Anda di halaman 1dari 81

01/11/2016

Model Bumi dan


Fase-fase Gelombang Seismik

Sir Harold Jeffreys Keith Edward Bullen


(1891-1989) 1906-1976

Klasifikasi Sumber Seismik


(berdasarkan jaraknya dari stasiun)
Gel seismik merambat
Lokal dlm kerak bumi dan
tS-tP < 2 mnt (Δ < 10º) mantel paling atas
Teleseismik Gel seismik merambat
Sumber Regional dlm mantel atas (Moho-
seismik (10º < Δ < 30º) 410 km) dan zona transisi
(410 – 660 km)
Teleseismik
Gel seismik merambat
tS-tP > 2 mnt Teleseismik dlm keseluruhan mantel
(Δ > 30º) bumi, inti luar dan
sbagian juga inti dalam
Teleseismik

2
01/11/2016

Model Bumi
Agar dpt mempelajari lintasan gelombang seismik di dlm
interior dan permukaan bumi, beserta waktu tempuhnya,
maka diperlukan model-model bumi.

Model bumi adalah penyederhanaan bentuk geometri dan


struktur kecepatan seismik di dalam bumi, untuk memper-
mudah analisis dan interpretasi data.

Pemilihan model bumi disesuaikan dengan analisis dan


interpretasi data yg dilaksanakan.

Model Bumi
• Terdiri atas lapisan2 datar
(horizontal atau miring)
Skala lokal • Setiap lapisan homogen dg
kecepatan gel seismik
konstan atau fungsi linier thd
Model kedalaman
Bumi
• Terdiri atas lapisan2 sferis dg
simetri bola
Skala global • Setiap lapisan homogen dg
kecepatan gel seismik
konstan atau fungsi tertentu
thd kedalaman

3
01/11/2016

Model Bumi Global

//www.star.le.ac.uk/edu/Root_folder/earth_smint.gif

Model Bumi Skala Lokal


•• Model bumi
bumiskala
skalalokal berlaku
lokal untuk
berlaku gelombang
untuk gelombangseismik
yg menempuh
seismik jarak episenter
yg menempuh jarakke stasiun < ke
episenter 10°stasiun <
(sebagian buku menyebutkan
10º (sebagian buku menyebutkan 13° atau13ºbahkan 15°).
atau bahkan
Gelombang jenis inijenis
15º). Gelombang dinamakan gelombang
ini dinamakan kerak bumi
gelombang
(crustal waves)
kerak bumi (crustal waves)
•• Ada
Ada banyak
banyakmodel
modelbumi skala
bumi lokal
skala yg diperoleh
lokal dari hasil
yg diperoleh
survei seismologi
dari hasil survei refraksi dg sumber
seismologi ledakan.
refraksi Model tsb
dg sumber
hanya berlaku
ledakan. setempat
Model di sekitar
tsb hanya daerah
berlaku survei yg
setempat di
bersangkutan.
sekitar daerah survei yg bersangkutan.
•• Ada
Ada model
modelbumi
bumiskala
skalalokal yg dpt
lokal dipakai
yg dpt secara
dipakai umum
secara
umum
→ →bumi
Model Model bumi
skala skala
lokal lokal IASP-91.
IASP-91.

4
01/11/2016

Contoh Model Bumi Skala Lokal

//earthquake.usgs.gov/research/structure/crust/chinacolumns.html
Wilayah China

Contoh Model Bumi Skala Lokal


//sites.google.com/site/aalliiffaazzeellii/poost3.gif

Kolom kerak bumi rata2 utk 7 provinsi geologi, menunjukkan variasi


ketebalan kerak bumi (abu-abu melambangkan mantel-atas).
(mengacu kpd W. Mooney et al., JGR, 1998)

5
01/11/2016

Contoh Model Bumi Skala Lokal

//earthquake.usgs.gov/research/structure/crust/india.php
Contoh Struktur Kerak Bumi

VE = 100 x

Penampang lintang kerak bumi sepanjang garis lintang 40º LU.


Perhatikan perbedaan ant. kerak benua bagian atas (granitik), tengah
(dioritik) dan bawah (mafik), dg kerak samudera yang basaltik.
(Bormann, 2002)

6
01/11/2016

Fase-fase gelombang seismik


Fase-fase gelombang seismik adalah berbagai bentuk
rekaman kedatangan gelombang seismik pd seismogram, yg
terjadi karena perbedaan lintasan tempuh dan perbedaan
jenis gelombang.

Fase-fase gelombang seismik diberi nama berdasar:


• Model bumi yg digunakan (skala lokal / global).
• Jenis gelombang seismik
• Lintasan yg ditempuh gelombang seismik dari sumber
hingga stasiun pengamatan.

Fase-fase gelombang seismik


Fase-fase gel. seismik

Model bumi Model bumi


skala lokal skala teleseismik

Fase-fase Fase-fase Fase-fase


kerak bumi mantel-bumi inti-bumi

Fase gel.
Fase gel. badan
Fase gel.
badan. badan.
Fase gel.
permukaan
Fase gel. Fase gel.
permukaan permukaan
Fase gel.
kedalaman

7
01/11/2016

Model kerak bumi IASP91


• Gelombang seismik yg datang di stasiun pd jarak lokal (Δ
< 10º atau 1.112 km) dr sumber seismik, sebagian besar
menempuh lintasan perambatan di dalam lapisan kerak
bumi dan mantel-paling-atas.
• Kerak-bumi sangat bervariasi strukturnya. Untuk
masing2 wilayah dpt digunakan model kerak bumi
tertentu sesuai dg hasil penelitian yg telah dilakukan.
Umumnya, di bwh samudera kerak bumi tipis sedang-
kan di bawah kontinen kerak bumi tebal.
• Saat ini, model kerak bumi rata-rata yg direkomendasi-
kan IASPEI adalah IASP91 (dibuat oleh Kennet dan
Engdahl,1991), dg struktur pemodelan sbb:

Model kerak bumi IASP91


Permukaan bumi
Kerak bumi (crust)

Vp = 5,8 km/s
Granit 20 km
Vs = 3,36 km/s
Diskontinuitas Conrad

Basalt Vp = 6,5 km/s


15 km
Vs = 3,75 km/s
Diskontinuitas Mohorovicic
Mantel atas

Vp = 8,04 km/s
Ultramafic
Vs = 4,47 km/s

Model kerak bumi IASP91 (Bormann, 2002)

8
01/11/2016

Fase-fase gelombang seismik kerak bumi


Sts. 1 Sts. 2
Permk. bumi

Z0 Pg,Sg

20 km

P*,S* (Pb,Sb)
DC

PmP,SmS 15 km

DM Pn,Sn
P,S
DM = diskontinuitas Moho DC = diskontinuitas Conrad

Fase-fase gelombang seismik kerak bumi


Sts. 1 Sts. 2
Permk. bumi

P*,S* (Pb,Sb)
20 km

DC
P*,S* (Pb,Sb) 15 km
PmP,SmS
DM Pn,Sn
P,S
DM = diskontinuitas Moho DC = diskontinuitas Conrad

9
01/11/2016

Fase-fase gelombang seismik kerak bumi


Sts. 1 Sts. 2
Permk. bumi

Pn,Sn
20 km

DC
15 km

DM
Pn,Sn
P,S
DM = diskontinuitas Moho DC = diskontinuitas Conrad

Fase-fase kerak bumi (crustal phases)

Fase Penjelasan fase-fase kerak bumi


Gel P yg merambat ke atas dr sumber di lap atas
Pg
kerak bumi (g  granitik)
Gel P yg merambat ke atas dr sumber di lap
Pb/P* bawah kerak bumi atau yg dibiaskan kritis di lap
tsb (b  basaltik).
Gel P yg merambat ke atas dr sumber di lap
Pn mantel-atas atau yg dibiaskan kritis di lap tsb (n 
normal mantel phase).
Gel P yg dipantulkan pd sisi luar (atas) dis-
PmP
kontinuitas Moho (m  moho)

10
01/11/2016

Fase-fase kerak bumi (crustal phases)

Fase Penjelasan fase-fase kerak bumi


Gel S yg merambat ke atas dr sumber di lap atas
Sg
kerak bumi

Gel S yg merambat ke atas dr sumber di lap bawah


Sb/S*
kerak bumi atau yg dibiaskan kritis di lap tsb.

