DISUSUN OLEH:
ADE WULAN RAMADHANI
19728251020
PENDIDIKAN KIMIA C
B. DASAR TEORI
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion H+atau H3O+. Sedangakan basa adalah senyawa yang apabila
dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion OH-. Asam Arrhenius dirumuskan
sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ → xH+ + Zx-
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai
berikut.
M(OH)x → Mx+ + xOH–
(Keenan, 1984).
Asam asetat (CH3COOH) merupakan suatu senyawa berbentuk cairan, tidak
berwarna, berbau menyengat, mempunyai rasa asam yang tajam, dan larut di dalam
pelarut polar. Asam asetat adalah asam monoprotik yang lemah, sehingga hanya
sebagian kecil ion saja yang dapat terdisosiasi dalam air dan reaksi ini ada
kesetimbangannya dapat bergeser ke kiri atau ke kanan tergantung pada kondisi dari
reaksi. Proses terdisosiasinya asam asetat dalam air dapat digambarkan seperti
berikut:
CH3COOH (aq) + H2O (aq) ⇔ H3O+ (aq) + CH3COO- (aq)
Asam asetat adalah senyawa organik yang termasuk dalam golongan carboxylic
acid dengan gugus fungsinya adalah:
O
C OH
Karakteristik dari asam karvoksilat yaitu gugus OH- tidak berperilaku
seperti basa ion hidroksida OH-. Hal ini terjadi karena oksigen memiliki sifat
kelektronegatifan yang tinggi sehingga dengan adanya dua atom oksigen pada
carboxylic acid akan membantu membawa ekstra muatan negatif yang
menyebabkan atom hidrogen terdisosiasi (Chang, 2005). Hal inilah yang
menyebabkan carboxylic acid berperilaku seperti asam dan tidak seoerti basa seperti
pada Gambar 1.
Bahan
1. Asam asetat (CH3COOH)
2. Akuades
3. Larutan buffer
D. PROSEDUR
Larutan CH3COOH 1 M
Lar. CH3COOH Lar. CH3COOH Lar. CH3COOH Lar. CH3COOH Lar. CH3COOH
5x10-1 M 5x10-3 M 5x10-5 M 5x10-7 M 5x10-9 M
5x10‐ᶾ
V1 = = 1 mL
5x10‐ᶾ
Konsentrasi asam asetat 5x10-7 M
M1 x V1 = M2 x V2
5x10-5 mg/mL x V1 = 5x10-7 mg/mL x 100 mL
5x10‾⁵
V1 = = 1 mL
5x10‾⁵
Konsentrasi asam asetat 5x10-9 M
M1 x V1 = M2 x V2
5x10-7 mg/mL x V1 = 5x10-9 mg/mL x 10 mL
5x10‐₇
V1 = = 1 mL
5x10‐₇
c. Perhitungan pH asam asetat dengan rumus asam lemah
Reaksi kesetimbangan yang terjadi dalam larutan asam asetat di dalam air pada
percobaan ini adalah sebagai berikut.
CH3COOH(aq) + H2O(aq) ⇌ H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
Dari persamaan reaksi di atas, diperoleh persamaan tetapan kesetimbangan asam
asetat (Ka) sebagai berikut.
[CH3 COO− ][H3 O+ ]
Ka =
[H2O]⌈CH3 COOH⌉
[H3 O+ ]2
Ka =
⌈CH3 COOH⌉
[H3 O+ ] = √Ka⌈CH3 COOH⌉
Sehingga, untuk menghitung harga pH digunakan persamaan berikut.
pH = − log √Ka⌈CH3 COOH⌉ = −log [H3 O+ ]
Diketahui harga Ka CH3COOH sebesar 1,754 𝑥 10−5
1. Larutan CH3COOH 5 x 10-1 M 4. Larutan CH3COOH 5 x 10-7 M
[H3O+] ≅[CH3COO-]
[H3 O+ ] [CH3 COO− ]
Ka =
[CH3 COOH]
[H3 O+ ]2
Ka =
[CH3 COOH]
[1,778 x 10−3 ]2
Ka =
[4,982 x 10−1 ]
3,162 x 10−6
Ka =
4,982 x 10−1
Ka = 6,345 x 10-6
Menentukan derajat ionisasi asam lemah (α)
[reaksi]
α = x 100%
[mula−mula]
[ 1,778 x 10−3 ]
= x 100%
[5 x 10−1 ]
= 0,3556%
2. Konsentrasi asam asetat 5 x 10-3 M dengan pH 3,6
pH = - log [H3O+]
3,6 = - log [H3O+]
-3,6 = log [H3O+]
[H3O+] = 2,512 x 10-4 M
Reaksi yang terjadi:
CH3COOH ⇌ H3O+ + CH3COO-
Mula-mula : 5 x 10-3 - -
Reaksi : 2,512 x 10-4 2,512 x 10-4 2,512 x 10-4
Setimbang : 4,749 x 10-3 2,512 x 10-4 2,512 x 10-4
[H3O+] ≅[CH3COO-]
[H3 O+ ] [CH3 COO− ]
Ka =
[CH3 COOH]
[H3 O+ ]2
Ka =
[CH3 COOH]
[2,512 x 10−4 ]2
Ka =
[4,749 x 10−3 ]
6,310 x 10−8
Ka =
4,749 x 10−3
Ka = 1,329 x 10-5
Menentukan derajat ionisasi asam lemah (α)
[reaksi]
α = x 100%
[mula−mula]
[ 2,512 x 10−3 ]
= x 100%
[5 x 10−1 ]
= 5,024%
3. Konsentrasi asam asetat 5 x 10-5 M dengan pH 4,15
