Anda di halaman 1dari 57

CONTOH CONTOH SOAL KEF X

BABAK 1

1. Sampel seberat 0,75 gram yang mengandung perak dilarutkan ke dalam HNO3 pekat. Kemudian
larutan diencerkan dengan air menjadi 300 ml. Penambahan asam klorida kedalam 50,0 ml larutan
encer itu menghasilkan endapan perak klorida yang bobotnya 0,025 gram. Hitunglah persentase
perak dalam sampel itu. (Ar Ag = 108, Mr AgCl = 143,5)

A. 15,04 %
B. 44%
C. 3,33%
D. 2,5%
E. 4,51%
Pembahasan : (Jawaban A)
Ag + HNO3 pekat → AgNO3(aq) + H2O

AgNO3 (aq) 300 mL

Diambil
50 mL AgNO3 (aq) + HCl → AgCl
Ar Ag
Massa Ag dalam sampel = massa Ag dalam 300 mL AgNO3 karena sebelum dan
sesudah pengenceran massa Ag tetap sehingga
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
%Ag = x 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
0,1128
= x 100% = 15, 04 %
0,75

2. Gas HCN adalah gas yang beracun, bila terhirup dapat menyebabkab kematian. Di udara
bila terhirup HCN dengan konsentrasi sebesar 300 mg/kg udara sudah dapat mematikan,
dan konsentrasi ini disebut lethal dosis. Dalam suatu laboratorium berukuran 15 m x 15
m x 3m terjadi pencemaran gas HCN sehingga menimbulkan keracunan. Jika diketahui
densitas udara pada kondisi tersebut adalah 0,00118 g/cm3, berapakah jumlah mol gas
HCN paling sedikit yang ada dalam ruangan laboratorium tersebut yang dapat
menyebabkan kematian….
A. 4,45 mol
B. 8,85 mol
C. 17,7 mol

KEF X 1
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
D. 238,95 mol
E. 796,5 mol
Pembahasan : (Jawaban B)
Massa udara = ρ. V = 0,00118 g/cm3 . (15.15.3) x 106cm3 = 796500 g = 796,5 kg
batas minimum HCN = lethal dosis . massa udara
= 0,3 g/kg udara . 796,5 kg
=238,95 g
jumlah mol minimum HCN= massa/Mr
= 238,95 g / 27 g/mol
= 8,85 mol

3. Sebanyak 3,6 g mineral yang tersusun dari kalsium sulfat hidrat, CaSO 4 . XH2O. Jika
dipanaskan menghasilkan 3,4 g kalsium sulfat, CaSO4 (Ar Ca = 40, S = 32, O = 16, H =
1), rumus molekul mineral tersebut adalah . . .
A. CaSO4 . H2O
B. CaSO4 . 4H2O
C. CaSO4 . 5H2O
D. CaSO4 . 6H2O
E. CaSO4 . 8H2O
Pembahasan : (Jawaban E)
Senyawa hidrat dipanaskan akan menghasilkan senyawa anhidratnya dan molekul air
yang menguap.
𝐶𝑎𝑆𝑂4 ∙ 𝑥𝐻2 𝑂 → 𝐶𝑎𝑆𝑂4 + 𝑥𝐻2 𝑂
3,6 g 3,4 g

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 = 3,6 𝑔 − 3,4 𝑔

= 0,2 𝑔

Untuk mencari nilai x, membandingkan molnya dengan mol CaSO4

𝑚𝑜𝑙𝐶𝑎𝑆𝑂4 ∶ 𝑚𝑜𝑙𝐻2 𝑂

𝑔 𝑔
∙ 𝐶𝑎𝑆𝑂4 ∶ ∙𝐻 𝑂
𝑀𝑟 𝑀𝑟 2

KEF X 2
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
3,4 𝑔𝑟𝑎𝑚 3,6 𝑔𝑟𝑎𝑚

136 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 18 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙

0,025 : 0,2

1 ∶ 8

Berarti 1 molekul CaSO4 bergabung dengan 8 molekul H2O. Rumus hidrat mineralnya
adalah CaSO4.8H2O (E)

4. Suatu dapat terbentuk dari 200 mL larutan NH3 0,60 M dan 300 mL larutan NH4Cl 0,30 M. Berapa
harga pHsebelumdan sesudah ditambahkan larutan HCl0,020 mol ?(KbNH3 = 1,8 x 10-5)
A. pH awal = 4,87 dan pH akhir = 4,7
B. pH awal = 4,62 dan pH akhir = 4,78
C. pH awal = 9,13 dan pH akhir = 9,3
D. pH awal = 9,38 dan pH akhir = 9,22
E. pH awal = 9,2 dan pH akhir = 9,04
Pembahasan : (Jawaban D)
pH sebelum ditambahkan larutan asam kuat
NH3 + H2O NH+4 + OH-
[𝑁𝐻4+ ] [𝑂𝐻 − ]
Kb = [𝑁𝐻3 ]

𝐾𝑏 [𝑁𝐻3 ]
[OH-] = [𝑁𝐻4+ ]

𝑚𝑜𝑙 𝑁𝐻 / 𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
[OH-] = 1,8 x 10-5 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝐻3+/𝑉𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
4

𝑚𝑜𝑙 𝑁𝐻
[OH-] = 1,8 x 10-5 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝐻+3
4

200 𝑚𝐿 . 0,6 𝑀
[OH-] = 1,8 x 10-5 300 𝑚𝐿 . 0,3 𝑀

[OH-] = 2,4 x 10-5


pOH = 4,62
pH = 9,38
pH sesudah ditambah larutan asam kuat
H+ dari dari HCl bereaksi dengan NH3 membentuk NH+4

KEF X 3
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
H+ + NH3 → NH+4
Awal : 20 mmol 120 mmol 90 mmol
Reaksi : 20 mmol 20 mmol 20 mmol
Akhir :- 100 mmol 110 mmol
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝐻
[OH-] = 1,8 x 10-5 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝐻+3
4

100 𝑚𝑚𝑜𝑙
[OH-] = 1,8 x 10-5 110𝑚𝑚𝑜𝑙

[OH-] = 1,64 x 10-5


pOH = 4,78
pH = 9,22

5. Seorang kimiawan mempunyai dua jenis larutan penyangga (buffer), yaitu larutan
penyangga A dan larutan penyangga B yang dibuat dengan menggunakan asam
propanoat dan kalsium propanoat (yang biasa digunakan untuk pengawet makanan). Jika
larutan penyangga A mengandung 0,10 M asam dan garamnya, sedangkan larutan
penyangga B mengandung 0,20 M asam dan garamnya, maka pernyataan di bawah ini
yang paling tepat adalah....
A. Kedua larutan penyangga akan mempunyai pH yang sama dan kapasitas buffer yang
sama
B. Larutan penyangga B akan mempunyai pH lebih tinggi dan kapasitas buffer lebih
besar
C. Larutan penyangga B akan mempunyai pH lebih rendah dan keduanya mempunyai
kapasitas buffer yang sama
D. Larutan penyangga B akan mempunyai pH lebih rendah dan kapasitas buffer lebih
besar
E. Kedua larutan akan mempunyai pH yang sama, dan larutan penyangga B mempunyai
kapasitas buffer lebih besar

Pembahasan : (Jawaban E)
• Bila suatu campuran yang membentuk larutan penyangga memiliki jumlah asam
lemah dan jumlah garam yang sama pH-nya akan setara dengan pKa. Larutan
penyangga A dan B memiliki perbandingan asam dan garam sama yaitu 1:1, maka
keduanya memiliki pH sama pula.
pH penyangga A
[𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ] 0,10 𝑀
[H+] = Ka [𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚] = Ka x 0,10 𝑀 = Ka
pH penyangga B
[𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ] 0,20 𝑀
[H+] = Ka [𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚] = Ka x 0,20 𝑀 = Ka

• Sedangkan untuk kapasitas buffer, walaupun larutan penyangga A dan B memiliki


perbandingan yang sama namun jumlah asam atau basa keduanya berbeda. Jumlah

KEF X 4
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
asam dan garam yang lebih besar akan memiliki kapasitas buffer lebih besar, dengan
kata lain ia dapat mengkounter penambahan asam/basa jauh lebih banyak
Rumus kapasitas buffer dengan persamaan Van Slyke
𝐾𝑎 [𝐻 + ]
β = 2,3 c (𝐾𝑎+[𝐻 +])
Dimana β = kapasitas buffer
c = jumlah konsentrasi asam dan garam
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa kapasitas buffer sebanding dengan c,
sehingga kapasitas buffer penyangga B lebih besar daripada kapasitas buffer A

6. Sebanyak 5,4 gram Alumunium (Ar = 27) dicelupkan ke dalam 1,2 L HCl menurut
reaksi: 2Al(s)+6HCl(aq)→2AlCl3(aq)+3H2(g)
Jika pada akhir reaksi terbentuk 6,72 liter gas (STP), dan HCl habis bereaksi maka pH
larutan HCl yang digunakan dalam reaksi adalah . . .
A. 1- log 1,6
B. 1+ log 1,6
C. 1+ log 5
D. 1- log 5
E. 2
Pembahasan : (Jawaban D)
Diketahui :
➢ Massa Al = 54 gram

➢ Ar Al = 27 gram/mol

➢ Volume HCl = 1,2 liter

➢ Volume akhir reaksi = 6,72 L gas (STP)

➢ Ditanya : pH larutan HCl yang digunakan dalam reaksi ?

➢ Jawab :

2 𝐴𝑙(𝑠) + 6 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) → 2 𝐴𝑙𝐶𝑙3 (𝑎𝑞) + 3 𝐻2 (𝑔)

Karena HCl habis bereaksi maka HCl sebagai pereaktan pembatas

6,72 𝐿
𝑚𝑜𝑙𝐻2 = = 0,3 𝑚𝑜𝑙
22,4

KEF X 5
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
6
𝑚𝑜𝑙𝐻𝐶𝑙𝑦𝑎𝑛𝑔𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 = × 0,3 𝑚𝑜𝑙 = 0,6 𝑚𝑜𝑙
3

0,6 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝐻𝐶𝑙 = = 5 × 10−1 𝑀
1,2 𝐿

𝑝𝐻 = − log (5 × 10−1 ) = 1 − log 5

Jadi pH larutan HCl yang bereaksi adalah 1 - log 5 (D)

7. Perhatikan kurva titrasi berikut !

Pernyataaan terkait dengan kurva titrasi di atas yang benar yaitu . . . .


