Anda di halaman 1dari 74

STRUKTUR BETON DASAR

No. Kode : SI 65221 (2 sks)


TULANGAN TUNGGAL
(Hanya ada tulangan Tarik)

IKHTISAR ANALISIS
CONTOH SOAL

IKHTISAR PERENCANAAN
CONTOH SOAL
TULANGAN RANGKAP
(Bertulangan Tarik & Tekan)

IKHTISAR ANALISIS
CONTOH SOAL

IKHTISAR PERENCANAAN
CONTOH SOAL
TULANGAN TUNGGAL : Jika : M R maks ≥ M u
TULANGAN RANGKAP : Jika : M R maks < M u
6) Tentukan rasio tulangan tarik, ρ = 90% ρmaks (umumnya)
⎛ ω ⎞ fy
7) Hitung koefisien tahanan, k = fc ' ω ⎜1− ⎟ ⇨ ω = ρ f'
⎝ 1,7 ⎠ c

8) Hitung tinggi blok teg. tekan beton


As1 f y a
a = & c =
m eq., dan tinggi garis netral, ( 0,85 f )
c
'
b β1
⇨ A s1 = ρ b d
9) Hitung momen tahanan : M R = M R1 + M R2

⇨ M R = M u (seimbang)
M R1 = φ b d 2 k
M R 2 = M u − M R1
10) Hitung gaya-gaya koppel : N D = N T ⇨ N D = N D1 + N D2
N D1 = N T1 ⇨ N D 1 = 0,85 fc' b a
M R2
N D2 = N T2 ⇨ N D 2 =
φ (d − d' )
fy
11) Hitung & kontrol regangan yang terjadi, ε y =
E s
c− d'
ε s ' = 0 , 003
c
d −c
ε s = 0 , 003
c
KONDISI I : Jika : εs ' ≥ εy & εs ≥ εy
12) Hitung luas / kebutuhan tulangan, A s1 = ρ b d
Luas tulangan tekan, A s ' = N D2 /f y ⇨ A s2 = A s '
Luas tulangan tarik, A s = A s1 + A s2
13) Kontrol jarak minimum tul. Pokok, syarat : jarak min.: ≥ diameter
tulangan pokok, ≥ 4/3 diameter
butiran agregat terbesar, ≥ 25 mm.

14) Kontrol tinggi efektif penampang, syarat : d aktual ≥ d perhitungan

15) Buat skets penulangan syarat : harus sesuai etika gambar


⇨ Luas
Luas tulangan tekan, A ' = N /f
A s s' = N D2D2/f yy
= 1212 mm2
⇨ tulangan tekan, = 1212 mm
⇨ Luas
Luas tulangan tarik, A s = A s1 + A s2 = 5486 mm22
⇨ tulangan tarik, A s = A s1 + A s2 = 5486 mm
⇨ Dipakai tulangan tarik, 4 D 32 + 4 D 28 = 5680 mm22
⇨ Dipakai tulangan tarik, 4 D 32 + 4 D 28 = 5680 mm
⇨ Dipakai tulangan tekan, 2 D 28 = 1230 mm22
⇨ Dipakai tulangan tekan, 2 D 28 = 1230 mm

» Skets Penulangan :
» Skets Penulangan :
Tul. Tekan » Kontrol jarak min. tul. Pokok,
Tul. Tekan » Kontrol jarak min. tul. Pokok,
2 D 28
2 D 28 (dihitung) s = 40,67 mm
(dihitung) s = 40,67 mm
(dichek syarat) ⇨ OK
(dichek syarat) ⇨ OK
Sengkang
Sengkang
650 557,9 D10 - 100
650 557,9 D10 - 100
» Kontrol tinggi efektif penampang,
» Kontrol tinggi efektif penampang,
(dihitung) dact = 557,98 mm
(dihitung) dact = 557,98 mm
d > d perh ⇨ OK
Tul Tarik d actact > d perh ⇨ OK
Tul Tarik
350 4 D 28 + 4 D
350 4 D 28 + 4 D
⇨ Dipakai tulangan tarik, 7 D 30 = 4948 mm2

