Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENENTUAN pH ASAM ASETAT PADA BERBAGAI KONSENTRASI

DISUSUN OLEH:
ADE WULAN RAMADHANI
19728251020
PENDIDIKAN KIMIA C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
A. TUJUAN
Menentukan pH larutan asam asetat pada berbagai konsentrasi.

B. DASAR TEORI
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion H+atau H3O+. Sedangakan basa adalah senyawa yang apabila
dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion OH-. Asam Arrhenius dirumuskan
sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
HxZ → xH+ + Zx-
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai
berikut.
M(OH)x → Mx+ + xOH–
(Keenan, 1984).
Asam asetat (CH3COOH) merupakan suatu senyawa berbentuk cairan, tidak
berwarna, berbau menyengat, mempunyai rasa asam yang tajam, dan larut di dalam
pelarut polar. Asam asetat adalah asam monoprotik yang lemah, sehingga hanya
sebagian kecil ion saja yang dapat terdisosiasi dalam air dan reaksi ini ada
kesetimbangannya dapat bergeser ke kiri atau ke kanan tergantung pada kondisi dari
reaksi. Proses terdisosiasinya asam asetat dalam air dapat digambarkan seperti
berikut:
CH3COOH (aq) + H2O (aq) ⇔ H3O+ (aq) + CH3COO- (aq)
Asam asetat adalah senyawa organik yang termasuk dalam golongan carboxylic
acid dengan gugus fungsinya adalah:
O

C OH
Karakteristik dari asam karvoksilat yaitu gugus OH- tidak berperilaku
seperti basa ion hidroksida OH-. Hal ini terjadi karena oksigen memiliki sifat
kelektronegatifan yang tinggi sehingga dengan adanya dua atom oksigen pada
carboxylic acid akan membantu membawa ekstra muatan negatif yang
menyebabkan atom hidrogen terdisosiasi (Chang, 2005). Hal inilah yang
menyebabkan carboxylic acid berperilaku seperti asam dan tidak seoerti basa seperti
pada Gambar 1.

Gambar 1. Terdisosiasinya carboxylic acid membentuk H+ dan bukan OH sehingga


tergolong sebagai asam dan bukan basa
Kekuatan asam lemah sangat beragam karena beragamnya derajat ionisasi.
Terbatasnya ionisasi asam lemah berkaitan dengan konstanta kesetimbangan
ionisasinya. Untuk asam monoprotik seperti asam asetat, konsentrasi asam yang
mengalami ionisasi sama dengan konsentrasi ion H+. Banyaknya asam lemah yang
terioniasi bergantung pada konsentrasi awal. Semakin encer larutan, semakin besar
persen ioniasi. Berdasarkan asas Le Chatelier bila suatu asam diencerkan, mula-
mula jumlah partikel (molekul asam yang tidak terionisasi) perunit volume akan
menurun. Ketika pengenceran kesetimbangan bergeser dari asam yang tidak
terionisasi ke H+dan basa konjugatnya untuk menghasilkan partikel ion sehingga
nilai pH semakin naik. Konstanta ionisasi asam lemah asam asetat yaitu 1,754 x 10-
5
atau pembulatan menjadi Ka asam asetat = 1,8 x 10-5 (Chang, 2005).
pH suatu larutan didefinisikan sebagai logaritma negatif dari konsentrasi
ion hidrogen (dalam mol per liter) :
pH = - log [H3O+] atau pH = -log [H+]
pH suatu larutan akan meningkat seiring menurunya konsentrasi [H+] sehingga pH
disebut juga derajat atau ukuran keasaman suatu zat (Sugiyarto, 2004).
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Gelas beker 50 mL 6 buah
2. Pipet ukur 5 mL 1 buah
3. Pipet ukur 1 mL 1 buah
4. Propipet 1 buah
5. Labu ukur 100 mL 1 buah
6. Gelas ukur 10 mL 1 buah
7. pH meter 1 buah