A. Pada range pH no 2 larutan yang terbentuk didominasi asam lemah
B. Pada no 1 terjadi penyangga asam
C. Range pH no 4 merupakan titik ekuivalen
D. Pada no 4 terjadi hidrolisis terbentuk garam basa kuat
E. termasuk dalam titrasi alkalimetri
Pembahasan : (Jawaban E)
Range 1 : larutaan yang terbentuk didominasi oleh asam lemah sehingga terjadi
perubahan pH yang signifikan (belum terbentuk penyangga)
Range 2 : sudah terbentuk larutan penyangga
Range 3 : terjadi titik ekuivalen
Range 4&5: larutan yang terbentuk adalah basa dan terjadi perubahan pH yang signifikan

KEF X 6
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
Termasuk dalam titrasi alkalimetri karena titrasi dengan menggunakan larutan standar
basa dan sampelnya bersifat asam.

8. Nilai Ksp Ca(OH)2 dan Mg(OH)2 adalah 6,5 x 10-6 dan 7,1 x 10-12. Harga pH terbaik untuk
memisahkan campuran dimana masing-masing Ca2+ dan Mg2+ memiliki konsentrasi 0,1 M adalah ...
.A. 2,0 D. 12,0

B. 9,0 E. 14,0

C. 10,0

Pembahasan : (Jawaban C)

Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH-]2


6,5.10-6 = 10-1 . [OH-]2

6,5.10-5 = [OH-]2

8,06.10-3 = [OH-]

pOH = 3 –log 8,06


= 2,0935 ≈ 2,0
pH = 12,0

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]2


7,1.10-12 = 10-1 . [OH-]2

7,1.10-11 = [OH-]2

8,42.10-6 = [OH-]

pOH = 6 –log 8,42


= 5,074 ≈ 5,0
pH = 9,0
Maka pH terbaik untuk memisahkan campuran tersebut adalah 9,0 ≤ pH ≤ 12,0.

9. Salah satu cara mengidentifikasi adanya ion Mg2+ adalah dengan menambahkan ion OH-,
sehingga akan terbentuk endapan Mg(OH)2. Berapakah nilai pH dari lautan jenuh
Mg(OH)2? (Ksp Mg(OH)2 = 1,8 x 10-11)
A. 8,28

KEF X 7
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
B. 10,85

C. 9,55

D. 9,85

E. 10,55

Pembahasan : (Jawaban B)

𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 𝑀𝑔2+ + 2𝑂𝐻 −

s s 2s

𝐾𝑠𝑝𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 = [𝑀𝑔2+ ][𝑂𝐻− ]2

3 1,8 𝑥 10−11
𝑠=√ = 3,56 𝑥 10−4
4

[𝑂𝐻 − ] = 2s = 7,12 𝑥 10−4

𝑝𝑂𝐻 = 4 − log 7,12 = 3,14


𝑝𝐻 = 14 − 3,14 = 10,85
Jadi nilai pH dari lautan jenuh Mg(OH)2adalah 10,85 (B).

10. Diantara senyawa berikut ini yang memiliki nilai kelarutan terkeci adalah . . .
A. Ag2CO3, Ksp = 1,0 x 10-14

B. Mg(OH)2, Ksp = 4,0 x 10-9

C. Ag3PO4, Ksp = 1,7 x 10-18

D. SrSO4, Ksp = 1,7 x 10-8

E. MnS, Ksp = 2,3 x 10-13

Pembahasan : (Jawaban E)

MnS Mn2+ + S2-

KEF X 8
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
s s

Ksp = s2

S = 2√2,3 x 10 − 13

= 4,79 x 10-7

11. Jika ke dalam larutan AlCl3 ditambahkan larutan NaOH tetes demi tetes, maka....
A. Terbentuk endapan yang tetap
B. Terbentuk endapan, kemudian larut lagi
C. Tidak terbentuk endapan
D. Terbentuk endapan bila larutan NaOH berlebihan
E. Terbentuk Al(OH)3 yang mudah larut dalam air
Pembahasan : (Jawaban B)
Apabila padatan NaOH ditambahkan ke dalam larutan AlCl3 maka akan terbentuk
endapan Al(OH)3. Penambahan NaOH secara berlebih akan melarutkan kembali endapan
yang terbentuk menghasilkan aluminat larut, Na[Al(OH)4].

12. Berikut adalah data pengamatan reaksi kation dengan beberapa jenis reaksi:

Larutan Ion
Pereaksi
A B C
HCl Endapan putih perak Endapan putih Endapan kuning
NH3 Endapan coklat perak Endapam hitam Endapan kuning
KI Endapan kuning Endapan hijau Endapan putih
perak
K2CrO4 Endapan merah perak Endapan kristalin Endapan merah
merah
Berdasarkan data diata, larutan A dan B berturut-turut mengandung kation...

A. Pb2+ dan Hg2+

KEF X 9
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
B. Ag+ dan Hg+
C. Pb2+ dan Ag+
D. Ag+ dan Pb2+
E. Hg2+ dan Pb2+
Pembahasan : (Jawaban B)
Hal tersebut sesuai dengan reaksi-reaksi kation Golongan I sebagai berikut:

13. Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan penimbangan
senyawa yang mengandung analit. Cara menganalisis analit tersebut dilakukan melalui
proses pengendapan, penyaringan dan penguapan.Syarat pada proses pengendapan
analisis kuantitatif gravimetri adalah...
A. Endapan yang terbentuk masih dalam bentuk campuran
B. Konsentrasi analit <1%
C. Senyawa yang dihasilkan memiliki kelarutan yang kecil
D. Endapan yang akan ditimbang memiliki susunan yang tidak pasti
E. Endapan harus dicuci dengan larutan non elektrolit

KEF X 10
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
Pembahasan : (Jawaban B)

Pada proses pengendapan senyawa yang telah diendapkan harus memiliki kelarutan yang
sangat kecil sehingga busa mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan cara
menimbang.

14. Spektroskopi inframerah adalah suatu metode spektroskopi yang didasarkan pada
penyerapan sinar inframerah (IR) leh molekul senyawa. Informasi yang dapat diperoleh
dari spektroskopi inframerah adalah….
A. Muatan molekul
B. Gugus fungsional senyawa organic
C. Bentuk dan ukuran sel suatu Kristal
D. Massa ion molekul
E. Berat molekul senyawa
Pembahasan: (Jawaban B)
Spektra dari inframerah dapat memberikan informasi mengenai gamabran dan struktur
molekul senyawa tersebut. Daerah inframerah pada spectrum gelombang
elektromagnetik mencakup bilangan gelombang 14.000 cm-1 hingga 10 cm-1. Daerah
inframerah sedang (4000-400 cm-1) berakaitan dengan transisi energi vibrasi dari
molekul yang memberikan informasi mengenai gugus-gugus fungsi dalam molekul
tersebut. Daerah inframerah jauh (400-10 cm -1) bermanfaat untuk menganalisisi
molekul yang mengandung atom-atom berat seperti senyawa anorganik, namun
membutuhkan teknik khusus yang lebih baik. Daerah inframerah dekat (12.500-4.000
cm-1) yang peka terhadap vibrasi overtone.
15. Nuclear Magnetic Resonance (NMR) merupakan salah satu jenis spektroskopi frekuensi
radio yang didasarkan pada medan magnet yang berasal dari spin inti atom yang
bermuatan listrik. Banyak informasi yang dapat diperoleh dari spectra NMR, salah
satunya diperoleh dari luas puncak dari spectra. Informasi yang diperoleh dari luas
puncak pada spectra NMR adalah….
A. Jumlah relatif inti yang diadsorpsi
B. Jumlah relatif molekul yang diadsorpsi
C. Jumlah relatif inti yang mengadsorpsi
D. Jumlah relatif molekul yang mengadsorpsi
E. Jumlah relatif inti dan molekul yang diadsorpsi
Pembahasan: (Jawaban C)
16. Dalam kalorimeter, 100ml NaOH 0,1M direaksikan dengan 100ml HCl 0,1M membuat
suhu system naik dari 29oC menjadi 34oC. Jika kalor jenis larutan = 4,2J/goC dan massa
jenis larutan = 1g/ml, berapa besarnya perubahan entalpi reaksi itu?
A. -420kJ/mol
B. -260kJ/mol
C. 0 kJ/mol

KEF X 11
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
D. +260 kJ/mol
E. +420 kJ/mol
Pembahasan : (Jawaban A)

17. Perhatikan gambar di bawah ini!

Ketika suatu sistem berubah dari A ke C melalui B, sistem menyerap kalor sebesar 180 J
dan melakukan usaha sebesar 130 J. Berapa banyak kalor yang diserap oleh sistem
ketika berubah dari A ke C melalui D jika sistem melakukan usaha sebesar 40J?
A. 50 J
B. 60 J
C. 70 J
D. 80 J
E. 90 J

Pembahasan : (Jawaban E)
QABC = + 180 J ( Menyerap kalor )
WABC = + 130 J ( Melakukan usaha )
Q = ∆U + W
∆UABC = Q – W = 180 J – 130 J = 50 J
Karena ADC dan ABC punya keadaan awal yang sama yaitu A dan keadaan akhir
yang sama yaitu C, maka ∆U ABC = ∆UADC ( Fungsi keadaan energi dalam )
Sehingga : QADC = ∆UABC + WADC = 50 J + 40 J = 90 J

18. Gas Argon sebanyak 14 mol mengalami proses isokhorik sehingga tekanannya naik dari
5,0 atm menjadi 7,0 atm. Perubahan entropi gas tersebut jika suhu akhirnya 217 °C
adalah …

KEF X 12
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
A. 85,72 J
B. 58,75 J
C. 73,46 J
D. 48,75 J
E. 68,74 J

Pembahasan : (Jawaban B)
• Keadaan Isokhorik
𝑃1 𝑃2
=
𝑇1 𝑇2
5 𝑎𝑡𝑚 7 𝑎𝑡𝑚
= 490 𝐾
𝑇1
5 𝑎𝑡𝑚 . 490 𝐾
𝑇1 = 7 𝑎𝑡𝑚
= 350 K
• Mencari Nilai Perubahan Entropi
𝑇
∆S = Cv ln 𝑇2
1

3
Untuk gas monoatomik, energy dalam gas dinyatakan dengan persamaan : ∆U = 2 . n .
R . ∆T

Dengan demikian, kapasitas kalor pada proses isokhorik (Qv = ∆U) dapat dituliskan
sebagai :
3
Cv = .𝑛 .𝑅
2

Sehingga :
𝑇
∆S = Cv ln 𝑇2
1

3 𝑇
= (2 . 𝑛 . 𝑅) . ln 𝑇2
1
3 490 𝐾
= (2 . 14 𝑚𝑜𝑙 . 8,314 𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1 ) . ln 350 𝐾
= 174,594 J/K . 0,3365

= 58,75 J/K

19. Jika diketahui data potensial reduksi dan notasi sel berikut:
Fe3+│Fe E°= +0,77 volt
Hg │Hg
2+
E°= +0,79 volt
Pt │ Fe2+ (0,02 M), Fe3+(0,05 M) ǁHg2+(2M) │Hg│
Maka pada temperatur 25°C besarnya energi bebas Gibs adalah….

