EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 10
per Saham
Modal Dasar - 48.000.000.000 Saham
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 10
per Saham
Modal Dasar - 48.000.000.000 Saham
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 10
per Saham
Modal Dasar - 48.000.000.000 Saham
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 10
per Saham
Modal Dasar - 48.000.000.000 Saham
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 562,324,442,474 Rp588.324.832.959 Rp26.000.390.485
Kepentingan Non Pengendali (5,618,453,946) (Rp3.451.368.970) Rp2.167.084.976
556,705,988,528 Rp584.873.463.989 Rp28.167.475.461
Total Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 548,624,571,830 Rp595.064.223.524 Rp46.439.651.694
Kepentingan Non Pengendali (5,814,744,552) (Rp3.236.893.035) Rp2.577.851.517
542,809,827,278 Rp591.827.330.489 Rp49.017.503.211
LABA PER SAHAM DASAR 3,288 3,451
ANALISIS
Pada Laporan Laba Rugi Komparatif di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada laba tahun berjalan, yaitu s
Selain itu juga terjadi peningkatan pada laba per saham dasar yaitu sebesar
4,95%.
PT ACE Hardware Indonesia Tbk
Laporan Laba Rugi Komparatif
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2015 dan 2016
Laba Rugi Desember 31
2015 2016 R
PENJUALAN Rp4.694.947.302.382 Rp4.884.064.456.253 Rp189.117.153.871
PENJUALAN KONSINYASI - Rp47.578.631.843 Rp51.838.436.772 Rp4.259.804.929
BERSIH
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk Rp588.324.832.959 Rp710.580.264.384 Rp122.255.431.425
Kepentingan Non Pengendali (Rp3.451.368.970) -Rp4.430.182.108 (Rp978.813.138)
Rp584.873.463.989 Rp706.150.082.276 Rp121.276.618.287
Total Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk Rp595.064.223.524 Rp688.439.042.952 Rp93.374.819.428
Kepentingan Non Pengendali (Rp3.236.893.035) -Rp5.674.401.676 (Rp2.437.508.641)
Rp591.827.330.489 Rp682.764.641.276 Rp90.937.310.787
LABA PER SAHAM DASAR 3,451 4,169
ANALISIS
Pada Laporan Laba Rugi Komparatif di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada laba tahun berjalan, yaitu s
Selain itu juga terjadi peningkatan pada laba per saham dasar yaitu sebesar
20,80%.
Size Neraca PT ACE Hardware Indonesia Tbk
er 31 Desember 2012 dan 2013
Neraca 31 Desember Common Size
2012 2013
Kas dan Setara Kas Rp270.049.635.909 Rp161.758.998.760 14,09%
Piutang Usaha
Pihak Berelasi Rp6.293.426.450 Rp4.512.305.647 0,33%
Pihak Ketiga Rp24.652.357.110 Rp20.466.526.902 1,29%
Aset Keuangan Lancar Lainnya Rp23.608.864.388 Rp3.575.417.909 1,23%
Persediaan Rp619.804.268.196 Rp1.112.546.445.586 32,33%
Pajak Dibayar di Muka Rp3.215.890.275 Rp2.206.322.282 0,17%
Beban Dibayar di Muka Rp116.461.147.931 Rp139.039.143.294 6,08%
Uang Muka Rp154.734.978.996 Rp303.080.251.593 8,07%
Total Aset Lancar Rp1.218.820.569.255 Rp1.747.185.411.973 63,58%
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 10
per Saham
Modal Dasar - 48.000.000.000 Saham
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 10
per Saham
Modal Dasar - 48.000.000.000 Saham
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal Saham - Nilai Nominal Rp 10
per Saham
Modal Dasar - 48.000.000.000 Saham
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 562,324,442,474 Rp588.324.832.959 12,38%
Kepentingan Non Pengendali (5,618,453,946) (Rp3.451.368.970) -0,12%
556,705,988,528 Rp584.873.463.989 12,26%
Total Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk 548,624,571,830 Rp595.064.223.524 12,08%
Kepentingan Non Pengendali (5,814,744,552) (Rp3.236.893.035) -0,13%
542,809,827,278 Rp591.827.330.489 11,95%
LABA PER SAHAM DASAR 3,288 3,451
ANALISIS
Penjualan bersih periode 2014 sampai dengan periode 2015 mengalami
peningkatan, yaitu dari Rp 4.541.473.969.017 menjadi Rp 4.742.525.934.225. Sementara itu laba tahun berjalan men
aporan Laba Rugi PT ACE Hardware Indonesia Tbk
er 31 Desember 2015 dan 2016
Laba Rugi Desember 31 Common Size
2015 2016 2015
PENJUALAN Rp4.694.947.302.382 Rp4.884.064.456.253
PENJUALAN KONSINYASI - Rp47.578.631.843 Rp51.838.436.772
BERSIH
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk Rp588.324.832.959 Rp710.580.264.384 12,41%
Kepentingan Non Pengendali (Rp3.451.368.970) -Rp4.430.182.108 -0,07%
Rp584.873.463.989 Rp706.150.082.276 12,33%
Total Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk Rp595.064.223.524 Rp688.439.042.952 12,55%
Kepentingan Non Pengendali (Rp3.236.893.035) -Rp5.674.401.676 -0,07%
Rp591.827.330.489 Rp682.764.641.276 12,48%
LABA PER SAHAM DASAR 3,451 4,169
ANALISIS
Penjualan bersih periode 2015 sampai dengan periode 2016 mengalami peningkatan, yaitu dari Rp 4.742.525.934.225
14,31%. Hal itu disebabkan oleh adanya penurunan pada beban usaha dari 33,01%
menjadi 32,86%.
Analisis Trend pada Neraca PT ACE Hardware Indonesia Tbk (2012 - 2016)
Neraca 2012 2013 2014
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk:
Modal Saham - Nilai Nominal
Rp 10 per Saham
Saldo Laba
Telah Ditentukan Rp81.109.795.512 Rp123.994.713.034 Rp173.994.713.034 Rp227.994.713.034
Penggunaannya
Belum Ditentukan Rp980.095.884.138 Rp1.275.196.455.433 Rp1.645.857.669.290 Rp1.914.274.004.814
Penggunaannya
Total Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk Rp1.601.067.973.797 Rp1.904.434.122.614 Rp2.325.095.336.471 Rp2.628.045.329.595
Kepentingan Non- Rp16.933.065.377 Rp11.064.315.478 Rp4.017.079.900 Rp780.186.865
Pengendali
Total Ekuitas Rp1.618.001.039.174 Rp1.915.498.438.092 Rp2.329.112.416.371 Rp2.628.825.516.460
TOTAL LIABILITAS DAN Rp1.916.914.650.213 Rp2.478.918.584.338 Rp2.958.360.604.225 Rp3.267.549.674.003
EKUITAS
Analisis Trend pada Laporan Laba Rugi PT ACE Hardware Indonesia Tbk (2012 - 2016)
Laba Rugi 2012 2013 2
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk Rp437.142.979.147 Rp508.872.988.817 Rp562.324.442.474
Kepentingan Non Pengendali (Rp8.293.803.631) Rp5.868.749.898 (Rp5.618.453.946)
Rp428.849.175.516 503004238918 Rp556,705,988,528
Total Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada:
Pemilik Entitas Induk Rp437.142.979.147 Rp508.872.988.817 Rp548.624.571.830
Kepentingan Non Pengendali (Rp8.293.803.631) (Rp5.868.749.898) (Rp5.814.744.552)
Rp428.849.175.516 Rp503.004.238.918 Rp542.809.827.278
LABA PER SAHAM DASAR 24.98 29.70
3. Analisis Trend
Analisis Trend pada Neraca PT ACE Hardware Indonesia Tbk
Pada Analisis Trend berikut ini, tahun 2012 digunakan sebagai tahun dasar atau
tahun yang digunakan sebagai acuan dalam perbandingan dengan tahun-tahun setelahnya. Apabila di lihat dari data di
Ditinjau dari total aset, pada tahun 2013 ke 2014 mengalami kenaikan, yaitu dari 129% menjadi 154% atau dari Rp 2
Sedangkan apabila ditinjau dari total liabilitas, pada tahun 2013 ke 2014 terjadi peningkatan, yaitu dari 188% menjad
Ditinjau dari total ekuitas, terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Di mulai dari tahun 2013 ke 2014, meningkat dari
Jadi, dapat disimpulkan bahwa total aset, total liabilitas, dan total ekuitas terus mengalami peningkatan dari tahun ke
kenaikan total liabilitas ini juga diimbangi dengan kenaikan total aset yang cukup
tinggi pula. Dengan demikian, neraca dari PT ACE Hardware Indonesia Tbk periode
2012 - 2016 sudah cukup baik.
