Anda di halaman 1dari 28

UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL

TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

BAB IV
PERHITUNGAN

4.1 MENENTUKAN UMUR RENCANA JALAN


Berdasarkan data perencanaan umur rencana jalan adalah 20 tahun
4.2 MENGHITUNG BEBAN LALU LINTAS RENCANA
a) Menghitung Ekivalen beban sumbu kendaraan ( E )
Diketahui:
Jenis dan Jumlah Kendaraan

Berat Total Konfigurasi


Jenis Kendaran JUMLAH
(Ton) Sumbu
Sepeda Motor - - 1500
Mobil Penumpang 2 1.1 495
Bus Besar 9 1.2 59
Truck Sedang 2 Sumbu 8,3 1.2 67
Truck 3 Sumbu 25 1.2.2 13
Truck 4 Sumbu Trailer 42 1.2 - 22 7
 Mobil Penumpang (Distribusi beban depan = 50% ; beban belakang = 50%)
E = STRT + STRT
4 4
Beban Sumbu(ton) Beban Sumbu (ton)
¿ [ 5,4
+ ][
5,4 ]
4 4
0,5 x 2 0,5 x 2
¿ [
5,4
+ ][
5,4 ]
= 0,00235
 Bus Besar (Distribusi beban depan = 34% ; beban belakang = 66%)
E = STRT + STRG
4 4
Beban Sumbu ( ton ) Beban Sumbu (ton )
¿ [ 5,4
+][ 8,16 ]
4 4
0,34 x 9 0,66 x 9
¿ [ 5,4 ] [
+
8,16 ]
= 0,38390

 Truk sedang 2 sumbu (Distribusi beban depan = 34% ; beban belakang = 66%)

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1
Perancangan perkerasan jalan

E = STRT + STRG
4 4
Beban Sumbu ( ton ) Beban Sumbu (ton )
¿ [ 5,4 ][+
8,16 ]
4 4
0,34 x 8,3 0,66 x 8,3
¿ [ 5,4 ] [
+
8,16 ]
= 0,27769
 Truk 3 sumbu (Distribusi beban depan = 25% ; beban belakang = 75%)
E = STRT + SDRG
4 4
Beban Sumbu ( ton ) Beban Sumbu (ton )
¿ [ 5,4
+ ][ 13,76 ]
4 4
0,34 x 25 0,66 x 25
¿ [5,4
+ ][
13,76 ]
= 5,24222
 Truk 4 sumbu trailer (Distribusi beban depan = 18% ; tengah = 28% ; belakang
= 54%)
E = STRT + STRG + SDRG
4 44
Beban Sumbu ( ton ) Beban Sumbu (ton ) Beban Sumbu ( ton )
¿ [ 5,4
+ ][ 8,16
+
13,76][ ]
4 4 4
0,18 x 42 0,28 x 42 0,54 x 42
¿ [5,4
+ ][
8,16
+ ][
13,76 ]
= 15,53620

b) Menghitung Beban Standar Untuk 2 Arah (W18)


W18 = E x Jumlah Kendaraan
1) Sepeda Motor
W18 = 1500
2) Mobil Penumpang (2 ton)
W18 = 0,00235 x 495 = 1,164287
3) Bus Besar (9 ton)
W18 = 0,38390 x 59 = 22,65037

4) Truk sedang 2 sumbu (8,3 ton)


W18 = 0,27769 x 67 = 18,60546
5) Truk 3 sumbu (25 ton)

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

W18 = 5,24222 x 13 = 68,14888


6) Truk 4 sumbu (42 ton)
W18 = 15,53620 x 7 = 108,7534

Maka W18 Kumulatif = 1719,3224

W18 per tahun = DD x Dl x W18 kumulatif x 365


= 376531,608 Beban Gandar Standar

c) Menghitung Beban Standar Tunggal Kumulatif Selama Umur Rencana (Wt)


