Anda di halaman 1dari 2

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi

kebutuhan hidup bersama di dalam sosial, serta melakukan suatu tanggung jawab yang
bersosial dimana saja. Dalam manajemen pasti memiliki tanggung jawab walaupun dimana
pun mereka berada.Tanggung jawab yang dimiliki berbeda-beda ada di perusahaan dan ada jga
di organisasi.
Tanggung jawab social bukan hanya di masyarakat tetapi di manajemen terdapat juga.
Dalam manajemen juga membutuhankan tanggung jawab yang handal dan yang kuat pada
tanggung jawabnya yang telah di atur oleh suatu organisasi atau perusahaan.

PRINSIP MANAJEMEN Prinsip dapat didefinisikan sebagai sebuah pernyataan fundamental atau
kebenaran yang menjadi pedoman ke arah pemikiran atau tindakan. Prinsip-prinsip muncul dari
pengalaman dan hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan. Dalam manajemen, prinsip-prinsip ada sebagai
penjaga dan rem pakem dalam bertindak dan mengambil keputusan penting yang berdasarkan
pertimbangan untuk keberlangsungan hidup suatu perusahaan atau organisasi. Melalui prinsip-
prinsip manajemen, seorang manajer dapat menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan
fundamental dalam tindakan-tindakannya. Apalagi yang mengancam fondasi perusahaan. Prinsip-
prinsip memang bersifat dasar, tetapi sekalipun seperti itu adanya bukan bersifat mutlak namun
prinsip ada dan bertahan lama. Penggunaan prinsip-prinsip manajemen ditujukan untuk
menyederhanakan pekerjaan manajemen. Dalam membangun, membentuk prinsip dalam sebuah
manajemen untuk organisasi George Terry dalam terjemahan Winardi (2012) mengungkapkan harus
memperhatikan sifat-sifat dari prinsip itu sendiri, di antaranya: Praktis Dalam arti harus selalu dapat
digunakan terlepas daripada waktu atau saat diterapkan Relevan Harus selaras dengan ketentuan
yang bersifat dasar dan luas dengan demikian menciptakan perspektif yang mencakup banyak hal
Konsisten Dalam arti bahwa dalam situasi yang serupa akan timbul hasil hasil yang serupa pula

Masih dari terjemahan Winardi (2012), George R. Terry, mengemukakan tentang sifat-sifat yang
akan membantu untuk mengerti ilmu manajemen, yang nantinya bisa digunakan dalam menyusun
dan membentuk prinsip-prinsip manajemen yang repat dan sesuai dengan sasaran 1. Manajemen
mempunyai tujuan 2. Manajemen menyebabkan terjadinya hal-hal tertentu. 3. Manajemen
merupakan sebuah aktivitas, jadi bukanlah berarti berupa orang atau kelompok orang-orang. 4
Manajemen dilaksanakan melalui dan dengan usaha-usaha dari pihak lain 5. Manajemen biasanya
berkaitan dengan usaha-usaha suatu kelompok. 6. Manajemen bersifat abstrak. 7. Manajemen
dibantu oleh teknologi, bukanlah diganti olehnya Manajemen merupakan alat yang luar biasa untuk
memengaruhi kehidupan manusia. 8. FUNGSI MANAJEMEN Secara basisnya manajemen memiliki
fungsi dalam menata setiap aktivitas yang ada agar memiliki daya dan ketepatan yang dihasilkan
tertuju pada sasaran-sasaran yang telah ditargetkan. Tepat guna, tepat waktu, dan berujung pada
tepat sasaran. Dalam sebuah organisasi dan perusahaan, pakem sebuah fungsi ini akan menjadi roda
yang berputar konsisten pada porosnya jika dibarengi dengan perawatan- perawatan dan
pemahaman-pemahaman dalam menanganinya. Karena manajemen memang telah mempunyai
fungsi dari awalnya dan akan langsung memandu kita pada pemanfaatan fungsi tersebut, sisanya
adalah terhadap orang-orang di posisi manajerialnya, dalam hal ini adalah seorang manajer.