KEF X 13
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
A. 0,02 kJ
B. 0,005402 kJ
C. -3,86 kJ
D. -1,042586 kJ
E. -2,085 kJ

Pembahasan : (Jawaban D)

Notasi sel : Pt │ Fe2+ (0,02 M), Fe3+(0,05 M) ǁHg2+(2M) │Hg│

Oksidasi : 2 Fe2+→2 Fe3++ 2e E°= -0,77 volt

Reduksi : Hg22++ 2e→ 2Hg E°= +0,79 volt

2 Fe2++ Hg22+→ 2 Fe3++ 2Hg E°sel= +0,02 volt


0,059 [𝐹𝑒 3+ ]2
Esel = E°sel - log [𝐻𝑔 2+
𝑛 2 ][𝐹𝑒 2+ ]2

0,059 [0,05𝑀]2
= +0,02 volt - log [2𝑀][0,02𝑀]2
2

= +0,02 volt –(0,0295 . log 3,125)

= +0,02 volt – (0,0295 . 0,495)

= +0,02 volt – (0,0146)

= 0,005402 volt

ΔG = -vFE

= -2 . 96500 C/mol . 0,005402 volt

= -1,042586 kJ

20. Suatu baterai dengan elektroda Al3+│Al dan Ni2+│Ni pada keadaan standar
menghasilkan arus 0,02 A selama 804 menit. Nilai E° Al3+│Al = -1,66 V dan E°
Ni2+│Ni = -0,25 V. F= 96500 C/mol elektron, Ar Al= 27, Ar Ni= 59. Pengurangan massa
di anoda adalah….
A. 5,9 gr
B. 2,9 gr
C. 2,7 gr
D. 1,5 gr
E. 0,9 gr

Pembahasan: (Jawaban E)

KEF X 14
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
Reaksi:

Anoda: Al → Al3+ + 3e

Katoda: Ni2+ + 2e → Ni
𝑒.𝑖.𝑡
W = 96500

27
.0,2 𝐴 . 804 . 60
3
= 96500

= 0,899 gr

= 0,9 gr

Dimana e=Ar/n, n adalah jumlah elektron yang digunakan

21. Diketahui data percobaan pada berbagai logam sebagai berikut:


Sn + Sr2+→ Tidak bereaksi
Sn + Pd2+→ Sn2++ Pd
Sn + Hg2+→ Sn2++ Hg
Sr + Rb+→ Tidak bereaksi
Hg + Pd2+→ Hg2++ Pd
Urutan logam-logam tersebut berdasarkan sifat oksidator ynag semakin meningkat
adalah….
A. Sn<Pd<Hg<Sr<Rb
B. Pd<Hg<Sn<Sr<Rb
C. Rb<Sr<Sn<Hg<Pd
D. Pd<Hg<Sr<Rb<Sn
E. Sr<Hg<Pd<Rb<Sn

Pembahasan: (Jawaban C)

Sn + Sr2+→ Tidak bereaksi (Sn>Sr)


Sn + Pd2+→ Sn2++ Pd (Pd>Sn)
Sn + Hg → Sn + Hg
2+ 2+
(Hg>Sn)
Sr + Rb → Tidak bereaksi (Sr>Rb)
+

Hg + Pd2+→ Hg2++ Pd (Pd>Hg)


Urutan Penurunan Sifat Oksidator
Pd>Hg>Sn>Sr>Rb
Rb<Sr<asan<Hg<Pd

KEF X 15
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
22. Pada suhu dan volume tetap, 1 mol PCl5(g) terurai menjadi PCl3(g). Jika tetapan
kesetimbangan Kp adalah 4/15 dan setelah kesetimbangan tercapai tekanan total menjadi
1,4 atm. Maka derajat disosiasi PCl3 adalah … .
A. 20%
B. 30%
C. 40%
D. 50%
E. 60%

Pembahasan : (Jawaban C)

23. Sebanyak 10gr parafin (C20H42) suatu zat terlarut yang tak mudah menguap, dilarutkan
dalam 50gr benzena (C6H6). Pada suhu 53oC tekanan uap murni benzena adalah
300Torr. Tekanan uap larutan pada suhu tersebut adalah … .
A. 298
B. 292
C. 284
D. 275
E. 267

Pembahasan: (Jawaban C)

KEF X 16
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
Penurunan tekanan uap larutan, jika terdapat zat terlarut maka tekanan uap mengalami
penurunan berdasarkan fraksi molnya.

o Mencari mol paraffin dan benzena


𝑚 10 𝑔𝑟𝑎𝑚
n.parafin (C20H42) = 𝑀𝑟 = = 0,0353 mol
283 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
𝑚 50 𝑔𝑟𝑎𝑚
n.benzena (C6H6) = 𝑀𝑟 = = 0,6410 mol
78 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
o Menghitung mol total
mol C20H42 + mol C6H6 = (0,0353+0,6410) mol = 0,6763 mol
o Menghitung fraksi mol pelarut (benzena)
𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 0,6410 𝑚𝑜𝑙
Xp = 𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡+𝑛 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 0,6763 𝑚𝑜𝑙 = 0,9478
o Menghitung tekanan uap larutan
P = Xp.P0
= 0,9478 x 300 torr
= 284,34torr (284 torr)

24. Larutan X dibuat dengan melarutkan 5,22 g Ba(NO)3 ( Mr = 261 ) ke dalam 2 kg air.
Barium Nitrat terdisosiasi sempurna dalam air. Larutan Y dibuat dengan melarutkan 30
g zat organik non elektrolit kedalam 1 kg air. Pada tekanan yang sama, ΔTb larutan Y =
2 x ΔTb larutan X. Massa molekul relatif zat organik tersebut adalah... .
A. 100 gram/mol
B. 250 gram/mol
C. 500 gram/mol
D. 700 gram/mol
E. 1400 gram/mol

Pembahasan : (Jawaban C)

Larutan X = Ba(NO)3 ➔ Ba2+ + 2NO3- i = 3

Larutan Y = Organik = i = 1

∆𝑇𝑏 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑌= 2 ∆𝑇𝑏 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑋


mb . Kb = 2. ma . Kb. i
mb = 2. ma. i
30 1000 5,22 1000
𝑥 = 2𝑥 𝑥 x3
𝑀𝑟 1000 261 2000
30 0,02 𝑥 3
=2𝑥
𝑀𝑟 2
30
= 0,06
𝑀𝑟

Mr Organik = 500 gram/mol

KEF X 17
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
25. Sebuah sistem 2 mol gas ideal diatomik (Cp=5/2R) mengalami ekspansi isobarik pada
tekanan 105 Pa sehingga volumenya menjadi dua kali volume awal. Bila volume awal
adalah 15 Liter, maka kalor yang diserap gas pada proses ini adalah ... .
A. 937,5 J
B. 1875 J
C. 2000 J
D. 3750 J
E. 5500 J

Pembahasan : (Jawaban D)

Diketahui : Volume awal = 15 L = 15 x 10-3 m3

Volume akhir = 30 L = 30 x 10-3 m3

Ditanya : Q ?
Dijawab :
Q = n Cp T
Q = 2 x 5/2 R x ∆𝑇
Q = 5 R x ∆𝑇
Dari persamaan gas ideal
PxV =nxRxT
PxV =2RxT
Keadaan 1 ketika gas belum terekspansi
P x V1 = 2 R x T1 ..... (1)
Keadaan 2 ketika gas telah terekpansi
P x V2 = 2 R x T2 ..... (2)
Dari persamaan 2 dikurangi persamaan 1
P x (V2-V1) = 2 R x ( T2-T1 )
P x (V2-V1) = 2 R x ∆𝑇
105 (30x 10-3 – 15 x 10-3) = 2 R x ∆𝑇
105 x 15 x 10-3 = 2 R x ∆𝑇
15 x 102 = 2 R x ∆𝑇
750 J = R ∆𝑇
R ∆𝑇 = 750 J dimasukkan ke rumus Q = 5 R
Q = 5 R x ∆𝑇
Q = 5 x 750 J
Q = 3750 J

26. Sebuah wadah memiliki volume 3000 ml. Wadah tersebut diisi gas klorin secara terus-
menerus. Saat setengah dari wadah tersebut diisi dengan gas klorin tekanannya adalah 35
atm. Tekanan gas tersebut pada saat volumenya mencapai ¾ dari volume wadah apabila
suhunya tetap adalah ... torr

KEF X 18
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
A. 17,7
B. 23,3
C. 1,77
D. 2,33
E. 34,4

Pembahasan : (Jawaban A)
V1 = ½ x 3L = 1,5 L
P1 = 35 atm
V2 = ¾ x 3L = 2,25 L
P2 = ?
Suhu tetap, maka :
P1.V1 = P2.V2
35 atm. 1,5 L = P2. 2,25 L
P2 = 52,5 atm.L/2,25L
P2 = 23,333 atm
P2 = 17,708 torr (A)

27. Gas SF6 terurai menurut kesetimbangan berikut:


SF6 (g) ⇌ SF4 (g) + F2 (g)
Suatu wadah tertutup bervolume tetap diisi dengan gas SF6 sampai tekanannya mencapai
36 torr. Setelah kesetimbangan tercapai tekanan dalam wadah yaitu 48 torr. Tetapan
kesetimbangan (Kp) dari reaksi di atas adalah …
A. 3
B. 4
C. 8
D. 10
E. 6

Pembahasan : (Jawaban E)
SF6 (g) ⇌ SF4 (g) F2 (g)
M 36
r x x x
s 36-x x x

48 torr = (36 + x) torr


x = (48-36) torr
= 12 torr

SF6 = 36-x
= 24 torr
SF4 = 12 torr
F2 = 12 torr

KEF X 19
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

[𝑆𝐹4 ] [𝐹2 ]
Kp = [𝑆𝐹6 ]
12 𝑥 12
= 24
= 6 (E)

28. Logam tembaga dicelupkan kedalam larutan asam sulfat apabila pada awal reaksi terdapat 30 gram
logam tembaga dan setelah reaksi selama 7 menit tersisa 7,5 gram tembaga maka laju pemakaian
logam tembaga adalah ...
A. 3,54 x 10-4
B. 8,4 x 10-4
C. 3,4 x 10-4
D. 8,54 x 10-4
E. 4,2 x 10-4

Pembahasan : (Jawaban B)
Massa Cu yang bereaksi :
Cu – Cu0 = 30 gram – 7,5 gram = 22,5 gram
Mol bereaksi :
mCu : massa/Mr = 22,5 gram/63,5 gram.mol-1 = 0,354 mol
v = mol/t
v = 0,354 mol / 420 s
v = 8,4 x 10-4 mol/s (B)

29. Perhatikan reaksi berikut:

2NO2(g) ⇌ N2O4(g)

Jika reaksi tersebut memiliki nilai tetapan kesetimbangan sebesar 7,13 pada suhu 25oC, maka nilai ΔGo
untuk reaksi tersebut adalah …

A. +9,740 kJ/mol
B. +4,870 kJ/mol
C. +2,435 kJ/mol
D. -2,435 kJ/mol
E. -4,870 kJ/mol

Pembahasan : (Jawaban E)

Data termodinamika seperti ΔGo dapat diperoleh dari pengolahan data Kp sesuai rumus : ΔGo= -RT
ln Kp

Diketahui: Kp=7,13 ; T=298K ; R=8,314 J/mol K

Ditanya: ΔGo?