Bahan
1. Asam asetat (CH3COOH)
2. Akuades
3. Larutan buffer

D. PROSEDUR

Larutan CH3COOH 1 M

Lar. CH3COOH Lar. CH3COOH Lar. CH3COOH Lar. CH3COOH Lar. CH3COOH
5x10-1 M 5x10-3 M 5x10-5 M 5x10-7 M 5x10-9 M

Larutan A Larutan B Larutan C Larutan D Larutan E

50 mL larutan 1 mL dari 1 mL dari 1 mL dari 1 mL dari


CH3COOH larutan A larutan B larutan C larutan E
Masing-masing dimasukkan kedalam Labu ukur 100 mL

Ditambahakan akuades, di gojog sampai homogen

Masing - masing larutan diambil 50 mL kedalam gelas beker

pH meter di kalibrasi dengan larutan buffer

Diukur pH larutan dengan menggunakan pH meter

Masing-masing larutan diulangi percobaan 2x (duplo)

pH larutan CH3COOH dicatat

E. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


a. Data pengamatan hasil pengukuran pH, disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Data pengamatan hasil pengukuran pH berbagai konsentrasi
Konsentrasi Volume pH
No.
CH3COOH (mg/mL) CH3COOH (mL) I II Rata-rata
-1
1 5x10 50 2,7 2,8 2,75
-3
2 5x10 50 3,6 3,6 3,6
-5
3 5x10 50 4,1 4,2 4,15
-7
4 5x10 50 4,8 4,8 4,8
-9
5 5x10 50 5,1 5,1 5,1

b. Perhitungan pengenceran asam asetat CH3COOH 1 M


 Konsentrasi asam asetat 5x10-1 M
M1 x V1 = M2 x V2
1 mg/mL x V1 = 5x10-1 mg/mL x 100 mL
50
V1 = = 50 mL
1
 Konsentrasi asam asetat 5x10-3 M
M1 x V1 = M2 x V2
5x10-1 mg/mL x V1 = 5x10-3 mg/mL x 100 mL
0,5
V1 = = 1 mL
0,5
 Konsentrasi asam asetat 5x10-5 M
M1 x V1 = M2 x V2
5x10-3 mg/mL x V1 = 5x10-5 mg/mL x 100 mL

5x10‐ᶾ
V1 = = 1 mL
5x10‐ᶾ
 Konsentrasi asam asetat 5x10-7 M
M1 x V1 = M2 x V2
5x10-5 mg/mL x V1 = 5x10-7 mg/mL x 100 mL

5x10‾⁵
V1 = = 1 mL
5x10‾⁵
 Konsentrasi asam asetat 5x10-9 M
M1 x V1 = M2 x V2
5x10-7 mg/mL x V1 = 5x10-9 mg/mL x 10 mL
5x10‐₇
V1 = = 1 mL
5x10‐₇
c. Perhitungan pH asam asetat dengan rumus asam lemah
Reaksi kesetimbangan yang terjadi dalam larutan asam asetat di dalam air pada
percobaan ini adalah sebagai berikut.
CH3COOH(aq) + H2O(aq) ⇌ H3O+(aq) + CH3COO-(aq)
Dari persamaan reaksi di atas, diperoleh persamaan tetapan kesetimbangan asam
asetat (Ka) sebagai berikut.
[CH3 COO− ][H3 O+ ]
Ka =
[H2O]⌈CH3 COOH⌉

[H3 O+ ]2
Ka =
⌈CH3 COOH⌉
[H3 O+ ] = √Ka⌈CH3 COOH⌉
Sehingga, untuk menghitung harga pH digunakan persamaan berikut.
pH = − log √Ka⌈CH3 COOH⌉ = −log [H3 O+ ]
Diketahui harga Ka CH3COOH sebesar 1,754 𝑥 10−5
1. Larutan CH3COOH 5 x 10-1 M 4. Larutan CH3COOH 5 x 10-7 M

