Anda di halaman 1dari 14

 Siapkan daging sapi yg akan digunakan.

Bersihkan dari lemak dan urat2 jika ada

Haluskan daging bersama es batu dalam food processor. Begini hasilnya. Bisa dilihat warna
daging berbeda ya. Daging dibagian bawah nampak sedikit lebih gelap warnanya dibanding
daging paling atas yg baru digiling. Memang begitu dikeluarkan dr food processor segera
warna daging berubah. Oleh sebab itu perlu dicampurkan es batu utk menjaga kesegaran
daging


Tambahkan bawang putih, putih telur, sagu tani, garam, gula, merica ke dalam daging yg
sudah dihaluskan. Aduk rata. Begini penampakannya setelah dicampur rata

Panaskan air dlm panci setelah mendidih matikan api. Bentuk bakso dg bantuan tangan dan
sendok. Cemplung ke air panas dlm panci. Lakukan sampai habis

Setelah bakso jadi semua, nyalakan kembali api rebus kembali bakso sampai matang. Bakso
yg matang akan mengapung

Angkat bakso yg telah matang, masukkan ke dalam baskom berisi air es. Setelah bakso
dingin, tiriskan bakso. Bakso siap digunakan
Bagaimana jalannya pembiasan cahaya pada prisma ? prisma merupakan benda bening yang
dibatasi oleh dua buah bidang datar, sehingga di dalam prisma cahaya akan mengalami dua
kali proses pembiasan. Ingat kembali konsep pembiasan cahaya. Cahaya yang datang dari
medium yang kurang rapat menuju zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati
garis normal. Dan cahaya yang datang dari medium yang lebih rapat menuju zat yang lebih
rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.

Proses pembiasan Cahaya pada Prisma


Proses pembiasan cahaya pada prisma ditunjukkan oleh gambar 1.

gambar 1
Rumus Pembiasan pada Prisma
persamaan sudut puncak prisma atau biasa disebut sudut pembias prisma, dapat dihitung
menggunakan rumus :
β = r1 + i2
dengan :
β : sudut puncak prisma (⁰)
r1 = sudut bias saat berkas sinar memasuki bidang batas udara-prisma
(⁰)
i2 = sudut datang saat berkas sinar memasuki bidang batas prisma-udara (⁰)

jika nilai sudut pembias prisma sudah diketahui selanjutnya kita dapt mencari nilai sudut
deviasi prisma atau sudut pembias prisma, menggunakan rumus :
D = (i1 + r2) - β
Dengan :
D = sudut deviasi (⁰)
i1 = sudut datang pada bidang batas bidang pertama prisma (⁰)
r2 = sudut bias pada bidang kedua prisma (⁰)
β = sudut puncak atau sudut pembias prisma (⁰)
Sudut deviasi minimum terjadi saat i1 = r2 , utuk menentukan nilai deviasi minimum
digunakan persamaan :
Dm = 2i1 - β

a. Bila sudut pembias lebih dari 15° , besar sudut deviasi minimum dihitung menggunakan
rumus :

Dengan :
n1 = indeks bias medium (udara)
n2 = indeks bias prisma
Dm = sudut deviasi minimum (⁰)
β = sudut pembias prisma (⁰)

b. Bila sudut pembias kurang dari 15° , besar sudut deviasi minimum dihitung menggunakan
rumus :

Dengan :
δ = sudut deviasi minimum (⁰)
n = indeks bias relatif prisma terhadap medium
β = sudut pembias prisma (⁰)

risma adalah zat bening yang dibatasi oleh dua bidang datar. Apabila seberkas sinar datang
pada salah satu bidang prisma yang kemudian disebut sebagai bidang pembias I, akan
dibiaskan mendekati garis normal. Sampai pada bidang pembias II, berkas sinar tersebut akan
dibiaskan menjauhi garis normal. Pada bidang pembias I, sinar dibiaskan mendekati garis
normal, sebab sinar datang dari zat optik kurang rapat ke zat optik lebih rapat yaitu dari udara
ke kaca. Sebaliknya pada bidang pembias II, sinar dibiaskan menjahui garis normal, sebab sinar
datang dari zat optik rapat ke zat optik kurang rapat yaitu dari kaca ke udara. Sehingga seberkas
sinar yang melewati sebuah prisma akan mengalami pembelokan arah dari arah semula.
Marilah kita mempelajari fenomena yang terjadi jika seberkas cahaya melewati sebuah prisma
seperti halnya terjadinya sudut deviasi dan dispersi cahaya.

