Anda di halaman 1dari 18

Uji Statistik

RM184305 - Statistika

Ira Mutiara Anjasmara, PhD

Departemen Teknik Geomatika


Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Pendahuluan

Pada saat mengambil suatu sampel acak, perlu diketahui apakah


populasi tempat sampel tersebut diambil memiliki distribusi
probabilitas tertentu atau tidak.
Uji statistik dilakukan untuk melihat apakah sampel yang diambil
dari populasi sesuai dengan pernyataan yang dibuat mengenai
distribusi probabilitas populasi tersebut.
Pernyataan yang dibuat mengenai distribusi probabilitas suatu
populasi disebut sebagai hipotesa statistik (statistical
hypothesis)
Hipotesa yang menggambarkan distribusi probabilitas secara
lengkap disebut sebagai hipotesa sederhana (simple hypothesis),
sedangkan kebalikannya disebut sebagai hipotesa
komposit(composite hypothesis)
-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 2/18 Uji Statistik


Uji Hipotesis (Hypothesis Testing )

Untuk sebuah hipotesa awal H0 , terdapat hipotesa tandingannya


yaitu Ha . Masing-masing disebut sebagai hipotesa nol (null
hypothesis) dan hipotesa alternatif (alternative hypothesis)
Sebuah hipotesis diuji dengan mengambil sampel dari populasi
kemudian menghitung nilai dari statistik sampel yang spesifik dan
memutuskan apakah hipotesis tersebut akan diterima atau ditolak.
Statistik sampel yang digunakan disebut sebagai statistik uji (test
statistic).

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 3/18 Uji Statistik


Kesalahan dalam Uji Hipotesis

Hasil pengujian suatu hipotesis tidak mutlak benar karena hanya


didasarkan dari sampel dan bukan dari kesuluruhan populasi.
Terdapat empat kemungkinan dalam membuat pernyataan hasil
uji hipotesis, yaitu:
1. H0 diterima ketika H0 benar;
2. H0 ditolak ketika H0 benar;
3. H0 diterima ketika H0 salah;
4. H0 ditolak ketika H0 salah;
Jika pernyataan yang dibuat didasarkan pada hasil (1) dan (4),
maka proses yang dilakukan sudah benar. Jika pernyataan yang
dibuat didasarkan pada hasil (2) dan (3), maka terdapat kesalahan
dalam uji hipotesis.
Hasil (2) disebut sebagai kesalahan jenis I ( Type I error ) dan
hasil (3) disebut sebagai kesalahan jenis II ( Type II error )
-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 4/18 Uji Statistik


H0 true H0 false
Accept H0 Correct decission Type II error
Reject H0 Type I error Correct decission

Ukuran dari kesalahan jenis I dilambangkan dengan , dan menyatakan


probabilitas dari penolakan H0 ketika H0 benar.

= P [H0 ditolak ketika H0 benar]


Pada saat nilai (ditunjukan dengan prosentase) tepat pada nilai
tertentu ketika H0 diterima, maka disebut sebagai tingkat signifikan
(significant level ) dari uji statistik. Meskipun pemilihan tingkat
signifikan adalah sembarang, untuk keperluan praktis ditetapkan
= 50% sebagai signifikan dan = 1% sebagai signifikan tinggi.

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 5/18 Uji Statistik


Uji Rata-rata Distribusi Probabilitas

Pada kondisi ideal dimungkinkan untuk mengestimasi nilai rata-rata 


distribusi probabilitas mempunyai nilai spesifik 0 . Hipotesis bahwa
 = 0 dapat diuji dengan mengambil sampel dengan ukuran n, dan
menggunakan nilai rata-rata sampel X  sebagai statistik uji.
H0 :  = 0
Ha :  6= 0

 diasumsikan atau diapproksimasikan memiliki distribusi normal.


X

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 6/18 Uji Statistik


Uji Rata-rata Distribusi Probabilitas

Berdasarkan hipotesis nol (H0 ) dengan asumsi  diketahui, maka dapat


disusun pernyataan probabilitas berikut:

P

(0 
c) < X

< (0 + c ) ] = 2(z ) 1

dimana c = z pn
Jika  tidak diketahui, maka digunakan pernyataan probabilitas berikut:
P

(0 
c) < X

< (0 + c ) ] = 2F (t ) 1

dimana c = t pSn

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 7/18 Uji Statistik


Uji Rata-rata Distribusi Probabilitas
 dihitung dari sampel dan
H0 diterima jika x , yaitu nilai spesifik dari X
terletak antara 0 c dan 0 + c ; diluar interval tersebut maka H0
ditolak.
Jika adalah probabilitas dimana H0 ditolak ketika H0 benar, maka
1 adalah probabilitas dimana H0 diterima pada saat H0 benar.

