BAB IV
PERHITUNGAN
Truk sedang 2 sumbu (Distribusi beban depan = 34% ; beban belakang = 66%)
E = STRT + STRG
4 4
Beban Sumbu ( ton ) Beban Sumbu (ton )
¿ [ 5,4 ][+
8,16 ]
4 4
0,34 x 8,3 0,66 x 8,3
¿ [ 5,4 ] [
+
8,16 ]
= 0,27769
Truk 3 sumbu (Distribusi beban depan = 25% ; beban belakang = 75%)
E = STRT + SDRG
4 4
Beban Sumbu ( ton ) Beban Sumbu (ton )
¿ [ 5,4
+ ][ 13,76 ]
4 4
0,34 x 25 0,66 x 25
¿ [5,4
+ ][
13,76 ]
= 5,24222
Truk 4 sumbu trailer (Distribusi beban depan = 18% ; tengah = 28% ; belakang
= 54%)
E = STRT + STRG + SDRG
4 44
Beban Sumbu ( ton ) Beban Sumbu (ton ) Beban Sumbu ( ton )
¿ [ 5,4
+ ][ 8,16
+
13,76][ ]
4 4 4
0,18 x 42 0,28 x 42 0,54 x 42
¿ [5,4
+ ][
8,16
+ ][
13,76 ]
= 15,53620
( 1+0,01. 6 % )20−1
Wt=1719,3224 x 55 % x 1 x 365 x
0,01 .6 %
Wt = 1719,3224 x 0,55 x 1 365 x 20,11441
Wt = 6942569,043 Beban Gandar Standar
Wt 6942569,043
LER= = =951,04
365 x n 7300
Diketahui:
- Diasumsikan tebal lapisan tanah dasar adalah 100 cm
- Diasumsikan tebal lapisan tanah asli (h1) adalah 50 cm
- Diasumsikan tebal lapisan tanah timbunan (h2) adalah 50 cm
- Nilai CBR tanah timbunan pilihan adalah 34%
3 3
h1 √3 CBR+ h2 √3 CBR 50 √3 4,4+ 50 √3 34
CBR efektif = ( 100 ) (
=
100 )
=14,511
3 3
h1 √3 CBR+ h2 √3 CBR 50 √3 5+50 √3 34
CBR efektif = ( 100
= ) ( 100
=15,157 )
Modulus Resilien (MR)
MR = 1500 x CBRefektif
= 1500 x 15,157
= 22736 Psi
c) Nilai CBR Pada Segmen 3
Karena nilai CBR design segmen 2 yang diperoleh dari grafik adalah 7,8% > 6%
maka nilai CBR efektif juga 7,8.
= 11700 Psi
Klasifikasi Jalan
LER
Lokal Kolektor Arteri Tol
< 10 1,0 - 1,5 1,5 1,5 - 2,0 -
10 – 100 1,5 1,5 - 2,0 2 -
100 – 1000 1,5 - 2,0 2 2,0 - 2,5 -
> 1000 - 2,0 - 2,5 2,5 2,5
Tabel Nilai penyimpangan normal standar (standar normal deviate) untuk tingkat
reliabilitas tertentu.
Standar normal
Reliabilitas, R (%)
deviate, ZR
50 0
60 -0,253
70 -0,524
75 -0,674
80 -0,841
85 -1,037
90 -1,282
91 -1,34
92 -1,405
93 -1,476
94 -1,555
95 -1,645
96 -1,751
97 -1,881
98 -2,054
99 -2,327
99,9 -3,75
99,99 -3,09
1 Minggu
Cukup
Buruk 1 Bulan
Air tidak mungkin
Buruk Sekali
dikeringkan
Sumber: Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dari Bina Marga Tahun
2002
b) Jumlah hujan per tahun:
35 kali hujan 1 jam
44 kali hujan 2 jam
15 kali hujan 3 jam
Maka presentase jumlah hujan pertahun adalah:
(1 x 35 )+ ( 2 x 44 )+(3 x 15)
¿ x 100 %=1,9178 %
365 x 24
Tabel Koefisien drainase (m) untuk memodifikasi koefisien kekuatan relative
material untreated base dan subbase pada perkerasan lentur.