( 1+0,01i )n −1
Wt=W 18 x DD x DL x 365 x
0,01i
Dimana :
DD : Distribusi Arah, dari data perencanaan diketahui distribusi arah 35-65%, maka
diambil nilai terbesar yaitu 55%.
DL : Distribusi Lajur, dari data perencanaan diketahui fungsi jalan sebagai jalan
Arteri kelas I, dimana lebar jalur minimum untuk jalan arteri adalah 6 m. Maka
diambil 2 lajur 2 arah, berdasarkan Tabel Faktor distribusi lajur Pt T-01-2002-B
didapatkan DL sebesar 100%.
i : Tingkat pertumbuhan lalu lintas sebesar = 6 %
n : Umur rencana yaitu = 20 tahun

( 1+0,01. 6 % )20−1
Wt=1719,3224 x 55 % x 1 x 365 x
0,01 .6 %
Wt = 1719,3224 x 0,55 x 1 365 x 20,11441
Wt = 6942569,043 Beban Gandar Standar
Wt 6942569,043
LER= = =951,04
365 x n 7300

4.4 MENGHITUNG NILAI CBR EFEKTIF DAN MODULUS RESILENT


a) Nilai CBR Pada Segmen 1
Karena nilai CBR design segmen 1 yang diperoleh dari grafik adalah 4,4% < 6%
maka nilai CBR efektif adalah:

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Diketahui:
- Diasumsikan tebal lapisan tanah dasar adalah 100 cm
- Diasumsikan tebal lapisan tanah asli (h1) adalah 50 cm
- Diasumsikan tebal lapisan tanah timbunan (h2) adalah 50 cm
- Nilai CBR tanah timbunan pilihan adalah 34%

3 3
h1 √3 CBR+ h2 √3 CBR 50 √3 4,4+ 50 √3 34
CBR efektif = ( 100 ) (
=
100 )
=14,511

Modulus Resilien (MR)


MR = 1500 x CBRefektif
= 1500 x 14,511
= 21767 Psi
b) Nilai CBR Pada Segmen 2
Karena nilai CBR design segmen 2 yang diperoleh dari grafik adalah 5% < 6%
maka nilai CBR efektif adalah:
Diketahui:
- Diasumsikan tebal lapisan tanah dasar adalah 100 cm
- Diasumsikan tebal lapisan tanah asli (h1) adalah 50 cm
- Diasumsikan tebal lapisan tanah timbunan (h2) adalah 50 cm
- Nilai CBR tanah timbunan pilihan adalah 34%

3 3
h1 √3 CBR+ h2 √3 CBR 50 √3 5+50 √3 34
CBR efektif = ( 100
= ) ( 100
=15,157 )
Modulus Resilien (MR)
MR = 1500 x CBRefektif
= 1500 x 15,157
= 22736 Psi
c) Nilai CBR Pada Segmen 3
Karena nilai CBR design segmen 2 yang diperoleh dari grafik adalah 7,8% > 6%
maka nilai CBR efektif juga 7,8.

Modulus Resilien (MR)


MR = 1500 x CBRefektif
= 1500 x 7,8

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

= 11700 Psi

4.5 MENENTUKAN BESARAN BESARAN FUNGSIONAL SISTEM


PERKERASAN JALAN
1) Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (Ipo)
Berdasarkan data perencanaan, diketahui lapis permukaan berbahan laston
dengan modulus elastisitas sebesar 400.000 psi. Maka diperoleh Indeks
permukaan pada awal umur rencana Ipo = 4
Tabel Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana (Ip0)

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Jenis lapis Permukaan IP0 Roughness* (mm/km)


Laston ≥4 ≤ 1000
3,9 - 3,5 > 1000
Lasbutag 3,9 - 3,5 ≤ 2000
3,4 - 3,0 > 2000
HRA 3,9 - 3,5 ≤ 2000
3,4 - 3,0 > 2000
Burda 3,9 - 3,5 < 2000
Burtu 3,4 - 3,0 < 2000
Lapen 3,4 - 3,0 ≤ 3000
2,9 - 2,5 > 3000
Latasbum 2,9 - 2,5
Buras 2,9 - 2,5
Latasir 2,9 - 2,5
Jalan tanah ≤ 2,4
Jalan Kerikil ≤ 2,4

