Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PELELANGAN
Setelah tahap desain diselesaikan oleh perencana, maka selanjutnya adalah tahap
pengadaan pelaksanaan konstruksi. Proses pengadaan perusahaan jasa konstruksi ini diatur
barang/jasa dalam proyek konstruksi dapat dilakukan dengan berbagai cara/metode, antara
lain:
umum) dengan pengumuman secara luas melalui media cetak dan papan
luas/dunia usaha yang berminat dan membubuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Bila
hanya diikuti oleh penyedia barang/jasa yang memenuhi syarat. Pemilihan langsung
teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.
sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri, atau upah borongan tenaga.
Dari keempat metode itu, hanya pelelangan yang akan kita bahas secara mendetail.
persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi
syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti
oleh pihak-pihak yang terkait secara taat asas sehingga terpilih sebagai penyedia
terbaik.
pelelangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pelelangan umum dan pelelangan
terbatas. Pada prinsipnya kedua macam pelelangan tersebut sama, hanya saja ada sedikit
perbedaan dalam memenuhi syarat dapat ikut dalam pelelangan, sedangkan dalam pelelangan
terbatas yang diizinkan ikut adalah penyedia barang/jasa yang diundang oleh pengguna jasa.
pekerjaan.
memiliki kelebihan dan kekurangan (baik bagi pengguna jasa maupun penyedia jasa) seperti
Keppres yang mengatur pengadaan barang dan jasa telah beberapa kali mengalami
disempurnakan menjadi Keppres No. 18 Tahun 1981, tangal 5 Mei 1981. Tahun anggaran
1984/1985 telah dikeluarkan Keppres No.29 Tahun 1984, tanggal 21 April 1984 sebagai
pengganti Keppres No. 14 A Tahun 1980 dan Keppres No. 18 Tahun 1981. Kemudian
Dengan demikian peraturan yang saat ini berlaku adalah Keppres No. 18 Tahun 2000,
sehingga pembahasan selanjutnya didasarkan pada peraturan tersebut. Jika dilihat dari isi dan
jiwanya Keppres No. 18 Tahun 2000 telah menunjukkan sikap reformis yang sejak lama
didambakan oleh kalangan industri konstruksi. Salah satunya adalah masalah “kesetaraan”
antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Istilah “pemberi tugas” yang bernuansa diskriminatif
sudah tidak digunakan lagi; selanjutnya disebut pengguna jasa, sedangkan untuk
konsultan/kontraktor digunakan istilah “penyedia jasa”. Dalam salah satu ketentuannya, baik
pengguna jasa maupun penyedia jasa dapat terkena sanksi jika menyalahi ketentuannya,
sehingga tidak ada lagi istilah warga negara kelas 1, 2, dan 3. Sikap reformis yang kedua
adalah adanya peran yang besar bagi asosiasi (perusahaan atau profesi) untuk melakukan
a. Penyedia barang/jasa yang dapat mengikuti pelelangan adalah mereka yang telah
dinilai, criteria, formula evaluasi yang digunakan jenis kontrak yang dipilih
bersangkutan.
• Pedoman prakualifikasi
• Bentuk kontrak
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan bukti pembayaran kewajiban pajak
barang/jasa.
Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
d. Tidak membuat pernyataan yang tidak benar tentang kualifikas, klasifikasi dan
a. Panitia harus mengumumkan secara luas tentang adanya pelelangan melalui media
mencapai sasaran secara efisien dan tepat sesuai dengan jangkauan masyarakat
Bila pengumuman ditujukan kepada usaha kecil dan koperasi kecil, cukup
dilelangkan.
akan diundang, tetapi juga memberi kesempatan kepada calon lainnya yang
Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang
akan dibeli.
Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai peserta.
d. Calon peserta lelang yang berminat ikut dalam pelelangan harus mendaftarkan diri
3. Prakualifikasi
a. Panitia pelelangan wajib melakukan prakualifikasi bagi calon peserta lelang yang
berikut:
Panitia meneliti dan menilai data kualifikasi calon peserta lelang dengan
prakualifikasi.
a. Daftar calon peserta lelang yang akan diundang harus disahkan oleh pengguna
barang/jasa.
b. Bila calon peserta lelang kurang dari tiga, pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan
c. Bila setelah prakualifikasi diulang, ternyata tidak ada tambahan calon peserta
lelang yang baru atau keseluruhan calon peserta lelang masih kurang dari tiga
peserta, maka panitia harus segera membuat berita acara dan menyampaikannya
cara pemilihan langsung dengan negoisasi atau proses penunjukkan langsung bila
d. Semua calon peserta lelang yang tercatat dalam daftar calon peserta lelang harus
e. Calon peserta lelang yang diundang berhak mengambil dokumen lelang dari
panitia.
a. Penjelasan lelang dilakukan di tempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri
oleh para penyedia barang/jasa yang terdaftar dalam daftar calon peserta lelang.
b. Dalam acara penjelasan lelang, harus dijelaskan kepada calon peserta lelang
mengenai:
• Cara penyampaian penawaran (satu sampul atau dua sampul atau dua
tahap).
• Metode evaluasi
• Ketentuan dan cara subkontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil dan
koperasi kecil
penawaran.
peserta dan jawaban dari panitia serta keterangan lain termasuk perubahannya dan
e. Apabila dalam BAP terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang
lelang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari dokumen lelang dan harus
disampaikan dalam waktu bersamaan kepada semua peserta secara tertulis setelah
f. Untuk kontrak yang jangka waktu pelaksanaannya lebih dari 12 bulan, bila
pada waktu acara pemberian penjelasan, yaitu apakah dengan system satu sampul,
yang diterima melalui pos pada sampul luar penawaran dan memasukkan ke
e. Bagi penawar yang disampaikan melalui pos dan diterima terlambat, panitia
sebagai berikut:
hadir sebagai saksi. Apabila tidak ada saksi dari peserta pelelangan yang hadir,
jam. Setelah sampai waktu yang telah ditentukan, wakil peserta lelang tetap
dilakukan dengan disaksikan dua orang saksi di luar panitia yang ditunjuk
pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk kurang dari sepertiga
peserta lelang
yang berisi data administratif dan data teknis dibuka, dan dijadikan
yang berisi data harga tidak boleh dibuka dan sampulnya dituliskan
identitas perusahaan dan diparaf oleh panitia dan wakil peserta lelang dari
yang berisi data administratif dan data teknis dibuka, dan dijadikan
berisi data harga disampaikan kemudian oleh peserta lelang bila telah
penawaran.
yang diperlukian dan minta untuk dievaluasi pada saat prakualifikasi dan tidak
Penawaran dinyatakian gugur apabila pada saat pembukaan, salah satu dari
Surat Penawaran
pelelangan.
bonafit.
dokumen lelang.
pelelangan.
tidak diterbitkan oleh bank devisi di Indonesia atau bank di luar negeri
Tidak terdapat daftar kuantitas dan harga (khusus untuk kontrak harga
satuan).
Setelah dibacakan dengan jelas, berita acara ditandatangani oleh panitia yang hadir
dan dua orang wakil peserta lelang yang sah yang ditunjuk oleh para peserta lelang yang
hadir.
BAPP dibagikan kepada wakil peserta pelelangan yang hadir tanpa dilampiri
dokumen penawaran.
metode, dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan dalam dokumen lelang.
tata cara evaluasi tersebut dengan alasan apapun dan/atau melakukan tindakan lain
isi setiap dokumen benar serta dapat dipastikan bahwa dokumen penawaran
sehat, tidak terjadi pengaturan bersama (kolusi) di antara para peserta dan atau
dengan panitia lelang yang dapat merugikan negara dan atau peserta lainnya.
