Disusun Oleh:
EKONOMI PEMBANGUNAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa krisis perkembangan seseorang.
Dikatakan masa krisis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan
dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat di
ulang kembali. Masa bayi dibagi menjadi dua periode yaitu masa neonatal dan masa post
neonatal. Masa neonatal dimulai dari umur 0-28 hari, sedangkan masa post neonatal
dimulai dari umur 29 hari sampai 11 bulan. Badan Pusat Statistik Kesehatan Bayi di Jawa
Tengah pada tahun 2007 mendapatkan hasil bahwa prevalensi gangguan tumbuh kembang
menempati prevalensi tertinggi setelah masalah gizi (Departemen Kesehatan, 2009).
Sedangkan jumlah populasi Balita yang ada di Kota Solo, yakni 35.741 anak, menurut
data pada bulan Januari 2015 ada 923 anak yang menderita kekurangan gizi, meski begitu
menurut Wahyuningsih (2015), data ini menunjukkan adanya pengurangan jumlah angka
penderita Balita kekurangan gizi.
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan pada bayi baru lahir (neonatus), berat badan digunakan untuk melihat bayi
normal atau BBLR. Dikatakan BBLR apabila berat bayi/balita, berat bayi lahir dibawah
2500 gram atau dibawah 2,5 kg. Pada masa bayi/balita berat badan dapat
dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat
kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor (Hartono, 2008).
Woolfolk (1989) bahwa masa 5 tahun pertama merupakan masa kritis bagi
kehidupan seorang anak yang akan berdampak secara signifikan terhadap perkembangan
anak berikutnya. Pada bayi dengan berat badan kurang berisiko terjadinya hipoglikemia
dan mengalami gangguan tumbuh kembang sehingga perlu diberikan penanganan yang
salah satunya adalah pemberian latihan relaksasi yang menurut Sutini ahli fisioterapi,
dalam talkshow Solusi Sehat di Surabaya, relaksasi dari sudut pandang Physiotherapy
Pediatric sangat diperlukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Menurutnya,
ada 4 aspek yang bisa dioptimalkan melalui relaksasi, yaitu perkembangan motorik kasar,
motorik halus, personal social, dan bahasa. Dengan adanya pemberian relaksasi untuk
anak dan bayi, para orang tua juga dapat mendeteksi kelainan tubuh bayi sejak dini
(Saphiranti dan Ginayatunisa, 2011).
Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian dari Field dan Scanberg yang
menyatakan bahwa pada bayi yang diberikan relaksasi akan mengalami peningkatan
fungsi dari nervus vagusnya (saraf cranial ke-10). Hal ini akan menyebabkan produksi
enzim penyerapan gastrin dan insulin menjadi meningkat, sehingga penyerapan terhadap
sari makanan menjadi lebih baik. Dari hal ini dapat dikatakan bahwa pemberian relaksasi
akan membantu meningkatan berat badan bayi, dan salah satu metode pemberian
relaksasi adalah dengan pemberian baby SPA.
Pelayanan SPA merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan tradisional
yang sekaligus sebagai upaya pelestarian budaya/pusaka nusantara. SPA merupakan suatu
singkatan kata dari bahasa latin yang berasal dari kata Solus Per Aqua ( Solus =
Pengobatan atau Perawatan, Per = Dengan dan Aqua = Air). Berdasarkan arti tersebut
maka dapat dikatakan bahwa SPA adalah suatu sistem pengobatan atau perawatan dengan
air atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai hydrotherapy. Secara lebih rinci SPA
didefinisikan sebagai suatu cara penatalaksanaan kesehatan dengan mempergunakan air
dalam berbagai bentuk untuk mengobati suatu penyakit atau untuk mempertahankan
kesehatan individu (Permenkes, 2004).
Wachs (2000) menyatakan bahwa tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi
oleh faktor perawatan dan pengasuhan anak yang baik. Perawatan mengacu kepada
pemberian nutrisi yang baik, sementara pengasuhan mengacu kepada tersedianya
lingkungan yang kondusif secara psikologis bagi anak. Pola pengasuhan anak yang baik
dapat berfungsi sebagai stimulasi yang akan memacu optimalisasi perkembangan seorang
anak.
B. Company profile
Nama Perusahaan : Smile Babies – Baby SPA
Alamat : Cangakan Barat,Cangakan, Karanganyar
Telp : (0271) 6438909
C. Visi Misi
VISI :
Ingin menjadikan bayi tumbuh dengan sehat sehingga meningkatkan kualitas tumbuh
kembang anak, serta menyediakan pelayanan baby spa yang prima, berkualitas, dan
professional dengan penedekatan kekeluargaan.
MISI :
1. Membantu menjaga kesehatan bayi dan anak baik sehat jasmai dan rohani
dengan memberikan pelayanan atau perawatan terhadap bayi
2. Memperkenalkan kepada ibu pentingnya perawatan bayi
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya bayi melalui
pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya terjangkau.
