Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANFAAT ASI DALAM DUNIA KESEHATAN DAN ISLAM

Cabang Ilmu : Keperawatan Maternitas


Topik : Manfaat ASI Dalam Dunia Kesehatan dan Islam
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Agustus 2019
Waktu : 10.00 wita – selesai
Tempat : Ruang Perawatan Nifas, RSUD Kota Makassar
Sasaran : Ibu Post Partum
Materi : Terlampir

1. Tujuan Penyuluhan :
a. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu menyusui di ruang perawatan
nifas memahami tentang manfaat ASI dalam kesehatan dan islam.
b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu menyusui di ruang perawatan
nifas dapat :
1) Menyebutkan pengertian ASI
2) Menyebutkan cara memperbanyak ASI
3) Menyebutkan tanda bayi cukup ASI dan tanda bayi kurang ASI
4) Menyebutkan manfaat ASI dalam kesehatan
5) Menyebutkan manfaat ASI dalam Islam
2. Strategi Pelaksanaan
a. Materi :
1) Pengertian ASI
2) Perbedaan ASI dan susu formula
3) Cara memperbanyak ASI
4) Tanda bayi cukup ASI dan tanda bayi kurang ASI
5) Manfaat ASI dalam kesehatan
6) Manfaat ASI dalam Islam
b. Metode :
1) Ceramah
2) Diskusi (Tanya-Jawab)
c. Media :
1) Power Point
2) Leaflet
Alat :
1) Laptop
2) Lcd
3) Wireless
4) Roll kabel
d. Struktur Penyuluhan
Keterangan :
: Layar LCD
: Moderator
: Pasien dan keluarga
: Penyuluh
: Fasilitator
: Observer

Pengorganisasian
1) Moderator : Fadliah Arista, S.Kep
Uraian tugas :
- Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta
- Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
- Melakukan kontrak waktu
2) Penyuluh : Dian Wahyuni Zihad, S.Kep
Uraian tugas :
- Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami
- Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
- Memotivasi peserta untuk bertanya
3) Fasilitator : Yusin Wabula, S.Kep, Rahman Efendy
Nepa, S.Kep,
Dwi Faisyah, S.Kep, Andi Wirna, S.Kep.
Uraian tugas :
- Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
- Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
- Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
- Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta
4) Observer : Masda Ollong, S.Kep
Uraian tugas :
- Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan
- Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
- Mencatat pertanyaan dan jawaban yang diajukan peserta
e. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penanggung jawab


Pembukaan :
1. Salam Terapeutik
1. 2. Menjelasan topik dan
Moderator
1. 5 menit tujuan penyuluhan
3. Menggali pengetahuan
tentang ASI
Penyajian :
1. Pengertian ASI
2. Perbedaan ASI dan Susu
Formula
3. Cara memperbanyak ASI
2. 20 menit 4. Tanda bayi cukup ASI dan Penyuluh
tanda bayi kurang ASI
5. Manfaat ASI dalam
Kesehatan
6. Manfaat ASI dalam Islam

3. 15 menit 1. Memberi kesempatan Moderator


kepada pasien dan keluarga Penyuluh
untuk bertanya
2. Menjelaskan kembali hal
yang belum di pahami oleh
pasien dan keluarga
3. Mengevaluasi materi yang
diberikan dengan
mengajukan beberapa
pertanyaan
4. Menyampaikan kesimpulan
materi
5. Salam terapeutik

3. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) 85% (5 orang pasien) dari keseluruhan pasien menghadiri
penyuluhan
2) Kegiatan penyuluhan sesuai dengan rencana
3) seluruh anggota struktur kegiatan dapat menyiapkan materi, media
dan alat yang diperlukan
b. Evaluasi Hasil
1) 70% (3 orang pasien) mampu menyampaikan kembali materi yang
telah dijelaskan dalam penyuluhan, minimal tentang manfaat ASI
dalam kesehatan atau Islam
2) Selama kegiatan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan
yang telah di tetapkan
3) Selama kegiatan berlangsung tidak ada yang meninggalkan tempat
kegiatan
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian ASI
Air susu ibu (disingkat ASI) adalah susu yang diproduksi untuk
konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat
mencerna makanan padat.
Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan
oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu pertama yang keluar disebut
dengan kolostrum yang mengandung banyak immunoglobulin igA yang
baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
Berdasarkan waktu produksinya, ASI dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
mamae yang mengandung tissue debris dan redual material, yang
terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar mammae sebelum dan
sesudah melahirkan anak. Kolostrum diproduksi pada beberapa hari
pertama setelah bayi dilahirkan. Kolostrum banyak mengandung
protein dan antibody. Wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat
sedikit. Kolostrum mampu melapisi usus bayi dan melindunginya dari
bakteri, serta sanggup mencukupi nutrisi bayi pada hari pertama
kelahirannya. Secara berangsur-angsur, produksi kolostrum berkurang
saat air susu keluar pada hari ketiga sampai hari kelima.
2. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal ( foremilk ).
Air susu ini hanya mengandung sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer,
serta tersimpan dalam saluran penyimpanan. Air susu tersebut sangat
banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada bayi.

3. Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui
hampir selesai. Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak
bervitamin. Air susu ini memberikan sebagian besar energy yang
dibutuhkan oleh bayi.
(Siti, Nur Khamzah. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda
Ketahui. Yogyakarta : FlashBooks)

B. Perbedaan ASI dan Susu Formula

Perbedaan ASI Susu Formula


ASI mengandung zat-zat gizi, antara
Tidak seluruh zat gizi yang
lain: faktor pembentuk sel-sel otak,
terkandung di dalamnya dapat
terutama DHA, dalam kadar tinggi.
diserap oleh tubuh bayi.
ASI juga mengandung whey (protein
Komposisi Misalnya, protein susu sapi
utama dari susu yang berbentuk cair)
tidak mudah diserap karena
lebih banyak daripada kasein (protein
mengandung lebih banyak
utama dari susu yang berbentuk
casein.
gumpalan) dengan perbandingan.
Protein yang dikandung oleh
Mengandung imunoglobulin dan kaya
susu formula berguna bagi bayi
akan DHA (asam lemak tidak polar
tapi kegunaan sangat terbatas,
yang berikat banyak) yang dapat
Nutrisi immunoglobulin dan gizi yang
membantu bayi menahan infeksi serta
ditambah di susu formula
membantu perkembangan otak dan
yang telah disterilkan bisa
selaput mata.
berkurang ataupun hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein Tidak mudah dicerna:
yang lebih mudah dicerna selain itu serangkaian proses produksi di
ada sejenis unsur lemak ASI yang pabrik mengakibatkan enzim-
mudah diserap dan digunakan oleh enzim pencernaan tidak
bayi. Unsur elektronik dan zat besi berfungsi. Akibatnya lebih
yang dikandung ASI lebih rendah dari banyak sisa pencernaan yang
susu formula tetapi daya serap dan dihasilkan dari proses
guna lebih tinggi yang dapat metabolisme yang membuat
ginjal bayi harus bekerja keras.
Susu formula tidak mengandung
memperkecil beban ginjal bayi. Selain posporlipid ditambah
itu ASI mudah dicerna bayi karena mengandung protein yang tidak
mengandung enzim-enzim yang dapat mudah dicerna yang bisa
membantu proses pencernaan antara membentuk sepotong susu yang
lain lipase (untuk menguraikan lemak), membeku sehingga berhenti di
amilase (untuk menguraikan perut lebih lama oleh karena itu
karbohidrat) dan protease (untuk taji bayi lebih kental dan keras
menguraikan protein). yang dapat menyebabkan susah
BAB dan membuat bayi tidak
nyaman.
Kekurangan menghisap
Dapat memajukan pendirian
payudara: mudah menolak ASI
hubungan ibu dan anak. ASI adalah
yang menyebabkan kesusahan
makanan bayi, dapat memenuhi
Kebutuhan bayi menyesuaikan diri atau
kebutuhan bayi, memberikan rasa
makan terlalu banyak, tidak
aman kepada bayi yang dapat
sesuai dengan prinsip
mendorong kemampuan adaptasi bayi.
kebutuhan.
Biaya lebih mahal: karena
Lebih murah: menghemat biaya alat- menggunakan alat,makanan,
alat, makanan, dll yang berhubungan pelayanan kesehatan, dll. Untuk
Ekonomi
dengan pemeliharaan, mengurangi memelihara sapi. Biaya ini
beban perekonomian keluarga. sangat subjektif yang menjadi
beban keluarga.