• Diterbitkan oleh bank umum (tidak termasuk bank perkreditan rakyat) atau
bonafit.
• Masa berlaku jaminan penawaran tidak kurang dari jangka waktu yang
• Nama peserta lelang sama dengan nama yang tercantum dalam surat
jaminan penawaran.
• Paket pekerjaan yang dijamin harus sama dengan paket pekerjaan yang
dilelang.
dokumen lelang.
• Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan atau meragukan dalam surat
diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen autentik, atau
• Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu yang
satuan diisi dengan lengkap kecuali ditentukan lain dalam dokumen lelang.
Sedangkan untuk kontrak lumpsum, bila diperlukan daftar kuantitas dan harga,
hanya sebagai pelengkap. Daftar rincian kuantitas dan harga satuan dalam
pembayaran.
Hasil evaluasi ini dituangkan dalam berita acara. Terhadap penawaran yang
teknis,apabila:
Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan
jelas.
Jumlah barang/jasa yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan dalam
dokumen lelang.
f. Apabila dalam evaluasi teknis ada hal-hal yang kurang jelas atau meragukan,
teknis ini dituangkan dalam berita acara. Terhadap penawaran yang memenuhi
g. Dalam system satu sampul, panitia dapat langsung melakukan evaluasi kewajaran
harga secara rinci bagi penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan
teknis tersebut. Dalam system dua sampul, panitia mengumumkan hasil evaluasi
administrasi dan teknis serta mengundang penawar yang lulus untuk menyaksikan
h. Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi kewajaran harga adalah
unsurnya.
Bilamana terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan huruf,
maka nilai penawaran yang diakui adalah nilai dalam tulisan huruf.
• Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dalam penawaran dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah terhadap urutan penawaran semula.
berikut:
pekerjaan sesuai dokumen lelang, maka peserta lelang tersebut harus bersedia
dokumen lelang, bila ditunjuk sebagai pemenang lelang. Dalam hal peserta
di black list selama satu tahun dan tidak diperkenankan ikut serta dalam
menimbulkan persaingan tidak sehat dan atau tidak adil di antara peserta
a. Panitia membuat kesimpulan dari hasil evaluasi harga dan dituangkan dalam
dimulai dari harga penawaran terendah. BAHP ditandatangani oleh ketua dan
semua anggota panitia atau sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota
panitia.
Nama semua peserta lelang dan harga penawaran dan atau harga penawaran
pelaksanaan pelelangan.
Tanggal dibuatnya berita acara serta jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
Penetapan urutan dari tiga calon pemenang lelang. Apabila tidak ada
pemenang lelang.
negeri.
syarat.
tujuh hari kerja setelah pembukaan penawaran dalam sistem satu sampul, atau
setelah pembukaan sampul II pada sistem dua sampul atau dua tahap.
c. Dalam hal terdapat dua calon pemenang mengajukan harga penawaran yang sama,
maka panitia meneliti kembali data kualifikasi peserta yang bersangkutan, dan
pemenang dan penjelasan atau keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan
berikut:
e. Usulan penetapan pemenang lelang disusun sesuai dengan urutannya dan harus
memuat:
Lima hari kerja untuk penetapan oleh pengguna barang/jasa sejak surat usulan
Empat belas hari kerja sejak surat usulan penetapan pemenang lelang tersebut
pemenang yang telah diparaf panitia dan dua wakil peserta lelang.
peserta selambat-lambatnya dua hari kerja setelah diterimanya SPPBJ dari pejabat
yang berwenang.
lambatnya dalam waktu lima hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang.
atau
d. Panitia sepenuhnya bertanggung jawab atas seluruh proses pelelangan dan hasil
sanggahan tersebut.
tertulis selambat-lambatnya dalam lima hari kerja atas sanggahan tersebut secara
sebagai berikut:
dalam dokumen lelang karena kesalahan atau kelalaian panitia, maka pejabat
Apabila terbukti terjadi Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) antara pejabat yang
• Terjadi praktek KKN di antara peserta lelang dan atau dengan anggota
tidak adil, tidak transparan, dan tidak terjadi persaingan yang sehat.
