Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN UJIAN IMPLEMENTASI

KELUARGA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN TYPHOID

Disusun sebagai prasyarat ujian implementasi


Mata Kuliah Komunitas

FEBRIYANTI NATALIA DAPPA


2018611038

Koordinator:

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN
KEKHUSUSAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
2019
LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KELUARGA

A. Latar Belakang

Keluarga Ibu S (50 tahun) memiliki 4 orang anak, yaitu An. An (19tahun), An.RS (18

tahun), An Rd (11) dan An AL (9).Ibu S berasal dari suku Jawa dan Ibu S membantu

penghidupan keluarganya dengan menjual penjualan . Setiap harinya ibu Smulai keluar

rumah untuk berjualan sejak pukul 8.00 dan pulang Sekitar jam 10 .

Ibu S mengatakan bahwa sekitar satu bulan yang lalu Rd . pernah terkena gejala tifus. Pada

saat itu An. Ad mengalami gejala-gejala seperti demam pada sore dan malam hari tetapi

kemudian demamnya turun ketika pagi dan siang hari, badannya lemah, pusing, sakit pada

perutnya, dan juga lidahnya kotor. Karena cemas, akhirnya ibuS berinisiatif untuk

memeriksakan anak Rd. An. Rd dibawa ke bidan karena IBU S tidak memiliki uang yang

cukup untuk diperiksakan ke rumah sakit. Bidan mengatakan kemungkinan An. Rd

mengalami gejala tifus dan menyarankan agar An. Rd diperiksakan ke puskesmas. Setelah

dari puskesmas, keluarga memutuskan An. Rd dirawat di rumah saja karena faktor finansial.

Menurut Ibu S, setelah meminum obat dari dokter puskesmas An. Rd tidak sembuh-sembuh,

maka An. Rd diberikan minuman air rebusan cacing yang didapat dari selokan di sekitar

rumahnya. Dan ternyata air rebusan itu lebih manjur menyembuhkan sakit An. Rd.

An. Ad saat ini duduk di bangku kelas lima SDN 2 sidorejo. Ibu S menceritakan bahwa An.

Rd tergolong tipe anak yang aktif. Biasanya An. Rd berangkat ke sekolah pukul 07.00 dan

pulang pada pukul 01.00. Setelah pulang dari sekolah, An. Rd pasti langsung bermain

bersama teman-temannya sampai menjelang maghrib baru pulang. Setelah sholat maghrib,

An. Rd rajin mengaji di mushola. Setiap harinya, An. Rd tidak pernah tidur siang. Istirahat

tidurnya hanya pada malam hari dari pukul 21.00-05.00. Menurut Ibu S, An. Rd tidak

terbiasa melakukan cuci tangan dan kaki setelah pulang dari sekolah. Cuci tangan dan kaki

dilakukan pada saat menjelang tidur malam, dan itupun Ibu S yang menyuruh
melakukan untuk An. Rd. Untuk aktifitas jajan, An. Rd juga sangat aktif, dalam sehari

menghabiskan Rp 5.000,00 hanya untuk jajan. Jajanan yang dibeli bermacam-macam seperti

chiki dan minuman-minuman dalam kemasan gelas. Ibu F mengaku tidak pernah mengawasi

jajanan yang dibeli anaknya.

Makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh keluarga IBU S yaitu makanan yang dimasak

sendiri oleh Ibu S. Kebiasaan Ibu S dalam memasak yaitu hanya sekali di pagi hari saja untuk

makan sampai malam hari dengan menu yang sama. Ibu S menceritakan bahwa menu

makanan yang dipilih seadanya saja, tidak memperhatikan pemenuhan kadar gizi bagi

keluarganya. Untuk penyimpanan, makanan yang telah dimasak diletakkan di atas piring atau

sesekali juga di atas kompor dalam kondisi yang selalu ditutupi oleh koran atau tudung saji.

Keluarga ibu S tinggal bersama keluarganya di rumah pribadi berbentuk rumah petak yang

berukuran sekitar 3x10 meter dengan tiga ruangan utama, satu dapur, dan satu kamar mandi

dengan toilet jongkok. Kondisi di dalam rumah ibu S cukup bersih.

