Anda di halaman 1dari 4

ISSN :9772579361004

Halaman 8 Buletin Master PIE - Volume 03/September 2017

PROVINSI SUMATERA SELATAN BERSIAP MENGHADAPI PIE


DENGAN MENYELENGGARAKAN DIKLAT TIM GERAK CEPAT (TGC)

S
elama tiga dekade terakhir telah muncul
tidak kurang dari 30 Penyakit Infeksi
ISSN :9772579361004 Emerging (PIE). Riset ilmiah terhadap 335
penyakit baru yang ditemukan antara tahun 1940
dan 2004 mengindikasikan bahwa negara-negara
yang lokasinya berhubungan dengan daratan Indo-
Gangga dan DAS Mekong menjadi hotspot global
kemunculan kasus penyakit infeksi emerging. DAFTAR ISI
Penyakit infeksi emerging adalah penyakit yang
muncul dan menyerang suatu populasi untuk Pelatihan TOT TGC PIE Hal 1
pertama kalinya atau telah ada sebelumnya namun Mengenal Hantavirus Hal 2
DEWAN REDAKSI BULETIN MASTER PIE meningkat dengan cepat, baik dalam satu populasi Peserta TOT Prov. Sumsel
Kenali & Waspadai CCHF Hal 3
maupun menyebar ke daerah geografis yang baru. Kesehatan, RSMH, BBLK, BBTKL dan KKP
Penyakit Meningitis Meningokokus Hal 4
Penyebaran penyakit infeksi emerging dapat sehingga tersedianya pengajar yang berkompeten
Diterbitkan Oleh Waspada virus H7N9 Hal 5
disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan parasit. untuk melatih petugas tingkat Kabupaten/Kota.
Sub Direktorat Penyakit Infeksi Emerging
Virus nipah, demam berdarah, crieman-congo dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Warta Penyakit Infeksi Emerging Hal 5
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan RI
avian influenza A (H5N1) merupakan contoh
penyakit yang telah muncul dan menyerang di
kawasan Asia Tenggara.
Penyakit yang tergolong dalam penyakit infeksi
telah menindaklanjuti upaya tersebut dengan
melakukan pendidikan dan pelatihan TGC bagi 30
peserta yang terdiri dari 6 Kabupaten/Kota (Dinkes
Kab/Kota, Laboratorium dan RS) dan UPT
03
SEPTEMBER
Pertemuan Table Top Exercise (TTX)
Demam Kuning di Makassar
Provinsi Sumatera Selatan Bersiap
Hal 6

Hal 8
emerging ini sebagian besar (75%) berasal dari Kementerian kesehatan (RSMH, BBLK, KKP dan 2017 Menghadapi PIE,dengan Menyelenggarakan
Pembina : penyakit zoonosis. WHO menyebutkan banyak BBTKL). Diklat ini dilaksanakan di Bapelkes Diklat Tim Gerak Cepat (TGC)
Direktur Jenderal Pencegahan dan faktor yang dapat menyebabkan munculnya Palembang pada Agustus 2017 yang lalu dengan TOT TGC Angkatan I BBPK Jakarta
Pengendalian Penyakit penyakit zoonosis antara lain perubahan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang
Pengantar Dari Redaksi ARTIKEL
lingkungan hidup, kondisi demografi manusia dan disiapkan dan pada akhirnya nanti peserta akan
Pengarah :
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan
hewan, perkembangan pathogen penyakit dan
perubahan perilaku manusia. Beberapa peyakit
diberikan sertifikat dari Bapelkes Palembang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Pelatihan TOT TGC Penyakit Infeksi Emerging (PIE)
Puji syukur kita
Pengendalian Penyakit infeksi emerging yang perlu diamati saat ini antara
lain: Poliomeylitis, penyakit virus zika, penyakit
Selatan Dra. Lesty Nurainy, Apt.,M.Kes dalam
sambutannya mengharapkan agar petugas yang p a n j a t ka n ke h a d i r a t Subdit Penyakit Infeksi Emerging :
Allah SW T, atas
Penanggungjawab :
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan
virus ebola, MERS, Flu Burung dan demam kuning.
Dengan meningkatnya perjalanan,
telah dilatih dapat memanfaatkan ilmu dan
ketrampilannya dalam upaya kesiapsiagaan, karuniaNya buletin Tingkatkan Kapasitas Tim Gerak Cepat Melalui Pelatihan Terakreditasi
perdagangan dan mobilitas penduduk di dunia, kewaspadaan dan respon terhadap penyakit infeksi MASTER PIE dapat