Analisis Trend pada Laporan Laba Rugi PT ACE Hardware Indonesia Tbk
Pada Analisis Trend berikut ini, tahun 2012 digunakan sebagai tahun dasar atau
tahun yang digunakan sebagai acuan dalam perbandingan dengan tahun-tahun setelahnya. Apabila di lihat dari data di
Pada Laporan Laba Rugi di atas, dari tahun 2013 ke 2014 terjadi peningkatan atas penjualan bersih, yaitu dari 121% m
Kenaikan penjualan bersih juga diikuti dengan kenaikan beban usaha dari tahun ke tahun. Meskipun begitu, laba usah
880.589.478.797 (157%).
4. Analisis Rasio Keuangan
a. Rasio-rasio Likuiditas
Current Ratio (Rasio Lancar)
(Aktiva Lancar : Hutang Lancar) x 100%
2012
(1.218.820.569.255 : 208.254.982.747) x 100% = 585,25%
2013
(1,747,185,411,973 : 439,275,331,629) x 100% = 397,74%
2014
(2,171,084,574,212 : 426,629,831,904) x 100% = 508,89%
2015
(2,467,394,840,796 : 412,288,840,768) x 100% = 598,46%
2016
(2,822,069,744,478 : 388,653,022,672) x 100% = 726,11%
ANALISIS
Dilihat dari laporan keuangan selama 5 tahun (2012 - 2016), dapat dikatakan bahwa current ratio berfluktuasi. Pada ta
Apabila dilihat dari Standar Pengukuran Rasio untuk Current Ratio ialah
sebagai berikut:
Standar Kriteria
200% - 250% Sehat
175% < 200% Cukup Sehat
150% < 175% Kurang Sehat
125% < 150% Tidak Sehat
< 125% Sangat Tidak Sehat
Pada tahun 2012, PT ACE Hardware Tbk menghasilkan current ratio sebesar
585,25% di mana apabila dilihat dari standar di atas, melebihi dari 250%, maka dapat dikatakan bahwa current ratio p
Sedangkan pada tahun 2013 yang mengalami penurunan, yakni menjadi 397,94% tetap dapat dikatakan sehat karena
Pada tahun 2014, 2015, dan 2016 yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, yakni masing-masing 508,89%, 59
Dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari perhitungan current ratio, perusahaan memiliki kemampuan yang baik u
menjamin hutang lancar dengan aset lancar yang tersedia.
Quick Ratio (Rasio Cepat)
[(Aktiva Lancar - Persediaan) : Hutang Lancar] x 100 %
2012
[(1.218.820.569.255 - 619,804,268,196) : 208.254.982.747) x 100% = 287,63%
2013
[(1,747,185,411,973 - 1,112,546,445,586) : 439,275,331,629] x 100% = 144,47%
2014
[(2,171,084,574,212 - 1,295,681,754,349) : 426,629,831,904) x 100% = 205,19%
2015
[(2,467,394,840,796 - 1,522,348,116,750) : 412,288,840,768) x 100% = 229,21%
2016
[(2,822,069,744,478 - 1,590,127,218,809) : 388,653,022,672) x 100% = 316,97%
ANALISIS
Dilihat dari laporan keuangan selama 5 tahun (2012 - 2016), dapat dikatakan bahwa quick ratio mengalami kenaikan,
Apabila dilihat dari Standar Pengukuran Rasio untuk Quick Ratio ialah
sebagai berikut:
Standar Kriteria
100% - 150% Sehat
125% < 100% Cukup Sehat
80% < 125% Kurang Sehat
50% < 80% Tidak Sehat
< 50% Sangat Tidak Sehat
Pada tahun 2012, PT ACE Hardware Indonesia Tbk menghasilkan quick ratio
sebesar 287,63% di mana apabila dilihat dari standar di atas, melebihi dari 150%, maka dapat dikatakan bahwa quick
Sedangkan pada tahun 2013 yang mengalami penurunan, yakni menjadi 144,47% tetap dapat dikatakan sehat ka
Pada tahun 2014, 2015, dan 2016 yang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya, yakni masing-masing 205,19%
dikategorikan sehat karena melampaui dari standar (lebih dari 150%)
Dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari perhitungan current ratio,
perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk membayar hutang lancarnya dengan aset yang lebih likuid (yakni m
Cash Ratio (Rasio Kas)
(Kas : Hutang Lancar) x 100%
2012
(270,049,635,909 : 208.254.982.747) x 100% = 129,67%
2013
(161,758,998,760 : 439,275,331,629) x 100% = 36,82%
2014
(391,452,438,398 : 426,629,831,904) x 100% = 91,75%
2015
(621,846,414,979 : 412,288,840,768) x 100% = 150,82%
2016
(703,935,050,166 : 388,653,022,672) x 100% = 181,12%
ANALISIS
Dilihat dari laporan keuangan selama 5 tahun (2012 - 2016), dapat dikatakan bahwa cash ratio mengalami kenaikan, k
Untuk cash ratio, dikatakan bahwa tidak terdapat standar khusus, sehingga
penilaiannya tergantung pada kebijakan tiap-tiap perusahaan.
Jadi, dapat disimpukan bahwa pada tahun 2013 dan 2014, cash ratio perusahaan tidak mencapai 100%, diakibatkan ka
b. Rasio-rasio Solvabilitas
Debt to Total Assets Ratio
(Total Hutang : Total Aktiva) x 100%
2012
(298,913,611,039 : 1,916,914,650,213) x 100% = 15,59%
2013
(563,420,146,246 : 2,478,918,584,338) x 100% = 22,72%
2014
(585,200,415,854 : 2,947,348,661,224) x 100% = 19,85%
2015
(638,724,157,543 : 3,267,549,674,003) x 100% = 19,54%
2016
(682,373,973,095 : 3,731,101,667,891) x 100% = 18,28 %
ANALISIS
Dilihat dari perhitungan di atas, pada tahun 2012, PT ACE Hardware Indonesia Tbk mampu menghasilkan Debt to To
dengan persentase masing-masing sebesar 19,85% dan 19,54%. Di tahun 2016,
DAR kembali mengalami kenaikan yakni menjadi sebesar 18,28%.
Apabila ditinjau dari Standar Rasio Keuangan untuk Debt to Total Assets Ratio, yaitu sebagai berikut:
Dapat dilihat dari tabel di atas, apabila persentase dari DAR semakin besar,
maka semakin tidak sehat. Semua hasil perhitungan dari DAR menunjukkan persentase di bawah dari 40%, maka dap
Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah hutang jauh lebih rendah daripada total aset. Dan hal ini menunjukkan bahwa
mampu menjamin hutang-hutangnya dengan total aset yang dimiliki.
Debt to Total Equity Ratio
(Total Hutang : Total Modal) x 100%
2012
(298,913,611,039 : 1,618,001,039,174) x 100% = 18,47%
2013
(563,420,146,246 : 1,915,498,438,092) x 100% = 29,41%
2014
(585,200,415,854 : 2,362,148,245,370) x 100% = 24,77%
2015
(638,724,157,543 : 2,628,825,516,460) x 100% = 24,29%
Standar Kriteria
40% Sehat
> 40% - 50% Cukup Sehat
> 50% - 60% Kurang Sehat
> 60% - 80% Tidak Sehat
> 80% Sangat Tidak Sehat
2016
(682,373,973,095 : 3,048,727,694,796) x 100% = 22,38%
ANALISIS
Pada tahun 2012, Debt to Total Equity Ratio (DER) ialah sebesar 18,47%. Lalu di tahun 2013, rasio ini mengalami ke
Apabila dilihat dari Standar Pengukuran Rasio untuk Debt to Total Equity
Ratio (DER) ialah sebagai berikut:
DER digunakan untuk menggambarkan sejauh mana modal yang dimiliki dapat
menutupi hutang-hutang dari pihak luar. Dilihat dari perhitungan di atas, mulai dari tahun 2012 sampai dengan 2016,
c. Rasio-rasio Aktivitas
Total Assets Turnover
Penjualan : Total Aktiva = kali
2012
3,223,291,022,272 : 1,916,914,650,213 = 1,68 kali
2013
3,895,446,376,165 : 2,478,918,584,338 = 1,57 kali
Standar Kriteria
< 70% Sehat
> 70% - 100% Cukup Sehat
> 100% - 150% Kurang Sehat
> 150% - 200% Tidak Sehat
> 200% Sangat Tidak Sehat
2014
4,541,473,969,017 : 2,947,348,661,224 = 1,54 kali
2015
4,742,525,934,225: 3,267,549,674,003 = 1,45 kali
2016
4,935,902,893,025 : 3,731,101,667,891 = 1,32 kali
ANALISIS
Dilihat dari perhitungan di atas, rasio ini kerap mengalami penurunan. Pada tahun 2012, perusahaan menghasilkan To
masing sebesar 1,57 kali, 1,54 kali, 1,45 kali, dan 1,32 kali.
