Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PEMBAHASAN

I. Identitas Buku

A. Buku Utama

1. Judul Buku : Statistika Dasar (Revisi Ketiga)


2. Nama Pengarang : Tim Mata Kuliah Statistika Dasar
3. Tahun Terbit : 2019
4. Penerbit : Unimed Press
5. Kota Terbit : Medan
6. Jumlah Halaman : 67 halaman
7. Nomor ISBN :
8. Bab yang di kritik : Uji Kesamaan Beberapa Rata-rata

B. Buku Pembanding

1. Judul Buku : Metode Statistik Untuk Ilmu Dan Teknologi


Pangan.
2. Nama Pengarang : Wahyudi David & Aurino R A Djamaris
3. Tahun Terbit : 2018
4. Penerbit : UB Press
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Jumlah Halaman : 142 halaman
7. Nomor ISBN : 978-602-7989-14-6
8. Bab yang di kritik : Analisis Perbedaan-Pengujian Signifikan

1
II. Ringkasan
A. Buku Utama
Dalam menguji Kesamaan Beberapa Rata-rata terdapat beberapa cara uji
diantaranya yaitu uji t (t-test). Uji t bertujuan untuk menguji perbedaan dua nilai
rata-rata. Bagaimana jika ada tiga atau lebih nilai rata-rata yang akan diuji
perbedaannya. Jika menggunakan uji t, ada 3 (tiga) kali pengujian, yaitu: (1) rata-
rata I dengan II, (2) rata-rata I dengan III, dan (3) rata-rata II dengan III.
Banyaknya uji t digunakan untuk n rata-rata, secara matematis dirumuskan:
𝒏(𝒏 − 𝟏)
𝒏
Setiap kali kita menggunakan uji t, akan terjadi kesalahan atau
penyimpangan sebesar (∝ −1)𝑘 , dimana k = sekian kali menggunakan uji t.
Seandainya ada 6 nilai rata-rata (n = 6), maka banyaknya penggunaan uji t adalah
6(6−1)
= 15 kali. Hal ini tentu merepotkan bagi pengguna tes.
2
Disamping kerepotan tersebut, juga akan terjadi kesalahan (penyimpangan)
setiap kita menggunakannya. Misalkan kita 3 kali menggunakan uji t, dengan ∝=
0,05, maka akan terjadi kesalahan atau penyimpangan sebesar (1 − 0,05)3 =
0,14, atau jika ∝= 0,01 akan terjadi kesalahan (1 − 0,01)3 = 0,999.
Untuk meminimalkan nilai kesalahan/penyimpangan, waktu, dan tenaga
dalam menganalisis perbedaan beberapa nilai rata-rata (n ≥ 3), digunakan analysis
of variance (anova), disebut juga analisis varians (anava). Anova ada dua
macam, penggunaan anova adalah data setiap kelompok: (a) berdistribusi normal,
(b) homogen, dan (c) dipilih secara acak (random).

Anova Satu Jalur


Anova satu jalur digunakan untuk menganalisis perbedaan diantara
beberapa variabel bebas dengan satu variabel terikat, dengan masing-masing
variabel tidak mempenyai jenjang. Adapun desain (tabel penolong) untuk
menerapkan anova satu jalur adalah seperti yang ditunjukan pada tabel berikut ini:
Syarat yang harus dipenuhi bila menggunakan anova adalah: (a) data pilih
secara acak, (b) masing-masing data berdistribusi normal, dan (c) masing-masing
data homogen.

2
ANOVA SATU JALUR

Variabel bebas Variabel terikat

ANOVA 1 x 3
Variabel terikat

Variabel bebas

ANOVA 1 x 4

Berdasarkan data dari tabel penolong anova secara berturut-turut dilakukan


langkah-langkah sebagai berikut: Uji atau asumsikan bahwa masing-masing data
dipilih secara acak.
1. Syarat penggunaan satatistik harus dipenuhi
2. Tuliskan rumusan hipotesisnya dalam bentuk kalimat, misalnya
𝐻0 ; tidak da perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelompok A,
B, dan C.
𝐻𝑎 ; ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelompok A, B
dan C.
3. Tuliskan 𝐻0 dan 𝐻𝑎 dalam bentuk statistik, misalnya :
𝑯𝟎 : 𝝁 𝑨 = 𝝁 𝑩 = 𝝁 𝑪
𝑯𝒂 : 𝝁 𝑨 ≠ 𝝁 𝑩 ≠ 𝝁 𝑪
4. Buat tabel penolong anova sebagai berikut :