Apabila peserta lelang yang menyanggah tidak dapat menerima jawaban atas
ketentuan:
ternyata tidak benar, atau sanggahan diterima melewati waktu masa sanggah.
dilakukan berdasarkan alasan yang dapat diterima secara objektif oleh pengguna
mengundurkan diri dengan alas an yang tidak dapat diterima dan masa
dilakukan kepada calon pemenang lelang urutan kedua (jika ada) sesuai dengan
dana yang tersedia dalam dokumen anggaran atau dokumen lain yang
dipersamakan.
pemenang lelang.
Masa penawaran calon pemenang lelang urutan kedua masih berlaku atau
e. Apabila calon pemenang lelang urutan kedua juga mengundurkan diri, maka
Harga penawaran calon pemenang lelang urutan ketiga tidak melebihi pagu
dana yang tersedia dalam dokumen anggaran atau dokumen lain yang
dipersamakan.
Masa penawaran calon pemenang lelang urutan ketiga masih berlaku atau
Bila calon pemenang lelang kedua mengundurkan diri dengan alasan yang
• Penyedia barang/jasa tercantum dalam daftar calon peserta lelang kurang dari
tiga.
• Idak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam dokumen
lelang.
• Tidak ada penawaran yang harga penawarannya di bawah atau sama dengan
• Sanggahan dari peserta lelang atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam
• Sanggahan dari peserta lelang atas terjadinya KKN terhadap calon pemenang
bersedia ditunjuk.
Dari setiap tahap kegiatan pelelangan dibutuhkan dokumen tertentu sebagai dasar
untuk proses selanjutnya serta berbagai jenis jaminan yang diperlukan sebagai syarat
pelelangan pekerjaan. Pemanfaatan jenis dokumen dan berbagai jenis jaminan dapat dilihat
1. DOKUMEN DESAIN
Dokumen desain berupa hasil dari perencanaan yang telah diselesaikan oleh
dokumen lelang. Isi dari dokumen desain antara lain memuat; gambar rencana,
spesifikasi dan Bill of Quantity (BOQ) yang digunakan oleh calon peserta lelang
yang sebagai dasar perhitungan harga penawaran. Dokumen ini diberikan kepada
calon peserta lelang beberapa hari sebelumnya dengan cara mengganti biaya
penggandaan.
3. DOKUMEN KONTRAK
• Spesifikasi (specification)
Menurut pasal 1820 dan 1316 KUH Perdata definisi jaminan adalah suatu
Tujuan dan isi dari jaminan ialah member jaminan untuk dipenuhinya
• Retensi (Retention)
2.2 ESTIMASI
Seorang estimator tidak hanya mampu melakukan kuantifikasi dari semua yang
disajikan dalam gambar kerja dan spesifikasi, tetapi tidak juga harus mampu mengantisipasi
semua kegiatan konstruksi yang akan terjadi. Gambar kerja dan spesifikasi tidak dapat
mencerminkan metode konstruksi dan seluruh proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek, melainkan hanya menyatakan hasil akhir yang diharapkan dari proses konstruksi.
diharapkan:
Mengerti hal-hal yang berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja dan kinerja
peralatan.
Dapat berorganisasi dengan baik, menyampaikan estimasi secara logis dan jelas.
Mampuy membangun strategi sukses dalam fase pelelangan dan negoisasi proyek.