Apabila ditinjau dari Standar Rasio Keuangan, yaitu sebagai berikut:
Dilihat dari perhitungan di atas, mulai dari tahun 2012 sampai dengan 2016,
semua persentase tersebut kurang dari 6 kali, maka dapat dikatakan bahwa Total Assets Turnover dari PT ACE Hardw
Fixed Assets Turnover (Perputaran Aktiva Tetap)
Standar Kriteria
> 12 kali Sehat
10 kali - < 12 kali Cukup Sehat
8 kali - < 10 kali Kurang Sehat
6 kali - < 8 kali Tidak Sehat
< 6 kali Sangat Tidak Sehat
Penjualan : Total Aktiva Tetap = kali
2012
3,223,291,022,272 : 445,064,392,919 = 7,24 kali
2013
3,895,446,376,165 : 445,597,536,347 = 8,74 kali
2014
4,541,473,969,017 :463,020,871,447 = 9,80 kali
2015
4,742,525,934,225 : 457,127,128,671 = 10,37 kali
2016
4,935,902,893,025 : 588,764,731,189 = 8,38 kali
ANALISIS
Dilihat dari perhitungan di atas, rasio ini cukup fluktuatif. Pada tahun 2012, PT ACE Hardware Indonesia Tbk mengh
Apabila ditinjau dari Standar Rasio Keuangan, yaitu sebagai berikut:
Pada tahun 2012, rasio ini ialah sebesar 7,24 kali, di mana apabila ditinjau
dari standar di atas masuk ke dalam kriteria tidak sehat. Namun pada tahun 2013,
Standar Kriteria
> 12 kali Sehat
10 kali - < 12 kali Cukup Sehat
8 kali - < 10 kali Kurang Sehat
6 kali - < 8 kali Tidak Sehat
< 6 kali Sangat Tidak Sehat
2014, dan 2015, Fixed Assets Turnover dapat digolongkan ke dalam kategori
kurang sehat (2013 dan 2014) dan cukup sehat (2015). Dan untuk tahun 2016, rasio ini tergolong dalam kriteria kuran
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivana secara efektif untuk me
tersedia namun kurang dimanfaatkan.
d. Rasio-rasio Profitabilitas
Return On Assets (ROA)
(Laba Bersih x Total Aktiva) x 100%
2012
(428,849,175,516 : 1,916,914,650,213) x 100% = 22,37%
2013
(503,004,238,918 : 2,478,918,584,338) x 100% = 20,29%
2014
(548,892,765,278 : 2,947,348,661,224 x 100% = 18,62%
2015
(584,873,463,989 : 3,267,549,674,000) x 100% = 17,89%
2016
(706,150,082,276 : 3,731,101,667,891) x 100% = 18,92%
ANALISIS
Dilihat dari laporan keuangan selama 5 tahun (2012 - 2016), dapat dikatakan bahwa Return on Assets (ROA) men
perusahaan menghasilkan ROA sebesar 22,37% dan di tahun 2013, 2014, dan
2015 mengalami penurunan dengan persentase masing-masing sebesar 20,29%, 18,62%, dan 17,89%. Namun di tahu
Apabila dilihat dari Standar Pengukuran Rasio untuk Return on Assets
(ROA) ialah sebagai berikut:
Pada tahun 2012, PT ACE Hardware Tbk menghasilkan ROA sebesar
22,37% di mana apabila dilihat dari standar di atas, melebihi dari 10%, maka dapat dikatakan bahwa ROA pada tahun
Sedangkan pada tahun 2013, 2014, dan 2015 yang mengalami penurunan, dengan persentase masing-masing sebesar
Pada tahun 2016, perusahaan menghasilkan ROA sebesar 18,92% dan digolongkan sehat.
Dapat disimpulkan bahwa semakin besar ROA suatu perusahaan maka
semakin baik. Artinya, dengan aset yang tersedia, PT ACE Hardware Indonesia Tbk mampu memaksimalkannya men
Return On Equity (ROE)
(Laba Bersih Setelah Pajak : Modal) x 100%
2012
(428,849,175,516 : 1,618,001,039,174) x 100% = 26,50%
2013
Standar Kriteria
> 10% Sehat
7% - < 10% Cukup Sehat
3% - < 7% Kurang Sehat
1% - < 3% Tidak Sehat
< 1% Sangat Tidak Sehat
(503,004,238,918 : 1,915,498,438,092) x 100% = 26,26%
2014
(548,892,765,278 : 2,947,348,661,224) x 100% = 23,24%
2015
(584,873,463,989 : 2,628,825,516,460) x 100% = 22,25%
2016
(706,150,082,276 : 3,048,727,694,796) x 100% = 23,16%
ANALISIS
Dilihat dari laporan keuangan selama 5 tahun (2012 - 2016), dapat dikatakan bahwa Return on Equity (ROE) mengal
Apabila dilihat dari Standar Pengukuran Rasio untuk Return on Equity
(ROE) ialah sebagai berikut:
Meskipun mengalami penurunan berturut-turut pada tahun 2013, 2014, dan
2015, namun ROE yang dihasilkan PT ACE Hardware Indonesia Tbk selama lima periode tersebut dapat dikategorika
Standar Kriteria
> 21% Sehat
15% - < 21% Cukup Sehat
9% - < 15% Kurang Sehat
3% - < 9% Tidak Sehat
< 3% Sangat Tidak Sehat
Disimpulkan bahwa semakin tinggi ROE yang dihasilkan dari seuatu
perusahaan, maka akan semakin baik, karena artinya perusahaan mampu memaksimalkan modal yang dimiliki u
Gross Profit Margin
(Penjualan - Harga Pokok Penjualan) : Penjualan
2012
(3,223,291,022,272 - 1,671,714,778,515) : 3,223,291,022,272 = 48,14%
2013
(3,895,446,376,165 - 1,961,897,730,178) : 3,895,446,376,165 = 49,64%
2014
(4,541,473,969,017 - 2,347,889,539,199) : 4,541,473,969,017 = 48,30%
2015
(4,742,525,934,225 - 2,488,809,039,678) : 4,742,525,934,225 = 47,52%
2016
(4.935.902.893.025 - 2.584.146.388.181) : 4.935.902.893.025 = 47,64%
ANALISIS
Dilihat dari laporan keuangan selama 5 tahun (2012 - 2016), dapat dikatakan bahwa Gross Profit Margin (GPM) men
Apabila dilihat dari Standar Pengukuran Rasio untuk Return on Equity
(ROE) ialah sebagai berikut:
GPM berfungsi untuk mengukur berapa besarnya laba kotor yang dihasilkan
dibandingkan dengan total nilai penjualan bersih perusahaan. Walaupun mengalami penurunan pada tahun 2014 dan 2
Rasio GPM yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menekan beban pokok penjualan, sehingga perusah
sempit.
Operating Profit Margin
Laba Bersih Sebelum Pajak : Penjualan
2012
537,312,095,280 : 562,490,183,110 = 17,45%
2013
651,188,640,742 : 3,895,446,376,165 = 16,72%
2014
716,294,610,216 : 4,541,473,969,017 = 15,77%
Standar Kriteria
> 15% Sehat
10% - < 15% Cukup Sehat
5% - < 10% Kurang Sehat
1% - < 5% Tidak Sehat
< 1% Sangat Tidak Sehat
2015
768,927,232,299 : 4,742,525,934,225 = 16,21%
2016
880,589,478,797 : 4.935.902.893.025 = 17,84%
ANALISIS
Pada tahun 2012, PT ACE Hardware Indonesia menghasilkan Operating Profit Margin (OPM) sebesar 17,45%. Lalu
Semakin besar OPM, berarti perusahaan mampu memaksimalkan penjualan
bersih, sehingga dapat meningkatkan laba operasi.
Net Profit Margin
Laba Bersih Setelah Pajak : Penjualan
2012
428,849,175,516 : 562,490,183,110 = 13,30%
2013
503,004,238,918 : 3,895,446,376,165 = 12,91%
2014
548,892,765,278 : 4,541,473,969,017 = 12,09%
2015
584,873,463,989 : 4,742,525,934,225 = 12,33%
2016
706,150,082,276 : 4.935.902.893.025 = 14,30%
ANALISIS
Dilihat dari hasil perhitungan di atas, dapat dikatakan Net Profit Margin dari PT ACE Hardware Indonesia Tbk cukup
Apabila dilihat dari Standar Pengukuran Rasio untuk Net Profit Margin
(NPM) ialah sebagai berikut:
Dari lima periode di atas, semua NPM berada di bawah 15%, artinya NPM
dari PT ACE Hardware Indonesia Tbk termasuk di dalam kriteria cukup sehat, di mana rentang rasionya antara 12%-1
NPM digunakan untuk mengukur seberapa besar ukuran keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba ber
biaya-biaya sehingga menghasilkan laba bersih yang lebih besar.