⇨ Dipakai tulangan tekan, 3 D 30 = 2120 mm2

» Skets Penulangan :
Tul. Tekan » Kontrol jarak min. tul. Pokok,
3 D 30
(dihitung) s = 31,67 mm
(dichek syarat) ⇨ OK
Sengkang
525 434 D10 - 100
» Kontrol tinggi efektif penampang,
(dihitung) dact = 434,29 mm
d act > d perh ⇨ OK
Tul Tarik
315 7 D 30
PENAMPANG BALOK “T”

IKHTISAR ANALISIS
CONTOH SOAL

IKHTISAR PERENCANAAN
CONTOH SOAL
IKHTISAR ANALISIS

1) Tentukan lebar flens efektif

2) Hitung gaya tarik total, NT = As . fy,


Anggapan tulangan tarik telah meluluh

3) Hitung gaya tekan, ND = 0,85 fc' b ht


Anggapan hanya daerah flens yang
tertekan
4) Kontrol perilaku balok T
Apabila NT < ND maka balok berperilaku bbalok T
persegi, dimana perhitungan didasarkan pada balok persegi biasa.
Apabila NT > ND maka balok berperilaku sebagai balok T murni,
dimana perhit. didasarkan pada balok T murni dan
selisih gaya tekan (NT - ND) akan ditampung disebagian daerah
badan balok.
» Kemungkinan I : Balok T “Persegi”

5) Hitung ρ aktual = As / (bw d)


Periksa
terhadap ρ min = 1,4 / fy
6) Hitung rasio penulangan ρ = As /(b d).

7) Tentukan nilai koefisien tahanan (k) dari tabel atau


nomogram, berdasarkan nilai ρ dan nilai fy & fc'.

8) Hitung Momen Tahanan, MR = φ b d² k

9) Periksa persyaratan daktilitas, dimana As maks harus


lebih besar dari As.
Apabila As > As maks, maka momen tahanan MR dihitung
dgn menggunakan As (maks) yang dalam hal ini disebut
sebagai As efektif.
» Kemungkinan II : Balok T Murni
5) Hitung Tinggi blok tegangan tekan persegi ekivalen,
a = {( NT - ND ) / ( 0,85 fc' ) bw} + ht
6) Hitung ρ aktual = As / (bw d)
Periksa terhadap ρ min = 1,4 / fy

7) Hitung nilai lengan momen dalam, z=d–y


Dimana: y = letak titik pusat daerah tekan total, y = Σ Ay/Σ A

8) Hitung Momen Tahanan,


MR = φ ND z atau MR = φ NT z
9) Periksa persyaratan daktilitas, dimana As maks harus
lebih besar dari As.
Apabila As > As maks, maka momen tahanan MR dihitung dgn
menggunakan As maks yang dalam hal ini disebut sebagai As efektif.
CONTOH SOAL Analisis
ANALISIS BALOK “T”
Contoh 1 :

Suatu balok "T" merupakan sistim pemikul pelat lantai dengan jarak spasi
antar balok (bk) = 3,00 m, lebar badan (bw) = 300 mm, tinggi balok
(h) = 500 mm, tebal pelat (ht) = 100 mm dan bentang balok (L) = 5,00 m.
Hitunglah Momen Tahanan (MR), jika dipakai Tulangan tarik (As) = 5 D 25,
Mutu Baja (fy) = 400 MPa dan Mutu beton (fc') = 17 MPa.

Penyelesaian :

» Menentukan lebar flens efektif (b) :


b < L/4 = 5000 / 4 = 1250 mm
< bw + 16 ht = 300 + ( 16 x 100 ) = 1900 mm
< bk = 3000 mm
Jadi b = 1250 mm diambil nilai terkecil dari tiga kondisi.
» Menghitung Gaya tarik total (NT): dianggap tulangan tarik mencapai tegangan luluh

NT = As x fy -3 --> As = 2454 mm² & fy = 400 MPa


= (2454 x 400) x 10 = 981,7 kN

» Menghitung Gaya tekan total (ND) : Anggapan hanya daerah flens yang tertekan

ND = 0,85 fc' b ht -3
= (0,85 x 17 x 1250 x 100) x 10 = 1806,2 kN

» Kontrol perilaku balok T :

Karena, NT < ND, maka berperilaku sebagai Balok T persegi

» Menghitung Rasio tulangan tarik aktual (ρ aktual) :