D. SWOT Analysis
SWOT analysis merupakan acuan untuk menghadapi persaingan dalam
bidang usaha. Setiap kegiatan untuk memulai usaha penulis harus mengukur
kemampuan penulis terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
1. Kekuatan (Strength)
Rasa percaya bahwa jasa ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas,karena
jasa yang penulis berikan mempunyai kualitas dan manfaat yang cukup tinggi karena
pijat bayi bertujuan untuk mempelancar peredaran darah anak dan merangsang
stimulasi anak sehinggga anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
a. Tenaga kesehatan yang terlatih dan bersertifikat resmi
b. Lokasi strategis dan ruangan yang nyaman
c. Harga yang terjangkau
d. Fasilitas pendukung yang memadai
e. Berbagai jenis baby treatment
2. Kelemahan (Weakness)
Merubah mind set masyarakat terhadap baby spa butuh waktu.
3. Peluang (Opportunity)
a. Baby spa ini biasa dikembangkan bekerjasama dengan produk kesehatan yang
lain contohnya produsen baby oil dan kebutuhan bayi lainnya
b. Wirausahawan di bidang baby spa khusus pemijatan masih belum banyak
sehingga peluang pengembangan sangat terbuka
c. Bekerjasama dengan perawat di kampung-kampung dengan prinsip bagi hasil,
perawat sebagai marketing utama
d. Bisa membuka pelatihan pijat bayi bagi calon therapis
4. Ancaman (Treat)
a. Sewa lokasi di tengah kota masih terhitung mahal
b. Therapis bersertifikat masih sedikit sehingga biaya jasanya juga masih mahal
BAB II
ASPEK MANAJEMEN DALAM BISNIS
3. Estimasi Pengeluaran
a. Biaya Peralatan Dasar (tidak habis pakai)
d. Dana Cadangan
Dana cadangan ini digunakan untuk keadaan yang mendesak dan keperluan yang
tidak terduga.Jumlah dana cadangan sebesar 10% dari total biaya awal (investasi)
yaitu Rp 925,500.Sehingga Total keseluruhan dana biaya awal adalah Rp
10,180,500.
4. Estimasi Pendapatan
Setiap harinya, diharapkan minimal ada konsumen di setiap paket yang
disediakan, dengan jumlah pendapatan sebagai berikut :
Edelweiss : Rp 60.000,00
Lily : Rp 90.000,00
Jasmine : Rp 100.000,00 +
Rp 250.000,00
Sehingga dapat diperkirakan uang modal awal akan kembali dalam waktu 5 bulan,
dengan minimal ada satu konsumen setiap paket yang disediakan per harinya.
BAB III
ASPEK MANAJEMEN RESIKO BISNIS
A. Resiko Produksi
Faktor Penyebab :
a. Masih menggunakan alat-alat yang tradisional sehingga tidak efisien waktu
b. Masih terbatas nya alat-alat untuk menunjang pelayanan
Tindakan :
a. Membeli alat-alat spa bayi yang memadai agar bias menghemat waktu
pelayanan dan mempermudah kinerja
b. Mencari alternatif alat guna menunjang pelayanan
B. Resiko Pasar
Faktor Penyebab :
a. Munculnya kompetitor spa yang lain
b. Masih Terbatasnya Konsumen yang Loyal
Tindakan :
a. Melakukan inovasi melalui jasa pelayanan
b. Melakukan promosi yang efektif dan efisien
C. Resiko Teknik
Faktor Penyebab :
a. Kurangnya SDM yang mumpuni dibidangnya sehingga mempengaruhi
pelayanan
b. Kurangnya pengetahuan mengenai teknologi guna menunjang jasa pelayanan
tersebut
Tindakan :
a. Mencari karyawawan yang benar-benar mampu bekerja sesuai bagianya agar
tidak terjadi kesalahan teknis yang akan merugikan
b. Melakukan pelatihan karyawan baru guna memperlancar proses kinerjanya
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Smile babies merupakan salah satu usaha baby spa yang menyediakan berbagai
macam treatment untuk bayi dengan harga yang terjangkau dan fasilitas yang baik.
Tenaga kesehatan yang dipekerjakan juga merupakan tenaga yang terdidik profesional di
bidangnya sehingga bayi dapat merasakan betapa nyamannya melakukan spa di salon
kami.
Usaha baby spa ini merupakan usaha yang masih tergolong baru sehingga masih
banyak kekurangan dan tantangan yang harus diselesaikan, agar usaha ini bisa
berkembang dengan baik. Salah satu tantangan usaha baby spa ini adalah mencari tenaga
yang sudah terlatih secara profesional untuk menjalankan perannya dalam memenuhi hak
konsumen. Tantangan lainnya adalah mengubah mindset orangtua jaman sekarang agar
baby spa ini menjadi salah satu tujuan utama untuk membantu pertumbuhan bayi dengan
baik.
B. Saran
Untuk mendirikan usaha baby spa sebaiknya semua hal disiapkan secara matang,
baik secara teknis maupun secara finansial. Hal tersebut bertujuan agar usaha berjalan
dengan baik.