4. Analisis Kinerja Keuangan dengan Metode Du Pont
a. ROI (Return On Investment)
ROI = Net Profit Margin x Total Assets Turnover (TATO) x 100%
Standar Kriteria
> 15% Sehat
10% - < 15% Cukup Sehat
5% - < 10% Kurang Sehat
1% - < 5% Tidak Sehat
< 1% Sangat Tidak Sehat
Tahun NPM TATO ROI
2012 13,30% 1,68 kali 22,34%
2013 12,91% 1,57 kali 20,27%
2014 12,09% 1,54 kali 18,61%
2015 12,33% 1,45 kali 17,88%
2016 14,30% 1,32 kali 18,88%
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat dikatakan ROI dari PT ACE
Hardware Indonesia Tbk periode 2012 sampai dengan 2016 cukup berfluktuasi. Hal ini disebabkan oleh adanya flukt
b. Return on Equity (ROE)
(Laba Bersih Setelah Pajak : Modal) x 100%
2012
(428,849,175,516 : 1,618,001,039,174) x 100% = 26,50%
2013
(503,004,238,918 : 1,915,498,438,092) x 100% = 26,26%
2014
(548,892,765,278 : 2,947,348,661,224) x 100% = 23,24%
2015
(584,873,463,989 : 2,628,825,516,460) x 100% = 22,25%
2016
(706,150,082,276 : 3,048,727,694,796) x 100% = 23,16%
Tahun ROE
2012 26,50%
2013 26,26%
2014 23,24%
2015 22,25%
2016 23,16%
Berdasarkan data perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ROE
dari PT ACE Hardware Indonesia Tbk mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 sampai dengan 2014, ROE menunjukka
Analisis Trend 5 Tahun Mendatang untuk Penjualan, Laba, dan ROA
a) Penjualan
Tahun (X) Penjualan Bersih (Y)
1 3,223,291,022,272
2 3,895,446,376,165
3 4,541,473,969,017
4 4,742,525,934,225
5 4,935,902,893,025
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
803) -28,30%
208) -16,98%
6.479) -84,86%
7.390 79,50%
993) -31,39%
.363 19,39%
2.597 95,87%
2.718 43,35%
855) -11,06%
553 3,35%
8 0,12%
341 29,99%
779 38,96%
.161 49,65%
.407 4,82%
4.125 29,32%
868 38,73%
8.901 10117,07%
.295 66,06%
249 45,41%
.685 244,50%
782 200,46%
593 37,78%
018) -67,32%
.500 38,81%
471 23,82%
6 9,09%
8.882 110,93%
672) -48,00%
(Rp3) 0,00%
.000 52,33%
.325 36,94%
5.207 88,49%
Rp0 0,00%
Rp0 0,00%
0.000)
Rp0 0,00%
.522 52,87%
1.295 30,11%
8.817 18,95%
899) -34,66%
8.918 18,39%
4.125 29,32%
an tidak lancar, dan aset pajak tangguhan. Sedangkan aset yang mengalami penurunan yang signifikan adalah kas dan setara kas,
a pos liabilitas meningkat sebesar Rp 264,506.535.207 (88,49%) dan ekuitas sebesar Rp 297.497.398.918 (18,39%). Pos–pos ya
m ditentukan penggunaannya, dan total ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk. Sementara pos-pos ekuita
esar 29,32% atau sebesar Rp 562.003.934.125. Walaupun cukup banyak akun-akun aset yang mengalami penurunan, tetapi secar
Perubahan
piah %
9.638 142,00%
951 27,94%
732) -31,55%
451 69,06%
8.763 16,46%
.917 798,57%
.284 18,58%
3.033) -9,79%
2.239 24,26%
1) -0,27%
4.897) -9,50%
.100 3,91%
497 11,57%
.697 82,24%
.041 26,54%
.647 6,09%
6.886 18,90%
032) -9,08%
9.575) -65,25%
4.654) -15,73%
.623 334,70%
6.277) -58,68%
781 58,91%
260 21,09%
4,11%
.250 19,26%
423) -14,09%
9.725) -2,88%
667) -92,31%
Rp0 0,00%
.000 72,84%
.333 63,21%
.608 11,68%
Rp0 0,00%
Rp0 0,00%
Rp0 0,00%
Rp0 0,00%
.000 40,32%
3.857 29,07%
3.857 22,09%
578) -63,69%
8.279 21,59%
9.887 19,34%
sebesar 18,90%. Pos-pos pada aset yang mengalami peningkatan yang signifikan ialah kas dan setara kas, piutang usaha pihak b
Perubahan
piah %
6.581 58,86%
05) -13,42%
654) -20,42%
682) -73,30%
2.401 17,49%
.468 58,85%
02) -0,22%
36.323) -59,98%
6.584 13,65%
669) -16,22%
1.620) -9,78%
776) -1,27%
40) -1,46%
.827 63,28%
070 6,42%
0.206 916,36%
9.778 10,45%
384 15,45%
261) -21,61%
.316 43,78%
2.737) -47,87%
588 8,56%
303 117,68%
998 36,11%
33) -57,45%
0 0,40%
183 30,35%
127) -91,67%
1.136) -3,36%
50) -100,00%
375 14215,27%
.000 9,63%
.825 11,75%
689 1,51%
Rp0 0,00%
Rp0 0,00%
2.400) 56,23%
Rp0 0,00%
.000 31,04%
5.524 16,31%
3.124 13,03%
035) -80,58%
0.089 12,87%
9.778 10,45%
sebesar 10,45%. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena banyaknya kenaikan pada pos-pos aset lancar, dan pos pada aset yang m
Perubahan
piah %
.187 13,20%
23) -10,57%
.657 112,35%
519 95,59%
.059 4,45%
4.706) -41,81%
2 0,18%
5.597 186,54%
3.682 14,37%
0.852) -76,97%
1.555) -14,82%
2.518 28,80%
080 6,72%
090) -9,67%
990
.117 25,05%
0.206 13,61%
3.888 14,19%
1.096) -76,27%
4.600) -92,19%
957 9,85%
8 0,66%
.680 50,61%
673 45,25%
450) -11,51%
21,23%
.250 12,33%
4.783) -27,58%
40) -100,00%
8.096) -5,73%
Rp0
648 32,12%
.000 29,66%
.648 29,72%
.552 6,83%
Rp0 0,00%
Rp0 0,00%
Rp0 0,00%
Rp0 0,00%
.000 25,44%
0.012 19,20%
0.012 16,19%
676) -727,31%
8.336 15,97%
3.888 14,19%
sebesar 14,19%. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena banyaknya kenaikan pada pos-pos aset lancar, dan pos pada aset yang m
a pos liabilitas meningkat sebesar Rp 43.649.815.552 (6,83%) dan
ningkatan pada masing-masing akun aset, di mana peningkatan yang paling signifikan adalah pada akun aset keuangan lancar la
Perubahan
h %
017.769.618 20,57%
37.584.275 50,44%
155.353.893 20,85%
182.951.663 17,36%
972.402.230 24,62%
264.052.334) 32,06%
21.759.697 82,14%
51.961) 16,31%
98.457.632 15,77%
6.607.135) 11,98%
81.850.497 15,95%
82.740.138) 15,99%
5.953.043 85,67%
26.787.095) 10,63%
55.063.402 17,29%
30.009.670 16,41%
5.053.733 -29,24%
55.063.402 17,29%
0 0
55.063.402 17,29%
30.009.670 16,41%
5.053.733 -29,24%
55.063.402 17,29%
472 18,89%
tahun berjalan, yaitu sebesar 17,29%. Hal itu disebabkan karena adanya peningkatan pada penjualan bersih yaitu sebesar 20,85%
Perubahan
h %
897.323.586 16,67%
0.269.266 9,15%
027.592.852 16,58%
991.809.021 19,67%
035.783.831 13,45%
174.647.601) 12,73%
78.911.213) -23,32%
255.543) 255,24%
05.969.474 10,00%
94.694.965 -100,00%
84.465.879 9,45%
3.114.400) 7,30%
2.825.120) -20,01%
95.939.520) 10,83%
88.526.360 9,12%
95.648.690 9,02%
2.331) 0,12%
88.526.360 9,12%
88.526.360 9,12%
95.648.690 9,02%
2.331) 0,12%
88.526.360 9,12%
274 9,2%
eningkatan pada penjualan bersih yaitu sebesar 16,58%..