Tahap-tahap yang perlu dilakukan untuk membuat estimasi secara detail adalah:
Dokumen yang ada yang perlu dikaji ulang untuk mengetahui tanggal penawaran,
persyaratan kesempatan yang sama untuk tenaga kerja, persyaratan standar, gaji,
jadwal, alternatif, kontrak, dan lain-lain. Informasi umum mengenai proyek umum
terdiri dari: keadaan proyek, kunjungan ke lapangan, kondisi internal (sumber daya),
Keputusan untuk membuat (atau tidak) penawaran atas proyek didasarkan pada
Teknik yang dipakai dalam strategi penawaran terdiri dari: metode konstruksi yang
lebih baik, pengetahuan atas saingan lain, pengetahuan akan kebutuhan pemilik
subkontraktor diperlukan untuk mendapatkan harga yang akurat dari material dan
subkontrak.
Estimator perlu memasukkan biaya asuransi dan jaminan dalam penawaran. Dalam
spesifikasi ditetapkan jenis asuransi dan jaminan yang diinginkan pemilik proyek.
Estimator juga perlu menambahkan surat kuasa dari perusahaan penanggung jawab
terhadap tenaga kerja, dan jenis peralatan yang diperlukan untuk pemakaian material
terpilih.
memberikan gambaran umum tentang suatu proyek, serta perlu konsisten dalam
penelaahan:
• Beri tanda cek untuk bagian dalam gambar yang telah ditelaah.
Satuan pengukuran
pengetahuan luas mengenai matematika dasar. Hal ini mencakup aljabar, geometri,
c. Konversi angka-angka perlu dilakukan jika untuk satu jenis material terdapat
lebih dari satu dimensi satuan dan perbedaan penulisan angka. Estimator perlu
panjang 1 m.
material terbuang.
tergantung pada siapa yang membuatnya. Pihak owner membuat estimasi dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang biaya yang harus disediakan untuk
merealisasikan proyeknya. Hasil estimasi ini disebut dengan OE (Owner Estimate) atau EE
(Engineer Estimate). Pihak kontraktor membuat estimasi dengan tujuan untuk kegiatan
OE/EE. Kisaran yang masih dapat diterima oleh owner akan dibahas dalam bab tersendiri
tentang lelang. Dalam menentukan harga penawaran, kontraktor harus memasukkan aspek-
Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk menyusun anggaran biaya adalah sebagai
berikut:
Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di daerah lokasi
proyek dan atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi
proyek.
diyakini baik oleh si pembuat anggaran. Dalam tulisan ini digunakan perhitungan
satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil analisa satuan pekerjaan dan daftar
kuantitas pekerjaan.
Membuat rekapitulasi.
REKAPITULASI
penyusunan rencana kerja waktu kegiatan yang disesuaikan dengan metode konstruksi yang
akan digunakan. Pihak pengelola proyek melakukan kegiatan pendapat local proyek guna
Hal ini dilakukan untuk memperkirakan hambatan yang mungkin timbul selama
pelaksanaan pekerjaan.
Informasi detail tentang jenis dan macam kegiatan yang berguna untuk
Harus diketahui dengan pasti macam, jenis, dan jumlah material yang diperlukan
harus dilakukan di awal proyek, kemudian dipisahkan berdasarkan jenis material yang
dapat dibeli setiap saat, tetapi memerlukan sejumlah waktu untuk kegiatan proses
produksi. Hal ini penting untuk membuat jadwal rencana pengadaan material
konstruksi.
Kegiatan yang memerlukan peralatan pembangunan harus dapat dideteksi secara jelas
Dalam penyusunan rencana kerja factor penting yang harus dijamin oleh pengelola
proyek adalah kelangsungan dari susunan rencana kegiatan setiap item pekerjaan.