D
alam upaya peningkatan kapasitas Kesehatan Provinsi, Rumah Sakit Rujukan
Dewan Redaksi : penyakit infeksi emerging dapat dengan mudah emerging di wilayah kerja Kabupaten/Kota nya diterbitkan kehadapan sumber daya manusia dalam Provinsi, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),
dr. Ratna Budi Hapsari, MKM bergerak dari suatu populasi ke populasi lainnya masing-masing. Hal yang sama disampaikan pula
Tulus Riyanto, SKM., M.Sc dengan menyeberangi perbatasan internasional. oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian para pembaca. pengendalian penyakit infeksi emerging, Balai Besar/ Balai Kesehatan Teknik Kesehatan
dr. Lanny Luhukay Untuk itu diperlukan upaya kesiapsiagaan, Penyakit, H. Ferry Yanuar, SKM, M.Kes dalam Subdit Penyakit Infeksi Emerging (PIE) telah Lingkungan (B/BTKLPP) serta Laboratorium
Buletin ini merupakan melaksanakan kegiatan Training of Trainer (TOT) Kesehatan Daerah.
Luci Rahmadai Putri, SKM., MPH kewaspadaan dini dan respon dalam menghadapi materi ajar yang disampaikannya dengan
penyakit infeksi emerging baik di pintu masuk menekankan pentingnya kerjasama serta
terbitan Volume III Tahun Tim Gerak Cepat (TGC) dalam menghadapi Hingga September 2017, Subdit PIE telah
Rosmaniar, S.Kep., M.Kes
dr. A. Muchtar Nasir maupun wilayah. Upaya kewaspadaan dan respon melibatkan lintas sektor dan program. 2017. Bulletin kali ini penyakit infeksi emerging di pintu masuk negara menyelenggarakan pelatihan TOT TGC dengan
dr. Listiana Aziza ini tentunya memerlukan peran Tim Gerak Cepat Bahan ajar pada pelatihan ini terdiri dari materi berisi informasi tentang dan wilayah. Pelatihan telah diakreditasi oleh jumlah lulusan sebanyak 171 dari 27 provinsi
Mariana Eka Rosida, SKM (TGC) yang baik di tiap tingkatan. dasar yaitu Kebijakan dan Strategi Nasional dalam k e g i a t a n Ta b l e To p Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, Badan serta pusat. Pada setiap angkatan dipilih
Andini Wisdhanorita, SKM Permenkes nomor 1501 tahun 2010 yang berisi Menghadapi Penyakit Infeksi Emerging di Exercise Demam Kuning, PPSDMK, Kemenkes RI. Kegiatan tersebut, telah peserta terbaik dan terfavorit.
Adistikah Aqmarina, SKM tentang jenis penyakit menular tertentu yang dapat Indonesia. Sedangkan materi inti meliputi ; Deteksi dilaksanakan di 2 Balai Besar Pelatihan Adapun peserta-peserta terpilih tersebut
menimbulkan wabah dan upaya penanggulangan,
Sosialisasi Norma
Maulidiah Ihsan, SKM Dini dan Respon Menghadapi Penyakit Infeksi Kesehatan (BBPK) yakni Jakarta (2 angkatan) sebagai berikut :
mengamanatkan bahwa pembentukan TGC yang Emerging di Pintu Masuk, Deteksi Dini dan Respon Standar Pedoman dan
Ibrahim, SKM., MPH dan Ciloto (1 angkatan) serta 3 Balai Pelatihan
terdiri dari tenaga medis, epidemiolog kesehatan, Menghadapi Penyakit Infeksi Emerging di Wilayah, Kriteria (NSPK) Penyakit A. Angkatan I
Suharto, SKM Kesehatan (Bapelkes) yaitu Batam (1 angkatan),
Kursianto, SKM., M.Si sanitarian, entomolog kesehatan dan tenaga Prinsip Tatalaksana Kasus Penyakit Infeksi Infeksi Emerging, Malang (1 angkatan), dan Semarang (1 1. Eka Soni, SKM, MM
laboratorium dengan melibatkan tenaga pada Emerging di Rumah Sakit, Pencegahan dan Advokasi dan Sosialisasi angkatan). Subdit Zoonosis Dit. P2PTVZ
Editor dan Layout :
program/sektor terkait maupun masyarakat. Tugas Pengendalian Infeksi di Fasyankes dan PIE, TOT TGC, penyakit
dan fungsi TGC menurut Permenkes nomor 82 Masyarakat, Pengelolaan Spesimen Penyakit Mengingat besarnya mobilitas manusia dari Peserta Terfavorit
Fajrianto, SKM Meningitis satu tempat ke tempat lain maka penyakit infeksi 2. Agus Setiyadi, SKep, Ners
tahun 2014 yaitu melakukan deteksi dini KLB atau Infeksi Emerging, Komunisasi Risiko, SKDR dan
Rina Surianti, SKM emerging mudah bergerak menyeberangi RSPI Sulianti Saroso.
wabah yang meliputi upaya respon KLB atau wabah Surveilans PD3I. Meningokokus, H7N9,
Ari Wijayanti, SKM Presentan terbaik.
serta melaporkan dan membuat rekomendasi Sebagai tindak lanjut pendidikan dan pelatihan perbatasan internasional. Hal ini tentunya dapat
Suharto, SKM
kegiatan penanggulangan. yang ini di akhir sesi Kepala Seksi Surveilans dan
Demam Congo (CCHF) mengancam kedaulatan bangsa dan negara B. Angkatan II
Pamugo Dwi Rahayu, S.Kom dan Hanta Virus. Redaksi
Pentingnya peran TGC dalam upaya Imunisasi, H.Yusri, SKM mengharapkan agar tiap yang masuk dalam kategori ancaman nir militer. 1. Lahadi, SKM
kesiapsiagaan, kewaspadaan dini dan respon Kabupaten/Kota dapat membentuk Tim Gerak menerima sumbangan Dalam upaya kesiapsiagaan dan kewaspadaan KKP Kelas II Jayapura
Alamat Redaksi :
terhadap penyakit potensial KLB dan wabah Cepat yang baik sehingga nantinya mampu untuk artikel, laporan, dini terhadap penyakit akan hal tersebut Peserta Terfavorit
Sub Direktorat Penyakit Infeksi Emerging
memerlukan petugas yang handal, untuk itu melakukan kegiatan kesiapsiagaan, kewaspadaan reportase, saduran, tentunya kapasitas Sumber Daya Manusia 2. Maulidiah Ihsan, SKM
Jln. Percetakan Negara No. 29 petugasnya perlu diberikan pengetahuan dan dan respon terhadap berbagai peyakit yang menjadi faktor penting. Kegiatan TOT ini Subdit Penyakit Infeksi Emerging Dit. SKK
Gedung C Lantai 4 ketrampilan mengenai penanganan penyakit infeksi
informasi dan foto-foto
potensial menyebabkan KLB/wabah. melibatkan lintas program terkait di Pusat, Dinas Presentan terbaik.
Jakarta Pusat 10290 emerging. Upaya yang telah dilakukan oleh Subdit (Maman Sumsel) yang berkaitan dengan
PIE yaitu dengan melakukan TOT kepada petugas Penyakit Infeksi
di tingkat Provinsi yang berasal dari Dinas Emerging. Microteaching