Perubahan
Rupiah %
749.390.592 4,51%
7.425.384) -3,44%
051.965.208 4,43%
919.500.479 6,00%
32.464.729 2,74%
27.522.643) 1,46%
33.748.319 23,41%
068.322) 63,10%
32.622.083 7,35%
0.476.592 -6,10%
33.098.675 8,03%
71.390.494) 9,06%
1.009.471) -44,99%
52.399.965) 14,10%
80.698.711 6,56%
00.037.000 -150,04%
0.009.250) -150,04%
50.027.750 -150,04%
17.503.211 9,03%
00.390.485 4,62%
7.084.976 -38,57%
67.475.461 5,06%
39.651.694 8,46%
7.851.517 -44,33%
17.503.211 9,03%
163 4,95%
tahun berjalan, yaitu sebesar 6,56%. Hal itu disebabkan karena adanya peningkatan pada penjualan bersih yaitu sebesar 4,43%..
Perubahan
Rupiah %
117.153.871 4,03%
9.804.929 8,95%
376.958.800 4,08%
37.348.503 3,83%
39.610.297 4,35%
72.913.779) 3,61%
96.245.440 99,77%
00.695.460) 886,84%
662.246.498 14,52%
2.779.010)
36.583.666 -54,89%
516.051.154 17,18%
1.781.413) 5,88%
2.348.547 59,81%
9.432.866) 3,45%
276.618.287 20,74%
52.410.000) -436,29%
13.102.500 -436,29%
39.307.500) -436,29%
37.310.787 15,37%
255.431.425 20,78%
813.138) 28,36%
276.618.287 20,74%
74.819.428 15,69%
7.508.641) 75,30%
37.310.787 15,37%
7,18% 20,80%
tahun berjalan, yaitu sebesar 20,74%. Hal itu disebabkan karena adanya peningkatan pada penjualan bersih yaitu sebesar 4,08%
mmon Size
2012 2013
9% 6,53%
% 0,18%
% 0,83%
% 0,14%
3% 44,88%
% 0,09%
% 5,61%
% 12,23%
8% 70,48%
% 1,34%
% 5,54%
2% 17,98%
% 1,64%
% 1,14%
% 1,89%
2% 29,52%
00% 100,00%
% 0,86%
% 4,70%
% 3,18%
% 1,08%
% 1,92%
% 0,12%
% 0,68%
% 0,03%
% 3,41%
% 1,47%
% 0,27%
6% 17,72%
% 0,29%
% 0,00%
% 4,72%
% 5,01%
9% 22,73%
% 6,92%
0% 14,85%
% -1,40%
% 0,01%
% 0,00%
% 5,00%
3% 51,44%
2% 76,83%
% 0,45%
1% 77,27%
00% 100,00%
1.916.914.650.213. Jumlah aset terbesar diperoleh persediaan yaitu sebesar Rp 619.804.268.196 (32,33%). Kemudian diikuti de
dapat terlihat di liabilitas. Jumlah liabilitas pada pada periode 2012 sebesar Rp 298.913.611.039 (15,59%) sedangkan jumlah e
2.478.918.584.338. Jumlah aset terbesar diperoleh persediaan yaitu sebesar Rp1.112.546.445.586 (44,48%). Kemudian diikuti d
63.420.146.246 (22,73%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp1.915.498.438.092 (77,27%). Pada periode ini jumlah liabilitas d
mmon Size
2013 2014
6,53% 13,28%
0,18% 0,20%
0,83% 0,48%
0,14% 0,21%
8% 43,96%
0,09% 0,67%
5,61% 5,59%
3% 9,28%
8% 73,66%
1,34% 1,12%
5,54% 4,22%
8% 15,71%
1,64% 1,54%
1,14% 1,74%
1,89% 2,01%
2% 26,34%
00% 100,00%
0,86% 0,66%
0,00% 0,00%
4,70% 1,37%
3,18% 2,25%
1,08% 3,92%
1,92% 0,67%
0,12% 0,16%
0,68% 0,69%
0,03% 0,03%
3,41% 3,41%
1,47% 1,06%
0,27% 0,23%
2% 14,42%
0,29% 0,02%
0,00% 0,00%
4,72% 6,83%
5,01% 6,85%
3% 21,27%
6,92% 5,80%
5% 12,44%
0% -1,17%
0,00% 0,00%
0,01% 0,01%
5,00% 5,88%
4% 55,63%
0,00% 0,00%
3% 78,59%
0,45% 0,14%
7% 78,73%
00% 100,00%
2.478.918.584.338. Jumlah aset terbesar diperoleh persediaan yaitu sebesar Rp1.112.546.445.586 (44,48%). Kemudian diikuti d
dapat terlihat di liabilitas. Jumlah liabilitas pada pada periode 2013 sebesar Rp 563.420.146.246 (22,73%) sedangkan jumlah ek
2.947.348.661.224. Jumlah aset terbesar diperoleh persediaan yaitu sebesar Rp 1.295.681.754.349 (43,96%). Kemudian diikuti d
dapat terlihat di liabilitas. Jumlah liabilitas pada pada periode 2014 sebesar Rp 629.248.187.854 (21,27%) sedangkan jumlah
9%). Sedangkan jumlah liabilitas dan ekuitas terkecil diperoleh dari liabilitas keuangan tidak lancar lainnya yaitu sebesar Rp 34.5
mmon Size
2014 2015
3% 19,03%
0,20% 0,15%
0,47% 0,34%
0,20% 0,05%
0% 46,59%
0,67% 0,96%
5,57% 5,03%
9,24% 3,35%
9% 75,51%
1,12% 0,85%
4,20% 3,43%
5% 13,99%
1,53% 1,37%
1,73% 2,56%
2,37% 2,29%
2,66% 24,49%
00% 100,00%
0,66% 0,69%
1,37% 0,97%
2,25% 2,93%
3,92% 1,85%
0,67% 0,65%
0,16% 0,31%
0,69% 0,85%
0,03% 0,01%
3,41% 3,10%
1,06% 1,25%
0,23% 0,02%
2% 12,62%
0,02% 0,00%
11% 0,15%
6,83% 6,78%
6,85% 6,93%
7% 19,55%
5,80% 5,25%
4% 11,27%
7% -1,66%
0,01% 0,01%
5,88% 6,98%
3% 58,58%
9% 80,43%
0,14% 0,02%
3% 80,45%
00% 100,00%
2.947.348.661.224. Jumlah aset terbesar diperoleh persediaan yaitu sebesar Rp 1.295.681.754.349 (43,96%). Kemudian diikuti d
dapat terlihat di liabilitas. Jumlah liabilitas pada pada periode 2014 sebesar Rp 629.248.187.854 (21,27%) sedangkan jumlah ek
3.267.549.674.003. Jumlah aset terbesar diperoleh persediaan yaitu sebesar Rp 1.522.348.116.750 (46,59%). Kemudian diikuti d
dapat terlihat di liabilitas. Jumlah liabilitas pada pada periode 2015 sebesar Rp 638.724.157.543 (19,55%) sedangkan jumlah ek
mmon Size
2015 2016
3% 18,87%
0,15% 0,12%
0,34% 0,63%
0,05% 0,08%
9% 42,62%
0,96% 0,49%
5,03% 4,42%
3,35% 8,40%
1% 75,64%
0,85% 0,17%
3,43% 2,56%
9% 15,78%
1,37% 1,28%
2,56% 2,03%
0,00% 0,04%
2,29% 2,50%
9% 24,36%
00% 100,00%
0,69% 0,14%
0,97% 0,07%
2,93% 2,82%
1,85% 1,63%
0,65% 0,86%
0,31% 0,39%
0,85% 0,66%
0,01% 0,01%
3,10% 3,05%
1,25% 0,79%
0,02% 0,00%
2% 10,42%
0,00% 0,00%
0,15% 0,18%
6,78% 7,70%
6,93% 7,87%
5% 18,29%
5,25% 4,60%
7% 9,87%
6% -1,45%
0,01% 0,01%
6,98% 7,67%
8% 61,16%
3% 81,84%
0,02% -0,13%
5% 81,71%
00% 100,00%
r Rp 1.522.348.116.750 (46,59%). Kemudian diikuti dengan aset tetap sebesar Rp 457.127.128.671 (13,99%). Dan jumlah aset te
dapat terlihat di liabilitas. Jumlah liabilitas pada pada periode 2015 sebesar Rp 638.724.157.543 (19,55%) sedangkan jumlah ek
3.731.101.667.891. Jumlah aset terbesar diperoleh persediaan yaitu sebesar Rp 1.590.127.218.809 (42,62%). Kemudian diikuti d
dapat terlihat di liabilitas. Jumlah liabilitas pada pada periode 2016 sebesar Rp 682.373.973.095 (18,29%) sedangkan jumlah ek
on Size
2012 2013
% 100,00%
% 50,36%
0,00% 0,00%
% 49,64%
% -35,13%
1,47% 2,22%
-0,01%
% 16,72%
-0,72%
% 15,99%
-3,48%
0,26% 0,40%
-3,08%
% 12,91%
% 13,06%
-0,15%
% 12,91%
% 12,91%
% 13,06%
-0,15%
% 12,91%
Rp 3.223.291.022.272 menjadi Rp 3.895.446.376.165. Sementara itu laba tahun berjalan mengalami penurunan, yaitu dari 13,30
on Size
2013 2014
% 100,00%
% 51,70%
% 48,30%
% -33,97%
1,46%
-0,02%
% 15,77%
-0,76%
% 15,01%
-3,20%
0,27%
-2,93%
% 12,09%
% 12,22%
-0,13%
% 12,09%
% 12,09%
% 12,22%
-0,13%
% 12,09%
Rp 3.895.446.376.1652 menjadi Rp 4.541.473.969.017. Sementara itu laba tahun berjalan mengalami penurunan, yaitu dari 12,9
on Size
2014 2015
% 100,00%
% 52,48%
% 47,52%
% -33,01%
1,73%
-0,03%
% 16,21%
-0,68%
% 15,53%
-3,34%
0,14%
-3,20%
% 12,33%
0,20%
-0,05%
0,15%
% 12,48%
% 12,41%
-0,07%
% 12,33%
% 12,55%
-0,07%
% 12,48%
ba tahun berjalan mengalami peningkatan, yaitu dari 12,09% menjadi 12,33%. Hal itu disebabkan oleh adanya penurunan pada b
on Size
2015 2016
% 100,00%
% 52,35%
% 47,65%
% -32,86%
3,31%
-0,26%
% 17,84%
-0,06%
-0,30%
% 17,49%
-3,40%
0,22%
-3,18%
% 14,31%
-0,63%
0,16%
-0,47%
% 13,83%
% 14,40%
-0,09%
% 14,31%
% 13,95%
-0,11%
% 13,83%
Rp 4.742.525.934.225 menjadi Rp 4.935.902.893.025. Sementara itu laba tahun berjalan mengalami peningkatan, yaitu dari 12,
bila di lihat dari data diatas dapat diketahui bahwa indeks pada neraca tahun 2012 seluruhnya sebesar 100%.