KEF X 20
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

Jawab: ΔGo = -RT lnKp

= -(8,314 J/mol K)(298K)ln(7,13)

= -4.870 J/mol

= -4,87 kJ/mol

30. Reaksi dekomposisi NO2 berikut merupakan reaksi elementer yang memiliki orde reaksi 2.

2NO2(g) → 2NO(g) + O2(g)

Jika pada awal reaksi [NO2] = 0,01 M dan laju reaksi 5,4 x 10-4 M/detik, maka pada saat [NO2] terurai
90%, laju reaksi akan menjadi... .

A. 5,4 x 10-3M/detik
B. 5,4 x 10-4M/detik
C. 4,4 x 10-4M/detik
D. 5,4 x 10-6M/detik
E. 4,4 x 10-6M/detik

Pembahasan : (Jawaban D)

Mula-mula [NO2] = 0,01

Terurai [NO2] = 0,01 x 90% = 0,009

V1= 5,4 x 10-4M/detik

Ditanyakan : V2?

2NO2(g) → 2NO + O2

m : 0,01

r : 0,009

s : 0,001

mula-mula

V1 = k [NO2]2

5,4 x 10-4 = k [NO2]2


5,4 x 10−4
k = 10−4

KEF X 21
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

k = 5,4 M/detik

setelah terurai

V2 = k [NO2]2

= 5,4 (0,001)2

= 5,4 x 10-6M/detik

31. Di antara harga-harga keempat bilangan kuantum di bawah ini yang mungkin untuk pengisian electron
pada orbital 3p adalah...
A. n = 3; ℓ = 2; m = -1; s = +1/2
B. n = 3; ℓ = 1; m = -1; s = +1/2
C. n = 3; ℓ = 2; m = +1; s = +1/2
D. n = 3; ℓ = 2; m = 0; s = +1/2
E. n = 3; ℓ = 2; m = +2; s = +1/2

Pembahasan : (Jawaban B)
Orbital 3p memiliki bilangan kuantum
n:3
l:1
m : antara +3 sampai -3

32. Seng mempunyai dua isotop yaitu Zn-66 dan Zn-65. Bila Ar Zn = 65,4 maka perbandingan persentase
Zn-66 dan Zn-65 adalah...… .
A. 80:20
B. 75:25
C. 40:60
D. 50:50
E. 30:70
Pembahasan : (Jawaban C)
Misalkan persentase kelimpahan Zn-66 = a%, maka persentase kelimpahan Zn-65 = (100-a)%
Ar = (massa isotop I x persentase kelimpahan isotop I) + (massa isotop II x persentase kelimpahan

KEF X 22
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

isotop II)
Ar Zn = (massa Zn-66 x persentase kelimpahan Zn-66) + (massa Zn-65 x persentase kelimpahan Zn-
65)
65,4 = (66 x a%) + (65 x (100 - a)%)

6.540= a + 6.500
a = 6.540 - 6500
a = 40
Jadi, persentase kelimpahan Zn-66= 40% dan Zn-65= 60% sehingga perbandingannya 40:60.
33. Ion Cu+ memiliki elektron tidak berpasangan sebanyak ... .
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
Pembahasan : (Jawaban A)
Konfigurasi 29Cu: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
Orbital 3d10 4s1

Cu+ (Cu melepas 1 elektron terluar)

3d10 4s0

Maka tidak ada elektron yang tidak berpasangan

34. Suatu logam divalen L sebanyak 8 gram, dilarutkan ke dalam HCl berlebih dan diperoleh 4,48 dm3 gas
hidrogen (STP) sesuai persamaan reaksi berikut :
L2(s) + 2HCl(aq) → LCl2(aq) + H2(g)
Jika logam ini memiliki 20 neutron, maka letaknya dalam sistem periodik adalah … .

KEF X 23
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

A. Golongan IIA, periode 2


B. Golongan IIA, periode 4
C. Golongan IVA, periode 4
D. Golongan IIA, periode 3
E. Golongan IVA, periode 3

Pembahasan : (Jawaban B)

Reaksi setara:

L2(s) + 4HCl(aq) → 2LCl2(aq) + 2H2(g)

n L2 ~ 2 n H2
Pada kondisi STP, maka
n H2

n H2 = Ar L = 40

n L2 = 0,5 x 0,2 mol = 0,1 mol Ar = massa atom relatif

Logam L diketahui memiliki neutron sebanyak 20, maka jumlah proton logam L adalah 40-20 = 20.

Jumlah elektron = jumlah proton = 20


Konfigurasi elektronnya:1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Unsur L pada golongan IIA periode 4

35. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar mengenai ikatan kovalen, yaitu:
A. Elektronegativitas adalah ukuran kualitatif tentang kemampuan suatu atom menarik elektron dalam
ikatan kovalen
B. Pada unsur yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang kecil akan membentuk ikatan yang
polar

KEF X 24
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

C. ikatan kovalen antara atom-atom unsur yang berbeda adalah ikatan non polar, dengan tingkat
polaritasnya yang sangat bervariasi
D. Untuk menilai polaritas relatif dari ikatan kovalen, ahli kimia menggunakan energi ionisasi, yang
merupakan ukuran relatif seberapa kuat suatu atom menjadi ionnya sebelum membentuk ikatan
kovalen.
E. Perbedaan elektronegativitas nol, menunjukkan ikatan kovalen polar.

Pembahasan : (Jawaban A)
Untuk menilai polaritas relatif dari ikatan kovalen, ahli kimia menggunakan elektronegativitas, yang
merupakan ukuran relatif seberapa kuat suatu atom menarik elektron ketika membentuk ikatan
kovalen.

36. Perhatikan pasangan senyawa berikut ini!


I. H2O – HCl
II. Li2S – CO2
III. MgCl2 – CH3Cl
IV. N2O5 – PCl5
Urutan pasangan senyawa berdasarkan gaya antarmolekul dari yang paling kuat yaitu ... .
A. I, III, II, IV
B. I, IV, II, III
C. III, I, II, IV
D. III, I, IV, II
E. IV, II, III, I
Pembahasan : (Jawaban C)
I. H2O – HCl (dipol - dipol)
II. Li2S – CO2 (ion – dipol terinduksi)
III. MgCl2 – CH3Cl (ion – dipol)
IV. N2O5 – PCl5 (dipol – dipol terinduksi)

37. Perhatikan tabel di bawah ini!


No Senyawa K Bentuk M

KEF X 25
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

ovalen olekul
1. CH4 linier
segitiga
2. XeF2
planar
3. XeF4 tetraderal
bujur
4. B(CH3)3
sangkar
5. SF6 oktahedral

Senyawa kovalen dengan bentuk molekul yang tepat adalah senyawa nomor ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Pembahasan : (Jawaban E)
1. CH4 memiliki 4 pasangan elektron yang saling berikatan dan tidak memiliki PEB sehingga
berbentuk tetrahedral dan bersifat non polar.
2. XeF2 memiliki 2 PEI dan 3 PEB sehingga berbentuk linear dan bersifat polar
3. XeF4 memiliki 4 PEI dan 2 PEB sehingga memiliki bentuk segi empat planar dan bersifat polar
4. B(CH3)3
5. SF6 memiliki 6 PEI dan tidak memiliki PEB sehingga bersifat non polar

38. Berikut pasangan yang memiliki geometri molekul sama adalah....


A. BeCl2 dan H2O
B. PCl5 dan BrF5
C. NH3 dan SNF3
D. XeF4 dan SF4
E. SF6 dan Mo(CO)6
Pembahasan : (Jawaban E)
SF6 dan Mo(CO)6 = oktahedral

39. Timah dan timbal memiliki oksida yang khas, yaitu SnO, SnO2, PbO, dan PbO2. Ada dua aturan
umum yang diamati pada oksida-oksida dari unsur-unsur di golongan 14 Tabel Periodik Unsur
modern, yaitu: 1. Oksida lebih bersifat basa seiring dengan meningkatnya nomor atom 2. Oksida
dengan unsur yang sama dapat bersifat lebih asam jika bilangan oksidasi lebih besar. Reaksi yang
cenderung terjadi dengan penambahan KOH adalah ... .