Polusi dan infeksi:


ASI boleh langsung diminum jadi
pertumbuhan bakteri di dalam
bias menghindari penyucian botol susu
makanan buatan sangat cepat
yang tidak benar ataupun hal
apalagi di dalam botol susu yang
kebersihan lain yang disebabkan oleh
hangat biarpun makanan yang
Kebersihan penyucian tangan yang tidak bersih
dimakan bayi adalah makanan
oleh ibu. Dapat menghindari bahaya
bersih akan tetapi karena tidak
karena pembuatan dan penyimpanan
mengandung anti infeksi, bayi
susu yang tidak benar
akan mudah mencret atau kena
penularan lainnya.

.
Tidak perlu disterilkan atau lebih
mudah dibawa keluar, lebih mudah Penyusuan susu formula dan alat
Ekonomis diminum, minuman yang paling segar yang cukup untuk menyeduh
dan suhu minuman yang paling tepat susu.
untuk bayi.
Penyusuan susu formula dengan
Bayi mesti menggerakkan mulut untuk botol susu akan mengakibatkan
menghisap ASI, hal ini dapat penyedotan yang tidak puas lalu
Penampilan
membuat gigi bayi menjadi kuat menyedot terus yang dapat
dan wajah menjadi cantik. menambah beban ginjal dan
kemungkinan menjadi gemuk.
Bagi bayi yang alergiterhadap
Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat susu formula tidak dapat
menghindari alergi karena susu menghindari mencret,
formula seperti mencret, muntah, muntah,infeksi saluran napas,
Pencegahan
infeksi saluran pernapasan, asma, asma, kemerahan, pertumbuhan
bintik-bintik, pertumbuhan terganggu terganggu dan gejala lainnya
dan gejala lainnya. yang disebabkan oleh susu
formula.
Dapat membantu kontraksi rahim ibu, Tidak dapat membantu kontraksi
lebih lambat datang bulan sehabis rahim yang dapat membantu
melahirkan sehingga dapat ber-KB pengembalian tubuh ibu jadi
alami. Selain itu dapat menghabiskan rahim perlu dielus sendiri oleh
kalori yang berguna untuk ibu. Tidak dapat memperlambat
Kebaikan
pengembalian postur tubuh ibu. waktu datang bulan yang dapat
bagi ibu
Berdasarkan biodata statistik, ibu yang menghasilkan cara KB alami.
menyusui ASI lebih rendah Berdasarkan biodata statistik,
kemungkinan menderita kanker ibu yang menyusui susu formula
payudara, kanker rahim dan keropos lebih tinggi kemungkinan
tulang. menderita kanker payudara.