Advertisment

Sudut Deviasi Pembiasan Cahaya Pada Prisma


Gambar diatas menggambarkan seberkas cahaya yang melewati sebuah prisma. Gambar
tersebut memperlihatkan bahwa berkas sinar tersebut dalam prisma mengalami dua kali
pembiasan sehingga antara berkas sinar masuk ke prisma dan berkas sinar keluar dari prisma
tidak lagi sejajar.

Untuk segiempat AFBE, maka : β + ∠AFB = 180o

Pada segitiga AFB, r1 + i2 + ∠AFB = 180o, sehingga diperoleh

β + ∠AFB = r1 + i2 + ∠ AFB

β = r1 + i 2

Pada segitiga ABC, terdapat hubungan ∠ABC + ∠BCA +∠CAB = 180o,

di mana ∠ABC = r2 – i2 dan ∠CAB = i1 – r1,

sehingga ∠BCA + (r2 – i2) + (i1 – r1) = 180o

∠BCA = 180o + (r1 + i2) – (i1 + r2)

Besarnya sudut deviasi dapat dicari sebagai berikut.

D = 180o – ∠BCA

= 180o – {(180o + (r1 + i2) – (i1 + r2)}

= (i1 + r2) – (i2 + r1)

D = i1 + r2 – β

Keterangan :
D = sudut deviasi

i1 = sudut datang pada prisma

r2 = sudut bias sinar meninggalkan prisma

β = sudut pembias prisma

Besarnya sudut deviasi sinar bergantung pada sudut datangnya cahaya ke prisma. Apabila
sudut datangnya sinar diperkecil, maka sudut deviasinya pun akan semakin kecil. Sudut deviasi
akan mencapai minimum (Dm) jika sudut datang cahaya ke prisma sama dengan sudut bias
cahaya meninggalkan prisma atau pada saat itu berkas cahaya yang masuk ke prisma akan
memotong prisma itu menjadi segitiga sama kaki,

sehingga berlaku i1 = r2 = i (dengan i = sudut datang cahaya ke prisma) dan i2 = r1 = r (dengan

r = sudut bias cahaya memasuki prisma). Karena β = i2 + r1 = 2r atau r = β dengan demikian


besarnya sudut deviasi minimum dapat dinyatakan:

D = i1 + r2 – β = 2i – β atau i = (Dm + β)

Menurut hukum Snellius tentang pembiasan berlaku

dengan :

n1 = indeks bias medium di sekitar prisma

n2 = indeks bias prisma

β = sudut pembias prisma

Dm = sudut deviasi minimum prisma

Untuk sudut pembias prisma kecil (β≤ 15o), maka berlaku sin ( β + Dm) = ( β + Dm) dan sin

β = β. Sehingga besarnya sudut deviasi minimumnya dapat dinyatakan :

Apabila medium di sekitar prisma berupa udara maka n1 = 1 dan indeks bias prisma dinyatakan
dengan n, maka berlaku :

Dm = (n – 1) β
Pembiasan pada Prisma
Syakir Rahman fisika dan matematika

seberkas cahaya datang pada salah satu permukaan sisi prisma kaca (indeks bias n2) yang terletak di
udara (indeks bias n1), seperti di tunjukkan pada gambar. Prisma memiliki sudut puncak atau sudut
pembias β. Perhatikan lintasan sinar sebelum memasuki prisma dan setelah memasuki prisma.

Mula-mula sinar datang dari udara memasuki prisma dari sisi sebelah kiri. Sinar ini di biaskan
mendekati garis normal N1. Di dalam prisma, sinar merambat menuju sisi kanan prisma. Di sisi kanan
prisma, sinar ini mengalami pembiasan lagi ke udara. Pada pembiasan yang kedua, sinar datang dari
medium rapat (prisma) ke medium renggang (udara) sehingga sinar di biaskan menjauhi garis
normal N2. Jika sinar datang pada permukaan pertama prisma dan sinar bias pada permukaan kedua
prisma di perpanjang ke dalam prisma, maka kedua garis ini akan berpotongan di satu titik dengan
membentuk sudut tertentu (lihat gambar). Sudut ini di kenal sebagai sudut deviasi prisma, dengan
simbol δ. Jadi, sudut deviasi prisma didefinisikan sebagai sudut yang terbentuk oleh perpanjangan
sinar datang dan perpanjangan sinar bias. berapakah besar sudut deviasi δ? Untuk menentukan
deviasi δ, terlebih dahulu perhatikan gambar. Jumlah sudut dalam segitiga BPC adalah 180o. jadi,