ρ aktual = As / ( bw d ) diperkirakan, d = 445 mm
(2454) / (300 x 445) = 0,0183 > ρ min = 1,4/fy = 0,0035 (OK)
» Menghitung Rasio tulangan tarik ( ρ ) :
ρ = As / ( b d ) =
(2454) / (1250 x 445) = 0,0044

» Menentukan Koefisien tahanan ( k ) :

Untuk fc' = 17 MPa, fy = 400 MPa dan ρ = 0,0044


dari tabel A-26 diperoleh nilai, k = 1,6525 MPa
⎛ ω ⎞
k = f 'C ω ⎜ 1 − ⎟
1,7 ⎠
» Menghitung Momen Tahanan, (MR) :

fy
ω=ρ
φ b d² k f 'C
(MR) = -6
= ( 0,80 x 1250 x 445² x 1,6173) x 10 = 327,2 kNm
» Pemeriksaan persyaratan daktilitas, Syarat : As < As maks < 0,75 Asb

cb = ( 600 d ) / ( fy + 600 )
= ( 600 x 445 ) / ( 400 + 600 ) = 267,0 mm

ab = β1 . c = 0,85 x 267 = 226,9 mm

NDb = 0,85 fc' {( b ht ) + bw ( ab - ht )} -3


= 0,85 x 17 {(1250 x 100) + 300 (226,9 - 100)} x 10 = 2356,3 kN

Asb = NTb / fy NTb = NDb = 2356,3 kN


{( 2356,3 ) / ( 400 )} x 1000 = 5890 mm²

As maks = 0,75 Asb


= 0,75 x 5890 = 4417 mm² > As = 2454 mm -----> OK
ANALISIS BALOK “T”

Contoh 2 :

Suatu balok "T" merupakan sistim pemikul pelat lantai dengan jarak spasi
antar balok (bk) = 3,00 m, lebar badan (bw) = 300 mm, tinggi balok
(h) = 500 mm, tebal pelat (ht) = 100 mm dan bentang balok (L) = 5,00 m.
Hitunglah Momen Tahanan (MR), jika dipakai Tulangan tarik (As) = 7 D 31,
Mutu Baja (fy) = 400 MPa dan Mutu beton (fc') = 17 MPa.

Penyelesaian :
Mutu Baja (fy) = 400 MPa dan Mutu beton (fc') = 17 MPa.

Penyelesaian :

» Menentukan lebar flens efektif (b) :


Dengan cara yang sama pada contoh 1, diperoleh : b = 1250 mm

» Menghitung Gaya tarik total (NT) : dianggap tul. tarik mencapai teg. luluh

NT = As x fy -3 --> As = 5283 mm² & fy = 400 MPa


= ( 5283 x 400 ) x 10 = 2113,3 kN

» Menghitung Gaya tekan total (ND) : Anggapan hanya daerah flens yang tertekan

ND = 0,85 fc' b ht -3
= (0,85 x 17 x 1250 x 100) x 10 = 1806,2 kN
» Kontrol perilaku balok T :

Karena, NT > ND, maka berperilaku sebagai Balok T Murni

» Menghitung tinggi blok tegangan tekan persegi ekivalen (a) :

NT - ND
a = + ht
0,85 fc' bw

( 2113,3 - 1806,2 )
= + 100 = 170,8 mm
( 0,85 x 17 x 300 )

» Menghitung Rasio tulangan tarik aktual (ρ aktual) :

ρ aktual = As / ( bw d ) diperkirakan, d = 410 mm


= ( 5283 ) / (300 x 410) = 0,0429 > ρ min = 1,4/fy = 0,0035 (OK)

» Menghitung nilai Lengan momen dalam ( z ) :


Σ Ay
y =
ΣA
( 1250 x 100 x 50 ) + ( 300 x 70,8 x ( 100 + ½ . 70,8 ))
= = 62,4 mm
( 1250 x 100 ) + ( 300 x 70,8 )

z = d - y = 410 - 62,4 = 347,6 mm


» Menghitung Momen Tahanan, (MR) :

MR = φ NT z -3
( 0,80 x 2113,3 x 347,6 ) x 10 = 587,6 kNm
» Pemeriksaan persyaratan daktilitas, Syarat : As < As maks < 0,75 Asb