PENOLONG ANOVA
Variabel Bebas
𝑋1 𝑋2 𝑋3 ... ... 𝑋𝑛
𝑋1 2 𝑋2 2 𝑋3 2
𝑋𝑛 2

𝑛1 𝑛2 𝑛3 _____ 𝑛𝑛 N

Ʃ𝑋1 Ʃ𝑋1 Ʃ𝑋1 _____ Ʃ𝑋𝑛 ƩX


Ʃ𝑋1 2 Ʃ𝑋2 2 Ʃ𝑋3 2 _____ Ʃ𝑋𝑛 2 Ʃ𝑋 2

3
5. Hitung jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus :
(Ʃ𝑿𝟏 )𝟐 (Ʃ𝑿𝟐 )𝟐 (Ʃ𝑿𝟑 )𝟐 (Ʃ𝑿𝒏 )𝟐
J𝑲𝑨 = + + + ........ + - J𝑲𝑹
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝒏𝟑 𝒏𝒏
6. Hitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus :
J𝑲𝑫 = Ʃ 𝑿𝟐 − J𝑲𝑹 − 𝐉𝑲𝑨
7. Hitung derajat kebebasan antar kelompok dengan rumus :
d𝑲𝑨 = K – 1 , dimana k = banyak kelompok.
8. Hitung derajat kebebasan dalam kelompok dengan rumus :
d𝑲𝑫 = N – k , dimana N = jumlah seluruh anggota sampel.
9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus :
𝐉𝑲
R𝑲𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 = 𝐝𝑲𝑹
𝑹
10. Hitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus :
𝐉𝑲
R𝑲𝑨 = 𝐝𝑲𝑨
𝑨
11. Hitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus :
𝐉𝑲
R𝑲𝑫 = 𝐝𝑲𝑫
𝑫
12. Cari 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus :
𝐑𝑲
𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝐑𝑲𝑨
𝑫
13. Tetapkan taraf signifikan (𝛼).
14. Cari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan rumus :
𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 = 𝑭(𝟏−𝜶 𝑿 𝒅𝒌𝑨.𝒅𝒌𝑩) Tentukan kriteria pengujian, yaitu :
Jika 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 ≤ 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 , maka 𝑯𝑶 diterima
15. Bandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
16. Buatlah kesimpulannya.

Seandainya 𝐻𝑂 ditolak, maka perhitungan dilanjutkan agar dapat diketahui


pasangan mana yang berbeda dengan menggunakan uji t atau uji Scheffa atau uji
Tukey.

4
B. Buku Pembanding
Uji-T (T-Test)
Uji-t (t-test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-
masalah praktis statistika. Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik.
Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis. Seperti yang telah dibahas
dalam tulisan (post) lain di weblog ini, uji-t digunakan ketika informasi mengenai
nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui.
Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-sampel.
Bila dihubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan
(khusus bagi uji-t dengan 2-sampel), maka uji-t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji-t
untuk sampel bebas (independent) dan uji-t untuk sampel berpasangan (paired).
Dalam lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis 2-sampel bebas, maka ada 1
hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah ragam populasi (ingat: ragam
populasi, bukan ragam sampel) diasumsikan homogen (sama) atau tidak. Bila
ragam populasi diasumsikan sama, maka uji-t yang digunakan adalah uji-t dengan
asumsi ragam homogen, sedangkan bila ragam populasi dari 2-sampel tersebut
tidak diasumsikan homogen, maka yang lebih tepat adalah menggunakan uji-t
dengan asumsi ragam tidak homogen.
Uji-t dengan ragam homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung
yang berbeda. Oleh karena itulah, apabila uji-t hendak digunakan untuk
melakukan pengujian hipotesis terhadap 2-sampel, maka harus dilakukan
pengujian mengenai asumsi kehomogenan ragam populasi terlebih dahulu dengan
menggunakan uji-F.

5
Uji ANOVA
Analisis varians (Anova) adalah suatu metode analisis statistika yang
termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur Indonesia metode
ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan
analisis varians. Ia merupakan pengembangan dari masalah Behrens-Fisher,
sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan keputusan. Analisis varians
pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern.
Dalam praktik, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering
dipakai) maupun pendugaan (estimation, khususnya di bidang genetika terapan).
Secara umum, analisis varians menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan
hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antar
contoh (among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-
masing contoh (within samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians dengan
dua contoh akan memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata
(mean).
Supaya sahih (valid) dalam menafsirkan hasilnya, analisis varians
menggantungkan diri pada empat asumsi yang harus dipenuhi dalam perancangan
percobaan:
1. Data berdistribusi normal, karena pengujiannya menggunakan uji F-Snedecor
2. Varian atau ragamnya homogen, dikenal sebagai homoskedastisitas, karena
hanya digunakan satu penduga (estimate) untuk varian dalam contoh
3. Masing-masing contoh saling bebas, yang harus dapat diatur dengan
perancangan percobaan yang tepat
4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah).

Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk


berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih
memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat
luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen
periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.

6
BAB II
CRITICAL

A. Kelebihan Buku
Buku Utama
Kelebihan dari buku ini adalah banyak memberikan pengertian-pengertian
yang mudah dipahami oleh pembaca. Dan banyak menyajikan gambar, tabel
maupun contoh soal , sehingga mudah untuk di pahami.

Buku Pembanding
Kelebihan dari buku ini adalah banyak memberikan pengertian-pengertian
yang mudah dipahami oleh pembaca. Dan banyak menyajikan gambar
sehingga mudah untuk di pahami.

B. Kekurangan Buku
Buku Utama
Kekurangan dari buku ini adalah kurangnya warna dan gambar sebagai
mempermudah dan penghilang jenuh pada saat di pelajari.

Buku Pembanding
Kekurangan dari buku ini adalah kurangnya contoh soal dan pembahasan
yang di berikan pada buku ini.

7
BAB III
PENUTUP

a. Saran
Saran saya lebih banyak menyajikan contoh soal dan gambar pada buku
ini sehingga mudah untuk di pahami oleh pembaca.

b. Kesimpulan
Buku ini disarankan untuk mahasiswa sebagai referensi dalam
perkuliahan, terutama untuk mendalami materi – materi yang sekiranya kurang
jelas saat penjelasan oleh dosen. Terlepas dari beberapa kekurangan yang
terdapat didalamnya, namun kelebihan di buku ini sangat mendominasi. Jadi,
mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan lebih dari sekedar penjelasan dari
dosen.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Mata Kuliah Statistika Dasar, 2019. Statistika Dasar (Revisi Ketiga).
Medan : Unimed Press.

David .W & Djamaris. A .R .A ,2018. Metode Statistik Untuk Ilmu Dan


Teknologi Pangan. Jakarta : UB Press.

Anda mungkin juga menyukai