C. Cara Memperbanyak ASI

1. Tingkatkan frekuensi menyusui atau memompa/memeras ASI. Jika


anak belum mau menyusui karena masih kenyang, perahlah atau
pompalah ASI. Produksi ASI prinsipnya based on demand jika makin
sering diminta/disusui/diperas, maka makin banyak ASI yang
diproduksi.
2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Makin sering
dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.
3. Ibu harus dalam keadaan rileks, kondisi psikologis ibu menyusui
sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Bila ibu mengalami
gangguan psikologis maka, pada saat bersamaan ratusan sensor pada
otak akan memerintahkan hormone oksitosin untuk bekerja lambat.
Oleh karena itu, ciptakan suasana rileks. Disini sebetulnya peran besar
sang ayah.
4. Hindari pemberian susu formula. Terkadang karena banyak orangtua
merasa bahwa ASI nya masih sedikit dan takut anak tidak kenyang,
banyak yang segera memberikan susu formula. Padahal pemberian
susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar.
Bayi relative malas menyusu atau malah bingung putting terutama
pemberian susu formula dengan dot. Semakin sering susu formula
diberikan maka ASI yang diproduksi makin berkurang.
5. Hindari penggunaan dot, empeng dan sejenisnya. Jika ibu ingin
memberikan ASI peras/pompa berikan ke bayi dengan menggunakan
sendok, bukan dot. Saat ibu memberikan dengan dot, maka bayi dapat
mengalami bingung putting. Khususnya pada bayi yang baru
dilahirkan atau dalam proses belajar menyusu. Kondisi dimana bayi
hanya menyusu di ujung putting seperti ketika menyusu dot. Padahal
cara menyusu yang benar adalah seluruh areola ibu masuk ke dalam
mulut bayi. Akhirnya bayi menjadi malas menyusu langsung dari
payudara ibu lantaran merasa sulit mengeluarkan ASI.
6. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
7. Lakukan perawatan payudara, pemijatan payudara dan kompres air
hangat dan air dingin bergantian.
8. Tanamkan niat yang kuat sejak hamil, bahwa setelah si bayi lahir akan
disusui sendiri. Niat yang kuat sangat berpengaruh bagi kelancaran
ASI. Sedini mungkin mengumpulkan informasi tentang ASI dan
menyusui, baik melalui media elektronik, buku, tabloid, internet dan
diskusi dengan ahli kebidanan atau mendatangi klinik-klinik laktasi.
9. Posisi ibu dan bayi pastikan dalam kondisi yang benar setiap kali
menyusui. Kesalahan posisi bias membuat ASI tidak disusui secara
sempurna,putting lecet, bayi hanya menghisap udara karena cairan ASI
tidak keluar.

D. Tanda Bayi Cukup ASI dan Tanda Bayi Kurang ASI


1. Tanda Bayi Cukup ASI

a. Adanya pertambahan berat badan yang cukup signifikan.


b. Minimal ditemukan 6 buah popok yang basah-minimal satu kali
sehari buang air besar di minggu 4-6 pertama, setelah minggu ke
enam mungkin saja pupnya tidak selalu tiap hari.
c. Berat badan bayi meningkat satu ons sehari pada usia 3 bulan
pertama, dan setengah ons sehari saat usia 3-6 bulan. Bayi baru
lahir biasanya akan kehilangan 5-10 persen dari berat badan saat
dilahirkan. Dan abayi sudah kembali sampai berat kelahirannya
menjelang 10-14 hari sesudah kelahiran. Berat yang diperoleh
adalah cara tebaik untuk meyakinkan bayi anda mendapat cukup
susu.
d. Pada awal bulan kehidupannya bayi setidaknya mengeluarkan 3
kali pup setiap harinya. Dengan warna kekuning-kuningan. Stelah
berusia satu bulan, frekuensi pupnya berkurang. Beberapa bayi
bahkan hanya pup sekali dalam satu atau dua hari.
e. Bayi sering menyusu, setiap 2-3 jam, minimal 8-12 kali menyusu
dalam sehari.
f. Ibu mendengar bayi menelan susu dan terkadang melihat susu di
ujung mulutnya.
g. Bayi terlihat sehat dan aktif.
h. Bayi pipis 7-8 kali setiap hari.

