Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yuni Setyaningsih

Kelas : A1

NIM : 18133100104

AUDIT PENGADAAN PT PP PROPERTY Tbk

Pengembangan Segmen Usaha

Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan mengelompokkan jenis usaha dan/atau produk yang
dihasilkan ke dalam 7 (tujuh) segmen usaha atau lini bisnis, yaitu: Jasa Konstruksi, Rekayasa,
Pengadaan dan Konstruksi atau Engineering, Procurement and Construction (EPC), Properti,
Infrastruktur, Energi, Pracetak & Hunian MBR, serta Kontraktor Berbasis Alat Berat. Ke-7 lini
bisnis di atas dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok usaha, yaitu: Upstream, Middlestream
dan Downstream. Kelompok usaha Upstream berfokus pada investasi di bidang Properti, Energi
dan Infrastruktur, kelompok usaha Middlestream berfokus pada bidang Jasa Konstruksi dan
EPC, sedangkan kelompok usaha Downstream berfokus pada bidang Pracetak dan Hunian
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta Kontraktor Berbasis Alat Berat

Segmen Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi atau Engineering, Procurement and


Construction (EPC)

Pengembangan usaha di bidang EPC dirancang dengan suatu model usaha yang
mempertimbangkan segmentasi pasar, strategi bersaing, struktur value chain, revenue, modal dan
strategi pertumbuhan. PTPP telah menentukan road map bisnis EPC dengan sasaran dan fokus di
sektor energi, minyak dan gas, serta pertambangan

Rantai Pasokan

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, pengadaan barang dan jasa di PTPP mengikuti
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER08/MBU/12/2019
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Sebelum peraturan baru ini terbit, PTPP merujuk pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Republik Indonesia No. PER-15/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Sesuai dengan peraturan
Menteri BUMN tentang pengadaan barang dan jasa tersebut di atas, maka PTPP berupaya
semaksimal mungkin untuk mengutamakan dan memberdayakan pemasok nasional, yaitu:
pemasok yang lokasi usahanya berada di Indonesia, yang terdiri dari BUMN dan swasta. Melalui
pemberdayaan serupa itu, maka pemasok nasional akan semakin maju dan berkembang, yang
pada gilirannya akan membuat perekonomian mereka semakin kuat. Selain pemasok nasional,
PTPP juga menjalin kerjasama dengan pemasok asing, yakni pemasok yang lokasi usahanya di
luar negeri. Kerjasama dengan pemasok asing dilakukan apabila barang dan jasa yang diperlukan
PTPP tidak dapat dipenuhi oleh pemasok nasional

Perubahan Signifikan pada Organisasi dan Rantai Pasokan .

Pada tahun pelaporan tidak terdapat perubahan signifikan pada ukuran, struktur maupun
kepemilikan saham di PTPP.

Etika Perusahaan dalam Pengadaan barang dan Jasa

Acuan Perusahaan dalam menjalankan hubungan dengan vendor adalah Pedoman Etika dan
Perilaku Perusahaan yang dijelaskan lebih lanjut pada Etika Perusahaan Terhadap Penyedia
Barang dan Jasa. Perusahaan bertindak adil dalam memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh vendor yang memiliki kualifikasi yang sama tanpa adanya diskriminasi. Pemilihan
vendor ini di dasarkan pada persaingan bebas, di mana para vendor bebas untuk mengikuti
proses kualifikasi yang diadakan oleh Perusahaan. Aturan mekanisme proses pengadaan barang
dan jasa dilakukan dengan 2 (dua) metode, yaitu Penunjukan Langsung dan Pemilihan Langsung.
Vendor yang lulus dalam proses kualifikasi tersebut berhak menjadi rekanan Perusahaan.
Perusahaan mendukung upaya-upaya yang dilakukan semua pihak dalam menciptakan iklim
bisnis yang sehat, bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Kriteria dan Proses Pengadaan barang dan jaSa