TOT TGC Angkatan II BBPK Jakarta TOT TGC Angkatan III BBPK Ciloto Lanjut ke Hal 3......
Photo Bersama Peserta Praktek Cuci Tangan Simulasi Gabungan
Halaman 2 Buletin Master PIE - Volume 03/September 2017 Buletin Master PIE - Volume 03/September 2017 Halaman 7
PENYAKIT Hanta Virus
MENGENAL HANTAVIRUS

Lanjutan Table Top Hal 7....


menyerang masyarakat di daerah pedesaan dan Kegiatan ini dipandu fasilitator bertugas membacakan
perkotaan. Pada dua tahun terakhir terjadi dua KLB yang skenario, mengajukan pertanyaan, membangun suasana
cukup besar, di akhir tahun 2015 sampai awal 2016 terjadi diskusi aktif dan kondusif sehingga setiap peserta
di Anggola dan Demokratik Republik Kongo yang memiliki kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang
kemudian menyebar ke beberapa negara seperti Kenya, sesuai tupoksinya. Evaluator bertugas mengidentifikasi
Republic of China dan Uganda. Pada awal Desember 2016 masalah dan memberikan rekomendasi, mencatat fakta
Kementerian Kesehatan Brazil melaporkan kejadian luar penting sesuai form evaluator, memantau proses exercise,
biasa Demam Kuning yang berawal dari Negara bagian bekerja sama dengan fasilitator dalam menyusun laporan
Minas Gerais (MG) kemudian menyebar ke 5 negara evaluasi. Setiap kelompok/meja diberikan skenario dibuat
bagian lainnya (Total 8 negara bagian minggu ini; Espírito berdasarkan situasi sesuai yang ada di buku pedoman
Santo, Goiás, Mato Grosso, Minas Gerais, Pará, Rio de Pencegahan dan Pengendalian Demam Kuning yaitu 1)
Janeiro, São Paulo, dan Tocantins). Tercatat dari 1 situasi ditemukan satu kasus suspek dan 2) ditemukan
Desember 2016 sampai dengan 31 Mei 2017 sebanyak kasus konfirmasi impor dengan transmisi lokal. TTX dibagi
3.240 kasus (792 konfirmasi, 1929 discard dan 519 menjadi 4 Kelompok/Meja dan terdiri dari 6 skenario.
C
suspek) dengan 435 kematian (274 konfirmasi, 124 Re ko m e n d a s i p a d a ke g i a t a n i n i ya i t u Pe r l u
discard, 37 suspek) dengan CFR 35% dari kasus peningkatan pemahaman petugas terkait pencegahan
M
konfirmasi. dan pengendalian Demam Kuning melalui sosialisasi
Y
Dalam rangka menilai daerah dalam kesiapsiagaan Table Top Exercise sangat diperlukan dalam rangka
CM dan kewaspadaan dini terhadap Demam Kuning, Subdit meningkatkan kesiapsiagaan terhadap Demam Kuning,
Penyakit Infeksi Emerging (PIE) Direktorat Surveilans dan Perlu disusun rencana kontijensi di Provinsi Sulawesi
MY
Karantina Kesehatan (SKK) telah menyelenggarakan Selatan terkait pencegahan dan pengendalian Demam
CY
Table Top Exercise (TTX) Kewaspadaan Demam Kuning di Kuning, dilakukan latihan baik simulasi ataupun table top
CMY Pintu masuk dan Wilayah pada tanggal 23 Mei 2017 di exercise secara rutin dan dilakukan review secara berkala
K
Hotel Clarion, Tamalate Kota Makassar, dengan peserta rencana kontijensi, dan Perlu dilakukan sosialisasi
dari lintas program kesehatan dan lintas sektor di Provinsi pedoman Demam Kuning dan Permenkes Nomor 59
Sulawesi Selatan. Fasilitator dan evaluator berasal dari tahun 2016 Tentang Pembiayaan kasus Penyakit Infeksi
penentu kebijakan program dari Kementerian Kesehatan, Emerging Tertentu. (Listiana Azisa)
professional ahli yang terlibat dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit Infeksi emerging khususnya Pelaksanaan TTX
Demam Kuning. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur
Sur veilans dan Karantina Kesehatan (SKK)
dr. Jane Soepardi, yang sebelumnya disampaikan sekapur
sirih oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan. Sumber pembiayaan penyelenggaraan TTX
tersebut berasal dari DIPA Direktorat Surveilans, dan
Karantina Kesehatan Ditjen P2P Tahun Anggaran 2017.
Selain bertujuan menilai daerah dalam kesiapsiagaan
dan kewaspadaan dini terhadap Demam Kuning, juga
dalam rangka meningkatkan kapasitas petugas
kesehatan dan semua pihak terkait dalam pencegahan
dan pengendalian Demam Kuning, meningkatkan
• Melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kewaspadaan dini dan kesiapsiagaan multisektor
• Melakukan pengendalian rodensia di lingkungan terhadap pencegahan dan pengendalian Demam Kuning,
• Menghindari kontak dengan rodensia liar membangun jejaring dan koordinasi daerah untuk
• Mencegah masuknya rodensia ke tempat tinggal dan memusnahkan rodensia pencegahan dan pengendalian demam kuning, serta
• Menutup tempat penyimpanan makanan dengan baik mengidentifikasi masalah yaitu gap antara pedoman dan
• Menggunakan alat pelindung diri di area yang terkontaminasi implementasi untuk dapat menghasilkan rencana aksi
yang dapat meningkatkan peran multisektor dalam
kesiapsiagaan pencegahan dan pengendalian Demam
BAGAIMANA HANTAVIRUS DI INDONESIA Kuning untuk memudahkan penyusunan rencana
kontinjensi berbagai skenario dalam latihan tabletop.
By . (Andini Wisdhanorita)
Halaman 6 Buletin Master PIE - Volume 03/September 2017 Buletin Master PIE - Volume 03/September 2017 Halaman 3
Latihan cara mencuci tangan
TOT TGC Angkatan IV Bapelkes Batam Building Learning Commitment (BLC)