2. Tanda Bayi Kurang ASI

a. Berat badan bayi stabil atau kurang dibanding sebulan sebelumnya.


b. Pertumbuhan motoriknya lebih lamban dibanding bayi yang sehat.
c. Bayi sering murung menangis, rewel, yang biasanya terjadi karena
bayi kelaparan.

E. Manfaat ASI Dalam Kesehatan


1. Manfaat ASI bagi ibu
a. Ibu tidak akan mengalami menstruasi dalam beberapa bulan ( dapat
digunakan sebagai KB alami )
b. Mempercepat proses pemulihan rahim
c. Mempercepat proses pembentukan tubuh ke ukuran semula
d. Murah, lebih mudah, lebih ramah lingkungan
e. Lebih praktis, Ibu dapat melakukannya dimana saja
f. Mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, infeksi saluran
kencing, dan osteoporosis
g. Memberikan kesenangan dan kepuasan bagi ibu
h. Mencegah perdarahan setelah persalinan
i. Mengurangi anemia
2. Manfaat ASI bagi Bayi
a. Merangsang panca indra manusia
b. Memberikan kehangatan dan kenyamanan bayi
c. Menjaga terhadap penyakit, alergi, SIDS, infeksi lambung dan usus,
dan sembelit
d. Membantu mengembangkan rahang dan otot wajah dengan benar
e. Mudah dicerna
f. Perkembangan otak dan meningkatkan IQ
g. ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi
h. ASI untuk tumbuh kembang anak yang optimal
i. Menurunkan resiko kanker pada anak, penyakit kardiovaskuler,
penyakit kuning, diabetes mellitus dan gigi berlubang

F. Manfaat ASI dalam Islam


Salah satu hak seorang anak setelah kelahirannya adalah hak untuk
mendapatkan penyusuan dari ibunya yang berguna untuk tumbuh kembang
anak. Pertumbuhan dan perkembangan bayi, banyak dipengaruhi oleh
nutrisi yang diberikan kepada anak yang berupa ASI. Kebutuhan akan
nutrisi yang sesuai bagi bayi tersebut, ternyata sangat diperhatikan Islam.
Islam telah mengajarkan kepada setiap ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi bayinya dengan memberikan ASI (air susu ibu) kepada anak-
anaknya selama dua tahun penuh (QS. al-Baqarah: 233).
Secara etimologis, kata radha‘ah atau ridha‘ah didefinisikan oleh
Ahmad Isa Ashur sebagai suatu nama untuk menghisap puting dan
meminum air susunya. Secara terminologi, radha‘ah adalah upaya seorang
bayi (usia 0-2 tahun) untuk mendapatkan ASI dengan cara menghisap
puting susu ibu atau melalui dot (botol susu) setelah ASI itu dipompa
(perah). Berbeda dengan definisi tersebut, Ahmad Shantanawi
mengartikan radha‘ah sebagai penyusuan (seorang bayi) yang karenanya
ditetapkan adanya hubungan nasab (kekeluargaan) dan penghalang dari
pernikahan (haramnya pernikahan) akibat dari penyusuan.
Berdasarkan makna terminologi tersebut, dapat diketahui bahwa
penggunaan kata radha‘ah dalam al-Qur’an dapat dilihat dari dua aspek,
yaitu pertama penyusuan sebagai salah satu sebab dari sebab-sebab
diharamkan pernikahan (QS. al-Nisa’: 23) dan kedua, penyusuan di mana
air susu ibu menjadi makanan utama bagi bayi (QS. al-Baqarah: 233, al-
Thalaq: 6).
Penyusuan di mana air susu ibu menjadi makanan utama bagi bayi,
telah dikenal tiga macam cara pemberian ASI kepada bayi, yaitu: pertama,
penyusuan alami (bayi menyusu langsung melalui puting susu ibunya atau
wanita lain), kedua, penyusuan campuran (pemberian ASI dibantu susu
buatan, dan ketiga, penyusuan buatan (pemberian susu hewan atau susu
formula kepada bayi).