Sumber: Pedomen Konstruksi dan Bangunan Pt-T-2002-B Perencanaan Tebal


Perkerasan Lentur

2) Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (Ipt)


Dari hasil perhitungan diperoleh nilai LER (Wt) 100 - 1000. Maka nilai Ipt untuk
fungsi jalan Arteri sebesar 2,0-2,5 diambil 2,5.
Tabel Indeks Permukaan pada akhir Umur Rencana (IPt)

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1
Perancangan perkerasan jalan

Klasifikasi Jalan
LER
Lokal Kolektor Arteri Tol
< 10 1,0 - 1,5 1,5 1,5 - 2,0 -
10 – 100 1,5 1,5 - 2,0 2 -
100 – 1000 1,5 - 2,0 2 2,0 - 2,5 -
> 1000 - 2,0 - 2,5 2,5 2,5

Sumber: Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pt-T-2002-B Perencanaan Tebal


Perkerasan Lentur.

3) Indeks Permukaan Jalan Hancur (Ipf)


Nilai Indeks permukaan jalan hancur diambil minimum 1,5.

4) Rekomendasi Tingkat Reliabilitas


Nilai rekomendasi tingkat reliabilitas untuk jaringan jalan inter urban dengan
fungsi jalan Arteri, maka nilai rekomendasi tingkat reliabilitas adalah 75-95%
diambil 95%.
Tabel Rekomendasi tingkat reliabilitas untuk bermacam-macam klasifikasi jalan
Rekomendasi Tingkat
Klasifikasi
Reliabilitas
Jalan
Perkotaan Antar Kota
Jalan Tol 85 - 99,9 80 - 99,9
Arteri 80 – 99 75 - 95
Kolektor 80 – 95 75 - 95
Lokal 50 – 80 50 - 80

Sumber: Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dari Bina Marga 2002

5) Deviasi Standar Keseluruhan (S0)


Deviasi standar keseluruhan harus dipilih mewakili kondisi setempat. Rentang S0
adalah 0,40 - 0,50 diambil 0,50.

6) Nilai Penyimpangan normal standar untuk tingkat reliabilitas tertentu (ZR)


Berdasarkan nilai reliabilitas = 95%, maka nilai ZR adalah -1,645

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Tabel Nilai penyimpangan normal standar (standar normal deviate) untuk tingkat
reliabilitas tertentu.

Standar normal
Reliabilitas, R (%)
deviate, ZR

50 0
60 -0,253
70 -0,524
75 -0,674
80 -0,841
85 -1,037
90 -1,282
91 -1,34
92 -1,405
93 -1,476
94 -1,555
95 -1,645
96 -1,751
97 -1,881
98 -2,054
99 -2,327
99,9 -3,75
99,99 -3,09

7) Menentukan Koefisien Drainase (m)


Diketahui:
a) Air hilang pada sistem drainase dalam waktu 1 hari. Berdasarkan Pt T 01-
2002 B drainase tersebut dinyatakan kualitas drainase baik.
Tabel Definisi kualitas drainase

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Waktu yang dibutuhkan


Kualitas Drainase untuk
mengeringkan air
Baik Sekali 2 Jam
Baik 1 Hari

1 Minggu
Cukup
Buruk 1 Bulan
Air tidak mungkin
Buruk Sekali
dikeringkan
Sumber: Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dari Bina Marga Tahun
2002
b) Jumlah hujan per tahun:
35 kali hujan 1 jam
44 kali hujan 2 jam
15 kali hujan 3 jam
Maka presentase jumlah hujan pertahun adalah:
(1 x 35 )+ ( 2 x 44 )+(3 x 15)
¿ x 100 %=1,9178 %
365 x 24
Tabel Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relative
material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur.
Kualitas Persen Waktu Perkerasan dalam keadaan lembab-jenuh
Drainase <1 1-5 5 - 25 > 25
Baik Sekali 1,40 - 1,35 1,35 - 1,30 1,30 - 1,20 1,2
Baik 1,35 - 1,25 1,25 - 1,15 1,15 - 1,00 1
Cukup 1,25 - 1,15 1,15 - 1,05 1,00 - 0,80 0,8
Buruk 1,15 - 1,05 1,05 - 0,80 0,80 - 0,60 0,6
Buruk Sekali 1,05 - 0,95 0,95 - 0,75 0,75 - 0,40 0,4
Sumber: Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dari Bina Marga Tahun
2002
Berdasarkan Tabel Koefisien Drainase pada Pt T-01-2002-B maka nilai
didapat berkisar 1,25 - 1,15 , diambil 1,20.
4.6 MENENTUKAN KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF SETIAP LAPISAN (a)
1) Lapis Permukaan Beton Aspal
Berdasarkan data perencanaan dengan nilai modulus elastisitas sebesar 400.000
psi dan dengan hasil plot grafik pada gambar 2.1 maka didapatkan a1 sebesar
0,42.

