Oleh:
Talitha Salsabila (15417001)
Anggie Aulia Hapsari (15417005)
ETIKA LINGKUNGAN
Merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya
memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling
menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang
sama.
Etika lingkungan dalam Etika lingkungan moderat
(deep environmental ethics) (moderate environmental ethics)
bersifat antroposentris. ”
Apa itu antroposentris ?
Antroposentris berasal dari kata ἄνθρωπος, ánthrōpos =
manusia dan κέντρον, kéntron = pusat, adalah suatu
pandangan yang memandang manusia sebagai pusat dari
alam semesta.
Antroposentrisme menggugah manusia untuk menyelamatkan
lingkungan didasarkan pada alasan bahwa lingkungan dan alam semesta
dibutuhkan manusia demi memuaskan kepentingannya .
(Sonny Keraf).
Aristoteles dalam bukunya The Politics mengungkapkan pemikiran
antroposentrisnya melalui kutipan : “tumbuhan disiapkan untuk kepentingan
binatang, dan binatang disediakan untuk kepentingan manusia. Tidak hanya
binatang dan tumbuhan, benda sekalipun—mati maupun hidup seperti angin,
hujan, alam, tanah—ada untuk melayani manusia.”
1. Etika antroposentris yang menekankan segi estetika
alam (etika lingkungan harus dicari pada kepentingan
manusia, secara khusus kepentingan estetika).
Mengapa?
Teori ini menyebabkan manusia mengeksploitasi
dan menguras alam semesta demi memenuhi
kepentingan dan kebutuhan hidupnya dan tidak
peduli terhadap alam.
•Aspek ekologi seperti kawasan DAS,
Antroposentris dalam mangrove, kawasan hijau diabaikan
Pembangunan Kota demi pemekaran aspek ekonomi.