Hak dan Kewajiban Ibu untuk Menyusui

Abu Hayyan menyatakan, ayat 233 surah al-Baqarah tersebut


diturunkan bertujuan melindungi hak-hak bayi di saat hubungan kritis
antara kedua orang tuanya dipertaruhkan dengan risiko membahayakan
kepentingan bayi. Karena itu, permulaan ayat tersebut disepakati berlaku
secara umum, baik orang tua bercerai atau tidak, berkenaan dengan
perintah dan masa menyusui.

Para mufassir mengemukakan bahwa kalimat ( ‫ ) ﻦﻫدﻻوا ﻦﻌﺿﺮﻳ تاﺪﻟﻮﻟاو‬surah

al-Baqarah ayat 233 tersebut meskipun menggunakan shighat al-khabar


(bentuk kalimat berita), namun bermakna al-amr (perintah), yang berarti
hendaklah para ibu menyusui anak-anaknya dalam rangka melaksanakan
hukum Allah yang telah diwajibkan kepada mereka. Muhammad Rasyid
Ridha menjelaskan, zahir ayat tersebut menunjukkan bahwa perintah
menyusui itu wajib secara mutlak. Oleh karena itu, para ibu, baik yang
masih sebagai isteri maupun sudah dicerai, wajib menyusui anaknya bila
tidak berhalangan seperti sakit dan semacamnya. Begitu pula, kebolehan
mencari ibu susu, tidak dapat menghalangi dari kewajiban menyusui.
Sebab, kewajiban itu berguna untuk menjaga kebaikan atau kesehatan
anak (li al-mashlahah) bukan semata menjalankan perintah Allah
(ta‘abbud).

Ahmad Mustofa al-Maraghi menjelaskan, alasan utama


diwajibkannya para ibu menyusui anak-anaknya adalah karena air susu ibu
merupakan makanan terbaik bagi bayi menurut kesepakatan para dokter.
Ketika bayi masih dalam kandungan, ia ditumbuhkan dengan darah
ibunya. Setelah lahir, darah tersebut berubah menjadi susu yang
merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi. Ketika ia telah lahir dan
terpisah dari ibunya, maka hanya ASI yang cocok dan paling sesuai
dengan perkembangannya.

Abdul Karim Zaidan mengungkapkan, menyusui bayi di samping


menjadi kewajiban para ibu, juga merupakan hak mereka. Sebab, ibu
adalah orang yang paling berhak menyusui bayi daripada orang lain,
selama ia mampu melaksanakannya, baik penyusuan itu dilakukan secara
sukarela maupun dengan mendapat upah.

Terkait dengan hak ibu untuk menyusui anak yang dilahirkannya,


seorang ibu lebih berhak menyusui anaknya daripada orang lain, meskipun
tidak disebutkan bahwa Allah mewajibkan kepadanya agar menyusui anak
tersebut. Permulaan ayat 233 surah Al-Baqarah dengan pengertian bahwa
ibu lebih berhak menyusui anaknya selama dua tahun, dan ayah tidak
boleh menyusukan anaknya kepada wanita lain selama ibunya mau
menyusui sendiri. Imam al-Qurthubi mengatakan, para ibu (kandung bayi)
adalah orang yang paling berhak menyusui anak-anaknya daripada wanita
lain, karena mereka lebih sayang dan lebih lembut, dan memisahkan anak
dari ibunya dapat merugikan keduanya. Muhammad Sayyid Thanthawi
mengatakan, Allah telah memerintahkan kepada para ibu agar menyusui
anak-anaknya sejak kelahirannya. Sebab, air susu ibu merupakan makanan
terbaik bagi bayi dalam fase awal kehidupanya, menjaga kesehatan dan
pertumbuhan bayi, serta melindunginya dari berbagai macam penyakit.