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Grafik untuk memperkirakan koefisien kekuatan relative lapis Permukaan


bereton aspal bergradasi rapat (a1).
Sumber: Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dari Bina Marga Tahun 2002

2) Lapis Pondasi Atas (Base)


Berdasarkan data perencanaan, diketahui lapis pondasi atas dengan agregat kelas
A dengan nilai CBR sebesar 97% maka a2 = 0,139. ( nilai tersebut di intepolasi
dari tabel ).
Tabel Koefisien Kekuatan Relatif

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Sumber: SKBI -2.3.23.1987

Dengan hasil plot grafik juga mendapatkan nilai a2 sebesar 0,139.

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

29

Grafik variasi koefisien kekuatan relatif lapis pondasi granular (a2)


Sumber: Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dari Bina Marga Tahun 2002
Maka didapatkan modulus elastisitas sebesar 29 x 1000 = 29000 Psi.

3) Lapis Pondasi Bawah (Sub Base)

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Berdasarkan data perencanaan, diketahui lapis pondasi bawah dengan agregat


kelas B dengan nilai CBR sebesar 60% maka dengan hasil plot grafik didapatkan
nilai a3 sebesar 0,125.

18

Grafik Variasi koefisien kekuatan relative lapis pondasi granular (a3)


Sumber: Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dari Bina Marga 2002
serta modulus elastisitas sebesar 18 x 1000 = 18000 Psi.

4.7 MENGHITUNG INDEKS TEBAL PERKERASAN JALAN DENGAN CARA


ANALITIS
4.7.1 Segmen 1

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

a) Nilai SN3 pada lapis Pondasi Bawah (Sub Base)


Diketahui:
W18 = 376531,608
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 21767 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 3+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log 10 ( M R )−8,07
1094
0,40+
( SN 3+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 3 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log 10 ( 21767 )−8,07
1094
0,40+
( SN 3+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN3 sebesar 2,15754

b) Nilai SN2 pada Lapis Pondasi Atas (Base)


Diketahui:
W18 = 376531,608

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 29000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 2+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log10 ( M R ) −8,07
1094
0,40+
( SN 2+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 2 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log10 ( 29000 )−8,07
1094
0,40+
( SN 2+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN2 sebesar 1,92590

c) Nilai SN1 pada Lapis Aspal Beton


Diketahui:
W18 = 376531,608

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 18000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 1+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log10 ( M R ) −8,07
1094
0,40+
( SN 1+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 1 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log10 ( 18000 )−8,07
1094
0,40+
( SN 1+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN1 sebesar 2,32442

4.7.2 Segmen 2
a) Nilai SN3 pada lapis Pondasi Bawah (Sub Base)
Diketahui:

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

W18 = 376531,608
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 22736 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 3+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log 10 ( M R )−8,07
1094
0,40+
( SN 3+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 3 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log 10 ( 22736 )−8,07
1094
0,40+
( SN 3+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN3 sebesar 2,12087

b) Nilai SN2 pada Lapis Pondasi Atas (Base)


Diketahui:
W18 = 376531,608

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 29000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 2+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log10 ( M R ) −8,07
1094
0,40+
( SN 2+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 2 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log10 ( 29000 )−8,07
1094
0,40+
( SN 2+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN2 sebesar 1,92590

c) Nilai SN1 pada Lapis Aspal Beton


Diketahui:
W18 = 376531,608

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 18000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 1+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log10 ( M R ) −8,07
1094
0,40+
( SN 1+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 1 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log10 ( 18000 )−8,07
1094
0,40+
( SN 1+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN1 sebesar 2,32442

