menyala konstan dan LED dengan pin-13 itu menyala berkedip-kedip.
CATATAN: Setelah mengeluarkan papan Arduino dari kotaknya, harap berhati-hati dengan listrik statis
dan hubungan singkat karena bagian bawah papan Arduino tidak ditutup dengan lapisan pelindung.
Dianjurkan untuk tidak menyentuh bagian bawah atau kaki-kaki komponennya dengan tangan untuk
menghindari bahaya listrik statis dari tubuh Anda. Hati-hati juga meletakkan papan Arduino pada
meja. Pastikan tidak ada logam atau cairan yang bisa mengakibatkan hubungan pendek
yangbisa merusak komponen. Usahakan meletakkan papan Arduino pada alas berbahan plastik
yang aman.
Kita akan melakukan pengujian papan Arduino lebih jauh dengan merubah program dan
memuatnya ke dalam papan, namun setelah melewati beberapa pembahasan terlebih dahulu
yang terlingkup dalam artikel berikut: “Software Arduino“
Tagged with: Arduino, Introduksi Arduino
Ditulis dalam Uncategorized
Jenis-Jenis Arduino
Posted on 10 Desember 2013 by vcctognd — Tinggalkan komentar
Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan
peruntukannya seperti diperlihatkan berikut ini:
ARDUINO USB
Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:
Papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi,dilengkapi tambahan pin digital, pin analog,
port serial dan sebagainya. Contoh:
ARDUINO LILYPAD
Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPadArduino 00, LilyPad Arduino 01, LilyPad
Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04.
ARDUINO BT
Mengenal Arduino
Posted on 4 Desember 2013 by vcctognd — Tinggalkan komentar
Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan physical computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau
perangkat fisik dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat
menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah
konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya
adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desain-
desain alat atau projek-projek yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk
menerjemahkan input analog ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat
elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya. Read more ›
Tagged with: Arduino, Introduksi Arduino
Ditulis dalam Uncategorized
Video klip singkat (sekitar 5 menit) yang memperkenalkan Arduino secara umum untuk
masyarakat penggemar elektronika di Indonesia.
A. Arduino Uno
Arduino adalah sebuah kit elektronik open source yang dirancang khusus untuk
memudahkan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan
objek atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat berinteraksi dengan bermacam-
macam sensor dan pengendali.
Arduino UNO merupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol penuh oleh
ATmega328. Seperti yang ditunjukan pada gambar 1 dibawah, Arduino UNO mempunyai 14
pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah
ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk
menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah
kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya.
B. Skematik Arduino
Skematik arduino board yang telah disederhanakan seperti pada gambar 2 Shield
merupakan sebuah papan yang dapat dipasang diatas arduino board untuk menambah
kemampuan dari arduino board. Bahasa pemograman yang dipakai dalam Arduino bukan
bahasa assembler yang relatif sulit, melainkan bahasa pemograman mirip dengan bahasa
pemrograman C++ yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino.
Gambar 2 Diagram skematik Arduino uno [1]
Adapun spesifikasi data teknis yang terdapat pada board Arduino UNO R3 adalah
sebagai berikut:
Mikrokontroler: ATmega328
Tegangan Operasi: 5V
Tegangan Input (recommended): 7 - 12 V
Tegangan Input (limit): 6-20 V
Pin digital I/O: 14 (6 diantaranya pin PWM)
Pin Analog input: 6 input pin 21
Arus DC per pin I/O: 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3 V: 150 mA
Flash Memory: 32 KB dengan 0.5 KB digunakan sebagai bootloader
SRAM: 2 KB
EEPROM: 1 KB
Clock Speed: 16 Mhz
Arduino yang dikontrol penuh oleh mikrokontroler ATmega328, banyak hal yang bisa
dilakukan itu semua tergantung kreatifitas anda. Arduino dapat disambungkan dan
mengontrol led, beberapa led, bahkan banyak led, motor DC, relay, servo, modul dan
sensor-sensor, serta banyak lagi komponen lainnya. Platform Arduino sudah sangat
populer sekarang ini, sehingga tidak akan kesulitan untuk memperoleh informasi, tutorial
dan berbagai eksperimen yang menarik yang tersedia banyak di internet. Dengan
Arduino, dunia hardware bisa bekerja sama dengan dunia software. Anda bisa
mengontrol hardware dari software, dan hardware bisa memberikan data kepada
software. Semuanya bisa dilakukan dengan relatif mudah, murah, dan menyenangkan.
