PROPOSAL
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Keperawatan
OLEH:
SETO NURFAIZAL
C. 0105.15.027
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
kepada junjunan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya dan seluruh
Skripsi yang berjudul “Perbedaan Kekuatan Aktivitas Fisik Pada Siswa Kelas
bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak, dan tidak lupa penulis
1. Ijun Rijwan, S.S.KM., M.Kes Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
5. Seluruh dosen, staff dosen dan pengelola perpustakaan di Stikes Budi Luhur
Cimahi serta seluruh pihak yang terkait dalam penyusunan skripsi ini.
i
dukungan baik moral maupun material selama penulis mengikuti pendidikan
7. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, namun begitu
8. Semoga amal baik yang diberikan mendapat balasan di dunia dan menjadi
pahala di akhirat nanti. Tidak lupa juga penulis memohon maaf atas segala
Proposal Skripsi ini masih banyak yang harus diperbaiki untuk itu penulis
Peneliti
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merokok merupakan suatu kebiasaan buruk yang sudah dikenal
pada tahun 2014 mencapai 5,8 triliun batang dan masih terus bertambah
1
2
Atlas, 2015).
2016).
setiap tahun ada 5 juta orang yang meninggal akibat penyakit yang
Data WHO tahun 2008 menyebutkan bahwa 63% pria adalah perokok
mencoba rokok sebelum usia 10 tahun dan hampir 88,6 persen pertama
remaja pria dan 10% remaja perempuan merupakan perokok aktif, hal ini
dapat menyebabkan kematian akibat rokok dari 5 juta orang pada tahun
2010 dan akan menjadi 10 juta dibeberapa tahun yang akan datang.Pada
dengan angka perokok remaja tertinggi di dunia. Selain itu usia pertama
Kepulauan Riau (27,2%), Jawa Barat (27,1 %), Bengkulu (27%), NTB
(26,8 %), dan Gorontalo (26,7%) (Depkes, 2013). Pada tahun 2018
perokok saat ini pada penduduk berusia ≥10 tahun yaitu berkisar pada
merokok meningkat pada usia remaja, yaitu pada kelompok umur 10-14
tahun dan 15-19 tahun. Hasil Rikesdas pada tahun 2007, 2010, dan 2013
menunjukkan bahwa usia merokok pertama kali paling tinggi adalah pada
kurang, dan sebanyak 166 responden (43,7%) memiliki aktifitas fisik yang
aktif.
(daya gabung) hemoglobin dan karbon monoksida lebih besar dari pada
aktifitas hemoglobin dan oksigen. Akibat oksigen tidak diserap oleh tubuh
perbedaan aktivitas fisik antara perokok dan non perokok. Menurut studi
perokok. Pada mereka yang perokok memiliki tingkat aktivitas fisik yang
lebih rendah pada saat olahraga, waktu luang, dan kegiatan aerobik
aktivitas fisik dengan jumlah batang rokok yang dihisap, yang artinya
semakin banyak batang rokok yang dihisap semakin sedikit aktivitas fisik
yang dilakukan.
tekanan (storm and stress) (Hall dalam sari 2011). Remaja juga ditandai
mempunyai tempat yang jelas, tidak termasuk golongan anak, tapi tidak
dalam keadaan tidak stabil atau masih bergejolak Dwiyana dkk (2008,
berbagai hal yaitu suatu sistem bekerja dengan ruang lingkup klien,
sistem klien atau diri klien itu sendiri akan dipengaruhi oleh bagaimana
Tabel 1.1 Data Siswa di SMA Negeri 4 Cimahi tahun ajaran 2018-2019
SMA Negeri 4 Cimahi terdapat kelas MIA (IPA) sebanyak 101 orang dan
dari rokok dapat dirasakan oleh siswa 10 dari 15 orang yang mengatakan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Perbedaan Kekuatan Aktivitas Fisik Pada
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kekuatan aktivitas fisik pada siswa kelas XI
4 cimahi.
D. Manfaat Penelitian
pelayanan kesehatan.
2. Bagi Sekolah
Untuk memberikan masukan bagi pihak sekolah agar
3. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Aktivitas Fisik
energi. Aktivitas fisik dan pengeluaran energi bukanlah hal yang sama.
waktu yang lama, yakni beberapa bulan dan tahun. Aktivitas fisik meliputi
empat dimensi, yaitu tipe, frekuensi, durasi, dan intensitas aktivitas fisik.
Tipe atau cara aktivitas fisik mengacu pada berbagai aktivitas fisik yang
jumlah sesi aktivitas fisik per satuan waktu. Durasi aktivitas fisik
ringan, sedang atau moderat, keras atau vigorous, dan sangat keras atau
istirahat, yakni sebesar 3,5 ml O2/kg per menit. Klasifikasi MET adalah
8
9
yang berbeda, yakni aktivitas di tempat kerja, olahraga pada saat waktu
perbedaan aktivitas fisik antara perokok dan non perokok. Menurut studi
Pada mereka yang perokok memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih
aktivitas fisik dengan jumlah batang rokok yang dihisap, yang artinya
semakin banyak batang rokok yang dihisap semakin sedikit aktivitas fisik
yang dilakukan.
B. Remaja
1. Definisi Remaja
menuju dewasa. Masa ini dimulai sekitar pada usia 12 tahun dan
konkret, kondisi ini disebabkan pada masa ini terjadi suatu proses
tahun
masyarakat.
2) Egonya
3) Terbentuk
lagi.
12
4) Egosentrisme
5) Tumbuh
Nasution, 2007).