Rencana kerja merupakan pedoman terutama dalam kegiatannya dengan batas waktu
Ketepatan waktu dari setiap item kegiatan di lapangan dapat dipantau dari rencana
Variasi yang ditimbulkan dari pembandingan rencana dan realisasi dapat digunakan
Penawaran adalah suatu usulan oleh satu pihak untuk mengerjakan sesuatu bagi
kepentingan pihak yang lain menurut persyaratan yang telah ditentukan dan disepakati
bersama (Nugraha, Natan, dan Sutjipto, 1985). Pada umumnya terdapat empat jenis
1. Penawaran secara negoisasi. Penawaran jenis ini dilakukan khusus pada proyek yang
memerlukan keahlian khusus (bangunan militer) yang hanya dimiliki oleh satu atau
dua kontraktor, dan belum ada standart harga yang jelas, semua bentuk pekerjaan
2. Penawaran dilakukan secara paket. Penawaran jenis ini adalah penawaran dimana
pemilik proyek menetapkan anggaran yang sudah tetap (fix). Pada umumnya
penawaran jenis paket ini pekerjaannya meliputi pekerjaan perencanaan dan sekaligus
pekerjaan pembangunannya.
diberitahukan secara terbuka dan harga penawaran pada semua peserta tender.
4. Penawaran secara tertutup. Penawaran jenis ini, tender dilakukan secara tertutup dan
Dari keempat jenis penawaran tersebut, penawaran terbuka adalah merupakan yang
adil dan kompetitif, penawaran ini seringkali dipakai pada proyek – proyek milik pemerintah
atau bantuan luar negeri seperti proyek – proyek pelabuhan, jalan tol, bangunan tingkat tinggi
Di Indonesia khususnya untuk proyek – proyek pemerintah yang berskala besar diatas
50 milyar rupiah menurut Keppres No. 7/1998 tertanggal 12 januari 1998 (Ramelan, R, 1998)
Internationale Des Ingenieurs Conseils (FIDEC, 1987), dimana disyaratkan bahwa pemenang
tender adalah penawar terendah yang bertanggung jawab (the lowest responsible bid). Selain
Fidec digunakan tambahan persyaratan lain-lainya yang dikeluarkan oleh Bina Marga dan
Tahap awal dalam perkara penawaran (bidding) adalah menentukan keputusan untuk
ikut atau tidak ikut dalam sebuah pelelangan. Keputusan ini sangat tergantung dari 4 aspek,
yaitu aspek dari proyek itu sendiri (jenis proyek, pemilik proyek, keuntungan yang mungkin
dicapai, lokasi proyek, ukuran proyek, tingkat risiko); aspek internal perusahaan (kebutuhan
adalah suatu upaya yang dapat digunakan oleh pemakai dalam mendekatkan permasalahan
lelang untuk memenangkan lelang dengan cara menurunkan harga dan rela
• Strategi merugi : bertujuan untuk memperoleh simpati dari owner dengan harapan
penawaran, dengan tujuan agar kontraktor dapat membuat penawaranan menjadi lebih akurat
dan efektif terhadap suatu proyek. Dipahami dan diaplikasikannya salah satu metode
pendekatan dalam pengajuan sebuah harga penawaran akan lebih baik dibandingkan tidak
sama sekali. Dua metode yang sering digunakan sebagai alat untuk mendapatkan harga
penawaran yang kompetitif dan profit yang optimum adalah Fiedman’s Model dan Gates
Model.