BPC + α +γ = 180o,
BPC = 180o – (α + γ). Selanjutnya,
BPC + δ = 180o
BPC = 180o - δ

Dua persamaan di atas menghasilkan

180o – (α + γ) = 180o – δ
δ=α+γ

pada titik B berlaku α = i1 - r1, sedangkan pada titik C berlaku γ = r2 - i2. Dengan demikian,
persamaan di atas menghasilkan

δ = (i1 – r1) + (r2 – i2) atau δ = (i1 + r2) - (r1 + i2)

jumlah sudut dalam segitiga BCQ adalah 180o. Jadi,

BQC + r1 + i2 = 180o atau BQC = 180o – (r1 + i2)


Selanjutnya,

BQC + β = 180o atau BQC = 180o – β

Kedua persamaan di atas menghasilkan

180o – (r1 + i2) = 180 - β


β = r1 + i2

substitusi persamaan β = r1 + i2 ke δ = (i1 + r2) - (r1 + i2) memberikan sudut deviasi δ :

δ = i1 + r2 – β

dengan i1 sudut datang pada permukaan pertama, r2 sudut bias pada permukaan kedua dan β sudut
pembias prisma.

Jika sudut datang i1 diubah-ubah, sudut deviasi δ juga berubah-ubah. Akan tetapi, kita dapat
memperoleh nilai sudut deviasi yang paling kecil atau deviasi minimum δmin. berapakah nilai δmin ?
persamaan δ = i1 + r2 – β menunjukkan bahwa sudut deviasi δ bergantung pada i1 , r2 dan β. Akan
tetapi, β tetap sehingga δ hanya bergantung pada i1 dan r2. Oleh karena it, δmin terjadi ketika i1 = r2.
Dengan kata lain, sudut deviasi minimum prisma terjadi jiak sudut datang pada permukaan yang
pertama sama dengan sudut bias pada permukaan kedua.

Substitusi i1 = r2 ke persamaan δ = i1 + r2 – β menghasilkan

δ min = i1 + i1 - β = 2i1 – β
i1 = (δ min + β ) / 2

Jika i1 = r2, maka i2 = r1 dan persamaan β = r1 + i2 menjadi

β = r1 + i1 = 2r1s
r1 = β / 2
persamaan i1 = (δ min + β ) / 2 dan r1 = β / 2 berturut-turut menunjukkan sudut datang dan sudut bias
pada permukaan pertama prisma. Dengan menggunakan hukum snellius, di peroleh

n1 sin i1 = n2 sin i2
n1 sin ((δ min + β)/2) = n2 sin(β/2)
n2/n1 = n21 = sin((δ min + β)/2) / sin(β/2)

perhatikan bahwa n21 = n2/n1 menunjukkan indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1.
Jika prisma dengan indeks bias n2 = n terletak di udara (n1 = 1), persamaan n2/n1 = n21 = sin((δ min +
β)/2) / sin(β/2) menjadi

n = sin((δ min + β)/2) / sin(β/2)

jika sudut pembias prisma β kecil (β < 10o), harga sinus sudut mendekati nilai sudutnya (dalam
radian). Jadi, untuk sudut pembias kecil persamaan n2/n1 = n21 = sin((δ min + β)/2) / sin(β/2) menjadi :

n21 = (δ min + β)/2) / (β/2) = (δ min + β) / β


δ min = (n21 – 1) β

Contoh soal :

1. Menentukan sudut deviasi prisma


Sebuah prisma dengan sudut pembias β = 60o dan di buat dari bahan gelas (n = 1,6) terletak di udara.
Sinar datang pada salah satu sisi prisma membentuk sudut 53o. hitunglah:
(a) Sudut sinar bias yang keluar dari prisma
(b) Sudut deviasi prisma
Penyelesaian :