[H3O+] = √Ka. [CH3 COOH] [H3O+] = √Ka. [CH3 COOH]

[H3O+] = √1,754 𝑥 10−5 . 5 𝑥 10−1 [H3O+] = √1,754 𝑥 10−5 . 5 𝑥 10−7

[H3O+] = √8,77 𝑥 10−6 [H3O+] = √8,77 𝑥 10−12


[H3O+] = 2,961 x 10-3 [H3O+] = 2,961 x 10-6
pH = - log [H3O+] pH = - log [H3O+]
pH = - log 2,961 x 10-3 pH = - log 2,961 x 10-6
pH = 3 - log 2,961 pH = 6 - log 2,961
pH = 3 – 0,4714 pH = 6 – 0,4714
pH = 2,529 pH = 5,529
2. Larutan CH3COOH 5 x 10-3 M 5. Larutan CH3COOH 5 x 10-9 M

[H3O+] = √Ka. [CH3 COOH] [H3O+] = √Ka. [CH3 COOH]

[H3O+] = √1,754 𝑥 10−5 . 5 𝑥 10−3 [H3O+] = √1,754 𝑥 10−5 . 5 𝑥 10−9

[H3O+] = √8,77 𝑥 10−8 [H3O+] = √8,77 𝑥 10−14


[H3O+] = 2,961 x 10-4 [H3O+] = 2,961 x 10-7
pH = - log [H3O+] pH = - log [H3O+]
pH = - log 2,961 x 10-4 pH = - log 2,961 x 10-7
pH = 4 - log 2,961 pH = 7 - log 2,961
pH = 4 – 0,4714 pH = 7 – 0,4714
pH = 3,529 pH = 6,529
3. Larutan CH3 COOH 5 x 10-5 M

[H3O+] = √Ka. [CH3 COOH]

[H3O+] = √1,754 𝑥 10−5 . 5 𝑥 10−5


[H3O+] = √8,77 𝑥 10−10
[H3O+] = 2,961 x 10-5
pH = - log [H3O+]
pH = - log 2,961 x 10-5
pH = 5 - log 2,961
pH = 5 – 0,4714
pH = 4,529

a. Perhitungan pH asam asetat dengan rumus asam kuat


1. Larutan asam asetat 5 x 10-1 M 4. Larutan asam asetat 5 x 10-7 M
[H3O+] = α x [CH3 COOH] [H3O+] = α x [asam]
[H3O+] = 1 x 5 x 10-1 [H3O+] = 1 x 5 x 10-7
[H3O+] = 5 x 10-1 [H3O+] = 5 x 10-7
pH = - log [H3O+] pH = - log [H3O+]
= - log 5 x 10-1 = - log 5 x 10-7
= 1– log 5 = 7 – log 5
= 1 - 0,6981 = 7 - 0,6981
= 0,3 = 6,3
2. Larutan asam asetat 5 x 10-3 M 5. Larutan asam asetat 5 x 10-9 M
[H3O+] = α x [CH3 COOH] [H3O+] = α x [CH3 COOH]
[H3O+] = 1 x 5 x 10-3 [H3O+] = 1 x 5 x 10-9
[H3O+] = 5 x 10-3 [H3O+] = 5 x 10-9
pH = - log [H3O+] pH = - log [H3O+]
= - log 5 x 10-3 = - log 5 x 10-9
= 3 – log 5 = 9 – log 5
= 3 - 0,6981 = 9 - 0,6981
= 2,3 = 8,3
3. Larutan asam asetat 5 x 10-5 M
[H3O+] = α x [CH3 COOH]
[H3O+] = 1 x 5 x 10-5
[H3O+] = 5 x 10-5
pH = - log [H3O+]
= - log 5 x 10-5
= 5 – log 5
= 5 - 0,6981
= 4,3