0,6375 fc' ht β1 ( 600 d )


As maks = ------------------------- [ b + bw { ------------------------- - 1 }]
fy ht ( 600 + fy )

0,6375 x 17 x 100 0,85 x 600 x 410


= ------------------------- [ 1250 + 300 x { ------------------------ - 1 }]
( 400 ) 100 x (600 + 400 )

As maks = 4273 mm² < As = 5283 mm²


Karena As > As maks , maka diambil As efektif = 4273 mm

» Menghitung kembali Momen Tahanan, (MR) :

MR = φ As ef . fy . z -6
( 0,80 x 4273 x 400 x 347,6 ) x 10 = 475,2 kNm
IKHTISAR PERENCANAAN

1) Menghitung Momen Rencana, Mu = 1,2 MDL + 1,6 MLL

2) Menetapkan tinggi efektif, d = h - x


Nilai (x) bergantung pada penutup beton, D-sengkang dan D- tulangan tarik
3) Menetapkan lebar flens efektif, (b)

4) Menghitung Momen Tahanan, MR = φ 0,85 fc' b ht ( d - ½ht )


Anggapan bahwa seluruh daerah flens efektif untuk tekan
5) Kontrol perilaku balok "T"
Apabila MR > MU maka balok berperilaku Balok "T" Persegi
dimana perhitungan didasarkan pada balok persegi biasa.
Apabila MR < MU maka balok berperilaku Balok "T" Murni
dimana perhitungan didasarkan pada balok T murni.
» Kemungkinan I : Balok "T" Persegi

6) Menghitung nilai koefisien tahanan, k = MU / (φ b d²)

7) Tentukan nilai rasio penulangan ( ρ ) dari tabel atau nomogram,


berdasarkan nilai k dan nilai fy & fc'.

8) Menghitung Luas tulangan tarik, As = ρb d

9) Tentukan pemakaian tulangan yang sesuai


Periksa terhadap Jarak minimum tulangan dan d aktual
10) Hitung ρ aktual = As / (bw d)
Periksa terhadap ρ min = 1,4 / fy
11) Periksa persyaratan daktilitas, dimana As (maks) harus lebih besar dari As.
Apabila As > As (maks), maka momen tahanan MR dihitung dengan
menggunakan As (maks) yang dalam hal ini disebut sebagai As efektif.
12) Buat sketsa rancangan
» Kemungkinan II : Balok T Murni

6) Perkirakan nilai lengan koppel momen dalam,


z = d - ½ ht

7) Menghitung Luas tulangan tarik,


As = M U / (φ fy z)

8) Tentukan pemakaian tulangan yang sesuai


Periksa terhadap Jarak minimum tulangan dan d aktual

9) Pemeriksaan kembali kapasitas penampang "T" murni :

- Hitung gaya tarik total,


NT = As x fy

- Hitung Gaya tekan total,


ND = 0,85 fc' b ht
NT - ND
- Hitung Tinggi blok tegangan tekan total,
a = -------------- + ht
( 0,85 fc' ) b w
- Hitung nilai lengan momen dalam, z = d - y
Dimana y adalah letak titik pusat daerah tekan total, y = Σ Ay / Σ A

- Hitung Momen Tahanan,M R = φ NT z


Apabila MR > MU maka telah memenuhi persyaratan.
10)Hitung ρ aktual = As / (bw d)
Periksa terhadap ρ min = 1,4 / fy

11) Periksa persyaratan daktilitas, dimana As (maks) harus lebih besar dari As.
Apabila As > As (maks), maka momen tahanan M R dihitung dengan
menggunakan As (maks) yang dalam hal ini disebut sebagai As efektif.

12)Buat sketsa rancangan


Contoh 1 : PERENCANAAN BALOK “T”
Suatu balok "T" merupakan sistim pemikul pelat lantai dengan jarak spasi
antar balok (bk) = 2,75 m, lebar badan (bw) = 250 mm, tinggi balok
(h) = 450 mm, tebal pelat (ht) = 120 mm dan bentang balok (L) = 4,00 m.
Momen kerja akibat beban mati (MDL) = 75 kNm dan Momen keja akibat
beban hidup (MLL) = 125 kNm.
Rencanakan penulangan balok "T" tersebut jika dipakai jenis bahan dari
Mutu Baja (fy) = 300 MPa dan Mutu beton (fc') = 20 MPa.