1. Berdasarkan Work Instruction (WI) Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa Perusahaan,
aturan mekanisme proses Pengadaan Barang dan Jasa Perusahaan dilakukan dengan 2
(dua) metode yaitu Penunjukan Langsung dan Pemilihan Langsung.
a. Penunjukan Langsung: yaitu pengadaan jasa langsung kepada penyedia jasa tanpa
melalui pelelangan/ seleksi terlebih dahulu, yang dilakukan apabila:
- Terdapat item pekerjaan dan atau penyedia pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya
sudah pernah melakukan di PT PP Properti Tbk sebelumnya (repeat order).
- Pengadaan penyedia pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya yang berafiliasi dengan
PT PP Properti di mana nilai kontrak maksimal 10% lebih besar dari RC (Real
Cost) dan memenuhi persyaratan/ kualifikasi.
- Penunjukan langsung dilakukan dengan negosiasi baik teknis maupun harga
sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan secara
teknis dapat dipertanggungjawabkan.
- Kriteria penyedia jasa lainnya yang bersifat khusus yang memungkinkan
dilakukan penunjukan langsung.
- Nilai kontrak maksimal Rp500 juta, khusus untuk vendor baru.
b. Pemilihan Langsung: yaitu metode pemilihan penyedia jasa lainnya, pengumuman
pengadaan pelelangan tanpa melalui media cetak atau elektronik, dilaksanakan
dengan:
- Menyampaikan Undangan lelang kepada penyedia Jasa yang sudah sesuai
Kualifikasi
- Melakukan survey harga pasar dengan cara membandingkan minimal 2 (dua)
penyedia jasa lainnya yang berbeda.
- Membandingkan harga penawaran dengan harga OE (Owner Estimated).
- Melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga / biaya.
- Nilai kontrak tidak dibatasi.
2. Aturan Pengadaan Barang dan Jasa sebagai berikut:
a. Proyek hanya boleh melakukan pengadaan barang dan jasa dengan NK+PPN < 100
juta
b. Jasa vendor dengan NK+PPN > 100 juta dilakukan oleh Proyek dengan
sepengetahuan pusat.
c. Jasa vendor yang dilakukan oleh pusat tidak ada batasan nilainya. d. Jasa kontraktor
(spesialis) dilakukan oleh pusat (Direct Contractor).
3. Aturan penandatanganan Berita Acara Klarifikasi dan Negoisasi: Untuk NK+PPN > 1 M
melibatkan UKP (minimal setingkat Manager)
4. Aturan penandatanganan Evaluasi Seleksi Pengadaan Barang dan Jasa vendor:
a. UKP: Evaluasi seleksi pengadaan barang ditandatangani oleh Kepala Unit terkait,
Proc Man dan KBP.
b. PROYEK:
5. Dalam setiap pelaksanaan event (kegiatan) pemasaran di proyek dengan nilai total event
≥ Rp500 juta, wajib melakukan presentasi dan mendapat persetujuan Direksi sebelum
pelaksanaan di lapangan.
6. Aturan Kelengkapan berkas Evaluasi Seleksi Pengadaan Barang (UKP dan Proyek): 1)
Penawaran harga vendor 2) Berita acara klarifikasi dan negosiasi vendor 3) Penjelasan
kerugian (jika tinjauan RAPK rugi/minus) 4) Surat keputusan pemenang 5) RAPK yang
disetujui UK
7. Cara pembayaran vendor ditentukan sebagai berikut:
a. Pembayaran Regular, pembayaran dilaksanakan antara 45 (Empat puluh lima) – 90
(Sembilan puluh) hari kalender setelah berkas tagihan diterima dengan lengkap dan
dinyatakan sah.
b. Fasilitas SKBDN, Irrevocable usanse L/C 90 (Sembilan puluh) dan Irrevocable
usanse L/C 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender setelah Berita Acara
Pembayaran ditandatangani oleh kedua belah pihak. SKBDN dapat didiskontokan,
besaran Nilai Diskonto akan di atur dalam Perjanjian yang telah disepakati.

Survei Kepuasan

Survei Kepuasan Vendor dilakukan Perusahaan terhadap Kontraktor, Konsultan dan Supplier
dilakukan minimal 1 (satu) dalam 1 (satu) tahun. Di tahun 2019, survei ini dilaksanakan pada
bulan September. Survei Kepuasan Vendor dilakukan pada beberapa faktor yaitu Respon
Pemberi Tugas, Proses Klarifikasi & Negosiasi, Proses Pembuatan SPK/Kontrak dan Sistem
Pembayaran. Pada Tahun 2019 Rekanan dapat menilai proses Pengadaan Barang dan Jasa di
Perusahaan dengan mengisi Form Survei Kepuasan Vendor melalui Goggle Form. Hasil Survei
Kepuasan Vendor Tahun 2019 memiliki nilai rata-rata sebagai berikut:
Evaluasi Kinerja

Vendor Perusahaan melakukan Evaluasi Kinerja Vendor terhadap Kontraktor, Konsultan dan
Supplier yang dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dengan tujuan untuk
mereview kinerja dan mengevaluasi Vendor yang telah bekerjasama sama untuk mendapatkan
referensi vendor terbaik bagi Perusahaan. Evaluasi Kinerja Vendor dilakukan bersamaan dengan
Survey Kepuasan Vendor. Evaluasi Kinerja Vendor Pengadaan Barang dan Jasa dinilai dari
beberapa aspek yaitu Quality, Cost, Delivery dan Service. Hasil evaluasi kinerja vendor tahun
2019 dari aspek Delivery yang dinilai dari sisi penyelesaian pekerjaan/order sesuai kontrak
sebesar 78%; dan dinilai dari sisi kecepatan pencapaian kontrak sebesar 79%. Aspek Cost PT PP
Properti Tbk mendapat nilai sebesar 81%, aspek Quality sebesar 71% dan aspek Service sebesar
70% (Penilaian setiap Aspek berbeda Indikator Penilaian).

Anda mungkin juga menyukai