pH = - log [H3O+]
4,15 = - log [H3O+]
-4,15 = log [H3O+]
[H3O+] = 7,079 x 10-5 M
Reaksi yang terjadi:
CH3COOH ⇌ H3O+ + CH3COO-
Mula-mula : 5 x 10-5 - -
Reaksi : 7,079 x 10-5 7,0795 x 10-5 7,0795 x 10-5
Setimbang : -2,079 x 10-5 7,0795 x 10-5 7,0795 x 10-5
F. PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk menentukan pH larutan asam asetat
pada berbagai konsentrasi yang berbeda. Percobaan ini menggunakan larutan baku
Asam asetat (CH3COOH) pada konsentrasi 1 M yang kemudian dilakukan
pengenceran untuk berbagai konsentrasi yang berbeda. Tujuan pengenceran adalah
untuk menurunkan konsentrasi larutan agar tidak terlalu pekat. Konsentrasi yang
dibuat yaitu 5 x 10-1 M, 5 x 10-3 M, 5 x 10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M, dan di
beri label berturut-turut larutan A, B, C, D, dan E yang di dapat dari larutan asam
asetat pekat 1 M. pengenceran dilakukan dengan menggunakan rumus V1 x M1 = V2
x M2, sehingga dapat dihitung volume larutan induk yang digunakan untuk
kemudian diencerkan sesuai yang dibutuhkan
Pembuatan larutan konsentrasi 5 x 10-1 M (larutan A), yang dilakukan adalah
dengan mengambil sebanyak 50 mL larutan asama setat 2 M, kemudian
dimasukkkan kedalam labu ukur 100 mL, ditambahkan akuades sampai tanda batas,
larutan digojog agar homogen. Larutan di peroleh konsentrasi 5 x 10-1 M.
Pembuatan larutan konsentrasi 5 x 10-3 M (larutan B), yang dilakukan adalah
dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan asam setat dari larutan A hasil
pengenceran konsentrasi 5 x 10-1 M, kemudian dimasukkkan kedalam labu ukur 100
mL, ditambahkan akuades sampai tanda batas, larutan digojog agar homogen.
Larutan di peroleh konsentrasi 5 x 10-3 M.
Pembuatan larutan konsentrasi 5 x 10-3 M (larutan B), yang dilakukan adalah
dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan asam setat dari larutan A hasil
pengenceran konsentrasi 5 x 10-1 M, kemudian dimasukkkan kedalam labu ukur 100
mL, ditambahkan akuades sampai tanda batas, larutan digojog agar homogen.
Larutan di peroleh konsentrasi 5 x 10-3 M.
Begitupun untuk larutan C dibuat dari pengambilan 1 mL larutan B
diencerkan 100 mL. larutan D dibuat dari pengambilan 1 mL larutan C diencerkan
100 mL. Serta larutan E dibuat dari pengambilan 1 mL larutan D diencerkan 100
mL. kelima larutan dibuat dua kali dari larutan induk awal, hal ini dilakukan agar
diperoleh hasil pH yang akurat. Kelima larutan kemudian diukur pHnya dengan
menggunakan pH meter.
Sebelum pH larutan asam asetat berbagai konsentrasi diukur, pH meter
dilakukan kalibrasi dengan dengan menggunakan larutan buffer. Penggunaan
larutan Buffer karena larutan ini dapat mempertahan harga pH asam/basa sehingga
pH tetap konstan/stabil ketika dilakukan standarisasi di range pH tersebut. pH meter
dicelupkan ke dalam larutan buffer hingga posisi jarum menunjuk pada angka 7,
kemudian diukur pH larutan sampel larutan asam asetat pada berbagai konsentrasi.
Selanjutnya dari data yang didapatkan dibandingkan dengan pH secara teoritis
dengan melakukan perhitungan pH pada masing-masing konsentrasi larutan asam
asetat sebagai asam lemah maupun asam kuat. Sehingga didapat data pada tabel
berikut ini.
pH Derajat
Konsentrasi Perhitungan Tetapan Ionisasi
Percobaan Perhitungan
(mg/mL) Asam Asam (Ka) (α)
(rata-rata) Asam Kuat
Lemah
5 x 10-1 2,75 2,529 0,3 6,345 x 10-6 0,3556%
Chang, Raymond. 2005. General Chemisty : The Esensial Concept. Alih Bahasa
Achmadi S S, tahun 2005. Jakarta : Erlangga.
Pengukuran I Percobaan II
Konsentrasi 5 x 10-1 M
Konsentrasi 5 x 10-3 M
Konsentrasi 5 x 10-5 M
Konsentrasi 5 x 10-7 M
Konsentrasi 5 x 10-9 M
LAMPIRAN 2