Gel S yg merambat ke atas dr sumber di lap


Sn
mantel-atas atau yg dibiaskan kritis di lap tsb.
Gel S yg dipantulkan pd sisi luar diskontinuitas
SmS
Moho

Kurva Waktu-tempuh
• Kurva waktu-tempuh (travel-time curve) adalah kurva
yg menunjukkan hubungan antara jarak episenter (Δ
dlm km atau º) dg waktu tempuh gelombang seismik (t
dlm sekon atau menit) utk sumber gempa tertentu dg
kedalaman tertentu. Asumsi yg digunakan dlm
pembuatan kurva waktu tempuh adalah bhw semua
gel. seismik dibangkitkan oleh satu gerakan yg sama di
sumbernya, artinya semua gel. memiliki origin time yg
sama dg satu sumber titik.
• Kurva waktu tempuh yg lengkap pertama kali dibuat
oleh Harold Jeffreys dan Keith Edward Bullen (1940), yg
diawali dg pembuatan tabel waktu-tempuh.

11
01/11/2016

Contoh Kurva Waktu-tempuh

http://www.geo.cornell.edu/geology/classes/brown/gs122/spr01/homework/ex1_eqk_loc_files/image012.jpg

Contoh Perhitungan Waktu-tempuh


Contoh cara membuat kurva waktu tempuh utk model
bumi IASP91 skala lokal, utk sumber dlm lap granit:
xi  jarak dari episenter ke stasiun # i
Z 0  kedalaman hiposenter , hg  ketebalan lap. granit
xi2  Z 02  vg 
t Pg   icg  arcsin  
vPg  vb 
2 hg  Z 0 xi  2 hg  Z 0  tan icg
t Pb  
vPg cos icg vPb
 xi  2 h  Z0
 g  arctan   t Pgr  g

 2 hg  Z 0  vPg cos 

12
01/11/2016

Fase-fase gelombang seismik kerak bumi


xi
Sts. 1 Sts. 2
Permk. bumi

Z0 Pg,Sg

ig Pgr 20 km
ϕg
icg θg

DC
P*,S* (Pb,Sb)
icb
15 km
θb

DM Pn,Sn
P,S
DM = diskontinuitas Moho DC = diskontinuitas Conrad

Contoh Perhitungan Waktu-tempuh


v   vPg 
icb  arcsin  Pb , ig  arcsin  
 Pm 
v  Pm 
v
2 hg  Z 0 2 hb xi  2 hb tan icb  2 hg  Z 0  tan ig
t Pn   
vPg cos ig vPb cos icb vPm

• Utk menghitung waktu tempuh fase PmP atau SmS serta


waktu tempuh gelombang seismik lainnya dg sumber di
dlm lap basalt dan mantel hrs digunakan metode
numerik.
• Metode numerik yg paling sederhana dlm kasus perhi-
tungan tsb adalah bisection method.

13
01/11/2016

Tugas_1 (Mandiri Kelompok)


• Dg menggunakan model bumi IASP91 skala lokal, utk
sumber dlm lap granit, masing2 kelompok menghitung
waktu tempuh dan menggambar kurva waktu tempuh
Pg, Pb, dan Pn, dg ketentuan sbb:

Kel I II III IV V VI

Depth 4 km 6 km 8 km 12 km 14 km 16 km

Jarak episenter yg dipilih: 10, 20, 30, ..., 250 km.


Tugas dikumpulkan pd saat kuliah berikutnya.

Contoh Perhitungan Waktu-tempuh dan


Pembuatan Kurva Waktu-tempuh
gempabumi lokal dengan Excel

14
01/11/2016

Contoh Kurva Waktu-tempuh Lokal


Local Travel-time Curve
40

35

30

25
Time (s)

20

15

10

0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
Distance (km)

t_Pg t_Pgr t_Pb

Contoh Kurva Waktu-tempuh Lokal


Kurva Waktu Tempuh

40

35 Model kecepatan : IASP91


Kedalaman sumber = 10 km
30

25
Waktu (s)

20

15

10

0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
Jarak (km)

t_Pg t_Pb t_Pn

15
01/11/2016

Contoh Kurva Waktu-tempuh Lokal


Kurva t_P dan t_S
70,000

60,000
Model kecepatan : IASP91
Kedalaman sumber = 10 km
50,000

40,000
Waktu (s)

30,000

20,000

10,000

0,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
Jarak (km)

t_Pg t_Pb t_Pn t_Sg t_Sb t_Sn

Ray-tracing gel. Pg, Pgr, Pb, Pn dan PmP

Catatan: Perhatikan jarak tedekat utk Pb dan Pn agar terekam di stasiun

16
01/11/2016

Sudut Insidensi utk Model Lokal


Metode iterasi utk menghitung sudut insidensi pada
model bumi lokal
x

hcrust

xA xC xB
h

φB

φA
XC = (XA + XB)/2

Ray-tracing gelombang Pb, PmP dan Pn

17
01/11/2016

Ray-tracing gelombang Pn

Sudut Insidensi utk Model Lokal

5.8 km/s

6.5 km/s

8.04 km/s

Ray-tracing gel Pn utk model IASP-91 menunjukkan sudut insi-


densi pd berbagai kedalaman (∆max = 400 km).

18
01/11/2016

Contoh Kurva t(S – P) Lokal


Kurva S - P terhadap Jarak

30,000

25,000 Model kecepatan : IASP91


Kedalaman sumber = 10 km
20,000
Waktu (s)

15,000

10,000

5,000

0,000
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
Jarak (km)

Sg - Pg Sb - Pb Sn - Pn

Manfaat Kurva t(S – P) Lokal


• Dari kurva t(S – P) thd jarak tampak setiap beda waktu
tiba t(S – P) selalu berkorelasi dg jarak episenter yg
terkait.
• Dg demikian kurva t(S – P) dpt dimanfaatkan utk menen-
tukan jarak episenter gempabumi utk kedalaman
tertentu.
• Hal tsb digunakan dlm proses penentuan posisi hipo-
senter utk data satu komponen multi stasiun.

