Koordinator:
A. Latar Belakang
Keluarga Ibu S (50 tahun) memiliki 4 orang anak, yaitu An. An (19tahun), An.RS (18
tahun), An Rd (11) dan An AL (9).Ibu S berasal dari suku Jawa dan Ibu S membantu
penghidupan keluarganya dengan menjual penjualan . Setiap harinya ibu Smulai keluar
rumah untuk berjualan sejak pukul 8.00 dan pulang Sekitar jam 10 .
Ibu S mengatakan bahwa sekitar satu bulan yang lalu Rd . pernah terkena gejala tifus. Pada
saat itu An. Ad mengalami gejala-gejala seperti demam pada sore dan malam hari tetapi
kemudian demamnya turun ketika pagi dan siang hari, badannya lemah, pusing, sakit pada
perutnya, dan juga lidahnya kotor. Karena cemas, akhirnya ibuS berinisiatif untuk
memeriksakan anak Rd. An. Rd dibawa ke bidan karena IBU S tidak memiliki uang yang
mengalami gejala tifus dan menyarankan agar An. Rd diperiksakan ke puskesmas. Setelah
dari puskesmas, keluarga memutuskan An. Rd dirawat di rumah saja karena faktor finansial.
Menurut Ibu S, setelah meminum obat dari dokter puskesmas An. Rd tidak sembuh-sembuh,
maka An. Rd diberikan minuman air rebusan cacing yang didapat dari selokan di sekitar
rumahnya. Dan ternyata air rebusan itu lebih manjur menyembuhkan sakit An. Rd.
An. Ad saat ini duduk di bangku kelas lima SDN 2 sidorejo. Ibu S menceritakan bahwa An.
Rd tergolong tipe anak yang aktif. Biasanya An. Rd berangkat ke sekolah pukul 07.00 dan
pulang pada pukul 01.00. Setelah pulang dari sekolah, An. Rd pasti langsung bermain
bersama teman-temannya sampai menjelang maghrib baru pulang. Setelah sholat maghrib,
An. Rd rajin mengaji di mushola. Setiap harinya, An. Rd tidak pernah tidur siang. Istirahat
tidurnya hanya pada malam hari dari pukul 21.00-05.00. Menurut Ibu S, An. Rd tidak
terbiasa melakukan cuci tangan dan kaki setelah pulang dari sekolah. Cuci tangan dan kaki
dilakukan pada saat menjelang tidur malam, dan itupun Ibu S yang menyuruh
melakukan untuk An. Rd. Untuk aktifitas jajan, An. Rd juga sangat aktif, dalam sehari
menghabiskan Rp 5.000,00 hanya untuk jajan. Jajanan yang dibeli bermacam-macam seperti
chiki dan minuman-minuman dalam kemasan gelas. Ibu F mengaku tidak pernah mengawasi
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh keluarga IBU S yaitu makanan yang dimasak
sendiri oleh Ibu S. Kebiasaan Ibu S dalam memasak yaitu hanya sekali di pagi hari saja untuk
makan sampai malam hari dengan menu yang sama. Ibu S menceritakan bahwa menu
makanan yang dipilih seadanya saja, tidak memperhatikan pemenuhan kadar gizi bagi
keluarganya. Untuk penyimpanan, makanan yang telah dimasak diletakkan di atas piring atau
sesekali juga di atas kompor dalam kondisi yang selalu ditutupi oleh koran atau tudung saji.
Keluarga ibu S tinggal bersama keluarganya di rumah pribadi berbentuk rumah petak yang
berukuran sekitar 3x10 meter dengan tiga ruangan utama, satu dapur, dan satu kamar mandi
Perawat telah membuat perencanaan asuhan keperawatan bersama keluarga Ibu S, mulai dari
evaluasi pada hari Minggu 30 November 2019. Pada implementasi yang akan direncanakan
pada Minggu , 30 November ini, perawat akan memberikan pendidikan kesehatan tentang
demam tifoid, yaitu pengertian demam tifoid, tanda dan gejala demam tifoid, akibat demam
tifoid, orang beresiko demam tifoid, cara mencegah demam tifoid, dan perawatan sederhana
demam tifoid. Selain itu perawat akan menjelaskan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dalam rumah tangga serta mendemonstrasikan teknik mencuci tangan yang benar.
B. Kegiatan
Pada pertemuan ini, perawat akan melakukan salah satu asuhan keperawatan bersama
keluarga yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang demam tifoid dan PHBS rumah
tangga serta menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik mencuci tangan yang benar.
C. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu, keluarga Ibu S khususnya An. Rd
mampu melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi demam tifoid berulang
dengan mengubah perilaku tidak sehat menjadi sehat dan menerapkan teknik mencuci tangan
yang benar.
2. Tujuan Khusus
D. Metode Pelaksanaan
e. Handuk/waslap bersih sekali pakai (tisu atau kain yang dicuci setelah dipakai)
E. Evaluasi
a. Struktur
1. Perawat mampu menjaga netralitas, empati, dan caring terhadap keluarga
2. Perawat mampu menjaga kerahasiaan keluarga
b. Proses
1. Keluarga mengikuti dan aktif bertanya selama penyampaian materi.
2. Keluarga mampu mendemonstrasikan teknik mencuci tangan dengan tepat dan benar
c. Hasil
Respon verbal :
1. Klien mengatakan telah mengetahui masalah demam tifoid
2. Klien mengatakan sudah dapat memutuskan masalah demam tifoid
3. Klien mengatakan sudah dapat melakukan cara perawatan penderita demam tifoid
4. Klien mengatakan dapat melakukan cara mencuci tangan dengan benar
Respon Non Verbal :
1. Wajah klien tampak antusias dan mengangguk tanda memahami
Mengetahui
Supervisor, Mahasiswa