Penyelesaian :

» Menghitung Momen Rencana / Terfaktor (MU) :

MU = 1,2 MDL + 1,6 MLL


= 1,2 x 75 + 1,6 x 125 = 290,0 kNm

» Menetapkan tinggi efektif (d) :


diambil penutup beton 40 mm, diameter sengkang 10 mm dan
d = h - x perkiraan diameter tulangan tarik 30 mm ( 2 lapis )
= 450 - 40 - 10 - 30 - 25/2 = 357,5 mm --> dipakai, d = 355 mm
» Menentukan lebar flens efektif (b) :

b < L/4 = 4000 / 4 = 1000 mm


< bw + 16 ht = 250 + ( 16 x 120 ) = 2170 mm
< bk = 2750 mm
Jadi b = 1000 mm diambil nilai terkecil dari tiga kondisi.

» Menghitung Momen Tahanan (MR) :


Anggapan bahwa seluruh daerah flens efektif untuk tekan
MR = φ 0,85 fc' b ht ( d - ½ht ) -6
= 0,80 x 0,85 x 20 x 1000 x 120 x (355 - 120/2) x 10 = 481,4 kNm

» Kontrol perilaku balok "T"

Karena MR > MU ----> Penampang berperilaku Balok "T" Persegi

» Menghitung nilai koefisien tahanan (k) :

k = MU / ( φ b d² ) 6
= ( 290,0 / (0,80 x 1000 x 355²)) x 10 = 2,4456 MPa
» Menentukan nilai rasio penulangan (ρ) :

Untuk fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa dan k = 3,5756


dari tabel A-15 diperoleh nilai, ρ = 0,0088

» Menghitung Luas tulangan tarik (As) :

As = ρ b d
= 0,0088 x 1000 x 355 = 3124 mm²

» Digunakan tulangan : 5 D 29 ( As = 3302 mm² )


- Periksa lebar balok : bw min = 29 . 3 + 29 . 2 + 40 . 2 + 10 . 2 = 245 mm < 250 mm (OK)
- Periksa d aktual : d akt = 450 - ( 40 + 10 + 29 + 2/5 . 25 ) = 361 mm > 355 mm (OK)

» Memeriksa Rasio tulangan tarik aktual (ρ akt) :


ρ akt = As / ( bw d )
(3302) / (250 x 355) = 0,0372 > ρ min = 1,4/fy = 0,0047 (OK)

» Pemeriksaan persyaratan daktilitas, Syarat : As < As maks < 0,75 Asb

0,6375 fc' ht β1 ( 600 d )


As maks = ------------------------- [ b + bw { ------------------------- - 1 }]
fy ht ( 600 + fy )
0,6375 x 20 x 120 0,85 x 600 x 355
As maks = ------------------------- [ 1000 + 250 x { ------------------------ - 1 }]
( 300 ) 120 x (600 + 300 )

As maks = 5962 mm² > As = 3302 mm² ----------> OK

» Sketsa Perencanaan

1000

120

d = 355
450 40

250 As = 5D29
PERENCANAAN BALOK “T”

Contoh 2 :

Suatu balok "T" merupakan sistim pemikul pelat lantai dengan jarak spasi balok
(bk) = 1,50 m, lebar badan (bw) = 500 mm, tinggi balok (h) = 850 mm, tebal pelat
(ht) = 200 mm dan bentang balok (L) = 20,00 m ( perletakan sendi - roll ).
Menerima beban mati merata (QDL) = 18,5 kN/m', beban hidup merata (QLL)
= 17,5 kN/m' dan beban hidup terpusat (PLL) = 85,5 kN.
Rencanakan penulangan balok "T" tersebut jika dipakai jenis bahan dari
Mutu Baja (fy) = 400 MPa dan Mutu beton (fc') = 25 MPa.
Penyelesaian :

» Menghitung Momen Rencana / Terfaktor (MU) :

