Anda di halaman 1dari 11

Pengatur Kecepatan dan Pembalik

Arah Motor DC

Oleh :
Nickolaus Satria Bagaskara 165114044
Anthony Heatubun 165114045
Reza Mario Sipayung 165114063

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2019
Dasar Teori
PWM ( Pulse Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi dengan
mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi yang tetap.
Satu siklus pulsa merupakan kondisi high kemudian berada di zona transisi ke
kondisi low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal asli yang
belum termodulasi. Duty Cycle merupakan representasi dari kondisi logika high
dalam suatu periode sinyal dan di nyatakan dalam bentuk (%) dengan range 0%
sampai 100%, sebagai contoh jika sinyal berada dalam kondisi high terus menerus
artinya memiliki duty cycle sebesar 100%. Jika waktu sinyal keadaan high sama
dengan keadaan low maka sinyal mempunyai duty cycle sebesar 50%.

Aplikasi penggunaan PWM biasanya ditemui untuk pengaturan kecepatan


motor dc, pengaturan cerah/redup LED, dan pengendalian sudut pada motor servo.
Contoh penggunaan PWM pada pengaturan kecepatan motor dc semakin besar nilai
duty cycle yang diberikan maka akan berpengaruh terhadap cepatnya putaran
motor. Apabila nilai duty cylce-nya kecil maka motor akan bergerak lambat.

Untuk membandingkannya terhadap tegangan DC, PWM memiliki 3 mode operasi


yaitu :

1.Inverted Mode
Pada mode inverted ini jika nilai sinyal lebih besar dari pada titik pembanding
(compare level) maka output akan di set high (5v) dan sebaliknya jika nilai sinyal
lebih kecil maka output akan di set low (0v) seperti pada gelombang A pada gambar
di atas.

2.Non Inverted Mode


Pada mode non inverted ini output akan bernilai high (5v) jika titik pembanding
(compare level) lebih besar dari pada nilai sinyal dan sebaliknya jika bernilai low
(0v) pada saat titik pembanding lebih kecil dari nilai sinyal seperti pada gelombang
B pada gambar di atas.

3.Toggle Mode
Pada mode toggle output akan beralih dari nilai high (5v) ke nilai low (0v) jika titik
pembanding sesuai dan sebaliknya beralih dari nilai low ke high.
Alat dan Bahan

1. Arduino Mega
Arduino Mega 2560 adalah board Arduino yang merupakan perbaikan dari
board Arduino Mega sebelumnya. Arduino Mega awalnya memakai chip
ATmega1280 dan kemudian diganti dengan chip ATmega2560, oleh karena
itu namanya diganti menjadi Arduino Mega 2560. Pada saat tulisan ini
dibuat, Arduino Mega 2560 sudah sampai pada revisinya yang ke 3 (R3).
Berikut spesifikasi Arduino Mega 2560 R3.
Microcontroller ATmega2560
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 54 (of which 15 provide PWM output)
Analog Input Pins 16
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 256 KB of which 8 KB used by bootloader
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 MHz

Secara fisik, ukuran Arduino Mega 2560 hampir kurang lebih 2 kali lebih
besar dari Arduino Uno, ini untuk mengakomodasi lebih banyaknya pin
Digital dan Analog pada board Arduino Mega 2560 tersebut. Tampilan
Arduino Mega 2560 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Cara penggunaan Arduino Mega 2560 ini sama persis dengan penggunaan
Arduino Uno. Software IDE yang digunakan juga sama, hanya tinggal
memilih board Arduino Mega 2560 pada pilihan board-nya.

2. Driver L298N
L298 adalah jenis IC driver motor yang dapat mengendalikan arah
putaran dan kecepatan motor DC ataupun Motor stepper. Mampu
mengeluarkan output tegangan untuk Motor dc dan motor stepper sebesar
50 volt. IC l298 terdiri dari transistor-transistor logik (TTL) dengan gerbang
nand yang memudahkan dalam menentukkan arah putaran suatu motor dc
dan motor stepper. Dapat mengendalikan 2 untuk motor dc namun pada
hanya dapat mengendalikan 1 motor stepper. Penggunaannya paling sering
untuk robot line follower. Bentuknya yang kecil memungkinkan dapat
meminimalkan pembuatan robot line follower.

3. Motor DC 12V

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang


mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion).
Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti
namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus
searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya. Motor
Listrik DC ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik dan
listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti Vibrator Ponsel, Kipas
DC dan Bor Listrik DC.