4.7.3 Segmen 3
a) Nilai SN3 pada lapis Pondasi Bawah (Sub Base)
Diketahui:

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

W18 = 376531,608
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 11700 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 3+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log 10 ( M R )−8,07
1094
0,40+
( SN 3+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 3 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log 10 ( 11700 ) −8,07
1094
0,40+
( SN 3+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN3 sebesar 2,75056

b) Nilai SN2 pada Lapis Pondasi Atas (Base)


Diketahui:
W18 = 376531,608

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 29000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 2+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log10 ( M R ) −8,07
1094
0,40+
( SN 2+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 2 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log10 ( 29000 )−8,07
1094
0,40+
( SN 2+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN2 sebesar 1,92590

c) Nilai SN1 pada Lapis Aspal Beton


Diketahui:
W18 = 376531,608

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 18000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5

Rumus Perhitungan Strikular Number (SN)


log 10 ( W 18 )=Z R x S 0+ 9,36 x log 10 ( SN 1+ 1 )−0,2
∆ IP
+ log 10
IP0−IP f
+2,32 x log10 ( M R ) −8,07
1094
0,40+
( SN 1+ 1)5,19
log 10 ( W 18 )=−1,645 x 0,5+9,36 x log 10 ( SN 1 +1 )−0,2
1,5
+log 10
4−1,5
+2,32 x log10 ( 18000 )−8,07
1094
0,40+
( SN 1+ 1)5,19
Dengan memasukkan semua nilai variable yang diketahui, maka:
5,57580 = 5,57580
Dengan menggunakan What-if Analysis pada program Microsoft Excel,
didapatkan nilai SN1 sebesar 2,32442

4.8 MENENTUKAN TEBAL LAPIS PERKERASAN JALAN RENCANA


4.8.1 Segmen 1
Diketahui:

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Strikular Number, SN1 = 2,32442


Strikular Number, SN2 = 1,92590
Strikular Number, SN3 = 2,15754
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a1 = 0,420
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a2 = 0,139
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a3 = 0,125
Koefisien drainase, m2 = 1,20
Koefisien drainase, m3 = 1,20
Menghitung Tebal Perkerasan:
Tabel Tebal minimum lapis permukaan berbeton aspal dan lapis pondasi
agregat (inci)

Sumber: Pt T-01-2002-B

SN 1 2,32442
D 1= = =5,53433inci
a1 0,420
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan
ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 3 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 5,53433 Inch, maka untuk D1 digunakan 3 Inch = 7,62cm atau =
8 cm.

Struktur Number (SN1*)


SN1* = a1 x D1 = 0,420 x 3 = 1,26 inci

SN 2−SN 1¿ 1 , 92590−1,260
D 2= = =3,99221inci
a 2 x m2 0,139 x 1,20

Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat


dengan ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 6 inci sedangkan pada perhitungan

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

didapatkan 3,99221 inci, maka untuk D2 digunakan 6 inci = 15,240 cm atau =


15 cm.

Struktur Number (SN2*)


SN2* = a2 x m2 x D2 = 0,139 x 1,20 x 3,99221 = 0,666 inci
SN 3−( SN 1¿ + SN 2¿ ) 2,15754−(1,260+0,666)
D 3= = =1,544 inci
a 3 x m3 0,125 x 1,20

Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat


dengan ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 6 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 1,544 inci, maka untuk D3 digunakan 6 inci = 15,24 cm atau = 15
cm.