MDL = 1/8 . QDL . L²


= 1/8 x 18,5 x 20² = 925,0 kNm
MLL = (1/8 . QLL . L²) + ( 1/4 . PLL . L )
= (1/8 x 17,5 x 20²) + ( 1/4 x 85,5 x 20 ) = 1302,5 kNm
MU = 1,2 MDL + 1,6 MLL
= 1,2 x 925,0 + 1,6 x 1302,5 = 3194,0 kNm

» Menetapkan tinggi efektif (d) :


diambil penutup beton 40 mm, diameter sengkang 10 mm dan
d = h - x perkiraan diameter tulangan tarik 36 mm ( 3 lapis )
= 850 - (40+10+36+30+36/2) = 716 mm dipakai, d = 710 mm

» Menentukan lebar flens efektif (b) :

b < L/4 = 20000 / 4 = 5000 mm


< bw + 16 ht = 500 + ( 16 x 200 ) = 3700 mm
< bk = 1500 mm
Jadi b = 1500 mm diambil nilai terkecil dari tiga kondisi.
» Menghitung Momen Tahanan (MR) :
Anggapan bahwa seluruh daerah flens efektif untuk tekan
MR = φ 0,85 fc' b ht ( d - ½ht ) -6
= 0,80 x 0,85 x 25 x 1500 x 200 x (710 - 200/2) x 10 = 3111,0 kNm

» Kontrol perilaku balok "T"

Karena MR < MU ----> Penampang berperilaku Balok "T" Murni

» Perkirakan nilai lengan koppel momen dalam,

z = d - ½ ht
= 710 - 200/2 = 610,0 mm

» Menghitung Luas tulangan tarik,

As = MU / (φ fy z) 6
= 3194 / ( 0,80 x 400 x 610 ) x 10 = 16363 mm²

» Digunakan tulangan : 10D36 + 8D32 ( As = 16612 mm² )


- Periksa lebar balok : bw min = 36 . 6 + 36 . 5 + 40 . 2 + 10 . 2 = 496 mm < 500 mm (OK)
- Periksa d aktual : d akt = 850 - ( 40 + 10 + 36 + 30 + 36/2 ) = 716 mm > 710 mm (OK)
» Pemeriksaan kembali kapasitas penampang "T" murni :

Gaya tarik total, NT = As x fy -3


= 16612 x 400 x 10 = 6644,8 kN

Gaya tekan total, ND = 0,85 fc' b ht -3


= 0,85 x 25 x 1500 x 200 x 10 = 6375,0 kN
NT - ND
Tinggi blok teg. tekan total, a = -------------------- + ht
( 0,85 fc' ) bw
3
(6644,8 - 6375,0) x 10
a = --------------------------------- + 200 = 225,4 mm
( 0,85 x 25 x 500 )
Lengan momen dalam, z = d - y ----> y = Σ Ay / ΣA

( 1500 x 200 x 100 ) + ( 500 x 25,4 x ( 200 + ½ . 25,4 ))


y = = 104,5 mm
( 1500 x 200 ) + ( 500 x 25,4 )

z = d - y = 710,0 - 104,5 = 605,4 mm

Menghitung Momen Tahanan, (MR) = φ NT z


-3
MR == (0,80 x 6644,8 x 605,4) x 10 = 3218,2 kNm > Mu = 3194,0 kNm
(OK)
» Memeriksa Rasio tulangan tarik aktual, ρ akt = As / ( bw d )

ρ akt = = (16612) / (500 x 710) = 0,0467 > ρ min = 1,4/fy = 0,0035 (OK)
» Pemeriksaan persyaratan daktilitas, Syarat : As < As maks < 0,75 Asb

0,6375 fc' ht β1 ( 600 d )


As maks = -------------------------[ b + bw { ------------------------- - 1 }]
fy ht ( 600 + fy )

0,6375 x 25 x 200 0,85 x 600 x 710


As maks = ------------------------- [ 1500 + 500 x { ------------------------ - 1 }]
( 400 ) 200 x (600 + 400 )

As maks = 15182 mm² < As = 16612 mm² ---> Tidak memenuhi


Catatan :
Beberapa alternatif yang dapat ditempuh jika tingkat daktilitas tidak memenuhi, antara lain :
1. Mengambil As efektif = As maks = 15182 mm², dengan konsekuensi Kapasitas/Momen
Pikul Penampang (MR) akan berkurang, sehingga dengan demikian pembebanan
harus dikurangi.
2. Memperbesar ukuran penampang ( lebar atau tinggi badan balok ).
3. Meningkatkan Mutu Beton yang akan digunakan.
» Sketsa Perencanaan
TUGAS PEKERJAAN RUMAH
Buat masing-masing satu contoh perhitungan Analisis dan
Perencanaan Penampang Terlentur:

