Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM II

UJI HIPOTESIS NILAI TENGAH DAN PROPORSI SATU


POPULASI

Oleh :
NAMA
NIM
TANGGAL
ASISTEN I
ASISTEN II

: HIDAYATI INDAH RUKMANA


: 125090501111008
: 17 APRIL 2013
: ASHARINA DWI PARAMITA
: DIAN SUCI RACHMAWATI

LABORATORIUM STATISTIKA
PROGRAM STUDI STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistika merupakan ilmu yang mendasari pengambilan
keputusan berdasarkan data yang ada. Keputusan yang diambil
tentunya sudah melalui hasil analisis dari data yang dianggap bisa
mewakili suatu objek pengamatan atau observasi. Dalam sebuah
pengamatan digunakan istilah Hipotesis atau dugaan awal
(sementara) sebelum memperoleh kesimpulan berdasarkan data
yang dimiliki.
Setiap mengambil keputusan pasti akan ada sebuah resiko.
Meskipun keputusan yang kita ambil berdasarkan fakta yang telah
tersedia dan dapat dipercaya kebenarannya, namun mungkin saja
ada faktor lain yang merubah kondisi pada saat ini dan faktor
tersebut tidak kita pertimbangkan sebelumnya.
Uji hipotesis dalam statistika bisa dilakukan dengan uji
populasi, dimana dalam pengujian tersebut akan diuji parameter

populasi yang melibatkan nilai tengah (), ragam

), atau

proporsi( ).
Dalam praktikum ini praktikan akan dilakukan pengujian
hipotesis satu populasi terhadap nilai tengah dan terhadap proporsi.
1.2 Tujuan
a) Mengetahui bagaimana cara menyusun hipotesis satu populasi
dengan hipotesis satu sisi (baik sisi kanan maupun sisi kiri) dan
hipotesis dua sisi serta membuktikan apakah hipotesis tersebut
didukung atau tidak oleh data hasil pengamatan,
b) Menghitung statistik uji yang tepat berdasarkan parameter yang
diuji dan didasarkan pada data hasil pengamatan terhadap
sampel untuk menentukan hipotesis yang akan diterima (H0 atau
H1).

c) Mencari nilai kritis dari tabel statistik yang sesuai dengan taraf
nyata yang dipilih atau menghitung nilai p-value yang
bersesuaian dengan statistik uji yang diperoleh kemudian
membandingkan dengan nilai

d) Mencari selang kepercayaan 1 arah atau 2 arah bagi untuk


menentukan apakah

berada dalam selang atau tidak

sehingga dapat membuat keputusan untuk menolak atau


menerima

H0 .

e) Mengambil keputusan berdasarkan nilai statistik uji dan nilai


kritis serta menyimpulkan hasil yang diperoleh.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hipotesis statistik merupakan suatu pernyataan tentang
probabilitas dari suatu distribusi populasi yang mungkin saja dalam
pengamatan (kenyataanya) dapat betul atau mungkin juga salah.
Hipotesis yang diformulasikan dengan harapan ditolak maka dapat
dinamakan sebagai hipotesis nol (

H 0 , dengan menolak ( H 0

berarti akan menerima suatu hipotesis alternatif atau tandingan.


(supranto,2001)
Untuk melakukan pengujian secara statistik, kita harus
menyatakan hipotesis nol (

H0

dan alternatifnya (

H1

terlebih

dahulu. Untuk sebaran normal, kita mempunyai gugus statistik uji yang
sudah secara langsung dikaitkan dengan peluang. Ada tiga cara untuk
menguji hipotesis, yaitu dengan membandingkan nilai statistik uji dan
nilai kritis sebaran, dengan menggunakan nilai P, dan selang
kepercayaan (Yitnosumarto, 1990).
A. Uji menyangkut satu rataan
Untuk menghitung nilai statistik uji jika ragam populasi tidak
diketahui adalah

t hit

|x |
s /n

Keputusan:
Jika

H 1 : > 0 , maka keputusan tolak

> nilai taraf nyata () begitu sebaliknya.

H 0 saat nilai statistik uji

Jika

H 1 : < 0 , maka keputusan tolak

H 0 saat nilai statistik uji

< nilai taraf nyata () begitu sebaliknya.


Jika

H 1 : 0 , maka keputusan tolak

H 0 saat nilai statistik uji

> nilai taraf nyata () begitu sebaliknya.

