Anda di halaman 1dari 11

10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

Saefull Alam Wisnutama

18/427563/PA/18523

CATATAN METODE GRAVITASI

Latar Belakang
Setiap batuan memiliki densitas yang berbeda beda, sehingga metode gravitasi dapat digunakan
untuk mencari sebuah anomali densitas di suatu area. Metode Gravitasi biasanya dipilih apabila
daerah penelitian diduga memiliki kontras densitas seperti di daerah intrusi atau daerah vulkanik

Penerapan Metode Gravitasi


1. Eksplorasi Hidrokarbon

2. Studi Geologi Regional

3. Eksplorasi Mineral

4. Investigasi Keteknikan

5. Investigasi Hidrogeologi

6. Deteksi Goa bawah tanah

7. Deteksi material logam terkubur

8. Arkeologi (Archaeogeophysics)

9. Forensic Geophysics

Konsep Dasar
Hukum Gravitasi Newton

𝐹 = 𝐺 × 𝑀𝑅×2 𝑚
𝐺 = 6.67 × 10−11𝑁. 𝑚2 .𝑘𝑔−2
Instrumen Gravimeter

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 1/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

Prinsip Instrumen Gravimeter

𝐹 = 𝑘𝑥
F = Gaya (Newton)

K = Konstanta pegas (Newton/meter)

x = Besar Regangan (meter)

𝐹 = 𝑚𝑔
Sehingga ketika dipadukan akan menjadi

𝑥 = 𝑚𝑔𝑘

Satuan Metode Gravitasi


Gravitasi diukur dalam satuan percepatan
𝑚
Satuan percepatan standar adalah 2
𝑠
Satuan Gal berasal dari nama Galileo yang dipakai sebagai ukuran dalam observasi gravitasi
dalam kegiatan eksplorasi
𝑐𝑚
Satuan gal setara dengan 1 2
𝑠
gravitasi normal ( 𝑔𝑛 ) sama dengan 9.80665 𝑠𝑚2
1 Gal = 10−2 𝑠𝑚2
localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 2/11
10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

100 Gal = 1 𝑠𝑚2


1 miliGal (mGal) = 10−5 𝑚2
𝑠
1 𝜇𝐺𝑎𝑙 = 10−8 𝑚2
𝑠

Survei Gravitasi
Survei Gravitasi umumnya mencakup Akuisisi data, pemrosesan data, dan pembuatan peta

Akuisisi Data Gravitasi

Metode akuisisi data gravitasi menggunakan teknik looping dengan tujuan untuk memperoleh
koreksi kelelahan pegas instrumen (Koreksi Drift). Nilai yang diperoleh pada tiap titik ukur memiliki
nilai relatif terhadap titik base. Titik base akan digunakan sebagai referensi untuk titik absolut yang
diturunkan dari titik ikat. Titik ikat bisa berasal dari stasiun BMKG atau melalui titik tinggi geodesi

Pemrosesan Data Gravitasi (Reduksi Data)


Pemrosesan data gravitasi atau lebih sering disebut Reduksi data gravitasi terdiri dari dua jenis
koreksi, yaitu Koreksi Internal dan Koreksi Eksternal.

Koreksi Internal

Koreksi internal berkaitan dengan variasi temporal (waktu). Terdiri dari :

Koreksi Apungan (Instrument Drift)


Koreksi Pasang Surut (Tidal effects)

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 3/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

Koreksi Eksternal

Koreksi eksternal berkaitan dengan variasi spasial (tempat). Terdiri dari :

Koreksi lintang (Latitude Variations)


Koreksi Free Air (Elevation Variations)
Koreksi Bouguer (Slab effects)
Koreksi Terrain (Terrain effects)

Perhitungan Gravitasi Observasi / Gravitasi Absolut


Untuk memperoleh data gravitasi observasi (Gobs) dilakukan dengan melakukan konversi hasil
bacaan dan koreksi internal (Koreksi Pasut dan Koreksi Drift). Beberapa instrumen lama harus
dilakukan koreksi tambahan yaitu koreksi tinggi alat

Perhitungan Anomali Bouguer Lengkap


Setelah diperoleh nilai Gravitasi Observasi (mGal), langkah selanjutnya yaitu melakukan reduksi
data dengan Koreksi Eksternal (Koreksi Lintang, Free Air, Bouguer, Terrain)

Koreksi Lintang (Gravitasi Normal)


Bumi berputar pada porosnya yang menyebabkan adanya Gaya Sentrifugal dimana semakin
mendekati kutub gaya sentrifugal akan semakin kecil dan semakin mendekati ekuator maka gaya
sentrifugal semakin besar, sehingga dapat dikatakan gaya sentrifugal merupakan fungsi lintang
sehingga disebut koreksi lintang.