b. Perhitungan konsentrasi ion hidrogen [H+] atau [H3O+] dari pH


1. Konsentrasi asam asetat 5 x 10-1 M dengan pH 2,75
pH = - log [H3O+]
2,75 = - log [H3O+]
-2,75 = log [H3O+]
[H3O+] = 1,778 x 10-3 M
Reaksi yang terjadi:
CH3COOH ⇌ H3O+ + CH3COO-
Mula-mula : 5 x 10-1 - -
Reaksi : 1,7783 x 10-3 1,778 x 10-3 1,778 x 10-3
Setimbang : 4,9822 x 10-1 1,778 x 10-3 1,778 x 10-3

[H3O+] ≅[CH3COO-]
[H3 O+ ] [CH3 COO− ]
Ka =
[CH3 COOH]

[H3 O+ ]2
Ka =
[CH3 COOH]

[1,778 x 10−3 ]2
Ka =
[4,982 x 10−1 ]

3,162 x 10−6
Ka =
4,982 x 10−1

Ka = 6,345 x 10-6
Menentukan derajat ionisasi asam lemah (α)
[reaksi]
α = x 100%
[mula−mula]

[ 1,778 x 10−3 ]
= x 100%
[5 x 10−1 ]

= 0,3556%
2. Konsentrasi asam asetat 5 x 10-3 M dengan pH 3,6
pH = - log [H3O+]
3,6 = - log [H3O+]
-3,6 = log [H3O+]
[H3O+] = 2,512 x 10-4 M
Reaksi yang terjadi:
CH3COOH ⇌ H3O+ + CH3COO-
Mula-mula : 5 x 10-3 - -
Reaksi : 2,512 x 10-4 2,512 x 10-4 2,512 x 10-4
Setimbang : 4,749 x 10-3 2,512 x 10-4 2,512 x 10-4

[H3O+] ≅[CH3COO-]
[H3 O+ ] [CH3 COO− ]
Ka =
[CH3 COOH]

[H3 O+ ]2
Ka =
[CH3 COOH]

[2,512 x 10−4 ]2
Ka =
[4,749 x 10−3 ]

6,310 x 10−8
Ka =
4,749 x 10−3

Ka = 1,329 x 10-5
Menentukan derajat ionisasi asam lemah (α)
[reaksi]
α = x 100%
[mula−mula]
[ 2,512 x 10−3 ]
= x 100%
[5 x 10−1 ]

= 5,024%
3. Konsentrasi asam asetat 5 x 10-5 M dengan pH 4,15
pH = - log [H3O+]
4,15 = - log [H3O+]
-4,15 = log [H3O+]
[H3O+] = 7,079 x 10-5 M
Reaksi yang terjadi:
CH3COOH ⇌ H3O+ + CH3COO-
Mula-mula : 5 x 10-5 - -
Reaksi : 7,079 x 10-5 7,0795 x 10-5 7,0795 x 10-5
Setimbang : -2,079 x 10-5 7,0795 x 10-5 7,0795 x 10-5

Nilai Ka tidak dapat dihitung, karena [CH3COOH] saat setimbang bernilai


negatif, sehingga derajat ionisasi asam lemah (α) juga tidak dapat ditentukan.
4. Konsentrasi asam asetat 5 x 10-7 M dengan pH 4,8
pH = - log [H3O+]
4,8 = - log [H3O+]
-4,8 = log [H3O+]
[H3O+] = 1,585 x 10-5 M
Reaksi yang terjadi:
CH3COOH ⇌ H3O+ + CH3COO-
Mula-mula : 5 x 10-7 - -
Reaksi : 1,585 x 10-5 1,585 x 10-5 1,585 x 10-5
Setimbang : -1,535 x 10-5 1,585 x 10-5 1,585 x 10-5