Untuk menghitung p value

H1 : <
P{(

t n1 ) statitik uji}

Terima

H0

bila statistik uji lebih besar sama dengan -

n1
()
t
Tolak

n1
H 0 bila statistik uji kurang dari - ()
t

H1: >
P{(

t n1 ) statitik uji}

Terima

Tolak

H0

H0

n1
bila statistik uji kurang dari sama dengan ()
t
n1
bila statistik uji lebih dari ()
t

H1:

2P {(

t n1 ) - statitik uji}

2P {(

t n1 ) statitik uji} (supranto,2001)

Untuk menghitung selang kepercayaan


Selang kepercayaan 1 arah
Jika

H 1 : > 0 maka

y t (n1)

Jika

H 1 : < 0 maka

y +t (n1)

s
n

s
n

Selang kepercayaan dua arah

t
2

(n1)

t
2

s
n

(n1)

s
n

menolak
menerima

H 0 bila
H0

0 tidak di dalam selang kepercayaan,


bila

kepercayaan. (Walpole,1995)

berada di dalam selang

B. Uji menyangkut proporsi


Akan diuji hipotesis nol H0 bahwa p = p0 , bila p parameter
distribusi binomial tersebut. Hipotesis tandingan mungkin salah satu
dari : p < p0 , p> p0, atau p p0.
Satistik uji,

^p p

Z hit

p (1 p)
n

^p = proporsi sukses dari sampel


^p =

x
n

x = jumlah sukses
n = banyaknya sampel
I.

H0 : = 0 Apabila Zhit > Z , H0 ditolak.


Ha : > 0 Apabila Zhit Z , H0 diterima.

II.

H0 : = 0 Apabila Zhit < -Z , H0 ditolak.


Ha : > 0 Apabila Zhit -Z , H0 diterima.

III.

H0 : = 0 Apabila Zhit > Z 2

atau Zhit < -Z 2

ditolak.

Ha : 0 Apabila - Z 2

Zhit Z 2

Dengan Pi-Value

, H diterima.
0

H0

I.
II.

III.

H0 : = 0 dan Ha : > 0
P (Z > Zhit) > P (Z > Za) , H0 diterima
P (Z > Zhit) < P (Z > Za) , H0 ditolak
H0 : = 0 dan Ha : < 0
P (Z < -Zhit) > P (Z < -Za) , H0 diterima
P (Z < -Zhit) < P (Z < -Za) , H0 ditolak

H0 : = 0 dan Ha : 0
2P(Z>Zhit) > P(Z > Za) atau 2P(Z < -Zhit) > P(Z < -Za), H0
diterima
2P(Z>Zhit) < P(Z > Za) atau 2P (Z > -Z hit) < P (Z > Z a), H0
diterima.

Dengan Selang Kepercayaan


I.
H0 : p = p0 dan Ha : p > p0
P
II.

H0 : p = p0 dan Ha : p < p0
P

III.

( pZ pqn p)=1
( p x + Z pqn )=1

H0 : = 0 dan Ha : 0
P

( pZ pqn p p+Z pqn )=1

Berdasarkan hasil tersebut, Jika p0 berada dalam selang kepercayaan


maka diambil keputusan menerima H0 dan jika p0 tidak berada
dalam selang kepercayaan maka diambil keputusan menolak H 0
(Supranto, 2001).

BAB III
METODOLOGI
Langkah-langkah pengujian hipotesis nilai tengah satu populasi
dengan ragam populasi tidak diketahui (2) menggunakan GenStat
adalah sebagai berikut:

H 0 : = 2
H1: > 2
1. Penyajian data
Buka Genstat. Klik speread > New > Create

Isi Rows dengan 20. Isi colums dengan banyaknya variable yaitu 1.
Beri centang pada set as active sheet. Klik OK.

Masukkan
data.
Untuk mengganti
nama C1 yaitu
dengan cara klik
kanan
pilih
Rename, Ganti C1
dengan
pertumbuhan berat
rata-rata perminggu
kemudian OK.

2.

Cari nilai rata-rata dan simpangan baku. Klik sats >


summary statistics > summarize cotents of variates.

Klik 2 kali pada pertumbuhan berat rata-rata perminggu. Beri


centang pada Arithmetic Mean, variance, standard deviation. Klik
Run.

Kemudian hasil akan muncul di output.


