BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam dan energi memiliki manfaat yang sangat besar bagi
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Sumber daya alam dan
energi terbagi menjadi sumber daya alam hayati dan non hayati. Sedangkan sifatnya,
sumber daya alam dan energi terbagi menjadi sumber daya alam dan energy dapat
diperbaharui dan sumber daya alam dan energi tidak bisa diperbaharui. Contoh
sumber daya alam yang bisa diperbaharui adalah Keanekaragaman hayati.
Sedangkan sumber daya alam dan energi yang tidak bisa diperbaharui adalah bahan
– bahan tambang.
Contoh dari bahan tambang tersebut adalah pemanfaatan batu kapur yang ada di
Desa Karang dawa, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Menurut UU No 32
Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Keputusan Mentri negara
No 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) ddan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Dalamn rangka mewujudkan
pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Tegal, Pemerintah Kabupaten Tegal harus
mempertimbangkan dampak dari kegiatan penambangan tersebut terhadap
lingkungan di sekitarnya.B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Landasan Teori
Penambangan batu kapur merupakan salah satu eksploitasi sumber daya alam yang
ada di wilayah Kabupaten Tegal. Penambngan batu kapur memanfaatkan batu kapur
yang akan dijadikan bahan campuran bangunan, industri dan lain-lain. Batu kapur
terbentuk dari batuan sedimen yang terdiri dari kerangka-kerangka hewan lautan.
Penambangan Batu Kapur memilki dampak yang positif dan juga dampak yang
negative bagi lingkungan hidup. Salah satu dampak dampak positifnya adalah
pendapatan perekonomian di daerah sekitar menjadi bertambah. Sedangkan dampak
negatifnya adalah kerusakan lingkungan hidup seperti Pencemaran udara dan
Pencemaran tanah.
Kerusakan Lingkungan menjadi permasalahan serius yang harus ditangani oleh
masyarakat maupun pemerintah dan pekerja/penambang. Akibatnya banyak
penambang yang kurang bertanggung jawab karena kerusakan yang dibuat. Mereka
cenderung hanya mementingkan kepentingannya sendiri tanpa berusaha
mengembalikan alam seperti semula. Akibat yang terjadi di daerah Penambangan di
Desa Karang dawa Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal adalah pembentukan
sebuah danau yang dinamakan “Danau Beko”. Danau beko terbuat dari aktivitas
penambangan batu kapur yang menggali pegunungan kapur terlalu dalam dengan
sebuah alat yang dinamakan beko tidak ada upaya yang dilakukan oleh masyarakat
akibatnya gairan tersebut menampung air hujan yang cukup deras dan
menyebabkan terjadinya danau beko.
2. Ulasan Materi
Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di daerah penambangan batu kapur adalah
terganggunya kesehatan para pekerja dan masyarakat sekitar dan juga dampak bagi
lingkungan.
3. Cara penanganan
2. Reklamasi lahan
Reklamasi lahan adalah pemanfaatan sumber daya alam melalui lingkungan hidup
dan perekonomian dengan cara pengurugan, penimbuanan atau dijadikan objek
wisata alam yang keuntungannya bisa untuk masyarakat dan juga pemerintah.
Danau beko bisa dimanfaatkan menjadi objek wisata seperti Pantai Melasti di
Kepulauan Bali. Dengan memperbaiki akses jalan sekitar danau beko dan juga
memanfaatkan danau beko supaya tidak terbengkalai. Selain itu kita juga bisa
menanami pohon di daerah dekat danau beko tetapi jangan menggunakan air dari
danau beko untuk mengairi lahan yang ditanami. Karena air dari danau beko
sifatnya asam karena mengandung , , yang bisa menyebakan kerusakan pada
tanaman dan juga matinya tanaman.
1. Filter udara
Cara kerja alat ini dengan menyaring materi partikulat seperti debu yang terdapat
pada asap/cerobong pembakaran dan mengeluarkan udara bersih.
2. Filter basah
Prinsip kerja alat ini adalah dengan menyemprotkan air ke udara yang kotor lalu
materi partikulat akan jatuh kebagian bawah dan udara bersih di salurkan ke
cerobong pembuangan udara
A. Kesimpulan
Dampak dari penambangan batu kapur adalah Pencemaran lingkungan hidup dan
terbentuknya sebuah danau yang disebut danau beko. Untuk mengatasinya
diperlukan reklamasi lahan.
B. Saran