Anda di halaman 1dari 15

Preliminary Investigation of Seismic Velocity

Variations at the Rotokawa and Ngatamariki


Geothermal Fields
Kelompok 3:
Annisya Handayani (18/430233/PA/18746)
Marisa Ayu Apsari (18/424169/PA/18274)
Muhammad Nur Fauzan Setiadi (18/430243/PA/18756)
Muhammad Sutowo Zahir H. (18/427556/PA/18516)
Reynaldo (18/430249/PA/18762)

1 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


1. Pendahuluan
2. Faktor Utama Pengontrol Kecepatan
Seismik
OUTLINE 3. Tomografi Seismik
4. Pembahasan
5. Kesimpulan

2 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Peta Lapangan Geothermal Rotokawa dan Ngatamariki
1. Pendahuluan
1.1 Seismic velocity

● Seismic velocity (P-wave, Vp and S-wave velocity,


Vs) berisikan informasi mengenai;
○ Sifat Formasi
○ Sifat Termodinamika Fluida
● Penentuan event lokasi mikroseismik

1.2 Lapangan Geothermal Rotokawa dan Ngatamariki

● Berlokasi di sisi utara New Zealand dengan suhu tinggi


● Pembangkit Listrik Lapangan Rotokawa (172 MWe)
● Produksi binary plant Lapangan Ngatamariki (83MWe)
● Monitoring mikroseismik
● Pemasangan sonik log pada beberapa sumur

(Sewell dkk., 2017)


3 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
1. Pendahuluan
Cross-section NNW-SSE pada area Ngatamariki

(Sewell dkk., 2017)


4 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
2. Faktor Pengontrol Kecepatan Seismik

(Sewell dkk., 2017)

5 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


2. Faktor Pengontrol Kecepatan Seismik
2.1 Variasi kecepatan seismik dengan porositas 2.2 Pengaruh silisifikasi terkait intrusi pada
dan formasi matriks kecepatan seismik

(Sewell dkk., 2017)

6 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


3. Tomografi Seismik
● Pencitraan sifat seismik bawah permukaan dalam beberapa skala, yaitu :
1. Global (>100 km)
2. Kerak litosfer (10-100 km)
3. Lokal (<10 km)
● Tujuan dari tomografi seismik adalah untuk menentukan variasi spasial dan temporal dalam sifat
seismik bawah permukaan menggunakan sumber alam dan buatan

3.1 Dataset Arrival time

● Dataset travel time menggunakan 124 event terbagi menjadi :


1. 50 event gempa di Rotokawa
2. 40 event gempa di Ngatamariki Selatan
3. 30 event gempa di Ngatamariki Utara
● Inversi tomografi mempertimbangkan ketidakcocokan RMS, sehingga inversi sangat sensitif
terhadap outlier. Sehingga harus memperhatikan proses picking yang tepat (menghapus residual
yang sangat tinggi dari dataset)

7 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


3. Tomografi Seismik
3.2 Monte Carlo VELEST (Inversi 1-D)
● Tujuan dari Kode Tomografi Monte Carlo VELEST adalah untuk :
1. Meminimalkan ketidaksesuaian RMS antara travel time yang diamati dan dihitung, tergantung
pada model awal kecepatan
2. Koreksi stasiun pada seismometer
3.2.1 Model Awal Model Awal Vp Model Awal Vs

(Sewell dkk., 2017)


8 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
3. Tomografi Seismik
3.2.2 Model Akhir 3.2.3 Koreksi Stasiun
Model Akhir Vp Model Akhir Vs Koreksi Stasiun Vp Koreksi Stasiun Vs

(Sewell dkk., 2017)


9 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
3. Tomografi Seismik
3.3 3D Velocity Inversion
1. Digunakan untuk menggabungkan Rotokawa dan Ngatamariki menggunakan Simul code (Thurber,
1983)
2. Menggunakan traveltime dataset yang sama dengan inversi VALEST.
3. The pick uncertainties digunakan untuk pembobotan data dalam inversi 3D

3.3.1 Model Awal


Tabel 1. Final RMS residuals (s) untuk grid kasar dan halus untuk ketiga model dengan jumlah iterasi

10 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Irisan model Vp pada 1,5 km bsl untuk tiga model awal berbeda

3. Tomografi Seismik
3.3.2 Model Akhir
Model checkshot-log 1D Model rata-rata 1D VELEST Model geologi 3D

(Sewell dkk., 2017) Irisan model Vs pada 1,5 km bsl untuk tiga model awal berbeda

11 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


3. Tomografi Seismik
3.3.3 Pengujian Sintetis
Model Input Koreksi Stasiun Hasil Pengujian Sintetis
Density Rendah
● Pengujian sintetis bertujuan untuk
menilai resolusi spasial array.
● Model sintetis menggunakan
rata-rata VELEST Monte Carlo
sebagai 'model dasar'.
● Pengujian untuk array yang ada
menunjukkan beberapa koreksi
daerah dengan kecepatan tinggi dan
rendah, tetapi koreksi spasialnya
buruk.
● Koreksi terbaik dari daerah
kecepatan tinggi dan rendah
diperoleh untuk 30 seismometer
tambahan pada jarak stasiun
dengan density yang rendah.
Hasil Pengujian Sintetis Hasil Pengujian Sintetis
Density Sedang Density Tinggi
(Sewell dkk., 2017)
12 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
4. Pembahasan
● Log NM9 dan NM10 menunjukkan kontras yang besar dalam sifat batuan untuk Formasi
Tahorakuri yang kemungkinan disebabkan oleh alterasi magmatik-hidrotermal yang intens
di atas intrusi pada NM9.
● Kecepatan seismik (Vp) rata-rata ~1 km/s lebih cepat dan porositas rata-rata ~10% lebih
rendah di NM9 pada Formasi Tahorakuri yang didominasi tuf.
● Perbedaan antara Formasi Tahorakuri di NM9 dan NM10 menunjukkan bahwa alterasi
intens di atas intrusi di dalam bidang panas bumi berpotensi dapat mengubah sifat batuan
secara drastis.
● Pengujian sintetik dari 30 seismometer tambahan ditempatkan di seluruh array
menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam resolusi spasial variasi kecepatan dalam
dua bidang.
● Monte carlo VELEST dan tiga model awal berbeda yang digunakan dalam inversi 3D
menunjukkan ketergantungan model akhir pada model awal untuk kumpulan data.

13 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


5. Kesimpulan
● Terdapat perbedaan kecepatan seismic antara Ngatamariki Utara dan Selatan pada
Formasi Tahorakuri yang disebabkan oleh silisifikasi yang terkait dengan alterasi
magmatik-hidrotermal intensitas tinggi di atas intrusi yang menghasilkan porositas
matriks yang lebih rendah dan pengerasan kerangka matriks.
● Inversi tomografi 1D dan 3D pendahuluan memang menunjukkan kontras kecepatan
tinggi-rendah di Ngatamariki utara.
● Pengujian sintetis menunjukkan bahwa dengan menambahkan 30 seismometer di
seluruh rangkaian dapat meningkatkan resolusi spasial secara signifikan dari tomografi.

14 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Terima Kasih

15 www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected

Anda mungkin juga menyukai