Oleh :
NAMA
NIM
TANGGAL
ASISTEN I
ASISTEN II
LABORATORIUM STATISTIKA
PROGRAM STUDI STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistika merupakan ilmu yang mendasari pengambilan
keputusan berdasarkan data yang ada. Keputusan yang diambil
tentunya sudah melalui hasil analisis dari data yang dianggap bisa
mewakili suatu objek pengamatan atau observasi. Dalam sebuah
pengamatan digunakan istilah Hipotesis atau dugaan awal
(sementara) sebelum memperoleh kesimpulan berdasarkan data
yang dimiliki.
Setiap mengambil keputusan pasti akan ada sebuah resiko.
Meskipun keputusan yang kita ambil berdasarkan fakta yang telah
tersedia dan dapat dipercaya kebenarannya, namun mungkin saja
ada faktor lain yang merubah kondisi pada saat ini dan faktor
tersebut tidak kita pertimbangkan sebelumnya.
Uji hipotesis dalam statistika bisa dilakukan dengan uji
populasi, dimana dalam pengujian tersebut akan diuji parameter
), atau
proporsi( ).
Dalam praktikum ini praktikan akan dilakukan pengujian
hipotesis satu populasi terhadap nilai tengah dan terhadap proporsi.
1.2 Tujuan
a) Mengetahui bagaimana cara menyusun hipotesis satu populasi
dengan hipotesis satu sisi (baik sisi kanan maupun sisi kiri) dan
hipotesis dua sisi serta membuktikan apakah hipotesis tersebut
didukung atau tidak oleh data hasil pengamatan,
b) Menghitung statistik uji yang tepat berdasarkan parameter yang
diuji dan didasarkan pada data hasil pengamatan terhadap
sampel untuk menentukan hipotesis yang akan diterima (H0 atau
H1).
c) Mencari nilai kritis dari tabel statistik yang sesuai dengan taraf
nyata yang dipilih atau menghitung nilai p-value yang
bersesuaian dengan statistik uji yang diperoleh kemudian
membandingkan dengan nilai
H0 .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hipotesis statistik merupakan suatu pernyataan tentang
probabilitas dari suatu distribusi populasi yang mungkin saja dalam
pengamatan (kenyataanya) dapat betul atau mungkin juga salah.
Hipotesis yang diformulasikan dengan harapan ditolak maka dapat
dinamakan sebagai hipotesis nol (
H 0 , dengan menolak ( H 0
H0
dan alternatifnya (
H1
terlebih
dahulu. Untuk sebaran normal, kita mempunyai gugus statistik uji yang
sudah secara langsung dikaitkan dengan peluang. Ada tiga cara untuk
menguji hipotesis, yaitu dengan membandingkan nilai statistik uji dan
nilai kritis sebaran, dengan menggunakan nilai P, dan selang
kepercayaan (Yitnosumarto, 1990).
A. Uji menyangkut satu rataan
Untuk menghitung nilai statistik uji jika ragam populasi tidak
diketahui adalah
t hit
|x |
s /n
Keputusan:
Jika
Jika
H1 : <
P{(
t n1 ) statitik uji}
Terima
H0
n1
()
t
Tolak
n1
H 0 bila statistik uji kurang dari - ()
t
H1: >
P{(
t n1 ) statitik uji}
Terima
Tolak
H0
H0
n1
bila statistik uji kurang dari sama dengan ()
t
n1
bila statistik uji lebih dari ()
t
H1:
2P {(
t n1 ) - statitik uji}
2P {(
H 1 : > 0 maka
y t (n1)
Jika
H 1 : < 0 maka
y +t (n1)
s
n
s
n
t
2
(n1)
t
2
s
n
(n1)
s
n
menolak
menerima
H 0 bila
H0
kepercayaan. (Walpole,1995)
^p p
Z hit
p (1 p)
n
x
n
x = jumlah sukses
n = banyaknya sampel
I.
II.
III.
ditolak.
Ha : 0 Apabila - Z 2
Zhit Z 2
Dengan Pi-Value
, H diterima.
0
H0
I.
II.
III.
H0 : = 0 dan Ha : > 0
P (Z > Zhit) > P (Z > Za) , H0 diterima
P (Z > Zhit) < P (Z > Za) , H0 ditolak
H0 : = 0 dan Ha : < 0
P (Z < -Zhit) > P (Z < -Za) , H0 diterima
P (Z < -Zhit) < P (Z < -Za) , H0 ditolak
H0 : = 0 dan Ha : 0
2P(Z>Zhit) > P(Z > Za) atau 2P(Z < -Zhit) > P(Z < -Za), H0
diterima
2P(Z>Zhit) < P(Z > Za) atau 2P (Z > -Z hit) < P (Z > Z a), H0
diterima.
H0 : p = p0 dan Ha : p < p0
P
III.
( pZ pqn p)=1
( p x + Z pqn )=1
H0 : = 0 dan Ha : 0
P
BAB III
METODOLOGI
Langkah-langkah pengujian hipotesis nilai tengah satu populasi
dengan ragam populasi tidak diketahui (2) menggunakan GenStat
adalah sebagai berikut:
H 0 : = 2
H1: > 2
1. Penyajian data
Buka Genstat. Klik speread > New > Create
Isi Rows dengan 20. Isi colums dengan banyaknya variable yaitu 1.
Beri centang pada set as active sheet. Klik OK.
