Anda di halaman 1dari 4

HERMENEUTIKA NEGOSIASI KHALEED M.

ABOU EL FADL

Makalah
Mata Kuliah: Filsafat Ilmu-Ilmu Keislaman
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah
Dr. Alim Ruswantoro, M.Ag.

oleh
HELMI MAULANA
NIM: 19300016068

PRODI STUDI ISLAM (ISLAMIC STUDIES)


KONSENTRASI STUDI QURAN DAN HADIS (SQH)
PROGRAM DOKTORAL
PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2019
HERMENEUTIKA NEGOSIASI KHALEED M. ABOU EL FADL
Oleh:
Helmi Maulana
NIM: 19300016068
S3 Studi Islam SQH Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pendahuluan
Hermeneutika sebagai salah satu teori filsafat tentang interpretasi makna. Bahan
kajian atau objek hermeneutika itu sendiri adalah teks. Pada mulanya, hermeneutika
dipakai untuk memahami literatur kuno, seperti Alkitab, kemudian berkembang menjadi
teori intrerpretasi karya sastra dan karya lainnya yang berbasis teks, termasuk teks
keagamaan non-biblical, yakni Alquran dan hadis.
Sebagai sebuah teori penafsiran, hermeneutika berusaha mengeksplorasi
pemaknaan secara: objektif, yakni makna gramatikal teks; originalitas teks, dan latar
belakang sosial-historis kemunculan teks; dan subjektif, yakni memahami maksud
pengarang. Sebagai sebuah metode ilmiah filosofis dalam pemaknaan, hermeneutika
digunakan dalam berbagai bidang lainnya, seperti ilmu sejarah, hukum, sastra, sampai pada
bidang kajian teks-teks keagamaan terutama studi Islam kontemporer.
Adalah Khaleed M. Abou El Fadl seorang professor hukum di University of
California Los Angeles (UCLA) dikenal luas sebagai hermeneut muslim yang
mengembrak dunia Islam setelah ditemukannya sikap otoritarianisme dalam agama dan
beragama. Kajian Islam yang didominasi fiqh oriented atau hukum Islam dijadikan alat
pembenar kekuasaan yang menindas rakyat dengan terlebih dahulu melemparkan isu pintu
ijtihad ditutup sehingga melanggengkan satu pemahaman keagamaan.
Kajian fiqh klasik yang ada tidak mengakomodir aspek sosial-keagamaan
kontemporer sehingga hasil pemahamannya tidak menjadi solusi kemajuan ummat, malah
yang ada hanya mengekang dan berbenturan dengan kemajuan itu sendiri. Alquran sebagai
teks yang statis harus mampu merespon kondisi sosial dan hukum yang terus dinamis. Jika
digiring pada satu pemahaman tunggal dan diarahkan pada pemahaman fiqh klasik
(ortodoksi), maka aktivitas pemahaman itu sendiri sarat dengan problem epistemologis.
Bagaimana mungkin kehidupan modern yang disertai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kemajemukan hidup sosial harus dipaksanakan ikut pada pemahaman yang
berasal dari masa klasik yang tidak mengenal kemajuan kontemporer? Hal ini tidak akan

1
Daftar Pustaka

Abdullah, M. Amin. “Hermeneutika Islam dan Budaya Populer.” In Kitab Suci dan Para
Pembacanya, edited by Syafaatun Almirzanah, 13–32. Yogyakarta: Stelkendo
Kreatif, 2019.

Abou El Fadl, Khaled M. Atas Nama Tuhan: dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif.
Translated by R. Cecep Lukman Yasin. Jakarta: Serambi, 2004.

———. Melawan “Tentara Tuhan” yang Berwenang dan yang Sewenang-Wenang dalam
Wacana Islam. Translated by Kurniawan Abdullah. Jakarta: Serambi, 2003.

———. Speaking in God’s Name: Islamic Law, Authority and Women. Oxford: Oneworld
Publications, 2014.

———. The Great Theft: Wrestling Islam from the Extremists. United States United
Kingdom: HarperCollins, 2005.

———. The Place of Tolerance in Islam. Boston: Beacon Press, 2002.

Abou El Fadl, Khaleed M. “FATWA: On Hadith Regarding Angels Not Entering Homes
with Dogs and Other Misconceptions.” Scholar of the House and the Search for
Beauty in Islam. Last modified June 5, 2017. Accessed October 21, 2019.
http://www.searchforbeauty.org/2017/06/05/fatwa-on-hadith-regarding-angels-not-
entering-homes-with-dogs-and-other-misconceptions/.

———. Rebellion and Violence in Islamic Law. USA: Cambridge University Press, 2001.

Dānī Abū ‘Amr Al-Andalusī, Uṡmān Ibn Saʻīd ad. At-Taisīr Fī al-Qirā’āt as-Sabʻ. Edited
by Otto Pretzl. Beirut: Dār Al-Kitāb al-‘Arabī, 1984.

Faiz, Fahruddin. Hermeneutika Al-Qur’an Tema-Tema Kontroversial. Yogyakarta:


Kalimedia, 2015.

———. Universitas Islam Negeri (UIN) Sudah Murtad? Sebuah Refleksi Membendung
Amosi. Klaten: Otoritas, 2007.

Jeffery, Arthur. The Foreign Vocabulary of the Qur’an. Baroda: Oriental Institute, 1938.

Matswah, Akrimi. “Hermeneutika Negosiatif Khaled M. Abou El Fadl Terhadap Hadis


Nabi.” Addin 7, no. 2 (2013): 249–272.

Nujaim Al-Ḥanafī, Ibn. Al-Asybāh Wa An-Naẓā’ir. Damaskus: Dār al-Fikr, 1983.

Palmer, Richard E. Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi. Translated by


Masnur Hery and Damanhuri Muhammed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Qadafy, Muʻammar Zain. Buku Pintar Sababun Nuzul dari Mikro hingga Makro: Sebuah
Kajian Epistemologis. Edited by Hudan Ad-Dardiri. Yogyakarta: IN AzNa Books,
2015.

2
Rohmanu, Abid. Jihad dan Benturan Peradaban: Identitas Poskolonial Khaled Medhat
Abou El Fadl. Edited by Aksin. Yogyakarta: Q-MEDIA, 2015.

Sabt, Khālid Uṡmān As-. Qawā‘id at-Tafsīr Jam‘an Wa Dirāsatan. Mamlakah As-
Su‘ūdiyyah: Dār Ibn ‘Affān, 1997.

Soetari Ad., Endang; Ilmu Hadits Kajian Riwayah Dan Dirayah. Bandung: CV Mimbar
Pustaka, 2008.

Sofyan, Muhammad. “Konsep Hermeneutika Otoritatif Khaled Abou El-Fadl.” Kalam 9,


no. 2 (December 30, 2015): 373–392.

Suyūṭī, Jalāl ad-Dīn ‘Abd ar-Raḥmān bin Abī Bakr As-. Al-Itqān Fī ‘Ulūm al-Qur’Ān.
Beirut: Dār al-Kutub al-ʻIlmiyyah, 2004.

Zarqānī, Muḥammad ‘Abd al-‘Aẓīm Az. Manāhil Al-‘Irfān Fī ‘Ulūm al-Qur’Ān. Beirut:
Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2003.

“HOME.” The Usuli Institute. Accessed November 7, 2019. https://www.usuli.org/.

“Home.” Scholar of the House and the Search for Beauty in Islam. Accessed October 21,
2019. http://www.searchforbeauty.org/.

Anda mungkin juga menyukai