i 154% atau dari Rp 2.478.918.584.338 menjadi Rp 2.958.360.604.225. Di tahun 2015 dan 2016, total aset kembali mengalami k
aitu dari 188% menjadi 211% atau dari Rp 563.420.146.246 menjadi Rp 629.248.187.854. Di tahun 2015, kembali terjadi pening
2014, meningkat dari 118% menjadi 144% atau Rp 1.915.498.438.092 menjadi Rp 2.329.112.416.371. Memasuki tahun 2015 d
ngkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan total aset dikarenakan adanya peningkatan yang cukup signifikan pada akun-akun aset
bila di lihat dari data diatas dapat diketahui bahwa indeks pada neraca tahun 2012 seluruhnya sebesar 100%.
rsih, yaitu dari 121% menjadi 141% atau sebesar Rp 3.895.446.376.165 menjadi Rp 4.541.473.969.017. Diikuti di tahun berikut
kipun begitu, laba usaha yang dihasilkan tetap menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Dimulai dari tahu
io berfluktuasi. Pada tahun 2012, current ratio ialah sebesar 585,25% kemudian menurun di tahun 2013, yaitu sebesar 397,74%.
mengalami kenaikan, kecuali pada tahun 2013. Pada tahun 2012, quick ratio ialah sebesar 287,63% kemudian mengalami penu
mengalami kenaikan, kecuali pada tahun 2013. Pada tahun 2012, cash ratio ialah sebesar 129,67% kemudian mengalami penurun
i 100%, diakibatkan karena kenaikan hutang lancar tidak dibarengi dengan kenaikan kas.
enghasilkan Debt to Total Assets Ratio (DAR) sebesar 15,59%. Lalu, pada tahun 2013, rasio ini mengalami kenaikan yaitu menja
ah dari 40%, maka dapat dikategorikan sebagai sehat.
i menunjukkan bahwa PT ACE Hardware Indonesia Tbk
rasio ini mengalami kenaikan yaitu menjadi sebesar 29,41%. Di tahun 2014, 2015, dan 2016 mengalami penurunan berturut-turu
sampai dengan 2016, semua persentase tersebut kurang dari 70%, maka dapat digolongkan pada kriteria sehat. Ini artinya perus
haan menghasilkan Total Assets Turnover sebesar 1,68 kali. Di tahun 2013, 2014, 2015, dan 2016, mengalami penurunan dengan
er dari PT ACE Hardware Indonesia ialah sangat tidak sehat. Artinya, tingkat efisiensi pemakaian aktiva di PT ACE Hardware In
Indonesia Tbk menghasil Fixed Assets Turnover sebesar 7,24 kali. Berikutnya pada tahun 2013, 2014, dan 2015 mengalami pen
7,89%. Namun di tahun 2016, ROA mengalami kenaikan yakni menjadi sebesar 18,92%. Dari kelima periode tersebut, ROA pali
ebut dapat dikategorikan sehat karena berada di atas standar, yakni di atas 21%.
it Margin (GPM) mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012, perusahaan menghasilkan GPM sebesar 48,14% dan di tahun 2013 men
pada tahun 2014 dan 2015, namun GPM yang dihasilkan PT ACE Hardware Indonesia Tbk selama lima periode tersebut dapat d
alan, sehingga perusahaan bisa menghasilkan laba kotor yang baik. Walaupun PT ACE Hardware Indonesia Tbk apabila dilihat d
sebesar 17,45%. Lalu di tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan dengan persentase masing-masing sebesar 16,72% dan 15,
e Indonesia Tbk cukup fluktuatif. Pada tahun 2012, perusahaan menghasilkan NPM sebesar 13,30%, lalu di tahun 2013 dan 2014
014, ROE menunjukkan penurunan yang tidak signifikan, yaitu dari 26,50% menjadi 26,26%. Lalu di tahun 2014 dan 2015 terjad
gitu pula setelah dilakukan peramalan dari tahun 2017 sampai 2021, penjualan dan laba pun terus meningkat.
n adalah kas dan setara kas, piutang usaha pihak berelasi, piutang usaha pihak ketiga, aset keuangan lancar lainnya, pajak dibaya
.918 (18,39%). Pos–pos yang mengalami peningkatan yang signifikan pada sisi liabilitas adalah utang bank, utang usaha, uang m
k. Sementara pos-pos ekuitas yang mengalami penurunan adalah pos kepentingan non pengendali.
ami penurunan, tetapi secara keseluruhan total aset tetap meningkat. Sedangkan liabilitas dan ekuitas dari tahun 2012 ke 2013 ju
a kas, piutang usaha pihak berelasi, aset keuangan lancar lainnya, persediaan, pajak di bayar di muka, beban dibayar di muka, ase
279 (21,59%). Pos–pos yang mengalami peningkatan yang signifikan pada sisi liabilitas adalah uang muka pelanggan, utang piha
k. Sementara pos-pos ekuitas yang mengalami penurunan adalah pos kepentingan non pengendali.
g-masing akun aset. Sedangkan liabilitas dan ekuitas dari tahun 2013 ke 2014 juga terus meningkat, yaitu masing-masing sebesa
r, dan pos pada aset yang mengalami peningkatan yang paling signifikan ialah pos aset non keuangan tidak lancar lainnya, yakni
g-masing akun aset, di mana peningkatan yang paling signifikan adalah pada akun aset non-keuangan tidak lancar lainnya serta k
r, dan pos pada aset yang mengalami peningkatan yang paling signifikan ialah pos uang muka, yakni sebesar 186,54%. Sedangka
kun aset keuangan lancar lainnya dan uang muka. Sedangkan liabilitas dan ekuitas dari tahun 2013 ke 2014 juga terus meningkat
bersih yaitu sebesar 20,85%..
ersih yaitu sebesar 4,43%..
bersih yaitu sebesar 4,08%.
33%). Kemudian diikuti dengan aset tetap sebesar Rp445.064.392.919 (23,22%). Dan jumlah aset terkecil pada periode 2012 ad
,59%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp 1.618.001.039.174 (84,41%). Pada periode ini jumlah liabilitas dan ekuitas terbesar
4,48%). Kemudian diikuti dengan aset tetap sebesar Rp 445.064.392.919 (17,98%). Dan jumlah aset terkecil pada periode 2013 a
eriode ini jumlah liabilitas dan ekuitas terbesar diperoleh dari Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang yaitu sebesar Rp 116.888.