3. Pengujian
a. Dengan statistik uji t
Cari nilai statistic uji t. stat > statistical test >
one- and two-sample t-test

Klik 2 pada pertumbuhan berat rata-rata perminggu. Isi test mean 2,


tulis confident limit (%) dengan 95. Pilih type of test one-side
(y>mean). Run. Kemudian hasil akan muncul di output.

Atau dengan menggunakan cara lain.


Data > calculation

Tulis perhitungan statistik uji t. Beri centang pada print in


output.run.

Hasil dapat dilihat di output.


b. Mencari titik kritis untuk ( = 0.05)
Mencari titik kritis yaitu data >calculation >fuction. Kemudian
akan muncul kotak dialog seperti berikut:

Pada Function Class, pilih inverse Probability. Pada Function,


pilih t distribution . Kemudian tulis nilai cumulative probability
0.95 , degrees of freedom 19. Klik OK.

Lalu centang print in output > run. Hasil akan muncul di output

c. Mencari P-value dengan menggunakan statistic uji.


Klik Data > Calculations > Functions.

Pada Function Class, pilih Upper Tail Probability. Pada Function,


pilih t-distribution. pada X yaitu sebesar 3.94 , tulis degrees of
freedom 1. OK

Lalu muncul jendela seperti berikut > run. Hasil dapat dilihat di
output.

Atau dengan cara lain yaitu. Data> probability calculation.

Kemudian akan muncul jendela seperti berikut. Pada parameters of


distribution masukkan 0 pada mean, 1 pada standard deviation dan
19 pada degrees of freedom, menu calculation pilih cumulative
upper probability, kemudian pada x deviate masukkan nilai statistic
uji yaitu 3.94. kemudian klik run.

Hasil dapat di lihat di output


d. Selang kepercayaan 1 arah bagi dengan = 0.05
Klik data>calculation

Kemudian masukkan

y ,

t (n1)

, dan

s
n

sesuai dengan

rumus yang telah ada > run

.
Hasil dapat dilihat di output.
Langkah-langkah pengujian hipotesis proporsi satu populasi
menggunakan Genstat adalah sebagai berikut :
H0 : p = 0.25
H1 : p > 0.25

1. Transformasi data, nilai yang lebih dari 2,3 diberi bobot 1 (sukses)
sedangkan tinggi yang kurang dari 2,3 diberi bobot 0 (gagal). Klik
Data > Calculation. Diperole kotak dialog sebagai berikut:

Klik 2 kali pada Pertumbuhan berat rata-rata perminggu, kemudian


klik tanda (>) dan tulis 2.3. Beri tanda centang pada Variates,
masukkan Pertumbuhan berat rata-rata pada Save Result In, beri
tanda centang pada Print in Output, beri tanda centang pada
Display In Spreadsheet dan pilih [Book;1]Sheet1. Kemudian klik
Run, sehingga diperoleh spreadsheet sebagai berikut:

2. Kriteria pengujian.
Untuk mengetahui nilai penduga dari proporsi (p), klik Stats >
Statistical Tests > One- and two-sample Binomial Tests.

Diperoleh kotak dialog sebagai berikut:

Pilih One-sample pada Test, masukkan petumbuhan berat rata-rat


ke Sample set, masukkan nilai proporsi awal sebesar 0.25 ke
dalam Proportion of Success, gunakan Confidence Limit (%)
sebesar 95, pilih Data sets pada Data Arrangement, karena data
tersaji pada spreadsheet, pilih Exact test pada Method, pilih one
sided p1>p2 pada type of test. klik run.
a) Membandingkan statistik uji Z dengan titik kritis.
o Cari nilai statistik uji Z. Klik Data > Calculations. Kemudian
muncul kotak dialog sebagai berikut.Tulis perhitungan
statistik uji Z pada tempat yang disediakan untuk
menulis formula kalkulasi. Pastikan pada
Available Data terdapat centang pada Variates.
Beri centang pada Print in Output. Klik OK. Hasil
dapat dilihat di output.

o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o

Cari nilai titik kritis Z. klik Data>calculation.


Kemudian muncul kotak dialog sebagai berikut

Lalu klik functions, dan akan muncul kotak dialog berikut:

Pada Function Class, pilih Inverse Probability. Pada Function,


pilih Normal. Kemudian, tulis 0.95 pada Cumulative
Probability, tulis 0 sebagai nilai tengah sebaran Z pada Mean,
dan tulis 1 sebagai ragam sebaran Z pada Variance. Klik OK.
Kemudian muncul kotak dialog sebagai berikut:
Klik Run. Hasil dapat dilihat di output

b. p-value
Mencari p-value , Klik Data > Calculations > Functions.

