LANDASAN TEORI
penyembuhan pasien.
7
2.1.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik
2002).
2.1.3.1 Keikhlasan
8
menghukum pasien. Dengan demikian hubungan saling
2.1.3.2 Empati
pasien.
2.1.3.3 Kehangatan
9
mendalam. Pada saat ini perawat lebih mudah mngetahui
dianut.
yang dihadapinya.
10
2.1.3.6 Perawat mampu menguasai perasaannya secara
kesejahteraan manusia.
Terapeutik
11
muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara
langsung.
12
terutama penting ketika menjelaskan tujuan terapi dan kondisi
pasien.
pesan secara yang akurat. Oleh sebab itu perawat harus peka
13
kepada orang lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan
keperawatan.
2.1.5.2.1 Kinesik
2.1.5.2.2 Haptik
14
2.1.5.2.3 Paralinguistik
suara keras.
tersebut.
15
pasien. Spillane (2006) mengemukakan juga bahwa
pasien, yaitu:
sarana komunikasi.
2.2.3.2 Keandalan
16
memiliki tingkat kehadiran yang tinggi pada waktu
pelayanan.
tanggap.
2.2.3.4 Jaminan
2.2.3.5 Empati
Kepuasan Pasien
17
perawat menjadi bagian dari catatan medis dan tidak
interpersonal, yakni:
makna situasinya.
hubungan
18
Selama komunikasi terapeutik berlangsung, perawat
19
mudah dalam menerima dan mengolah pesan yang diterima,
penilaian
Komunikasi Terapeutik :
Tingkat Kepuasan Pasien :
1. Komunikasi Verbal;
- Jelas dan Ringkas 1. Bukti Langsung
- Perbendaharaan kata (mudah 2. Keandalan
dipahami) 3. Daya Tanggap
- Denotatif dan konotatif 4. Jaminan
- Selaan dan kesempatan 5. Empati
berbicara
- Waktu dan relevansi
2. Komunikasi Non verbal;
- Kinesik
- Haptik
- Paralinguistik
- Tampilan fisik tubuh 20
2.5 Hipotesis
rawat inap”.
rawat inap”.
21