Masukkan
data.
Untuk mengganti
nama C1 yaitu
dengan cara klik
kanan
pilih
Rename, Ganti C1
dengan
pertumbuhan berat
rata-rata perminggu
kemudian OK.
2.
Lalu centang print in output > run. Hasil akan muncul di output
Lalu muncul jendela seperti berikut > run. Hasil dapat dilihat di
output.
Kemudian masukkan
y ,
t (n1)
, dan
s
n
sesuai dengan
.
Hasil dapat dilihat di output.
Langkah-langkah pengujian hipotesis proporsi satu populasi
menggunakan Genstat adalah sebagai berikut :
H0 : p = 0.25
H1 : p > 0.25
1. Transformasi data, nilai yang lebih dari 2,3 diberi bobot 1 (sukses)
sedangkan tinggi yang kurang dari 2,3 diberi bobot 0 (gagal). Klik
Data > Calculation. Diperole kotak dialog sebagai berikut:
2. Kriteria pengujian.
Untuk mengetahui nilai penduga dari proporsi (p), klik Stats >
Statistical Tests > One- and two-sample Binomial Tests.
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
b. p-value
Mencari p-value , Klik Data > Calculations > Functions.
Masukkan
Setelah
itu
centang
Display
in Output.
BAB IV
PEMBAHASAN
Jawab :
1a) H0 : = 2
H1 : > 2
Cara Manual
20
Yi
44.1
y = i=1 =
=2.205
n
20
20
20
Yi
S = i=1
( )
i=1
Yi
n1
2
(44.1)
20
201
98.27
0.0542
S= S2= 0.0542=0.233
Genstat
statistic uji
karena ragam tidak diketahui maka menyebar mengikuti sebaran t
dengan derajat bebas (n-1) dan membandingkannya dengan titik
kritis ( = 0.05).
Jika
H 0 benar,
y 0
t (n1)
s
n
2.2052
t
0.2328 (n1)
20
t (19)
3.94
Cara Genstat
Titik kritis
Cara Manual untuk mencari titik kritis yaitu dengan cara
melihat Tabel
t 0.05(19)
= 1.729
Cara Genstat
3.94>1.729
0.0004394
Cara Genstat
Cara Manual
y t (n1)
s
n
2.2051.729
0.2328
20
2.2050.0899
(2.115)
Cara Genstat
Cara 1
95% one-sided confidence interval for mean: (2.115, ...)
Cara 2
Keputusan : Karena
2 H0 : p = 0.25
H1 : p > 0.25
Transformasi data ke dalam bentuk data binomial, nilai yang
lebih dari 2,3 diberi bobot 1 (sukses) sedangkan tinggi yang
kurang dari 2,3 diberi bobot 0 (gagal).
1.9 2.5 2.2 2.4 2.0 2.3 2.2 2.1 1.8 2.4
2.6 2.0 2.3 2.2 1.9 2.4 2.6 2.2 2.0 2.1
Cara Manual
Karena yang ingin di uji adalah proporsi berat badan sapi yang
lebih dari 2.3 kg maka berat badan sapi yang lebih dari 2.3 kg di
anggap sukses sedangkan yang kurang dari 2.3 kg di anggap
gagal
0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 1 1 0 0 0
Kemudian di cari
^p
Y = 6 ( banyaknya sukses)
Y 6
^p= = =0.3
n 20
Cara Genstat
One-sample binomial test
Summary
Sample Size
20
Successes
6
Proportion
0.3
0.383
H 0 benar,
^p p0
p 0 q0
n
0.30.25
0.25 0.75
20
0.5164 Z
Cara Genstat
Cara Manual untuk mencari titik kritis yaitu dengan cara
melihat Tabel
t 0.05(19)
Cara Genstat
= 1.645
0.5164<1.645
yaitu
Cara Genstat.
Keputusan : Karena nilai-p atau p-value lebih besar dari nilai taraf
^pZ
p0 q0
n
0.31.645
0.25 0.75
20
0.31.645 0.0968
0.30.1592
(0.1407)
Cara Genstat
Keputusan : Karena
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dari soal pertama: Dengan 3 kriteria pengujian yang telah di
lakukan yaitu dengan cara pendekatan titik, membandingkan
dengan P-Value dan dengan selang kepercayaan maka dapat
disimpulkan bahwa bukti sangat untuk menyatakan bahwa ratarata berat badan sapi naik perminggunya atau lebih besar dari 2
kg.
2. Dari soal kedua: Kesimpulan: Dengan 3 kriteria pengujian yang
telah di lakukan yaitu dengan cara pendekatan titik,
membandingkan dengan P-Value dan dengan selang
kepercayaan maka dapat disimpulkan bahwa belum cukup bukti
untuk menyatakan bahwa rata-rata berat badan sapi yang lebih
dari 2.3 kg proporsinya lebih dari 25%..
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Walpole, Ronald.E.1995. Pengantar Statistika Edisi ke-4. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Ir.Yitnosumarto, suntoyo.1990.Dasar-Dasar Statistika.Jakarta: Rajawali
Walpole, Ronald.E dan Myers, Raymond.H.1995. Ilmu Peluang dan
Statistika untuk Insinyur dan Ilmuan Edisi ke-3. Bandung: ITB
Supranto, J. 2001. Pengantar Statistika dan Peluang. Jakarta : CV.
Rajawali