Gambar 4 Arduino yang digunakan untuk membaca sensor yang ditampilkan ke LCD [3]
Daftar Pustaka :
[1] Arduino, November 2014, “Arduino Board Uno, [Online]: Arduino website
[2] Datasheet Atmega 328P, November 2014, [Online]: Download
[3] M. Rizal, F., "Rancangan dan Analisis Data Logger Multichannel untuk Menentukan
Performansi Panel Surya," Tesis, Unsyiah, Banda Aceh, Indonesia, 2015.
Buat program untuk menyalahkan lampu LED kebalikan dari yang bagian2.
Jawab
mudah saja tinggal balik fungsi yang ada di dalam perintah “for”, sehingga kode program menjadi seperti
ini:
void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}
void loop()
{
int LED;
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(50);
digitalWrite(LED, LOW);
delay(50);}
}
Penjelasan program
Berikut hasilnya :
2. Pertanyaan :
Coba ubah program sehingga lampu LED menyalah satu-per-satu kemudian mati satu-per-satu
Jawab :
Untuk ini kita harus menggunakan 2 kali proses pengulangan. Pengulangan pertama untuk menyalahkan
lampu satu per satu dan pengulangan kedua untuk mematikan lampu satu per satu. Berikut ini kode
programnya :
/* Program 2 running LED1 (ON one by one & OFF one by one)
Dibuat oleh : Djukarna
STKIP SURYA */
void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}
void loop()
{
int LED;
for(LED = 2; LED < 13; LED ++)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(500);}
for(LED = 2; LED<13; LED ++)
{digitalWrite(LED, LOW);
delay(500);}
}
Pada bagian loop terlihat pada mulanya kita menyalahkan lampu dari LED = 2 sampai LED = 12 kemudian
keluar dari pengulangan pertama masuk ke pengulangan kedua yang mematikan lampu satu per satu dari
untuk menyalahkan dan mematikan satu per satu lampu LED denga arah terbalik maka kode program
menjadi :
/* Program 3 running LED2 (ON one by one & OFF one by one)
Dibuat oleh : Djukarna
STKIP SURYA */
void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}
void loop()
{
int LED;
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(100);}
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, LOW);
delay(100);}
}
berikut hasilnya :
3. Pertanyaan
jawab:
Mudah saja tinggal membuat 2 kali fungsi pengulangan pada bagian loop yaitu :
void loop()
{
int LED;
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(10);
digitalWrite(LED, LOW);
delay(10);}
for(LED = 2; LED < 13; LED ++)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(10);
digitalWrite(LED, LOW);
delay(10);}
}
Berikut hasilnya :
Kalau hendak dinyalakan dan dimatikan satu per satu dan bolak-balik maka kode program menjadi :
void setup()
{
int pinLED;
for(pinLED = 2; pinLED < 13; pinLED ++)
{pinMode(pinLED, OUTPUT);}
}
void loop()
{
int LED;
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(100);}
for(LED = 13; LED > 1; LED --)
{digitalWrite(LED, LOW);
delay(100);}
for(LED = 2; LED < 13; LED ++)
{digitalWrite(LED, HIGH);
delay(100);}
for(LED = 2; LED < 13; LED ++)
{digitalWrite(LED, LOW);
delay(100);}
}
Berikut hasilnya :