Pada Function Class, pilih Upper Tail Probability. Pada


Function, pilih Normal. Kemudian tulis nilai statistik uji Z pada
X yaitu sebesar 0.5164 , tulis 0 sebagai nilai tengah sebaran Z
pada Mean, dan tulis 1 sebagai ragam sebaran Z pada Variance.
Klik OK.

Klik ok. Maka akan muncul jendela seperti berikut >run

c. Dengan selang kepercayaan 95% untuk proporsi.


Mencari selang kepercayaan. Klik Data > Calculations >
Functions.

Masukkan

^p , p0 , q 0 , dan n sesuai dengan rumus yang sudah ada

Setelah
itu
centang
Display
in Output.

Kemudian klik Run.


Kemudian hasilnya akan muncul pada Output.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pertumbuhan berat badan tubuh sapi sangat di pengaruhi tidak


saja oleh banyaknya makanan hijau yang diberikan tetapi juga oleh
kualitas makanan tersebut. secara rat-rata diketahui bahwa pertumbuhan
berat sapi 2 kg/minggu. Untuk mengetahui apakah pertumbuhan berat
merata sepanjang 1 tahun, selama musim penghujan dilakukan
pengukuran terhadap 20 ekor sapi umur 1 tahun yang dipilih secara acak
dan diperoleh pertumbuhan berat rata-rata perminggu sebagai berikut
(dalam kg)
1.9 2.5 2.2 2.4 2.0 2.3 2.2 2.1 1.8 2.4
2.6 2.0 2.3 2.2 1.9 2.4 2.6 2.2 2.0 2.1
1a) Dengan = 0.05, tentukan apakah pertumbuhan berat badan
tersebut naik perminggunya! (menggunakan statistik uji dan pvalue).
b) Tentukan selang kepercayaan 95% bagi .
2a) Dari data di atas ujilah apakah proporsi berat badan sapi yang lebih
2.3 kg adalah lebih dari 25%! (menggunakan statistik uji dan pvalue)
b) tentukan selang kepercayaan 95% bagi .

Jawab :
1a) H0 : = 2
H1 : > 2
Cara Manual
20

Yi

44.1
y = i=1 =
=2.205
n
20

20

20

Yi

S = i=1

( )
i=1

Yi

n1
2

(44.1)
20
201

98.27

0.0542

S= S2= 0.0542=0.233

Genstat

statistic uji
karena ragam tidak diketahui maka menyebar mengikuti sebaran t
dengan derajat bebas (n-1) dan membandingkannya dengan titik
kritis ( = 0.05).
Jika

H 0 benar,

y 0
t (n1)
s
n

2.2052
t
0.2328 (n1)
20

t (19)

3.94

Cara Genstat

Titik kritis
Cara Manual untuk mencari titik kritis yaitu dengan cara
melihat Tabel

t 0.05(19)

= 1.729

Cara Genstat

Keputusan : Karena nilai statistik uji lebih besar dari nilai


yaitu

3.94>1.729

sehingga statistik uji berada pada

daerah penolakan H0 maka TOLAK H0


Mencari P-Value
Cara Manual

PValue=P ( t (n1) >3.94 )

0.0004394

Cara Genstat

Keputusan : Karena p-value lebih kecil dari nilai taraf nyata ()


maka TOLAK H0.
b) Mencari selang kepercayaan bagi dengan = 0.05

Cara Manual

y t (n1)

s
n

2.2051.729

0.2328
20

2.2050.0899
(2.115)

Cara Genstat
Cara 1
95% one-sided confidence interval for mean: (2.115, ...)
Cara 2

Keputusan : Karena

yaitu 2 berada di luar selang

setengah terbuka yaitu antara 2.115 ke atas maka TOLAK H0.


Kesimpulan: Dengan 3 kriteria pengujian yang telah di lakukan
yaitu dengan cara pendekatan titik, membandingkan dengan PValue dan dengan selang kepercayaan maka dapat disimpulkan
bahwa bukti sangat kuat untuk menyatakan bahwa rata-rata
berat badan sapi naik per minggunya atau lebih besar dari 2 kg.