Lanjutan Warta Penyakit Hal 6.... Penyakit Crimen Congo Haemoragic Fever
Lanjutan Pelatihan TOT TGC.... Hal 1
Kegiatan Sosialisasi Pedoman Penyakit Infeksi Emerging kesepakatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan yaitu:
dilaksanakan pada Tanggal 14 – 17 Juni 2017 di Hotel 1. Melakukan sosialisasi Pedoman Pencegahan dan kesulitan dalam pengobatan C. Angkatan III
Salak Tower Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh pengendalian Penyakit Infeksi Emerging kepada staf dan pencegahan. 1. dr. Harun Sudari, SpPD
enyakit Crimen Congo Haemoragic Fever Timbulnya CCHF mendadak, dengan tanda RSUD Dr. Mohammad Hosein

P
pejabat struktural di bidang pencegahan dan dan jajaran wilayah kerja KKP melalui kegiatan
pengendalian penyakit dari seluruh Dinas Kesehatan pertemuan rutin yang ada (Rapat bulanan, jejaring (Cchf) Atau Demam Kongo. Mungkin dan gejala awal sakit kepala, demam tinggi, Palembang.
Provinsi dan perwakilan dari 7 KKP Kelas I dan 2 B/BTKL- surveilans haji, malaria, evaluasi SKDR) penyakit ini masih asing atau baru sakit punggung, nyeri sendi, sakit perut, diare Peserta terfavorit
PP. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala KKP Kelas I Makassar 2. Melakukan pengawasan di Pintu Masuk Negara setiap pertama kali kita dengar karena sampai saat dan muntah. Mata merah, wajah memerah, 2. Yani Dwiyuli Setiyani, SKM,
kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh kejadian yang berpotensi menimbulkan kedaruratan ini belum ditemukan kasusnya di Indonesia. tenggorokan merah, dan petekia (bintik MKM
narasumber dengan sistem panel. kesehatan internasional Tapi, penyakit ini perlu kita ketahui lebih jauh merah) di langit-langit mulut biasa terjadi. KKP Kelas II Bandung.
Pada panel 1 terdapat 3 narasumber yang mengisi 3. Melakukan respon sesuai dengan SOP, memperkuat karena merupakan penyakit yang berpotensi Gejala mungkin juga termasuk penyakit Peserta terbaik
pada kegiatan ini yaitu dr. Ratna Budi Hapsari, MKM koordinasi lintas sektor dan melakukan simulasi, Table menimbulkan KLB di dunia. Penyakit Demam kuning, dan pada kasus yang parah, D. Angkatan IV
menyampaikan materi Kebijakan dan strategi dalam Top Exercise (TTX) berdarah Kongo atau yang sering disebut perubahan dalam suasana hati dan persepsi 1. Zulfahmi Harahap, SKM, MPH
deteksi dan intervensi penyakit infeksi emerging. Demam Kongo merupakan demam berdarah indrawi. Seiring perkembangan keparahan Dinkes Prov. Kepri
Kesepakatan untuk B/BTKL-PP (Banjarbaru dan yang disebabkan oleh virus CCHF (Nairovirus ) penyakit, beberapa anggota tubuh menjadi Presentan terbaik
Narasumber 2 dr. Vivi Setyawati, M. Biomed dengan materi
Surabaya) yaitu: dalam keluarga Bunyaviridae. Penyakit ini memar, mimisan, dan pendarahan yang tidak 2. Heriati Panjaitan, SKM, Mkes
pengelolaan spesimen (MERS, Ebola, Demam Kuning).
C
1. Melakukan sosialisasi Pedoman Pencegahan dan pertama kali ditemukan di Crimea pada tahun terkontrol dapat dilihat di tempat suntikan BTKLPP Kelas I Medan
Narasumber 3 dibawakan oleh dr. Ida Bagus Sila Wiweka,
M pengendalian Penyakit Infeksi Emerging kepada 1944 sehingga diberi nama Demam Berdarah dimulai pada hari keempat penyakit dan Peserta terbaik.