dari data yang dikumpulkan beberapa tahun yang lalu, serta tidak tergantung dari jenis proyek
lain. Pendekatan ini tidak dapat menghasilkan formula akhir yang definitive, tetapi hanya
merupakan pemikiran sebagai dasar untuk menentukan besarnya harga penawaran. Penentuan
harga penawaran dalam proyek konstruksi dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang spesifik,
Iklim kompetisi yang sehat serta proses yang transparan dalam pengadaan kontraktor
menjadi sarat mutlak jika hendak mengaplikasikan model pendekatan jenis ini. Jika
kontraktor maka dengan sendirinya model pendekatan Friedman ini tidak banyak berarti atau
Harga penawaran terendah dalam suatu proyek biasanya didasarkan atas biaya
langsung (direct cost) dari proyek tersebut. Perbedaan antara harga penawaran dengan
estimasi tergantung dari berbagai faktor, misalnya kebutuhan kontraktor untuk mendapatkan
mendapatkan proyek dengan jalan mengajukan harga penawaran yang akurat. Jika
mengajukan harga penawaran yang tinggi, maka penawar yang lebih rendah lebih
mempunyai kesempatan untuk menang; jika menawar terlalu rendah, maka penawar yang
sebagai berikut:
yaitu hanya ada satu penawar terbaik dalam mengkombinasikan dua hal/dimensi tersebut:
Pada gambar 2.2 diperlihatkan pengaruh dari harga penawaran dengan kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan/proyek, dalam kondisi hanya ada satu competitor. Kontraktor
pasti menjadi penawar terendah jika mengajukan penawaran yang terdiri dari komponen
biaya langsung saja. Jika mengajukan harga penawaran dengan kenaikan sebesar 10% dari
biaya langsung, maka harapan untuk menjadi penawar terendah adalah 60%; jika mengajukan
harga penawaran dengan kenaikan sebesar 20% dari biaya langsung, maka kesempatan
menjadi penawar terendah adalah 20%; Dan jika dengan kenaikan sebesar 25%, maka hilang
Dapat diperlihatkan pula berbagai keadaan antara keuntungan (profit) yang dapat
• Jika menawar dari komponen biaya langsung, maka pasti akan mendapatkan
adalah 80%, maka keuntungan yang dapat dicapai adalah 5% dari 8% = 4%.
• Jika menawar 10% diatas biaya langsung, kesempatan menjadi penawar terendah
adalah 60%, maka keuntungan yang dapat dicapai adalah 10% dari 60% = 6%.
• Jika menawar 12,5% diatas biaya langsung, kesempatan menjadi penawar terendah
adalah 50%, maka keuntungan yang dapat dicapai adalah 12,5% dari 50% = 6,25%.
• Jika menawar 15% diatas biaya langsung, kesempatan menjadi penawar terendah
adalah 40%, maka keuntungan yang dapat dicapai adalah 15% dari 40% = 6%.
• Jika menawar 20% diatas biaya langsung, kesempatan menjadi penawar terendah
adalah 20%, maka keuntungan yang dapat dicapai adalah 20% dari 20% = 4%.
• Jika menawar 25% di atas biaya langsung, maka tidak akan mendapatkan proyek
0 20 40 60 80 100
Probabilitas menang (%)
Gambar 2.2 Hubungan antar mark-up dengan probabilitas penawar terendah (Park,1992)
2.5 MARK UP
Pada penawaran proyek, salah satu putusan akhir adalah menambahkan mark up pada
biaya estimasi. Mark up adalah besaran dalam persen yang dikalikan terhadap biaya estimasi
proyek. (Bid price + Estimated Cost + Mark Up). Umumnya kontraktor ingin menentukan
suatu mark up yang sebesar-besarnya, namun dengan harapan tetap ingin sebagai penawar
yang terendah.
Dalam menentukan besarnya mark up, kontraktor membutuhkan data – data penawaran yang
Besarnya mark up umumnya sudah termasuk biaya overhead, biaya tak terduga, bunga Bank
dan juga tergantung dari jenis dan besarnya nilai proyek. Sehingga besarnya nilai mark up
yang ditentukan pada suatu penawaran akan menentukan besarnya laba yang diperoleh
perusahaan, sebagai gambaran dapat diikuti pada gambar 2.3 berikut ini (Cook, 1985):
Semakin meningkat
Waktu
Gambar 2.3 Hubungan Antara Overhead, Laba dan Garis Pertumbuhan Perusahaan (Cook)
Dari gambar 2.3 ini terlihat bahwa garis pertumbuhan perusahaan terus semakin meningkat,
ini menunjukkan suatu perusahaan yang sehat, dimana laba yang diperoleh lebih besar dari
Potensial profit adalah selisih antara harga penawaran dengan estimasi biaya, jadi
harga penawaran adalah estimasi biaya proyek ditambah dengan mark up. Semakin besar
harga penawaran maka semakin kecil kemungkinan untuk menjadi penawar yang terendah
(the lowest bid), sehingga potential profit ini harus dijadikan optimum yang dikenal dengan
expected profit maximum agar menjadi penawar terendah (Clough and Sears, 1994).