(a) Untuk menyelesaikan soal ini, kita akan gunakan gambar skema di atas. Pembiasan pada permukaan
pertama, kita mempunyai n1 = 1, dan n2 = 1,6 dan i1 = 53o. Hukum snellius pada permukaan pertama
menghasilkan
n1 sin i1 = n2 sin r1
sin r1 = (n1 sin i1) / n2 = (1 sin 53o)/ 1,6 = 0,5
r1 = 30o
untuk menentukan sudut datang pada permukaan kedua yaitu i2, di gunakan persamaan :
β = r 1 + i2

i2 = β – r1 = 60o – 30o = 30o

jadi, untuk pembiasan pada permukaan kedua, kita mempunyai n1 = 1,6 ; n2 = 1 ; dan i2 = 30o.

Hukum snellius pada permukaan kedua ini menghasilkan


n1 sin i2 = n2 sin r2
sin r2 = ( n1 sin i2)/n2 = (1,6 sin 30o)/1 = 0,8
r2 = 53o

(b) Untuk menghitung sudut deviasi di gunakan persamaan :


δ = i1 + r2 – β = 53o + 53o – 60o = 46o.

2. Menentukan sudut deviasi minimum prisma


Sebuah prisma dengan sudut pembias β = 60o dan di buat dari bahan gelas (n = 1,6) terletak di udara.
jika sudut datang pada permukaan pertama prisma sama dengan sudut bias pada permukaan kedua,
hitunglah sudut deviasi minimum prisma.
Penyelesaian :

Karena sudut datang pada permukaan pertama prisma sama dengan sudut bias pada permukaan
kedua, maka terjadi deviasi minimum. Sudut pembias β = 60o > 10o sehingga untuk menemukan
sudut deviasi minimum di gunakan persamaan :
n = sin((δ min + β)/2) / sin(β/2)
1,6 = sin((δ min + 60o)/2) / sin(60/2)
1,6 sin 30o = sin((δ min + 60o)/2)
0,8 = sin((δ min + 60o)/2)
53o = (δ min + 60o)/2
δ min = 106o – 60o = 46o.

klik disini untuk melanjutkan baca (ke artikel "Pemantulan Total")


Pembiasan Cahaya pada Prisma

Jalannya sinar pada peristiwa pembiasan cahaya pada prisma ditunjukkan oleh gambar berikut

θ1 adalah sudut datang pertama


θ2 adalah sudut bias pertama
θ3 adalah sudut datang kedua
θ4 sudut bias terakhir
β sudut pembias prisma
δ (delta) adalah sudut deviasi

yang dimaksud sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan cahaya yang
masuk pada prisma dengan cahaya yang meninggalkan prisma. Pada setiap deviasi berlaku
rumus

θ2 + θ3 = β
θ1 + θ4 = δ + β
Deviasi Minimum (δ min)

Deviasi mimimum dicapai apabila sudut datang pertama sama dengan sudut bias akhir yaitu

θ1 = θ4
sehingga dari rumus diatas berlaku persamaan rumus deviasi minimum

θ1 = θ4 ⇒ 2θ1 = 2θ4 = δmin + β


karena θ1 = θ4 maka
θ2 + θ3 = 2θ2 = 2θ3 = β
jika indes bias prima = np dan indeks bias medium (udara) = nm berlaku rumus

jika β ≤ 10o, maka berlaku

Contoh Soal Pembiasan Cahaya pada Prima

1. Sebuah prisma kaca berada di ruangan terbuka. Para prisma itu datang seberkas sindar
dengan sudut datan 45o dan sudut pembias prisma 60o. Jika terjadi deviasi minimum, berapa
indeks bias prima tersebut?

Pembahasan

Diketahui

θ1 = 45o
β = 60o

Ditanyakan

berapakah indeks bias prisma (np)?

pada deviasi minimum berlaku

2θ1 = δmin + β
δmin = 2θ1 – β
δmin = 2(45o) – 60o
δmin = 30o

setelah menemukan sudut deviasi minimu kita dapat mencari indeks bias prisma dengan
persamaan

karena prisma berada di ruangan terbuka maka indeks bias medium nm sama dengan indeks
bias udara =1

sin 1/2 (60o+30o) = np/1. sin (1/2.60o)


sin 45 = np/1 sin 30
np = sin 45o / sin 30o
np = 0,5√2 / 0,5 = √2

Anda mungkin juga menyukai