Sp.PD dengan materi Pencegahan dan Pengendalian
wilayah layanan Crimean. Tahun 1969 terjadi KLB demam berlangsung sekitar dua minggu. Dalam E. Angkatan V
Y
Infeksi (MERS, Ebola, Demam Kuning). Acara dilanjutkan
2. Mengumpulkan informasi dan data-data terkait berdarah yang virusnya sama di Kongo wabah/KLB CCHF tingkat kematian pada 1. Suradi, SKM, M.Kes
CM dengan panel 2 dengan 2 narasumber, narasumber 1
penyakit infeksi emerging. sehingga disebut Crimen Congo Haemoragic pasien rawat inap berkisar antara 9% sampai Dinkes Prov. Jatim
MY
dengan materi Sistem Surveilans Penyakit Infeksi
Emerging oleh Tulus Riyanto, SKM, MSc, narasumber 2 Adapun hasil kesepakatan yang harus ditindaklanjuti oleh Fever (CCHF). Demam berdarah Kongo pernah 50%. Oleh karena itu pengobatannya harus Peserta terbaik
CY
materi Sistem Pembiayaan Penyakit Infeksi Emerging Pusat yaitu: ditemukan juga di Eropa Timur, terutama di memperhatikan keseimbangan cairan dan 2. dr. A. Muchtar Nasir, M. Epid
CMY disampaikan oleh dr. Lanny Luhukay. Pada panel 3 1. Membuat surat edaran mingguan tentang negara bekas Uni Soviet, di seluruh Mediterania, di elektrolit, oksigenasi, dukungan Subdit PIE, Dit. SKK
narasumber membahas tentang Penyakit Infeksi terjangkit China Barat Laut, Asia Tengah, Eropa selatan, hemodinamik, serta penanganan infeksi Presentan terbaik.
K
Emerging dengan narasumber dari Subdit PIE yaitu 2. Membuat surat rekomendasi ke Dit. Yankes Rujukan Afrika, Timur Tengah, dan benua India. Saat ini sekunder yang tepat. Virus ini sensitif F. Angkatan VI
Kesiapsiagaan Menghadapi Penyakit Virus Ebola untuk melakukan sosialisasi PMK 59 2016 tentang endemis di seluruh wilayah Afrika, Balkan, terhadap ribavirin. Efek jangka panjang dari 1. Rahmat Shotyadi, SKM, MS
(Suharto, SKM), Kesiapsiagaan Menghadapi MERS Pembebasan Biaya bagi Pasien PIE tertentu kepada Timur Tengah dan di Asia selatan sampai utara infeksi CCHF belum dipelajari dengan baik Dinkes Propinsi KalSel
(Ibrahim, SKM., MPH) dan Pencegahan dan Pengendalian jajaran Yankes di daerah (termasuk RS pemerintah yang mempunyai geografis yang pada kasus yang selamat untuk menentukan Presentan terbaik.
Demam Kuning (Adistikah Aqmarina, SKM dan Maulidiah dan swasta). (Maulidiah Ihsan) berhubungan dengan hyalomma pembawa ada tidaknya komplikasi spesifik, dan proses 2. Eka Sudarsana, SKM,M.Kes
Ihsan, SKM). Acara kemudian ditutup oleh Kepala KKP virus. pemulihan penyakit ini lambat. BLK Semarang
Kelas I Denpasar. Pertemuan Table Top Exercise [ TTX ] Kutu Ixodid (keras), terutama genus,
Hyalomma, merupakan reservoir dan vektor
Uji laboratorium yang digunakan untuk
mendiagnosis CCHF meliputi uji imunosorben
Peserta terfavorit.
Pada akhir kegiatan ini telah dibuat beberapa
kesepakatan untuk menjadi tindak lanjut dari peserta Demam Kuning di Makassar virus CCHF. Banyak hewan liar dan domestik, enzyme-linked enzyme-enzyme (ELISA), real Kegiatan pelatihan ini didanai
yang hadir. Rencana tindak lanjut itu diantaranya : untuk seperti sapi, kambing, domba dan kelinci time polymerase chain reaction (RT-PCR), dari DIPA Direktorat Surveilans dan