Masa Menyusui Bayi

Batas maksimal waktu menyusui adalah dua tahun yang sangat


dianjurkan kepada para ibu, yakni para ibu yang ingin menyempurnakan
penyusuan. Sebagaimana hal itu tertera di permulaan ayat 233 surah al-
Baqarah yang artinya, ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya
selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan”. (QS. al-Baqarah: 233)

Muhammad Rasyid Ridho menjelaskan bahwa permulaan ayat 233


surah al-Baqarah tersebut memberi pengertian bahwa masa menyusui yang
sempurna adalah dua tahun, ditinjau dari aspek pemeliharaan anak yang
ketika itu masih lemah kondisinya dan berdasarkan prinsip bahwa air susu
ibu merupakan makanan yang paling sesuai bagi setiap bayi dalam masa
ini. Sayyid Quthb menambahkan, bahwa perintah menyusui selama dua
tahun penuh, merupakan waktu yang ideal, baik ditinjau dari kesehatan
fisik, jiwa, dan mental spiritual anak. Selain itu, Ibn Jarir al-Thabari
menyatakan, bahwa dua tahun adalah batas maksimal penyusuan untuk
semua bayi yang dilahirkan berdasarkan keumuman ayat, sekaligus
menjadi pedoman bagi kedua orang tua bayi ketika berselisih tentang
waktu menyusui, dan ia menyatakan bahwa tidak ada penyusuan setelah
masa dua tahun.

Terkait dengan lamanya pemberian ASI, Organisasi Kesehatan


Dunia (WHO) menganjurkan kepada para ibu untuk memberikan ASI pada
anaknya selama 6 bulan pertama dari kelahirannya, dan dilanjutkan sampai
anak berusia 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI yang
bergizi. Proses ini merupakan kunci bagi tumbuh-kembang sehat optiomal
bagi anak.

Menurut al-Maraghi, hikmah ditetapkannya penetapan waktu


menyusui bayi dengan masa dua tahun ini adalah, agar kepentingan bayi
benar-benar diperhatikan. Air susu ibu merupakan makanan utama bagi
bayi ketika usia itu dan ia sangat membutuhkan kasih sayang dan
perawatan ekstra, yang hal ini tidak mungkin dilakukan kecuali oleh ibu
kandungnya sendiri.

Hikmah dan Manfaat Menyusui

Allah memerintahkan kepada para ibu agar menyusui anak-


anaknya selama dua tahun penuh. Sebab, pada masa ini anak-anak masih
membutuhkan air susu ibu. Sesudah itu, seorang anak mulai merasakan
makanan dan minuman. Sedangkan ASI tak dapat ditandingi oleh air susu
yang lain. Dalam hal ini, hikmah Ilahi menetapkan air susu ibu menjadi
makanan bagi bayi, cocok bagi pertumbuhan anak menurut tingkatan
usianya. Oleh karena itu, apabila seorang anak harus disusukan kepada
wanita lain karena keadaan darurat, maka kondisi kesehatan, akhlak dan
tabiat wanita itu harus dicermati. Sebab, air susu wanita itu berpengaruh
terhadap jasmani, akhlak dan sopan santun anak.

Seorang ibu ketika menyusui anaknya, ia tidak sekedar menyusui,


melainkan dengan penuh perasan kelembutan, kasih sayang, dan belaian.
Sehingga dengan demikian, akan tumbuh pada diri anak perasaan disayang
dan cinta kebaikan. Sebaliknya, anak-anak yang tidak pernah memperoleh
kasih sayang dan belaian ibunya, mereka akan merasakan dirinya
terbelenggu, berperasaan keras, jahat dan dendam.

Menyusui bayi dapat memperkuat hubungan yang akrab dan erat


antara ibu dan anak. Namun gambaran dari kuatnya hubungan itu akan
terputus oleh keguncangan yang dahsyat di hari Kiamat, sebagaimana
dijelaskan dalam al-Qur’an surah al-Hajj ayat 2 yang artinya, “...
(ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah
semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan
gugurlah kandungan segala wanita yang hamil ”.