19
01/11/2016

Jarak penyusulan
(Crossover distance)
• Utk stasiun2 di dekat sumber seismik dangkal, fase Pg
mrpkn kedatangan pertama, kmdn diikuti oleh Pb.
Makin jauh dr sumber, selisih wkt kedatangan kedua fase
tsb makin kecil dan pd jarak tertentu fase Pg dan Pb tiba
secara bersamaan. Jarak ini disebut jarak penyusulan-1
(crossover distance-1): xCO1.
• Selanjutnya fase Pb menjadi kedatangan pertama, tetapi
fase ini juga disusul oleh fase Pn pd jarak penyusulan-2:
xCO2. (Dlm banyak kasus, fase Pb tidak teridentifikasi krn
kontras kecepatannya rendah). Yg sering teridentifikasi
adalah penyusulan Pg oleh Pn

Perhitungan jarak penyusulan


x
O’ C’ D’ A’ B’ E’ F’ S
5 km
O Pg,Sg
20 km
15 km icPb icPb
iPn Pb,Sb iPn
DC C A B F
icPn icPn
15 km

DM D Pn,Sn E

DM = diskontinuitas Moho DC = diskontinuitas Conrad

20
01/11/2016

Perhitungan Jarak penyusulan


Ditinjau suatu sumber seismik dg kedalaman 5 km. Jika
waktu tempuh fase Pg = tPg dan waktu tempuh fase Pb = tPb,
maka:

OS 25  x 2 t Pb 
OA AB BS
 
t Pg   dan
vPg 5,8 vPg vPb vPg

35 x  35 tan icPb
t Pb  
vPg cos icPb vPb
5,8
 icPb  arcsin  63,16
6,5

Perhitungan Jarak penyusulan

tPb  13,37  0,15 x  10,64  2,73  0,15 x


• Pd jarak penyusulan tPg = tPb, maka:

25  x 2
 2,73  0,15 x
5,8
25  x 2  250,59  27,54 x  0,76 x 2

0,24 x 2  27,54 x  225,59  0  x  122,4

• Jadi, jarak penyusulan fase Pg oleh Pb = 122 km (utk


kedalaman sumber 5 km)

21
01/11/2016

Perhitungan Jarak penyusulan


• Jarak penyusulan fase Pg oleh Pn, dpt dihitung dg cara yg
serupa sbb:
OC  FS CD  EF DE
t Pn   
vPg vPb vPn

35 30 x  35 tan iPn  30 tan icPn


t Pn   
5,8 cos iPn 6,5 cos icPn 8,04
6,5 5,8
 icPn  arcsin  53,95 dan iPn  arcsin  46,17
8,04 8,04

tPn  8,71  7,84  0,124 x  9,66

Perhitungan Jarak penyusulan


• Pd jarak penyusulan tPg = tPn, maka:

25  x 2
 6,89  0,124 x
5,8

25  x 2  1596,80  57,54 x  0,52 x 2

0,48 x 2  57,54 x  1571,80  0  x  142,80

• Jadi, jarak penyusulan fase Pg oleh Pn ≈ 143 km (utk


kedalaman sumber 5 km)

22
01/11/2016

Tugas Mandiri Kelompok


• Tentukan jarak penyusulan fase Pg oleh Pb, Pb oleh Pn,
dan Pg oleh Pn utk kedalaman sumber 4, 6, 8, 12, 14 dan
16 km (dg model IASP-91). Tabulasikan dan gambarkan
jarak2 penyusulan tsb thd kedalaman sumber.

Kedalaman
xCO1 (km) xCO2 (km) xCO3 (km)
(km)
4 122 143 ---
6 … … …
8 … … …
12, 14, 18 … … …

Jarak penyusulan fase Pg oleh Pn

Kedalaman sumber =5 km
Crustal waves 1 (Bormann, 2002)

23
01/11/2016

Jarak penyusulan fase Pg oleh Pn

Lintasan sinar gel kerak bumi 1, kedalaman sumber 5 km (Bormann, 2002)

Jarak penyusulan fase Pg oleh Pn

Kedalaman sumber = 30 km
Crustal waves 2 (Bormann, 2002)

24
01/11/2016

Jarak penyusulan fase Pg oleh Pn

Lintasan sinar gel kerak bumi 2, kedalaman sumber 30 km (Bormann, 2002)

Jarak Crossover pd berbagai Kedalaman

25
01/11/2016

Jarak Crossover pd berbagai Kedalaman

Model kerak bumi dg lapisan berganda


• Pd kenyataannya di sebagian besar wilayah bumi, ke-
cepatan gel seismik meningkat thd kedalaman. Model
kerak bumi perlu dikembangkan menjadi model kerak
bumi lapisan berganda (multilayer crust model).
• Ditinjau suatu sinar seismik yg merambat ke bawah
melalui setumpukan lapisan, masing2 dg kecepatan vn
(n = 1, 2, 3, …m) dg vn+1 > vn.
• Berdasarkan hk Snell, maka:

sin i1 sin i2 sin i3 sin ic sin 90


   ...    p (konst.)
v1 v2 v3 vm 1 vm
p : parameter sinar seismik, ic = sudut kritis

26
01/11/2016

Model kerak bumi dg lapisan berganda


O v

v1

v2

v3
(a) (b)
z
• Struktur kecepatan (a) dan lintasan sinar seismik (b) pd
model kerak bumi lapisan berganda

Model kerak bumi dg lapisan berganda


• Karena pd lapisan yang semakin dalam vn+1 > vn, mk
sudut in+1 > sudut in, shg akhirnya in=ic dan in+1 = 90º. Di
titik ini, sinar seismik berada pd titik-balik, shg
dipantulkan kembali ke lapisan di atasnya.
O v

27
01/11/2016

Model kerak bumi dg lapisan berganda


Jika kecepatan berubah scr
kontinyu thd kedalaman, mk
lintasan sinar seismik ber-
bentuk lengkung busur ling-
karan (Dobrin and Savit,
1988, Intr. to Geoph.
Prospecting, 4th ed. h. 466-
469),

//bowfell.geol.ucl.ac.uk/~lidunka/GlobalGeophysics/

Model kerak bumi dg lapisan kontinyu


• Model kerak bumi lapisan berganda dpt digenaralisa-si
menjadi setumpuk lapisan tipis yg banyak, masing2
lapisan memiliki kecep konstan dan selalu > kecep
lapisan di atasnya. Keadaan ini dpt digeneralisasi lagi
menjadi model kerak bumi dg kecepatan yg bertam-bah
secara kontinyu thd kedalaman.

v = v0 + kz

28
01/11/2016

Model kerak bumi dg lapisan LVZ


• Kadang2 di wilayah tertentu dan pd kedalaman tertentu,
ada suatu lapisan yg kecepatannya < kecepatan lapisan
di atasnya. Lapisan spt ini disebut LVZ (Low Velocity
Zone). Utk LVZ, lintasan gel seismiknya menghasilkan
zona bayangan (shadow zone). Dlm zona ini tdk ada gel
seismik yg datang.

Contoh LVZ: pd kedalaman 80-200 km, dan pd perbatasan ant


mantel bawah dg inti luar bumi.

Model kerak bumi dg lapisan LVZ


• Fenomena lain yg terkait dg adanya LVZ adalah gel
kanal. Dlm hal ini LVZ berfungsi sbg pemandu gel (wave
guide). Jika sumber seismik berada dlm LVZ, mk sbgn
gelomb-ang akan “terperangkap” di dlm LVZ, selalu
berbelok ke arah kecepatan minimum. Jika atenuasinya
rendah, gel seismik ini dpt merambat sangat jauh.

