0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Pendekatan Humanistik-Eksistensial menurut Viktor Frankl menekankan pada 3 poin utama:
1) Pencarian makna merupakan sumber usaha manusia yang bersifat intelektual bukan instingtif.
2) Manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan menjadi dirinya sendiri.
3) Manusia selalu menghadapi kecemasan eksistensial akibat kesadaran akan keterbatasan dan konfrontasi dengan kematian.
Pendekatan Humanistik-Eksistensial menurut Viktor Frankl menekankan pada 3 poin utama:
1) Pencarian makna merupakan sumber usaha manusia yang bersifat intelektual bukan instingtif.
2) Manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan menjadi dirinya sendiri.
3) Manusia selalu menghadapi kecemasan eksistensial akibat kesadaran akan keterbatasan dan konfrontasi dengan kematian.
Pendekatan Humanistik-Eksistensial menurut Viktor Frankl menekankan pada 3 poin utama:
1) Pencarian makna merupakan sumber usaha manusia yang bersifat intelektual bukan instingtif.
2) Manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan menjadi dirinya sendiri.
3) Manusia selalu menghadapi kecemasan eksistensial akibat kesadaran akan keterbatasan dan konfrontasi dengan kematian.
Konsepsi tentang manusia rupanya berperan sebagai teori kepribadian. Para eksistensialis hanya membuat pernyataan tentang manusia yang kelihatannya relevan-dalam memahami perjalanan manusia dan kelahirannya yang tidak diketahui sampai pada kematiannya yang juga tidak diketahui. 2. Perkembangan Penjelasan-penjelasan tentang genetik, seperti pengalaman-pengalaman awal yang menyebabkan perilaku. Seluruh keberadaan individu merupakan peristiwa historis. Kita dapat mengingat apa yang dilakukan kemarin, dan perbuatan-perbuatan kemarin diulangi hari ini, tetapi pengulangan tersebut terjadi hanya karena perbuatan itu berarti bagi kita sekarang. Dengan kata lain, dalam psikologi eksistensial kebiasaan tidak dipakai sebagai prinsip untuk menjelaskan sesuatu. 3. Sumber kesulitan Keemasan dan rasa bersalah itu dapat disebabkan oleh beberapa hal: 1. Pilihan tidak bijaksana, manusia dapat merealisasikan kemungkinan kemungkinannya atau mengabaikannya. 2. Dasar keberadaan terbatas, salah satu hal yang membatasi kebebasan manusia dalam memilih adalah dasar keberadaan kemana dia dilemparkan. 3. Ketiadaan makna, manusia itu berusaha menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna kepada kehidupan. 4. Rancangan dunia sempit, rancangan dunia tertanam pada segala sesuatu yang dilakukan individu. 5. Suasana hati, apa yang diamati dan direspon tergantung pada suasana hati seseorang pada saat itu. 6. Kesalahan dasar. 7. Ketakutan terhadap kematian. 4. Pengertian Humanistik Menurut frankl pencarian makna dalam hidup merupakan akar atau sumber dari usaha manusia dan pencarian itu berada pada tingkat intelektual dan bukan pada tingkat instingtif. Makna adalah milik individu, unik bagi sang pribadi dalam situasinya pada suatu momen tertentu dan berbeda dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh banyak orang. 5. Pandangan tentang manusia 1. Ada di dunia adalah keberadaan manusia. 2. Manusia adalah sadar kesadaran terletak pada pusat subjektif manusia. 3. Manusia adalah bebas, karena manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri, maka manusia mampu berfikir dan memutuskan. 4. Manusia adalah unik, manusia hidup dalam dunianya sendiri (eigerwelt), dalam identias dirinya sendiri. Manusia juga menghadapi dirinya sendirian: manusia lahir kedunia sendirian dan mati sendirian pula. 5. Manusia memiliki kapasitas untuk mengatasi dirinya sendiri. Dengan mengatasi dirinya, manusia keluar dari masa lampau dan masa sekarang dalam kebebasannya untuk memilih dan menjadi. 6. Manusia selalu terancam oleh ketiadaan akan kebebasan dan tanggung jawab bisa minimbulkan kecemasan eksistensial yang menjadi atribut dasar pada manusia. Kecemasan eksistensial juga bisa diakibatkan juga bisa diakibatkan oleh kesadaran keterbatasannya untuk menjadi tidak ada. Manusia selalu sadar akan konfrontasi dengan ketiadaan dan kehampaan.