D
emam kuning atau yang lebih dikenal dengan Yellow
Dinas Kesehatan Provinsi yaitu: Fever (YF) merupakan penyakit demam berdarah sebagai host untuk virus tersebut. Penularan upaya isolasi virus, dan deteksi antibodi oleh Karantina Kesehatan (Dit. SKK)
1. Advokasi program kewaspadaan dan kesiapsiagaan (hemoragik) virus akut yang disebabkan oleh virus ke manusia terjadi melalui kontak dengan ELISA (IgG dan IgM). Diagnosis laboratorium Ditjen Pencegahan dan
terhadap Penyakit Infeksi Emerging bagi Pemda dan jenis Flavivirus yang ditularkan oleh nyamuk yang kutu atau darah hewan yang terinfeksi. CCHF pasien dengan riwayat klinis yang kompatibel Pengendalian Penyakit (P2P) dan
stakeholder lintas sector terinfeksi oleh virus penyebab demam kuning. Belum dapat ditularkan dari satu orang yang dengan CCHF dapat dilakukan selama fase ditujukan untuk meningkatkan
2. Melakukan sosialisasi Pedoman Pencegahan dan ditemukan pengobatan spesifik untuk penyakit ini namun terinfeksi ke orang lain melalui kontak dengan akut penyakit ini dengan menggunakan kapasitas TGC dalam melakukan
Pengendalian Penyakit Infeksi Emerging kepada sudah ditemukan vaksinasinya untuk pencegahan. cairan darah atau cairan lain yang menular. kombinasi deteksi antigen virus pencegahan, deteksi dan respon
Dinkes Kabupaten/Kota secara terintegrasi, dengan Ditemukan oleh para ilmuwan 3.000 tahun sebelum abad Penyebaran CCHF juga dilaporkan terjadi di (pengambilan antigen ELISA), urutan RNA cepat pada kejadian penyakit
memanfaatkan kegiatan surveilans, kegiatan Bimtek ke-16. Para ilmuwan sepakat bahwa sejak saat itu demam rumah sakit karena sterilisasi peralatan medis virus (RT-PCR) dalam darah atau pada infeksi emerging.
dan Monev atau kegiatan lainnya yang ada pada DIPA kuning mulai berkembang di Afrika. Pada abad ke-17, yang tidak tepat, penggunaan kembali jarum jaringan yang dikumpulkan dari kasus fatal (Adistikah Aqmarina)
Dinkes Provinsi sekitar tahun 1730 an mulai terjadi penyebaran ke benua suntik, dan kontaminasi obat-obatan. Masa dan isolasi virus. Pewarnaan
3. Melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan lintas Eropa dimana KLB di Eropa pertama kali terjadi di Spain, inkubasi bila tergigit kutu yaitu 1 - 3 hari, imunohistokimia juga dapat menunjukkan
sektor terkait dalam penanggulangan bila terdapat French dan British. Pada tahun yang sama juga terjadi KLB maksimal 9 hari sedangkan yang kontak bukti antigen virus pada jaringan tetap
kasus Penyakit Infeksi Emerging di Amerika yaitu di West Indies, US, dan Amerika Tengah. darah atau jaringan yang terinfeksi adalah 5 -6 formalin. Kemudian dalam perjalanan
4. Melakukan sosialisasi Permenkes 59 Tahun 2016 Penyakit demam kuning paling sering terjadi di Afrika dan hari, maksimal 13 hari. Demam berdarah ini penyakit ini, pada orang-orang yang masih
tentang pembebasan biaya pasien penyakit infeksi Amerika Selatan. Situasi epidemiologi demam kuning bisa menyebabkan KLB pada manusia dengan hidup, antibodi dapat ditemukan di dalam
emerging tertentu dengan melibatkan Bidang Yankes. berbeda di setiap benua. Di Amerika Selatan demam angka kematian yang tinggi , potensi terjadi darah. Tapi antigen, viral RNA dan virus
Selain kesepakatan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, juga kuning banyak menyerang pekerja hutan, namun di Afrika nosokomial pada pelayanan kesehatan serta tidak ada lagi yang dapat terdeteksi.
Lanjut Hal 7.... Lanjut.... Hal 4
Halaman 4 Buletin Master PIE - Volume 03/September 2017 Buletin Master PIE - Volume 03/September 2017 Halaman 5
H7N9
Waspada VIRUS H7N9 Lanjutan Penyakit Mengitis .... Hal 4

timbul dugaan ada kemungkinan penularan dengan perlindungan jangka


terjadi dari manusia ke manusia atau dari pendek yaitu penggunaan
burung liar ke manusia. Bahan yang antibiotik Profilaksis, antibiotik
merupakan media penularan ialah lendir dari jangka pendek adalah sebuah
mulut/hidung dan kotoran unggas dan metode pencegahan lain,
terutama untuk meningitis
burung. Hasil analisa kasus yang ada,
meningokokus.
ditemukan gejala utama flu burung H7N9 Pada kasus meningitis
Male dan Female Hyalomma ialah akibat radang pada saluran pernafasan meningokokus, pengobatan
berupa demam tinggi, sakit kepala dan batuk- profilaksis pada orang yang
Lanjutan Kenali.... Hal 3
lu burung H7N9 adalah radang pilek Pada kasus yang berat terjadi radang