Nilai Ka tidak dapat dihitung, karena [CH3COOH] saat setimbang bernilai


negatif, sehingga derajat ionisasi asam lemah (α) juga tidak dapat ditentukan.
5. Konsentrasi asam asetat 5 x 10-9 M dengan pH 5,1
pH = - log [H3O+]
5,1 = - log [H3O+]
-5,1 = log [H3O+]
[H3O+] = 7,9433 x 10-6 M
Reaksi yang terjadi:
CH3COOH ⇌ H3O+ + CH3COO-
Mula-mula : 5 x 10-9 - -
Reaksi : 7,9433 x 10-6 7,9433 x 10-6 7,9433 x 10-6
Setimbang : -7,9383x 10-6 7,9433 x 10-6 7,9433 x 10-6

Nilai Ka tidak dapat dihitung, karena [CH3COOH] saat setimbang bernilai


negatif, sehingga derajat ionisasi asam lemah (α) juga tidak dapat ditentukan.

Berdasarkan perhitungan diperoleh data seperti pada Tabel 3 berikut.


Tabel 3. Rangkuman Hasil Pehitungan
pH Derajat
Konsentrasi Perhitungan Tetapan Ionisasi
Percobaan Perhitungan
(mg/mL) Asam Asam (Ka) (α)
(rata-rata) Asam Kuat
Lemah
5 x 10-1 2,75 2,529 0,3 6,345 x 10-6 0,3556%

5 x 10-3 3,6 3,529 2,3 1,329 x 10-5 5,024%


5 x 10-5 4,15 4,529 4,3 - -
5 x 10-7 4,8 5,529 6,3 - -
5 x 10-9 5,1 6,529 8,3 - -

F. PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk menentukan pH larutan asam asetat
pada berbagai konsentrasi yang berbeda. Percobaan ini menggunakan larutan baku
Asam asetat (CH3COOH) pada konsentrasi 1 M yang kemudian dilakukan
pengenceran untuk berbagai konsentrasi yang berbeda. Tujuan pengenceran adalah
untuk menurunkan konsentrasi larutan agar tidak terlalu pekat. Konsentrasi yang
dibuat yaitu 5 x 10-1 M, 5 x 10-3 M, 5 x 10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M, dan di
beri label berturut-turut larutan A, B, C, D, dan E yang di dapat dari larutan asam
asetat pekat 1 M. pengenceran dilakukan dengan menggunakan rumus V1 x M1 = V2
x M2, sehingga dapat dihitung volume larutan induk yang digunakan untuk
kemudian diencerkan sesuai yang dibutuhkan
Pembuatan larutan konsentrasi 5 x 10-1 M (larutan A), yang dilakukan adalah
dengan mengambil sebanyak 50 mL larutan asama setat 2 M, kemudian
dimasukkkan kedalam labu ukur 100 mL, ditambahkan akuades sampai tanda batas,
larutan digojog agar homogen. Larutan di peroleh konsentrasi 5 x 10-1 M.
Pembuatan larutan konsentrasi 5 x 10-3 M (larutan B), yang dilakukan adalah
dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan asam setat dari larutan A hasil
pengenceran konsentrasi 5 x 10-1 M, kemudian dimasukkkan kedalam labu ukur 100
mL, ditambahkan akuades sampai tanda batas, larutan digojog agar homogen.
Larutan di peroleh konsentrasi 5 x 10-3 M.
Pembuatan larutan konsentrasi 5 x 10-3 M (larutan B), yang dilakukan adalah
dengan mengambil sebanyak 1 mL larutan asam setat dari larutan A hasil
pengenceran konsentrasi 5 x 10-1 M, kemudian dimasukkkan kedalam labu ukur 100
mL, ditambahkan akuades sampai tanda batas, larutan digojog agar homogen.
Larutan di peroleh konsentrasi 5 x 10-3 M.
Begitupun untuk larutan C dibuat dari pengambilan 1 mL larutan B
diencerkan 100 mL. larutan D dibuat dari pengambilan 1 mL larutan C diencerkan
100 mL. Serta larutan E dibuat dari pengambilan 1 mL larutan D diencerkan 100
mL. kelima larutan dibuat dua kali dari larutan induk awal, hal ini dilakukan agar
diperoleh hasil pH yang akurat. Kelima larutan kemudian diukur pHnya dengan
menggunakan pH meter.
Sebelum pH larutan asam asetat berbagai konsentrasi diukur, pH meter
dilakukan kalibrasi dengan dengan menggunakan larutan buffer. Penggunaan
larutan Buffer karena larutan ini dapat mempertahan harga pH asam/basa sehingga
pH tetap konstan/stabil ketika dilakukan standarisasi di range pH tersebut. pH meter
dicelupkan ke dalam larutan buffer hingga posisi jarum menunjuk pada angka 7,
kemudian diukur pH larutan sampel larutan asam asetat pada berbagai konsentrasi.
Selanjutnya dari data yang didapatkan dibandingkan dengan pH secara teoritis
dengan melakukan perhitungan pH pada masing-masing konsentrasi larutan asam
asetat sebagai asam lemah maupun asam kuat. Sehingga didapat data pada tabel
berikut ini.