1 = 2(z ) 1 untuk nilai  diketahui


1 = 2F (t ) 1 untuk nilai  tidak diketahui

Kemudian didapatkan

(z ) = 1 2 untuk nilai  diketahui



F (t ) = 1 untuk nilai  tidak diketahui
2
-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 8/18 Uji Statistik


Uji Rata-rata Distribusi Probabilitas

f (x ) H0  ditolak H0  diterima H0  ditolak

µ0  -­‐  c µ0 µ0  +  c x

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 9/18 Uji Statistik


Contoh 1

Sebuah sudut diukur sebanyak 10 kali. Tiap pengukuran saling bebas


dan dibuat dengan presisi yang sama. Dalam hal ini 10 pengukuran
merupakan sampel acak dengan ukuran 10. Rata-rata sampel dan
deviasi standar sampel dihitung dari pengukuran : x = 42 120 14:600 ,
s = 3:700 . Uji pada tingkat signifikan 5% terhadap tandingan
 6= 42 120 16:000
Solusi:
Dari soal dapat dibuat hipotesa sebagai berikut
H0 :  = 42 120 16:000
Ha :  6= 42 120 16:000
Untuk tingkat signifikan 5% maka = 0:05
-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 10/18 Uji Statistik


Karena jumlah pengukuran kurang dari 30, maka digunakan statistik uji
dengan t -score (uji t )

p = F (t ) = 1 2 = 0:975
Diketahui derajat kebebasan = n 1 = 9
Dari tabel didapatkan nilai, t = t0:975;9 = 2:26, sehingga
00
c = ptsn = (2:26p)(3:7 ) = 2:600
10
(0 c ) = 42 120 13:400 dan
(0 + c ) = 42 120 18:600
Karena x = 42 120 14:600 terletak di antara (0 c ) = 42 120 13:400 dan
(0 + c ) = 42 120 18:600 , maka Hipotesa nol (H0 ) diterima pada
tingkat signifikan 5%

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 11/18 Uji Statistik


Kesimpulan untuk uji Rata-rata distribusi probabilitas

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 12/18 Uji Statistik


Uji Variansi Distribusi Probabilitas

Dengan asumsi bahwa populasi terdistribusi normal, maka dapat diuji


dengan hipotesis nol , H0 , bahwa variansi populasi adalah 02 terhadap
hipotesa tandingan, Ha bahwa variansi populasi bukan 02 ,
menggunakan variansi sampel S 2 sebagai statistik uji.
Dengan memperhatikan bahwa (n 1) S2 terdistribusi chi-square (2 )
2

0
dengan derajat kebebasan (n 1), maka dapat dibuat pernyataan
probabilitas sebagai berikut:
" #
S2
P  2
a ;n 1 < (n 1) < 2
b ;n 1 =b a
02

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 13/18 Uji Statistik


Uji Variansi Distribusi Probabilitas

Kemudian didapatkan

2a ;n 2b ;n
1
02 < S 2 < 1
02 = b a
(n 1) (n 1)

H0 diterima jika s 2 yang merupaka nilai spesifik dari S 2 terletak antara


2a n 1 2 2b n 1 2
;
(n 1) 0
 dan (n 1) 0
 , diluar interval tersebut maka H0 ditolak.
;

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 14/18 Uji Statistik


Uji Variansi Distribusi Probabilitas

f (s2 ) H0  ditolak H0  diterima H0  ditolak

α α
2 2

2
2
χ a,n−1 σ 02 χ b,n−1 s2
σ 02 σ 02
(n −1) (n −1)

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 15/18 Uji Statistik


Uji Variansi Distribusi Probabilitas

1 adalah probabilitas untuk diterimanya H0 pada ketika H0 benar,


sehingga
1 =b a
untuk a + b = 1 (persentil complementer), didapatkan
a = 2
dan
b = 1 2

Prosedur uji statistik ini dapat digunakan untuk menguji deviasi standar
sama dengan cara menguji variansi.

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 16/18 Uji Statistik


Contoh 2

Berdasarkan data pada contoh 1, uji pada tingkat signifikan 5%


hipotesa bahwa deviasi standar dari pengukuran  = 2:000 terhadap
hipotesa tandingan bahwa deviasi standar pengukuran  6= 2:000

Solusi:
Dari soal dapat dibuat hipotesa sebagai berikut
H0 : 0 = 2:000
Ha : 0 6= 2:000
Dari contoh 1, diketahui s = 3:700 . Untuk tingkat signifikan 5% maka
= 0:05, sehingga a = 2 = 0:025 dan b = 1 2 = 0:975. Derajat
kebebasan=n 1 = 9.

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 17/18 Uji Statistik


Dari tabel diperoleh 20:025;9 = 2:70 dan 20:975;9 = 19:0, maka
2a ;n 2:70
(n
1
1)
02 =
9
(2:000 )2 = 1:20(00 )
2

dan
2b ;n 19:0
(n 1)
1
02 =
9
(2:000 )2 = 8:44(00 )
2

00 00 2
Karena s 2 = (3:700 )2 = 13:7( )tidak terletak di antara 1:20( ) dan
2

00
8:44( ) , maka hipotesa nol ditolak pada tingkat signifikan 5%
2

-IM Anjasmara, 2018-

RM184305 - Statistika 18/18 Uji Statistik

Anda mungkin juga menyukai