Struktur Number (SN3*)


SN3* = a3 x m3 x D3 = 0,125 x 1,20 x 6 = 0,90 inci

Sketsa Tebal Lapis Perkerasan Jalan Rencana

Lapis Aspal Beton


8 cm

Lapis Pondasi Atas 15 cm

Lapis Pondasi Bawah 15 cm

Tanah Dasar

4.8.2 Segmen 2
Diketahui:
Strikular Number, SN1 = 2,32442
Strikular Number, SN2 = 1,92590
Strikular Number, SN3 = 2,12087
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a1 = 0,420

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a2 = 0,139


Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a3 = 0,125
Koefisien drainase, m2 = 1,20
Koefisien drainase, m3 = 1,20
Menghitung Tebal Perkerasan:
Tabel Tebal minimum lapis permukaan berbeton aspal dan lapis pondasi
agregat (inci)

Sumber: Pt T-01-2002-B

SN 1 2,32442
D 1= = =5,53433inci
a1 0,420
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan
ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 3 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 5,53433 Inch, maka untuk D1 digunakan 3 Inch = 7,62cm atau =
8 cm.

Struktur Number (SN1*)


SN1* = a1 x D1 = 0,420 x 3 = 1,26 inci

SN 2−SN 1¿ 1,92590−1,260
D 2= = =3,99221inci
a 2 x m2 0,139 x 1,20

Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat


dengan ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 6 inci sedangkan pada perhitungan
didapatkan 3,99221 inci, maka untuk D2 digunakan 6 inci = 15,240 cm atau =
15 cm.

Struktur Number (SN2*)

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

SN2* = a2 x m2 x D2 = 0,139 x 1,20 x 3,99221 = 0,666 inci


SN 3−( SN 1¿ + SN 2¿ ) 2,12087−(1,260+ 0,666)
D 3= = =1 , 299 inci
a 3 x m3 0,125 x 1,20

Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat


dengan ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 6 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 1,299 inci, maka untuk D3 digunakan 6 inci = 15,24 cm atau = 15
cm.

Struktur Number (SN3*)


SN3* = a3 x m3 x D3 = 0,125 x 1,20 x 6 = 0,90 inci

Sketsa Tebal Lapis Perkerasan Jalan Rencana

Lapis Aspal Beton


8 cm

Lapis Pondasi Atas 15 cm

Lapis Pondasi Bawah 15 cm

Tanah Dasar

4.8.3 Segmen 3
Diketahui:
Strikular Number, SN1 = 2,32442
Strikular Number, SN2 = 1,92590
Strikular Number, SN3 = 2,75056
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a1 = 0,420
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a2 = 0,139
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a3 = 0,125
Koefisien drainase, m2 = 1,20
Koefisien drainase, m3 = 1,20

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Menghitung Tebal Perkerasan:


Tabel Tebal minimum lapis permukaan berbeton aspal dan lapis pondasi
agregat (inci)

Sumber: Pt T-01-2002-B

SN 1 2,32442
D 1= = =5,53433inci
a1 0,420
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan
ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 3 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 5,53433 Inch, maka untuk D1 digunakan 3 Inch = 7,62cm atau =
8 cm.

Struktur Number (SN1*)


SN1* = a1 x D1 = 0,420 x 3 = 1,26 inci

SN 2−SN 1¿ 1,92590−1,260
D 2= = =3,99221inci
a 2 x m2 0,139 x 1,20

Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat


dengan ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 6 inci sedangkan pada perhitungan
didapatkan 3,99221 inci, maka untuk D2 digunakan 6 inci = 15,240 cm atau =
15 cm.

Struktur Number (SN2*)


SN2* = a2 x m2 x D2 = 0,139 x 1,20 x 3,99221 = 0,666 inci
SN 3−( SN 1¿ + SN 2¿ ) 2, 75056−(1,260+0,666)
D 3= = =5,497 inci
a 3 x m3 0,125 x 1,20

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143


UNIVERSITAS TEKNIK SIPIL
TADULAKO S1 Perancangan perkerasan jalan

Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat


dengan ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 6 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 5,497 inci, maka untuk D3 digunakan 6 inci = 15,24 cm atau = 15
cm.

Struktur Number (SN3*)


SN3* = a3 x m3 x D3 = 0,125 x 1,20 x 6 = 0,90 inci

Sketsa Tebal Lapis Perkerasan Jalan Rencana

Lapis Aspal Beton


8 cm

Lapis Pondasi Atas 15 cm

Lapis Pondasi Bawah 15 cm

Tanah Dasar

ANDI IRSYAD FADHIL ARIEF / F 111 16 143

Anda mungkin juga menyukai