pH Derajat
Konsentrasi Perhitungan Tetapan Ionisasi
Percobaan Perhitungan
(mg/mL) Asam Asam (Ka) (α)
(rata-rata) Asam Kuat
Lemah
5 x 10-1 2,75 2,529 0,3 6,345 x 10-6 0,3556%

5 x 10-3 3,6 3,529 2,3 1,329 x 10-5 5,024%


5 x 10-5 4,15 4,529 4,3 - -
5 x 10-7 4,8 5,529 6,3 - -
5 x 10-9 5,1 6,529 8,3 - -

Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan pH meter dilihat bahwa


semakin kecil konsnetrasi larutan maka nilai pH semakin besar yang berarti tingkat
keasaman semakin berkurang. Sementara itu, sejalan dengan hasil pengukuran pH
dan perhitungan secara teoritus yaitu asam kuat dan asam lemah, menunjukkan
semakin kecil konsentrasi larutan asam asetat dari kosnetrasi berbeda, maka pH
larutan semakin besar artinya tiangkat keasaman berkurang ditunjukkan pada Tabel
3. Hal ini disebabkan karena pada pengenceran dilakukan berkali-kali (5x
pengenceran) dengan akuades yang semakin mendominasi. Akuades merupakan
larutan yang bersifat netral, sehingga ketika bereaksi dengan larutan asam asetat
dapat menurunkan konsentrasi larutan tersebut.
Hal ini juga sesuai dengan asas Le Chatelier yaitu bila suatu asam
diencerkan, mula-mula jumlah partikel (molekul asam yang tidak terionisasi)
volume akan menurun. Ketika pengenceran kesetimbangan bergeser dari asam yang
tidak terionisasi ke H+ dan basa konjugatnya untuk menghasilkan partikel ion
sehingga nilai pH semakin naik. Jadi dapat dikatakan semakin pekat (konsentrasi
semakin besar) konsentrasi asam asetat menunjukan bahwa larutan tersebut semakin
asam, dan semakin kecil (encer) konsentrasi asam asetat maka tingkat keasaman
menjadi semakin kurang asam
Larutan asam asetat kosentrasi 5 x 10-1 M, 5 x 10-3 M, 5 x 10-5 M, 5 x 10-7
M, dan 5 x 10-9 M, pH hasil praktikum diperoleh berturut-turut 2,75, 3,6, 4,15. 4,8,
dan 5,1. Sehingga hampir sesuai dengan pH perhitungan secara teoritis asam lemah
yang masing-masing pH nya beturut-turut 2,529, 3,529 4,529, 4,529, dan 5,529.
Pada konstanta ionisasi asam (Ka) secara teoritis nilai konstanta ionisasi asam adalah
1,754 x 10-5. Dalam perhitungan praktikan mendapat nilai konstanta ionisasi asam
hanya pada konsentrasi 5 x 10-1 M, dan 5 x 10-3 M, dengan nilai berturut-turut adalah
6,345x10-6, dan 1,329x10-5, dengan nilai derajat ionisasi yaitu 0,3556%, dan
5,024%. Hubungan antara nilai konstanta dengan nilai deraja ionisasi menunjukkan
bahwa semakin besar nilai Ka maka tinkat keasaman larutan tersebut semakin asam
dan sebaliknya, berbanding terbalik dengan nilai derajat ionisasi yang semakin besar
nilainya makan asam semakin berkurang (lemah), begitupun sebaliknya.
Sedangkan untuk konsentrasi 5 x 10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M, tidak diperoleh