F
berkontak erat dengan
Kelompok yang berisiko bisa tertular CCHF adalah Gejala yang umum yang timbul pada penyakit ini adalah saluran pernafasan yang disebabkan paru hebat (pneumonia) disertai gagal antibiotik (misalnya rifampisin,
penggembala hewan, pekerja peternakan, dan pekerja demam mendadak, nyeri kepala hebat, mual dan sering oleh virus influenza A subtipe H7N9. pernafasan sehingga timbul sesak dan dapat siprofloksasin atau
rumah pemotongan hewan di daerah endemik. Selain disertai muntah, kaku kuduk dan seringkali timbul ruam Virus influenza A subtipe H7N9 adalah berdampak kematian. seftriakson) bisa menurunkan
itu petugas kesehatan di daerah endemik berisiko petekie dengan makula merah muda atau sangat jarang salah satu jenis virus dari grup virus Sama dengan flu burung subtipe lain, risiko mereka untuk menderita
terinfeksi melalui kontak tanpa pelindung dengan cairan berupa vesikel. Sering terjadi delirium dan koma; pada influenza H7 yang bisanya menyerang infeksi flu burung H7N9 dapat dipastikan penyakit tersebut, tapi tidak
darah dan cairan menular serta Individu dan pelaku kasus berat timbul gejala prostrasi mendadak, ekimosis melindungi terhadap infeksi di
burung dan unggas. Ada beberapa subtipe dengan pemeriksaan laboratorium, baik
perjalanan internasional yang memiliki kontak dengan dan syok. Meningitis bakteri dapat mengakibatkan kemudian hari.
ke r u s a k a n o t a k , g a n g g u a n p e n d e n g a r a n a t a u (H7N2, H7N3 dan H7N7) pernah dilaporkan melalui biakan virus maupun tes serologi. Resistensi terhadap
ternak di daerah endemic Untuk mencegah supaya tidak
terjadi penularan maka diharuskan menggunakan obat ketidakmampuan belajar pada 10% sampai 20% dari menular juga ke manusia. Virus influenza A Yang digunakan sebagai bahan pemeriksaan rifampisin mulai meningkat
nyamuk pada kulit dan pakaian yang terpapar (penolak korban. Meningococcemia dapat timbul tanpa mengenai subtipe H7N9 sudah lama ditemukan. ialah lendir mulut/hidung/tenggorokan dan sejak digunakan, sehingga
serangga yang mengandung DEET), mengenakan selaput otak dan harus dicurigai pada kasus-kasus demam Selama ini virus tersebut hanya menyerang kotoran. dianjurkan untuk
sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya, akut yang tidak diketahui penyebabnya dengan ruam dan berkembang pada burung liar, serta Perlu langkah pencegahan agar terhindar mempertimbangkan
menghindari kontak dengan darah dan cairan tubuh petekie dan lekositosis. Namun, untuk mengetahui apakah belum pernah ada laporan penularan ke dari penyakit ini, diantaranya yaitu; hindari penggunaan antibiotik lain.
C ternak atau manusia yang menunjukkan gejala infeksi, seseorang positif terserang meningitis meningokokus manusia. Sejak awal tahun 2013 yang lalu b e r ku n j u n g ke t e m p a t p e t e r n a k a n / Walaupun antibiotik sering
petugas pelayanan kesehatan melakukan pencegahan dapat dilakukan dengan pemeriksaan klinis diikuti dengan telah ditemukan kasus dan korban pemotongan/penjualan unggas, hindari digunakan dalam upaya untuk
M
pengendalian infeksi yang tepat untuk mencegah pungsi lumbal yang menunjukkan cairan tulang belakang meninggal di China yang dikonfirmasi akibat memelihara burung/unggas dekat rumah mecegah meningitis pada
Y
terpaan pekerjaan. (LCS) bernanah. Diagnosis pasti dibuat dengan mereka yang mengalami
infeksi virus influenza subtipe H7N9 dan tinggal, sering mencuci tangan dengan sabun
CM Vaksin untuk memberikan kekebalan terhadap CCHF ditemukannya meningokokus pada LCS atau darah. Pada fraktur tulang tengkorak basilar
kasus dengan kultur negatif diagnosis dibuat dengan menimbulkan kehebohan di dunia medis. atau antiseptic, menutup hidung dan mulut belum cukup bukti untuk
telah dikembangkan dan digunakan dalam skala kecil di
MY
Eropa Timur. Namun, tidak ada vaksin yang aman dan ditemukannya polisakarida terhadap grup spesifik Kasus terakhir berdasarkan data WHO dengan masker, masak daging/telur unggas menentukan apakah hal ini
CY
efektif yang saat ini tersedia untuk manusia. Diperlukan meningokokus pada LCS dengan teknik IA, CIE dan teknik menyebutkan jumlah kasus kofirmasi dunia sampai suhu mencapai 80 derajat Celsius, b e r m a n f a a t a t a u
CMY penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan vaksin koaglutinasi, atau ditemukannya DNA meningokokus pada yaitu 1557 kasus dengan 595 kematian. minimal 1 menit, dan melakukan perilaku membahayakan.
dan juga menentukan keefektifan berbagai pilihan LCS atau pada plasma dengan PCR. Pemeriksaan Cara penularan yang pasti masih diteliti hidup bersih dan sehat (PHBS). Pada penyakit Hal ini berlaku baik bagi
K