1.  Analisis penampang bertulangan tunggal.


2.  Perencanaan penampang bertulangan tunggal.

3.  Analisis penampang bertulangan rangkap Kondisi I.


4.  Analisis penampang bertulangan rangkap Kondisi II.
5.  Perencanaan penampang bertulangan rangkap`Kondisi I.
6.  Perencanaan penampang bertulangan rangkap`Kondisi II.

7.  Analisis penampang balok “T” Persegi.


8.  Analisis penampang balok “T” Murni.
9.  Perencanaan penampang balok “T” Persegi.
10. Perencanaan penampang balok “T” Murni.
PERSYARATAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

Kriteria Penulisan:
a)  Tugas dibuat pada kertas HVS ukuran A4.
b)  Tugas ditulis tangan dengan rapih dan jelas, (perhitungan
diurai dan dilengkapi dengan gambar sketsa soal
maupun hasil).
c)  Laporan dijilid rapih 2 rangkap (asli & copy) dan asli
disetor di lab. Beton pada hari senin, 16 Nopember 2011
jam 12.00 wita.

Kriteria Penilaian:
a)  Subtansi perhitungan (kebenaran nilai)
b)  Penyajian tugas:
(susunan, kerapihan, uraian, gambar sketsa).
DATA: TUGAS PEKERJAAN RUMAH

No.1 Analisis penampang bertulangan tunggal. (Soal 1)


20-220(0,1); 25–240(2,3); 30-240(4,5); 30-300(6,7); 35-300(8,9)

No. 2 Perencanaan penampang bertulangan tunggal. (Soal 4)


20-220(0,1); 25–240(2,3); 30-240(4,5); 30-300(6,7); 35-300(8,9)
MDL = 90+x,xxx kNm & MLL = 145+x,xxx kNm

No. 3 Analisis penampang bertulangan rangkap Kondisi I. (Soal 2)


25–240(0,1); 30–240(2,3); 30-300(4,5); 35-300(6,7); 25-350(8,9)

No. 4 Analisis penampang bertulangan rangkap Kondisi II. (Soal 3)


25–240(0,1); 30–240(2,3); 30-300(4,5); 35-300(6,7); 25-350(8,9)

No. 5 Perencanaan penampang bertulangan rangkap`Kondisi I. (Soal 5)


25–240(0,1); 30–240(2,3); 30-300(4,5); 35-300(6,7); 25-350(8,9)
MDL = 205+x,xxx kNm & MLL = 290+x,xxx kNm
DATA: TUGAS PEKERJAAN RUMAH

6. Perencanaan penampang bertulangan rangkap`Kondisi II. (Soal 6)


25–240(0,1); 30–240(2,3); 30-300(4,5); 35-300(6,7); 25-350(8,9)
MDL = 175+x,xxx kNm & MLL = 220+x,xxx kNm

7. Analisis penampang balok “T” Persegi. (Soal 1 Anl. T)


25–240(1,2); 30–240(3,4); 30-300(5,6); 35-300(7,8); 25-350(9,0)

8. Analisis penampang balok “T” Murni. (Soal 2 Anl. T)


25–240(1,2); 30–240(3,4); 30-300(5,6); 35-300(7,8); 25-350(9,0)

9. Perencanaan penampang balok “T” Persegi. (Soal 1 Prn. T)


25–240(1,2); 30–240(3,4); 30-300(5,6); 35-300(7,8); 25-350(9,0)
MDL = 75+x,xxx kNm & MLL = 125+x,xxx kNm

10. Perencanaan penampang balok “T” Murni. (Soal 2 Prn. T)


25–240(1,2); 30–240(3,4); 30-300(5,6); 35-300(7,8); 25-350(9,0)
qDL = 18,5+x,xxx kNm; qLL = 17,5+x,xxx kNm & PLL = 85,5+x,xxx kNm

Anda mungkin juga menyukai