Apabila tegangan yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah


dari tegangan operasionalnya maka akan dapat memperlambat rotasi motor
DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan
operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun
ketika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi
dibawah 50% dari tegangan operasional yang ditentukan maka Motor DC
tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang
diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan
operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat
panas dan akhirnya akan menjadi rusak.
Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban, hanya sedikit arus
listrik atau daya yang digunakannya, namun pada saat diberikan beban,
jumlah arus yang digunakan akan meningkat hingga ratusan persen bahkan
hingga 1000% atau lebih (tergantung jenis beban yang diberikan). Oleh
karena itu, produsen Motor DC biasanya akan mencantumkan Stall Current
pada Motor DC. Stall Current adalah arus pada saat poros motor berhenti
karena mengalami beban maksimal.
4. Keypad 4x4

Keypad adalah bagian penting dari suatu perangkat elektronika yang


membutuhkan interaksi manusia. Keypad berfungsi sebagai interface antara
perangkat (mesin) elektronik dengan manusia atau dikenal dengan istilah
HMI (Human Machine Interface). Matrix keypad 4×4 ini merupakan salah
satu contoh keypad yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara
manusia dengan mikrokontroler. Matrix keypad 4×4 memiliki konstruksi
atau susunan yang simple dan hemat dalam penggunaan port
mikrokontroler. Konfigurasi keypad dengan susunan bentuk matrix ini
bertujuan untuk penghematan port mikrokontroler karena jumlah key
(tombol) yang dibutuhkan banyak pada suatu sistem dengan
mikrokontroler.

5. LCD 16x2

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan
diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator,
atau pun layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan
ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi
sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status
kerja alat.

6. Kabel Jumper Pelangi

7. Tachometer
Tachometer adalah suatu alat uji yang dibuat dan didesain untuk
mengukur kecepatan putaran pada sebuah objek, seperti halnya dengan alat
yang mengukur putaran mesin per menit (RPM) pada kendaraan bermotor.
Kata “tachometer” berasal dari kata Yunani tachos yang berarti “kecepatan”
dan metron yang berarti “untuk mengukur”.

Alat pengukur putaran mesin yang biasa disebut dengan tachometer


rpm ini sebelumnya dibuat dengan dial, jarum yang menunjukkan
pembacaan saat ini dan tanda-tanda yang menunjukkan tingkat yang aman
dan berbahaya. Pada saat ini seiring dengan perkembangan teknologi,
dikembangkan tachometer digital yang memberikan pembacaan numerik
tepat dan akurat yang hasilnya ditampilkan pada layar LCD berupa angka.
8. Solder
9. Timah
10. Multimeter Digital SANWA
11. Power Supply

Hasil Percobaan

Data PWM terhadap Kecepatan Motor DC


PWM RPM

0 0
10 0
20 0
30 0
40 0
50 0
60 5.5
65 9.5 60
Garfik Pengaruh PWM terhadap Kecepatan
70 12.9
50
Motor
80 20
90 25.2 40
Kecepatan Motor(rpm)

100 29.2
30
110 34.1
120 37.5
20
130 39.6
140 41.6 10

150 43.5
0
160 44.3 0 50 100 150 200 250 300
PWM
170 46.3
180 47.8
190 48.6
200 49
210 50.1
220 51.5
230 51.5
240 52.2
250 53.8
255 55.6
Jika dilihat dari data table dan grafik nilai RPM semakin meningkat sebanding
dengan meningkatnya nilai PWM. Dilihat dari grafik RPM terhadap PWM maka
bemtuk grafik hasilnya seperti exponensial

KESULITAN YANG DIHADAPI

• Tidak memililki alat untuk mengukur kecepatan(tacho meter) sehingga


harus memijam dari lab
• Gearbox yang berat sehingga tidak dapat mengetahui kecepatan maksimal
motor
• Sulit mencari datasheet untuk motor

RENCANA SELANJUTNYA

• Membuat GUI untuk ditampilkan di computer


• Menyertakan sensor tegangan / arus untuk mengetahui secara real
• Menyertakan sensor kecepatan untuk benar-benar akurat dalam menghitung
kecepatan

KESIMPULAN

• Arah Putaran Motor DC bergantung pada


polaritas tegangan input pada motor.
• PWM dapat digunakan untuk mengatur
kecapatan motor.
• Hubungan PWM dengan Kecepatan Motor
adalah berbanding lurus.

Anda mungkin juga menyukai