pengobatan termasuk ribavirin dan obat antiviral mikroskopis dengan pewarnaan gram, sediaan yang dari H7N9 ini semula diduga penularannya ini pengobatan hanya untuk menghilangkan mereka yang mengalami
lainnya. Rekomendasi WHO untuk pengendalian infeksi diambil dari petekie. sama seperti cara penularan flu burung gejala/simptomatik yaitu menurunkan kebocoran LCS maupun yang
yaitu memberikan perawatan kepada pasien yang Masa inkubasi penyakit ini rata-rata adalah 3-4 hari, subtipe lain yaitu terjadi akibat adanya demam, nyeri, batuk, pilek dan obat antivirus tidak. Dan pencegahan yang
dicurigai atau dikonfirmasi CCHF harus mengikuti tetapi dapat bervariasi antara 2-10 hari. Sumber dan Cara kontak langsung penderita dengan (oseltamivir dan zanamivir). Bila telah terjadi paling penting dilakukan yaitu
pedoman demam berdarah Ebola dan Marburg. Penularan terjadi dengan kontak langsung seperti melalui dengan perubahan prilaku,
unggas/burung. Namun laporan dari China komplikasi pneumonia akut dan gagal
(Rosmaniar) droplet dari saluran pernafasan atau sekresi tenggorokan seperti menutup hidung dan
dari karier. Prevalensi karier dapat mencapai 25% atau menyatakan tidak semua korban ada pernafasan maka penderita perlu dirawat di mulut (menggunakan masker)
riwayat kontak dengan unggas sehingga ICU. (Rina Surianti)
PENYAKIT MENINGITIS MENINGOKOKUS lebih dapat terjadi tanpa menunjukkan meningitis.
Pe n u l a r a n d a p a t te r u s te r j a d i s a m p a i ku m a n
jika sedang flu atau bersin,
mencuci tangan dengan sabun
meningokokus tidak ditemukan lagi di hidung dan mulut. WARTA PENYAKIT INFEKSI EMERGING setelah membuang ingus.

A nda mungkin pernah atau sering mendengar


tentang penyakit meningitis. Namun hanya
sebatas tahu saja. Pada bulletin kali ini kita
Meningokokus biasanya hilang dari nasofaring dalam
waktu 24 jam setelah pengobatan dengan antibiotika.
Pertemuan Sosialisasi Pedoman Penyakit Infeksi Emerging
“Perkenalkan Penyakit Infeksi Emerging dan Pengendaliannya Melalui Kegiatan Sosialisasi”
(Kursianto)

S
membahas tentang penyakit meningitis meningokokus. Langkah pencegahan merupakan hal yang penting aat ini ada beberapa Penyakit Infeksi Emerging
Penyakit meningitis meningokokus adalah penyakit dilakukan untuk perlindungan jangka panjang. Adapun (PIE) yang perlu diwaspadai, diantaranya adalah
yang disebabkan oleh bakteri meningokokus, yang pencegahan dari penyakit ini yaitu dengan dilakukan penyakit demam kuning, MERS dan Ebola. Untuk
dapat menginfeksi selaput otak dan sumsum tulang vaksinasi untuk beberapa kasus meningitis seperti yang Pengendalian PIE tersebut diperlukan kerja kolektif
belakang. Penyakit ini jika tidak ditangani dengan berhubungan dengan meningokokus, Haemophilus karena fakta menunjukkan bahwa PIE dapat dengan
segera dapat menyebabkan kerusakan otak dan influenzae type B, pneumokokus atau infeksi virus mumps. mudah menyeberang ke perbatasan negara bahkan
berakibat pada kematian. Data dari World Health Vaksin ini bertahan dalam tubuh selama 24 bulan dan benua dan bergerak tanpa hambatan dari satu populasi
Organisation (WHO) menyebutkan Sejak 13 Desember antibodi akan terbentuk maksimal setelah 1 bulan ke populasi lain. Terhadap beberapa Penyakit Infeksi
2016 telah terjadi (KLB) meningitis meningokokus tipe C pemberian vaksinasi (Vaksin meningokokus tersedia untuk Emerging, Direktorat Surveilans dan Karantina
di Nigeria. Pada 2 April 2017, tercatat 1.184 kasus grup A, C, W135 dan Y. Di negara-negara di mana vaksin Kesehatan, Subdit Penyakit Infeksi Emerging (PIE) telah
suspek dengan 56 kematian (CFR, 4,7%). Dari 865 LCS untuk meningitis C diperkenalkan, kasus-kasus yang menerbitkan pedoman yang dapat dijadikan sebagai
yang diperiksa, 398 positif (68% serogroup C). Data Per disebabkan oleh patogen ini sudah jauh menurun. Saat ini acuan para tenaga kesehatan dalam melakukan kesiapsiagaan dan respon. Oleh karena itu
1 JUlil 2017, sebanyak 24.546 kasus dan 1.612 tersedia vaksin kuadrivalen, yang menggabungkan keempat diperlukan kegiatan sosialisasi pedoman secara berjenjang kepada seluruh tenaga
kematian (CFR 11,2%). jenis vaksin itu). Langkah pencegahan juga dapat dilakukan kesehatan di Indonesia.

Lanjut Hal 5.... Lanjut Hal 6....

Anda mungkin juga menyukai