2 H0 : p = 0.25
H1 : p > 0.25
Transformasi data ke dalam bentuk data binomial, nilai yang
lebih dari 2,3 diberi bobot 1 (sukses) sedangkan tinggi yang
kurang dari 2,3 diberi bobot 0 (gagal).
1.9 2.5 2.2 2.4 2.0 2.3 2.2 2.1 1.8 2.4
2.6 2.0 2.3 2.2 1.9 2.4 2.6 2.2 2.0 2.1

Cara Manual
Karena yang ingin di uji adalah proporsi berat badan sapi yang
lebih dari 2.3 kg maka berat badan sapi yang lebih dari 2.3 kg di
anggap sukses sedangkan yang kurang dari 2.3 kg di anggap
gagal
0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 1 0 0 0
Kemudian di cari

^p

Y = 6 ( banyaknya sukses)

Y 6
^p= = =0.3
n 20

Cara Genstat
One-sample binomial test
Summary
Sample Size
20

Successes
6

Proportion
0.3

Test of null hypothesis that proportion is not greater than 0.2500


Exact probability

0.383

95% confidence interval for proportion: (0.1189, 0.5428)

a) Mencari statistik uji yang menyebar mengikuti sebaran Z dan


membandingkannya dengan titik kritis ( = 0.05).
Cara Manual
Jika

H 0 benar,

^p p0

p 0 q0
n

0.30.25

0.25 0.75
20

0.5164 Z

Cara Genstat
Cara Manual untuk mencari titik kritis yaitu dengan cara

melihat Tabel

t 0.05(19)

Cara Genstat

= 1.645

Keputusan : Karena nilai statistik uji lebih kecil dari nilai

0.5164<1.645

yaitu

sehingga statistik uji berada pada

daerah penerimaan H0 maka TERIMA H0


Mencari P-Value
Cara Manual

PValue=P ( Z> 0.5164 )


0.302

Cara Genstat.
Keputusan : Karena nilai-p atau p-value lebih besar dari nilai taraf

nyata () maka TERIMA H0.


b. Mencari selang kepercayaan bagi dengan = 0.05.
Cara Manual

^pZ

p0 q0
n

0.31.645

0.25 0.75
20

0.31.645 0.0968

0.30.1592
(0.1407)

Cara Genstat

Keputusan : Karena

p0 yaitu 0.25 berada di dalam selang

setengah terbuka yaitu antara 0.1407 ke atas maka TERIMA


H0.
Kesimpulan: Dengan 3 kriteria pengujian yang telah di lakukan
yaitu maka dapat disimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk
menyatakan bahwa rata-rata berat badan sapi yang lebih dari 2.3
kg proporsinya lebih dari 25%.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dari soal pertama: Dengan 3 kriteria pengujian yang telah di
lakukan yaitu dengan cara pendekatan titik, membandingkan
dengan P-Value dan dengan selang kepercayaan maka dapat
disimpulkan bahwa bukti sangat untuk menyatakan bahwa ratarata berat badan sapi naik perminggunya atau lebih besar dari 2
kg.
2. Dari soal kedua: Kesimpulan: Dengan 3 kriteria pengujian yang
telah di lakukan yaitu dengan cara pendekatan titik,
membandingkan dengan P-Value dan dengan selang
kepercayaan maka dapat disimpulkan bahwa belum cukup bukti
untuk menyatakan bahwa rata-rata berat badan sapi yang lebih
dari 2.3 kg proporsinya lebih dari 25%..
5.2 Saran

1. Dalam memproses data jangan lupa mengklik Print in Output


sebelum klik Run karena apabila lupa maka hasil tidak akan
muncul di output
2. Dibutuhkan ketelitian dalam memasukkan data atau rumus,
kesalahan sedikit maka hasil tidak akan muncul di output atau
error.

DAFTAR PUSTAKA
Walpole, Ronald.E.1995. Pengantar Statistika Edisi ke-4. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Ir.Yitnosumarto, suntoyo.1990.Dasar-Dasar Statistika.Jakarta: Rajawali
Walpole, Ronald.E dan Myers, Raymond.H.1995. Ilmu Peluang dan
Statistika untuk Insinyur dan Ilmuan Edisi ke-3. Bandung: ITB
Supranto, J. 2001. Pengantar Statistika dan Peluang. Jakarta : CV.
Rajawali

Anda mungkin juga menyukai