E(P) = p (b – c)
P = Probabilitas menang.
Dengan mencoba-coba besaran mark up maka akan didapatkan nilai maximum dari expected
profit, dimana besarnya mark up yang menghasilkan expected profit maximum disebut Mark
up optimum, yang nantinya akan dipakai dalam penawaran, untuk jelasnya ikuti gambar 2.4
berikut ini:
% Expected Profit
Mark up Optimum
% Mark Up
Prosedur tersebut adalah yang dikenal sebagai strategi penawaran (bidding strategies).
Biaya konstruksi adalah besarnya biaya aktual yang dikeluarkan untuk pekerjaan
konstruksi tersebut, biasanya besarnya biaya actual ini baru dapat diketahui dengan pasti
apabila pekerjaan konstruksi sudah selesai. Namun estimasi biaya (c) ini tidak mungkin
menunggu biaya aktual, dan estimasi biaya ini merupakan suatu elemen terpenting dalam
strategi penawaran, dan umumnya dalam strategi penawaran besarnya estimasi biaya harus
ditentukan dahulu sebelum pekerjaan dimulai, sehingga pada umumnya dibuatkan suatu
asumsi bahwa estimasi biaya dianggap sama dengan biaya actual dari pekerjaan tersebut atau
dengan melihat data yang lalu pada jenis pekerjaan konstruksi yang kira – kira sejenis.
data dari pengalaman-pengalaman penawaran yang lalu dan menurut Clough & Sears(1994)
Penawaran yang baik adalah penawaran yang berdasarkan perhitungan estimasi biaya yang
Biaya
Batas A pada gambar 2.5 menunjukkan suatu penawaran yang ideal (tidak kompetitif),
dimana batas A ini dapat diturunkan lagi sampai batas B. Batas B merupakan suatu batas
1. Memilih suatu metode kerja yang tepat, efisien, efektif dan yang paling ekonomis dalam
4. Mempunyai sumber daya manusia yang andal dan keadaan financial yang baik.
Batasan penawaran B ini sudah yang paling optimal, sehingga kalau mau diturunkan lagi
Untuk menjadi kontraktor yang berhasil dalam kompetisi penawaran, kontraktor harus
mempunyai kemampuan untuk menjadi pemenang pada suatu tender yang diikuti. Dalam
setiap kompetisi penawaran, kontraktor berambisi sebagai penawar yang terendah agar dapat
ditunjuk sebagai calon pemenang, dan semakin tinggi suatu penawaran yang diajukan dengan
prtimbangan laba yang besar, maka semakin kecil kemungkinannya menjadi penawar yang
1. Memilih pekerjaan yang pasti menghasilkan untung, jumlah pesaing sekecil mungkin.
3. Mengumpulkan data-data penawaran yang lalu dari berbagai jenis pekerjaan konstruksi.
4. Memaksimalkan expected profit, agar didapat nilai mark up optimum yang paling rendah.
C PENGARUH EKSTERNAL
PESAING
L
LEVERANSIR MATERIAL
I
KEPUTUSAN
ESTIMASI KEPUTUSAN
PENAWARAN
E
KONDISI DARI PERUSAHAAN :
N
• PROYEK YANG DITANGANI
• SUMBER KEUANGAN
T PERUSAHAAN KONSTRUKSI
REJECT
PENAWARAN
Model penawaran adalah suatu bentuk penawaran yang dibuat oleh pakar-pakar
penawaran, dengan tujuan agar dapat digunakan dalam pembuatan suatu penawaran, yaitu
Ada beberapa persyaratan dalam penggunaan model penawaran (Clough and Sears, 1994, dan