KEF X 26
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

A. KOH + SnO → K2SnO2 + H2O


B. KOH + SnO2 → K2SnO3 + H2O
C. KOH + PbO → K2PbO2 + H2O
D. KOH + PbO2 → K2PbO3 + H2O
E. Tidak ada reaksi yang dapat berlangsung

Pembahasan : (Jawaban B)

KOH merupakan basa kuat, sehingga oksida yang cenderung bereaksi dengan KOH adalah oksida
yang bersifat asam. Menurut aturan umum yang diamati pada oksida-oksida dari unsur-unsur di
golongan 14 Tabel Periodik Unsur modern:

1. Oksida lebih bersifat basa seiring dengan meningkatnya nomor atom, maka oksida Sn lebih asam
dari oksida Pb.

2. Oksida dengan unsur yang sama dapat bersifat lebih asam jika bilangan oksidasi lebih besar, maka
SnO2 (Sn mempunyai biloks +4) lebih asam dari SnO (Sn mempunyai biloks +2) Oleh karena itu,
oksida yang cenderung bereaksi dengan KOH adalah SnO2 , dengan reaksi

KOH + SnO2 K2SnO3 + H2O

40. Suatu atom memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p4 . Pernyataan berikut tentang unsur ini adalah
benar, kecuali…
A. Terletak dalam golongan VIA dalam sistem periodik
B. Cenderung membentuk ion negatif
C. Memiliki elektronegativitas yang relatif besar
D. Jari-jari atomnya paling kecil dibanding unsur lain dalam periode yang sama
E. Membentuk molekul diatomik berikatan rangkap

Pembahasan : (Jawaban D)

Unsur dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p4 berarti memiliki nomor atom 8, merupakan unsur oksigen yang
ada dalam golongan VI A, dan dapat membentuk molekul diatomic, serta cenderung membentuk ion
negatif

41. Suatu radioisotop dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit mata dan tumor. Selain itu, dapat
digunakan pula untuk mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah
yang berlebihan. Dalam penggunaanya, radioisotop ini disuntikkan ke dalam tubuh sehingga
radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada
sumsum tulang belakang. Radioisotop ini adalah ... .
A. Co-60
B. Fe-59

KEF X 27
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

C. I-131
D. P-32
E. Xe-133

Pembahasan : (Jawaban D)

• Co-60 merupakan sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker.
• Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah.
• I-131 untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati, dan mendeteksi tumor otak.
• P-32 untuk mendeteksi penyakit mata dan tumor, serta mengobati penyakit polycythemia
rubavera.
• Xe-133 untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

42. Jika 232


90𝑇ℎ berturut – turut memancarkan x partikel alfa dan y partikel beta maka akan dihasilkan
208
82𝑃𝑏 . Nilai x dan y adalah...
A. 3 dan 2
B. 3 dan 8
C. 6 dan 4
D. 6 dan 3
E. 8 dan 1

Pembahasan : (Jawaban C)
x = jumlah partikel α
y = jumlah partikel β
ΔA = 232 - 208 = 24
ΔA = 4x + 0y
24 = 4x
x=6
ΔZ = 90 – 82 = 8
ΔZ = 2x + (-1)y
8 = (2 x 6) – y
y=4
232 208 4 0
90𝑇ℎ → 82𝑃𝑏 + 6 2𝛼 + 4 −1𝛽

43. Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi Co(OH)3; sementara
natrium hipoklorit, NaOCl, dapat dioksidasi menjadi NaCl. Apabila reaksi tersebut disetarakan, maka
koefisien reaksi kobalt dan NaOCl adalah .....
Reaksi :
NaOCl ⇒ NaCl + NaClO3

KEF X 28
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

Co + 3OH-⇒ Co(OH)3 + 3e
A. 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 3 dan 2
D. 1 dan 2
E. 3 dan 1

Pembahasan : (Jawaban B)
Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi Co(OH)3 karena
biloks Co naik dari 0 menjadi +3. sementara Natrium Hipoklorit, NaOCl, dapat dioksidasi menjadi
NaCl.
Co ⇒ Co(OH)3
NaOCl ⇒ NaCl + NaClO3
Apabila reaksi tersebut disetarakan, maka diperoleh persamaan:
Co + 3OH-⇒ Co(OH)3 + 3e
3NaOCl ⇒ 2NaCl + NaClO3
Koefisien reaksi kobalt dan NaOCl adalah 1 dan 3

44. Manakah dibawah ini yang merupakan struktur dari senyawa kompleks Diaminaperak(I)
heksaisotiosianoferat(II) .....
A. [Ag(NH3)2]3[Fe(CN)6]
B. [Ag(NH3)2]4[Fe(SCN)6]
C. [Ag(NH3)2]4[Fe(NCS)6]
D. [Ag(NH3)2]3[Fe(SCN)6]
E. [Ag(NH3)2]3[Fe(NCS)6]
Pembahasan : (Jawaban C)
Penamaan senyawa kompleks mengikuti aturan sebagai berikut :
1) Kation dituliskan terlebih dahulu daripada anion
2) Penamaan kation kompleks menggunakan urutan jumlah ligan - nama ligan - nama atom pusat
a. Jumlah ligan dinyatakaan dengan awalan angka dalam bahasa Yunani: mono (1), di (2), tri
(3), tetra (4), penta (5), dan heksa (6)
b. Nama atom pusat sama dengan nama biasa dari atom pusat itu
3) Penamaan anion kompleks menggunakan urutan jumlah ligan - nama ligan - nama atom pusat
a. Jumlah ligan dinyatakaan dengan awalan angka dalam bahasa Yunani: mono (1), di (2), tri
(3), tetra (4), penta (5), dan heksa (6)
b. Nama atom pusat harus dan wajib menggunakan tata nama IUPAC dan diberi akhiran “at”
Diaminaperak(I) heksaisotiosianoferat(II) jika dituliskan menjadi [Ag(NH3)2]+ dan [Fe(NCS)6]4-
agar terbentuk senyawa yang stabil, 4 ion [Ag(NH3)2]+ mengikat satu ion [Fe(NCS)6]4-
membentuk [Ag(NH3)2]4[Fe(NCS)6].

KEF X 29
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

45. Ibu terlihat sedih karena roti yang ia buat kurang baik hasilnya. Bibi menyarankan, lain kali Ibu harus
menambahkan soda kue ke dalam adonan roti. Soda kue mengandung suatu senyawa yang dapat
bereaksi dengan senyawa asam dalam bahan lain, seperti susu, coklat, yogurt, dan buttermilk. Reaksi
ini membentuk gas karbondioksida yang menyebabkan roti mengembang.
Senyawa dalam soda kue tersebut adalah .....
A. Asam askorbat
B. Natrium bikarbonat
C. Kalsium karbida
D. Sodium hipoklorit
E. Sodium tetraborat
Pembahasan : (Jawaban B)
1) Asam askorbat merupakan vitamin C yang terkandung secara alami pada buah-buahan
2) dan ada pula dalam bentuk tablet
3) Natrium bikarbonat terkandung dalam soda kue
4) Kalsium karbida (karbit) digunakan untuk mempercepat pematangan buah
5) Sodium hipoklorit terkandung dalam pemutih pakaian
6) Sodium tetraborat terdapat dalam boraks

46. Nama yang tepat untuk senyawa : CH3CH(C2H5)CH=C(CH3)CH3 adalah ....


A. 2,4-dimetil-2-heksena
B. 2-metil-4-etil-2-pentena
C. 2-etil-4-metil-3-pentena
D. 4-etil-2-metil-2-pentena
E. 3,5-dimetil-4-heksena

Pembahasan: (Jawaban A)

KEF X 30
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

Sehingga, nama yang tepat untuk senyawa di atas adalah 2,4-dimetil-2-heksena.

47. Salah satu sifat khas atom karbon yakni dapat membentuk isomer. Pasangan senyawa berikut yang
berisomer fungsional adalah....
A. 2,2,3-trimetilpentana dan 2,4-dimetilheksana
B. Etoksi etana dan 2-metoksi propana
C. Asam butanoat dan etil etanoat
D. 6-metil-3-heptanon dan 2-metil-4-heptanon
E. trans-1,2-dibromo-2-pentena dan cis-1,2-dibromo-2-pentena

Pembahasan : (Jawaban C)
Senyawa yang berisomer fungsional yakni senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun
gugus fungsinya berbeda.
- Opsi A berisomer kerangka
- Opsi B berisomer kerangka
- Opsi C berisomer fungsional
- Opsi D berisomer posisi
- Opsi E berisomer geometri

48. Piridina merupakan suatu senyawa heterosiklik-aromatik enam-anggota yang memiliki struktur mirip
dengan benzena. Penyataan berikut yang benar terkait piridina dan benzena adalah....
A. Piridina bersifat polar sedangkan benzena bersifat nonpolar
B. Piridina dan benzena mengalami alkilasi Friedel-Craft
C. Cincin aromatik piridina tidak bertahan terhadap oksidasi sedangkan cincin aromatik benzena
dapat bertahan terhadap oksidasi
D. Piridina tidak dapat mengalami substitusi nukleofilik sedangkan benzena dapat mengalami
substitusi nukleofilik
E. Cincin piridina memiliki keaktifan tinggi terhadap substitusi elektrofilik sedangkan cincin
benzena memiliki keaktifan yang lebih rendah terhadap substitusi elektrofilk

Pembahasan : (Jawaban A)

KEF X 31
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

Piridina mempunyai struktur yang mirip dengan benzena. Piridina memiliki cincin datar dengan
enam-anggota yang terdiri dari lima karbon dan satu nitrogen. Karena mengandung satu
nitrogen yang bersifat elektronegatif, piridina bersifat polar. Sedangkan benzena memiliki cincin
datar dengan enam-anggota yang terdiri dari enam karbon sehingga bersifat nonpolar.

49. Perhatikan gambar berikut!

Diketahui pKa piridin: 5,2; pKa Piperidin: 11; pKb pirol: 14 Dari data tersebut, pernyataan berikut ini
yang benar adalah…
A. Pirol bersifat paling asam
B. Piridin lebih asam dari Pirol
C. Piperidin lebih asam dari Pirol
D. Pirol bersifat paling basa
E. Piperidin dan pirol merupakan basa

Pembahasan : (Jawaban A)
Semakin kecil nilai pKa suatu senyawa maka sifat senyawa tersebut makin asam. Pun juga,
semakin kecil nilai pKb suatu senyawa maka sifat senyawa tersebut makin basa. Dari ketiga
senyawa tersebut dapat diketahuibahwa Pirol bersifat paling asam karena nilai pKbnya yang sangat
tinggi.

50. Nama senyawa dengan rumus di bawah ini menurut IUPAC adalah....

KEF X 32
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

A. asam-3-amino-2-hidroksi-5-metilbenzoat
B. asam-3-metil-5-amino-6-hidroksibenzoat
C. asam-2-benzoat-4-metil-6-aminofenol
D. 3-metil -5-amino-6-hidroksiasambenzoat
E. 2-amino-4-metil-6-asambenzoatfenol

Pembahasan: (Jawaban A)

51. Pada struktur benzena yang memiliki gugus lebih dari 1, urutan penomoran pertama dipilih yang

memiliki prioritas lebih tinggi, yaitu gugus asam karboksilat (COOH), lalu penomoran selanjutnya
sesuai arah jarum jam dan penamaan disesuaikan huruf abjad. Dalam reaksi adisi berikut ini:

Produk utama dari reaksi diatas adalah... .

A.

KEF X 33
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

B.

C.

D.

E.

Pembahasan: (Jawaban A)

Ikatan rangkap tiga dipecah menjadi ikatan tunggal karena terjadi 2 kali reaksi adisi dengan
pereaksi HBr berlebih.