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 4/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

Berdasarkan IGS-1980

$g_0 = 978032.67714 \times \frac{1+0.00193185138639 \cdot sin^2(\lambda)}{\sqrt{(1-


0.00669437999013 \cdot sin^2(\lambda))}}$

Koreksi Udara Bebas / Free Air Correction / FAC


Pada koreksi lintang, Bumi dianggap sebagai Geoid padahal sebenarnya permukaan Bumi tidak
rata. Setiap titik di permukaan memiliki perbedaan jarak dengan permukaan geoid (permukaan
geoid adalah Sea Level). Hal tersebut harus dikoreksi dalam reduksi data Gravitasi karena jika
tidak dilakukan maka nilai yang diperoleh sangat tidak valid, karena perbedaan ketinggian h=100
saja koreksinya sudah mencapai 30 mGal (sangat besar). Hal ini juga menjadi alasan mengapa
diperlukan GPS berakurasi tinggi untuk menentukan koordinat xyz titik pengukuran

FAC = $-0.3086 \times h$

Koreksi Bouguer / Bouguer Correction / BC


Koreksi Bouguer (BC) digunakan untuk memperhitungkan adanya massa batuan yang terdapat
antara titik pengamatan gravitasi dan permukaan laut/sea level

BC = $0.04192 \rho h$

Nilai $\rho$ sendiri dapat dicari dengan metode Nettleton, Parasnis, dll

Koreksi Medan / Terrain Correction


localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 5/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

Koreksi terrain digunakan untuk menghilangkan efek relief permukaan bumi terhadap nilai anomali
Bouguer yang telah dihitung sebelumnya. Koreksi ini dihitung sebagai efek gravitasi yang
ditimbulkan oleh suatu badan massa 3D seperti bukit dan lembah di sekitar stasiun pengukuran
gravitasi. Koreksi Terrain dapat dilakukan dengan bantuan Hammer Chart

$$ Pengolahan Selesai - (ABL) $$

Quality Control Data Gravitasi


Pola nilai Gravitasi Observasi (Gobs) akan selalu berkebalikan dengan nilai Topografinya. Gobs
kecil berkorelasi dengan Topografi rendah

Pada Anomali Free Air apabila ada area dengan nilai tinggi maka daerah tersebut adalah daerah
dengan topografi tinggi karena semakin tinggi topografi maka koreksi Free air akan semakin tinggi
pula. Setelah dipadukan dengan koreksi bouguer yang memperhitungkan nilai densitas maka
diperoleh pola yang berbeda

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 6/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

Anomali Bouguer lengkap merupakan nilai setelah dikoreksi Terrain. Apabila nilainya pola yang
ditunjukkan oleh Anomali Bouguer Sederhana tidak berbeda jauh dengan Anomali Bouguer
Lengkap, maka kemungkinan daerah penelitian memiliki topografi yang tidak terlalu curam karena
tidak terdapat adanya pengaruh tumpukan massa yang signifikan

Interpretasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan:

Profil anomali memiliki panjang lebih dari dua kali objek hasil interpretasi
Adanya faktor ambiguitas dimana faktor yang sama dapat menghasilkan berbagai model
objek
Pemodelan ke depan (Forward Modelling) harus menggunakan tebakan awal yang tidak jauh
dari kriteria respon
Pemodelan ke belakang (Inverse Modelling) harus memperhitungkan adanya ambiguitas
Pemodelan yang dilakukan haruslah masuk akal secara geologi

Teknik Pemisahan Anomali Regional - Residual

Anomali Bouguer = Anomali Regional + Anomali Residual


Anomali Regional berkaitan dengan trend geologi regionalnya yang mewakili kedalaman yang
sangat dalam, biasanya dikarakterisasi oleh panjang gelombang yang panjang pada sinyal
gravitasi. Sedangkan anomali Residual berkaitan dengan geologi lokal yang mewakili anomali di
kedalaman dangkal, dikarakterisasi oleh sinyal gravitasi dengan panjang gelombang pendek

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 7/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

ANOMALI BOUGUER LENGKAP

ANOMALI REGIONAL

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 8/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

ANOMALI LOKAL

Teknik lain yang dapat dilakukan untuk membantu interpretasi adalah Horizontal dan Vertical
Gradient, digunakan untuk mempertajam keberadaan anomali

Horizontal Gradient

Gradien nilai gravitasi terhadap sumbu X (timur) dan sumbu Y (utara) yang bertujuan untuk melihat
tepi batas anomali
Anomali Original

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 9/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

First Horizontal Derivative

Pusat anomali pada nilai 0 dan tepi anomali berada di puncak kurva

Second Horizontal Derivative

Pusat anomali berada di nilai paling rendah dan puncak kurva FHD berada di nilai 0

Vertical Gradient

Gradien nilai gravitasi terhadap arah vertikal, bertujuan untuk melihat pusat anomali / sumber
kontras densitas

Contoh Penerapan ABL, FHD, SVD


MODEL

ABL

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 10/11


10/14/21, 6:07 PM Metode Gravitasi - Jupyter Notebook

FHD

SVD

REFERENSI
Seluruh materi diambil dari presentasi Perm Geophysics LEGG ITB

localhost:8888/notebooks/Catatan Kuliah/Metode Gravitasi.ipynb 11/11

Anda mungkin juga menyukai