Perawat telah membuat perencanaan asuhan keperawatan bersama keluarga Ibu S, mulai dari

penentuan prioritas masalah, waktu perencanaan, jenis implementasi keperawatan serta

evaluasi pada hari Minggu 30 November 2019. Pada implementasi yang akan direncanakan

pada Minggu , 30 November ini, perawat akan memberikan pendidikan kesehatan tentang

demam tifoid, yaitu pengertian demam tifoid, tanda dan gejala demam tifoid, akibat demam

tifoid, orang beresiko demam tifoid, cara mencegah demam tifoid, dan perawatan sederhana

demam tifoid. Selain itu perawat akan menjelaskan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

(PHBS) dalam rumah tangga serta mendemonstrasikan teknik mencuci tangan yang benar.

B. Kegiatan

Pada pertemuan ini, perawat akan melakukan salah satu asuhan keperawatan bersama

keluarga yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang demam tifoid dan PHBS rumah

tangga serta menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik mencuci tangan yang benar.
C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu, keluarga Ibu S khususnya An. Rd

mampu melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi demam tifoid berulang

dengan mengubah perilaku tidak sehat menjadi sehat dan menerapkan teknik mencuci tangan

yang benar.

2. Tujuan Khusus

Setelah 1x60’ keluarga mampu:

a. Mengenal masalah demam tifoid

 Pengertian demam tifoid

 Penyebab demam tifoid

 Tanda dan gejala demam tifoid

b. Memutuskan masalah demam tifoid

 Akibat demam tifoid

c. Merawat penderita demam tifoid

 Mencegah terjadinya demam tifoid

 Cara merawat penderita demam tifoid

 Melakukan teknik mencuci tangan yang benar

D. Metode Pelaksanaan

1. Alat dan Bahan


a. Flip chart
b. Booklet
c. Sabun (batang/cair yang antiseptic/nonantiseptik)
d. Tempat sabun (jika sabun batang) yang berlubang bagian bawahnya

e. Handuk/waslap bersih sekali pakai (tisu atau kain yang dicuci setelah dipakai)

f. Air mengalir (kran air

2. Waktu dan tempat


Hari/Tanggal : Selasa 30 November 2019
Tempat : Rumah IBU S (50tahun) di RT 004 RW 002 Kelurahan desa Sidorejo,dusun
Meloan
Waktu : 50 menit
3. Pelaksanaan kunjungan
No Kegiatan Waktu
1  Menjelaskan maksud dan kedatangan 5 Menit
 Membuat kontrak waktu
 Memperkenalkan pembimbing ke keluarga Ibu
S (50thn)
 Menanyakan kabar hari ini
2 Implementasi asuhan keperawatan keluarga dimulai 40 Menit
dengan
memberikan pendidikan kesehatan tentang demam
tifoid dan
menjelaskan serta mendemonstrasikan teknik mencuci
tangan
yang benar. Selain itu, keluarga Ibu S
mendemonstrasikan
kembali teknik mencuci tangan tersebut khususnya An.
Rd
3 Fase Terminasi 5 Menit
 Menanyakan ke keluarga apakah ada hal yang
ingin diutarakan kembali
 Mengakhiri kontrak pertemuan hari ini dan
membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya

E. Evaluasi
a. Struktur
1. Perawat mampu menjaga netralitas, empati, dan caring terhadap keluarga
2. Perawat mampu menjaga kerahasiaan keluarga

3. Tersedia ruangan yang mendukung privacy keluarga

4. Tersedia lingkungan yang nyaman

b. Proses
1. Keluarga mengikuti dan aktif bertanya selama penyampaian materi.

2. Keluarga mampu mendemonstrasikan teknik mencuci tangan dengan tepat dan benar

c. Hasil
Respon verbal :
1. Klien mengatakan telah mengetahui masalah demam tifoid
2. Klien mengatakan sudah dapat memutuskan masalah demam tifoid
3. Klien mengatakan sudah dapat melakukan cara perawatan penderita demam tifoid
4. Klien mengatakan dapat melakukan cara mencuci tangan dengan benar
Respon Non Verbal :
1. Wajah klien tampak antusias dan mengangguk tanda memahami

Malang 30 November 2019

Mengetahui

Supervisor, Mahasiswa

( ) Febriyanti Natalia Dappa

Anda mungkin juga menyukai