KEF X 34
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

Reaksi adisi pertama :

Reaksi adisi kedua :

52. Tahapan pengolahan minyak mentah yang menghasilkan bensin berkualitas tinggi (isooktana)
adalah ….
A. Distilasi
B. Cracking
C. Reforming
D. Polimerasi
E. Treating
Pembahasan: (Jawaban B)

Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi


molekul- molekul senyawa hidrokarbon yang kecil . Contoh cracking ini adalah pengolahan
minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk
memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan
oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100
diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang
istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n- heptana yang mempunyai sifat anti knock
yang buruk

53. Petrokimia merupakan bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi.
Berikut pasangan yang tepat antara hidrokarbon dan fungsinya adalah....

No Hidrokarbon Fungsi

A. Aseton Menaikkan nilai oktan bensin

KEF X 35
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

B. Etilen Glikol Bahan pelarut

C. Poli Vinil Klorida Bahan antibeku dalam radiator mobil

D. Gliserol Bahan peledak

E. Metil Tersier Butil Eter Pelapis lantai

KEF X 36
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
Pembahasan : (Jawaban D)

No Hidrokarbon Fungsi

A. Aseton Bahan pelarut

B. Etilen Glikol Bahan antibeku dalam radiator


mobil

C. Poli Vinil Klorida Pelapis lantai

D. Gliserol Bahan peledak

E. Metil Tersier Butil Eter Menaikkan nilai oktan bensin

54. Rumus Hawort dari suatu α-D- galaktosa berikut ini adalah ….

KEF X 37
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

Pembahasan : (Jawaban B)
Dalam rumus Hawort untuk suatu D-gula, gugus CH2OH ujung ditempatkan di atas
bidang cincin. Untuk struktur α,β ditentukan oleh posisi OH anomerik yang
diproyeksikan terhadap gugus CH2OH ujung . Struktur dimana OH anomerik
diproyeksikan ke bawah (trans terhadap CH2OH ujung) disebut α-anomer. Sedangkan
struktur OH anomerik yang diproyeksikan ke atas (cis terhadap CH2OH ujung ) disebut
β-anomer.

KEF X 38
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

55. Siswa melakukan pengujian adanya karbohidrat dalam suatu sampel. Sampel yang
digunakan merupakan suatu polisakarida yang dapat dipisahkan menjadi 2 fraksi utama
berdasarkan kelarutan bila ditriturasi dengan air panas. Pengujian dimulai dengan
menambahkan larutan asam ke dalam larutan sampel yang berwarna putih susu dan
dipanaskan menghasilkan larutan bening yang menandakan adanya hidrolisis suatu
karbohidrat. Kemudian menambahkan larutan basa untuk menetralkan kelebihan asam.
Lalu menambahkan beberapa ml pereaksi benedict kedalam larutan sampel dan terbentuk
endapan merah bata. Endapan merah bata mengindikasikan sebagai endapan Cu2O.
Sedangkan bila diuji dengan reagen tollens akan menghasilkan cermin perak. Dari
pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan jenis polisakarida yang dihidrolisis
dan monosakarida yang terbentuk adalah ….
A. Amilum dan fruktosa
B. Amilum dan galaktosa
C. Glikogen dan glukosa
D. Selulosa dan fruktosa
E. Pati dan glukosa

Pembahsan : (Jawaban E)

Pati (amilum) merupakan suatu polisakarida yang dapat dipisahkan menjadi 2 fraksi
utama berdasarkan kelarutan bila ditriturasi dengan air panas. Dua fraksi utama yaitu 20
% amilosa (larut) dan 80 % amilopektin (tidak larut). Pati bila dihidrolisis dengan asam
dan dipanaskan akan terbentuk suatu monosakarida berupa D-glukosa. Monosakarida
yang terbentuk dapat di uji dengan reagen tollens dan benedict. Suatu D-glukosa bila
direaksikan dengan larutan benedict akan menghasilkan endapan merah bata berupa
Cu2O. Hal ini membuktikan bahwa D-glukosa merupakan salah satu gula pereduksi yang
mempunyai gugus aldehid yang dapat dioksidasi menjadi gugus asam karboksilat.
Kemudian dibuktikan dengan uji lanjutan dengan reagen tollens. D-glukosa direaksikan

KEF X 39
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
dengan reagen tollens akan terbentuk endapan cermin perak (Ag). Pereaksi tollens
digunakan untuk membuktikan mudahnya gugus aldehid dioksidasi menjadi asam
karboksilat. Dapat disimpulkan bahwa monosakarida yang terbentuk berupa glukosa
yang memiliki gugus aldehid dan dapat dioksidasi menghasilkan gugus asam karboksilat.

56. Aldehid dan alkanon memiliki rumus umum yang sama yaitu CnH2nO. Keduanya saling
berisomer fungsi. Berikut ini yang merupakan perbedaan aldehid dan alkanon adalah ...
A. Alkanon bereaksi positif dengan pereaksi Tollens membentuk cermin perak pada
dinding tabung reaksi, sedangkan aldehid bereaksi negatif.
B. Aldehid bereaksi positif dengan Fehling menghasilkan endapan merah bata,
sedangkan alkanon bereaksi negatif.
C. Alkanon bereaksi positif dengan pereaksi Benedict menghasilkan endapan merah
bata, sedangkan aldehid bereaksi negatif.
D. Aldehid bereaksi positif dengan pereaksi Tollens membentuk endapan merah bata,
sedangkan alkanon bereaksi negatif.

KEF X 40
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
E. Alkanon bereaksi positif dengan pereaksi Fehling membentuk endapan Cu2O,
sedangkan aldehid bereaksi negatif.

Pembahasan : (Jawaban B)

57. Proyeksi Newman yang memiliki energi paling besar terdapat pada konformasi…

Pembahasan: Jawaban (D)


Pada proyeksi Newman yang memiliki energi besar adalah struktur dimana gugus yang
besar terletak pada posisi yang berdekatan, sehingga menyebabkan energi tolak menolak
kedua gugus tersebut menjadi lebih besar.

KEF X 41
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

58. Struktur dari senyawa trans-1-metil-2-propil-sikloheksana adalah ….

Pembahasan: Jawaban (D)

KEF X 42
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

59. Reaksi substitusi pada senyawa siklik misalnya naftalena dipengaruhi oleh subtituen
yang telah terikat pada senyawa tersebut. Dibawah ini termasuk subtituen yang
merupakan gugus pengaktif cincin, kecuali…
A. –OH
B. -R
C. -NO2
D. -NH2
E. -NH(OCH3)

Pembahasan : (Jawaban C)
Gugus pengaktif cincin adalah gugus pemberi elektron yang mengaktifkan cincin untuk
terjadinya substitusi elektrofilik (-OH, -R, NH2, NH(OCH3).

KEF X 43
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

60. Asam 1,6-Cleve adalah senyawa yang digunakan dalam industri zat warna. Nama
senyawa tersebut menurut IUPAC adalah...

A. asam 5-amina-2-naftalenasulfat
B. asam 6-amino-2-naftalenasulfonat
C. asam 2-sulfonat-5-naftilamina
D. asam 2-sulfonat-6-naftilamina
E. asam 5-amino-2-naftalenasulfonat

Pembahasan : (Jawaban E)

Nama yang tepat untuk senyawa di atas menurut IUPAC adalah asam 5-amino
2naftalenasulfonat

KEF X 44
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

BABAK 2

Soal Sebab Akibat


Soal terdiri dari tiga bagian, yaitu PERNYATAAN, SEBAB dan ALASAN yang disusun
secara berurutan. Pilihlah : (A) Jika pernyataan benar, alasan benar, keduanya menunjukkan
hubungan sebab akibat
(B) Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat
(C) Jika pernyataan benar, alasan salah
(D) Jika pernyataan salah, alasan benar
(E) jika pernyataan dan alasan keduanya salah

Soal Pilihan Ganda Asosiasi


(A) Jika jawaban (1), (2) dan (3) benar
(B) Jika jawaban (1) dan (3) benar
(C) Jika jawaban (2) dan (4) benar
(D) Jika jawaban (4) saja yang benar
(E) Jika jawaban (1), (2), (3), dan (4) benar

1. Untuk reaksi CaC2 + 2 H2O → Ca(OH)2 + C2H2. Pernyataan yang benar adalah....
1. Nama gas yang dihasilkan adalah asetilena
2. Produk reaksi antara 1 mol gas tersebut dengan 1 mol HCl adalah monomer dari
PVC
3. Gas tersebut dapat menghilangkan warna merah coklat dari larutan brom
4. Untuk mereaksikan 160 g CaC2 diperlukan 50 g air (Ar Ca = 40. H = 1, O = 16, C =
12)

Pembahasan: (Jawaban A)

KEF X 45
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

1. C2H2 adalah asetilena


2. C2H2 + HCl → C2H3Cl. Senyawa C2H3Cl adalah vinilklorida yang merupakan
monomer PVC
3. Asetilena dapat menghilangkan warna merah-cokelat dari larutan brom
4. Mol CaC2 = 160 64 = 2,5
Mol H2O = 2 1 × 2,5 = 5
Mol H2O = 5 mol x 18 g/mol = 90 g

Maka pernyataan 1, 2, dan 3 benar.

2. Pada kondisi yang sama, volume 1 gram gas nitrogen sama dengan volume 1 gram
karbon monoksida (Ar C=12, N=14, O=16)
SEBAB
Pada massa yang sama, jumlah mol gas nitrogen sama dengan jumlah mol karbon
monoksida.

Pembahasan : (Jawaban A)
n1 n2
Pada kondisi yang sama (P dan T) berlaku hukum: = dimana
v1 v2
massa (gram )
n=
Mr
Mr N2 = 28 massa N2 = massa CO
Mr CO = 28
V1 V2
Maka pada massa tetap rumusnya menjadi : =
M r1 M r2
V1 M r1 28
= =
V 2 M r2 28
V1 1
= jadi V1 = V2
V2 1
Jadi jawabannya adalah A yaitu pernyataan dan alasan saling berhubungan.

3. Kelarutan AgCl dalam air dapat ditingkatkan dengan menambahkan NH3 ke dalam

KEF X 46
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
larutan.
SEBAB
Penambahan NH3 akan mengurangi konsentrasi Ag+ dengan membentuk Ag(NH3)2+

Pembahasan : (Jawaban A)
Faktor yang mempengaruhi kelarutan salah satunya adalah pembentukan ion kompleks.
Ag(NH3)2+ merupakan senyawa kompleks yang terbentuk dari AgCI. AgCI sedikit larut
dalam air. Saat AgCI bersenyawa dengan NH3 membentukAg(NH3)2+ , kelarutan AgCI
menjadi bertambah karena dalam senyawa kompleks tersebut konsentrasinya bertambah.