Kualitas Persen Waktu Perkerasan dalam keadaan lembab-jenuh
Drainase <1 1-5 5 - 25 > 25
Baik Sekali 1,40 - 1,35 1,35 - 1,30 1,30 - 1,20 1,2
Baik 1,35 - 1,25 1,25 - 1,15 1,15 - 1,00 1
Cukup 1,25 - 1,15 1,15 - 1,05 1,00 - 0,80 0,8
Buruk 1,15 - 1,05 1,05 - 0,80 0,80 - 0,60 0,6
Buruk Sekali 1,05 - 0,95 0,95 - 0,75 0,75 - 0,40 0,4
Sumber: Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dari Bina Marga Tahun
2002
Berdasarkan Tabel Koefisien Drainase pada Pt T-01-2002-B maka nilai
didapat berkisar 1,25 - 1,15 , diambil 1,20.
4.6 MENENTUKAN KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF SETIAP LAPISAN (a)
1) Lapis Permukaan Beton Aspal
Berdasarkan data perencanaan dengan nilai modulus elastisitas sebesar 400.000
psi dan dengan hasil plot grafik pada gambar 2.1 maka didapatkan a1 sebesar
0,42.
29
18
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 29000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 18000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5
4.7.2 Segmen 2
a) Nilai SN3 pada lapis Pondasi Bawah (Sub Base)
Diketahui:
W18 = 376531,608
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 22736 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 29000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 18000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5
4.7.3 Segmen 3
a) Nilai SN3 pada lapis Pondasi Bawah (Sub Base)
Diketahui:
W18 = 376531,608
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 11700 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 29000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5
ZR = -1,645
S0 = 0,5
MR = 18000 Psi
IPf = 1,5
IPt = 2,5
IP0 = 4
ΔIP = IP0 – IPt = 1,5
Sumber: Pt T-01-2002-B
SN 1 2,32442
D 1= = =5,53433inci
a1 0,420
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan
ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 3 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 5,53433 Inch, maka untuk D1 digunakan 3 Inch = 7,62cm atau =
8 cm.
SN 2−SN 1¿ 1 , 92590−1,260
D 2= = =3,99221inci
a 2 x m2 0,139 x 1,20
Tanah Dasar
4.8.2 Segmen 2
Diketahui:
Strikular Number, SN1 = 2,32442
Strikular Number, SN2 = 1,92590
Strikular Number, SN3 = 2,12087
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a1 = 0,420
Sumber: Pt T-01-2002-B
SN 1 2,32442
D 1= = =5,53433inci
a1 0,420
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan
ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 3 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 5,53433 Inch, maka untuk D1 digunakan 3 Inch = 7,62cm atau =
8 cm.
SN 2−SN 1¿ 1,92590−1,260
D 2= = =3,99221inci
a 2 x m2 0,139 x 1,20
Tanah Dasar
4.8.3 Segmen 3
Diketahui:
Strikular Number, SN1 = 2,32442
Strikular Number, SN2 = 1,92590
Strikular Number, SN3 = 2,75056
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a1 = 0,420
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a2 = 0,139
Koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan, a3 = 0,125
Koefisien drainase, m2 = 1,20
Koefisien drainase, m3 = 1,20
Sumber: Pt T-01-2002-B
SN 1 2,32442
D 1= = =5,53433inci
a1 0,420
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan
ESAL 500.001 - 2.000.000 adalah 3 Inch sedangkan pada perhitungan
didapatkan 5,53433 Inch, maka untuk D1 digunakan 3 Inch = 7,62cm atau =
8 cm.
SN 2−SN 1¿ 1,92590−1,260
D 2= = =3,99221inci
a 2 x m2 0,139 x 1,20
Tanah Dasar