Contoh gel kanal adalah gel kanal suara di samudera. Gel akustik yg terperangkap
dlm kanal suara dpt terdeteksi hingga ribuan km..

29
01/11/2016

Model kerak bumi dg lap. transisi cepat


• Fenomena lapisan transisi cepat dpt dianggap sbg
kebalikan LVZ. Dlm lapisan transisi cepat ini, terjadi
“pembalikan” kurva lintasan gel seismik, dr prograde
(lengkungan menjauh), menjadi mendekat
(retrograde) , kemudian menjauh lagi (prograde). →
Terjadi zona triplikasi.
1 2 3 4

4 3 2 1

Front Gelombang Seismik


• Contoh penggambaran front gelombang seismik pd
headwaves:

http://www.ucl.ac.uk/EarthSci/people/lidunka/GEOL2014/Geophysics4%20-
%20Seismic%20waves/SEISMOLOGY%20_files/image022.jpg

30
01/11/2016

Front Gelombang Seismik

Tracking a simple reflection through a medium in which velocity varies linearly with
depth. Traveltimes to all 21 receivers located on the surface form the basis of the
analysis shown in Figure 3.

Front Gelombang Seismik


• Ditinjau suatu sinar seismik dg front gelombang berben-
tuk bid datar  lintasan sinar seismik tsb berupa garis2
lurus yg sejajar. Front gel ini merambat dlm material
homogen dg kecepatan v dan mengenai permukaan
horizontal.
• Front gel pd saat t dan t + Δt terpisah dg jarak Δs di
sepanjang lintasan seismik.

(Shearer, 2009)

31
01/11/2016

Front Gelombang Seismik


• Sdt ant arah sinar seismik dg grs vertikal = θ (disebut sdt
insidensi). Sdt ini menentukan hubungan ant Δs dg Δx (Δx
adalah jarak antar front gelombang yg terukur di
permukaan horizontal:
s  x sin 
Krn Δs = v Δt, maka:
v t  x sin 

t sin  dt t
Shg:   u sin   p   lim p
x v dx x 0 x
• u = 1/v disebut slowness, p disebut parameter sinar atau
slowness komponen horizontal

Front Gelombang Seismik


• Jika bidang batas horizontal tsb adalah permukaan
tanah, mk dengan mengukur waktu tiba front gelom-
ban pd 2 stasiun yg berbeda kita dpt mengukur lang-
sung besarnya parameter p.
• Parameter p tsb menunjukkan slowness semu (appa-
rent slowness) dr front gelombang pd arah horizontal,
shg p kadang2 disebut sbg slowness horizontal sinar
seismik terkait.
• Selanjutnya, ditinjau suatu front gel bidang berarah
miring ke bawah dan mengenai bid batas horizontal ant
2 lapisan homogen dg kecepatan yg berbeda.

32
01/11/2016

Front Gelombang Seismik


• Jika front gel digambar dg spasi wkt yg seragam sepan-
jang lintasan sinar, mk front2 tsb akan terpisah dg jarak
yg berbeda pd medium yg berbeda shg sudut sinar pd
bidang batas hrs berubah utk mempertahankan ukuran
wkt tiba front gelombang di bidang batas.

(Shearer, 2009)

Front Gelombang Seismik


• Utk kasus pd gbr di bwh ini, lapisan atas memiliki
kecepatan v1 < v2 atau slowness u1 > u2.
• Parameter sinar dpt dinyatakan dlm slowness dan sdt
sinar thd vertikal (sdt insidensi θ) pd masing2 lapisan.
p  u1 sin 1  u2 sin  2  Hk Snell dlm bentuk slowness

(Shearer, 2009)

33
01/11/2016

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Pd umumnya vP dan vS bertambah sbg fungsi kedalam-
an lapisan.
• Ditinjau suatu sinar seismik yg
merambat miring ke bawah
melewati sejumlah lap horizontal.
Masing2 lap memiliki kecep >
kecep lap di atasnya.
• Parameter sinar p tetap konstan
(Shearer, 2009)
sepanjang lintasan sinar.

p  u1 sin 1  u2 sin  2  u3 sin 3

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Jika kecepatan bertambah secara kontinyu, akhirnya ϑ =
90° dan sinar menempuh lintasan horizontal.
• Hal tsb juga berlaku utk gradien kecepatan kontinyu:

(Shearer, 2009)

• Jika slowness di permukaan = u0 dan sudut take-off


(insidensi) = ϑ0, maka:
u0 sin 0  p  u sin 

34
01/11/2016

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Jika ϑ = 90°, dikatakan sinar seismik mencapai titik balik
(turning point = tp). Di titik ini: p = utp.
• Krn secara umum, kecepatan meningkat thd kedalam-
an, maka slowness menurun thd kedalaman.
• Sinar seismik dg parameter yg semakin kecil, semakin
curam penunjamannya di permukaan. Sinar ini men-
capai titik balik yg semakin dalam dan jangkauan ram-
batannya semakin jauh.
• Utk model lap horizontal atau gradien vertikal kecep,
mk p konstan sepanjang lintasan. Jika ada gradien
lateral kecepatan atau lap miring, maka p berubah.

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Utk model kecepatan yg bertambah thd kedalaman,
kurva waktu tempuh spt gambar di bwh ini:

(Shearer, 2009)

• Nilai p bervariasi sepanjang kurva T-X. Lintasan sinar yg


berbeda menghasilkan jangkauan X yg berbeda.

35
01/11/2016

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Di sembarang titik pd lintasan sinar seismik, vektor
slowness s dpt diuraikan ke dlm komp horizontal dan
vertikal. Besaran vektor slowness adalah u  |s| = u.

Komponen horizontal slowness =


parameter sinar.
sx  u sin   p
Komponen vertikal slowness = η.

(Shearer, 2009)
  u cos   u 2  p 2
Pd titik balik: p = u dan η = 0.

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Dg rumus integral dpt dihitung wkt tempuh dan jang-
kauan jarak utk lintasan sinar seismik tertentu.

dx
ds
 sin  ,
dz
ds

 cos   1  sin 2 
12

dx p
Krn p  u sin  , maka : 
ds u
12
dz  p2 
 1 
ds  u 2 
 
 u 1 u 2  p 2 
12

(Shearer, 2009)

Jika vz   v0  k z  u z  
1
v0  k z

36
01/11/2016

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


dx dx ds dx ds p u p
   
dz ds dz dz ds u u 2  p 2  
12
u 2
 p2 
12

Persm tsb dpt diintegralkan utk memperoleh x:


z2

xz1 , z2 , p   p 
dz
z1 u z   p 
2 2 12

Jika z1: adalah permukaan bumi tempat stasiun seismik


 z1 = 0. Jika z2 adalah kedalaman titik balik (zp), mk:
zp

x p   p 
dz
0 u z   p 
2 2 12

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral

v = v0 + kz

Xp
xp

v = v0 + kz zmax

(Shearer, 2009)
Ilustrasi sifat simetri lintasan seismik.