4. Sebanyak 100 ml larutan Na2SO4 0,08 M ditambahkan ke dalam 100 ml larutan


Ba(NO3)2 0,10 M. Jika Ksp BaSO4 =1,0 𝑥 10−10 , maka pernyataan berikut yang benar
adalah . . . .
(1). Larutan Na2SO4 sebagai pereaksi pembatas
(2). Konsentrasi Ba2+ sisa di dalam larutan = 10-2 M
(3). Kelarutan BaSO4 dalam air murni adalah 10-5 M
(4). Akan terbentuk endapan BaSO4

Pembahasan : Jawaban E (semua benar)


Na2SO4 + Ba(NO3)2  BaSO4 + 2NaNO3
m8 10
r 8 8 8 8
s - 2 8 8
❖ Pereaksi pembatas adalah Na2SO4 (pernyataan 1 benar)
𝑚𝑚𝑜𝑙 2
❖ Ba2+ sisa di dalam larutan = = = 10−2 𝑀 (pernyataan 2 benar)
𝑚𝑙 200

Ksp BaSO4 = 52
❖ s = √𝐾𝑠𝑝 = √1 . 10−5 = 1. 10−5 𝑀 (pernyataan 3 benar)
Q BaSO4 = [𝐵𝑎2+ ][𝑆𝑂4 2− ] = [4. 10−2 ][4. 10−2 ] = 16. 10−4

KEF X 47
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
❖ Q>Ksp terbentuk endapan (pernyataan 4 benar)

5. Dalam analisis pendahuluan pada zat padat untuk mengidentifikasi zat tersebut dilakukan
uji pemanasan. Suatu garam mengandung Cu2+ dan SO42- dilakukan uji pemanasan, maka
akan di hasilkan…
(1) Zat padat akan mencair
(2) Berubah warna menjadi hitam
(3) Menghasilkan bau
(4) Tidak menghasilkan bau

Pembahasan: (Jawaban C)
Pada pemanasan garam-garam Cu2+ dan SO42- menghasilkan perubahan warna menjadi
hitam dan tidak menghasilkan bau. Sehingga jawaban yang benar adalah 2 dan 4.

6. Dalam analisa kation, kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat dan
reaksinya terhadap suatu reagensia sebagai berikut.

(1) Golongan I dengan reagensia NaCl


(2) Golongan II dengan reagensia H2S
(3) Golongan III dengan reagensia (NH4)2SO4
(4) Golongan IV dengan reagensia (NH4)2CO3

Pembahasan : (Jawaban B)

Dalam analisa kation, kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat dan
reaksinya terhadap suatu reagensia sebagai berikut.

➢ Golongan I dengan reagensia HCl


➢ Golongan II dengan reagensia H2S
➢ Golongan III dengan reagensia (NH4)2S
➢ Golongan IV dengan reagensia (NH4)2CO3
➢ Golongan V tidak bereaksi dengan reagensia golongan I-IV

7. Dengan konsentrasi yang sama, larutan PH3 dalam air memiliki pH lebih tinggi
dibandingkan larutan NH3 dalam air.
SEBAB
PH3 lebih mudah melepaskan proton daripada NH3.

KEF X 48
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

Pembahasan: (Jawaban D)
Pada konsentrasi sama, larutan PH3 dalam air memiliki pH lebih rendah (lebih asam)
dibandingkan larutan NH3 dalam air. Sehingga pernyataan tersebut salah.
PH3 lebih mudah melepaskan proton dari NH3. Alasan benar.

8. Hujan asam menyebabkan penurunan pH air hujan berkisar antara 3 dan 4.


SEBAB
Gas SO2 di udara akan teroksidasi menjadi SO3 dan membentuk H2SO4 bila bercampur
dengan air.
Pembahasan: (Jawaban A)
Hujan asam merupakan segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Gas SO2 di udara
teroksidasi menjadi SO3 dan membentuk H2SO4 bila bercampur dengan air. Reaksi yang
terjadi sebagaimana berikut:
S(s) + O2(g) → SO2(g) 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g) SO3(g) + H2O(l) → H2SO4(aq)
Jadi pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab-akibat.

9. Pada kesetimbangan kimia, tetapan kesetmibangan akan tetap sama selama tekanan pada
saat kesetimbangan tidak mengalami perubahan
SEBAB
Tetapan kesetimbangan akan berubah jika terjadi perubahan tekanan/volume

Pembahasan : (Jawaban E)
• Tetapan kesetmibangan tidak dipengaruhi suhu (pernyataan salah)
• Tetapan kesetimbangan tidak berubah selama suhu tetap/tetapan merupakan
fungsi suhu (sebab salah)

10. Perubahan energi dalam (ΔU)pada sistem bergantung pada proses jalannya sistem dan
perubahan keadaaan sistem
SEBAB
Perubahan energi dalam (ΔU) termasuk fungsi keadaan

Pembahasan : (Jawaban D)
• Perubahan energi dalam(ΔU) hanya bergantung pada keadaan awal dan
keadaan akhir sistem tersebut (Pernyataan salah)
• Perubahan energi (ΔU) termasuk fungsi keadaan (Pernyataan benar)

KEF X 49
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

11. Untuk menghindari terjadinya korosi pada besi, maka besi dapat dilapisi magnesium

SEBAB
Harga potensial electrode pada besi lebih kecil daripada magnesium sehingga
magnesium akan teroksidasi terlebih dahulu

Pembahasan : (Jawaban C)

• Korosi pada suatu logam seperti besi dapat dilakukan dengan melapisi logam
dengan magnesium (Pernyataan benar)
• Harga potensial electrode Mg sangat rendah/kecil (bernilai negative) daripada
harga electrode besi. (Pernyataan salah)

12. Untuk menghindari terjadinya korosi pada besi, maka besi dapat dilapisi magnesium
SEBAB
Harga potensial electrode pada besi lebih kecil daripada magnesium sehingga
magnesium akan teroksidasi terlebih dahulu

Pembahasan : (Jawaban C)
Korosi pada suatu logam seperti besi dapat dilakukan dengan melapisi logam dengan
magnesium (Pernyataan benar)
Harga potensial electrode Mg sangat rendah/kecil (bernilai negative) daripada harga
electrode besi. (Pernyataan salah)

13. Perhatikan diagram sel elektrokimia berikut


Bila anda mengamati reaksi di dalam sel tersebut berlangsung, ternyata elektroda timah
putih (Sn) nampak semakin kecil sedangkan elektroda perak (Ag) terbentuk endapan
(deposit). Pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut adalah

(1) Elektroda perak adalah katoda dan elektroda timah putih adalah anoda
(2) Elektron mengalir dari elektroda timah putih ke elektroda perak

KEF X 50
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
(3) Setengah sel reaksi yang terjadi di elektroda timah putih adalah Sn(s) → Sn2+(aq) +
2e-
(4) Ion nitrat mengalir melalui jembatan garam kelarutan perak nitrat

Pembahasan : (Jawaban A)

Anoda : Sn(s) → Sn2+(aq) + 2e-

Katoda : Ag+ (aq) + e- → Ag(s)

Pada reaksi elektroda timah putih (Sn) semakin mengecil karena ia mengalami reaksi
oksidasi sehingga berubah menjadi larutannya sedangkan pada elektroda perak terjadi
endapan (deposit) karena mengalami reaksi reduksi sehingga dari Ag+(aq) berubah
menjadi padatan Ag.

Pernyataan (1) benar, yang bertindak sebagai katoda adalah elektroda perak sedangkan
anoda adalah elektroda timah putih. Pernyataan (2) benar, elektron mengalir dari anoda
ke katoda, sehingga pada reaksi ini elektron mengalir dari elektroda timah putih ke
elektroda perak. Pernyataan (3) benar, pada elektroda timah terjadi reaksi oksidasi yaitu
Sn(s) → Sn2+(aq) + 2e-. Pernyataan(4) salah, seharusnya ion nitrat mengalir melalui
jembatan garam kelarutan timah nitrat karena di larutan timah nitrat terbentuk banyak
sekali ion Sn2+ akibat reaksi oksidasi di elektroda timah putih, sehingga untuk
menetralkan ion Sn2+ diperlukan anion negatif dari NO3-Jadi, pernyataan yang benar
adalah 1, 2, 3

14. Di tepi pantai air mendidih pada suhu 100ºC, sedangkan di pegunungan air mendidih
pada suhu yang lebih rendah dari 100ºC karena …
(1) Di pegunungan ikatan hidrogen antar molekul air lebih rendah
(2) Di tempat yang lebih tinggi bentuk molekul air berubah
(3) Udara di pegunungan relatif lebih dingin
(4) Tekanan udara di pegunungan lebih rendah dari 1 atm

Pembahasan : (Jawaban D)

Mendidih adalah suatu keadaan dimana tekanan uap dari zat cair sama dengan tekanan di
sekitarnya

• Semakin tinggi tekanan maka titik didih semakin tinggi


• Semakin rendah tekanan maka titik didih semakin rendah

Alasan (1) salah karena tidak ada perbedaan ikatan hidrogen antara di pegunungan
dengan di tepi pantai. Alasan (2) salah karena bentuk molekul air tidak berubah di tempat
yang lebih tinggi. Alasan (3) salah karena suhu udara tidak mempengaruhi titik didih air,

KEF X 51
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
yang mempengaruhi adalah perbedaan tekanan. Alasan (4) benar, karena di pegunungan
titik didihnya lebih rendah dari 100ºC dan yang mempengaruhi titik didih adalah
tekanan maka alasannya adalah karena tekanan udara lebih rendah dari 1 atm. Jadi,
pernyataan yang benar adalah 4

15. Diketahui nomor atom H= 1, C= 6, dan N= 7. Pernyataan yang benar untuk molekul
HCN adalah...
(1) Memiliki bentuk molekul linier
(2) Bersifat polar
(3) Berdasarkan struktur Lewis, ada ikatan rangkap 3 pada C dan N
(4) Atom pusat C tidak memiliki elektron bebas

Pembahasan: (Jawaban E)
Unsur H memiliki 1 elektron valensi, C memilki 4 elektron valensi, dan N memiliki 5
elektron valensi. Ikatan senyawa HCN dapat digambarkan sebagai berikut:

HCN memiliki geometri molekul linear dengan hibridisasi sp . Senyawa ini bersifat polar
karena atom N lebih elektronegatif dan memiliki PEB sehingga ujung kanan merupakan
dipol negatif dan ujung kiri merupakan dipol positif. Ikatan C dan N merupakan ikatan
kovalen rangkap 3. Atom pusat C tidak memiliki elektron bebas.