Ada empat fungsi manajemen yang akrab disapa dengan POAC berdasarkan George R. Terry dalam
terjemahan Winardi (2012) adalah sebagai berikut Perencanaan (planning) Mencakup proses
perumusan sasaran, penetapan strategi untuk mencapai sasaran, serta penyusunan rencana guna
menyelaraskan dan mengoordinasi kegiatan. 2. Pengorganisasian (organization) Merancang
pekerjaan guna mencapai sasaran organisasi, melalui proses penciptaan struktur organisasi. 3.
Pelaksanaan (actuating) Pengarahan dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat, sehingga mampu
mengatasi atau menyelesaikan konflik 4 Pengendalian (controlling) Proses pemantauan, evaluasi,
dan membuat perbaikan jika ada kegiatan dalam proses mencapai tujuan ada hambatan atau
mengalami kegagalan Seringkali orang tertukar antara proses manajemen dengan fungsi manajemen
(POAC) ini, bahkan ada yang menyamakan antara proses manajemen adalah POAC itu sendiri. Secara
teori, ada perbedaan antara proses manajemen dan fungsi manajemen, dalam konteks ini yaitu
POAC Proses manajemen sendiri adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja secara terus
menerus yang dijalani oleh para manajer sewaktu mereka merancang, mengorganisasi,
melaksanakan, dan mengendalikan. POAC adalah salah satu bentuk proses tersebut POAC termasuk
ke dalam proses manajemen namun proses manajemen tidak hanya sebatas POAC saja, ada yang
termasuk pengelolaan, evaluasi, sampai pada pengambilan keputusan.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN Ada dua sudut pandang dalam manajemen
perihal kaitannya dengan tanggung jawab sosial. Sudut pandang pertama adalah tentang poin fokus
manajemen yang keluaran paling akhirnya adalah untuk mendapatkan laba yang maksimal. Sudut
pandang tersebut merupakan kategori dari sudut pandang klasik. Satu lagi adalah tentang
penyeimbangnya, di mana manajemen selain fokus untuk memaksimalkan laba namun juga harus
ikut bertanggung jawab penuh dalam memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Sudut pandang ini berdasarkan sudut pandang ekonomi Tanggung jawab sosial dalam manajemen
didefinisikan sebagai kewajiban perusahaan, yang melebihi kewajiban yang dituntut oleh hukum
maupun pertimbangan ekonomi, untuk memenuhi sasaran jangka panjang yang berguna bagi
masyarakat. Definisi ini merujuk bukan hanya sebagai pembentukan citra perusahaan saja di mata
eksternal, melainkan lebih dari itu. Adanya upaya penuh dan usaha yang maksimal bahkan lebih dari
hukum atau undang-undang dan sekadar dari kepentingan ekonomi semata Maka dalam tanggung
jawab sosial didampingi juga dengan yang namanya kewajiban sosial, yakni kewajiban perusahaan
dalam pemenuhan tanggung jawab sosial yang melekat. Satu lagi didampingi pula dengan kecepat-
tanggapan sosial. Kecepat-tanggapan sosial merujuk pada kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat yang senantiasa berubah. Istilah ini adalah seberapa
cepat aksi kita dalam memenuhi apa yang menjadi tanggung jawab sosial tersebut. Ketika ada
tanggung jawab sosial dalam manajemen maka kata etika tidak mungkin bisa dipisahkan dalam
sandingannya. Istilah etika mengacu pada peraturan atau prinsip yang mendefinisikan tindakan
benar dan salah. Ada empat jenis teori perihal etika dalam manajemen yang diungkapkan oleh Hery
(2017), di antaranya:

1. Etika Utilitarian (utilitarian view of ethics) Menyatakan bahwa etika lahir dari suatu proses
sebab dan akibat yang terjadi dari proses pengambilan keputusan. Teori ini cenderung
mengutamakan mana yang lebih besar manfaatnya dari berbagai keputusan manajemen
yang ada, maka itulah yang diambil, berdasarkan metode kuantitatif dan pengambilan
keputusan secara etis. 2. Etika Hak (right view of ethics) Teori ini mengutamakan tentang
menjunjung HAM (Hak Asasi Manusia), dari perlindungan dan penghormatan hingga
kebebasan berpendapat serta hak-hak individu lainnya. Etika Teori Keadilan (theory of
justice view of ethics) 3. Teori mengharuskan manajer menerapkan peraturan sccara adil dan
tidak memihak. Baik karena suku, ras, agama ataupun yang lainnya melainkan lebih kepada
tingkat keahlian, kinerja, dan tanggung jawab yang sama. 4 Teori Kontrak Sosial Terpadu
(integrative social contracts theory) Berdasarkan teori ini keputusan etika didasarkan pada
sejumlah faktor empiris (apa yang ada di masyarakat) sebagai yang lebih umum dan faktor
normatif (apa yang seharusnya dijalankan perusahaan sesuai dengan ketentuan atau norma
industri) sebagai yang lebih spesifik.

Anda mungkin juga menyukai