37
01/11/2016

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Jarak dari sumber di permukaan ke stasiun seismik =
𝑋𝑝 = 2 ∙ 𝑥𝑝 krn sifat simetri lintasan sinar seismik.
zp

X  p  2 p 
dz .....(*)
0 u z   p 
2 2 12

• Dg cara serupa dpt dihitung waktu tempuh utk sinar


seismik dg parameter p, yaitu t(p):
ds 1 dt
v  dt  u ds  u
dt u ds
dt dt ds dt ds u2
  
dz ds dz dz ds u 2 z   p 2 1 2  

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Dg mengintegralkan thd z diperoleh:

u 2 z 
zp

t p   u z   p  dz
2 2 12
0

• Wkt tempuh dr sumber di permukaan ke stasiun seismik


= T(p) = 2∙t(p) krn sifat simetri lintasan sinar seismik.

u 2 z 
zp

T  p  2  dz .....(**)
0 u z   p 
2 2 12

• Persm (*) dan (**) berlaku utk model u(z) mrpk fungsi
kontinyu dari kedalaman.

38
01/11/2016

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Utk model kecepatan v = v0 + k z diperoleh hasil sbb
(Dobrin and Savit, 1988)

 2 12 
v0   kx   
zmax  1      1
k   2 v0   
 
v0
Radius busur lingkaran : R  zmax 
k
2  kx 
Waktu tempuh : T  sinh 1  
k  0
2 v

Lintasan Sinar dlm Model Homogen Lateral


• Utk model kecepatan yg berupa setumpuk lapisan
horizontal dg masing2 lapisan homogen:

zi
X  p   2 p , ui  p
i u 2
i p 2 12

ui2 zi
T  p   2 , ui  p
i u 2
i p 2 12

(Shearer, 2009)

39
01/11/2016

Contoh Perhitungan X(p) dan T(p)


Diketahui model kecepatan tiga lapisan horizontal dg
masing2 lapisan homogen. Ketebalan setiap lapisan 12 km
dg kecepatan 4, 6 dan 8 km/s pd lap atas, tengah dan
bawah.
• Hitung jarak jangkauan dan waktu tempuh dr sumber di
permukaan hingga stasiun pengamatan, utk sinar
seismik dg parameter p = 0,15 s/km.
Jawab:
• Dari data kecepatan diperoleh data slowness sbb:
1 1 1
u1   0,25 s km, u2   0,167 s km, u3   0,125 s km
v1 v2 v3

Contoh Perhitungan X(p) dan T(p)


X(p)
Sts
Permukaan bumi

ϕ 4 km/s 12 km

6 km/s
12 km
θ

8 km/s 12 km

40
01/11/2016

Contoh Perhitungan X(p) dan T(p)


• Krn semua lapisan memiliki ketebalan 12 km  Δz1 =
Δz2 = Δz3 = 12 km.
• Tampak bhw u1 > p dan u2 > p, tetapi u3 < p  berarti
sinar seismik menembus lap 1 dan 2 tetapi tdk dpt
menembus lap 3 (dipantulkan oleh diskontinuitas di
atasnya).
z1 z2
X  p  2 p  2p
u 2
1  p2 
12
u 2
2  p2 
12

20,1512 20,1512
   67,6 km
0,25 2
 0,152 
12
0,167 2
 0,152 
12

Contoh Perhitungan X(p) dan T(p)


u12 z1 u22 z2
T  p  2 2
u2
1 p 
2 12
u 2
2  p2 12

20,25 12 20,167  12


2 2
   16,68 s
0,25 2
 0,152 
12
0,167 2
 0,152 
12

• Jika digunakan model kecepatan yg mrpk fungsi linier


dari kedalaman, maka dpt dirumuskan: v(z) = v0 + k z.
• Kemiringan gradien k dpt dihitung sbb:
v2  v1
k
z2  z1

41
01/11/2016

Contoh Perhitungan X(p) dan T(p)


• Menurut Chapman et al (1988), hasil perhitungan
integral utk x(p) dan t(p) tsb dpt adalah:
u1 u1
 1   u    
x p   dan t  p   ln     p x p 
bu p u b   p  u 
2 u2

  slowness vertikal  u 2  p 2

• Program komputer utk menghitung x(p) dan t(p) tsb dpt


dilihat dlm Apendiks 4, Shearer (2009).

Kurva Waktu Tempuh & Titik Kaustik


• Secara umum, x(p) bertambah jika p berkurang  jika
sudut lepas landas (take off angle) mengecil, mk jarak
jangkauan membesar.

(Shearer, 2009)
v = v0 + kz
• Dlm kasus umum tsb, dx/dp negatif  Cabang kurva
waktu tempuhnya disebut prograde.

42
01/11/2016

Kurva Waktu Tempuh & Titik Kaustik


• Krn transisi kecepatan yg cepat di dlm bumi, kadang2
dx/dp positif  Cabang kurva wkt tempuh ini disebut
retrograde.

(Shearer, 2009)

• Transisi dari prograde ke retrograde dan kembeli pro-


grade menimbulkan zona triplikasi dlm kurva waktu
tempuh.

Kurva Waktu Tempuh & Titik Kaustik


• Ujung2 triplikasi disebut titik kaustik. Di titik2 kaustik ini
 dX/dp = 0.

(Shearer, 2009)

• Di titik kaustik, energi terfokus krn sinar seismik dg sdt


lepas landas yg ber-beda2 tiba pd jarak jangkauan yg
sama.

43
01/11/2016

Kurva Waktu Tempuh & Titik Kaustik


• Utk nilai parameter p yg besar, sinar seismik berbalik
arah pd kedalaman yg dangkal shg jarak jangkauannya
pendek.
• Jika p mengecil, mk titik balik sinar seismik menjadi
semakin dalam dan jarak jangkauannya (X) semakin
jauh.
• Jk titik balik tsb berada dlm medium dg gradien kecepat-
an yg curam, mk X berkurang dg berkurangnya p.
• Setelah sinar seismik menembus zona gradien curam
dan kembali ke zona gradien landai, mk X kembali
bertambah dg berkurangnya parameter p.

Reduksi Kecepatan
• Kadang2 kurva waktu tempuh dpt dilihat dg lebih rinci
jika diplot dg menggunakan kecepatan yg direduksi,
yaitu diperkurangkan thd waktu tempuh aslinya.

Skala waktu
digeser sebesar
X/(kecepatan
pereduksi).

(Shearer, 2009)

44
01/11/2016

Fungsi τ(p)
• Fungsi X(p) lebih baik dari pada T(X) krn hanya ada satu
nilai X utk setiap nilai p. Namun demikian, invers
fungsinya, yaitu p(X) bukan fungsi yg bernilai tunggal.
• Fungsi yg lebih baik lagi adalah kombinasi antara T(p)
dan X(p) yg didefinisikan sbg:
  p  T  p  p X  p
• τ(p) disebut waktu tunda (delay time).
Nilai waktu tunda dpt diturunkan dr persm (*) dan (**).