16. Titanium mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2. Senyawa yang
tidak dapat dibentuk oleh unsur ini adalah... .

(1) K3TiF6

(2) Ti(H2O)6Cl3

(3) K2Ti2O5

(4) K2TiO4

Pembahasan : (Jawaban D)

Titanium merupakan unsur transisi yang memiliki 3 bilangan oksidasi yaitu +2, +3, dan
+4. Dalam senyawa K3TiF6 dan Ti(H2O)6Cl3 titanium memiliki biloks +3, sedangkan
pada senyawa K2Ti2O5 titanium memilki biloks +4. Senyawa K2TiO4 tidak dapat

KEF X 52
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
dibentuk karena pada senyawa ini titanium akan memiliki biloks +6 yang tidak mungkin
keberadaannya

17. Persamaan reaksi berikut yang menunjukkan reaksi redoks adalah ....
(1) PbO2 + 4HCl → PbCl2 + 2H2O + Cl2
(2) 2Al + 3Cu(NO3)2 → 2Al(NO3)3 + 3Cu
(3) CS2 + 3O2 → CO2 + SO2
(4) ZnSO4 + KCl → ZnCl2 + K2SO4

Pembahasan : Jawaban A
Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang ditandai dengan kenaikan biloks (oksidasi)
sekaligus penurunan biloks (reduksi). Persamaan reaksi 1,2 dan 3 merupakan redoks.
Sedangkan persamaan reaksi 4 bukan redoks, karena tidak terjadi kenaikan maupun
penurunan biloks.

18. Unsur kromium dapat membentuk senyawa kompleks dengan berbagai ligan, salah
satunya adalah [Cr(NH3)4Cl2]Cl. Pernyataan yang benar untuk senyawa ini adalah...
1. Senyawa tersebut mempunyai isomer cis-trans
2. Jika dilarutkan dalam air akan dihasilkan satu ion klorida per molekul
3. Bilangan koordinasi atom krom adalah 6
4. Bilangan oksidasi krom adalah +5

Pembahasan : Jawaban A
Senyawa tersebut mempunyai isomer cis-trans(cis : antara kedua Cl; trans : antara NH3
dengan Cl). Jika dilarutkan dalam air akan dihasilkan satu ion klorida per molekul karena
memiliki 1 ion Cl- yang berikatan dengan ion kompleks.
Bilangan koordinasi : jumlah ligan yang diikat oleh atom pusat (amin sebanyak 4(tetra)
dan kloro sebanyak 2(di) = 6 ligan, bilangan koordinasi = 6)
Biloks atom pusat dapat dihitung sebagai berikut.
Cr + 4NH3 + 2 Cl-+ Cl- = 0
Cr + 4(0) + 2(-1) + (-1) = 0
Cr = +3

KEF X 53
CONTOH CONTOH SOAL KEF X

19. Teori atom Bohr memiliki kelemahan yaitu tidak mampu menjelaskan munculnya gejala
spektrum Zeeman yang disebabkan oleh adanya pengaruh medan listrik dari luar.
SEBAB
Bohr mampu menjelaskan perpindahan elektron dari satu lintasan ke lintasan lain dengan
cara elektron menyerap atau melepas energi sebesar selisih energi kedua lintasan
tersebut.

Pembahasan : (Jawaban B)
Salah satu kelemahan teori atom Bohr adalah tidak mampu menjelaskan munculnya
gejala spektrum Zeeman yang disebabkan oleh adanya pengaruh medan listrik dari luar.
Teori Bohr juga menjelaskan tentang perpindahan elektron dari satu lintasan ke lintasan
lain dengan cara elektron menyerap atau melepas energi sebesar selisih energi kedua
lintasan. Namun kedua pernyataan ini tidak memiliki hubungan sebab akibat.

20. Isotop hidrogen yang disebut tritium adalah isotop yang bersifat radioaktif dan berjumlah
paling banyak.
SEBAB
Isotop tritium memiliki neutron paling banyak dibandingkan kedua isotop hidrogen
lainnya.

Pembahasan : (Jawaban D)
Hidrogen di alam memiliki 3 isotop yaitu 1H, 2H, dan 3H. 1H adalah isotop hidrogen
dengan kelimpahan yang paling melimpah dimana kelimpahannya adalah 99,98%.
Protium (1H) memiliki 1 proton dan 1 elektron. Isotop stabil yang lain adalah 2H, yang
dikenal dengan nama deuterium. Intinya terdiri dari 1 proton dan 1 neutron. Deuterium
bukan isotop radioaktif dan tidak berbahaya. Isotop 3H (tritium) mengandung 2 neutron
dan 1 proton dalam intinya dan bersifat radioaktif. Dalam soal, pernyataan 1 salah karena
isotop hidrogen yang paling banyak kelimpahannya adalah protium. Sedangkan
pernyataan 2 benar, isotop tritium memiliki neutron paling banyak dibandingkan protium
dan deuterium.

21. Perhatikan data berikut!


I. 0.13 mol/L BaCl2
II. 0.22 mol/L MnSO4
III. 0.24 mol/L ZnSO4
IV. 0.41 mol/L Ethylene glycol (nonelektrolit)
Urutan yang benar berdasarkan berkurangnya titik leleh adalah I > II >III >IV

SEBAB

KEF X 54
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
Semakin besar jumlah mol ion, memiliki titik leleh yang semakin rendah.

Pembahasan : (Jawaban D)

Total mol ion:


a = 3 x 0.13 = 0.39
b = 2 x 0.22 = 0.44
c = 2 x 0.24 = 0.48
d = 1 x 0.41 = 0.41
Semakin besar jumlah mol ion, semakin rendah titik lelehnya: I > IV > II > III

22. Nomor atom X adalah 26. Konfigurasi elektron ion X3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3

SEBAB

Ion X3+, artinya atom X melepas 3 elektron terluarnya.

Pembahasan : (Jawaban D)
Konfigurasi elektron atom 26X adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Ion X3+, artinya atom X melepas 3 elektron terluarnya, maka elektron yang terlepas dari
orbital 4s kemudian 3d.
Sehingga konfigurasi elektron ion 26X3+ adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d5

23. Pasangan senyawa turunan benzena dan kegunaannya yang benar adalah…
1) Toluena - Bahan dasar pembuat bahan peledak
2) Fenol - Pelarut senyawa karbon
3) Anilin - Zat warna diazo pada batik
4) Asam benzenasulfonat - Bahan pengawet makanan

Pembahasan : (Jawaban B)

1) Toluena : Bahan dasar pembuat bahan peledak


2) Fenol : Bahan desinfektan, bahan pelarut pada pemurnian minyak pelumas, bahan
pembuat zat warna, bahan dasar pembuat plastik bakelit
3) Anilin : Zat warna diazo pada batik, katun, dan tinta
4) Asam benzoat : Bahan pengawet makanan

KEF X 55
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
24. Senyawa aromatik polisiklik lebih reaktif terhadap oksidasi, reduksi dan subtitusi
elektrofilik daripada benzene

SEBAB

Senyawa polisiklik bereaksi pada satu cincin dan masih memiliki satu cincin benzene
atau lebih yang masih utuh dalam zat antar dan dalam produk

Pembahasan: (Jawaban B)
Reaktivitas yang lebih besar disebabkan oleh adanya cincin pendeaktif pada struktur
senyawa polisiklik sehingga mendorong cincin yang lain untuk bereaksi. Diperlukan
energi lebih kecil untuk mengatasi karakter aromatik suatu cincin tunggal dari senyawa
polisiklik daripada energi yang diperlukan untuk benzena. Benzena tidak mudah
dioksidasi namun senyawa polisiklik dapat dioksidasi menjadi produk – produk dalam
dimana sebagian besar aromatisitas dipertahankan.

25. Senyawa CH3CH2CH2CH2OH mempunyai titik didih yang lebih rendah dibandingkan
senyawa (CH3)3COH
SEBAB
Senyawa (CH3)3COH mempunyai luas permukaan yang lebih sempit daripada
CH3CH2CH2CH2OH
Pembahasan: Jawaban (D)
Senyawa (CH3)3COH mempunyai luas permukaan yang lebih sempit daripada
CH3CH2CH2CH2OH sehingga senyawa CH3CH2CH2CH2OH mempunyai titik didih
yang lebih tinggi dibandingkan senyawa (CH3)3COH

26. Oksidasi isobutanol akan menghasilkan butanon


SEBAB
Isobutanol termasuk alkohol sekunder

Pembahasan: Jawaban (E)


Isobutanol merupakan alkohol primer. Jika dioksidasi maka akan dihasilkan alkanal dan
jika dioksidasi lebih lanjut akan diperoleh asam karboksilat.

27. Pernyataan yang benar untuk asam amino adalah….


(1) Dapat membentuk zwitter ion

KEF X 56
CONTOH CONTOH SOAL KEF X
(2) Bersifat amfoter
(3) Berpolimerisasi membentuk protein
(4) Mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen

Pembahasan : (Jawaban E)
Struktur asam amino adalah senyawa dimana C mengikat COOH, NH2, R, dan H.
Merupakan monomer dari protein; dapat membentuk zwitter ion dimana C akan
berubah mengikat COO-, NH3+, R, dan H; amfoter karena zwitter ion mempunyai 2
muatan (– dan +) sehingga bisa menjadi asam atau basa tergantung berikatan dengan apa.

28. Pati merupakan salah satu karbohidrat golongan homopolisakarida. Pati berfungsi
sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan serta sumber karbohidrat bagi manusia dan
hewan. Berikut ini adalah uji karbohidrat yang menunjukan adalanya pati adalah…
(1) Menghasilkan warna hijau dengan pereaksi Benedict.
(2) Uji Iodium menghasilkan warna biru.
(3) Uji Seliwanoff menghasilkan warna merah.
(4) Tidak bereaksi dengan pereaksi Fehling dan Tollens.

Pembahasan : (Jawaban C)
Uji iodium membuktikan adanya polisakarida (amilum, glikogen, dan dekstrin). Reaksi
iodine dengan amilum (pati) mengahsilkan warna biru.pada uji gula pereduksi, senyawa
sukrosa, amilum, dan selulosa tidak bereksi dengan pereaksi Fehling dan Tollens.
Pereaksi Benedict berwarna kuning sampai merah bata jika sampel positif mengandung
glukosa. Uji Seliwanoff bertujuan mengetahui adanya ketosa.

KEF X 57

Anda mungkin juga menyukai