nilai konstanta asama (Ka) karena konsentrasi asam asetat dalam keadaan setimbang
bernilai negatif (-) sehingga nilai derajat ionisasi juga tidak dapat ditentukan.
Sebagian larutan yang tidak dapat ditentukan nilai Ka terjadi pada
konsentrasi besar yaitu 5 x 10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M. larutan tersebut lebih
encer daripada larutan konsentrasi sebeumnya. Dalam proses pengenceran dapat
terjadi beberapa kesalahan (human error) seperti ketidaktelitian pada saat
pemipetan larutan asam asetat maupun penambahan akuades. Selain itu
kemungkinan pH meter yang digunakan belum dikalibrasi sempurna, juga pH meter
yang digunakan hanya satu sehingga saat pengukuran pH secara bergantian sudah
digunakan bolak-balik pencelupan pada pengukuran pH dengan pH meter. Beberapa
faktor tersebut dapat mempengaruhi pengukuran nilai pH, sehingga pada
perhitungan (teoritis) juga akan ikut mempengaruhi hasil, seperti halnya dalam
percobaan diperoleh nilai negatif pada konsentrasi asam asetat dari pH tersebut.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai 5 x
10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M berikut:
1. Nilai pH asam asetat hasil pengukuran konsentrasi 5 x 10-1 M, 5 x 10-3 M, 5 x
10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M, berturut-turut 2,75, 3,6, 4,15. 4,8, dan 5,1
2. Nilai pH asam asetat hasil perhitungan secara teoritis pada konsentrasi 5 x 10-1
M, 5 x 10-3 M, 5 x 10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M, diperoleh berturut-turut
2,529, 3,529 4,529, 4,529, dan 5,529
3. Nilai konstantan asam diperoleh pada konsentrasi 5 x 10-1 M, dan 5 x 10-3 M
yaitu 6,345x10-6, dan 1,329x10-5 dengan nilai derajat ionisasi 0,3556%, dan
5,024%
4. Semakin besar konsentrasi (larutan pekat) maka semakin besar asam sedangkan
semakin kecil konsentrasi (larutan encer) maka keasaman semakin berkurang
(pH asam besar atau mendekati basa).
5. Semakin besar nilai Ka maka semakin asam, berbanding terbalik dengan nilai
derajat ionisasi Semakin kecil nilai α maka semakin asam, dan sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. General Chemisty : The Esensial Concept. Alih Bahasa
Achmadi S S, tahun 2005. Jakarta : Erlangga.

Sugiyarto, Kristian H.(2004). Kimia Anorganik I (JICA COMMON TEXTBOOK Edisi


Revisi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Keenan, Charles W. (1984). Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.


LAMPIRAN 1

Lar. Sampel kons. 5 x 10-1 M, 5 x 10-3 M, 5 x 10-5 M, 5 x 10-7 M, dan 5 x 10-9 M

Pengukuran I Percobaan II
Konsentrasi 5 x 10-1 M

Konsentrasi 5 x 10-3 M
Konsentrasi 5 x 10-5 M

Konsentrasi 5 x 10-7 M

Konsentrasi 5 x 10-9 M
LAMPIRAN 2

Anda mungkin juga menyukai