Fungsi τ(p)
 u 2 z  
zp
p2
  p  2   2   dz 
0  
 u z   p
2

12

u z   p
2

2 12

zp zp


 2  u z   p 2

2 12
dz  2   z  dz
0 0
zp

  p   2  z  dz
0

• Utk medium berlapis sederhana:

  p   2 ui2  p 2  zi  2i zi , ui  p


12

i i

45
01/11/2016

Fungsi τ(p)
• Utk model kecepatan yg bertambah thd kedalaman,
kurva waktu tempuh spt gambar di bwh ini:
T(p) = 2 t(p)

(Shearer, 2009)
X(p) = 2 x(p)
t sin  dt t
  u sin   p   lim p
x v dx x 0 x

Fungsi τ(p)
• Ditinjau suatu titik pd kurva waktu tempuh di titik t(x)
dg jarak jangkauan X dan waktu tempuh T:
t(x)

(Shearer, 2009) x
• Persm grs lurus yg menyinggung kurva waktu tempuh di
titik (X,T) adalah:
t  T  p x  X 

46
01/11/2016

Fungsi τ(p)
• Di x = 0  t = T – pX = τ(p).
• Jadi titik potong garis singgung tsb dg sb t adalah τ(p)
dan kemiringannya p.
• Kemiringan kurva τ(p) adalah:
d  p 
zp zp

 u z   p 
d dz
2 2 2 12
dz   2 p 
dp dp 0 0 u z   p 
2 2 12

d
Dari persm    X  p
dp
• Kemiringan kurva τ(p) adalah – X(p). Krn X selalu ≥ 0 mk
kurva τ(p) menurun secara monoton.

Fungsi τ(p)
• Kurva τ(p) tetap menurun secara monoton, meskipun
terjadi triplikasi pd kurva X(T).
• Turunan kedua fungsi τ(p) adalah:
d 2
2

d
 X    dX
dp dp dp
• Kurva τ(p) cekung ke atas utk zona prograde dan cekung
ke bawah utk zona retrograde (lihat Gambar).
• Fungsi X(p), T(p) dan τ(p) fungsi “sejati” krn fungsi tsb
bernilai tunggal. Sedangkan T(X) bukan fungsi sejati, krn
umumnya bernilai ganda.  Data τ(p) lebih mudah
diinterpretasikan dari pada data T(X).

47
01/11/2016

Fungsi τ(p)

(Shearer, 2009)

• Krn fungsi τ(p) bernilai tunggal, mk bekerja dlm domain


τ(p) akan lebih menguntungkan dlm menghitung fungsi
kecepatan vs kedalaman dari data waktu tempuh.

Gambaran Umum Model Bumi Global

//web.ics.purdue.e
du/~braile/edumod/
journey/journey_fil
es/image005.jpg

48
01/11/2016

Gambaran Umum Model Bumi Global


• Agar dpt menggambarkan model bumi global secara
proporsional, perlu diketahui gambaran umumnya sbb:
Ketebalan kerak bumi (earth crust, IASP91) = 35 km
Radius bumi (Earth radius) = 6371 km
Radius inti-luar bumi (Outer core radius) = 3486 km
Radius inti-dalam bumi (Inner core radius) = 1216 km

Earth radius 6371


Jadi:   182,0
Earth crust 35

Gambaran Umum Model Bumi Global


Outer core radius 3486
  99,6
Earth crust 35

Inner core radius 1216


  34,7
Earth crust 35

• Jika ketebalan goresan pena (ball-point) pd kertas = 0,5


mm dan ini dianggap sbg ketebalan kerak bumi, mk utk
dpt menggambar bola bumi secara proporsional, pan-
jang radius bola bumi pd kertas adalah 182,0 × 0,5 mm
= 91 mm = 9,1 cm.

49
01/11/2016

Gambaran Umum Model Bumi Global


Dg cara yg sama, panjang radius inti-luar bumi pd kertas
adalah 99,6 × 0,5 mm = 49,8 mm = 4,98 cm.
Panjang radius inti-dalam bumi pd kertas = 34,7 × 0,5 mm
= 17,35 mm ≈ 1,74 cm

Deepest earthquake focus 700


  20,0
Earth crust 35
Penggambaran fokus gempabumi terdalam pd kertas
= 20,0 × 0,5 mm ≈ 10,0 mm = 1,0 cm (utk radius bumi
= 9,1 cm)

Model Bumi Skala Global (Teleseismik)


• Utk mempelajari lintasan sinar seismik dr gempabumi
dg jarak episenter Δ>10º, hrs digunakan model bumi
skala global (teleseismik). Dlm model ini, lapisan2 bumi
tidak lagi berupa bid datar, melainkan bid sferis
(permukaan bola).

Parameter sinar seismik dlm lapisan sferis


• Parameter sinar seismik utk model bumi lapisan sferis
berbeda dg parameter sinar seismik utk model bumi
lapisan datar. Dlm hal lapisan bumi sferis, parameter
sinar seismik dipengaruhi oleh radius sferis setempat.

50
01/11/2016

Parameter sinar seismik dlm lapisan sferis


sin i1 sin a1
• Penerapan hk Snell di titik A: 
v1 v2
• Ruas kiri dan ruas kanan dikalikan r1:
v1 r1 sin i1 r1 sin a1

v2 v1 v2

v3 • Dlm Δ ACD dan Δ BCD


(siku-siku di C):

d  r1 sin a1  r2 sin i2
v3 > v2 > v1

Parameter sinar seismik utk Lap Sferis


• Dg mengombinasikan kedua persm tsb:

r1 sin i1 r2 sin i2 r sin in


  ...  n  psfr  konst.
v1 v2 vn
• psfr = parameter sinar seismik utk lapisan sferis →[psfr]
= [T1].
• Sedangkan parameter sinar seismik utk lapisan datar
→[pflat] = [L-1T1].
 Parameter sinar seismik p dan psfr konnstan sepanjang lintasan
sinar seismik tertentu dlm lapisan homogen lateral.

51
01/11/2016

Parameter sinar seismik utk Lap Sferis


Utk gempabumi
dangkal dg sumber
di dlm kerak bumi
(radius bumi = r0):
r0 sin i
psfr 
v0
Di titik terdalam pd suatu lintasan dg
parameter sinar = psfr, maka i = 90°
dan v = vp, shg:
rp
psfr 
vp

Parameter sinar seismik utk Lap Sferis

• Ditinjau 2 sinar seismik


i dg parameter sinar p dan
p+Δp, yg mencapai
p
permukaan bumi di 2
titik yg berdekatan.
p+Δp
i • Sinar dg parameter p
menempuh jarak
permkn Δ dlm wkt T,
sinar dg parameter p+dp
menempuh jarak
permkn Δ+dΔ dlm wkt
T+dT.

52
01/11/2016

Parameter sinar seismik utk Lap Sferis


Busur FP = R Δ, busur PP’ = R dΔ
Lintasan FP = vT
i
Lintasan FP’ = v (T + dT)
p
Lintasan QP` = v dT
Dlm segitiga kecil PP`Q:
p+Δp v dT
i  sin i
R d
dT R sin i
  psfr (*)
d v
 psfr = kemiringan kurva waktu tempuh T(Δ)

Parameter sinar seismik utk Lap Sferis


• Agar persm (*) dpt digunakan dlm perhitungan dg
menggunakan data riil, maka dimensi fisik pd setiap ruas
hrs konsisten.
 Dimensi utk dΔ hrs dinyatakan dlm radian, shg:
 dT   R sin i 
 
 d    v   psfr  T
1

• Rumus (*) banyak digunakan dlm perhitungan sudut


insidensi utk menentukan solusi bidang sesar berdasar-
kan data polaritas awal gelombang P.

53
01/11/2016

Parameter sinar seismik dlm lapisan sferis


• Dlm model bumi sferis, persamaan utk wkt tempuh
(T(psfr)) dan jarak jangkauan (Δ(psfr)) mirip dg yg diguna-
kan dlm model bumi datar (flat).
re

T  psfr   2 
u r
2
dr
r u r   psfr 
2 2 12 r
tb

re

 psfr   2 psfr 
1 dr
rtb u r   p 
2
sfr
2 12 r

re = radius bumi, rtb = radius titik balik.