C. Perilaku Merokok
Kata merokok berasal dari suku kata yaitu rokok, rokok adalah
yang berbalut daun nipah atau kertas yang dibakar ke dalam tubuh
a. Tahap Preparatory
belief system
massa.
b. Tahap Initiation
dan perilaku.
15
merokok remaja, jika saja orang tua mau bersikap tegas maka
antara lain:
keguguran kandungan.
18
Antara lain:
4. Jenis-jenis Rokok
daun tembakau.
1) Rokok putih
2) Rokok kretek
Roko kretek yaitu roko yang bahan baku atau isinya berupa
3) Rokok klembak
Rokok klembak yaitu roko yang bahan baku atau isinya berupa
sederhana.
di antaranya:
b. Faktor Teman
kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan
remaja non perokok (Al Bachri, 1991). Dari fakta tersebut ada dua
oleh remaja itu sendiri yang akhirnya mereka semua menjadi perokok.
c. Faktor Kepribadian
Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa,
menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas
d. Faktor Iklan
e. Faktor Ekonomis
berisiko kena masalah kesehatan yang serius karena masih berada pada
nilai olahraganya karena tidak bisa berjalan jauh atau berlari cepat
nilai-nilai pelajarannya.
hari maka bisa membuatnya sesak napas, serta batuk yang terus
kali.
sistem imun di dalam tubuh. Rokok ini juga memicu masalah jantung
d. Kecanduan
serta perilakunya.
dibanding usianya.
Pelajar yang merokok bisa saja dijauhi oleh banyak teman karena
dan pemberontak.
dewasa atau tua. Bagi pelajar wanita yang nekat merokok, jangan
perilaku merokok :
berat badan atau agar merasa lebih baik. Yang lain merokok agar
24
merasa keren atau mandiri. Untuk mengetahui apa yang Anda hadapi,
berhenti.
d. Tunjukkan keburukannya
Anda bahwa merokok adalah kebiasaan yang kotor dan bau. Merokok
rambut Anda berbau tak sedap dan gigi menguning. Merokok bisa
e. Lakukan perhitungan
nikotin seperti halnya orang dewasa, sering kali dengan lebih cepat
26
dan pada dosis nikotin yang relatif rendah. Dan sekali Anda
kehidupan nyata.
j. Libatkan diri
benar adalah hal terbaik yang bisa dilakukan remaja Anda agar tetap
model yang dikaitkan dengan penelitian inii adalah teori model Betty
Neuman.
merupakan isu sosial yang berkembang saat itu. Kemudian pada teori
sama yang berinteraksi satu sama yang lainnya secara dinamis model
tembakau yang dimana sistem klien atau diri klien itu sendiri akan
dengan melihat sistem diri klien. Pada remaja perokok tembakau klien
terpenuhi.
1. Keperawatan
2. Manusia
lingkungannya, atau isu sosial. Sistem klien terdiri dari hubungan yang
3. Kesehatan
4. Lingkungan
sistem.
31
E. KERANGKA TEORI
Bagan 2.1 : Kerangka Teori Perbedaan Kekuatan Aktivitas Fisik Pada
Siswa Kelas XI Perokok Dan Bukan Perokok Tembakau
-kandungan rokok
Keterangan :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
1. Paradigma penelitian
dan tekanan (storm and stress) (Hall dalam sari 2011). Remaja juga
Disamping itu, masa remaja adalah masa yang rawan oleh pengaruh-
Siswa kelas XI
Perlakuan Kelompok kontrol
Posttest(O2)
2. Rancangan Penelitian
(Notoatmodjo, 2010).
(Notoatmodjo, 2010).
3. Hipotesis
4. Variabel penelitian
2017). Variabel juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat
35
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
2017).
5. Definisi Operasional
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
(Nursalam, 2013).
(Notoatmodjo, 2018).
[𝑍1−𝜎 + 𝑧2−𝛽 ]
𝑛=2
102
[0,15]2 42025
=2
100
[0,0225]42025
=2
100
1891,125
=
100
n’ = n/(1-f)
Keterangan :
n’ = 19/(1-0,1)
n’ = 19/(0.9)
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
Cimahi
masa hidupnya.
b. Kriteria Ekslusi
C. Pengumpulan Data
a. Data Primer
b. Data sekunder
40
2. Instrumen Penelitian
2012). Suatu alat ukur yang mempunyai validitas yang tinggi akan
responden. Penelitian ini tidak akan diuji validitas karena sudah di uji
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini
konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali
didapatkan nilai Alfa Croanbach > 0,6 berarti instrument ini reliabel.
Penelitian ini tidak akan diuji reliabilitas karena sudah di uji oleh
peneliti sebelumnya.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
e. Seminar proposal.
2. Tahap pelaksanaan
penelitian.
sampai akhir.
h. Menarik kesimpulan.
3. Tahap Akhir
1. Pengelolaan data
a. Editing
b. Coding
2. Analisis data
a. Analisis univariat
(Notoatmodjo,2018).
Rumus :
𝐹
𝑃 = 𝑁 100%
Keterangan
P = Persentasi
F = Frekuensi
b. Analisis bivariat
signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam
f f
( 0- e)2
X 2=
Ʃ
fe
45
Keterangan:
X 2= Kai Kuadrat
α = 0,05
F. ETIKA PENELITIAN
rekomendasi dari STIKes Budi Luhur untuk permohonan izin kepada SMAN
1. Informed Consent
46
responden untuk ikut berpartisipasi, jika ada yang menolak atau tidak
akan memaksa.
identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh peneliti dan
akan diberikan.
1. Lokasi
2. Waktu penelitian