Anda di halaman 1dari 2

Pendekatan Humanistik-Eksistensial (viktor frankl)

1. Pandangan tentang kepribadian


Konsepsi tentang manusia rupanya berperan sebagai teori kepribadian. Para eksistensialis
hanya membuat pernyataan tentang manusia yang kelihatannya relevan-dalam memahami
perjalanan manusia dan kelahirannya yang tidak diketahui sampai pada kematiannya yang juga
tidak diketahui.
2. Perkembangan
Penjelasan-penjelasan tentang genetik, seperti pengalaman-pengalaman awal yang
menyebabkan perilaku. Seluruh keberadaan individu merupakan peristiwa historis. Kita dapat
mengingat apa yang dilakukan kemarin, dan perbuatan-perbuatan kemarin diulangi hari ini,
tetapi pengulangan tersebut terjadi hanya karena perbuatan itu berarti bagi kita sekarang. Dengan
kata lain, dalam psikologi eksistensial kebiasaan tidak dipakai sebagai prinsip untuk menjelaskan
sesuatu.
3. Sumber kesulitan
Keemasan dan rasa bersalah itu dapat disebabkan oleh beberapa hal: 1. Pilihan tidak
bijaksana, manusia dapat merealisasikan kemungkinan kemungkinannya atau mengabaikannya.
2. Dasar keberadaan terbatas, salah satu hal yang membatasi kebebasan manusia dalam memilih
adalah dasar keberadaan kemana dia dilemparkan. 3. Ketiadaan makna, manusia itu berusaha
menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna kepada
kehidupan. 4. Rancangan dunia sempit, rancangan dunia tertanam pada segala sesuatu yang
dilakukan individu. 5. Suasana hati, apa yang diamati dan direspon tergantung pada suasana hati
seseorang pada saat itu. 6. Kesalahan dasar. 7. Ketakutan terhadap kematian.
4. Pengertian Humanistik
Menurut frankl pencarian makna dalam hidup merupakan akar atau sumber dari usaha
manusia dan pencarian itu berada pada tingkat intelektual dan bukan pada tingkat instingtif.
Makna adalah milik individu, unik bagi sang pribadi dalam situasinya pada suatu momen tertentu
dan berbeda dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh banyak orang.
5. Pandangan tentang manusia
1. Ada di dunia adalah keberadaan manusia. 2. Manusia adalah sadar kesadaran terletak
pada pusat subjektif manusia. 3. Manusia adalah bebas, karena manusia memiliki kesanggupan
untuk menyadari dirinya sendiri, maka manusia mampu berfikir dan memutuskan. 4. Manusia
adalah unik, manusia hidup dalam dunianya sendiri (eigerwelt), dalam identias dirinya sendiri.
Manusia juga menghadapi dirinya sendirian: manusia lahir kedunia sendirian dan mati sendirian
pula. 5. Manusia memiliki kapasitas untuk mengatasi dirinya sendiri. Dengan mengatasi dirinya,
manusia keluar dari masa lampau dan masa sekarang dalam kebebasannya untuk memilih dan
menjadi. 6. Manusia selalu terancam oleh ketiadaan akan kebebasan dan tanggung jawab bisa
minimbulkan kecemasan eksistensial yang menjadi atribut dasar pada manusia. Kecemasan
eksistensial juga bisa diakibatkan juga bisa diakibatkan oleh kesadaran keterbatasannya untuk
menjadi tidak ada. Manusia selalu sadar akan konfrontasi dengan ketiadaan dan kehampaan.

Anda mungkin juga menyukai