Sering kali psfr ditulis p  hrs dicermati konteksnya.

Fase-fase Teleseismik
Fase Penjelasan fase-fase teleseismik
Gel longitudinal yg melalui mantel bumi (P =
P
primus, pressure)
Gel transversal yg melalui mantel bumi (S =
S
secundus, shear)
K Gel P yg melalui inti luar (K = kern)
I Gel P yg melalui inti dalam (I = inner)
J Gel S yg melalui inti dalam
Gel P yg terpantul di permkn bumi di dekat epi-
p
senter yg kemudian diterima di stasiun pengamat

54
01/11/2016

Fase-fase Teleseismik
Fase Penjelasan fase-fase teleseismik
Gel S yg terpantul di permkn bumi di dekat episenter
s
yg kemudian diterima di stasiun pengamat
Refleksi ke arah luar gel P atau S pd bid batas ant
c
mantel dan inti luar
Refleksi ke arah luar gel P pd bid batas ant inti luar dan
i
inti dalam
Refleksi berganda gel P pd permkn bumi di suatu titik
PP
pertengahan ant sumber dan stasiun penerima
Refleksi berganda gel S pd permkn bumi di suatu titik
SS
pertengahan ant sumber dan stasiun penerima
P’/S’ Penulisan singkat dari PKP / SKS

Model Bumi Global Homogen


• Model bumi global yg paling sederhana berupa bola
bumi homogen. Semua lintasan sinar seismik berupa
garis lurus. F (Sumber Dangkal)

P U1
F = fokus (sumber)
Un = stasiun P U2

Δn = busur FUn O
P U3
FUn = 2R sin ½ ∆n
P U4
tP = FUn / vP
tS = FUn / vS P U5
P U6
U7

55
01/11/2016

Model Bumi Global Homogen


F Sumber Dangkal
P
S

P,PP

P,SP P,PS
O
P,SS
P,PPP

P,PPS, PSP
P,SPS, SSP
P,SSS F = Fokus

Waktu Tempuh Model Bumi Homogen


PP, P


km  Re km  derajat 
180
2 Re sin  2 
Δ/2 tP 
Δ vP
Δ/4
4 Re sin  4 
t PP 
vP
Re = 6371 km
(km)
t LR 
vLR

56
01/11/2016

Lintasan Gel P utk Bumi Homogen

Lintasan Gel PP utk Bumi Homogen

57
01/11/2016

Lintasan Gel PPP utk Bumi Homogen

Waktu Tempuh utk Model Bumi Homogen

P
PP
PPP

SS
SSS

58
01/11/2016

Contoh Perhitungan Waktu-tempuh dan


Pembuatan Kurva Waktu-tempuh
gempabumi teleseismik dengan Excel

Waktu Tempuh Teleseismik


70

60

Kurva waktu tempuh


50

40
sederhana utk model bumi
Waktu (menit)

homogen: radius bumi = R0


30 = 6371 km,
vp = 10 km/s, vs = vp/√3, vLR
20
= 0,92 vs.
10

0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180
Jarak (derajat)

t_P t_S t_PP t_SS t_LR

59
01/11/2016

Contoh Kurva Waktu-tempuh Global

//www.teachingboxes.org/earthquakes/lessons/rev-WhatsTHAT.jsp

Contoh Kurva Waktu-tempuh Global

Geophysics (08/430/0012)

60
01/11/2016

Model Bumi Global Homogen

Hanya ada 2 titik (tdk


lebih) di permukaan E A Sumber Dalam
p
oo
bumi, yg memenuhi F
syarat Hk Snell, yaitu P
ttk A dan B, shg pan- P x B
tulan berganda gel P P
x

dari sumber-dalam F P
dpt diterima di O
stasiun U. → pP dan
PP.
U (P,pP,PP)

F = Fokus F = Stasiun
E = Epicenter A,B = titik pantul

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti

Lintasan sinar
seismik utk gel P
(merah) dan PP
(biru) utk model
bumi global seder-
hana terdiri atas
mantel (padat) dan
inti (cair).
F = fokus gempa
O = pusat bumi

61
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti

Lintasan sinar
seismik utk gel PP di
BBU (biru) dan di
BBS (merah) utk
model bumi global
sederhana terdiri
atas mantel (padat)
dan inti (cair).
F = fokus gempa
O = pusat bumi

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


Kurva waktu tempuh P dan PP utk model global sederhana
15
PP

10
Waktu (menit)

0
0 20 40 60 80 100 120
Jarak episenter (derajat)

62
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


P, PcP P, PcP Sumber Dangkal
P, PcP P =PcP

P, PcP

P, PcP

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti

Lintasan sinar
seismik utk gel P
(merah) dan PcP
(biru) utk model
bumi global seder-
hana terdiri atas
mantel (padat) dan
inti (cair).
F = fokus gempa
O = pusat bumi

63
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


Kurva waktu tempuh P dan PcP utk model global sederhana
14

12

10

PcP
Waktu (menit)

P
4

0
0 20 40 60 80 100 120
Jarak episenter (derajat)

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


3
2 4 Sumber Dangkal
5

10
11
F 12
9

θ 8
7
i
Sinar 1 – 5: fase P
6
Sinar 6 – 12: fase PKP

64
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti

Lowrie, 2006

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti

Lintasan sinar
seismik gel P dan
PKP utk model bumi
global sederhana
terdiri atas mantel
(padat) & inti (cair).
Utk memudahkan
penelusuran, setiap
lintasan sinar diberi
warna yg berbeda.
F = fokus gempa
O = pusat bumi

65
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


Kurva waktu tempuh P dan PKP utk model global sederhana
25

PKP
20
Waktu (menit)

15

10
P

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Jarak episenter (derajat)

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


Diasumsikan bahwa bumi berbentuk bola dengan radius R =
6400 km, terdiri atas mantel bumi yang homogen dan
isotropik dengan vPm = 12 km/s (Poisson’s ratio σ = 0,25) dan
inti bumi cair dg radius Rc = 0,45 R dengan vPc = 10 km/s.
Suatu lintasan gelombang seismik yang berasal dari sumber
gempabumi dangkal di kerak bumi menembus mantel bumi
dengan sudut insidensi i = 20º.
a. Tentukan jarak episenter (dalam derajat) utk gelombang
PcP dan PcS
b. Hitunglah jarak episenter (dalam derajat) utk gelombang
PKP dan PKS

66
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


PcP

PcP

E
Q C
B θB P
F
θA
A D
O

OAB   A  sudut insidensi di A


G
OBP   B  sudut insidensi di B

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


rA sin  A rB sin  B
  p  ray parameter
vA vB
 vB rA   10,0 R 
 B  arcsin  sin  A   arcsin  sin 20 
 v A rB   12,0 0,45 R 
 arcsin 0,63337  39,3
OB OA
Dlm  AOB  
sin  A sin OBA
 OA   R 
OBA  arcsin  sin  A   arcsin  sin 20 
 OB   0,45 R 
 arcsin 0,76004  49,5 atau 130,5