4,48%). Kemudian diikuti dengan aset tetap sebesar Rp 445.064.392.919 (17,98%). Dan jumlah aset terkecil pada periode 2013 a
73%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp1.915.498.438.092 (77,27%). Pada periode ini jumlah liabilitas dan ekuitas terbesar d
3,96%). Kemudian diikuti dengan aset tetap sebesar Rp 463.020.871.447 (15,71%). Dan jumlah aset terkecil pada periode 2014
1,27%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp
ainnya yaitu sebesar Rp 34.533.403 dan kepentingan non-pengendali yaitu sebesar Rp 4.017.079.900 (0,14%).
3,96%). Kemudian diikuti dengan aset tetap sebesar Rp 463.020.871.447 (15,71%). Dan jumlah aset terkecil pada periode 2014
27%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp 2.329.112.416.371 (78,73%). Pada periode ini jumlah liabilitas dan ekuitas terbesar
6,59%). Kemudian diikuti dengan aset tetap sebesar Rp 457.127.128.671 (13,99%). Dan jumlah aset terkecil pada periode 2015
55%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp 2.628.825.516.460 (80,45%). Pada periode ini jumlah liabilitas dan ekuitas terbesar
13,99%). Dan jumlah aset terkecil pada periode 2015 adalah aset keuangan lancar lainnya yaitu sebesar Rp 1.613.929.678 (0,05%
55%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp 2.628.825.516.460 (80,45%). Pada periode ini jumlah liabilitas dan ekuitas terbesar
2,62%). Kemudian diikuti dengan aset tetap sebesar Rp 588.764.731.189 (15,78%). Dan jumlah aset terkecil pada periode 2016
29%) sedangkan jumlah ekuitas sebesar Rp 3.048.727.694.796 (81,71%). Pada periode ini jumlah liabilitas dan ekuitas terbesar
penurunan, yaitu dari 13,30% menjadi 12,91%. Hal itu disebabkan oleh adanya peningkatan beban usaha dari 32,15% menjadi 3
i penurunan, yaitu dari 12,91% menjadi 12,09%. Hal itu disebabkan oleh adanya peningkatan beban lain-lain dari 0,01% menjad
h adanya penurunan pada beban usaha dari 33,97% menjadi 33,01%.
peningkatan, yaitu dari 12,33% menjadi
d (%)
2014 2015 2016
145% 230% 261%
109% 9% 0%
4% 0% 0%
0% 0% 0%
Analisis Trend
2013 2014 2015 2016
121% 141% 147% 153%
150% 164% 159% 173%
0% 0% 0% 0%
0% 0% 0% 0%
0% 0% 0% 0%
al aset kembali mengalami kenaikan secara berturut-turut, yaitu sebesar 170% dan 195% atau sebesar Rp 3.267.549.674.003 dan
015, kembali terjadi peningkatan total liabilitas, yaitu menjadi 214% atau Rp 638.724.157.543. Dan di tahun 2016, terjadi pening
1. Memasuki tahun 2015 dan 2016, juga terjadi peningkatan atas total ekuitas, yaitu masing-masing sebesar 162% dan 188% ata
ifikan pada akun-akun aset, di antaranya adalah kas dan setara kas, persediaan, serta pajak dibayar di muka. Meskipun pada peri
17. Diikuti di tahun berikutnya, yaitu tahun 2015, kembali mengalami peningkatan penjualan bersih yaitu menjadi Rp 4.742.525
tahunnya. Dimulai dari tahun 2013, laba usaha ialah sebesar Rp 651.188.640.742 (116%). Pada tahun 2014, terjadi peningkatan,
13, yaitu sebesar 397,74%. Namun di tahun 2014, current ratio mengalami kenaikan, yaitu menjadi 508,89%. Dan di tahun 2015
mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2013, namun PT ACE Hardware Tbk tetap mampu
kemudian mengalami penurunan di tahun 2013, yaitu menjadi 144,47%. Namun di tahun 2014, quick ratio mengalami kenaikan
mudian mengalami penurunan yang sangat signifikan di tahun 2013, yaitu menjadi 36,82%. Namun di tahun 2014, cash ratio me
alami kenaikan yaitu menjadi sebesar 22,72%. Namun pada tahun 2014 dan 2015, DAR mengalami penurunan
mi penurunan berturut-turut, yaitu masing-masing sebesar 24,77%, 24,29%, dan 22,38%.
eria sehat. Ini artinya perusahaan mempunyai kemampuan yang baik untuk memenuhi kewajibannya menggunakan modal yang
engalami penurunan dengan angka masing-
iva di PT ACE Hardware Indonesia Tbk dalam menghasilkan volume penjualan sangat rendah. Semakin rendah rasio ini, maka m
4, dan 2015 mengalami peningkatan masing-masing sebesar 8,74 kali, 9,80 kali, dan 10,37 kali. Di tahun 2016, rasio ini mengala
Tbk perputarannya tergolong cukup lambat (rendah), di mana kemungkinan banyaknya aktiva tetap yang
periode tersebut, ROA paling besar dihasilkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 22,37%.
14% dan di tahun 2013 mengalami kenaikan, yaitu sebesar 49,64%. Namun di tahun 2014 dan 2015, PT ACE Hardware Indones
ma periode tersebut dapat dikategorikan sehat karena berada di atas standar, yakni di atas 15%.
onesia Tbk apabila dilihat dari data di atas cukup fluktuatif, yaitu di tahun 2014 dan 2015 mengalami penurunan, namun rasio GP
ng sebesar 16,72% dan 15,77%. Kemudian di tahun 2015 dan 2016, OPM mengalami peningkatan yakni masing- masing sebesa
lalu di tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan dengan persentase masing-masing yaitu sebesar 12,91% dan 12,09%. Dan di
tahun 2014 dan 2015 terjadi penurunan kembali, yaitu masing-masing menjadi 23,24% dan 22,25%. Peningkatan pada ROE bar
lainnya, pajak dibayar di muka, dan piutang pihak berelasi-non usaha.
k, utang usaha, uang muka pelanggan, liabilitas keuangan lancar lainnya, utang pihak berelasi-non usaha, beban akrual, pendapa
ahun 2012 ke 2013 juga terus meningkat, yaitu masing-masing sebesar Rp 264,506.535.207 (88,49%) dan
n dibayar di muka, aset tetap, aset keuangan tidak lancar lainnya, aset non-keuangan tidak lancar
pelanggan, utang pihak berelasi- non usaha, beban akrual, pendapatan ditangguhkan, dan liabilitas imbalan kerja jangka panjan
masing-masing sebesar Rp
lancar lainnya, yakni sebesar 63,28%. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada pos aset keuangan lancar lainnya, yaitu sebesa
k lancar lainnya serta kas dan setara kas. Sedangkan liabilitas dan ekuitas dari tahun 2013 ke 2014 juga terus meningkat, yaitu
ar 186,54%. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada pos piutang pihak berelasi, yaitu sebesar 76,97%.
4 juga terus meningkat, yaitu masing- masing sebesar Rp 43.649.815.552 (6,83%) dan ekuitas sebesar Rp 419.902.178.336 (15,9
pada periode 2012 adalah pajak dibayar di muka yaitu sebesar Rp3.215.890.275 (0,17%).
as dan ekuitas terbesar diperoleh dari Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang yaitu sebesar Rp 76.735.206.000 (4%) dan Pemili
il pada periode 2013 adalah pajak dibayar di muka yaitu sebesar Rp2.206.322.282 (0,09%).
u sebesar Rp 116.888.059.000 (4,72%) dan Pemilik Entitas Induk yaitu sebesar Rp 1.904.434.122.614 (76,83%). Sedangkan jum
il pada periode 2013 adalah pajak dibayar di muka yaitu sebesar Rp2.206.322.282 (0,09%).
dan ekuitas terbesar diperoleh dari Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang yaitu sebesar Rp 116.888.059.000 (4,72%) dan Pem
cil pada periode 2014 adalah piutang usaha pihak berelasi yaitu sebesar Rp5.772.962.598 (0,20%).
cil pada periode 2014 adalah piutang usaha pihak berelasi yaitu sebesar Rp5.772.962.598 (0,20%).
s dan ekuitas terbesar diperoleh dari Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang yaitu sebesar Rp 202.028.267.000 (6,83%) dan Pem
cil pada periode 2015 adalah aset keuangan lancar lainnya yaitu sebesar Rp 1.613.929.678 (0,05%).
s dan ekuitas terbesar diperoleh dari Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang yaitu sebesar Rp 221.491.767.000 (6,78%) dan Pem
1.613.929.678 (0,05%).
s dan ekuitas terbesar diperoleh dari Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang yaitu sebesar Rp 221.491.767.000 (6,78%) dan Pem
cil pada periode 2016 adalah investasi saham yaitu sebesar Rp 1.617.220.990 (0,04%).
s dan ekuitas terbesar diperoleh dari Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Jangka Panjang yaitu sebesar Rp 287.189.476.000 (7,70%) d
dari 32,15% menjadi 35,13%.
ain dari 0,01% menjadi 0,02%.