Pentingnya menyusui dalam berbagai sisinya itu, juga telah


ditunjukkan oleh ibunda Nabi Musa. Ia menyusui Nabi Musa yang ketika
itu berada dalam ancaman pembunuhan Fir‘aun, dan tidak
menyerahkannya kepada para perempuan lain yang disiapkan oleh Fir‘aun
untuk menyusuinya, karena ditakutkan akan mempengaruhi pribadi Nabi
Musa sendiri. Karenanya, Nabi Musa menolak menyusu kepada mereka
atas petunjuk langsung dari Allah (QS. Al-Qashash: 7-12).

Pentingnya menyusui itu juga dijelaskan oleh Rasulullah saw.


Beliau menunda merajam (menderah) wanita pezina yang hamil sampai
bayinya lahir, disusui dan kemudian disapih (usia 2 tahun). Begitu pula,
beliau memperbolehkan ibu yang sedang menyusui untuk tidak berpuasa
di bulan ramadhan jika khawatir akan berkurangnya produksi ASI dan bayi
yang disusuinya, tetapi dia wajib mengganti puasanya.

Betapa Allah dan Rasul-Nya telah menekankan pentingnya


pemberian ASI secara alami oleh para ibu kepada anak-anaknya. Karena
sang ibu memiliki peluang dan bahkan (sebagian) tanggung jawab
terhadap tumbuh kembang bagi keturunannya. Sebagaimana hal ini
dijelaskan dalam hadith Nabi saw riwayat Muslim yang bersumber dari
Abdullah ibn Umar yang artinya, “Seorang lelaki (suami) adalah
pemimpin bagi keluarganya dan akan ditanya tentang mereka. Seorang
perempuan (isteri) adalah pemimpin bagi keluarga, suami dan anaknya
dan akan ditanta tentang mereka”.

Menurut hadis tersebut, suami isteri bertanggungjawab atas


anaknya. Kemudian keduanya akan diminta pertanggunganjawaban kelak
di akhirat, tentang apakah suami telah mencukupi kebutuhan sandang
pangandan papan untuk keluarga, dan mempergauli isteri dengan baik.
Demikian pula, apakah isteri telah memenuhi hak-hak suami dan anak-
anaknya seperti menyusui, merawat dan mendidik.

Betapa erat kaitan ayat-ayat al-Qur’an dan hadith Nabi saw serta
temuan-temuan para ahli, tentang hikmah pemberian ASI secara alami
oleh ibu kepada bayinya, yang kesemuanya bila diyakini dan diikuti, akan
menumbuhkan anak yang tumbuh sehat, cerdas, kreatif dan berakhlak
mulia. Manfaat umum pemberian ASI kepada bayi adalah membuat bayi
tumbuh dengan sehat jasmani ruhani dan mentalnya. Manfaat bagi ibu
antara lain: menyusui menjadi metode alami kontrasepsi selama enam
bulan pertama, terhindar dari kanker payudara, perdarahan tipe lambat
berkurang, membantu pengecilan rahim. Manfaat bagi keluarga:
ekonomis, hygenis, praktis dan bahagia. Manfaat bagi negara: menurunkan
angka kesakitan dan kematian anak, mengurangi subsidi untuk rumah
sakit, dan meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Derni, Meidya; Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing.


Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta : EGC
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
Yogyakarta : FlashBooks.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta.
Proverawati, Atikah; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Syarifah, Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana.
Yuliasti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : ANDI
Rulina Suradi dan Hesti Kristina P. Tobing editor. Manajemen Laktasi. Edisi 2.
(2004). Program Manajemen Laktasi, Perkumpulan Perinatologi Indonesia
Jakarta
Daftar Kehadiran Peserta

Di Ruang Perawatan NIFAS, RSUD Kota Makassar

No. Nama Umur Diagnosa Medis Ket

10

11

12

13

14

15

Anda mungkin juga menyukai