67
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


AOB  180  20  130,5  29,5
AB OB
Dlm  AOB  
sin  AOB  sin  A
sin  AOB  sin 29,5
AB  OB  0,45  6400km  4146km
sin  A sin 20
Kedalaman maks yg dicapai gel PcP = 0,55 × 6400 km = 3520
km.
Kedalaman maks yg dicapai gel PKP = OP = R - rP.

rA sin  A rP sin  P
  Titik terdalam :  P  90
vA vP

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


rP 
vP
rA sin  A 
10,0
6400kmsin 20  1824km
vA 12,0
• Kedalaman maks yg dicapai gel PKP = R - rP = 6400 km –
1824 km = 4576 km
v
rP  P rA sin  A 
10,0
6400 kmsin 20  1824 km
vA 12,0
2 AB  2  4146 km
t PcP    691s  11m 31s
vA 12 km s
BP  rB2  rP2  0,45  64002  18242  3409 km
2 AB  2BP  23409
t PKP    11m 31s   22m 53s
vA vB 10

68
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


Cek: Kedalaman maks yg dicapai gel PKP = R - rP
rP  OP  OB sin  B  0,45  6400km 0,63337  1824km
Kedalaman maks yg dicapai gel PKP = R - rP = 6400 km –
1824 km = 4576 km

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti


Waktu Tempuh Fase Teleseismik
30
Model Bumi Global Sederhana
[Mantel (padat) + Inti (cair)]
25 PP

20 PKP
Waktu (menit)

15 P

10 PcP

5 Sumber dangkal

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
Jarak (derajat)

69
01/11/2016

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti

Lowrie, 2006

Model Bumi Global dg Mantel dan Inti

http://web.ics.purdue.edu/~braile/

70
01/11/2016

Fase-fase Teleseismik
Sumber dangkal

//s3.images.com/huge.96.481319.JPG

Fase-fase Teleseismik

Sumber dangkal

Sumber: Bormann, 2002

71
01/11/2016

Fase-fase Teleseismik
Sumber dalam

AAAAAAAAAD0/UQKj6nFJvko/s1600-h/3_5_05_s.jpg
//1.bp.blogspot.com/_XQIumchWts4/SSgVQeet9jI/
Struktur kecepatan & lintasan sinar seismik
.
Δ

Ke pusat bumi

Struktur kecepatan bertambah scr kontinyu thd kedalaman


→ Sinar seismik menembus permukaan bumi dg lintasan
berbentuk busur lingkaran, semakin kecil sdt i (insidensi),
semakin dalam penetrasinya dan semakin jauh jarak
episenter (Δ) yg dijangkaunya.

72
01/11/2016

Struktur kecepatan & lintasan sinar seismik

Ke pusat bumi Lintasan sinar dg Zona Bayangan

Struktur kecepatan bertambah secara kontinyu thd keda-


laman, tetapi pd kedalaman tertentu ada LVZ → Pada jarak
episenter (Δ) tertentu terjadi zona bayangan (ti-dak ada
gelombang P langsung).

Struktur kecepatan & lintasan sinar seismik

Ke pusat bumi Lintasan sinar dg Zona Triplikasi

Struktur kecepatan bertambah scr kontinyu thd kedalaman,


tetapi pd kedalaman tertentu ada transisi tajam struktur
kecepatan → Pada jarak episenter (Δ) tertentu terjadi zona
triplikasi (ada 3 macam gel P langsung yg terekam di 1
stasiun tertentu).

73
01/11/2016

Zona Bayangan Teleseismik


Zona bayangan teleseismik
terjadi krn adanya LVZ pd
inti luar yg cair shg vP(mantel)
> vP(inti-luar) < vP(inti-dalam).

Zona bayangan terjadi pd


Δ ~98º hingga ~145º. Utk
Δ > 145º ada 2 jenis PKP.
PKP pd segmen AB di-
sebut cabang mundur atau
PKP2, krn sinar seismik......

Zona Bayangan Teleseismik


...sinar seismik dg sdt insi-
densi yg lebih kecil muncul
di permkn bumi pd stasiun
dg jarak episenter yg lebih
dekat (berlawanan dg pola
umum).
Sedangkan segmen BC disebut cabang maju krn sinar seismik
dg sdt insidensi yg lebih keci muncul pd jarak yg lebih jauh
(sesuai dg pola umum).

74
01/11/2016

Zona Bayangan Teleseismik


Dlm kenyataan, ada
gelombang badan yg
terekam pd zona bayang-
an krn sebagian energi
ada yg dipantulkan oleh
permukaan bumi (PP, PPP,
SS dll), atau pantulan
berganda oleh inti bumi
(PcP2, ScS2, dll)

Zona Bayangan Teleseismik


//www3.interscience.wiley.com:8100/legacy/college/levin/
0470000201/chap_tutorial/ch05/images/le05_07.jp

75
01/11/2016

Model-model Bumi Global


Tahun Model Bumi Keterangan
Diawali dg pembuatan
1940 Jeffreys-Bullen
tabel waktu-tempuh.
PREM (Preliminary Generasi baru model 1-D
1981
Reference Earth Model) global
Dikembangkan atas
1991 IASP91
prakarsa IASPEI
Dikembangkan atas
1992 SP6
prakarsa IASPEI
Update model IASP91 yg
1995 AK135
disesuaikan dg SP6

Model Bumi Jeffreys-Bullen (1940)

76
01/11/2016

Model Bumi Jeffreys-Bullen vs IASP91

Model Bumi Jeffreys-Bullen vs PREM


(Preliminary Reference Earth Model - 1981)

Jeffreys-Bullen

77
01/11/2016

Model Densitas Global Bumi

//www.science.org.au/fellows/memoirs/images/bullentable.jpg
Struktur Kecepatan Model Bumi PREM
(Dziewonski and Anderson, 1981)

78
01/11/2016

Struktur Kecepatan Model Bumi AK135


(Kennett et al,1995)

Lintasan Seismik Model AK135

79
01/11/2016

Lintasan Seismik Model AK135

Contoh Kurva Waktu-tempuh Global

//earthquake.usgs.gov/learn/topics/seismology/images/keep2.gif

80
(33 km)
Sumber dg

Kurva Waktu-tempuh IASP91


kedalaman normal

//web.ics.purdue.edu/~braile/edumod/as1lessons/
Kurva Waktu-tempuh Jeffreys-Bullen

InterpSeis/InterpSeis_files/image018.gif //www.seismo.com/msop/msop79/rec/fig_1.1.2a.gif

81
01/11/2016
01/11/2016

Tabel Waktu-tempuh
• Kurva waktu-tempuh (travel-time curve) dpt juga
ditampilkan dlm bentuk tabel → disebut tabel waktu-
tempuh (travel-time table).
• Kurva dan tabel waktu tempuh bermanfaat dlm inter-
pretasi dan analisis seismogram. Dlm interpretasi, jika
dua fase sudah dpt diinterpretasikan, mk fase2 yg lain
dpt diidentifikasi dg bantuan tabel atau kurva waktu
tempuh.
• Dlm analisis seismogram, kurva dan tabel waktu tem-
puh dimanfaatkan untuk penentuan lokasi sumber
gempabumi (hiposenter).

Tabel Waktu-tempuh
Ada dua tabel waktu tempuh yg tersedia soft file-nya,
yaitu:
Tabel Waktu-tempuh Jeffreys-Bullen
dan
Tabel Waktu-tempuh AK135
serta

Animasi Kurva Waktu-tempuh

82

Anda mungkin juga menyukai