.267.549.674.003 dan Rp 3.731.101.667.891. Maka dari tahun 2013 sampai tahun 2016, total aset terus mengalami peningkatan.
un 2016, terjadi peningkatan sebesar 228% atau Rp 682.373.973.095. Maka dari tahun 2013 sampai 2016 terjadi peningkatan ata
ar 162% dan 188% atau Rp 2.628.825.516.460 dan Rp 3.048.727.694.796. Maka dari tahun 2013 sampai tahun 2016, total ekuita
a. Meskipun pada periode 2013-2014 terjadi peningkatan total liabilitas yang cukup tinggi, hal ini tidak memberikan pengaruh bu
menjadi Rp 4.742.525.934.225 (147%). Dan di tahun 2016 juga terjadi peningkatan atas penjualan bersih, yaitu menjadi Rp 4.93
4, terjadi peningkatan, sehingga laba usaha menjadi sebesar 127% atau sebesar Rp 716.294.610.216. Di tahun 2015 dan 2016 jug
%. Dan di tahun 2015 serta 2016, current ratio kembali mengalami kenaikan, dengan persentase masing-masing sebesar 598,46%
o mengalami kenaikan, yaitu menjadi 205,19%. Dan di tahun 2015 serta 2016, quick ratio kembali mengalami kenaikan, dengan
un 2014, cash ratio mengalami kenaikan, yaitu menjadi 91,75%. Dan di tahun 2015 serta 2016, cash ratio kembali mengalami ken
gunakan modal yang dimiliki.
ndah rasio ini, maka menunjukkan kinerja perusahaan yang tidak baik, di mana aset yang dimiliki tidak mengalami perputaran y
CE Hardware Indonesia Tbk mengalami penurunan pada GPM, yakni dengan persentase masing-masing sebesar 48,30 dan 47,52
unan, namun rasio GPM PT ACE Hardware Indonesia Tbk dikatakan masih baik karena fluktuatif rasio tersebut tidak terlalu ting
masing- masing sebesar 16,21% dan 17,48%.
% dan 12,09%. Dan di tahun 2015 dan 2016, NPM mengalami peningkatan sehingga menjadi sebesar 12,33% dan 14,30%. Dari l
2016, mulai mengalami peningkatakan yaitu sebesar 17,88% dan 18,88%. Penurunan pada tahun 2013 dan 2014 dapat disebabka
ngkatan pada ROE baru terjadi pada tahun 2016, yaitu sebesar 23,16%. Penurunan pada tahun 2013 sampai dengan 2015 bisa saj
usaha, beban akrual, pendapatan ditangguhkan, utang pajak, dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Sementara pos-pos yan
imbalan kerja jangka panjang. Sementara pos-pos yang mengalami penurunan yang signifikan adalah utang bank, utang usaha,
an lancar lainnya, yaitu sebesar 73,30%.
4 juga terus meningkat, yaitu masing-masing sebesar Rp 9.475.969.689 (1,51%) dan ekuitas
sar Rp 419.902.178.336 (15,97%).
.735.206.000 (4%) dan Pemilik Entitas Induk yaitu sebesar Rp 1.601.067.973.797 (83,52%). Sedangkan jumlah liabilitas dan eku
614 (76,83%). Sedangkan jumlah liabilitas dan ekuitas terkecil diperoleh dari liabilitas keuangan tidak lancar lainnya yaitu sebes
888.059.000 (4,72%) dan Pemilik Entitas Induk yaitu sebesar Rp 1.904.434.122.614 (76,83%). Sedangkan jumlah liabilitas dan
.028.267.000 (6,83%) dan Pemilik Entitas Induk yaitu sebesar Rp 2.325.095.336.471 (78,59%). Sedangkan jumlah liabilitas dan
.491.767.000 (6,78%) dan Pemilik Entitas Induk yaitu sebesar Rp 2.628.045.329.595 (80,43%). Sedangkan jumlah liabilitas d
.491.767.000 (6,78%) dan Pemilik Entitas Induk yaitu sebesar Rp 2.628.045.329.595 (80,43%). Sedangkan jumlah liabilitas dan
Rp 287.189.476.000 (7,70%) dan Pemilik Entitas Induk yaitu sebesar Rp 3.053.621.909.607 (81,84%). Sedangkan jumlah liabilit
erus mengalami peningkatan.
i 2016 terjadi peningkatan atas total liabilitas.
ampai tahun 2016, total ekuitas terus mengalami peningkatan.
idak memberikan pengaruh buruk bagi keuangan PT ACE Hardware Indonesia Tbk, karena
mengalami kenaikan, dengan persentase masing-masing sebesar 229,12% dan 316,97%. Apabila dilihat dari lima periode tersebu
h ratio kembali mengalami kenaikan, dengan persentase masing-masing sebesar 150,82% dan 181,12%. Apabila dilihat dari lima
tidak mengalami perputaran yang cepat sehingga tidak menghasilkan pendapatan dan laba yang maksimal.
r 23,16%. Dari kelima periode tersebut, ROE paling besar dihasilkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 26,50%.
masing sebesar 48,30 dan 47,52%. Lalu di tahun 2016, GPM kembali mengalami kenaikan yaitu menjadi sebesar 47,64%.
rasio tersebut tidak terlalu tinggi dan bergerak dalam rentang yang
ar 12,33% dan 14,30%. Dari lima periode di atas, NPM paling tinggi dihasilkan pada tahun 2016, yakni sebesar 14,30%.
013 dan 2014 dapat disebabkan oleh menurunnya kemampuan manajemen dalam mengolah asetnya untuk mendapatkan laba op
3 sampai dengan 2015 bisa saja disebabkan oleh kurang baiknya atau terjadi penurunan kemampuan perusahaan dalam mengolah
njang. Sementara pos-pos yang mengalami penurunan yang signifikan adalah liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang b
alah utang bank, utang usaha, liabilitas keuangan lancar lainnya, utang pajak, dan utang bank jangka panjang setelah dikurangi b
ngkan jumlah liabilitas dan ekuitas terkecil diperoleh dari liabilitas keuangan tidak lancar lainnya yaitu sebesar Rp 34.533.403 da
dak lancar lainnya yaitu sebesar Rp 34.533.403 dan kepentingan non-pengendali yaitu sebesar Rp 239.797.199 (0,01%).
dangkan jumlah liabilitas dan ekuitas terkecil diperoleh dari liabilitas keuangan tidak lancar lainnya yaitu sebesar Rp 34.533.403
dangkan jumlah liabilitas dan ekuitas terkecil diperoleh dari liabilitas keuangan tidak lancar lainnya yaitu sebesar Rp 34.533.403
%). Sedangkan jumlah liabilitas dan ekuitas terkecil diperoleh dari liabilitas imbalan kerja jangka pendek yaitu sebesar Rp 424.0
sing menjadi sebesar Rp 768.927.232.299 (137%) dan Rp
o terbesar ada pada tahun 2016 yaitu sebesar 726,11%.
ilihat dari lima periode tersebut, quick ratio terbesar ada pada tahun 2016 yaitu sebesar 316,97%.
12%. Apabila dilihat dari lima periode tersebut, cash ratio terbesar ada pada tahun 2016 yaitu sebesar 181,12%.
enjadi sebesar 47,64%.
yakni sebesar 14,30%.
ya untuk mendapatkan laba operasi.
239.797.199 (0,01%).
a yaitu sebesar Rp 34.533.403
a yaitu sebesar Rp 34.533.403
yaitu sebesar Rp 349.802.234 (0,01) dan selisih transaksi dengan kepentingan non-pengendali yaitu sebesar Rp
pendek yaitu sebesar Rp 424.057.769 (0,01%) dan kepentingan non pengendali yang mengalami penurunan sehingga menjadi seb
tu sebesar Rp
100,00% 100.00%
52,35% 52.27%
47,65% 47.73%
-32,86% -33.10%
3,31% 1.87%
-0,26% -0.21%
17,84% 16.31%
-0,06% -0.06%
-0,30% -0.08%
17,49% 16.17%
-3,40% -3.33%
0,22% 0.32%
-3,18% -3.02%
14,31% 13.15%
-0,63% -0.87%
0,16% 0.22%
-0,47% -0.65%
0.00%
13,83% 12.49%
14,40% 13.10%
-0,09% 0.05%
14,31% 13.15%
13,95% 12.45%
-0,11% 0.04%
13,83% 12.49%